terapi cairan

download terapi cairan

of 40

description

mbhm

Transcript of terapi cairan

  • Tatalaksana Pemberian Cairan pada AnakMarti AstutiRSUD Kardinah Tegal, 25 Maret 2015

  • Mengapa diberi cairan ?

    Penggantian volume intravaskulerMemperbaiki perfusi jaringanPenggantian kehilangan cairan (dehidrasi)Memenuhi kebutuhan rumatan pada saat puasaCairan diuresis untuk membuang toksinDukungan pembedahan dan anestesiPenggantian komponen khusus (darah, plasma)Dukungan nutrisi (TPN, PPN)

  • KOMPOSISI CAIRAN TUBUHAirElektrolit : Kation : - K, Na, Ca, Mg Anion - Cl, HCO3Non elektrolit : glukose, protein, O2, CO2, asam-asam organik

  • AIR TUBUH TOTAL ( TBW )65% - 80% BBDipengaruhi oleh :usia, jenis kelamin, massa otot,kandungan lemakKomposisi cairan tubuh- CES : 1/3 TBW, t.a. : interstisiil (15% BB),intravaskuler/plasma (5%), transeluler- CIS : 2/3 TBW

  • Rumus :

    TBW : 60% BB CIS : 40% BB CES : 20% BB Plasma : 5% BB

  • PERUBAHAN TBW DAN KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

    UmurTBW(% BB)CES(%BB)CIS(%BB)Prematur75 80Bayi baru lahir70 7550351 tahun652540 45AdolesenLaki-laki602040 45Perempuan551840

  • Ions in Fluid CompartmentsCRUCIALConcept!

  • PERUBAHAN VOLUME SELLarutan isotonik : tidak ada perubahan volume selLarutan hipertonik : air berpindah dari dalam sel ke ekstraseluler sel mengkerutLarutan hipotonik : air berpindah dari ekstraseluler ke intraseluler sel membengkak

  • Cell in isotonic solution

  • Cell in a hypertonic solutionCell in hypertonic solution

  • Cell in a hypotonic solutionCell in hypotonic solution

  • Prinsip-prinsip terapi cairan dan elektrolitAnak memerlukan cairan dan elektrolit relatif lebih banyak dari pada dewasa, karena :Rerata metabolik yang tinggi.Insensible loss yang tinggi (minute ventilation tinggi, rasio surface area : volume tinggi, epidermis pada bayi preterm masih imatur).Kemampuan konsentrasi urin rendahKemampuan bayi mengekskresi air juga rendah karena immaturitas ginjal (usia
  • Prinsip pemberian cairan pada anak :

    Defisit air maupun elektrolit Kehilangan cairan yang masih berlangsung: volume dan komposisi elektrolit (ongoing loss). Kebutuhan rumatan (maintenance)

  • Nilai defisit dapat dihitung berdasar :BB sebelum dehidrasi BB sekarangATAUBB x % dehidrasi

  • Defisit cairan

    Derajat dehidrasiBayiAnak/ DewasaRingan5 %3 %Sedang10 %6 %Berat15 %9 %

  • GEJALA KLINIS DERAJAT DEHIDRASI

    Gejala dan tandaDehidrasi RinganDehidrasi SedangDehidrasi BeratKeadaan umum

    Tekanan nadiRespirasiUbun-ubun besarTek. Darah sistolikElastisitas kulitMataAir mataSelaput lendirUrine

    Penurunan BB(%)Perkiraan kehil. cairan (mL/kg)Haus, sadar, lemah

    Normal dan kuat NormalNormalNormalCpt kbl pd penek.NormalAdaLembabNormal

    4-540-50Haus, lemah, letargis/mengantuk

    Cepat dan lemahDalamCekungNormal /rendahLambatCekungTidak adaKeringBerkurang & gelap

    6-960-90

    Mengantuk, dingin, berkeringat, ekstr. sianosis, komaCpt, lmh,kdg tak trbDalam dan cepatSangat cekung>90 mmHg, dpt0Sgt lambat (>2 dt)Sangat cekungTidak adaSangat kering(-)dlm bbrp jam, kndng kmh kosong 10100 - 110

  • Defisit absolut CES : Diare Muntah Poliuria Penurunan intake

    Penurunan dalam sirkulasi efektif : Sindrom NefrotikSirosis hatiHipertensi Portal

  • Kehilangan cairan yang sedang berlangsung (on going loss)Medis : MuntahDiareNG suctionPenyakit ginjalPemakaian diuretik

    Pembedahan :Wound drainageOstomy outputPerdarahan

  • Kebutuhan rumatan :IWLkehilangan cairan melalui urin dan tinja.

    Kebutuhan cairan rumatan per hari : Neonatus 1 hari= 50 ml /kgBB/hari.Neonatus 2 hari= 75 ml /kgBB/hari.Bayi > 3 hari= 100 ml /kgBB/hari.BB 10 kg pertama= 100 ml /kgBB/hari.BB 10 kg kedua= 1000 ml + 50ml/kgBB/hari.BB > 20 kg= 1500 ml + 20 ml /kgBB/hari.

  • PENGHITUNGAN CAIRAN MAINTENANCE

    PER HARI :Berat badan (kg)Jumlah cairan< 10 100 mL/kg10 20 1000 mL + 50 mL/kg tiap per kg diatas 10> 20 1500 mL + 20 mL/kg tiap per kg diatas 20 PER JAM :Berat Badan (kg)< 10 4 mL/kg10 20 2 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas 10> 20 1 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas 20

  • PENGHITUNGAN INSENSIBLE WATER LOSSIWL= 10 30 cc/KgBBNeonatus= 50 cc/KgBB1 5 tahun= 40cc/KgBB> 5 tahun= 20cc/KgBB

    Pertumbuhan :0 6 bulan: 25cc/KgBB6 12 bulan: 15cc/KgBB> 1 tahun: 10cc/KgBB

  • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IWL* meningkat 12% tiap kenaikan 1C diatas 37 C** meningkat 40-50% pada bayi
  • Faktor-faktor yang mengurangi kebutuhan cairan :Humidifikasix 0,75Dilumpuhkanx 0,7Sekresi ADH tinggi (pasien dalam ventilator, koma) x 0,7Hipotermi- 12% per 1C suhu rektal
  • Faktor-faktor yang meningkatkan kebutuhan cairan :Aktifitas penuh dan diet oralx 1,5 / minum bebasDemam + 12% peroC suhu rektal > 37oCSuhu ruangan >31C + 30% peroC Hiperventilasix 1,2Neonatus preterm (< 1,5 kg) x 1,2Radiant heater x 1,5Fototerapix 1,5Luka bakar hari 1+ 4% per 1% luas luka bakarLuka bakar hari >2+ 2% per 1% luas luka bakar

  • Kebutuhan elektrolit per hariNatrium: 2 4 mEq/100ml kebutuhanair/hariKalium: 1 2 mEq/100ml kebutuhan air/hariKlorida: 2 4 mEq/100ml kebutuhanair/hari

  • Prinsip terapi - Terapi cairan pada keadaan syok : Berikan 20 mL N saline atau Ringer Lactat IV secepatnya. - Terapi defisit cairan: Penggantian dari kebutuhan cairan (Defisit + rumatan) dalam 8 jam pertama Penggantian dari kebutuhan cairan (Defisit+ rumatan) dalam 16 jam berikutnya Bila ada dehidrasi hipernatremik maka penggantian cairan dalam waktu 48 jam.

  • Nilai respon terapi :Harus selalu dilakukanDinilai ulang defisit dan kehilangan cairan yang masih berlangsungProduksi urin >0.5cc/kg/jamRespon tanda vital

    Reevaluasi kontinyu status hidrasi dan kebutuhan cairanSesuaikan terapi dengan respon yang terjadiStop terapi bila anak sudah bisa makan dan minum seperti biasa dan volume cairan sudah cukup

  • Contoh format tata laksana kebutuhan cairan harian

    Kebutuhan HarianAir (ml)Natrium (mEq)Kalium (mEq)RumatanDefisitKehilangan khususPengeluaran yang sedang terjadi

    Total : Kurangi cairan resusitasi

  • KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

    Penyebab :Vol. cairan & konsentrasi Na (akibat retensi/masukan >>)Ekskresi air & Na Ginjal Mobilisasi cairan ke intra sel

    Gambaran klinik :BB >>Edema PalpebraTekanan vena sentral TakipneaHepatomegali

  • LaboratoriumHct Na urine BJ urine Rontgen dada : Edema ParuPengelolaan :Restriksi cairanDiuretik

  • MONITOR TERAPIPERFUSI JARINGAN PERIFERNADI PENGELUARAN URINTEKANAN DARAH

  • Vital Signs are VitalUrine output is the most sensitive (first to change) sign of volume contractionPoor urine output can be nonspecificBe aware of causes besides volume depletionHeart rate changes secondBlood pressure changes late

  • Rute pemberian cairan Subkutan: - bukan untuk dehidrasi berat dan syok- hanya uuntuk kristaloid - bukan untuk cairan dekstrosa- 10-20 ml/kg/sisi- tehnik aseptik

  • Rute..

    Enteral: - pada pasien dengan fungsi gastrointestinal baik- dapat digunakan untuk mencegah atrofi usus Intraperitoneal:- tehnik aseptik- cairan hangat(Mensach, IVECCS, 2005; Matthews, Vet Clinics, 1998.)

  • Rute..

    Intraosseous:- sama dengan cairan intravena- khususnya digunakan untuk neonatus dan anak kecil (< 6 tahun)Intravenous:- akses perifer atau sentral- dehidrasi sedang/berat, syok - ganti selang infus setiap 72 jam- gunakan abocath- bolus atau kontinyu- kristaloid, koloid, produk darah, cairan nutrisi(Mensach, IVECCS, 2005; Matthews, Vet Clinics, 1998)

  • Kasus : Seorang anak usia 5 bulan mengalami dehidrasi isonatremik derajat sedang. Berat badan sekarang 5,3 kg. Bagaimana penanganan pemberian cairannya, jelaskan secara rinci .

  • Pembahasan :

    Menghitung berat badan sebelum sakit. Dehidrasi sedang : defisit cairan 10%X/5.3 = 100/90 X = 530/90 = 5.9 kgBesarnya defisit = 600 mL.Cairan rumatan = 6 x 100 ml = 600 mLJumlah cairan yang harus diberikan dalam 24 jam = 600 mL + 600 mL = 1200 mL

  • Cara pemberian : - 50% dalam 8 jam I : 600 mL 75 mL/jam- 50% sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya : 37,5 mL/jamJenis cairan yang diberikan : kristaloid (RL atau NaCl 0,9%)

  • *

    **Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta**Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*****Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta****Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*******Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*Pelatihan Keperawatan Pasien Kritis Anak Bagi Perawat - PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta*******