Terapi Aktivitas Kelompok Fix
description
Transcript of Terapi Aktivitas Kelompok Fix
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA DI WISMA DAHLIA
PANTI TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA
Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan
Tugas Profesi Keperawatan Gerontik
Program Profesi Ners
Disusun Oleh Kelompok 5
Agus Pranata, S.Kep Luqmanul Hakim, S.Kep
Ayu Apriliana, S.Kep Resty Nelita, S.Kep
Eka Wati, S.Kep Rusida Liyani, S.Kep
Irma Nur Febrianti, S.Kep
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2014
BAB I
A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu
dengan yang lainny, saling keteergantungan serta mempunyai norma yang
sama (Stuart&Sundeen,1991:10). Anggota kelompok mungkin datang dari
berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya,
seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
kesukaan, dan menarik (Yalom,1995 dalam Stuart & Laraia, 2001)
Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar
(sharing) tujuan, umpamanya membantu individu yang berperilaku destruktif
dalam berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan
alternatif untuk membantu merubah perilaku destruktif menjadi konstruktif.
B. Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas
1. TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu
C. Tujuan TAK Orientasi Realitas
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang,
tempat dan waktu sesuai kenyataan
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan
tepat
D. Sarana dan Prasarana TAK
Sarana dan prasarana yang biasanya digunakan pada TAK Orientasi Realitas,
antara lain:
a. Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
Ø Spidol
Ø Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
Ø Bola tenis
Ø Tape recorder
Ø Kaset lagu
Ø Kalender
Ø Jam dinding
b. Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang
perlu dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi kelompok,
yaitu persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan dan
lokakarya; praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin
kelompok; dan pengalaman mengikuti terapi kelompok..
Perawat yang memimpin kelompok terapeutik dan kelompok
tambahan TAK, persyaratannya harus mempunyai pengetahuan tentang
masalah klien dan mengetahui metode yang dipakai untuk kelompok
khusus serta terampil berperan sebagai pemimpin.
c. Persiapan pasien :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik
klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok gangguan orientasi
realita ini adalah klien dengan masalah halusinasi, dimensia, kebingungan,
tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat dan waktu.
E. Setting
Keterangan :
: Observer
: Fasilitator
: Klien
: Leader
: Co Leader
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalh kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan
adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Untuk
TAK orientasi realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalh
mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan untuk TAK orientasi realitas waktu,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal,
bulan, dan tahun.
BAB II
APLIKASI TAK GANGGUAN ORIENTASI REALITA
TAK ORIENTASI REALITAS
Sesi 1 : Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Spidol
2. Bola tenis
3. Tape recorder
4. Kaset ”dangdut”
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan dan asal
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan :
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
e. Tarpis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyalakan, saat musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien
ke klien yang lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klien yang lain
(minimal nama panggilan)
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan,
klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi klien yang lain
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h. Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. terapis menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. terapis memberikan pujian atas keberhasila kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
c. Kontrak yang akan datang
1. terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal
tempat”
2. menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi
klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1: TAK
Orientasi realitas orang
Kemempuan mengenal orang lain
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan nama klien lain
2 Menyebutkan nama panggilan
klien lain
3 Menyebutkan asal klien lain
4 Menyebutkan hobi klien lain
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yag ikut TAk pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal dan hobi klien lian. Beri tanda Ö jika klien mampu dan tanda Ä
jika klien tidak mampu
b. Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien. Contoh:
klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan
nama, panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien
mengenal klien lain di ruangan.
Sesi 2: pengenalan tempat
Tujuan :
1. Klien mampu mengenal nama panti.
2. Klien mampu mengenal nama wisma tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien mengenal tempat tidur.
5. Klien mengenal ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan tempat perawatan klien.
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu “ dangdut “
3. Bola tenis.
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien sat ini.
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang
lain.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
· Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis.
· Lama kegiatan 45 menit.
· Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Tahap kerja
1) Terapis menanyakan kepada klien panti, nama wisma, klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab
dengan tepat.
2) Terpis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan bola tenis di edarkan dari satu peserta ke peserta yang lain
searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang
memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama panti dan nama
wisma tempat klien tinggal.
3) Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta
klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama panti.
Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
4) Terpis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi
ruangan yang ada, kamar amandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,
dan ruangan lainnya.
e. Tahap terminasi
Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
3. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal tempat di panti tempat klien tinggal.
Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemempuan mengenal tempat di rumah sakit
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan nama panti
2 Menyebutkan nama wisma
3 Menyebutkan letak kamar
mandi, WC
4 Menyebutkan letak kamar tidur
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat
tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda ( Ö ) jika klien
mampu dan tanda ( X ) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatn tiap klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK
orientasi Realita tempat. Klien mampu menyebutkan nama panti dan letak
kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-
tempat di wisma.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan Keperawatan
Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart Operating Prosedure
(SOP). Yogjakarta : Nuha Medika Press
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC