teori2 motivasi HUMREL
-
Upload
laras-gita-lestari -
Category
Documents
-
view
145 -
download
0
Transcript of teori2 motivasi HUMREL
Nama : Laras Gita Lestari
NPM : 210110060078
Kelas : HUMAS A
Mata Kuliah : Human Relations
TEORI-TEORI MOTIVASI
TEORI PENGHARAPAN
Teori pengharapan (expectancy theory) mengajukan bahwa usaha seorang
karyawan dipengaruhi oleh hasil yang diharapkan (penghargaan) atas usaha tersebut.
Dengan demikian, akan lebuh memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan dan jika
tujuan-tujuan tersebut tercapai mereka akan memberikan beberapa penghargaan.
Penghargaan motivasional akan sangat sulit diberikan pada pekerjaan yang hasilnya tidak
dapat diukur dengan mudah.
TEORI EKUITAS
Teori ekuitas (equity theory) adalah motivasi yang mengajukan bahwa kopensasi
haruslah adil, atau sesuai dengan kontribusi setiap karyawan. Teori ekuitas ini
menekankan bagaimana karyawan dapat menjadi tidak puas dengan pekerjaan mereka,
apabila mereka yakin bahwa mereka diberi kompensasi tidak layak. Para pengawas harus
mencegah ketidakpuasan dengan mengupayakan kompensasi yang layak. Namun,
permasalahannya adalah perbedaan persepsi dapat menentukan cara mengukur kontribusi
dan kompensasi karyawan yang sesuai, maka karyawannya akan lebih merasa puas dan
lebih termotivasi.
TEORI PEMAKSAAN
Teori pemaksaan (reinforcement theory) mengajukan bahwa pemaksaan dapat
mengendalikan prilaku. Pemaksaan yang positif (positive reinforcement) akan
memotivasi karyawan dengan memberikan penghargaan kinerja yang tinggi. Bentuk
penghargaannnya dapat bergerak mulai dari pujian hingga promosi atau bonus yang
besar. Semakin mereka menghargai bentuk pemaksaan, semakin besar motivasinya untuk
melanjutkan kinerja yang baik. Pemaksaan negative (negative reinforcement) memotivasi
karyawan dengan mendorong mereka untuk berprilaku dalam sikap yang menghindari
akibat yang tidak diinginkan. Berbagai macam bentuk dari pemaksaan negative dapat
berupa mulai dari teguran hingga pemutusan hubungan kerja.
TEORI Z
Pada tahun 1980-an, dikembangkan teori baru pada kepuasan pekerjaan. Teori ini
disebut teori Z dimana mengizinkan semua karyawannya untuk berperan serta dalam
pengambilan keputusan. Peran serta dapat meningkatkan kepuasan pekerjaan karena
memberikan tanggung jawab kepada karyawan. Uraian pekerjaan (job description)
cenderung untuk mengurangi spesialisasi, sehingga karyawan dapat
mengembangkankemampuan yang beragam dan memiliki jalur karier yang lebih
fleksibel.
TEORI ALDERFER (ALDERFER’S ERG THEORY)
Dia merumuskan suatu model penggolongan kebutuhan segaris dengan bukti-
bukti empiris yang telah ada. Dia merasakan, ada nilai tertentu dalam menggolongkan
kebutuhan-kebutuhan, dan terdapat pula suatu perbedaan antara kebutuhan-kebutuhan
dalam tatanan paling bawah dengan kebutuhan-kebutuhan pada tatanan paling atas.
Alfender mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu, yakni :
kebutuhan akan keberadaan (existence need), kebutuhan berhubungan (relatedness need),
dan kebutuhan untuk berkembang (growth need).
Kebutuhan keberadaan adalah suatu kebutuhan akan tetapi bisa hidup. Kebutuhan
ini kira-kira sama artinya dengan kebutuhan fisik atau fisiologisnya.
Kebutuhan berhubungan adalah suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan
sesama melakukan hubungan sosial dan bekerjasama dengan orang lain. Sedangkan
kebutuhan untuk berkembang adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan
keinginan instrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.
TEORI PRESTASI MC. CLELLAND
David C. McClelland yang menyatakan bahwa manusia itu pada hakikatnya
mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan dari orang lain. Kebutuhan
untuk berprestasi ini menurut McClelland adalah suatu motif yang berbeda dan dapat
dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seseorang di anggap mempunyai motivasi
untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang
berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia ini
menurut McClellland, yakni : kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi,
dan kebutuhan untuk kekuasaan. Ada beberapa karakteristi dari orang-orang yang
berprestasi tinggi, antara lain :
Suka mengambil resiko yang moderat (moderate risks).
Memerlukan umpan balik yang segera.
Memperhitungkan kebehasilan.
Menyau dengan tugas.
TEORI X DAN Y DARI DOUGLAS MC.GREGOR
Menurut McGregor teori X sebagian besar manusia ini lebih suka diperintah, dan
tidak tertarik akan rasa tanggung jawab, serta menginginkan kesamaan atas segalanya.
Menurut McGregor orang-orang yang tegolong dalam teori X ini, hakikatnya tidak
menyukai bekerja, berkemampuan kecil untuk mengatasi masalah-masalah organisasi,
hanya membutuhkan motivasi fisiologis saja. Karena orang semacam itu perlu diawasi
secara ketat. Adapun menurut teori Y adalah sebaliknya manusia ini suka bekerja, dapat
mengontrol dirinya sendiri, mempunyai kemampuan untuk berkreatifitas, motivasinya
tidak hanya fisiologis melainkan lebih tinggi dari itu. Oleh karena itu orang semacam ini
tidak perlu diawasi secara ketat.
TEORI DEWASA DAN TIDAK DEWASA CHRIS ARGYRIS
Argyris menyatakan ada tujuh perubahan yang terjadi di dalam kepribadian orang
yang tidak dewasa menjadi orang yang matang, yaitu :
1. Seseorang itu akan bergerak dari suatu keadaan pasif sebagai kanak-kanak ke
suatu keadaan yang bertambah aktivitasnya sebagai orang dewasa.
2. Seseorang akan berkembang dari suatu keadaan yang tergantung kepada orang
lain ke suatu keadaan yang relative merdeka sebagai orang dewasa.
3. Seseorang bertindak hanya dalam cara yang sedikit sebagai kanak-kanak,
tetapi sebagai orang dewasa ia akan mampu bertindak dalam berbagai cara.
4. Seseorang itu memiliki minat yang tidak menentu, kebetulan, dan tidak begitu
mendalam sebagai kanak-kanak, tetapi berkembang lebih mendalam dan kuat
minatnya sebagai orang dewasa.
5. Perspektif waktu bagi anak-anak adalah orang yang sudah matang, perspektif
waktunya bertambah menjangkau masa lalu dan masa yang akan datang.
6. Seseorang sebagai kanak-kanak ia berada di bawah pengendalian setiap orang
(subordinate to everyone),tetapi ia akan menunjukkan kedudukan yang sama
atau di atasnya orang lain, sebagai orang yang dewasa.
7. sebagai anak-anak seseorang kurang kesadarannya akan dirinya, tetapi sebagai
orang yang sudah matang ia tidak hanya sadar akan tetapi mampu untuk
mengendalikan dirinya.
Ketujuh perubahan itu dapat dipersingkat yaitu : pasif menjadi aktif, tergantung
menjadi tidak tergantung, bertindak yang sedikit menjadi banyak variasinya, minat yang
tidak menentu dan dangkal, menjadi lebih dalam dan kuat, perspektif waktu jarak dekat,
menjadi jarak jauh, posisi yang berbeda di bawah, menjadi posisi setingkat atau bahkan
di atasnya, kekurangan kesadaran atas dirinya, menjadi tahu mengendalikan diri.