Teori struktural-fungsional

8
6. Teori Struktural-Fungsional Kerangka struktural-fungsional adalah sebuah kerangka teoritis acuan yang utama dalam sosiologi (Leslie & Korman, 1989; Smith, 1995), terutama di bidang sosiologi keluarga dan kedokteran. Dalam teori ini dijalaskan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka dan subsistem dalam masyarakat untuk reproduksi dan sosialisasi a nak serta stabilisasi kepribadian orang dewas (Doherty, Boss, LaRossa, Schumm & Steinmetz, 1993). Menurut Eshleman (1974), pendekatan struktural fungsional berasal dari cabang fungsional psikologi (terutama psikologi Gestalt), dalam antropologi sosial (seperti yang ditunjukkan dalam teori Malinowski dan Radcliffe-Brown), dan dalam sosiologi (terutama seperti yang dijelaskan oleh ahli teori sistem sosial seperti Parsons). Ahli struktural-fungsional melihat keluarga, salah satu lembaga sosial dalam masyarakat, sebagai sesuatu yang “fungsional” yang sejalan dengan masyarakat. Perspektif struktural-fungsional merupakan kerangka yang sangat berguna untuk mengkaji kehidupan keluarga karen memungkinkan sistem keluarga dipelajari secara holistik (sebagai sebuah unit), sebagian (sebagai subsistem atau dimensi), dan secara interaksional (sebagai sebuah sistem

description

keperawatan

Transcript of Teori struktural-fungsional

Page 1: Teori struktural-fungsional

6. Teori Struktural-Fungsional

Kerangka struktural-fungsional adalah sebuah kerangka teoritis

acuan yang utama dalam sosiologi (Leslie & Korman, 1989; Smith, 1995),

terutama di bidang sosiologi keluarga dan kedokteran. Dalam teori ini

dijalaskan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka dan

subsistem dalam masyarakat untuk reproduksi dan sosialisasi a nak

serta stabilisasi kepribadian orang dewas (Doherty, Boss, LaRossa, Schumm

& Steinmetz, 1993).

Menurut Eshleman (1974), pendekatan struktural fungsional berasal

dari cabang fungsional psikologi (terutama psikologi Gestalt), dalam

antropologi sosial (seperti yang ditunjukkan dalam teori Malinowski dan

Radcliffe-Brown), dan dalam sosiologi (terutama seperti yang dijelaskan

oleh ahli teori sistem sosial seperti Parsons). Ahli struktural-fungsional

melihat keluarga, salah satu lembaga sosial dalam masyarakat, sebagai

sesuatu yang “fungsional” yang sejalan dengan masyarakat.

Perspektif struktural-fungsional merupakan kerangka yang sangat

berguna untuk mengkaji kehidupan keluarga karen memungkinkan sistem

keluarga dipelajari secara holistik (sebagai sebuah unit), sebagian (sebagai

subsistem atau dimensi), dan secara interaksional (sebagai sebuah sistem

yang berinteraksi dengan lembaga lain, seperti sistem pendidikandan

kesehatan). Dalam hali ini, teori struktural-fungsional berfungsi sebagai

sebuah kerangka pengatur, terutama dalam memandu pengkajian keluarga.

Konsep Struktur

Pendekatan struktural-fungsional menganalisis karakteristik

struktural keluarga-pengaturan bagian0bagiannya yang membentuk

keseluruhan, dan fungsi yang dilakukan baik untuk masyarakat maupun

subsistemnya. Struktur keluarga ini menunjukkan cara pengaturan keluarga,

cara pengaturan unit-unit, dan bagaimana unit-unit ini saling

mempengaruhi. Cara lain memandang struktur keluarga adalah dengan

menggambarkan subsistem sebagai dimensi struktural (Minuchin, 1974).

Page 2: Teori struktural-fungsional

Parad dan Caplan (1965), dalam menganalisis sebuah keluarga yang

sedang yang stres, telah mengidentifikasi tiga dimensi struktural, yang

mereka sebut sebagai gaya hidup keluarga. Gaya hidup keluarga mengarah

pada “pemolaan organisasi keluarga yang stabil dan masuk akal, yang

dibagi menjadi 3 unsur yang saling bergantung, yaitu sistem nilai, jaringan

komunikasi, dan sistem peran” (Parad dan Caplan, hlm.55). Unsur-unsur ini

akan saling berhubungan dan berinteraksi dengan erat. Jika salah satu aspek

struktur interna keluarga dipengaruhi oleh input dari lingkungna eksterna,

pemprosesan input ini di dalam sistem keluarga juga akan mempengaruhi

dimensi struktural lainnya.

Struktur keluarga terutama dievaluasi dengan mengevaluasi seberapa

baik keluarga mampu mencapai fungsi keluarganya terutama bagi anggota

keluarga dan masyarakat. Struktur keluarga berfungsi untuk memfasilitasi

pencapaian fungsi keluarga, karena penghematan dan alokasi sumber daya

adalah tugas utama struktur keluarga. Karena hubungan yang penting ini,

fungsi harus dipandang berurutan dengan struktur keluarga.

Konsep Fungsi

Fungsi keluarga secara umum didefinisikan sebagai hasil akhir atau

akibat dari struktur keluarga. Walaupun beberapa penulis menggunakan

“fungsi” untuk mengartikan “akibat dari atau hasil, dari,” akan lebih mudah

untuk memikirkan fungsi keluarga sebagai apa yang dikerjakan keluarga

(Friedman, 1992; Ingoldsby, 1995a). “Lembaga sosial ada karena lembaga

tersebut menjalankan fungsi tertentu yang bermanfaat untuk anggotanya dan

masyarakat di tempat keluarga menjadi bagian darinya” (Ingoldsby, 1995a,

hlm. 84).

Fungsi dasar keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga itu

sendiri dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Fungsi keluarga menjadi

saling berhubungan erat pada saat mengkaji dan melakukan intervensi

dengan keluarga. Adapun lima fungsi keluarga tersebut antara lain :

Page 3: Teori struktural-fungsional

1. Fungsi afektif (fungsi mempertahankan kepribadian) :

Memfasilitasi stabilitas kepribadian orang dewasa, memenuhi

kebutuhan psikologis anggota keluarga.

2. Fungsi sosialisasi dan status sosial : Memfasilitasi sosialisasi

primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai anggota

masyarakat yang produktif, serta memberikan status pada

anggota keluarga.

3. Fungsi reproduksi ; untuk mempertahankan kontinuitas keluarga

selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup

masyarakat.

4. Fungsi ekonomi : menyediakan sumber ekonomi yang cukup

dan alokasi efektifnya

5. Fungsi perawatan kesehatan : Menyediakan kebutuhan fisik

seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan

maupun keberlanjutan unit keluarga itu sendiri, sehingga fungsi afektif

merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting. Duvall (1977),

menyatakan bahwa kebahagiaan keluarag diukur oleh kekuatan cinta

keluarga. Keluarga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota

keluarganya karena respons kasih sayang satu anggota keluraga ke anggota

keluarga lainnya memberikan dasar penghargaan pada kehidupan keluarga.

Manfaat fungsi afektif di dalam anggota keluarga dijumpai paling

kuat di antara keluarga kelas menengah dan kelas atas, karena pada keluarga

tersebut mempunyai lebih banyak pilihan. Pentingnya fungsi afektif kurang

ditekankan di banyak keluarga kelas pekerja dan kelas bawah, sebagian

besar karena penekanannya lebihpada fungsi dasar seperti penyediaan

kebutuhan fisik yang penting dalam hidup.

Page 4: Teori struktural-fungsional

b. Fungsi Sosialisasi dan Status Sosial

Sosialisasi anggota keluarga adalah fungsi yang universal dan lintas

budaya yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakata (Lelie &

Korman, 1989). Sosialisasi merujuk pada banyaknya pengalaman belajar

yang diberikan dalam keluarga yang ditujukan untuk mendidik anak-anak

tentang cara menjalankan fungsi dan memikul peran sosial orang dewasa

seperti peran yang dipikul suami-ayah dan istri-ibu.

Bagian integral sosialisasi dalam keluarga melibatkan penanaman

kendali dan nilai dengan menanamkan perasaan mana yang benar dan salah

pada anak yang sedang tumbuh. Kohlberg (1970) menguraikan proses

perkembangan moral sebagai pembangunan pondasi dalam keluarga.

Dengan mengidentifikasi figur orang tua dan secara pemberian penguatan,

positif dan negatif secara konsisten atas perilaku anak, anak membangun

sistem nilai personal yang sangat dipengaruhi oleh sistem nilai keluarag.

Status sosial atau pemberian status adalah aspek lain dari fungsi

sosialisasi. Pada saat lahir, seorang anak secara otomatis mewarisi status

keluarganya seperti etnik, ras, kebangsaan, agama, ekonomi, politik, dan

pendidikan.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan

makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan perlingdungan

terhadap bahaya.

d. Fungsi Reproduksi

Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas

antar-generasi keluarga dan masyarakat (Leslie & Korman, 1989). Sampai

saat ini reproduksi masih mendominasi fungsi primer keluarga, yang

merupakan justifikasi keberadaan keluarga.

Dalam keluarga pasca modern, keluarga didefinisikan dalam konteks

pilihan (yi., “siapa yang Anda pilih untuk menjadi bagian dalam keluarga

Anda”) (Dunphy, 2001). Sebagai contoh, jumlah kelahiran dari ibu yang

Page 5: Teori struktural-fungsional

tidak menikah meningkat di AS selama dua dekade terakhir, karena ada

penerimaan yanh lebih besar dan terjadi kelonggaran kebiasaan seksual.

Selain itu, gerakan menuju pengendalian populasi dan keluarga berencana

mempengaruhi pentingnya masa menjadi orang tua bagi wanita dan pria.

e. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya

yang cukup seperti finansial, ruang, dan materi serta alokasinya yang sesuai

melalui proses pengambilan keputusan. Dengan memahami bagaimana

sebuah keluarga mendistribusikan sumber-sumbernya, perawat yang

berpusat pada keluarga juga dapat memperoleh perspektif yang lebih jelas

mengenai sistem nilai keluarga (apa yang penting bagi keluarga) dan

sumber apa yang dapat dikases guna membantu keluarga memenuhi

kebutuhannya.

Perubahan Fungsi Keluarga

Fungsi yang dijalankan keluarga untuk masyarakat dan anggota

masyarakat telah berubah seiring dengan perubahan waktu. Jelas bahwa

industrialisasi, urbanisasi, dan kemajuan teknologi telah sangat

mempengaruhi keluarga, dan lembaga sosial/masyarakat telah memikul

banyak fungsi yang pada awalnya merupakan ranah keluarga. Selain

perubahan dalam fungsi keluarga, dan waktu transisi keluarga juga

mengalami perubahan.