Teori Menentukan Ukuran Sampel

4
Menentukan Ukuran Sampel AUGUST 20, 2012 ADMIN 27 COMMENTS Beberapa pendapat ahli mengenai ukuran sampel adalah sebagai berikut : Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. 1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi 2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek 3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group 4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group Tidak jauh berbeda dengan Gay dan Diehl, Roscoe (1975) juga memberikan beberapa panduan untuk menentukan ukuran sampel yaitu : 1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian 2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat 3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari  jumlah variabel dalam penelitian 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20 Slovin (1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan formula n = N/N(d) 2 + 1 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :  N = 125 / 125 (0,05) 2  + 1 = 95,23, dibulatkan 95 Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk : 1. Penelitian deskriptif sebanyak 100 2. Penelitian korelasional sebanyak 50 3. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group 4. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100 Referensi : Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research in education. (2nd ed). New York: McGraw- Hill Inc.

description

Teori Menentukan Ukuran Sampel berapa yang harus disebar untuk mendapatkan hasil untuk penelitian

Transcript of Teori Menentukan Ukuran Sampel

Menentukan Ukuran SampelAUGUST 20, 2012ADMIN27 COMMENTS

Beberapa pendapat ahli mengenai ukuran sampel adalah sebagai berikut :Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per groupTidak jauh berbeda dengan Gay dan Diehl, Roscoe (1975) juga memberikan beberapa panduan untuk menentukan ukuran sampel yaitu :1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20Slovin (1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan formulan = N/N(d)2+ 1n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :N = 125 / 125 (0,05)2+ 1 = 95,23, dibulatkan 95Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :1. Penelitian deskriptif sebanyak 1002. Penelitian korelasional sebanyak 503. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group4. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per groupMalhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100Referensi :Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research in education. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc.Gay, L.R.dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management, MacMillan Publishing Company, New YorkSlovin dikutip dari Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. p :65Malhotra K. Naresh. 1993. Marketing Research An Applied Orientation, second edition, Prentice Hall International Inc, New JerseyRoscoe dikutip dari Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. p :Bacaan yang direkomendasikan :Krejcie, R. V., & Morgan, D. W. (1970). Determining sample size for research activities. Educational and Psychological Measurement, 30, 607-610.Keith P. Lewis. 2006. Statistical Power, Sample Sizes, and the Software to Calculate Them Easily. BioScience, Vol. 56, No. 7 (July 2006), pp. 607-612Luis Saldanha and Patrick Thompson. 2003. Conceptions of Sample and Their Relationship to Statistical Inference. Educational Studies in Mathematics, Vol. 51, No. 3 (2002), pp. 257-270Richard J. Harris and Dana Quade. 1992. The Minimally Important Difference Significant Criterion for Sample Size. Journal of Educational Statistics, Vol. 17, No. 1 (Spring, 1992), pp. 27-49

Dasar Penentuan Jumlah Sample Penelitian

Definisi

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.

Dasar Penentuan jumlah Sample

GaydanDiehlmenuliskan, untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% dari populasi, penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok .(ReseachMethods for Business, LR. GaydanP.L. Diehl, 1992 )

Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran ( 1992: 252 ) memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut:1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dsb),jumlah minimum subsampel harus 303. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.( Research Methods for Busines, Uma Sekaran, 1992 )

Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992)membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan jumlah sampel sebagai berikut (Lihat Tabel)

Populasi (N)Sampel (n)Populasi (N)Sampel (n)Populasi (N)Sampel (n)

10102201401200291

15142301441300297

20192401481400302

25242501521500306

30282601551600310

35322701591700313

40362801621800317

45402901651900320

50443001692000322

55483201752200327

60523401812400331

65563601862600335

70593801912800338

75634001963000341

80664202013500346

85704402054000351

90734602104500354

95764802145000357

100805002176000361

110865502267000364

120926002348000367

130976502429000368

14010370024810000370

15010875025415000375

16011380026020000377

17011885026530000379

18012390026940000380

19012795027450000381

200132100027875000382

21013611002851000000384

Champion (1981)mengatakan bahwa sebagian besar uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel. Dengan kata lain, uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30 s/d 60 atau dari 120 s/d 250. Bahkan jika sampelnya di atas 500, tidak direkomendasikan untuk menerapkan uji statistik. (Penjelasan tentang ini dapat dibaca di Bab 7 dan 8 buku Basic Statistics for Social Research, Second Edition)

Pesamaan yang dirumuskan olehSlovin(Steph Ellen,eHow Blog,2010; dengan rujukanPrinciples and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai berikut. n = N/(1 + Ne^2)

n = Number of samples(jumlah sampel)N = Total population(jumlah seluruh anggota populasi)e = Error tolerance(toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) > (^2 = pangkat dua)

beberapa keteranganmengenai rumus Slovin yaitu:1. Rumus Slovin ini tentu mempersyaratkan anggota populasi (populasi) itu diketahui jumlahnya (simbulnya N). Dalam bahasa saya disebut populasi terhingga. Jika populasi tidak diketahui jumlah anggotanya (populasi tak terhingga), maka rumus ini tak bisa digunakan. Lebih-lebih jika populasinya tak jelas (tidak diketahui keberadaannya, apalagi jumlahnya, misalnya orang yang korupsi atau nikah siri). Teknik sampling yang digunakan pun tentu tak bisa teknik yang bersifat random (probability sampling), harus menggunakan teknik yang sesuai (quota, purposive, snowball, accidental dsb.)2. Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakana=0,05, sehingga diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi Z=2.3. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P (1-P), dimana P=0,5.4. error tolerance (e) didasarkan atas pertimbangan peneliti.

Contoh :N = 1000Taraf Signifikansi = 5%maka :n = N/(1 + Ne^2) =1000/(1 +1000x0,05x0,05)=286 orang.

Catatan mengenai penggunaan rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan1. Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie- Morgan hanya dapat digunakan untuk penelitian yang bertujuan mengukur proporsi populasi.2. Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan, sama-sama mengasumsikan tingkat keandalan 95%. Perbedaannya, Slovin memakai pendekatan distribusi normal, sementara Krejcie dan Morgan menggunakan pendekatan distribusichi kuadrat.3. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P=0,5, baik dalam Rumus Slovin maupun dalam Tabel Krejcie-Morgan.4. Slovin masih memberi kebebasan untuk menentukan nilai batas kesalahan atau galat pendugaan, sedangkan batas kesalahan yang diasumsikan dalam tabel Krejcie-Morgan adalah 5% (d=0,05)