Teori Komunikasi.ppt

40
TEORI KOMUNIKASI By. Akhirul Aminulloh, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2013

Transcript of Teori Komunikasi.ppt

  • TEORI KOMUNIKASIBy. Akhirul Aminulloh, S.Sos., M.Si.Program Studi Ilmu KomunikasiUniversitas Tribhuwana TunggadewiMalang2013

  • Definisi Teori Terdapat banyak definisi tentang ilmu yang dirumuskan oleh para ahli. Masing-masing mempunyai penekanan arti yang berbeda satu dengan lainnya. Empat di antaranya adalah sebagai berikut:

    Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum (nasir, 1988).

    Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistemasisasi (Shaphere, 1974).

    Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif, dan konsistensi dengan realitas sosial (Alfred Schutz, 1962).

  • Ilmu tidak hanya merupakan suatu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi (Tan, 1954).

    Dari empat definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa :ilmu pada dasarnya dalam pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alam (natural) atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri. Pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika. Kedua, ilmu harus terorganisasikan secara sistematik. Ketiga, ilmu harus berlaku umum.

  • Pengertian TeoriSecara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut:Teori adalah abstraksi dari realitas.Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, aksioma-aksioma dasar yang berkaitan.Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi-generalisasi yang diterima/ terbukti secara empiris.Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena.

  • Sifat dan Tujuan TeoriSifat dan tujuan teori, menurut Abraham Kaplan (1964), adalah bukan semata untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melihat fakta, mengorganisasikan serta mempresentasikan fakta tersebut. Suatu teori harus sesuai dengan ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai dengan cirri yang dimilikinya sendiri. Dengan demikian teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Apabila konsep dan penjelasan teori tidak sesuai dengan realitas maka keberlakuannya diragukan dan teori demikian tergolong teori semu.

  • Fungsi TeoriMenurut Littlejohn, fungsi teori ada 9 : 1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan2. Memfokuskan3. Menjelaskan4. Mengamati5. Membuat prediksi6. Heuristik7. Komunikasi 8. Kontrol/ mengawasi,9. Generatif.

  • Pengembangan Teori

    Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan eksperimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam. Menurut pendekatan ini, biasa disebut hypotetic-deductive method (metode hipotetis-deduktif), proses pengembangan teori melibatkan empat tahap sg berikut:

    Developing questions (mengembangkan pertanyaan)Forming hypotheses (membentuk hipotesis)Testing the hypotheses (menguji hipotesis)Formulating theory (menformulasikan teori)

  • Proses dari keempat pengembangan teori

    (induksi) (Deduksi)

    (metode dan pengukuran) (operasionalisasi)

    Gambar di atas menunjukkan bahwa pertama, asumsi-asumsi teori dideduksi menjadi hipotesis. Kemudian hipotesis ini dirinci lagi ke dalam konsep-konsep operasional yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk pengamatan/ observasi.

  • Model 1Model 2Model 3

    Dunia simbolisEvaluasiEvaluasiEvaluasi - - - - - - - - - - - - - - Tidak baik - - - - Tidak baik - - - - BaikDunia nyata

    DataData baruData baruData baru

    Gambar di atas menjelaskan tentang proses pembuatan keputusan yang dapat dipergunakan dalam pengembangan teori. Bagian atas garis-garis menunjukkan dunia abstraksi simbolis, sementara bagian bawah menunjukkan pengambilan data atau fakta di dunia kehidupan nyata.

  • Kesahihan Teori

    Ada beberapa patokan dalam mengevaluasi kesalahan teori: cakupan teoritis (theoretical scope). Yang jadi persoalan pokok adalah apakah suatu teori yang dibangun memiliki prinsip generality atau keberlakuan umum. Kesesuaian (appripriateness), yakni apakah isi teori sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan/ permasalahan-permasalahan teoritis yang diteliti. Heuristic, apakah suatu teori yang dibentuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan. Validitas (validity) atau konsistensi internal dan eksternal .Parsimony (kesederhanaan). Inti pemikirannya adalah bahwa teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasa-penjelasan yang sederhana.

  • KONSEP KOMUNIKASI Frank E.X. Dance (1976), seorang sarjana Amerika yang menekuni bidang komunikasi, menginventarisasi 126 definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dari definisi-definisi ini ia menemukan adanya 15 (lima belas) komponen konseptual pokok. Yaitu:

    1. Simbol-simbol/ verbal/ ujaranKomunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal, (Hobben, 1954).

    2. Pengertian/ pemahamanKomunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bias memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959).

  • Pengalihan/ penyampaian/ pertukaranPenggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagi saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. Oleh karena itu komunikasi juga menuntu adanya partisipasi (Ayer, 1955).Menghubungkan/ menggabungkanKomunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957).KebersamaanKomunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959).

  • 3. Interaksi/ hubungan/ proses sosialInteraksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi (mead, 1963).

    4. Pengurangan rasa ketidakpastianKomunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak seara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Barnlund, 1964).

    5.ProsesKomunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain (Berelson dan Steiner, 1964).

  • 6. Pengalihan/ penyampaian/ pertukaranPenggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagi saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. Oleh karena itu komunikasi juga menuntu adanya partisipasi (Ayer, 1955).

    7. Menghubungkan/ menggabungkanKomunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957).

    8. KebersamaanKomunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959).

  • 9. Saluran/ alat/ jalurKomunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran/ order, dan lain-lain, seperti telegraf, telepon, radio, kurir, dan lain-lain (American College Dictionary).

    10.Replika memoriKomunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier dan Harwood, 1953).

    11.Tanggapan diskriminatifKomunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950).

    12.StimuliSetiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1966).

  • 13.Tujuan/ kesengajaanKomunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima (Miller, 1966).

    14.Waktu/ situasiProses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956).

    15.Kekuasaan/ kekuatanKomunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/ kekuasaan (Schacter, 1951).

  • Jenis-jenis Teori Komunikasi

    Menurut Littlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan secara cakupan objek pengamatan, secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok.

    Pertama disebut kelompok teori-teori umum (general theories). Kedua adalah kelompok teori-teori kontekstual (contextual theories).

  • Jenis teori yang diklasifikasikan dalam kelompok teori-teori umum: Teori-teori fungsional dan structural, Teori-teori behavioral dan cognitive, Teori-teori konvensional dan interksional, Teori-teori kritis dan interpretif.

    Kelompok teori-teori kontekstual terdiri dari teori-teori tentang: Komunikasi antarpribadi, Komunikasi kelompok, Komunikasi organisasi, Komunikasi massa.

  • Teori-teori Umum

    Teori-teori Fungsional dan Struktural Teori-teori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi dan ilmu-ilmu social lainnyacenderung memusatkan pengkajiannya pad hal-hal yang menyangkut struktur sosial dan budaya. Ciri dan jenis teori ini adalah adanya kepercayaan pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada di luar diri pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari struktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada di luar dirinya.Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini sering kali dikombinasikan, namun masing-masing mempunyai titik penekanan yang berbeda. Pendekatan strukturalisme yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan system. Apabila telaah kedua pendekatan ini sama-sama mempunyai penekanan yang sama yakni tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi.

  • 2. Teori-teori Behavioral dan CognitiveSementara teori-teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan imu-ilmu pengetahuan behavioralis lainnya, cenderung memustkan pengamatannya pada diri manusia secara individual. Salah satu konsep pemikirannya yang terkenal adalah tentang model S-R (stimulus-respone) yang menggambarkan proses informasi antara stimulus (rangsangan) dengan respone (tanggapan).Komunikasi, menurut pandangan teori ini, dianggap sebagai manivestasi dari tingkah laku, proses berpikir, dan fungsi bio-neural dari individu. Oleh karenanya variable-variabel penentu yang memegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar control dan kesadaran orang tersebut.

  • 3. Teori-teori Konvensional dan InteraksionalTeori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan symbol-simbol. Komunikasi, menurut teori ini. Dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan interaksionisme-simbolis (symbolic interactonism) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung teori-teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.Menurut teori-teori interaksional dan konvensional, makna pada dasarnya merrupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks, serta dari satu kelompok sosial ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relative dan temporer.

  • 4. Teori-teori Kritis dan InterpretatifGagasan Teori kritis dan interpretif banyak berasal dari berbagai tradisi seperti sosiologi interpretif (interpretive sociology), pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics, Marxisme dan aliran Frankfurt School, serta berbagai pendekatan tekstual seperti teori-teori retorika, biblical dan kesusasteraan. Pendekatan kelompok teori ini terutama sekali popular di Negara-negara Eropa.Karakteristik umum teori ini adalah. Pertama, penekanan terhadap peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual. Kedua, makna atau meaning merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai meaning centered atau dasar seseorang akan menjadi sadar akan kehidupan dirinya. Dalam hal ini bahasa menjadi konsep sentral karena bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusia.

  • Teori Komunikasi Intrapersonala) Sensasi : Pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.b) Persepsi : Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.c) Konsep Diri : Pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.

  • Teori Komunikasi AntarpribadiDevito (1997) dalam bukunya The Interpersonal Communication Book mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

  • Teori Komunikasi Antarpribadia) Teori Relationship b) Teori Pengertian Dan Pengungkapan Diri : * Teori Jendela Johari (Johari Window theory). * Teori kongruens dari Roger (Rogers theory of Congruence). * Teori pengungkapan diri Jourard (Jourards theory of self disclosure).c) Teori atraksi antarpribadid) Teori konflik sosial

  • Teori Relationship : komunikasi antarpribadi pada asumsi bahwa pertukaran pesan yang komunikatif bukan terletak pada individu melainkan pada unsur-unsur perilaku komunikasi yang dilakukan mereka.

    b) Teori Pengertian Dan Pengungkapan Diri : Didasarkan pada pemikiran yang dipengaruhi oleh psikologi humanistik (Fajar, 2009). * Teori Jendela Johari (Johari Window theory) : menjelaskan tentang keadaan setiap pribadi dalam mengungkapkan dan mengerti dirinya sendiri maupun mengerti orang lain. * Teori kongruens dari Roger (Rogers theory of Congruence) : kunci konsepnya adalah kongruens atau keserasian.

  • Teori pengungkapan diri Jourard (Jourards theory of self disclosure) :Hubungan antarpribadi yang ideal dapat terjadi jika seseorang membiarkan dirinya dan orang lain membagi pengalaman mereka sepenuhnya secara terbuka untuk mencapai keterbukaan yang sama.

    c) Teori atraksi antarpribadi ketertarikan kita terhadap orang lain didasarkan pada pengalaman yang dialami baik pengalaman menguntungkan maupun merugikan, yang semuanya dipelajari dari lingkungan pergaulan orang lain.

    d) Teori konflik sosial : Teori konflik sosial yang menggunakan tiga pendekatan komunikasi terhadap konflik yaitu teori permainan; teori transaksional; dan teori persuasi dalam konflik.

  • Teori Komunikasi KelompokBurgon & Ruffner, mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah.

  • Tipe Kelompok :Kelompok Belajar (Learning Group) Kata belajar tidak tertuju pada pengertian pendidikan di sekolah, namun juga termasuk belajar dalam kelompok, seperti kelompok sepak bola, kelompok ketrampilan, dan sebagainya. Tujuan dari kelompok ini adalah meningkatkan informasi, pengetahuan, dan kemampuan diri para anggotanya.b) Kelompok Pertumbuhan (Growth Group)Kelompok pertumbuhan memusatkan perhatiannya kepada permasalahan pribadi yang dihadapi para anggotanya. Wujud nyata dari kelompok ini adalah kelompok bimbingan perkawinan, kelompok bimbingan psikologi, dan lain-lain.c) Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)Kelompok ini bertujuan untuk membantu anggota kelompok lainnya memecahkan masalahnya. Seringkali individu tak mampu memecahkan masalahnya sendiri, karena itu ia menggunakan kelompok sebagai sarana memecahkan masalahnya.

  • Fungsi Kelompok :Fungsi hubungan sosial, suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal, santai, dan menghibur.Fungsi pendidikan, sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan. Fungsi persuasif, seorang anggota kelompok berupaya memersuasi anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu.Fungsi problem solving, kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusanFungsi terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok ini adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.

  • Teori Komunikasi Organisasi :Bungin (2008) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai interaksi tatap muka dalam suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pengembangan tugas untuk mencapai tujuan tertentu

  • Pendekatan Komunikasi Organisasi:Pendekatan Struktur dan Fungsi Organisasi Teori Birokrasi (Max Weber) : Inti Konsep mengenai Kekuasaan, Wewenang, Legitimasi

    b) Pendekatan Hubungan ManusiawiSistem Emploitative AuthoritativeSistem Benevolent AuthoritativeSistem ConsultativeSistem Participative Management

  • Sistem Exploitative Authoritative, pimpinan menggunakan kekuasaan tangan besi. Keputusan yang dibuat oleh pimpinan tidak memanfaatkan atau memperhatikan umpan balik dari bawahannya.Sistem Benevolent Authoritative, pimpinan cukup memiliki kepekaan terhadap kebutuhan para karyawan dan hampir sama dengan sistem yang pertama.Sistem Consultative, pimpinan masih memegang kendali namun mereka juga mencari masukan-masukan dari bawahannya atau gagasan dalam referensi tentang komunikasi organisasi tersebut.Sistem Participative Management, pimpinan memberi kesempatan kepada para karyawan untuk berpartisipasi penuh dalam proses pengambilan keputusan, sistem ini mengarahkan para bawahan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi bekerja yang lebih baik.

  • Teori Komunikasi Massa* Bitter, mendefinisikan sebagai pesan yang disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

    * Rakhmat (2005) mendefinisikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

  • Teori Komunikasi MassaTeori Stimulus - ResponsTeori Difusi InovasiTeori Agenda SettingTeori Dependensi Efek Komunikasi MassaTeori Spiral Of SilenceTeori Information GapsTeori Uses And GratificationTeori Uses and EffectTeori Konstruksi Sosial Media Massa

  • Teori Stimulus Respons : menjelaskan elemen-elemen utama dalam teori ini adalah : pesan (stimulus), seorang penerima (organisme), dan efek (respons) (McQuail).

    b) Teori Difusi Inovasi : merumuskan kembali teori ini dengan memberikan asumsi bahwa sedikitnya ada 5 tahap dalam suatu proses difusi inovasi, yaitu : Pengetahuan, Persuasi, Keputusan, Pelaksanaan, dan Konfirmasi (Rogers).

    c) Teori Agenda Setting : Teori agenda-setting menganggap bahwa masyarakat akan belajar mengenai isu-isu apa, dan bagaimana isu-isu tersebut disusun berdasarkan tingkat kepentingannya (Effendy,2006).

  • d) Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa : memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin L. Defleur) .

    e) Teori Spiral Of Silence : berkaitan dengan pertanyaan mengenai bagaimana terbentuknya pendapat umum.

    f) Teori Information Gaps : ketika arus informasi dalam suatu sistem sosial meningkat, akan melebarkan celah informasi atau pengetahuan diantara sistem sosial yang berbeda di masyarakat (Philip Tichenor).

  • g) Teori Uses And Gratification : menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Effendy dalam Bungin, 2008).

    h) Teori Uses and Effect : pengetahuan mengenai penggunaan media akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.

    i) Teori Konstruksi Sosial Media Massa : substansi dari teori konstruksi sosial media massa terletak pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya merata (Bungin, 2008).

  • Komunikasi Verbal & Non Verbal Komunikasi Verbal : komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan dan dengan sadar dilakukan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.

    b) Komunikasi Non Verbal :

  • *