Teori Dasar Netralisasi

6
TITRASI ASAM BASA Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (wiro-pharmacy, 2011) Titrasi asam basa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri yaitu penetapan kadar larutan basa menggunakan larutan baku asam, sedangkan alkalimetri adalah penetapan suatu asam dengan menggunakan larutan baku basa (Dewi cempaka, 2011). PROSES DAN REAKSI NETRALISASI Proses netralisasi bertujuan untuk melakukan perubahan derajat keasaman (pH) air. Proses ini dilakukan pada awal proses (pengkondisian) air

description

k

Transcript of Teori Dasar Netralisasi

TITRASI ASAM BASATitrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (wiro-pharmacy, 2011)Titrasi asam basa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri yaitu penetapan kadar larutan basa menggunakan larutan baku asam, sedangkan alkalimetri adalah penetapan suatu asam dengan menggunakan larutan baku basa (Dewi cempaka, 2011).

PROSES DAN REAKSI NETRALISASI Proses netralisasi bertujuan untuk melakukan perubahan derajat keasaman (pH) air. Proses ini dilakukan pada awal proses (pengkondisian) air sebelum dilakukan proses lanjutan atau pada akhir pengolahan air dalam rangka memenuhi standar baku mutu air.Beberapa air memiliki derajat keasaman (pH) asam dan basa, dalam proses netralisasi diharapkan pH air menjadi netral atau berkisar 6-9. Berbagai reaksi yang terjadi pada proses netralisasi : YOH + HX XY + H2OY dan X mewakili monovalen kation dan anion, XY merupakan garam yang terbentuk, sebagai contoh reaksi netralisasi yaitu natrium hidroksida dengan asam clorida seperti berikut. HCl + NaOH NaCl + H2ODimana Na merupakan Y dan Cl merupakan X, pada reaksi tersebut akan dihasilkan garam yaitu NaCl. Berbagai reaksi netralisasi seperti berikut : HCl + NaOH NaCl + H2O 2 HCl + Mg MgCl2 + H2 H2SO4 + NaOH Na2SO4 + H2OReaksi yang terjadi pada netralisasi ada yang bersifat eksotermis (theenthalpy of neutralization)seperti reaksi antara natrium hidroksida dengan asam clorida, dan bersifat endotermis yaitu natrium karbonat dengan asam asetat. Netralisasi air dapat pula terbentuk padatan sehingga dibutuhkan proses pemisahan padatan. (Ketut Sumada, 2012)

PRINSIP TITRASI NETRALISASITitrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen. Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

INDIKATORTitik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator.Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah asam lemah atau basa lemah. Asam lemah dan basa lemah ini umumnya senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mengkontribusi perubahan warna pada indikator tersebut. Jumlah indikator yang ditambahkan kedalam larutan yang akan dititrasi harus sesedikit mungkin, sehingga indikator tidak mempengaruhi pH larutan. Umumnya dua atau tiga tetes larutan indikator 0.1%(b/v) diperlukan untuk keperluan titrasi. Dua tetes (0.1 mL) indikator (0.1% dengan berat formula 100) adalah sama dengan 0.01 mL larutan titran dengan konsentrasi 0.1 M.

PENGATURAN NILAI PHFungsi dari pengaturan pH dalam instalasi air minum bertujuan untuk mengendalikan korosif perpipaan dalam sistem distribusi. Korosif membentuk racun bila pH kurang dari 6,5 atau lebih dari 9,5Proses dan perhitungan neralisasi pH adalah sebagai berikut, (Dendy Primanandi, 2012): pH air secara alami berkisar antara 4-9, tetapi secara teoritis pHnya 0-14. Dimana pH=0 dinamakan sangat asam, dan pH=14 disebut sangat basa;sedangkan pH=7 menunjukkan netral pada suhu 20C Ketidaknormalan pH air dapat disebabkan oleh pemasukkan asam atau basa pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 dapat menyebabkan senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan Pengendapan semua logam akan terjadi pada pH 8,3;dengan rincian Fe pada pH 8-9, dan Mn pada pH 11 Pada pH 7,08,5, klorin akan bereaksi efektif (80%), sedangkan pada pH 8,5 hanya bereaksi pada pH 6 CaO (kapur tohor) atau CaCO3 (batu gamping) dapat meninggikan Ph sedangkan untuk menurunkan pH dilakukan dengan penambahan tawas

NETRALISASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Obat MaagOrang yang sakit maag memproduksi asam lambung (HCl) berlebih. Obat maag yang mengandung basaMg(OH)2akan menetralkan asam lambung (HCl) sehingga terbentuk garamMgCl2yang bersifat netral. HujanSaat terjadi hujan asam, tanah yang netral menjadi asam dan akan membahayakan tumbuhan. Tumbuhan akan segera mati karenanya. Untuk menetralkan kembali tanah yang tercemar hujan asam H2SO4petani menebarkan kapur Ca(OH)2ke tanah sehingga pH tanah kembali netral dengan membentuk CaSO4. Baking SodaSelama menyengat atau menggigit, semut dan lebah mengeluarkan asam format sebagai mekanisme pembelaan diri. Pengobatannya dapat dengan mengoleskan baking soda ke bekas gigitan atau sengatannya, karena Asam format dapat dinetralkan oleh baking soda yang bersifat basa (MATAHARI, 2012)