Teori Dasar Drilling

5
BAB II TEORI DASAR Drilling proses adalah proses pemesinan untuk membuat lubang bulat pada benda kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung potong (drill). Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain seperti mesin bubut juga dapat digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berupa lubang tembus (through holes) dan tak tembus (blind holes). Kecepatan potong (cutting speed) pada drilling didefinisikan sebagai kecepatan permukaan terluar dari pahat drill relatif terhadap permukaan benda kerja. Kecepatan potong dapat dihitung dengan rumus : dimana, v : cutting speed (m/min), N : rotational speed of spindle (rpm), D : drill diameter. Waktu riil pemesinan (time of actual machining), T m (min) :

description

untuk laporan praktikum prosman

Transcript of Teori Dasar Drilling

Page 1: Teori Dasar Drilling

BAB II

TEORI DASAR

Drilling proses adalah proses pemesinan untuk membuat lubang bulat pada

benda kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung

potong (drill). Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain seperti mesin

bubut juga dapat digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berupa

lubang tembus (through holes) dan tak tembus (blind holes).

Kecepatan potong (cutting speed) pada drilling didefinisikan sebagai kecepatan

permukaan terluar dari pahat drill relatif terhadap permukaan benda kerja. Kecepatan

potong dapat dihitung dengan rumus :

dimana, v : cutting speed (m/min), N : rotational speed of spindle (rpm), D : drill

diameter.

Waktu riil pemesinan (time of actual machining), Tm (min) :

a. Pada pembuatan lobang tembus :

b. Pada pembuatan lobang tak tembus :

Page 2: Teori Dasar Drilling

Dimana, f : feed rate (mm/rev), Tm : time of actual machining (min), t : work thickness

(mm), A : jarak antara sisi terluar pahat drill dengan permukaan benda kerja ketika ujung

drill mulai menyentuh permukaan, d : kedalaman lobang, θ : drill point angle.

Kecepatan pemindahan material (material removal rate) :

Terdapat beberapa jenis proses yang terkait dengan drilling. Proses ini memerlukan

lobang awal yang dibentuk dengan drilling kemudian lobang dimodifikasi. Beberapa

proses tersebut adalah:

c. Reaming digunakan untuk sedikit menambah lebar lobang, menghasilkan toleransi

yang lebih baik pada diameternya. Pahatnya disebut reamer dan biasanya berbentuk

galur lurus.

d. Tapping dilakukan dengan pahat tap untuk membuat ulir dalam pada lubang.

e. Counter-boring menghasilkan lobang bertingkat, lobang diameter besar diikuti

dengan lobang berdiameter lebih kecil. Digunakan untuk menyimpan kepala baut

agar tidak menonjol.

f. Counter-sinking, lobang lebar yang dibentuk berbentuk kerucut untuk menyimpan

kepala baut yang berbentuk kerucut.

g. Centering disebut juga centre-drilling, digunakan untuk membuat lobang awal

sehingga drilling dapat dilakukan dengan posisi yang lebih akurat. Pahatnya disebut

centre-drill.

h. Spot-facing. Mirip dengan proses milling. Digunakan untuk meratakan permukaan

tertentu benda kerja yang menonjol, terutama setelah proses drilling.

Page 3: Teori Dasar Drilling

Twist drill (drill dengan bermata dua) digunakan luas di industry untuk membuat

lobang secara cepat dan ekonomis, diameter berkisar antara 0.15 mm – 75 mm. badan

drill memiliki dua daun spiral (flutes). Sudut kemiringan spiral daun disebut helix angle,

biasanya sekitar 30⁰. Saat proses drilling, daun ini berfungsi untuk jalur pengeluaran

gram dari lubang. Tebal antara daun disebut web. Ujung twist drill berbentuk kerucut,

sudutnya disbut point angle dan bernilai sekitar 118⁰.

Desain umum dari ujung drill adalah chiesel edge. Chiesel edge menyambung

dengan dua ujung disebut lips dan menyambung ke daun (flutes). Permukaan flutes yang

berhubungan dengan ujung potong berperan sebagai rake face. Twist drill biasanya

terbuat dari high-speed steel (HSS). Pembentukan pahat dapat dibuat dengan proses

casting, kemudian dikeraskan permukaannya dengan proses heat treatment sementara

bagian dalamnya tetap kuat dan ulet. Setelah itu dilakukan proses Grinding untuk

mempertajam ujung potongnya.

Beberapa jenis mesin drill :

Upright drill

Bench drill

Radial drill

Gang drill

Multiple-spindle drill

Numerical control drill presses

Peralatan yang biasa digunakan untuk memegang benda kerja pada mesin drill

press antara lain:

Vise

Page 4: Teori Dasar Drilling

Fixture

Jig