Drilling SPE UI

download Drilling SPE UI

of 23

description

Menjelaskan tentang proses drilling minyak bumi

Transcript of Drilling SPE UI

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    1/23

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    2/23

    Tim Penyusun

    Muthia Putri Hidayati (MPH)

    Annisa Kurnia (AK)

    Fajar Nur Hidayati (FNH)

    Faris Razanah Zharfan (FRZ)

    Ikhwan Muttaqin (IM)

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    3/23

    I. Farm in dan Farm out

    Farm in adalah proses masuknya oil company ke suatu Wilayah Kerja migas dengan

    cara mengambil alih sebagian/seluruh share oil company existing.Sedangkan farm out

    diartikan melepaskan/menjual sebagian/seluruh sharenya. Pelaku farm out tidak hanya oil

    company yang menjadi operator suatu wilayah kerja migas tetapi bisa juga pemegang

    sebagian sharenya saja. Lebih lengkapnya farm out adalah pengalihan interest dari pemegang

    wilayah kerja yang ada ke perusahaan lain atau bentuk konsorsium. Hal ini diatur dalam PP

    No 35 tahun 2004 tentang kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

    Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Naryanto Wagimin mengatakan

    bahwa Farm out merupakan alat fundamental bagi perusahaan untuk berbagi potensi dan

    resiko geologi, konsep eksplorasi dan modal resiko untuk program eksplorasi.

    II. Site Preparation

    Jenis dan Platform Rig

    Rig adalah rangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk mendrill suatu sumur.

    Rig dapat terlihat dengan jelas karena mempunyai menara yang digunakan untuk

    menaikkan/menurunkan pipa-pipa turbular ke sumur. Berdasarkan lokasinya, rig dibagi

    menjadi :

    - Rig Darat (Land Rig)Merupakan rig yang beroperasi di darat. Rig darat dibagi lagi menjadi dua berdasarkan

    ukuran rignya, yaitu rig kecil dan rig besar. Rig kecil digunakan untuk pekerjaan yang

    sederhana seperti well service. Sementara itu rig besar digunakan untuk kegiatan drilling

    baik secara vertikal maupun directional. Rig darat bersifat portable artinya bisa denganmudah dibongkar dan dipasang kembali sehingga mudah dipindahkan.

    - Rig LautMerupakan rig yang beroperasi di atas permukaan air seperti di laut, rawa, sungai, dan

    danau.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    4/23

    Rig laut (offshore rig) terbagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kedalaman air yaitu :

    1. Swamp Barge, adalah jenis rig laut yang mempunyai kedalaman maksimum hanya 7meter. Rig ini sering digunakan pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig ini

    dibuat dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan

    dengan cara mengisi bagian rig yang disebut ballast tanks menggunakan air.

    Gambar 1. Swamp Barge

    2. Jack Up Rig, rig ini menggunakan platform yang bisa mengapung. Kaki-kaki pada rigini dapat dinaikkan dan diturunkan. Saat beroperasi, semua kaki harus diturunkan

    hingga ke dasar laut. Operasi drilling dengan rig jenis ini dapat menjadi kedalaman

    200 meter.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    5/23

    Gambar 2. Jack Up Rig

    3. Semi-Submersible Rig, rig yang mengapung menggunakan hull (semacam kaki). Rigini bersifat stabil dan dapat digunakan pada lokasi berombak besar dan kedalaman

    hingga 750 meter. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau

    permukaan dasar laut.

    Gambar 3. Semi-Submersible Rig

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    6/23

    4. Drill ship, rig yang bersifat mobile dan berada di atas kapal laut. Rig ini sangat cocokdigunakan di laut dalam (kedalaman lebih dari 2800 m).

    Gambar 4. Drillship

    Gambar 5. Perbandingan Jenis-Jenis Rig

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    7/23

    Rig tersusun atas berbagai macam komponen. Ada 5 komponen utama pembuatan rig yaitu :

    1.Hoisting System (Sistem Angkat)Hoisting System berfungsi menurunkan dan menaikkan pipa-pipa masuk atau keluar

    sumur. Komponen hoisting system terdiri atas drawworks, derrick, crown block, traveling

    block, dan wire rope.

    2.Rotary System (Sistem Pemutar)Adalah sistem yang berfungsi memutar pipa-pipa di dalam sumur. Terdiri atas 3 sub-

    komponen yaitu rotary assembly (rotary table, master bushing, Kelly bushing), drillstring

    (kelly, drillpipe), dan bit (mata bor).

    3. Circulation System (Sistem Sirkulasi)Sistem ini berfungsi mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk sumur dan

    menjaga propertis dari lumpur yang dimasukkan. Sistem ini terdiri atas pompa, shale

    shaker, desander, dan desilter. Pompa berfungsi memompakan lumpur keluar dan masuk

    sumur. Shale shaker berfungsi memisahkan padatan hasil pemboran dari lumpur.

    Desander berfungsi memisahkan pasir dari lumpur. Desilter berfungsi memisahkan

    partikel berukuran kecil dari lumpur.

    4.Blowout Prevention System (Sistem Pencegahan Sembur Liar)Berfungsi mencegah terjadinya blowout(meledaknya sumur di permukaan karena tekanan

    terlalu tinggi dalam sumur). Komponen sistem ini terdiri dari valve yang dipasang di

    kepala sumur (wellhead).

    5. Power System (Sistem Tenaga)Adalah sistem yang berfungsi sebagai sumber tenaga sehingga dapat menggerakkan

    semua sistem secara keseluruhan. Sumber tenaga yang biasa digunakan adalah mesin

    diesel berkapasitas besar. Daya yang dihasilkan bergantung pada kebutuhan dan seberapa

    besar rig tersebut.

    Power system terdiri atas 2 sub-komponen yaitu power supply equipment dan distribution

    equipment. Pada power supply equipment, tenaga dihasilkan oleh penggerak utama (prime

    mover). Tenaga yang dihasilkan antara 500 sampai 5000 hp. Tenaga yang dihasilkan akandidistribusikan oleh distribution equipment. Ada 2 metode distribusi tenaga yaitu

    mechanical (tenaga diteruskan secara mekanis) dan electrical (tenaga diteruskan ke

    generator, sehingga menghasilkan arus listrik).

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    8/23

    Gambar 6. Skema Rig

    III. Arah Drilling

    Vertical dan Horizontal Drilling

    Drilling adalah salah satu tahapan terpenting dalam memperoleh minyak/gas. Secara definisi,

    drilling adalah suatu proses eksploitasi minyak/gas dari lapisan bumi. Berdasarkan arah

    melakukannya, drilling terbagi menjadi vertical drilling dan horizontal drilling.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    9/23

    Vertical Drilling

    Vertical drilling adalah kegiatan drilling yang dilakukan lurus vertikal ke bawah. Drilling

    jenis ini sudah umum dilakukan sejak dahulu. Vertical drilling sangat efisien ketika tekanan

    reservoir tinggi dan mempunyai permeabilitas tinggi karena dapat langsung naik ke atas.

    Vertical drilling dapat mencapai reservoir dalam jarak yang lebih singkat dibanding

    horizontal drilling. Namun, jumlah minyak/gas yang mampu diperoleh lebih sedikit karena

    batuan reservoir yang menghasilkan minyak biasanya berbentuk horizontal.

    Directional Drilling

    Dahulu, satu-satunya cara memperoleh minyak/gas adalah vertical drilling. Namun hal

    tersebut terkadang sulit dilakukan, kurang ekonomis, dan kurang efisien. Perkembangan

    teknologi yang pesat telah menemukan cara baru dalam drilling yaitu directional drilling.

    Directional drilling baik digunakan ketika area di bagian atas target kita sulit untuk di drill

    atau ada hambatan-hambatan lain di bagian atas. Drilling tipe ini pertama kali dilakukan di

    Pennsylvania pada tahun 1944.

    Pada directional drilling, ada bagian dimana kita mendrill secara vertikal, lalu berikutnya

    mendrill membentuk sudut, dan terakhir mendrill secara

    horizontal. Bentuk directional drilling antara lain dapat

    membentuk huruf S, J, atau L. Horizontal drilling

    termasuk dalam bagian directional drilling. Directional

    drilling sangat berguna untuk lokasi offshore. Dari sisi

    ekonomi, sangat tidak efisien untuk membuat 1 sumur

    secara vertikal di daerah offshore. Kekurangan tersebut

    dapat diatas oleh directional drilling dimana 20 atau lebih

    sumur dapat di drill dalam 1 rig.

    Tahapan directional drilling adalah dengan melakukan vertical drilling terlebih dahulu,

    menganalisis fragmen-fragmen batuan yang muncul ke kedalaman, menentukan kedalamanshale, menghitung serta menentukan tempat untuk mulai drilling secara horizontal. Tempat

    tersebut sering disebut kickoff point. Dari situ, kita mulai drilling dengan membentuk sudut

    sampai mencapai entry point. Setelah itu, drilling secara horizontal dilakukan.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    10/23

    Ada beberapa kelebihan directional drilling dibandingkan vertical drilling antara lain :

    1. Mampu menjangkau area yang lebih luas2. Mampu mendrill reservoir yang sulit di drill secara vertikal3. Meminimalisir pergerakan rig karena banyak wellhead yang dapat disatukan

    bersamaan

    4. Dapat memperoleh minyak/gas secara keseluruhan area horizontal yang kita drill

    Untuk melakukan drilling secara berarah, dibutuhkan survey yang lama karena kita

    membutuhkan data mengenai lapisan batuan pada area yang luas. Namun hal tersebut sudahdapat ditutupi dengan adanya metode measurement while drilling (MWD) dimana kita dapat

    memperoleh informasi setiap lapisan batuan yang sedang kita drill secara real time dan

    mampu menganalisis lapisan batuan dibawahnya.

    Drilling secara berarah jauh lebih kompleks dibandingkan drilling secara vertikal. Biaya

    operasinya juga tinggi terutama yang sudut inklinasinya lebih besar dari 40o

    karena

    dibutuhkan peralatan yang lebih canggih dan mahal untuk menggerakan peralatan masuk ke

    lubang.

    IV. Drilling fluid

    Definisi

    Peningkatan teknologi pengeboran terus berkembang dari tahun ke tahun,

    salah satunya adalah drilling fluid yang lebih efisien dan efektif. Drilling fluid

    biasanya merupakan campuran air, clay, material berat dan beberapa bahan kimia.

    Pada kondisi tertentu minyak juga ditambahkan. Drilling fluid biasanya digunakan

    untuk membersihkan serpihan dalam drilling dengan cara mengangkat ke permukaan

    sebagai pembuangan. Secara umum tujuan dari dilakukannya drilling fluid adalah

    menghilangkan serpihan (kototran), mengontrol tekanan, menstabilkan alat dari

    gesekan dengan batu, memberikan gaya apung, pendingin dan pelumas alat.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    11/23

    Dalam prosespengeboran, stek (cutting) / serpihan / kotoran akan terbentuk

    dalam proses, sebenernya stek tidak akan menimbulkan masalah ketika dalam proses,

    melainkan masalah akan muncul ketika proses berhenti akibat penggantian mata bor.

    Ketika hal ini terjadi, dan drilling fluids tidak digunakan, maka stek akan mengisi

    pada hole. Drilling fluid dalam hal ini digunakan sebagai suspension tool untuk

    mencegah stek menempati lubang (hole) ketika mata bor diganti. Ketika proses tidak

    berlangsung, viskositas dari fluid dalam drilling fluid akan bertambah, hal ini

    menyebabkan fluid akan berubah menjadi bentuk solid ketika tidak ada proses

    pengeboran. Stek akan tersuspended dalam sumur hingga proses pengeboran

    dilakukan kembali. Fluid merupakan substansi gel-like, yang mana akan menjadi

    liquidkembali ketika proses pengeboran dilakukan.

    *keterangan : viskositasfluidakan berkurang ketika proses pengeboran dilakukan,

    dan bertambah ketika proses berhenti.

    Drilling fluiddigunakan sebagai pengontrol tekanan dalam sumur. Prinsip kerja dalam

    hal ini adalah mengimbangi tekanan hidrokarbon dan penyusun batu dalam sumur.Fluid

    dalam drilling fluid mengandung material berat atau agen pemberat yang berfungsimeningkatkan kepadatan fluid yang akan memberikan efek menekan sehingga akan

    memberikan tekanan pada dinding sumur.

    Drilling fluidjuga berfungsi menjaga kestabilan batu (rock stabilization). Beberapa zat

    aditif ditambahkan ke dalam campuranfluidagarfluidtidak diserap oleh bebatuan dan

    mencegah penyumbatan pada batu (rock formation).

    Fungsi penting lain dari drilling fluid adalah menjaga alat. Semakin panjang / dalam

    sumur, semakin banyak pipa pengeboran yang dibutuhkan untuk mengebor sumur.

    Penambahan pipa pengeboran tersebut akan menambah beban dalam sistem dan akan

    menyebabkan stress. Dengan adanya drilling fluid, penambahan daya apung akan

    mengurangi stress. Drilling fluid juga berperan mengurangi gesekan dengan bebatuan

    sehingga mengurangi pemanasan. Sifat pendingin dan pelumas dari drilling fluidakan

    memanjangkan umur alat pengeboran, terutama mata bor.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    12/23

    Gambar 1.Drilling flui

    Fungsi atau kegunaan

    Sepuluh fungsi penting

    Berperan dalam Bersih d Mending Sebagai

    Membantu pem

    Menduk Mengura

    Lainnya Mengura Menyedi

    Gambar 2. Me

    arifluid drilling

    membuat hole agar

    ri stek / pengotor

    inkan dan melumasi drill bit dan drill string

    ower untuk mentransmisikan ke bit nozzles

    liharaan hole dengan

    ng pengeboran hole pada dindingngi gesekan

    ngi efek berat dari pipa dan casing dengan e

    akan medium untuk logging

    kanisme kerja

    atau turbin

    ek apung

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    13/23

    Drilling fluidtidak boleh Memberikan efek korosi pada bit, drill string dan casing, serta

    permukaan peralatan lainnya.

    Merusak produktivity Menyebabkan polusi pada lingkungan

    Jenis-jenis

    Jenis-jenis dari drilling fluidada banyak dalam industri. Kategori umum nya adalah

    water baseddan oil based fluids.

    Water Based Fluids

    Drilling fluids jenis ini mengandung 4 komponen kategori besarm yaitu ait, padatan

    kolid aktif, padatan inert dan bahan kimia. Air merupakan continues phase dalam jenis

    drilling fluids ini. Fungsi primer continues phase adalah intuk menyediakan viskositas

    inisial yang bisa dimodifikasi tergantung sifat reologi yang diinginkan. Fungsiberikutnya adalah mensuspend padatan. Pada jenis ini juga, clay ditambahkan untuk

    menambahkan densitas, viskositas dan sifat gel untuk mengurangi efekfluid loss. Clay

    yang digunakan biasanya adalah bentoinite, kaolinites dan illites. Bahan kimia

    digunakan sebagai fungsi thinners, dispersants dan deflocculants.

    Jenis-jenis water based, seperti

    Clear water : digunakan biasanya untuk drill hard formations Calcium mud : jenis ini memiliki kelebihan dapat mentoleransi

    konsentrasi tinggi dari drilled solids tanpa menimbulkan efek pada

    keviskositasannya.

    Lignosulphonate mud : jenis ini membutuhkan densitas yang tinggidan dapat mentoleransi kontaminasi drilled solids yang tinggi dan dapat

    bekerja di temperatur tinggi.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    14/23

    KCL/polymer Mud : kelebihan dari jenis ini adalah dapat mengurangikehilangan tekanan sirkulasi dan memiliki yield tinggi serta kesetabilan bore

    hole.

    Oil Based Fluids

    Oil based fluids memiliki komponen seperti

    Suitable oil Asphalt Air Pengemulsi Surfaktan Kalsium Hidroksida Agen pemberat Additif kimia

    Dari semua komponen, yang memiliki peran sangat penting dalam funsi jenis ini adalah

    oil dan asphalt. Dalam pemilihan minyak yang digunakan, terdapat beberapa

    spesifikasi seperti

    Specific Weight untuk tujuan pertimbangan viskositas aniline point pertimbagnan konten aromatik dalam minyak flash point kemampuan terhadap temperatur mempertimbangkan

    titik nyala

    fire point kemampuan terhadap temperatur mempertimbangkantitik api

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    15/23

    Komponen lain digunakan untunk tujuan meningkatkan dan menstabilkan sifat reologi

    dan karakteristikplastering. Air digunakan dalam jenis ini karena air dibutuhkan untuk

    mereaksikan additif kimia untuk meningkatkan sfat reologi dan karakteristik

    plastering.Asphalt memiliki peran seperti clay pada water based fluid. Pengemulsi

    biasanya menggunakan sabun logam berat dengan tujuan untuk mengemulsikan air dan

    minyak. Selain itu, fungsi lain dari sabun logam berat adalah

    Memberi efekgel strength Emulsification Mengontrolfluid lossOil based fluids dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fasa continuos nya,

    yaitu

    Lease crued oil Refined oil

    V. Cementing

    Cementing adalah proses memasukkan semen ke dalam anulus antara casing dan

    bagian yang terbuka ke wellbore. Tujuan utama dari cementing adalah menghasilkan isolasi

    dalam wellbore sumur minyak, gas, dan air, sehingga setiap fluida mempunyai zona-nya

    masing-masing. Tanpa proses cementing, sumur tidak dapat berproduksi secara maksimal.

    Bagaimana proses cementing dapat dilakukan ? Proses cementing dilakukan dengan

    menggunakan metode two plug. Setelah drilling sumur mencapai kedalaman yang diinginkan,

    drillpipe akan diangkat ke atas dan casing yang lebih besar akan dimasukkan ke dalam sumur

    sampai mencapai bagian bawah sumur. Sampai tahap ini, drilling mudmasih berada dalam

    wellbore.Drilling mudtersebut harus dihilangkan dan digantikan dengan semen. Metode two

    plug digunakan untuk mengisolasi semen ketika semen tersebut mulai dipompakan ke bawah

    casing untuk mencegah terkontaminasi dari mud. Jumlah semen yang dipompakan ke dalam

    casing harus memenuhi kolom annular dari bagian paling bawah sampai zona produktif

    menghasilkan minyak dan gas. Namun biasanya semen terus ditambahkan, bahkan sampai

    permukaan, untuk melindungi zona air bersih dan mencegah casing dari korosi. Proses

    cementing selesai ketika tekanan pada bagian permukaan meningkat, dan proses perpindahan

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    16/23

    mudsudah selesai. Setelah itu sumur akan didiamkan sementara waktu sampai semen

    mengeras.

    Semen membutuhkan bahan tambahan (cement additives) untuk menjaga kemampuan

    semen dalam hal waktu pengerasan, konsistensi, laju kehilangan fluida, dan lainnya. Sudah

    banyak jenis bahan tambahan semen yang tersedia saat ini. Contohnya kalsium lignosulfonat

    yang dapat menjaga kemampuan semen pada kedalaman yang cukup dalam dan pada

    temperatur yang tinggi. Contoh lain adalah clay, sodium silika, nitrogen, hematite, barite,

    calcium chloride yang mempunyai fungsi masing-masing.

    VI. Wireline Well logs

    Definisi

    Well logging adalah cara untuk memperoleh rekaman mengenai log yang detail

    tentang formasi geologi yang ada dalam sumur. Well logging sering digunakan

    dalam eksplorasi minyak dan gas. Well log dihasilkan dari probe yang diturunkan

    dengan lubang bor ke dalam sumur hingga ujung dengan kabel yang terisolasi.

    Well logg merupakan pengukuran berupa rekaman secara grafik atau digital yang

    merupakan fungsi kedalaman.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    17/23

    Wireline terdiri atas outer wire rope dan inner wire group of wires. Kabel luar

    memberikan kekuatan untuk menurunkan dan mengangkat instrumen dan kabel

    dalam berupa transmisi untuk mengatur peralatan logging dan

    untukmentelemetrikan data uphole ke perangkat perekaman di permukaan.

    Prinsip Dasar

    Well log sangat dibutuhkan dalam bidang eksplorasi migas. Ketika perusahaan

    akan memutuskan untuk membangun sebuah lapangan migas, perusahaan harus

    dapat menentukan berapa banyak minyak dan gas yang terkandung dan sifat

    mudah untuk diproduksinya. Oleh karena itu dibutuhkanlah well logging.

    Wireline well logging adalah jenis well logging yang menggunakan survey

    elektrik. Kelebihan Wireline well loggingadalah akuisisi data yang sangat cepat

    pada kedalaman yang luas. Hal ini sangat menguntungkan karena proses drilling

    dapat segera dilakukan ketika data well log sudah didapat.

    Prinsip dari Wireline well logging adalah sensing element terletak pada sonde,

    elemen ini akan memperoleh informasi mengenai sumur ( dalam sumur ) dan

    akan memasuki proses pengkondisian sinyak hingga informasi akan tercatatdalam bentuk sinyal data dan akan ditransmisikan. Data dari sonde akan di

    transmisikan dengan kabel ke alat dalam truklogging dimana data akan di rekam

    sebagai gragik (field print). Data akan di proses kemudian dan dihasilkan log.

    Data dari proses akan didigitalkan, kemudian akan direkam dalam hard drive dan

    dikirimkan ke logging company office.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    18/23

    Gambar 3. Meka

    well log

    Sonde

    Sonde merupaka

    meter dan dengan

    akuisi transmitter

    isme Wireline Well Log Gambar 4.

    alat berbentuk silinder dengan panjang s

    diameter sekitar 8 sampai 10 cm yang berisi

    , receiverdan amplifier.

    Hasil dari wireline

    kitar 8 sampai 19

    instrumen elektrik,

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    19/23

    VII. Perforasi dan Fracturing

    Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan

    semen) dengan dilakukan peledakan sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi.

    Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.

    Proses Perforasi ini dilakukan dengan menggunakan Perforating gun. Perforating

    gun merupakan suatu alat yang berisi beberapa shaped-charges. Dalam proses perforasi,

    alat ini diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-

    charges ini kemudian diledakan dengan tekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi

    (7000 m/s) sehingga mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini

    terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17s).

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    20/23

    Gambar A = Perforating gun berisi shaped charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke

    formasi yang dituju

    Gambar B=Shaped charges diledakkan sehingga membuat beberapa lubang di casing dan

    lapisan semen

    Gambar C=Fluida mengalir dari lubang perforasi naik ke permukaan

    Fracturing

    Fracturing berasal dari kata "to fracture" yg berarti memecahkan. Hydraulic

    Fracturing adalah salah satu proses stimulasi dimana formasi hidrokarbon kita "pecahkan"

    dgn cara memompa fluida tertentu dalam kecepatan & tekanan tertentu (di atas fracture

    pressure formasi terebut).

    Fluida yang digunakan umumnya berbentuk gel dan terdiri dari bahan polymer -0.5-

    1% Polysaccarida (Gelling agent)dan -0.01-0.1% Organic Titanate (cross linking agent).

    Gelling agent yang lainnya adalah: Hydroxypropil, Carboxymethyl Cellulose atau

    Carboxymethyl Hydropropil. Proppant atau pasir dipompa bersama-sama dgn fluida tersebut

    dengan tujuan untuk menahan agar rekahannya tetap terbuka setelah proses pemompaan

    berhenti. Rekahan (fractures) yang terisi proppant akan membypass damage di sekitar

    wellbore, sehingga permeabilitas menjadi lebih tinggi dan hidrokarbon dapat mengalir lebih

    efisien dari formasi ke dalam sumur.

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    21/23

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    22/23

    Daftar Pustaka

    Nelson, Erik B. Well Cementing. 1990. Texas : Schlumberger Educational Service

    Nugroho, Noor A. 2007. Macam Sumur dan Rig Dalam Perminyakan. From :

    http://nooradinugroho.wordpress.com/2007/09/27/macam-sumur-dan-rig-dalam-

    perminyakan/

    http://energy.wilkes.edu/pages/158.asp

    http://www.cathedralenergyservices.com/services/drilling.php

    (11 Mei.2013). How Do Drilling Fluids Work?.posted to

    www.rigzone.com/training/insight.asp?insight_id=291&c_id=24

    Hamilton, Craig.(11 Mei.2013). Wireline Logging. posted to

    www.docstoc.com/docs/84796609/Wireline-Logging---Special-presentation-by-Craig-

    Hamilton

    ( 12 Mei. 2013) posted to

    www.slb.com/services/characterization/wireline_open_hole.aspx?entry=ad_google_wireline

    &gclid=CJWrie_xi7cCFU0s6wod-ncA1Q

  • 7/16/2019 Drilling SPE UI

    23/23