Teori Dan Konsep Terkait Hukum Jaminan
description
Transcript of Teori Dan Konsep Terkait Hukum Jaminan
(J. SATRIO)
• PERATURAN HUKUM YANG MENGATUR TENTANG JAMINAN-JAMINAN PIUTANG SEORANG KREDITUR TERHADAP SEORANG DEBITUR
(HARTONO HADI SOEPRAPTO)
• SESUATU YANG DIBERIKAN KEPADA KREDITUR UNTUK MENIMBULKAN KEYAKINAN BAHWA DEBITUR AKAN MEMENUHI KEWAJIBAN YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG YANG TIMBUL DARI SUATU PERIKATAN
JAMINAN
• JAMINAN ITU PENTING GAK SIH ? • Adanya jaminan dalam
perjanjian hutang-piutang tidak selalu ada, namun demikian adanya jaminan akan memberikan kedudukan yang lebih baik bagi kreditur. Kedudukan yang lebih baik dimaksudkan untuk kedudukan kreditur dalam hal pelunasan piutangnya.
HUKUM JAMINAN
KUHPERDATA → TIDAK MERUMUSKAN
DALAM TERJEMAHAN :
ZEKERHEIDSRECHT → HUKUM JAMINAN
SECURITY OF LAW → HUKUM JAMINAN
SRI SOEDEWI MASJHOEN SOFWAN
•
Hukum jaminan adalah:•“Mengatur konstruksi yuridis yang memungkinkan pemberian fasilitas kredit, dengan menjaminkan benda-benda yang dibeli Debitur sebagai jaminan hutang Kreditur
H. SALIM HS,SH,MS
• “keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit.”
BEBERAPA PENGERTIAN HUKUM JAMINAN MENURUT AHLI HUKUM
UNSUR UNSURHUKUM JAMINAN
1. ADANYA KAIDAH HUKUM
2. ADANYA PEMBERI DAN PENERIMA
JAMINAN
3. ADANYA JAMINAN
4. ADANYA PERJANJIAN POKOK
SIFAT PERJANJIAN JAMINAN • hukum jaminan merupakan hak yang melekat pada kreditor
yang memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan eksekusi kepada benda yang dijadikan jaminan, APABILA debitor melakukan wansprestasi terhadap suatu prestasi (perjanjian).
• Jadi, hak jaminan tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan perjanjian yang bersifat tambahan (accessoir) daripada perjanjian pokoknya yaitu perjanjian utang-piutang/ perjanjian kredit.
AKIBAT HUKUMNYA:
1. Ada/ hapusnya tergantung perjanjian pokok2. Perjanjian pokok batal, perjanjian tambahan juga batal3. Perjanjian pokok berakhir, perjanjian tambahan juga berakhir4. Jika perjanjian pokok beralih karena cessie → perjanjian tambahan beralih tanpa penyerahan khusus
JENIS-JENIS JAMINAN1. JAMINAN UMUM (ps. 1131 & 1132 KUHPerdata)
diberikan untuk kepentingan semua kreditur → menyangkut kekayaan debitur (kreditur concurent)
jika debitur pailit → penjualan harta kekayaan debitur tidak cukup untuk membayar hutang pada para kreditur → hasil penjualan harta Debitur di bagi rata antar kreditur.
Ciri-ciri jaminan umum:
1. kreditur mempunyai kedudukan yang sama – concurent
2. hak kreditur bersifat hak perorangan
3. jaminan umum – timbul karena UU
artinya “tidak diperjanjikan antar para pihak”
2. JAMINAN KHUSUS
Ps. 1133 KUHPerdata → timbulnya hak yang didahulukan/ hak preferent
Hak preferent dapat timbul karena
a. Ketentuan UU – Ps. 1134 KUHPerdata
b. Diperjanjikan
b.1. Jaminan perorangan
b.2. Jaminan kebendaan
ASAS-ASAS DALAM HUKUM JAMINAN
Asas specialitet Asas tak dapat dibagi-bagi Asas publicitet
bahwa hak tanggungan, hak fidusia, dan hipotek hanya dapat dibebankan atas barang-barang yang sudah terdaftar atas nama orang tertentu;
asas dapat dibaginya hutang tidak dapat mengakibatkan dapat dibaginya hak tanggungan, hak fidusia, hipotek, dan hak gadai walaupun telah dilakukan pembayaran sebagian;
asas bahwa semua hak, baik hak tanggungan, hak fidusia, dan hipotek harus didaftarkan.
ASAS-ASAS DALAM HUKUM JAMINAN
Asas inbezittseelling Asas horizontal
barang jaminan (gadai) harus berada pada penerima gadai;
bangunan dan tanah bukan merupakan satu kesatuan.
HAK KEBENDAAN
Hak kebendaan : suatu hak absolute, hak yang melekat pada suatu benda,memberikan kekuasaan
langsung atas benda tersebut dan dapat dipertahankan terhadap tuntutan oleh setiap
orang.
Ciri – ciri hakkebendaan :
1. Bersifat absolut artinya dapat dipertahankan terhadap tuntutan
setiap orang2. Droit de suite : suatu hak yang
terus mengikuti pemilik benda, atau hak yang mengikat bendanya di
tangan siapa pun3. Droit de preference : hak yang
didahulukan atau diutamakan.
PERBEDAAN HAK KEBENDAAN DENGAN HAK PERORANGAN
No Perbedaan H. Kebendaan H. Perseorangan
1 Sifatnya absolut relatif
2 Hubungan hukum secara langsung, antara seseorang dengan benda
antara 2 pihak atau lebih berkaitan dengan suatu benda atau suatu hal tertentu
3 Prioritas sifatnya diutamakan atau didahulukan
asas kesamaan/keseimbangan, yang lebih dulu atau lebih baru, sama saja, tidak mempedulikan urutan terjadinya
4 Hal tuntutan/gugatan
gugat kebendaan, dilakukan terhadap siapa saja yang mengganggu haknya
gugat perorangan, hanya dapat dilakukan terhadap pihak lawannya
5 Hal hak pemindahan
dapat dilakukan sepenuhnya
hak pemindahan terbatas
6 Asas perlindungan dikenal asas perlindungan (pasal 1977 ayat 1 KUHPer)
tidak dikenal