Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

56

description

Capacity Building DPRD Kabupaten Sumba Tengah di Sahid Hotel-Surabaya, 14 Februari 2011

Transcript of Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Page 1: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah
Page 2: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Nama : Dadang SolihinTempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202Email : [email protected] :

http://dadang-solihin.blogspot.com

3dadang-solihin.blogspot.com

Page 4: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

MateriMateriMateriMateri

• Konsep dan Kebijakan Tata Ruang P j Vi i Mi i P P iti i• Penajaman Visi-Misi: Perumusan Positioning Differentiation Brand (PDB)

• Fungsi DPRD di Bidang Pengawasang g g• Perencanaan Pembangunan Daerah• Tujuan dan Permasalahan Pembangunan

D hDaerah• Kegagalan Perencanaan• Sistem Perencanaan yang Berhasil dan IdealSistem Perencanaan yang Berhasil dan Ideal

4dadang-solihin.blogspot.com

Page 5: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Konsep dan KebijakanKonsep dan Kebijakan1. PENATAAN RUANG dibutuhkan untuk

mewujudkan ruang Nusantara yang AMAN, NYAMAN, PRODUKTIF dan

4. Penataan Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota dilakukan secara BERJENJANG danAMAN, NYAMAN, PRODUKTIF dan

BERKELANJUTAN.2. Perwujudan Tujuan Penataan Ruang

dilakukan dengan STRATEGI UMUM

secara BERJENJANG dan KOMPLEMENTER sehingga saling melengkapi satu dengan yang lain, bersinergi, dan tidak terjadi tumpang ti dih k d l

gseperti Penyiapan Kerangka Strategis Pengembangan Penataan Ruang Nasional dan STRATEGI KHUSUS berupa Penyiapan Peraturan Zonasi

tindih kewenangan dalam penyelenggaraannya.

5. Undang-undang Penataan Ruang telah mengakomodasi perkembanganberupa Penyiapan Peraturan Zonasi,

Pemberian Insentif dan Disinsentif, Pengenaan Sanksi, dan lain-lain.

3 Produk perencanaan tata ruang tidak

mengakomodasi perkembangan lingkungan strategis seperti pengaturan RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) di Perkotaan dan Daerah Aliran Sungai 3. Produk perencanaan tata ruang tidak

hanya bersifat ADMINISTRATIF akan tetapi juga mengatur perencanaan tata ruang yang bersifat FUNGSIONAL dan di kl ifik ik k d l RENCANA

(DAS), STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM), integrasi penataan ruang DARAT, LAUT, dan UDARA, PENGENDALIAN PEMANFAATANklasifikasikan ke dalam RENCANA

UMUM dan RENCANA RINCI TATA RUANG.

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG, Penataan Ruang Kawasan PERKOTAAN dan PERDESAAN, dan Aspek Pelestarial LINGKUNGAN HIDUP.

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PermasalahanPermasalahan1. Semakin menurunnya kualitas

permukiman yang ditunjukkan a.l: Kemacetan, kawasan kumuh,

3. Masih tingginya kesenjangan antar dan di dalam wilayah

4. Penurunan luas kawasan Hutan Tropis pencemaran (Air, Udara, Suara, Sampah), dan hilangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) untuk artikulasi sosial dan kesehatan

dan kawasan resapan air, serta meningkatnya DAS kritis

5. Rencana Tata Ruang Wilayah belum h j di d lartikulasi sosial dan kesehatan

masyarakat terutama di perkotaan bencana alam gempa, banjir dan

longsor yang frekuensi-nya semakin

sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada Perencanaan, sehingga terjadi inkonsistensi pelaksanaan pembangunan o gso ya g e ue s ya se a

sering dan dampaknya semakin luas, terutama pada kawasan yang berfungsi lindung.

o s ste s pe a sa aa pe ba gu aterhadap RTR serta lemahnya pengendalian dan penegakan hukumterhadap pemanfaatan ruang.

2. Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasiperkotaan berimplikasi pada terjadinya alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman/perkotaan

6. Euphoria Otonomi Daerah yang lebih berorientasi pada peningkatan PAD yg bersifat jangka pendek (dibanding peningkatan PDRB dlm jangka panjang)menjadi lahan permukiman/perkotaan

secara signifikan.peningkatan PDRB dlm jangka panjang), serta keinginan mengembangkan infrastruktur regional secara sendiri-sendiri yang menjadi tidak efisien.

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Visi RTRWVisi RTRW

11 22 33 44

Aman Nyaman Produktif Berkelanjutan

Masyarakat dapat Memberi Proses produksi dan Kualitas lingkunganMasyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya

Memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

Proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu

Kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan,

dengan terlindungi dari berbagai ancaman

mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai

memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus

tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akanancaman fungsinya sebagai

manusia dalam suasana yang tenang dan damai

masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.

generasi yang akan datang.

dadang-solihin.blogspot.com 8

Page 9: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Strategi ImplementasiStrategi ImplementasiStrategi ImplementasiStrategi ImplementasiPenegakanPenegakan

Penerapan peraturan Penekanan Penegakan hukum

Penegakan Penegakan HukumHukumPengendalianPengendalianZonasiZonasi

Penerapan peraturan zonasi secara konsisten yang merupakan

Penekanan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan secara

Penegakan hukum yang ketat dan konsisten untuk mewujudkan tertib tatamerupakan

kelengkapan dari rencana detail tata ruang.

dilakukan secara sistemik melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan,

mewujudkan tertib tata ruang.

ruang. zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, dan pengenaan sanksi.p g

dadang-solihin.blogspot.com 9

Page 10: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 10

Page 11: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Positioning Differentiation Brand (PDB)Positioning Differentiation Brand (PDB)

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

BRANDBRANDBRANDBRAND

dadang-solihin.blogspot.com 11

Page 12: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PDB Triangle: Provinsi GorontaloPDB Triangle: Provinsi Gorontalo

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Provinsi Jagung

POSITIONINGPOSITIONING

Agro Bisnis Jagung

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

g g Jagung

BRANDBRAND

Visi Provinsi GorontaloGorontalo

dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

13dadang-solihin.blogspot.com

Page 14: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PDB Triangle: Kabupaten LamonganPDB Triangle: Kabupaten Lamongan

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Kabupaten dengan pemerintahan

POSITIONINGPOSITIONING

Pelajaran Bahasa Mandarin di Sekolah

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

entrepreneurship dan Pesantren

BRANDBRAND

Visi Kabupaten LamonganLamongan

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

15dadang-solihin.blogspot.com

Page 16: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PDB Triangle: Kota SawahluntoPDB Triangle: Kota Sawahlunto

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Kota Pariwisata Budaya

POSITIONINGPOSITIONING

Lokasi Historis Kuno, DaerahPertambangan

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

Pertambangan Batu Bara, Lahan Alami

BRANDBRAND

Visi Kota SawahluntoSawahlunto

dadang-solihin.blogspot.com 16

Page 17: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

17dadang-solihin.blogspot.com

Page 18: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

www.dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Pengertian PengawasanPengertian PengawasanPengertian PengawasanPengertian PengawasanPengawasan bermakna • Proses pengukuran kinerja dan

pengambilan tindakanpengambilan tindakan • Untuk menjamin agar hasil (output and

outcomes) sesuai dengan yang diinginkan• Untuk menjamin segala sesuatu berjalan

sebagaimana mestinya sesuai dengan standar yang ditetapkan (on the right track)standar yang ditetapkan (on the right track).

www.dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi Pengawasan DPRDFungsi Pengawasan DPRDFungsi Pengawasan DPRDFungsi Pengawasan DPRDF i P d l h k d k l k k• Fungsi Pengawasan adalah kewenangan dewan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya, pengawasan pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah.

• Adanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkanAdanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkan adanya kebijakan daerah yang progresif memihak masyarakat.

• Sebagai stakeholder utama dalam penyediaan pelayanan publik d h DPRD dih k d d i k tdaerah, DPRD diharapkan mampu mendorong adanya peningkatan kualitas pelayanan publik.

• Sebagai pilar utama dalam pemerintaran daerah, DPRD perlu lebih g p p , presponsif dengan memperkuat fungsi pengawasan terhadap penyediaan pelayanan publik di daerah.

www.dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Pelaksanaan PengawasanPelaksanaan PengawasanPelaksanaan PengawasanPelaksanaan PengawasanInternal-

Pengawasan i t l

Internal-external

Dilakukan b l kti it

Memfokuskan d

FeedbackConcurrentFeedforward

Pengawasan ini dil k k internal

memberikan kesempatan untuk

sebelum aktivitas dimulai.

Untuk menjamin kejelasan

pada apa yang terjadi selama proses berjalan

Memonitor

dilakukan setelah aktivitas selesai dilaksanakan. u tu

memperbaiki sendiri

Pengawasan

kejelasan sasaran;

Tersedianya arahan yang

Memonitor aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin

d a sa a a Tujuan untuk

menyediakan informasi yang

eksternal melalui supervisi dan penggunaan administrasi

arahan yang memadai;

Ketersediaan sumber daya yang

segala sesuatu sesuai rencana

Untuk i h il

berguna untuk meningkatkan kinerja di masa depan dan administrasi

formal. y y g

dibutuhkan. Memfokuskan

pada kualitas

mengurangi hasil yang yang tidak diinginkan.

depan dan memfokuskan pada kualitas hasil.

21

sumber daya.www.dadang-solihin.blogspot.com

Page 22: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Tahapan PengawasanTahapan PengawasanTahapan PengawasanTahapan PengawasanPost ControlInterim ControlPreliminary Control

Merupakan pengawasan anggota DPRD pada saat

Untuk memastikan layanan publik berjalan sesuai

Untuk memastikan layanan publik berjalan sesuaianggota DPRD pada saat

pembahasan anggaran. Meneliti setiap usulan

anggaran khususnya dari penyedia layanan publik

publik berjalan sesuai standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masyarakat selama pelayanan dilakukan dalam

publik berjalan sesuai harapan,

Diperuntukkan atas evaluasi terhadap target yang direncanakanpenyedia layanan publik,

baik dari sisi input, output maupun outcomes dari setiap jenis layanan.

Melakukan pengawasan

pelayanan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Diarahkan terhadap pelaksanaan anggaran atas layanan publik atau

yang direncanakan. Diharapkan akan

menghasilkan rekomendasi mempertahankan, memperbaiki atau Melakukan pengawasan

sejak tahap perencanaan, sebab apa yang akan dilakukan oleh pemda bisa diketahui dari rencana yang

layanan publik atau pelaksanaan sebuah peraturan.

memperbaiki atau meningkatkan kualitas layanan.

diketahui dari rencana yang dibuat oleh pihak eksekutif.

22www.dadang-solihin.blogspot.com

Page 23: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Ruang Lingkup PengawasanRuang Lingkup PengawasanRuang Lingkup PengawasanRuang Lingkup Pengawasan

Pengawasan RepresifPengawasan Preventif

Pengawasan yang dilakukan pada tahap persiapan dan perencanaan suatu kegiatan

Pengawasan terhadap proses-proses aktivitas sebuah lembaga layanan publikperencanaan suatu kegiatan.

Pengawasan ini bertujuan pada aspek pencegahan dan

lembaga layanan publik. Pengawasan bertujuan

menghentikan pelanggaran perbaikan, termasuk pula pengusulan perbaikan atau pembentukan regulasi baru

dan mengembalikan pada keadaan semula, baik disertai atau tanpa sanksi.p g

untuk berbaikan.p

23www.dadang-solihin.blogspot.com

Page 24: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Langkah PengawasanLangkah PengawasanLangkah PengawasanLangkah PengawasanTindakan Perbaikan

Hasil, Sasaran dan Standar

Mengukur Kinerja Aktual

Menentukan Sasaran dan Standar

Menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan sistem layanan atau

DPRD lebih awal menentukan sasaran yang akan dipantau

DPRD memiliki informasi atas kinerja lembaga yang bersifat

Membandingkan hasil pengawasan dengan sasaran layanan atau

peningkatan standar layanan pada lembaga

akan dipantau. Termasuk pula

adanya dokumen atau informasi

yang bersifat faktual.

Informasi tersebut sebagai

dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan

atau pelayanan publik tertentu. Mengambil

tindakan

tentang standar kualitas layanan publik yang diberlakukan

masukan bagi DPRD dalam membuat rekomendasi

Untuk memastikan apakah sudah berjalan sesuai tindakan

perbaikan yang dibutuhkan

diberlakukan selama ini.

rekomendasi perbaikan atas pengawasan yang dilakukan

berjalan sesuai yang diharapkan.

24

di masa depan. www.dadang-solihin.blogspot.com

Page 25: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Jenis PengawasanJenis Pengawasan1/1/44

Jenis PengawasanJenis Pengawasan1 P l h Pi i DPRD k i1. Pengawasan oleh Pimpinan DPRD yakni pengawasan yang

dilaksanakan langsung atas nama pimpinan DPRD. 2. Pengawasan oleh anggota DPRD, yakni pengawasan yang g gg , y p g y g

melekat pada kedudukan setiap anggota DPRD. 3. Pengawasan oleh Komisi, yakni pengawasan yang ruang

lingkupnya (objeknya) merupakan bidang tugas Komisi danlingkupnya (objeknya) merupakan bidang tugas Komisi dan dilaksanakan oleh Komisi.

4. Pengawasan oleh Gabungan Komisi, yakni pengawasan yang ruang lingkupnya (objeknya) merupakan bidang yang menjadi tugas lintas Komisi dan dilaksanakan oleh dua Komisi atau lebih.

www.dadang-solihin.blogspot.com 25

Page 26: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Jenis PengawasanJenis Pengawasan22//44

Jenis PengawasanJenis Pengawasan5 P l h K l k K j (P kj ) d5. Pengawasan oleh Kelompok Kerja (Pokja) dan pengawasan

oleh Panitia Khusus (Pansus), yakni pengawasan yang dilakukan oleh alat kelengkapan DPRD yang dibentuk khusus untuk melakukan pengawasan.

6. Pengawasan oleh Fraksi. Fraksi sesungguhnya perpanjangan tangan partai politik untuk mengkomunikasikan agenda atautangan partai politik untuk mengkomunikasikan agenda atau kepentingan partai politik bersangkutan dalam institusi DPRD. Hasil Pengawasan oleh Fraksi dapat disampaikan langsung

l l i l t k l k d d t i d k t i imelalui alat kelengkapan dewan dan atau induk partai masing-masing sebagai sikap politik.

www.dadang-solihin.blogspot.com 26

Page 27: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Jenis PengawasanJenis Pengawasan 33//44Aktor Tindakan Pasif Tindakan Aktif

Personal Menerima pengaduan Kunjungan langsung ke lapangane so a Menerima pengaduan melalui posko aspirasi, SMS, persuratan, atau informasi melalui media

Kunjungan langsung ke lapangan Menelpon langsung

penyelenggaran layanan yang diadukancetak dan merespon balik

melalui media

diadukan Melibatkan media

Komisi Menerima pengaduan, surat, Kunjungan langsung di lapangan, SMS atau informasi media cetak

Rapat Kerja, Hearing dengan pihak terkait serta

M lib tk di Melibatkan media Gabungan Komisi

Menerima pengaduan, surat, sms atau informasi media cetak

Kunjungan langsung di lapangan, Rapat Kerja,

cetak Hearing pihak terkait dll Melibatkan media

www.dadang-solihin.blogspot.com 27

Page 28: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Jenis PengawasanJenis Pengawasan 44//44Aktor Tindakan Pasif Tindakan Aktif

Pansus Menerima pengaduan dari masyarakat

Kunjungan lapangan – Rapat Kerja dengan pihak terkaitmasyarakat

Mendapatkan informasi lewat media

Rapat Kerja dengan pihak terkait, Hearing dengan kelompok yang

peduli terhadap isu yang ditangani. Mengundang kelompok independen,

akademisi untuk memberi pendapat Melibatkan media

Fraksi Menerima pengaduan dari masyarakat

Mendapatkan informasi

Melakukan kunjungan Mengundang pihak luar memberi

masukan atas hasil pengawasan diMendapatkan informasi lewat media

masukan atas hasil pengawasan di lapangan

Melibatkan media Pimpinan Menerima pengaduan Menindaklanjuti hasil/rekomendasiPimpinan Menerima pengaduan

masyarakat, sms, persuratan Mendapat informasi lewat

media

Menindaklanjuti hasil/rekomendasi hasil pengawasan komisi, gabungan komisi, pansus dll Melibatkan media

www.dadang-solihin.blogspot.com 28

media Melibatkan media

Page 29: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

2929dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com

Page 30: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Proses PerencanaanProses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencanaPemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.

Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional g j y g gbertugas untuk itu.

Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

30dadang-solihin.blogspot.com

Page 31: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)NASIONAL DAERAH

Dokumen Penetapan Dokumen PenetapanDokumen Penetapan Dokumen PenetapanRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)

UU (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)

Perda (Ps. 13 Ayat 2)

(RPJP Nasional) ( )

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)

Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)

Nasional(RPJM-Nasional)

(RPJM Daerah)

Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)

Peraturan Pimpinan KL

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

Peraturan Pimpinan SKPD Lembaga (Renstra KL) Pimpinan KL

(Ps. 19 Ayat 2)Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Per Pres (Ps 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH (Ps 26 Ayat 2)Pemerintah (RKP) (Ps. 26 Ayat 1) Daerah (RKPD) (Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD( Ps 21 Ayat 3)

31

(Renja KL) (Ps. 21 Ayat 1) SKPD) ( Ps. 21 Ayat 3)

dadang-solihin.blogspot.com

Page 32: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Syarat Dokumen PerencanaanSyarat Dokumen PerencanaanS.M.A.R.TS.M.A.R.T

1.1. SpecificSpecific:: Sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi denganjelas;

2.2. MeasurableMeasurable:: Target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator kuantitif maupun kualitatif;

33 AchievableAchievable:: Target kinerja dapat dicapai terkait dengan3.3. AchievableAchievable:: Target kinerja dapat dicapai terkait dengankapasitas dan sumber daya yang ada;

4.4. RelevantRelevant:: Mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalamrangka mencapai target impact yang ditetapkan;g p g p y g p

5.5. TimeTime BondBond:: Waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

32dadang-solihin.blogspot.com

Page 33: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Syarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanHarus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:g g1. Tujuan akhir yang dikehendaki.

2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).

3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannyapengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.

7 Orang organisasi atau badan pelaksananya7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.

8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.p y

33dadang-solihin.blogspot.com

Page 34: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan

S b i h• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensiMinimalisasi inefisiensi

sumberdaya• Penetapan standar dan

k litpengawasan kualitas

34dadang-solihin.blogspot.com

Page 35: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

35dadang-solihin.blogspot.com

Page 36: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Apa Itu Pembangunan?Apa Itu Pembangunan?Apa Itu Pembangunan? Apa Itu Pembangunan?

Pembangunan adalah: proses perubahan ke

arah kondisi yang lebih

Tujuan Pembangunan:Tujuan Pembangunan:1. Peningkatan standar hidup (levels

of living) setiap orang baikarah kondisi yang lebih baik

melalui upaya yang

of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.

dilakukan secara terencana.

kesehatan, pendidikan, dll. 2. Penciptaan berbagai kondisi yang

memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiappercaya diri (self-esteem) setiap orang.

3. Peningkatan kebebasan(freedom/democracy) setiap orang(freedom/democracy) setiap orang.

Todaro, 2000

36dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

How?How?How?How?1 M i di i k i b1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan

antar daerah antar sub daerah antar sub daerah antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).

2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.y y g3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam

agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan)datang (berkelanjutan).

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Tantangan dalam Pembangunan DaerahTantangan dalam Pembangunan Daerah

Sarana dan Prasarana yang

d i d

• Mengurangi ketimpangan

memadai dan berkualitas

• Memberdayakan masyarakat

• Mengentaskan k i ki

Dunia usaha yg

kemiskinan.• Menambah lapangan

kerja.M j k l t i

Pemanfaatan sumber daya secara

berkualitas

Dunia usaha yg kondusif

• Menjaga kelestarian SDA

Koordinasi yang semakin baik antar

stakeholders

berkualitas

stakeholders

Peningkatan kapasitas

38

Peningkatan kapasitasSDM

dadang-solihin.blogspot.com

Page 39: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DI DAERAHPEMBANGUNAN DI DAERAH

Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas

Pemerintahan Daerah

Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah

Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan

Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkankemampuan yang andal dan

profesional dalam: lingkungan yang memungkinkan

masyarakat untuk:

Memberikan pelayanan kepada masyarakat,

Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan t t

y , Mengelola sumber daya

ekonomi daerah.

tenteram, Peningkatan harkat, martabat,

dan harga diri.

39dadang-solihin.blogspot.com

Page 40: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH

Dilaksanakan Melalui:

Penguatan Otonomi Daerah

Pengelolaan Sumberdaya Good Governancey

Keseimbangan Peran Tiga Pilar

Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat

Menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang

Mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan

Penciptaan interaksi sosial ekonomi dan politik dan hukum yang

kondusif bagi unsur-unsur lain.

lapangan kerja dan pendapatan.

sosial, ekonomi dan politik.

40dadang-solihin.blogspot.com

Page 41: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: F G t t GF G t t GFrom Government to GovernanceFrom Government to Governance

Government GovernanceGovernment Governance Memberikan hak ekslusif bagi

negara untuk mengatur hal-hal publik

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah civil society danpublik,

Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara

iji k

pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama.

mengijinkannya.41dadang-solihin.blogspot.com

Page 42: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Pelaku Pembangunan: Pelaku Pembangunan: Paradigma GovernanceParadigma Governance

Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat , , yyang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.

Tenaga Kerja

Kontrol Kontrol

Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat

NilaiPertumbuhan

RedistibusiMelalui Pelayanan

Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan G d

Pasar

Good.42dadang-solihin.blogspot.com

Page 43: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Model GovernanceModel GovernanceModel GovernanceModel Governance

Perusahaan Organisasi LSM

Sektor SwastaSektor Swasta Sektor PublikSektor Publik Sektor KetigaSektor Ketiga

TingkatTingkat Perusahaantransnasional

OrganisasiAntar Pemerintah

LSMInternasional

Tingkat Tingkat SupranasionalSupranasional

GOVERNANCEPerusahaan

NasionalOrmas/LSM

NasionalTingkatTingkat

NasionalNasional

Perusahaan Pemerintah LSM LokalTingkat Tingkat Lokal LokalSubnasionalSubnasional

(Kamarack and Nye Jr., 2002)

43dadang-solihin.blogspot.com

Page 44: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholders

Executived

organized into:C it b d i ti

STATE CITIZENS

JudiciaryLegislature

Public service

Community-based organizations Non-governmental organizations

Professional AssociationsReligious groupsMilitary

Police

Religious groupsWomen’s groups

Media

BUSINESSSmall / medium / large enterprises

Multinational Corporations

BUSINESS

Multinational CorporationsFinancial institutions

Stock exchange

44dadang-solihin.blogspot.com

Page 45: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

TroikaTroika

45dadang-solihin.blogspot.com

Page 46: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta dan MasyarakatDunia Usaha Swasta dan MasyarakatDunia Usaha Swasta, dan MasyarakatDunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

MasyarakatMasyarakat, Bangsa, dan

Negara MasyarakatMasyarakat

VISIPemerintahPemerintah

yy

Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance

46dadang-solihin.blogspot.com

Page 47: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi DaerahPerumusan Visi DaerahPerumusan Visi Daerah

Stakeholders

PEMDAPEMDA

47dadang-solihin.blogspot.com

Page 48: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi DaerahPerumusan Visi DaerahPerumusan Visi DaerahStakeholdersStakeholders

PEMDA

48dadang-solihin.blogspot.com

Page 49: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

49dadang-solihin.blogspot.com

Page 50: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegagalan PerencanaanKegagalan Perencanaan 1/41/4g gg g

informasinya kurang

Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:

Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:

informasinya kurang lengkap,

metodologinya belum dik idikuasai,

perencanaannya tidak realistis sehingga tidak ggmungkin pernah bisa terlaksana

pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan-pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbanganpertimbangan teknis perencanaan diabaikan.

50dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegagalan Perencanaan Kegagalan Perencanaan 2/42/4 Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti

seharusnya. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti

seharusnya.

kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.

aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten, masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga

tidak mendukungnya.tidak mendukungnya.

51dadang-solihin.blogspot.com

Page 52: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegagalan PerencanaanKegagalan Perencanaan 3/43/4

Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai

g gg g

Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.

Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.

Misalnya, orientasi semata-mata pada pertumbuhan yangpertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan. D d iki Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.

52dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegagalan PerencanaanKegagalan Perencanaan 4/44/4

Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total

g gg g

P di i i tid k b ik

Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.

Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.

Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.

Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karenapenawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.

Perencanaan seperti inilah yang disebut b i i t t tsebagai sistem perencanaan terpusat

(centrally planned system).

53dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil

Si t

Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil

• Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat.

• Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukandilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar.P l k t d l h• Pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta.

54dadang-solihin.blogspot.com

Page 55: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat

Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat

dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti

pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. j g p j

• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek dan dalamsektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.

• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).

• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).

55dadang-solihin.blogspot.com

Page 56: Konsep dan Kebijakan Tata Ruang serta Pengawasannya terkait Perencanaan Pembangunan Daerah

5656dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com