Teori albert bandura

19
BAB I Pendahuluan Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar yang dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mujiono (1996:7) mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Tiap ahli psikologi memberi batasan yang berbeda tentang belajar, atau terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar. Belajar merupakan sesuatu yang sangat penting sekali dalam rentan perkembangan pada diri seseorang, dengan belajar seseorang telah mengalami suatu proses menuju kearah yang lebih baik. Belajar adalah suatu proses memperoleh suatu kepandaian atau ilmu, proses belajar sendiri tidak dapat di observasi maupun dilihat secara abstak tetapi melalui memanifestasikan dari suatu kegiatan belajar seseorang. Dengan kata lain belajar harus mengalami dan melakukan latihan- latihan. Dalam kaitanya dengan belajar ini sangat banyak teori- teori yang membahas atau yang menyingguang tentang belajar, dari kebanyakan teori dan tokoh- tokoh kami mengangkat gaya belajar social (Social Lerning) yang di kemukakan oleh Teori Belajar Albert Bandura 1

Transcript of Teori albert bandura

Page 1: Teori albert bandura

BAB I

Pendahuluan

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan

belajar yang dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mujiono (1996:7) mengemukakan

siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Tiap ahli psikologi

memberi batasan yang berbeda tentang belajar, atau terdapat keragaman dalam cara

menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar.

Belajar merupakan sesuatu yang sangat penting sekali dalam rentan perkembangan pada

diri seseorang, dengan belajar seseorang telah mengalami suatu proses menuju kearah

yang lebih baik. Belajar adalah suatu proses memperoleh suatu kepandaian atau ilmu,

proses belajar sendiri tidak dapat di observasi maupun dilihat secara abstak tetapi

melalui memanifestasikan dari suatu kegiatan belajar seseorang. Dengan kata lain

belajar harus mengalami dan melakukan latihan- latihan.

Dalam kaitanya dengan belajar ini sangat banyak teori- teori yang membahas atau yang

menyingguang tentang belajar, dari kebanyakan teori dan tokoh- tokoh kami

mengangkat gaya belajar social (Social Lerning) yang di kemukakan oleh Albert

Bandura seorang tokoh Psikologi yang menganut aliran Behaviorisme, yang dimana

segala sesuatu dari proses belajar ini berkaitan dengan envaironment (lingkungan).

Tujuan pembelajaran itu sendiri dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan

pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat

diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan

digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang

diharapkan dari penerapan teori behavioristik (teori belajar sosial) ini adalah

tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat

penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.

Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.

Teori Belajar Albert Bandura 1

Page 2: Teori albert bandura

BAB II

Pembahasan

Profil Albert Bandura

Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04 Desember 1925. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan disana. Semasa di Universiti of British Columbia, beliau menaiki bus awal kerana terpaksa berebut dengan pelajar jurusan lain memandangkan kelas pengenalan psikologi adalah satu -satunya kelas yang paling awal diadakan di universiti tersebut.

Kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya ke Universiti Iowa dan disini beliau banyak dipengaruhi oleh Kenneth Spence, seorang pakar psikologi pembelajaran yang terkenal pada ketika itu.

Pada tahun 1949, beliau mendapat pendidikan di Universiti British Columbia dalam jurusan psikologi. Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program kedoktorannya dalam bidang psikologi klinik pada tahun 1952. Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University. Beliau banyak terpengaruh dengan pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen. .

Beliau kemudian menikah dengan Virginia Varns, seorang guru di kolej kejururawatan dan seterusnya pindah di Iowa Kansas selepas menamatkan pengkajiannya. Selain itu, dalam tahun 1952, selepas mendapat gelar ph.D, Albert Bandura telah menamatkan praktikum di Wichita Guidance Centre dan seterusnya dilantik sebagai tenaga pengajar di Universiti Stanford. Pada tahun 1964, Albert Bandura telah dilantik sebagai professor dan Seterusnya menerima anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution, pada tahun 1975 .

Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil Richard Walters, muridnya yang pertama mendapat gelar doktor sebagai pekerja di makmalnya. Bagi pendapat Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme.

Teori Belajar Albert Bandura 2

Page 3: Teori albert bandura

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Sosial Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1975.

Semasa bertugas sebagai tenaga pengajar, Beliau sangat disayangi oleh pelajar-pelajarnya kerana sikap beliau yang ambil berat dan sanggup memberi bantuan maklumat yang mereka perlukan.

Teori Belajar “Sosial” Albert Bandura

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Sosial Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri. Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan kanak-kanak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah memberi penekanan tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitar melalui peneguhan (reinforcement) dan pembelajaran peniruan (observational learning), serta cara berfikir yang kita miliki terhadap sesuatu dan juga sebaliknya, yaitu bagaimana tingkah laku kita mempengaruhi orang yang ada disekitar dan menghasilkan peneguhan (reinforcement) dan peluang untuk diperhatikan oleh orang lain (observational opportunity).

Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar.

Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahawa judi itu adalah tidak baik.

Teori belajar ini juga dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang belajar dalam keadaan atau lingkungan sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa tingkah laku (B), lingkungan (E) dan kejadian-kejadian internal pada pelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P) merupakan hubungan yang saling berpengaruh atau

Teori Belajar Albert Bandura 3

Page 4: Teori albert bandura

berkaitan (interlocking). menurut Albert Bandura lagi, tingkah laku sering dievaluasi, yaitu bebas dari timbal balik sehingga boleh mengubah kesan-kesan personal seseorang. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu.

Hubungan yang aktif dapat mengubah aktiviti seseorang. Seterusnya, menurut Bandura (1982), penguasaan kemahiran dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur -unsur yang berdasarkan dari diri pelajar sendiri yaitu sense of self Efficacy dan self regulatory system. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahawa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai seperti yang berlaku. Self regulatory pula merujuk kepada:

1) Struktur kognitif yang memberi gambaran tingkah laku dan hasil pembelajaran.

2) Sub proses kognitif yang dirasakan, mengevaluasi, dan mengatur tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran self -regulatory akan menentukan goal setting dan self evaluation pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi atau sebaliknya. Menurut Bandura, untuk Berjaya, pembelajar harus dapat memberikan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar, Seterusnya mengembangkan self of mastery, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar sosial adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya, diantaranya :

a. Mementingkan pengaruh lingkungan

b.      Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya

c.       Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan

d.       Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Teori Peniruan (Modeling)

Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologii, yaitu Neil Miller dan John Dollard dalam laporan hasil eksperimennya mengatakan bahawa peniruan (imitation) merupakan hasil proses pembelajaran yang ditiru dari orang lain. Proses belajar tersebut oleh Miller dan Dollard dinamakan "sosial learning" - "pembelajaran sosial". Perilaku peniruan (imitative behavior) manusia terjadi kerana manusia merasa telah memperoleh imbalan

Teori Belajar Albert Bandura 4

Page 5: Teori albert bandura

ketika kita meniru perilaku orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak menirunya. Menurut bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan (imitation) maupun penyajian contoh tingkah laku (modelling). Dalam hal ini orang tua dan guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi kanak- kanak untuk menirukan tingkah laku membaca.

Dua puluh tahun berikutnya, Albert Bandura dan Richard Walters (1959, 1963), telah melakukan eksperimen lain yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil eksperimen yang mereka dapati, peniruan boleh berlaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru) meskipun tanpa sebarang peneguhan. Proses belajar semacam ini disebut "observational learning" atau pembelajaran melalui pengamatan. Bandura (1971), kemudian menyarankan agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandangkan teori pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa memberi pertimbangan terhadap proses mental seseorang.

Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri (kognitif) dan sekitarnya. Beliau telah mengemukakan teori pembelajaran peniruan, dalam teori ini beliau telah menjalankan kajian bersama Walter (1963) keatas kesan perlakuan kanak-kanak apabila mereka menonton orang dewasa memukul, mengetuk dengan tukul besi dan menumbuk sambil menjerit-jerit sockeroo dalam video. Setelah menonton video kanak-kanak ini diarah bermain di bilik permainan dan terdapat patung seperti yang ditayangkan dalam video. Setelah kanak-kanak tersebut melihat patung tersebut, mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan oleh orang yang mereka tonton dalam video (Ramlah Jantan & Mahani Razali 2004).

Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung. Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui sekat lakuan dan taksekat laku. Contohnya kanak -kanak meniru perlakuan bersorak di padang, jadi perlakuan bersorak merupakan taksekatlakuan di padang. Keadaan sebaliknya jika kanak-kanak bersorak di dalam kelas semasa guru mengajar, semestinya guru akan memarahi dan memberi tahu perlakuan yang dilakukan tidak dibenarkan dalam keadaan tersebut, jadi perlakuan tersebut menjadi sekatlakuan dalam situasi tersebut. Proses peniruan yang seterusnya ialah elisitasi. Proses ini timbul apabila seseorang melihat perubahan pada orang lain. Contohnya seorang kanan-kanak melihat rakannya melukis bunga dan timbul keingin an dalam diri kanak-kanak tersebut untuk melukis bunga. Oleh itu, peniruan berlaku apabila kanak-kanak tersebut melihat rakanya melukis bunga (Ramlah Jantan & Mahani Razali, 2004).

Teori Belajar Albert Bandura 5

Page 6: Teori albert bandura

Perkembangan kognitif kanak -kanak mengikut pandangan pemikir islam yang terkenal pada abad ke-14 yaitu Ibnu Khaldun perkembangan kanak -kanak hendaklah diasuh dari perkara yang mudah kepada perkara yang lebih susah yaitu mengikut peringkat-peringkat dan kanak-kanak hendaklah diberikan dengan contoh-contoh yang konkrit yang boleh difahami melalui pancaindera. Menrut Ibnu Khaldun, kanak-kanak hendaklah diajar atau dibentuk dengan lemah lembut dan bukanya dengan kekerasan. Selain itu, beliau juga mengatakan bahawa kanak -kanak tidak boleh dibebankan dengan perkara -perkara yang di luar kemampuan mereka. Hal ini akan menyebabkan kanak-kanak tidak mahu belajar dan mencerca pengajaran yang disampaikan (Nadira Anis Syarina Hamidi,Nur Fatiha Azam & Nur Hazwani Hamzah 2009).

Unsur Utama Dalam Peniruan

1) Tumpuan ('Attention')

Subjek harus memberi tumpuan kepada tingkahlaku model untuk membolehkannya mempelajarinya. Sama ada subjek memberi perhatian atau tumpuan tertakluk kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain yang dimiliki. Contohnya, seorang pemain musik yang tidak yakin diri mungkin meniru tingkahlaku pemain muzik terkenal sehingga tidak mewujudkan stailnya yang tersendiri.Bandura & Walters (1963) dalam buku mereka "Sosial Learning & Personality Development" menekankan bahawa hanya dengan memerhati seorang lain pembelajaran boleh berlaku.

2) Penyimpanan ('Retention')

Subjek yang memerhati harus mengekod peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini.

3) Penghasilan ('Reproduction')

Setelah mengetahui atau mempelajarai sesuatu tingkahlaku, subjek juga mesti mempunyai kebolehan mewujudkan atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkahlaku. Contohnya, memandu kereta, bermain tenis. Bagi sesetengah tingkahlaku kemahiran motor diperlukan untuk mewujudkan komponen -komponen tingkahlaku yang telah diperhatikan.

4) Motivasi

Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura kerana ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu.

Teori Belajar Albert Bandura 6

Page 7: Teori albert bandura

Ciri-ciri Teori Pemodelan Bandura

1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan.

2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain -lain.

3. Pelajar meniru sesuatu kemahiran guru sebagai model.

4. Pelajar memperoleh kemahiran jika memperoleh kepuasan dan peneguhan yang baik.

5. Proses pembelajaran meliputi pengamatan, peringatan, peniruan dgn tingkah laku atau gerak balas yg sesuai, diakhiri dengan peneguhan positif.

Eksperimen Albert Bandura

Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan kanak-kanak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Albert Bandura, menyatakan bahwa proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan pemodelan. Beliau menjelaskan lagi bahawa aspek pengamatan pelajar terhadap apa yang disampaikan atau dilakukan oleh guru dan juga aspek peniruan oleh pelajar akan dapat memberikan kesan yang optimum kepada pemahaman pelajar.

KUMPULAN A = Disuruh memerhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menendang dan menjerit ke arah patung besar Bobo.

Hasil = Meniru apa yang dilakukan orang dewasa malahan lebih agresif.

KUMPULANB= Disuruh memerhatikan sekumpulan orang dewasa yang bermesraan dengan patung besar Bobo.

Hasil = Tidak menunjukkan sebarang tingkah laku agresif seperti kumpulan A.

Rumusan:

Tingkah laku kanak-kanak dipelajari melalui peniruan/ permodelan.

Hasil keseluruhan eksperimen:

Kumpulan A menunjukkan tingkah laku lebih agresif dari orang dewasa. B tidak menunjukkan tingkah laku agresif.

RUMUSAN:

Teori Belajar Albert Bandura 7

Page 8: Teori albert bandura

Tingkah laku peniruan/permodelan adalah hasil dari peneguhan.

Subjek terdiri daripada kanak-kanak pra sekolah. Subjek dalam kumpulan eksperimental didedahkan kepada model manusia sebenar, kartun atau model dalam filem yang terlibat dengan tingkahlaku agresif terhadap patung (doll) plastik yang besar. Subjek-subjek itu mungkin memukul dengan kayu, menendang atau menumbuk patung plasktik itu. manakala dalam kumpulan kawalan, subjek melihat model-model yang sama tidak melakukan apa-apa pun terhadap patung plastik. Hasil kajian menunjukkan bahawa kanak-kanak dalam kumpulan eksperimen mempamerkan tingakahlaku agresif apabila dibiarkan bersama patung plastik berkenaan.

Jenis-jenis Peniruan

1.Peniruan langsung

Pembelajaranan langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran sosial dari Albert Bandura. Pembelajaranan langsung adalah model pembelajaranan yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang diajarkan setahap demi setahap. Ciri khas pembelajaranan ini adalah adanya modeling, iaitu suatu fasa di mana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu keterampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian.

Contoh: meniru gaya penyanyi yang disanjungi.

2.Peniruan tak langsung

Peniruan adalah melalui imaginasi atau pemerhatian secara tidak la ngsung. Contoh: meniru watak yang dibaca dalam buku, memerhati seorang guru mengajar rakannya.

3.Peniruan gabungan

Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabung tingkah laku yang berlainan yaitu Peniruan langsung dan tidak langsung.

Contoh: pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarna daripada buku yang dibacanya.

Perkara lain yang harus diperhatikan bahawa faktor model atau teladan mempunyai prinsip-prinsip seperti berikut:

1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya. Proses

Teori Belajar Albert Bandura 8

Page 9: Teori albert bandura

mengingat akan lebih baik dengan cara mengkod perilaku yang ditiru kedalam kata-kata, tanda atau gambar dari pada hanya penglihatan sederhana (hanya melihat saja). Sebagai contoh: belajar gerakan tari dari pelatih memerlukankan pengamatan dari berbagai sudut yang dibantu cermin dan seterusnya ditiru oleh pelajar pada masa yang sama. Kemudian proses meniru akan lebih efisien jika gerakan tadi juga didukung dengan penayangan video, gambar atau kaedah yang ditulis dalam buku panduan.

2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.

3. Individu akan menyukai perilaku yang d itiru jika model tersebut disukai dan dihargai serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.

Teori belajar sosial dari Bandura ini merupakan gabungan antara teori belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologii kognitif, dengan prinsip modifikasi tingkah laku. Proses belajar masih berpusat pada penguatan, hanya terjadi secara langsung dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Sebagai contoh: penerapan teori belajar sosial dalam iklan television. Iklan selalunya menampilkan bintang-bintang yang popular dan disukai masyarakat, hal ini untuk mendorong konsumen agar membeli sabun supaya mempunyai kulit seperti para "bintang".

Teori belajar dari Bandura ini tampaknya memang boleh berlaku umumnya dalam semua langkah pendidikan sosial, komunikasi, informasi dan latihan, namun kerana keadaannya yang umum tadi maka sulit dilakskkanak -kanak-kkanak-kanakan dalam sekolah-sekolah formal, sehingga kaedah belajar sosial dari Bandura ini agak sulit dilakukan. Hanya dalam situasi sosial dan kemasyarakatan sahaja ban yak terjadinya pembelajaran sosial.

Faktor-faktor Penting dalam Pembelajaran Melalui Pemerhatian

Mengamati orang lain melakukan sesuatu tidak mesti diakibatkan oleh pembelajaran, kerana pembelajaran melalui pemerhatian memerlukan beberapa faktor. Menurut Bandura, ada empat proses yang penting agar pembelajaran melalui pemerhatian dapat terjadi, yakni:

1. Perhatian (attention process): Sebelum meniru orang lain, perhatian harus dicurahkan ke orang itu. Perhatian ini dipengaruhi oleh asosiasi pengamat dengan modelnya, sifat model yang menarik, dan erti penting tingkah laku yang diamati bagi si pengamat.

Teori Belajar Albert Bandura 9

Page 10: Teori albert bandura

2. Representasi (representation process): Tingkah laku yang akan ditiru, harus disimbolisasikan dalam ingatan. Baik dalam bentuk verbal mahupun dalam bentuk gambaran/imaginasi. Representasi verbal memungkinkan orang mengevaluasi secara verbal tingkah laku yang diamati, dan menent ukan mana yang dibuang dan mana yang akan cuba dilakukan. Representasi imaginasi memungkinkan dapat dilakukannya latihan secara simbolik dalam fikiran, tanpa benar benar melakukannya secara fizik.

3. Peniruan tingkah laku model (behavior production process): sesudah mengamati dengan penuh perhatian, dan memasukkannya ke dalam ingatan. Pengubahan dari gambaran fikiran menjadi tingkah laku menimbulkan keperluan evaluasi; Bagaimana melakukannya? Apa yang harus dikerjakan? Apakah sudah benar? Berkaitan dengan kebenaran, hasil pembelajaran melalui pemerhatian tidak dinilai berdasarkan kemiripan respons dengan tingkah laku yang ditiru, tetapi lebih kepada tujuan pembelajaran dan efikasi dari pembelajaranan.

4. Motivasi dan penguatan (motivation and reinforcement process): Pembelajaran melalui pengamatan menjadi efektif kalau pembelajaran memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat melakukan tingkah laku modelnya. Pemerhatian mungkin memudahkan orang untuk menguasai tingkah laku tertentu, tetapi kalau motivasi untuk itu tidak ada, proses daripada tingkah laku yang dihukum tidak akan berlaku. Imitasi tetap terjadi walaupun model tidak diberi ganjaran, sepanjang pengamatan melihat model mendapat ciri -ciri positif yang menjadi tanda dari gaya hidup yang berhasil, sehingga diyakini model umumnya akan diberi ganjaran.

Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya. Ciri-ciri model seperti usia, status sosial, seks, keramahan, dan kemampuan, penting dalam menentu kan tingkat imitasi. Kkanak- kanak-kkanak-kanak lebih senang meniru model sesusianya daripada model dewasa. Kkanak-kanak-kkanak-kanak juga cenderung meniru model yang sama prestasinya dalam jangkauannya. Kkanak-kanak-kkanak-kanak yang sangat dependen cenderung melimitasi model yang dependennya lebih ringan. Imitasi juga dipengaruhi oleh interaksi antara ciri model dengan observernya.

Kelemahan Teori Albert Bandura

Teori pembelajaran social Albert bandura sangat sesuai jika diklsaifikasikan dalam teori behavioristik. Ini kerana, teknik pemodelan albert bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.

Teori Belajar Albert Bandura 10

Page 11: Teori albert bandura

Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkahlakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif termasuklah perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.

Kelebihan Teori Albert Bandura

Teori Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata - mata refleks atas stimulus (S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.

Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan kanak-kanak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan kanak-kanak, faktor sosial dan kognitif.

Teori Belajar Albert Bandura 11

Page 12: Teori albert bandura

BAB III

Penutupan

Kesimpulan

Teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura merupakan gabungan antara

behavioristik dengan penguatan dan psikologi kognitif, dengan modifikasi perilaku.

Penggunaan teori belajar ini sangat cocok untuk kemampuan yang membutuhkan

praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas,

kelenturan, daya tahan dan sebagainya, contohnya percakapan bahasa asing, menari,

menggunakan komputer, olahraga dan sebagainya.

Penggunaan teori belajar sosial ini sangatlah bersifat umum, sehingga sulit diterapkan

pada sekolah-sekolah formal. Hanya dalam situasi sosial dan kemasyarakatanlah banyak

terjadi belajar sosial. Teori ini juga sering digunakan pada berbagai pendidikan secara

massal.

Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru/model akan membuat ruang gerak

kreativitas siswa sukar berkembang. Penerapan teori ini juga mendapat kendala apabila

guru yang mengajar bukanlah menjadi model yang ideal bagi si siswa, sehingga hal ini

akan menjadi hal yang kurang menyenangkan bagi siswa.

Teori Belajar Albert Bandura 12

Page 13: Teori albert bandura

DAFTAR PUSTAKA

Atan Long, Psikologi Pendidikan , DBP, Kuala Lumpur, 1978.

Mohd. Iskandar, teori-teori dalam pembelajaran. Dewan bahasa dan pustaka, 2003

Sudjana, Nana, dkk, Teknologi Pengajaran,  Sinar Baru Algesindo, Bandung,

2001

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Rosdakarya. Hlm. 106

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Kognitif_Sosial

Bandura, A. (1973). Aggression: A social learning analysis. Englewood Cliffs,

NJ: Prentice-Hall.

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive

theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. ISBN 013815614X

Teori Belajar Albert Bandura 13