Temu Akhir Irjen Kemdiknas - prasetya.ub.ac.id fileWorkshop Pengelolaan Keuangan UB Pegawai UB...

2
Temu Akhir Irjen Kemdiknas Dikirim oleh humas1 pada 21 October 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 5663 Temuan Irjen disampaikan di temu akhir Setelah selama dua minggu (4-18/10) tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional (Irjen Kemdiknas) yang dipimpin Drs. Eddy Supriyatno, MM melakukan serangkaian audit komprehensif di seluruh unit kerja UB, Senin (18/10), dilakukan penyampaian atas temuan tim. Kegiatan yang dipimpin Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Brawijaya (UB) Warkum Sumitro SH MH itu diikuti pula oleh para Dekan, Pembantu Dekan, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala TU Fakultas, Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian di lingkungan UB. Temuan-temuan Dalam kesempatan itu, Eddy Supriyatno menyampaikan empat aspek temuan yang perlu ditindaklanjuti. Keempat aspek itu meliputi aspek tugas pokok dan fungsi (tupoksi), aspek kepegawaian, serta aspek keuangan. Beberapa temuan untuk aspek tupoksi diantaranya terdapat 702 mahasiswa telah melewati batas studi. Pada temuan ini Irjen menyarankan agar UB lebih memaksimalkan peran pembantu akademis. Temuan berikutnya, terdapat 454 lembar ijasah dari kurun 2001 s/d 2009 belum diambil oleh alumni. Temuan ini, ungkap Eddy, akan menambah beban UB untuk merawat ijasah tersebut dari kerusakan, kehilangan hingga kebakaran. Temuan di aspek kepegawaian terdapat tiga hal. Diantaranya yaitu terdapat beberapa dosen yang tugas belajar namun telah habis waktu belajarnya, belum kembali ke tempat mengajarnya. Di aspek keuangan, beberapa temuan diantaranya, mahasiswa penerima modal PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) belum menyampaikan laporan tahap pertama. UB yang menerapkan anggaran berbasis kinerja mewajibkan setiap dana yang dikeluarkan, harus ada kinerja yang dikemas dalam bentuk laporan. Temuan aspek perlengkapan diantaranya, setiap pengajuan barang/jasa, harus mengacu pada Perpres 54. Di aturan yang baru ini menyebutkan, setiap rekanan yang menyatakan keberatan harus memberikan jaminan 50 juta Rupiah ke panitia lelang. Temuan berikutnya, hasil pengadaan 2010 masih belum diberi kode identitas barang. Kode ini sangat memudahkan untuk melacak keberadaannya. Menanggapi apa yang disampaikan Irjen Warkum menyatakan, temuan yang disampaikan merupakan kelemahan administratif yang harus segera diperbaiki. Selain itu akan diterapkan sistem penghargaan dan hukuman dalam batas edukatif. Warkum menambahkan, dipecahnya beberapa pengadaan barang dan jasa, merupakan cerminan dari kurang terprogramnya kegiatan yang terkait dengan pengadaan.[nun] Artikel terkait

Transcript of Temu Akhir Irjen Kemdiknas - prasetya.ub.ac.id fileWorkshop Pengelolaan Keuangan UB Pegawai UB...

Temu Akhir Irjen Kemdiknas

Dikirim oleh humas1 pada 21 October 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 5663

Temuan Irjen disampaikan di temu akhir

Setelah selama dua minggu (4-18/10) tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional (Irjen Kemdiknas) yang dipimpin Drs. Eddy Supriyatno, MM melakukan serangkaian audit komprehensif di seluruh unit kerja UB, Senin (18/10), dilakukan penyampaian atas temuan tim. Kegiatan yang dipimpin Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Brawijaya (UB) Warkum Sumitro SH MH itu diikuti pula oleh para Dekan, Pembantu Dekan, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala TU Fakultas, Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian di lingkungan UB.

Temuan-temuan

Dalam kesempatan itu, Eddy Supriyatno menyampaikan empat aspek temuan yang perlu ditindaklanjuti. Keempat aspek itu meliputi aspek tugas pokok dan fungsi (tupoksi), aspek kepegawaian, serta aspek keuangan. Beberapa temuan untuk aspek tupoksi diantaranya terdapat 702 mahasiswa telah melewati batas studi. Pada temuan ini Irjen menyarankan agar UB lebih memaksimalkan peran pembantu akademis. Temuan berikutnya, terdapat 454 lembar ijasah dari kurun 2001 s/d 2009 belum diambil oleh alumni. Temuan ini, ungkap Eddy, akan menambah beban UB untuk merawat ijasah tersebut dari kerusakan, kehilangan hingga kebakaran.

Temuan di aspek kepegawaian terdapat tiga hal. Diantaranya yaitu terdapat beberapa dosen yang tugas belajar namun telah habis waktu belajarnya, belum kembali ke tempat mengajarnya. Di aspek keuangan, beberapa temuan diantaranya, mahasiswa penerima modal PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) belum menyampaikan laporan tahap pertama. UB yang menerapkan anggaran berbasis kinerja mewajibkan setiap dana yang dikeluarkan, harus ada kinerja yang dikemas dalam bentuk laporan.

Temuan aspek perlengkapan diantaranya, setiap pengajuan barang/jasa, harus mengacu pada Perpres 54. Di aturan yang baru ini menyebutkan, setiap rekanan yang menyatakan keberatan harus memberikan jaminan 50 juta Rupiah ke panitia lelang. Temuan berikutnya, hasil pengadaan 2010 masih belum diberi kode identitas barang. Kode ini sangat memudahkan untuk melacak keberadaannya.

Menanggapi apa yang disampaikan Irjen Warkum menyatakan, temuan yang disampaikan merupakan kelemahan administratif yang harus segera diperbaiki. Selain itu akan diterapkan sistem penghargaan dan hukuman dalam batas edukatif. Warkum menambahkan, dipecahnya beberapa pengadaan barang dan jasa, merupakan cerminan dari kurang terprogramnya kegiatan yang terkait dengan pengadaan.[nun]

 Artikel terkait