TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN...

12

Click here to load reader

Transcript of TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN...

Page 1: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

1

TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A

TAHUN 2013

Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati, Sunarmi

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

kesesuaian antara komponen perangkat pembelajaran, pengembangan isi

perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran Guru Biologi SMA

Kelas X berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013.

Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi perangkat pembelajaran,

observasi pelaksanaan pembelajaran, dan wawancara dengan Guru Biologi

Kelas X dari SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1

Malang serta dianalisis dengan teknik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kesesuaian komponen perangkat pembelajaran berdasarkan

Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7

Malang memperoleh kriteria “Baik”, guru SMAN 1 Lawang memperoleh

kriteria “Baik”, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang memperoleh kriteria

“Sangat baik”. Kesesuaian pengembangan isi perangkat pembelajaran

berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi

Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh kriteria “Cukup baik”, guru SMAN 1

Lawang memperoleh kriteria “Cukup baik”, dan guru SMA Muhammadiyah 1

Malang memperoleh kriteria “Cukup baik”. Kesesuaian pengembangan isi

pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A

Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh kriteria

“Sangat kurang baik”, guru SMAN 1 Lawang memperoleh kriteria “Sangat

kurang baik”, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang memperoleh kriteria

“Sangat kurang baik”.

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013,

Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

ABSTRAK: This study was conducted to know the suitability between the

components and developments of the teaching instruments and the teaching

implementation of Biology teacher of 10th grade students based on

Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013.The data collection is done by

documentation techniques of teaching instruments, observation of teaching

implementation, and interview sessions of Biology teacher of 10th grade students

from three Senior High Schools; SMAN7 Malang, SMAN 1 Lawang, and SMA

Muhammadiyah 1 Malang that analyzed with descriptive and qualitative

technique. The result of the study showed that the suitability between the

components of the teaching instruments and the teaching implementation of

Biology teacher of 10th grade students based on Permendikbud Number 65 and

81 A Year 2013 of SMAN 7 Malang has “Good” criteria, while in SMAN 1

Page 2: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

2

Lawang also has “Good” criteria, and in SMA Muhammadiyah 1 Malang has

“Very Good” criteria. The suitability frequency of the instruments development

based on Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013, Biology teacher of

10th grade of SMAN 7 Malang has “Rather Good” criteria, while Biology

teacher of SMAN 1 Lawang has “Rather Good” criteria, and Biology teacher of

SMA Muhammadiyah 1 Malang has “Rather Good” criteria. The suitability

frequency of the teaching implementation based on Permendikbud Number 65

and 81 A Year 2013 showed that the Biology teacher of 10th grade students of

SMAN 7 Malang has “Very Bad” criteria, while the Biology teacher of 10th

grade students of SMAN 1 Lawang has “Very Bad” criteria, and the Biology

teacher of 10th grade students of SMA Muhammadiyah 1 Malang has “Very

Bad” criteria.

Keywords: Teaching Instruments, Permendikbud Number 65 Year 2013,

Permendikbud Number 81 A Year 2013

Pengembangan dan perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP 2006) menjadi Kurikulum 2013 memberi dampak kepada berbagai pihak.

Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik pengawas, kepala sekolah, guru,

tenaga kependidikan non guru, maupun siswa tentunya terkena dampaknya secara

langsung dari setiap perubahan komponen kurikulum. Perubahan KTSP menjadi

Kurikulum 2013 juga menyebabkan perubahan pada pengembangan perangkat

pembelajaran. Semua guru dituntut untuk menyesuaikan format perangkat

pembelajaran sesuai dengan Standar Proses Kurikulum 2013 dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMAN 7 Malang,

SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang diketahui bahwa masih

banyak permasalahan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan

Kurikulum 2013 terutama dalam mengembangkan perangkat pembelajaran

maupun melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik. Beragam

pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terjadi di sekolah-sekolah menunjukkan

perlunya evaluasi yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah namun juga dari

mahasiswa sebagai bentuk usaha sadar untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Permendikbud No 81 A Tahun 2013 (2013: 83) tentang Implementasi Kurikulum

menjelaskan bahwa “Evaluasi terhadap implementasi kurikulum ditujukan untuk

mengkaji rancangan yang dibuat oleh satuan pendidikan, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan kegiatan pembelajaran”. Pengkajian ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai

kompetensi siswa yang diharapkan. Termasuk dalam evaluasi ini adalah kajian

Page 3: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

3

tentang seberapa jauh pedoman implementasi kurikulum memfasilitasi

pengelolaan kurikulum secara optimal di lapangan serta untuk mengetahui sejauh

mana proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai kompetensi siswa

yang diharapkan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuian komponen

dan pengembangan isi perangkat pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh Guru Biologi Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65

dan 81 A Tahun 2013. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat

menjadi informasi bagi guru Biologi SMA Kelas X untuk merencanakan,

menyusun, dan mengevaluasi perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam

proses belajar dan pembelajaran di kelas serta dapat menjadi bahan evaluasi untuk

mengembangkan pembelajaran di kelas yang lebih inovatif serta dapat

memberikan informasi bagi pengawas sekolah dalam mengawasi, memantau, dan

mengevaluasi perangkat dan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam mendeskripsikan

fenomena yang diamati. Data untuk penelitian ini diperoleh menggunakan

multistrategi yaitu dokumentasi, observasi, dan wawancara. Kehadiran peneliti

dalam penelitian ini yaitu bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data,

serta peran peneliti adalah sebagai pengamat penuh.

Penelitian ini dilakukan di 3 SMA yang ada di Malang yaitu SMAN 7

Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang. Observasi

terkait pelaksanaan pembelajaran materi Kingdom Animalia khususnya

Avertebrata di SMAN 7 Malang dilaksanakan pada tanggal 2 Maret-6 April 2015

setiap hari Senin jam pelajaran ke 1-3. Pelaksanaan penelitian di SMAN 1

Lawang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2015-7 April 2015 setiap hari Selasa

jam pelajaran ke 4-6. Sedangkan pelaksanaan penelitian di SMA Muhammadiyah

1 Malang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2015-2 April 2015 setiap hari

Rabu jam pelajaran ke-2 dan hari Kamis jam pelajaran ke 5-6.

Page 4: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

4

Secara singkat, data, sumber data, prosedur pengumpulan data, instrumen

pengumpul data, dan analisis data yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rangkuman Desain Penelitian

No Data Sumber Data Prosedur

Pengumpulan

Data

Instrumen

Pengumpul

Data

Analisis

Data

1 Hasil telaah

komponen

perangkat

pembelajaran

Perangkat pembelajaran

guru Biologi Kelas X

SMAN 7 Malang, SMA

Muhammadiyah 1

Malang, dan SMAN 1

Lawang

Dokumentasi Lembar

pengecekan

dokumen

perangkat

pembelajaran

Teknik

Analisis

Presentase

2 Hasil telaah

pengembangan

perangkat

pembelajaran

Perangkat pembelajaran

guru Biologi Kelas X

SMAN 7 Malang, SMA

Muhammadiyah 1

Malang, dan SMAN 1

Lawang

Dokumentasi Rubrik penilaian

silabus dan RPP

Teknik

Analisis

Presentase

3 Hasil telaah

pelaksanaan

pembelajaran

Pelaksanaan

pembelajaran oleh guru

Biologi Kelas X SMAN

7 Malang, SMA

Muhammadiyah 1

Malang, dan SMAN 1

Lawang

Observasi Lembar

Observasi

Keterlaksanaan

Pembelajaran

Teknik

Analisis

Presentase

4 Hasil

wawancara

Guru Biologi Kelas X

SMAN 7 Malang, SMA

Muhammadiyah 1

Malang, dan SMAN 1

Lawang

Wawancara Angket

wawancara

Deskriptif

Teknik pemeriksaan kredibilitas dan keabsahan data merujuk pada kriteria

Moleong (2006) yang berisi 3 kriteria yaitu ketekunan pengamatan, pemeriksaan

teman sejawat, dan triangulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesesuaian Komponen-Komponen Perangkat Pembelajaran yang

Dikembangkan oleh Guru Biologi SMA Kelas X dengan Permendikbud

Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013

Hasil pengecekan komponen perangkat pembelajaran dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 5: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

5

Tabel 2 Hasil Pengecekan Komponen Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X

Sekolah yang Diteliti Hasil Pengecekan Komponen

Perangkat Pembelajaran 𝚺

Skor

Skor

Maksimal

Frekuensi

Kesesuaian

(%) Silabus RPP Lampiran RPP

SMAN 7 Malang 8 13 4 24 28 85,7

SMAN 1 Lawang 9 12 4 25 28 89,2

SMA Muhammadiyah 1

Malang

8 13 5 26 28 92,8

Frekuensi kesesuaian dari hasil pengecekan komponen perangkat

pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X kemudian dikonversikan dalam bentuk

kriteria penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Kriteria Hasil Pengecekan Komponen Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA

Kelas X

Sekolah yang Diteliti 𝚺 Skor Skor

Maksimal

Frekuensi

Kesesuaian

(%)

Kriteria

SMAN 7 Malang 24 28 85,7 Baik

SMAN 1 Lawang 25 28 89,2 Baik

SMA Muhammadiyah 1 Malang 26 28 92,8 Sangat baik

Silabus yang dikembangkan oleh guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang

dan SMA Muhammadiyah 1 Malang tidak dilengkapi dengan identitas sekolah.

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 (2013) memaparkan bahwa silabus paling

sedikit memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti,

kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber belajar. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.

Komponen RPP yang dikembangkan oleh Guru Biologi SMAN 7 Malang

dan SMA Muhammadiyah 1 Malang sudah lengkap berdasarkan Permendikbud

Nomor 65 Tahun 2013. Komponen RPP berdasarkan Permendikbud Nomor 65

Tahun 2013 (2013) yaitu terdiri dari identitas sekolah, identitas mata pelajaran,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD dan

indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran,

media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan

penilaian hasil pembelajaran. Dari 13 komponen yang diatur oleh Permendikbud

Nomor 65 Tahun 2013, komponen RPP dari Guru Biologi Kelas X SMAN 1

Lawang tidak dilengkapi dengan komponen media pembelajaran. Guru Biologi

Page 6: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

6

Kelas X SMAN 1 Lawang tidak menuliskan media pembelajaran yang digunakan

pada RPP yang dikembangkan.

Pengecekan silabus dan RPP juga dilengkapi dengan pengecekan lampiran

RPP yang terdiri dari media pembelajaran, bahan ajar, dan instrumen penilaian

yang digunakan oleh guru. Berdasarkan hasil pengecekan didapatkan bahwa

lampiran RPP dari Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang tidak dilengkapi

dengan media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan. Guru SMAN 1

Lawang tidak mencantumkan media pembelajaran dan pedoman penskoran tes.

Guru SMA Muhammadiyah 1 Malang tidak mencantumkan pedoman penskoran

tes saja.

Kesesuaian Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan

oleh Guru Biologi SMA Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A

Tahun 2013

Telaah perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan menelaah

pengembangan isi silabus terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan telaah

pengembangan isi RPP. Hasil telaah pengembangan isi silabus dan RPP dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Telaah Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X

Sekolah yang Diteliti

Hasil Telaah

Pengembangan Isi

Perangkat Pembelajaran 𝚺 Skor

Skor

Maksimal

Frekuensi

Kesesuaian (%)

Silabus RPP

SMAN 7 Malang 24 31 55 72 76,3

SMAN 1 Lawang 22 30 52 72 72,2

SMA Muhammadiyah 1

Malang

21 33 54 72 75,0

Kriteria penilaian hasil perhitungan frekuensi kesesuaian pengembangan

isi perangkat pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dapat dilihat pada Tabel

5.

Tabel 5 Kriteria Hasil Telaah Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA

Kelas X

Sekolah yang Diteliti 𝚺 Skor Skor

Maksimal

Frekuensi

Kesesuaian

(%)

Kriteria

SMAN 7 Malang 55 72 76,3 Cukup baik

SMAN 1 Lawang 52 72 72,2 Cukup baik

SMA Muhammadiyah 1 Malang 54 72 75,0 Cukup baik

Page 7: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

7

Hasil telaah pengembangan isi silabus menunjukkan bahwa pada identitas

materi terdapat ketidaksesuaian dengan KD untuk materi tersebut. KD 3.8 pada

Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 yang mewakili kompetensi pengetahuan

berbunyi “Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam

filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan

peranannya dalam kehidupan”. Namun pada silabus yang diterbitkan oleh

pemerintah materi pembelajaran untuk KD 3.8 hanya berjudul Avertebrata begitu

pula pada langkah-langkah pembelajaran dan penilaiannya hanya tentang

Avertebrata sedangkan materi pokok tertulis Invertebarta dan Vertebrata.

Ketidaksesuaian dalam satu topik ini sudah diperbaiki pada silabus Guru Biologi

SMA Kelas X SMAN 7 Malang, judul materi sudah diganti dengan Animalia

yang terdiri dari Avertebrata dan Vertebrata yang lebih mewakili KD 3.8. Judul

materi yang sudah salah di awal menyebabkan ketidaksesuaian pada komponen

lainnya seperti pada kegiatan pembelajaran dan penilaian yang hanya dituliskan

untuk materi Avertebrata saja sehingga tidak sesuai dengan KD 3.8.

Indikator pencapaian kompetensi pada ketiga RPP yang diteliti tidak

sesuai dengan KD yang diminta oleh Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013. KD

3.8 sudah pada level kognitif C3 yaitu penerapan prinsip klasifikasi sedangkan

indikator yang dibuat oleh ketiga guru tersebut hanya sampai pada C2 yaitu

menjelaskan dan mengklasifikasikan. Anderson dan Krathwohl (2001) men-

jelaskan bahwa tingkat C2 “Memahami” artinya mengkonstruksi makna dari

materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh

guru. Sedangkan tingkat C3 “Mengaplikasikan” artinya menerapkan atau meng-

gunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu.

Materi pembelajaran harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator keter-

capaian kompetensi (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, 2013). Berdasarkan

hasil penelitian, SMAN 7 Malang hanya menulis materi pembelajaran seperti

materi pokok pada silabus, sebaliknya dengan SMAN 1 Lawang yang ditulis

terlalu banyak seperti handout. Berbeda dengan SMA Muhammadiyah 1 Malang

Page 8: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

8

yang sudah menuliskan dalam bentuk butir-butir namun kurang materi prinsip

saja.

Telaah RPP ditemukan bahwa guru hanya mencantumkan media PPT yang

dilengkapi dengan media gambar dan media video. Sedangkan KD 3.8 dan 4.8

menuntut adanya media realia sebagai bahan amatan bagi siswa dengan begitu

pengetahuan siswa akan lebih kontekstual dengan kehidupan sehari-hari.

Pentingnya media realia bagi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013

diperkuat oleh hasil penelitian dari Tindangen dan Sunyoto (2011) bahwa Ada

keterkaitan erat antara pemanfaatan media pembelajaran lingkungan dalam hal ini

lingkungan sekolah dalam memfasilitasi siswa-siswi sampai pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi yakni kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, tentunya akan lebih baik jika guru mencantumkan media realia

baik itu dalam bentuk awetan basah hewan Avertebrata maupun hewan

Avertebrata yang hidup di lingkungan sekolah untuk mendukung pembelajaran

pada KD 3.8. Dalam menerapkan prinsip klasifikasi, tentunya guru harus

menghadirkan lebih banyak media realia dibandingkan media lainnya.

Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dengan

Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013

Hasil telaah pelaksanaan pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dapat

dilihat pada Tabel 6 yang kemudian dikonversikan dalam bentuk kriteria penilaian

pada Tabel 7.

Berdasarkan hasil telaah RPP, guru SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang,

dan SMA Muhammadiyah 1 Malang memang sudah menerapkan model

pembelajaran inquiry pada langkah pembelajaran serta menggunakan kegiatan 5

M namun pada hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

peneliti ternyata jauh dari perencanaan yang ada di RPP. Guru SMAN 7 Malang

hanya memfokuskan kegiatan pembelajaran pada kegiatan presentasi, diskusi, dan

tanya-jawab sedangkan SMAN 1 Lawang hanya menggunakan metode ceramah

dan tanya-jawab. Metode pembelajaran yang digunakan di SMA Muhammadiyah

1 Malang mungkin lebih bervariasi seperti penugasan Teka-Teki Silang,

Page 9: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

9

pengamatan langsung, game, dan presentasi, namun pembelajaran masih berpusat

pada guru (teacher centered).

Tabel 6 Frekuensi Kesesuaian Rata-Rata Hasil Telaah Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Biologi SMA Kelas X

Waktu Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 𝚺

Skor

Skor

Maksimal

Frekuensi

Kesesuaian

(%)

Frekuensi

Kesesuaian

Rata-Rata

(%)

SMAN 7 Malang Senin, 2 Maret 2015 22 40 55,0 45,0

Senin, 9 Maret 2015 16 40 40,0

Senin, 30 Maret 2015 16 40 40,0

SMAN 1 Lawang Selasa, 3 Maret 2015 28 40 70,0 58,7

Selasa, 10 Maret 2015 22 40 55,0

Selasa, 17 Maret 2015 22 40 55,0

Selasa, 31 Maret 2015 22 40 55,0

SMA

Muhammadiyah 1

Malang

Rabu, 11 Februari 2015 26 40 65,0 46,4

Kamis, 12 Februari 2015 29 40 72,5

Rabu, 25 Februari 2015 10 40 25,0

Kamis, 26 Februari 2015 6 40 15,0

Rabu, 4 Maret 2015 14 40 35,0

Kamis, 5 Maret 2015 17 40 42,5

Kamis, 19 Maret 2015 28 40 70,0

Tabel 7 Kriteria Hasil Telaah Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X

Sekolah yang Diteliti Frekuensi Kesesuaian

Rata-Rata (%) Kriteria

SMAN 7 Malang 45,0 Sangat kurang baik

SMAN 1 Lawang 58,7 Sangat kurang baik

SMA Muhammadiyah 1 Malang 46,4 Sangat kurang baik

Pelaksanaan kegiatan mengamati ini biasanya overleaping dengan

apersepi. Apersepsi hanya bertujuan untuk mengantarkan peserta didik kepada

suatu permasalahn atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu

materi sedangkan pada kegiatan mengamati guru sudah membawa siswa untuk

memperhatikan objek atau fenomena yang akan dikumpulkan informasinya pada

kegiatan pengumpulan data. Sedangkan kegiatan menanya yang diarahkan guru

tidak menunjukkan adanya variasi pertanyaan mulai dari yang bersifat factual

hingga hipotetik. Kegiatan menanya hanya sebatas C1 yang kurang melatih

kemampuan berpikir siswa.

Setelah proses mengumpulkan data seharusnya guru mengarahkan siswa

untuk masuk dalam kegiatan mengasosiasi yaitu memproses informasi untuk

menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya baru kemudiaan

Page 10: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

10

hasil asosiasi ini yang dikomunikasikan di depan kelas. Namun pada faktanya,

presentasi yang dilakukan siswa hanya mempresentasikan hasil pengumpulan data

bukan hasil asosiasi data. Mulyasa (2007) menyatakan bahwa metode inkuiri

adalah suatu metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk

melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin

melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya

sendiri, serta menghubungkan penemuan-penemuan yang satu dengan penemuan

yang lain, membandingkan apa yang ditemukan siswa lain. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Masruro dan Mohammad (2014) menyatakan bahwa dengan

penerapan metode inkuiri siswa menjadi lebih berani menyampaikan pendapat,

lebih termotivasi, dan lebih memahami pembelajaran Biologi. Berdasarkan hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan oleh ketiga guru yang diteliti tentunya kurang sesuai dengan metode

inquiry yang sebenarnya. Kegiatan mengumpulkan data seharusnya juga lebih

ditonjolkan pada eksperimen atau praktikum bukan hanya presentasi dan diskusi

karena kegiatan diskusi dan presentasi hanya akan mengumpulkan konsep tanpa

adanya penerapan konsep dalam kehidupan nyata. Sedangkan permintaan KD 3.8

sudah berupa penerapan prinsip klasifikasi.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil paparan data, hasil temuan, dan pembahasan, maka

kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai

berikut.

1. Kesesuaian komponen perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud

Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang mem-

peroleh frekuensi kesesuaian sebesar 85,7% dengan kriteria “Baik”, guru SMAN

1 Lawang sebesar 89,2% dengan kriteria “Baik”, dan guru SMA Muhammadiyah

1 Malang sebesar 92,8% dengan kriteria “Sangat baik”.

2. Kesesuaian pengembangan isi perangkat pembelajaran berdasarkan Permen-

dikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang

memperoleh frekuensi kesesuaian sebesar sebesar 76,3% dengan kriteria “Cukup

Page 11: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

11

baik”, guru SMAN 1 Lawang sebesar 72,2% dengan kriteria “Cukup baik”, dan

guru SMA Muhammadiyah 1 Malang sebesar 75,0% dengan kriteria “Cukup

baik”.

3. Kesesuaian pengembangan isi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permen-

dikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang

memperoleh frekuensi kesesuaian rata-rata sebesar sebesar 45,0% dengan kriteria

“Sangat kurang baik”, guru SMAN 1 Lawang sebesar 58,7% dengan kriteria

“Sangat kurang baik”, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang sebesar 46,4%

dengan kriteria “Sangat kurang baik”.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan saran-

saran sebagai berikut.

1. Penyusunan indikator ketercapaian kompetensi seharusnya memperhatikan

level kognitif dari KD yang ada. Jika tuntutan KD minimal sudah mencapai level

C3 maka guru seharusnya juga mengembangkan indikator sampai level C3. Jika

guru hanya mengembangkan indikator sampai level C2 maka kompetensi yang

diinginkan dari KD tersebut tidak dapat tercapai.

2. Dalam menyusun materi pembelajaran seharusnya guru tidak hanya

memindahkan isi buku atau tidak hanya mencantumkan judul sub materi namun

guru seharusnya mampu mengklasifikasikan materi pembelajaran menjadi fakta,

prinsip, konsep, dan prosedur sehingga pembelajaran tidak hanya berupa

pemindahan informasi dari buku akan tetapi menghubungkan konsep yang didapat

dengan penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan pembelajaran sebaiknya ditulis tiap pertemuan sehingga guru dapat

memiliki target pembelajaran yang harus dicapai tiap pertemuannya.

4. Bagi pengembang kurikulum, sebaiknya ketidaksesuaian pengembangan

silabus menjadi bahan evaluasi dan koreksi karena silabus yang dikembangkan

oleh pusat kurikulum merupakan pedoman utama yang secara umum digunakan

oleh guru.

5. Bagi pengawas sekolah, sebaiknya evaluasi tidak hanya dilakukan pada

perangkat pembelajaran yang dikembangkan guru saja namun juga perlu adanya

evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, karena berdasarkan hasil telaah

Page 12: TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8AEEDBADB36ABE89555EF81... · 1 telaah perangkat dan pelaksanaan pembelajaran guru biologi sma kelas

12

frekuensi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran lebih rendah jika dibandingkan

dengan kesesuaian perangkat pembelajaran dengan ketentuan Permendikbud. Hal

ini menunjukkan bahwa penerapan standar mutu perlu dipertegas lagi dalam

pelaksanaannya.

6. Bagi peneliti lain, sebaiknya pada saat mengobservasi kegiatan pembelajaran,

tidak cukup hanya dengan menggunakan rubrik penilaian. Sebaiknya saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, peneliti juga mendeskripsikan secara lengkap kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru baru kemudian dikonversikan pada

rubrik penilaian. Karena rubrik penilaian yang dikembangkan masih belum bisa

mengakomodasi permasalahan atau temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

DAFTAR RUJUKAN

Anderson L, W dan Krathwohl D. R. 2001. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom. Terjemahan agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Masruro, N. A. dan Mohammad A. 2014. Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri

Bebas Termotivasi serta Hasil Belajar Biologi Siswa. Jurnal Pendidikan

Biologi (JPB), 5(2): 157-166.

Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Permendikbud No 69 Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Tindangen, M. dan Sunyoto. 2011. Media Pembelajaran Sekolah Memfasilitasi Kemampuan Penerapan Konsep Biologi dalam Kehidupan Siswa. Jurnal

Pendidikan Biologi (JPB), 3(1): 76-83.