TELAAH NASKAH

download TELAAH NASKAH

of 18

description

JUMLAH BARIS PADA SETIAP HALAMAN

Transcript of TELAAH NASKAH

ASSALAMMUALAIKUM W. W.

NUR AZIZAH (180110110001) LAMPITA BARUTU (180110110035) INGEU WIDYATARI HERIANA (180110110055) TIA RISTIYANI (180110110079)

SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA

2012

2012

TELAAH NASKAH JUMLAH BARIS PADA SETIAP HALAMAN NASKAH

Jumlah atau banyaknya (rata-rata) baris atau larik pada setiap halaman naskah. Banyak sedikitnya jumlah baris pada halaman naskah berpautan dengan besar kecilnya ukuran naskah. Artinya, semakin besar ukuran naskah, semakin banyak pula jumlah barisnya. Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Dua buah naskah yang berukuran sama benar kadang-kadang berbeda dalam jumlah baris perhalaman. Ini disebabkan antara lain :

Perbedaan dalam hal spasi Jarak vertikal antarbaris atau antarlarik. Renggang jarak spasi ruang tulisan besar halaman yang disisakan sedikit jumlah baris per halaman pun sedikit. Begitu juga sebaliknya. Perbedaan dalam hal ukuran huruf Besar kecilnya bentuk huruf, aksara, atau tulisan yang dipakai. Huruf berukuran besar ruang tulisan besar menyisakan ruang halaman yang sedikit jumlah baris per halaman menjadi sedikit. Pengaturan renggang kerapnya spasi ini biasanya terjadi kalau mempergunakan kertas polos, tidak bergaris. Penulis atau penyalin yang memakai kertas yang tak bargaris dapat mengatur sendiri spasinya.

(Naskah Kuno Tanjung Tanah Kerinci (Jambi))

Perbedaan dalam hal ukuran ruang tulisan atau teks. Besar ruang tulisan semakin banyak jumlah baris dalam setiap halamannya. Perbedaan ruang tulisan ini sesuai keinginan penulis atau penyalin. Ada penulisan atau penyalin yang memanfaatan lebar dan panjangnya lembaran naskah ruang yang tersisa pada tepi kertas kecil atau sempit sekali. Ada pula penulis atau penyalin memisahkan ruang sekeliling teks cukup besar ruang tulisannya berukuran relatif atau tiap halamannya diberi dekorasi, seolah-olah memakai pigura ruang tulisannya menjadi semakin kecil.

(Aksara Abugida (Batak))

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan pencatatan jumlah baris tiap halaman, yaitu : Naskah yang memiliki jumlah baris yang sama pada tiap halamannya dengan mudah dapat segera dicatat data jumlah baris tiap halamannya. Contoh: 99 halaman. /32 baris. Jika suatu naskah hanya halaman pertama atau halaman terakhir saja yang memiliki jumlah baris kurang atau lebih dari pada jumlah baris pada halaman-halaman lainnya maka untuk katalog atau dokumentasi naskah jumlah baris yang berbeda pada halaman-halaman tersebut tidak turut mempengaruhi jumlah baris (rata-rata). Contoh: 212 halaman./27 baris. Naskah 212 halaman. Jumlah baris tiap halaman adalah 27 baris, kecuali halaman 1=23 dan halaman 212= 11 baris.

Naskah memiliki jumlah baris yang tak sama pada hampir setiap halamannya pendataan banyak baris perhalaman untuk katalog atau dokumentasi naskah, didasarkan pada jumlah baris ynag sama yang terdapat pada sebagian besar halaman naskah. Contoh: Naskah 75 halaman. Jumlah baris tiap halaman ( ratarata ) 23 baris. 60 % atau lebih dari jumlah keseluruhan halaman naskah memuat 23 baris perhalamannya sedangkan halaman-halaman lainnya 40% memiliki jumlah baris lebih atau kurang lebih dari 23 baris Naskah75 halaman. Jumlah baris tiap halaman naskah bervariasi antara 21-25 baris: 21baris (=7 hlm.:hlm. 1, 63-69) 22 baris (=10 hal.: 54-59, 70-73) 23baris(=50 hlm.:2-46, 50-53,60) 24 baris (6 hlm.:47-49, 61-62) dan 25 baris (=2hlm.: 74-75)

Jika suatu naskah, bercorak bungarampai atau primbon terdiri dari beberapa gugusan halaman yang antara gugusan yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan dalam jumlah baris tiap halamannya maka dalam katalog atau dokumentasi naskah dikemukakan secara berurutan untuk gugusan halaman masingmasing. Contoh: Tebal naskah 150 halaman. Banyak baris tiap halaman 30, 27, dan 29 baris. Tebal naskah 150 halaman. Jumlah baris tiap halamannya bervariasi: 30 baris (=105 hlm.: 1-105) 27baris (= 30 hlm.: 106-135), dan 29 baris (= 15 hlm.: 136-150).

Naskah yang berisi teks yang berbentuk puisi, lariklariknya itulah yang diperhitungkan sebagai baris, sekalipun. Contoh: Terdapat larik yang hanya terdiri dari satu patah kata saja. Yang dimaksud baris pada naskah ialah deretan hurufhuruf yang tertulis sejajar dengan arah ke lebarnya atau ke panjangnya lembaran naskah. Teks atau tulisan yang tidak tersusun dalam baris seperti pengertian diatas, tidak diperhitungkan atau dianggap sebagai baris. Halama-halamn yang berisi teks dekoratif seperti itu tak mungkin dan takperlu dihitung jumlah baris perhalamannya. Namun harus dijelaskan dalam deskripsi yang bertalian dengan pendataan dengan jumlah baris tiap halaman naskah.

Teks mengenai ajaran atau agama islam yang ditulis dengan huruf Arab dan dalam bahasa arab. Kadangkadang diserai terjemahan ditulis tepat dibawah katakata yang diterjemahkan. Pencatatan data jumlah baris tiap halaman, baris-baris yang berisi terjemahan tersebut tidak turut diperhitungkan. Namun dalam deskripsi naskah harus dijelaskan, mengingat jumlah baris tiap halamannya relatif sedikit, karena ruang tulisan tersita oleh barisbaris terjemahan. Teks berglosse, teks yang dibubuhi terjemahan, catatan, komentar penjelasan yang disisipkan diantara barisbaris teks itu atau dituliskan diluar margin teks.

Biasanya berisi ajaran moral atau agama. Apabila teks yang berglosse itu disalin, kadang-kadang dimasukkan atau dipadukan ke dalam teks aslinya sehingga merupakan teks baru. Hal seperti ini sudah tentu akan menyulitkan peneliti dalam merekonstruksikan teks aslinya. Dalam kaitannya dengan pencatatan jumlah baris tiap halam naskah, glosse sebagaimana dikemukakan diatas, tidak turut dan tidak perlu diperhitungkan.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN PARTISIPASI TEMAN-TEMAN