Telaah Kurikulum Kimia i

56
1 Telaah Kurikulum Kimia I TELAAH KURIKULUM KIMIA I I. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari : Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan Fungsi dan Tujuan Standar : Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi Permendiknas : A. Standar Isi : NO Nomor Permen Tentang 1 Nomor 22 tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ---- Evi Elfrida (3315111316) ----

Transcript of Telaah Kurikulum Kimia i

1Telaah Kurikulum Kimia I

TELAAH KURIKULUM KIMIA I

I. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan terdiri dari : Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan

Fungsi dan Tujuan Standar : Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi Permendiknas :A. Standar Isi :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 22 tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah

3 Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

2Telaah Kurikulum Kimia I

B. Standar Kompetensi Lulusan :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 23 Tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah

C. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 12 Tahun 2007 Standar pengawas Sekolah/Madrasah

2 Nomor 13 tahun 2007 Standar Kepala Sekolah/Madrasah

3 Nomor 16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

4 Nomor 24 Tahun 2008 Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah

5 Nomor 25 Tahun 2008 Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah

6 Nomor 26 Tahun 2008 Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah

7 Nomor 27 Tahun 2008 Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor

8 Nomor 40 Tahun 2009 Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan

9 Nomor 41 Tahun 2009 Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan

10 Nomor 43 Tahun 2009 Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B, dan Paket C

11 Nomor 42 Tahun 2009 Standar Pengelola Kursus

12 Nomor 44 Tahun 2009 Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B dan Paket C

13 Nomor 45 Tahun 2009 standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan Pelatihan

D. Standar Pengelolaan :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 19 Tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

3Telaah Kurikulum Kimia I

Dasar dan Menengah;

E. Standar Penilaian :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan

F. Standar Sarana Prasaran :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA

2 Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB

3 Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK

G. Standar Proses :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

2 Nomor 1 Tahun 2008 Standar Proses Pendidikan Khusus

3 Nomor 3 Tahun 2008 Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C

H. Standar Biaya :

NO Nomor Permen Tentang

1 Nomor 69 Tahun 2009 Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

4Telaah Kurikulum Kimia I

II. STANDAR ISI

Struktur Kurikulum SMP/MTsStruktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri

seperti tertera pada Tabel 3.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 3 Tabel 3. Struktur Kurikulum SMP/MTs

KomponenKelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IXA. Mata pelajaran

1. Agama Islam2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 4

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

5Telaah Kurikulum Kimia I

5. Matematika 4 4 46. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 47. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 48. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan

jasmani,olahraga dan kesehatan

2 2 2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MAStruktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.

a. Kurikulum SMA/MA Kelas X

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. \

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

6Telaah Kurikulum Kimia I

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada Tabel 4

Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X

KomponenAlokasi waktu

Semester I Semester IIA. Mata pelajaran

1. Agama Islam2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2 2

3. Bahasa Indonesia 4 44. Bahasa Inggris 4 45. Matematika 4 46. Fisika 2 27. Biologi 2 28. Kimia 2 29. Sejarah10. Geografi11. Ekonomi12. Sosiologi

1122

1122

13. Seni Budaya 2 214. Pendidikan

Jasmani,olahraga dan kesehatan

2 2

15. Teknologi, Informasi dan Komunikasi

2

16. Keterampilan/Bahasa Asing

2 2

B. Muatan Lokal 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 38 38

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

7Telaah Kurikulum Kimia I

III. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS)A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

B. TujuanMata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuansebagai berikut.

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

8Telaah Kurikulum Kimia I

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

C. Ruang LingkupBahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MImeliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan2. Materi dan Sifatnya3. Energi dan Perubahannya4. Bumi dan Alam Semesta

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami prosedur ilmiah untukmempelajari bendabenda alam dengan menggunakan peralatan

1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya

1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya

1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

2. Memahami klasifikasi zat 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa,dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat

2.2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahanbahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari

2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana

2.4.Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran

3. Memahami wujud zat dan perubahannya

3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

9Telaah Kurikulum Kimia I

3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia

4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat

4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia

4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana

4.4 Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami gejala-gejalaalam melalui pengamatan

5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a-biotik

5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan

5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam

6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup

6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup

6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan cirri-ciri yang dimiliki

6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme

7. Memahami saling ketergantungan 7.1 Menentukan ekosistem dan saling

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

10Telaah Kurikulum Kimia I

dalam ekosistem hubungan antara komponen ekosistem

7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem

7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

Kelas VIII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan

1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan

2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau

2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan

2.4 Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan konsep partikel materi 3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

11Telaah Kurikulum Kimia I

molekul3.2 Menghubungkan konsep atom, ion,

dan molekul dengan produk kimia sehari-hari

3.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa

4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan

4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia

4.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan

4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan

psikotropika4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat

adiktif dan psikotropika

Kelas VIII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya

5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip “usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam

6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

12Telaah Kurikulum Kimia I

produk teknologi sehari-hari parameternya6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam

kehidupan sehari-hari6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan

hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa

6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia

1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan

2.2 Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup

2.3 Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya.

2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untukmemahami gejala-gejala listrik statis sertakaitannya dalam kehidupan sehari-hari3.2 Menganalisis percobaan listrik

dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

13Telaah Kurikulum Kimia I

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

Kelas IX, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Memahami konsep kemagnetan danpenerapannya dalam kehidupansehari-hari

4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi

4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik

5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

5.1 Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya

5.2 Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet

5.3 Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya

5.4 Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor

5.5 Menjelaskan hubungan antarar proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan lingkungan

E. Arah PengembanganStandar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

14Telaah Kurikulum Kimia I

Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alamsecara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yangberupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di

SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

B. TujuanMata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuansebagai berikut.

1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

15Telaah Kurikulum Kimia I

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain

3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat

5. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

C. Ruang LingkupMata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yangmenekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan nonelektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan makromolekul

2. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid

3. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur, kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,Makromolekul

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarKelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami struktur atom,sifat-sifat periodik unsur,dan ikatan kimia

1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

16Telaah Kurikulum Kimia I

2. Memahami hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi

3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya

4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon

4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa

4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika

E. Arah PengembanganStandar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

17Telaah Kurikulum Kimia I

IV. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS)A. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs

1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh.

2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem

3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup 4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan,

dan kegunaannya5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)B. Kimia SMA/MA

1. Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

2. Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi

3. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolitnon elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya

4. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)

5. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzene dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

V. STANDAR PROSES

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

18Telaah Kurikulum Kimia I

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Proses Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C.

A. Pengertian Standar Proses Pendidikan

Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang

merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan

pembelajaran

Dasar hukum yang mengatur standar proses pendidikan terdapat dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar proses adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 Ayat 6). Dari pengertian ini

dapat digaris bawahi.

Pertama, Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berarti standar

ini berlaku di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia.

Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti

standar ini berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung, ini dapat

dijadikan pedoman bagi guru bagaimana proses pembelajaran seharusnya berlangsung.

Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Dengan demikian, standar kompetensi lulusan merupakan rujukan utama dalam menentukan

standar proses pendidikan.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

19Telaah Kurikulum Kimia I

Komponen-komponen dalam Standar Proses Pendidikan:

1. Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Berikut ini syarat-syarat terlaksananya suatu proses pembelajaran.

1. Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:

1)      SD/MI : 28 peserta didik

2)      SMP/MT : 32 peserta didik

3)      SMA/MA : 32 peserta didik

4)      SMK/MAK : 32 peserta didik.

2. Beban kerja minimal guru

1) beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan

melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;

2) beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada 1) di atas adalah sekurang-

kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Buku teks pelajaran

1) buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui

rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari bukubuku teks

pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;

2) rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

3) selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku

pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;

4) guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain

yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.

4. Pengelolaan kelas

5. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

20Telaah Kurikulum Kimia I

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan

menggunakan tes dalam bentuk tertulis atau lisan, dan nontes dalam bentuk

pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek

dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran

menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata

Pelajaran.

6. Pengawasan Proses Pembelajaran

a. Pemantauan

1) Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

2) Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

3) Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh penyelenggara program, penilik,

dan/atau dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan.

b. Supervisi

1) Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

2) Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,

diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

3) Kegiatan supervisi dilakukan oleh penyelenggara program, penilik, dan/atau

dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

c. Evaluasi

1) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas

pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil

pembelajaran.

2) Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:

a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dengan

standar proses pendidikan kesetaraan,

b) mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kompetensi peserta didik.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

21Telaah Kurikulum Kimia I

3) Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja

pendidik dalam proses pembelajaran.

4) Kegiatan evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program, penilik, dan/atau

dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

d. Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran

dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

e. Tindak lanjut

1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada pendidik yang telah memenuhi

standar.

2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum

memenuhi standar.

3. Pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.

B. Perlunya Standar Proses Pendidikan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara.

Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami dalam undang-undang

tersebut. Pertama, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, hal ini berarti proses

pendidikan di sekolah adalah proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang

dilakukan oleh siswa dan guru  diarahkan pada pencapaian tujuan.

Kedua, proses pendidikan yang terencana itu diarahkan untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran, hal ini berarti di sekolah tidak boleh

mengesampingkan proses belajar.

Ketiga, suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik

dapat mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan itu harus

berorientasi pada siswa (student active learning).

Keempat, akhir dari prosses pendidikan adalah kemampuan anak memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ini

berarti proses pendidikan berujung pada pembentukan sikap, pengembangan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

22Telaah Kurikulum Kimia I

kecerdasan serta pengembangan ketrampilan anak sesuai dengan kebutuhan.Supaya

pelaksanaan pendidikan di Indonesia dapat mencapai tujuan yang dimaksud dalam

undang-undang maka diperlukan suatu standar proses dalam pelaksanaannya.

C. Fungsi Standar Proses Pendidikan

Secara umum standar proses pendidikan (SPP) memiliki fungsi sebagai pengendali

proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran.

1. Fungsi SPP dalam Rangka Mencapai Standar Kompetensi yang Harus

Dicapai

SPP berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta program yang

harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.

2. Fungsi SPP Bagi Guru

Standar proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam membuat

perencanaan program pembelajaran dan sebagai pedoman untuk implementasi

program dalam kegiatan nyata.

3. Fungsi SPP Bagi Kepala Sekolah

Sebagai alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang

dipimpinnya.

Sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah

khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai

keperluan sarpras untuk menunjang proses pendidikan.

4.  Fungsi SPP Bagi Para Pengawas (Supervisor)

Bagi pengawas SPP berfungsi sebagai pedoman dalam menetapkan bagian mana

yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh guru dalam pengelolaan proses

pembelajaran.

5. Fungsi SPP Bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan

Melalui pemahaman SPP, maka lembaga ini dapat melaksanakan fungsinya dalam :

Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan

penyediaan sarpras yang diperlukan sekolah dalam pengelolaan proses

pembelajaran sesuai standar minimal.

Memberikan saran-saran dalam pengelolaan pembelajaran sesuai standar minimal.

Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran yang dilakukan

guru.

D. Standar Proses Penilaian Pendidikan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

23Telaah Kurikulum Kimia I

1. Standar Isi

a. 8 muatan KTSP meliputi :

1) Mata pelajaran

2) Muatan local

3) Kegiatan pengembangan

diri

4) Pengaturan beban belajar

5) Ketuntasan belajar

6) Kenaikan kelas dan kelulusan

7) Pendidikan kecakapan hidup

8) Pendidikan berbasis keunggulan local

dan global

b. Berita acara rapat dan tanda tangan tentang keterlibatan penyelenggara

pendidikan dan komite dalam keterlibatan penyusunan dan pengembangan

kurikulum

c. Buku KTSP dan Berita acara dan daftar hadir penyusunan dan pembuatan KTSP

d. Penyusunan kurikulum muatan lokal dan berita acara pembuatannya

e. Dokumen program dan pelaksanaan pengembangan diri. Dokumen

pembelajaran;pengajian/siraman rohani,PMR (UKS),pramuka,olahraga dan

kesenian

f. Dokumen perbaikan pengayaan,termasuk jadwal pelaksanaan perbaikan dan

pengayaan

g. Buku BP

h. Silabus

i. Jadwal pelajaran

j. Tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimal 40% dan

alokasi waktu tiap mata pelajaran tersirat dalam RPP dan hasil kerja siswa

k. Standar isi

l. Buku panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP

m. Standar SKL

n. KKM

o. Kalender pendidikan

2. Standar Proses

a. RPP

b. Buku program, pelaksanaan, tindak lajut dan laporan Supervisi adm dan

pembelajaran(kelas)

c. Pendekatan Mata Pelajaran

d. Buku program pemetaan, dan pelaksanaan

e. Buku catatan evaluasi proses pembelajaran oleh kepala sekolah

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

24Telaah Kurikulum Kimia I

f. Laporan pengawas proses pembelajaran kepada guru dan pengawas sekolah .

Buku penghargaan terhadap guru yang memenuhi standar

g. Buku catatan berguna kepada guru yang belum memenuhi standar

3. Standar Kompetensi Lulusan

a. KKM

b. Penggunaan fasilitas sumber belajar

4. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

a. Dokumen Ijazah / Sertifikat yang dimiliki para pendidik / Tenaga Administrasi

b. RPP yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran

c. Para pendidik tidak terlibat data criminal

d. Notulen rapat dewan guru, komite dan orang tua murid

e. Daftar hadir guru

f. SK Pembagian tugas mengajar

g. RKS/RKAS

h. Ijazah Kepala Sekolah dan sertifikat pendidik.

i. Dokumen atau berita acara kejasama dengan pihak lain

j. Surat perjanjian kerjasama dengan pihak lain, piagam, dokumen lainnya

k. Jadwal/ program revisi dan Monitoring

l. Surat tugas guru /tenaga administrasi Sk penjaga, tenaga kepustakaan

5. Standar Sarana Dan Prasarana a. Buku surat tanah b. Buku inventaris sarana prasarana c. Denah Bangunan d. Surat IMB dan penggunaan bangunan e. Sanitasi 4 macam : Saluran air bersih;Saluran air kotor / limbah ; Tempat sampah

yang cukup ; Saluran air hujan f. Laboratorium IPA berikut buku inventaris sarana dan parasarananya g. Ruang perpustakaan berikut buku inventaris sarana dan parasarananya h. Buku Inventaris Buku i. Tempat Ibadah berikut buku inventaris sarana dan parasarananya j. Ruang UKS berikut buku inventaris sarana dan parasarananya k. Jamban, gudang, ruang sirkulasi

6. Standar Pengelolaan

a. VISI MISI DAN TUJUAN dipampang dengan jelas

b. RKS

c. KTSP

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

25Telaah Kurikulum Kimia I

a. Kalender Pendidikan b. Struktur Organisasi c. Penetapan Akademik d. Tata

Tertib e. Kode Etik f. Biaya Operasional Sekolah d. Bagan Organisasi e.

Dokumen BP dan Eskul, pembinaan prestasi unggulan dan daftar alumni f.

Program pembelajaran g. Program evaluasi, perbaikan dan pengayaan dan

tidak lajut h. Peraturan akademik i. Dokumen Program Pengawasan meliputi :

1) pemantauan, 2) supervisi, 3) evaluasi, 4) pelaporan, dan 5) tindak lanjutnya.

j. Evaluasi Kinerja Sekolah, kinerja pendidik, k. Sistem Informasi ( Software

Hardware )

7. Standar Pembiayaan

a. RKAS b. LPJ

8. Standar Penilaian

a. Program evaluasi, buku evaluasi anak, hasil evaluasi anak

b. Buku kumpulan evaluasi, Nilai tes

c. Analisis hasil evaluasi

d. Buku Remedial

e. Hasil Evaluasi

f. Laporan nilai pribadi

g. Rapat kepanitiaan ujian dan panitia ujian/ UAS dan UTS

h. Berita acara dan daftar hadir rapat kenaikan dan kelulusan

i. SKL

j. Nilai rata-rata UAS

k. SKL,SKHU.

l. Berita acara Rapat penentuan penerimaan siswa baru

Standar Proses Pendidikan Kesetaraan (Paket A,Paket B dan Paket C)

Beban Belajar dan Kegiatan Pembelajaran diatur bahwa pengaturan kegiatan pembelajaran tatap muka minimal 20 %, tutorial minimal 30%, dan mandiri maksimal 50%. Implikasi ketentuan tersebut ternyata mengharuskan kelompok belajar mengadakan kegiatan pembelajaran yang cukup banyak. Tidak sekedar pertemuan dua kali atau tiga kali seminggu di panti/tempat belajar. Coba kita akan menghitung dan mensimulasika

Ketentuan tersebut di atas berarti mengharuskan ada kegiatan tatap muka minimal 20%, tutorial minimal 30%. Bisa saja kegiatan mandiri tidak ada sama sekali, karena aturannya maksimal 50%. Artinya pembelajaran mandiri 0% boleh. Hal yang menarik adalah pembelajaran tutorial minimal adalah 30%, dan ini harus ada. Selama ini penyelenggara pendidikan kesetaraan tidak membedakan antara kegiatan pembelajaran

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

26Telaah Kurikulum Kimia I

tutorial dan tatap muka. Pembuatan jadwal kegiatan pembelajaran diasumsikan sebagai tatap muka saja.

Misalnya Paket C tingkatan V setara kelas X jumlah satuan kredit kompetensi (SKK) adalah 40 SKK dan setiap semester disajikan 20 SKK untuk 17 mata pelajaran. Jika didistribusikan ke dalam ketiga jenis pembelajaran dengan menggunakan parameter standar proses maka akan ketemu 4 SKK untuk tatap muka, 6 SKK untuk tutorial dan 10 SKK untuk pembelajaran mandiri. Hal ini sudah memenuhi kriteria standar proses. Karena tatap muka minimal 20%(4 SKK dari 20 SKK), tutorial minimal 30% (6 SKK dari 20 SKK), dan pembelajaran mandiri 50%(10 SKK dari 20 SKK).

Jika dikonversi ke jam pelajaran sebagaimana ketentuan bahwa 1 SKK tatap muka setara dengan 1 jam pelajaran, 1 SKK tutorial sama dengan 2 jam pelajaran, dan 1 SKK mandiri sama dengan 3 jam pelajaran lama belajarnya; maka distribusi di atas dapat dikonversi menjadi 4 jpl untuk tatap muka (4 SKK X 1jpl), 12 jpl untuk tatap muka (6 SKK X 2jpl), dan 30 jpl kegiatan belajar mandiri (10 SKK X 3 jpl).

Kegiatan tutorial hakekatnya adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kampus/panti belajar, artinya warga belajar hadir pada kegiatan pembelajaran. Memperhatikan perhitungan di atas, maka jumlah jam pelajaran yang harus dilaksanakan di panti belajar untuk kriteria minimalis adalah 16 jam pelajaran per minggu. Jumlah 16 jam pelajaran per minggu jika dbuat ke dalam jadwal pembelajaran Paket C normalnya dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dalam seminggu @4 jpl. Jika dilaksanakan tiga kali pertemuan 5 jpl-5 jpl-6jpl, atau dua kali pertemuan @8 jpl. Namun yang paling mungkin adalah 4 kali seminggu @4 jpl.

Dasar perhitungan yang sama bisa digunakan untuk semester lainnya dan juga untuk Kejar Paket A dan Paket B.

Inilah regulasinya. Suka tidak suka, harus kita capai ketentuan minimal sesuai standar proses. Jadi jika ada kelompok belajar yang menjadwal pembelajaran kurang dari 16 jpl per minggu sudah pasti tidak memenuhi standar proses. Belum lagi pembuatan jadwal belum menggunakan dasar pemetaan SKK yang mempertimbangkan bobot tatap muka, tutorial dan pembelajaran mandiri.

Kegiatan pembelajaran tidak mungkin 100% tatap muka. Karena sudah ada ketentuan minimal 30% tutorial, maka pembelajaran tatap muka maksimal adalah 70%. Jadi rentang pembelajaran tatap muka antara 20% sampai dengan 70%. Demikian pula pembelajaran tutorial tidak bisa 100% karena sudah ada ketentuan minimal tatap muka 20%. Jadi rentang pembelajaran tutorial adalah antara 30% sampai dengan 80%. Sedangkan rentang pembelajaran mandiri adalah antara 0% sampai dengan 50%

VI. KURIKULUM BERBASIS KARAKTER

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

27Telaah Kurikulum Kimia I

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. 

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.  Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development) , Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik  (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.

1) Tujuan

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.  

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

28Telaah Kurikulum Kimia I

Pendidikan  karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

2) Indikator  Keberhasilan

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut:

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; 3. Menunjukkan sikap percaya diri;4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi

dalam lingkup nasional;6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain

secara logis, kritis, dan kreatif;7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang

dimilikinya;9.  Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari;10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; 11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia13. Menghargai karya seni dan budaya nasional;14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan

baik;16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; 17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;

Menghargai adanya perbedaan pendapat;18. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;19. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah21. Memiliki jiwa kewirausahaan.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

29Telaah Kurikulum Kimia I

3) Konsep Pendidikan Karakter

Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu jugamemiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampubertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).

4) Nilai-nilai Karakter

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya.

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan1. Religius

Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri1. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

2. Bertanggung jawabSikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.

3. Bergaya hidup sehatSegala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

30Telaah Kurikulum Kimia I

5. Kerja kerasPerilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

6. Percaya diriSikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

7. Berjiwa wirausahaSikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatifBerpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah dimiliki.

9. MandiriSikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

10. Ingin tahuSikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

11. Cinta ilmuCara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap pengetahuan.

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesame1. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

2. Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan  kepentingan umum.

3. Menghargai  karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

4. SantunSifat yang halus dan baik  dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

5. DemokratisCara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

 8. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

1. Peduli sosial dan lingkungan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

31Telaah Kurikulum Kimia I

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

2. Nilai kebangsaanCara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

3. NasionalisCara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

4. Menghargai keberagamanSikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk  fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

 5) Tahap Pengembangan Karakter

Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut.

Karakter juga menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri. Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitumoral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling  atau perasaan (penguatan emosi) tentang moral, dan moral action atau perbuatan bermoral. Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat dalam sistem pendidikan tersebut sekaligus dapat memahami, merasakan, menghayati, dan mengamalkan (mengerjakan) nilai-nilai kebajikan (moral).

Dimensi-dimensi yang termasuk dalam moral knowing yang akan mengisi ranah kognitif adalah kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan tentang nilai-nilai moral (knowing moral values), penentuan sudut pandang (perspective taking), logika moral (moral reasoning), keberanian mengambil sikap (decision making), dan pengenalan diri (self knowledge). Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri (conscience), percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty), cinta kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control), kerendahan hati (humility). Moral actionmerupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu kompetensi (competence), keinginan (will), dan kebiasaan (habit).

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

32Telaah Kurikulum Kimia I

6)  Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran,

perasaan, dan perilaku3. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun

karakter4. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian5. Memberi kesempatan kpeada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang

menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses

7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik8. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung

jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama9. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun

inisiatif pendidikan karakter10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha

membangun karakter11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan

manifestasi karakter posisitf dalam kehidupan peserta didik.

7)  Pendidikan Karakter Secara Terpadu melalui Pembelajaran 

Di dalam pembelajaran dikenal tiga istilah, yaitu: pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan pembelajaran bersifat lebih umum, berkaitan dengan seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan rencana menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Teknik pembelajaran adalah kegiatan spesifik yang diimplementasikan dalam kelas/lab sesuai dengan pendekatan dan metode yang dipilih. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa, pendekatan lebih bersifat aksiomatis, metode bersifat prosedural, dan teknik bersifat operasional (Abdul Majid, 2005). Namun demikian, beberapa ahli dan praktisi seringkali tidak membedakan ketiga istilah tersebut secara tegas. Seringkali, mereka menggunakan ketiga istilah tersebut dengan pengertian yang sama.

Dewasa ini dikenal berbagai istilah mengenai pembelajaran, antara lain: pembelajaran kontekstual, pembelajaran PAKEM, pembelajaran tuntas, pembelajaran berbasis kompetensi, dan sebagainya. Pembelajaran profesional pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dirancang secara sistematis sesuai dengan tujuan, karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa, dan dilaksanakan oleh Guru yang profesional dengan dukungan fasilitas pembelajaran memadai sehingga dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran profesional menggunakan berbagai teknik atau metode dan media serta sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.

Karakteristik pembelajaran profesional antara lain: Efektif, Efisien, aktif, Kreatif, Inovatif, Menyenangkan, dan Mencerdaskan. Tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

33Telaah Kurikulum Kimia I

peserta didik sesuai yang diharapkan. Seluruh kompetensi (kognisi, afeksi, dan psikomotor) dikuasai peserta didik. Aktivitas pembelajaran berfokus dan didominasi Siswa. Guru secara aktif memantau, membimbing,dan mengarahkan kegiatan  belajar siswa. Pembaharuan dan penyempurnaan dalam pembelajaran (strategi, materi, media & sumber belajar, dll) perlu terus dilakukan agar dicapai hasil belajar yang optimal. 

Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.

8) Penyelenggaraan Pendidikan Karakter

 A.    Perancangan

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan ekstra kurikuler.

2. Mengembangkan materi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan di sekolah3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi,

fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pembentukan karakter di

sekolah

Perencanaan kegiatan program pendidikan karakter di sekolah mengacu pada jenis-jenis kegiatan, yang setidaknya memuat unsur-unsur: Tujuan, Sasaran kegiatan, Substansi kegiatan, Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, Mekanisme Pelaksanaan, Keorganisasian, Waktu dan Tempat, serta fasilitas pendukung.

 

B.     Implementasi

 Pendidikan karakter di sekolah dilaksanakan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu:

1. Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran;

Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan ketaqwaan, dll) dirancang dan diimplementasikan dalam pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait, seperti Agama, PKn, IPS, IPA, Penjas Orkes, dan lain-lainnya. Hal ini dimulai dengan pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

34Telaah Kurikulum Kimia I

 2.   Pembentukan Karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah;

Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan ketaqwaan, dll) dirancang dan diimplementasikan dalam aktivitas manajemen sekolah, seperti pengelolaan: siswa, regulasi/peraturan sekolah, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, perpustakaan, pembelajaran, penilaian, dan informasi, serta pengelolaan lainnya.

3.  Pembentukan karakter yang terpadu dengan Ekstra Kurikuler

1. Beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang memuat pembentukan karakter  antara lain:

2. Olah raga (sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dll),3. Keagamaan (baca tulis Al Qur’an, kajian hadis, ibadah, dll),4. Seni Budaya (menari, menyanyi, melukis, teater),5. KIR,6. Kepramukaan,7. Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta didik (LDKS),8. Palang Merah Remaja (PMR),9. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA),10. Pameran, Lokakarya,11. Kesehatan, dan lain-lainnya.

 C.    Monitoring dan Evaluasi

Monitoring merupakan serangkaian kegiatan untuk memantau proses pelaksanaan program pembinaan pendidikan karakter. Fokus kegiatan monitoring adalah pada kesesuaian proses pelaksanaan program pendidikan karakter berdasarkan tahapan atau prosedur yang telah ditetapkan. Evaluasi cenderung untuk mengetahui sejauhmana efektivitas program pendidikan karakter berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pelaksanaan program pendidikan karakter. 

Monitoring dan Evaluasi secara umum bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas program pembinaan pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut secara rinci tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan karakter adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah.

2. Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah secara umum.3. Melihat kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program dan

mengidentifikasi masalah yang ada, dan selanjutnya mencari solusi yang komprehensif agar program pendidikan karakter dapat tercapai.

4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan.

 D.    Tindak Lanjut

Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan karakter digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program.

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

35Telaah Kurikulum Kimia I

Contoh Penerapan Kurikulum Berkarakter dalam RPP

Skenario Pembelajaran

Materi : - LarutanMempelajari sifat – sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

No. Kegiatan Waktu Metode

1

Pendahuluan :

Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian laboratorium sebagai wujud kepedulian lingkungan.

Guru memberikan apresepsi sifat konduktor dari suatu benda dan siswa dengan rasa tanggung jawab memberikan contoh benda yang dapat menghantarkan listrik dan tidak menghantarkan listrik

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang larutan elektrolit dan non elektrolit

Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan daya hantar listrik pada suatu benda.

Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang petunjuk praktikum yang akan dilakukan.

10 ’ Ceramah, tanya jawab

2.a. Eksplorasi

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil . Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswSiswa berdiskusi tentang alasan suatu senyawa dapat larut dalam air. Masing – masing kelompok melakukan percobaan secara bertanggung jawab dan mandiri sesuai dengan petunjuk yang diberikan

Masing masing kelompok diminta menyampaikan pendapatnya tentang alasan mengapa senyawa dapat larut dalam air secara mandiri dan bertanggungjawab.

(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

b. Elaborasi

Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secara mandiri dan bertanggungjawab.

Siswa bekerja keras dalam melakukan percobaan tentang sifat-

70’ Praktikum, Diskusi &

Pengamatan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----

36Telaah Kurikulum Kimia I

No. Kegiatan Waktu Metode

sifat larutan non elektrolit dan elektrolit melalui percobaan

(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.)

c. Konfirmasi

Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.

Guru memberikan penguatan alasan suatu zat dapat larut dalam air secara bertanggungjawab.

Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)

3.Penutup

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas

Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.

Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan membuat laporan hasil praktikum secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya

10 ‘ Ceramah, tanya jawab

Daftar Pustaka

http://mursyid.wordpress.com/2007/11/16/standar-proses-pendidikan/

http://bsnp.com

R.I. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.R.I. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2009, tentang Standar Proses Pendidikan

---- Evi Elfrida (3315111316) ----