Teks Dasar

9
Fotoreseptor yang beragam telah dievolusikan pada invertebrata Teks Asli Penghapusan Penyisipan Teks Dasar Paragraf 1 : Fotoreseptor yang beragam telah dievolusikan pada Invertebrata Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , yang berkisar dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Salah satu yang paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, struktur yang memberikan informasi mengenai intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan yang sesungguhnya. Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , [yang berkisar] dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. [Salah satu yang] paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, [struktur yang] memberikan informasi [mengenai] intesitas dan arah cahaya tanpa Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , [yang berkisar] dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Contoh [Salah satu yang] paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, berfungsi untuk [struktur yang] memberikan informasi tentang Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor, dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Contoh paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, berfungsi untuk memberikan informasi tentang intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan aslinya. Sel-sel fotoreseptor

Transcript of Teks Dasar

Page 1: Teks Dasar

Fotoreseptor yang beragam telah dievolusikan pada invertebrata

Teks Asli Penghapusan Penyisipan Teks DasarParagraf 1 :    Fotoreseptor yang beragam      telah dievolusikan pada      Invertebrata

     Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , yang berkisar dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Salah satu yang paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, struktur yang memberikan informasi mengenai intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan yang sesungguhnya. Sel-sel fotoreseptor terletak didalam suatu mangkuk yang terbentuk dari lapisan sel-sel yang mengandung pigmen penyaring yang menghambat cahaya. Cahaya dapat memasuki mangkuk tersebut dan merangsang fotoreseptor hanya melalui suatu lubang yang tidak mengandung pigmen penyaring. Lubang salah satu mangkuk mata menghadap ke kiri dan agak ke arah depan, dan lubang mangkuk yang lain menghadap ke arah

Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , [yang berkisar] dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. [Salah satu yang] paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, [struktur yang] memberikan informasi [mengenai] intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan [yang sesungguhnya]. Sel-sel fotoreseptor terletak didalam suatu mangkuk [yang] terbentuk dari lapisan sel-sel yang mengandung pigmen penyaring [yang] menghambat cahaya. Cahaya dapat memasuki mangkuk tersebut dan merangsang fotoreseptor hanya melalui suatu lubang

Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor , [yang berkisar] dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Contoh [Salah satu yang] paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, berfungsi untuk [struktur yang] memberikan informasi tentang [mengenai] intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan aslinya [yang sesungguhnya]. Sel-sel fotoreseptor terletak didalam suatu mangkuk dan [yang] terbentuk dari lapisan sel-sel yang mengandung pigmen penyaring untuk [yang] menghambat cahaya. Cahaya dapat memasuki mangkuk tersebut dan

Sebagian besar invertebrata mempunyai fotoreseptor, dari kelompok sel-sel fotoreseptor sederhana hingga mata pembentuk citra yang kompleks. Contoh paling sederhana adalah mangkuk mata (eye cup) pada planaria, berfungsi untuk memberikan informasi tentang intesitas dan arah cahaya tanpa membentuk bayangan aslinya. Sel-sel fotoreseptor terletak didalam suatu mangkuk dan terbentuk dari lapisan sel-sel yang mengandung pigmen penyaring untuk menghambat cahaya. Cahaya dapat memasuki mangkuk tersebut dan merangsang fotoreseptor hanya melalui suatu lubang yang tidak mengandung pigmen penyaring. Lubang salah satu mangkuk

Page 2: Teks Dasar

kanan depan. Dengan demikian, cahaya yang menyinari dari salah satu sisi planaria hanya dapat memasuki mangkuk mata pada sisi tersebut. Kemudian otak membandingkan laju impuls saraf yang datang dari kedua mangkuk mata, dan planaria tersebut berputar sampai sensasi dari kedua mangkuk itu sama dan minimal. Hasilnya adalah bahwa planaria tersebut bergerak menjauhi sumber cahaya dan mencapai lokasi yang teduh dibawah batuan atau benda lain. Hal itu merupakan suatu adaptasi perilaku yang membantu palanaria bersembunyi dari pemangsa.

yang tidak mengandung pigmen penyaring. Lubang salah satu mangkuk mata menghadap ke kiri dan [agak] ke arah depan, [dan] lubang mangkuk [yang lain] menghadap ke arah kanan depan. [Dengan demikian], cahaya yang menyinari dari salah satu sisi planaria hanya dapat memasuki mangkuk mata pada sisi tersebut. Kemudian otak membandingkan laju impuls saraf yang datang dari kedua mangkuk mata, dan planaria tersebut berputar sampai sensasi dari kedua mangkuk [itu] sama dan minimal. Hasilnya adalah [bahwa] planaria tersebut bergerak menjauhi sumber cahaya [dan] mencapai lokasi yang teduh dibawah batuan atau benda lain. [Hal itu] merupakan [suatu] adaptasi perilaku yang membantu palanaria bersembunyi dari pemangsa.

merangsang fotoreseptor hanya melalui suatu lubang yang tidak mengandung pigmen penyaring. Lubang salah satu mangkuk mata menghadap ke kiri dan [agak] ke arah depan, sedangkan [dan] lubang mangkuk lainnya [yang lain] menghadap ke arah kanan depan. Jadi [Dengan demikian], cahaya yang menyinari dari salah satu sisi planaria hanya dapat memasuki mangkuk mata pada sisi tersebut. Kemudian otak membandingkan laju impuls saraf yang datang dari kedua mangkuk mata, dan planaria tersebut berputar sampai sensasi dari kedua mangkuk menjadi [itu] sama dan minimal. Hasilnya adalah [bahwa] planaria tersebut bergerak menjauhi sumber cahaya [dan] untuk mencapai lokasi yang teduh dibawah batuan atau benda lain. Ini [ Hal itu] merupakan [suatu] adaptasi perilaku yang membantu planaria bersembunyi dari pemangsa.

mata menghadap ke kiri dan ke arah depan, sedangkan lubang mangkuk lainnya menghadap ke arah kanan depan. Jadi, cahaya yang menyinari dari salah satu sisi planaria hanya dapat memasuki mangkuk mata pada sisi tersebut. Kemudian otak membandingkan laju impuls saraf yang datang dari kedua mangkuk mata, dan planaria tersebut berputar sampai sensasi dari kedua mangkuk menjadi sama dan minimal. Hasilnya adalah planaria tersebut bergerak menjauhi sumber cahaya untuk mencapai lokasi yang teduh dibawah batuan atau benda lain. Ini merupakan adaptasi perilaku yang membantu planaria bersembunyi dari pemangsa.

 

     

Page 3: Teks Dasar

Paragraf 2 :

Dua jenis utama mata pembentuk bayangan telah dievolusikan pada invertebrata: mata majemuk dan mata berlensa tunggal. Mata majemuk (compound eye) ditemukan pada serangga dan krustase (Filum Artropoda) dan beberapa cacing polikaeta (Filum Annelida). Satu mata majemuk dapat terdiri atas beberapa ribu detektor cahaya yang disebut omatidia (“facet” pada mata), yang masing-masing memiliki lensa pemfokus cahayanya sendiri-sendiri. Masing-masing omatidium (bentuk tunggal dari omatidia) memasukkan cahaya dari sebagian kecil bidang visual. Perbedaan intesitas cahaya yang memasuki banyak omatidia menghasilkan suatu bayangan mosaik, otak hewan bisa menajamkan bayangan tersebut ketika mengintegrasikan informasi visual. Mata majemuk sangat hebat dan tajam dalam mendetaksi pergerakan, suatu adaptasi penting bagi serangga terbang dan hewan kecil yang biasa terancam pamangsaan. Karakteristik mata majemuk ini sebagian disebabkan oleh pemulihan fotoresptor

 

Dua jenis utama mata pembentuk bayangan telah dievolusikan pada invertebrata: mata majemuk dan mata berlensa tunggal. Mata majemuk (compound eye) [ditemukan] pada serangga dan krustase (Filum Artropoda) dan beberapa cacing polikaeta (Filum Annelida). Satu mata majemuk [dapat terdiri atas] beberapa ribu detektor cahaya [yang disebut] omatidia (“facet” pada mata), [yang masing-masing] memiliki lensa pemfokus cahayanya sendiri-sendiri. [Masing-masing] omatidium (bentuk tunggal dari omatidia) memasukkan cahaya dari sebagian kecil bidang visual. Perbedaan intesitas cahaya yang memasuki banyak omatidia menghasilkan suatu bayangan mosaik, otak hewan bisa menajamkan bayangan tersebut ketika mengintegrasikan informasi visual. Mata majemuk [sangat hebat dan tajam dalam] mendetaksi

Dua jenis utama mata pembentuk bayangan telah dievolusikan pada invertebrata: mata majemuk dan mata berlensa tunggal. Mata majemuk (compound eye) terdapat [ditemukan] pada serangga dan krustase (Filum Artropoda) dan beberapa cacing polikaeta (Filum Annelida). Satu mata majemuk mempunyai [dapat terdiri atas] beberapa ribu detektor cahaya yaitu [yang disebut] omatidia (“facet” pada mata), dan [yang masing-masing] memiliki lensa pemfokus cahayanya sendiri-sendiri. [Masing-masing] omatidium (bentuk tunggal dari omatidia) memasukkan cahaya dari sebagian kecil bidang visual. Perbedaan intesitas cahaya yang memasuki banyak omatidia menghasilkan suatu bayangan mosaik, otak hewan bias menajamkan bayangan tersebut ketika mengintegrasikan informasi visual. Mata majemuk

 

Dua jenis utama mata pembentuk bayangan telah dievolusikan pada invertebrata: mata majemuk dan mata berlensa tunggal. Mata majemuk (compound eye) terdapat pada serangga dan krustase (Filum Artropoda) dan beberapa cacing polikaeta (Filum Annelida). Satu mata majemuk mempunyai beberapa ribu detektor cahaya yaitu omatidia (“facet” pada mata), dan memiliki lensa pemfokus cahayanya sendiri-sendiri. Omatidium (bentuk tunggal dari omatidia) memasukkan cahaya dari sebagian kecil bidang visual. Perbedaan intesitas cahaya yang memasuki banyak omatidia menghasilkan suatu bayangan mosaik, otak hewan bisa menajamkan bayangan tersebut ketika mengintegrasikan informasi visual. Mata majemuk sangat teliti mendetaksi pergerakan, dan merupakan adaptasi penting bagi serangga terbang dan hewan kecil yang terancam oleh pemangsa. Karakteristik mata majemuk ini sebagian disebabkan oleh pemulihan fotoresptor yang cepat, mata

Page 4: Teks Dasar

yang cepat, mata manusia dapat membedakan kilatan cahaya sampai sekitar 50 kilatan per detik. Karena hal ini, citra-citra tunggal dari sebuah film, yang berkelebat dengan laju yang cepat, menyatu bersama untuk menciptakan persepsi gerakan yang mulus. Akan tetapi, mata majemuk pada serangga dapat pulih kembali dari keadaan eksitasi dengan cukup cepat sehingga mampu mendeteksi kerlap-kerlip cahaya yang mengkilat 330 kali per detik. Serangga semacam itu yang menonton sebuah film dapat dengan mudah membedakan masing-masing frame film sebagai citra diam yang terpisah. Serangga juga mempunyai penglihatan warna yang luar biasa, dan beberapa diantaranya (termasuk lebah) dapat melihat kedalam kisaran spektrum ultraviolet, yang tidak tampak bagi mata kita. Dalam mempelajari perilaku hewan, kita tidak dapat mengekstrapolasi dunia sensori kita dengan spesies lain. Hewan yang berbeda mempunyai sensitivitas dan organisasi otak yang berbeda pula.

pergerakan, [suatu] adaptasi penting bagi serangga terbang dan hewan kecil yang [biasa] terancam [pamangsaan]. Karakteristik mata majemuk ini sebagian disebabkan oleh pemulihan fotoresptor yang cepat, mata manusia dapat membedakan kilatan cahaya sampai sekitar 50 kilatan per detik. Karena [hal ini], citra-citra tunggal dari sebuah film, [yang] berkelebat dengan laju yang cepat, menyatu [bersama untuk] menciptakan persepsi gerakan yang mulus. [Akan] tetapi, mata majemuk pada serangga dapat [pulih kembali] dari keadaan eksitasi dengan cukup cepat sehingga mampu mendeteksi kerlap-kerlip cahaya yang mengkilat 330 kali per detik. Serangga semacam itu yang menonton sebuah film dapat dengan mudah membedakan masing-masing frame film sebagai citra diam yang terpisah. Serangga juga mempunyai penglihatan warna yang luar biasa, [dan beberapa diantaranya (termasuk lebah)] dapat melihat

sangat teliti [hebat dan tajam dalam] mendetaksi pergerakan, dan merupakan [suatu] adaptasi penting bagi serangga terbang dan hewan kecil yang [biasa] terancam oleh pemangsa [pamangsaan]. Karakteristik mata majemuk ini sebagian disebabkan oleh pemulihan fotoresptor yang cepat, mata manusia dapat membedakan kilatan cahaya sampai sekitar 50 kilatan per detik. Karena [hal ini], citra-citra tunggal dari sebuah film, [yang] berkelebat dengan laju yang cepat, menyatu dan [bersama untuk] menciptakan persepsi gerakan yang mulus. [Akan] tetapi, mata majemuk pada serangga dapat normal [pulih kembali] dari keadaan eksitasi dengan cukup cepat sehingga mampu mendeteksi kerlap-kerlip cahaya yang mengkilat 330 kali per detik. Serangga semacam itu yang menonton sebuah film dapat dengan mudah membedakan masing-masing frame film sebagai citra diam yang terpisah. Serangga juga

manusia dapat membedakan kilatan cahaya sampai sekitar 50 kilatan per detik. Karena, citra-citra tunggal dari sebuah film, berkelebat dengan laju yang cepat, menyatu dan menciptakan persepsi gerakan yang mulus. Tetapi, mata majemuk pada serangga dapat normal dari keadaan eksitasi dengan cukup cepat sehingga mampu mendeteksi kerlap-kerlip cahaya yang mengkilat 330 kali per detik. Serangga semacam itu yang menonton sebuah film dapat dengan mudah membedakan masing-masing frame film sebagai citra diam yang terpisah. Serangga juga mempunyai penglihatan warna yang luar biasa, contohya adalah lebah, dapat melihat kedalam kisaran spektrum ultraviolet.

Page 5: Teks Dasar

Paragraf 3 :

Di antara invertebrata, mata berlensa tunggal (single-lens eye) ditemukan pada beberapa jenis ubur-ubur, polikaeta, laba-laba dan pada banyak jenis moluska. Mata berlensa tunggal mempunyai prinsip kerja yang mirip dengan kerja kamera . mata cumi-cumi dan gurita, misalnya, mempunyai lubang kecil, pupil, yang dapat dimasuki cahaya. Iris yang analog dengan shutter kamera dapat diatur untuk mengubah diameter pupil, di belakang pupil, sebuah lensa tunggal memfokuskan cahaya ke

kedalam kisaran spektrum ultraviolet, [yang tidak tampak bagi mata kita]. [Dalam mempelajari perilaku hewan, kita tidak dapat mengekstrapolasi dunia sensori kita dengan spesies lain. Hewan yang berbeda mempunyai sensitivitas dan organisasi otak yang berbeda pula].

[Di antara] invertebrata, mata berlensa tunggal (single-lens eye) [ditemukan] pada beberapa jenis ubur-ubur, polikaeta, laba-laba dan [pada banyak] jenis moluska. Mata berlensa tunggal mempunyai prinsip kerja yang mirip dengan kerja kamera . mata cumi-cumi dan gurita, misalnya, mempunyai lubang kecil, pupil, [yang dapat dimasuki cahaya]. Iris yang analog dengan shutter kamera [dapat] diatur untuk mengubah

mempunyai penglihatan warna yang luar biasa, contohya adalah lebah, [dan beberapa diantaranya (termasuk lebah)] dapat melihat kedalam kisaran spektrum ultraviolet, [yang tidak tampak bagi mata kita]. [Dalam mempelajari perilaku hewan, kita tidak dapat mengekstrapolasi dunia sensori kita dengan spesies lain. Hewan yang berbeda mempunyai sensitivitas dan organisasi otak yang berbeda pula.]

Pada [Di antara] invertebrata, mata berlensa tunggal (single-lens eye) terdapat [ditemukan] pada beberapa jenis ubur-ubur, polikaeta, laba-laba dan [pada banyak] jenis moluska. Mata berlensa tunggal mempunyai prinsip kerja yang mirip dengan kerja kamera. mata cumi-cumi dan gurita, misalnya, mempunyai lubang kecil, pupil, untuk cahaya yang masuk [yang dapat dimasuki cahaya]. Iris yang analog

Pada invertebrata, mata berlensa tunggal (single-lens eye) terdapat pada beberapa jenis ubur-ubur, polikaeta, laba-laba dan jenis moluska. Mata berlensa tunggal mempunyai prinsip kerja yang mirip dengan kerja kamera. mata cumi-cumi dan gurita, misalnya, mempunyai lubang kecil, pupil, untuk cahaya yang masuk. Iris yang analog dengan shutter kamera diatur untuk mengubah diameter pupil, di belakang pupil, sebuah lensa tunggal memfokuskan cahaya

Page 6: Teks Dasar

retina, yang terdiri atas sel-sel reseptor yang mentransduksikan cahaya. Otot juga bekerja mirip dengan kamera, yaitu dengan menggerakan lensa ke depan atau ke belakang untuk memfokuskan bayangan pada retina.

diameter pupil, di belakang pupil, sebuah lensa tunggal memfokuskan cahaya ke retina, yang terdiri atas sel-sel reseptor [yang] mentransduksikan cahaya. Otot juga bekerja mirip dengan kamera, yaitu dengan menggerakan lensa ke depan atau ke belakang untuk memfokuskan bayangan pada retina.

dengan shutter kamera [dapat] diatur untuk mengubah diameter pupil, di belakang pupil, sebuah lensa tunggal memfokuskan cahaya ke retina, yang terdiri atas sel-sel reseptor [yang] untuk mentransduksikan cahaya. Otot juga bekerja mirip dengan kamera, yaitu dengan menggerakan lensa ke depan atau ke belakang untuk memfokuskan bayangan pada retina.

ke retina, yang terdiri atas sel-sel reseptor untuk mentransduksikan cahaya. Otot juga bekerja mirip dengan kamera, yaitu dengan menggerakan lensa ke depan atau ke belakang untuk memfokuskan bayangan pada retina.