TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO.pdf

3
Teknologi Sistem Tanam Jajar Legowo Pendahuluan Untuk mempercepat terwujudnya 4 sukses pembangunan pertanian Kementerian Pertanian antara lain swasembada (kedelai) dan swasembada berkelanjutan (padi dan jagung) serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maka dilakukanlah program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Pengelolaan tanaman terpadu merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatab petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif. Salah satu komponen utama dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) adalah pengaturan populasi tanam, antara lain dengan sistem tanam jajar legowo. Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut disamping untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani. Pengertian Tanam Jajar Legowo Sistem tanam jajar legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. Teknologi tanam Jajar Legowo merupakan rekayasa teknologi untuk memperbaiki produktivitas usahatani padi. Teknologi ini merupakan perbaikan dari sistem tanam tegel yang selama ini sudah diterapkan oleh petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam. Mengapa harus Legowo ? Dari beberapa hasil penelitian ternyata penggunaan sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan produksi 10 – 15% dari sistem tegel. Hasil penelitian di Sukamandi (Subang, Jawa Barat) selama dua musim menunjukkan sistem tanam jajar legowo meningkatkan hasil padi sawah 1,9 - 29,0% pada MK 2007 dan 2,4 - 11,3% pada MK 2008. Untuk padi rawa pada MK 2008 peningkatan hasil berkisar antara 3,9 - 8,0%., dan untuk padi gogo 4,1-6,2%. Kenaikan hasil tersebut disebabkan populasi tanaman pada jajar legowo (333.333 rumpun/ha) lebih banyak dibandingkan cara tanam tegel (250.000 rumpun/ha). Disamping itu sistem Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi Legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Prinsip Tanam Jajar Legowo Prinsip dari sistem tanam jajar legowo adalah pemberian kondisi pada setiap barisan tanam padi untuk mengalami pengaruh sebagai tanaman barisan pinggir. Umumnya tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi daripada tanaman di bagian dalam barisan. Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik karena kurangnya persaingan tanaman antar barisan. Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis

Transcript of TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO.pdf

Page 1: TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO.pdf

Teknologi Sistem Tanam Jajar Legowo

Pendahuluan

Untuk mempercepat terwujudnya 4 sukses pembangunan pertanian Kementerian Pertanian antara lain swasembada (kedelai) dan swasembada berkelanjutan (padi dan jagung) serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maka dilakukanlah program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Pengelolaan tanaman terpadu merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatab petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif. Salah satu komponen utama dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) adalah pengaturan populasi tanam, antara lain dengan sistem tanam jajar legowo. Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut disamping untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani.

Pengertian Tanam Jajar Legowo Sistem tanam jajar legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. Teknologi tanam Jajar Legowo merupakan rekayasa teknologi untuk memperbaiki produktivitas usahatani padi. Teknologi

ini merupakan perbaikan dari sistem tanam tegel yang selama ini sudah diterapkan oleh petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam.

Mengapa harus Legowo ? Dari beberapa hasil penelitian ternyata penggunaan sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan produksi 10 – 15% dari sistem tegel. Hasil penelitian di Sukamandi (Subang, Jawa Barat) selama dua musim menunjukkan sistem tanam jajar legowo meningkatkan hasil padi sawah 1,9 - 29,0% pada MK 2007 dan 2,4 - 11,3% pada MK 2008. Untuk padi rawa pada MK 2008 peningkatan hasil berkisar antara 3,9 - 8,0%., dan untuk padi gogo 4,1-6,2%. Kenaikan hasil tersebut disebabkan populasi tanaman pada jajar legowo (333.333 rumpun/ha) lebih banyak dibandingkan cara tanam tegel (250.000

rumpun/ha). Disamping itu sistem Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi Legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Prinsip Tanam Jajar Legowo

Prinsip dari sistem tanam jajar legowo adalah pemberian kondisi pada setiap barisan tanam padi untuk mengalami pengaruh sebagai tanaman barisan pinggir. Umumnya

tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi daripada tanaman di bagian dalam barisan. Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik karena kurangnya persaingan tanaman antar barisan. Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis

Page 2: TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO.pdf

Tujuan Sistem Tanam Jajar Legowo

1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.

2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.

3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.

4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.

5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.

Keuntungan Sistem Tanam Jajar Legowo

1. Semua tanaman berada pada pinggir dimana biasanya setiap tanaman yang berada pada pinggir memberikan hasil yang tinggi

2. Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.

3. Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong emas atau mina padi.

4. Meningkatkan populasi tanaman padi antara 20 – 60% daripada tanaman tegel tergantung sistem tanam jajar legowo yang diterapkan

5. Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.

Tipe Tanam Jajar Legowo Secara umum sistem tanam jajar legowo di lahan sawah bisa dilakukan dengan

berbagai tipe yaitu legowo 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, 6;1 dan lain-lain. Namun hasil berbagai penelitian ternyata legowo 4:1 dan 2:1 memberikan hasil gabah tertinggi dan kualitas gabah yang baik. Untuk itu disarankan menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1. Disamping itu penggunaan jarak tanam pada sistem tanam jajar legowo juga harus

diperhatikan. Pada jarak tanam rapat akan menyebabkan jarak dalam barisan sangat sempit sehingga dikhawatirkan terjadinya serangan penyakit endemik setempat, akibat kondisi iklim mikro yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit. Untuk itu dalam sistem tanam jajar legowo disarankan penggunaan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm.

1. Legowo 2:1

Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlah populasi tanaman per ha sebanyak 213.300 rumpun, serta akan meningkatkan populasi 33,31% dibanding pola tanam tegel (25x25) cm yang hanya 160.000 rumpun/ha. Dengan pola tanam ini, seluruh barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan.

Page 3: TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO.pdf

2. Legowo 4:1 tipe 1

Sistem tanam legowo 4:1 tipe 1 merupakan pola tanam legowo dengan keseluruhan baris mendapat tanaman sisipan. Pola ini cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang subur. Dengan pola ini, populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel 25x25 cm.

3. Legowo 4:1 tipe 2

Sistem tanam legowo 4:1 tipe 2 merupakan pola tanam dengan hanya memberikan tambahan tanaman sisipan pada kedua barisan tanaman pinggir. Populasi tanaman 192.712 rumpun/ha dengan persentase peningkatan hanya sebesar 20,44% dibanding pola tegel (25x25) cm. Pola ini cocok diterapkan pada lokasi dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Meskipun penyerapan hara oleh tanaman lebih banyak, tetapi karena tanaman lebih kokoh sehingga mampu meminimalkan resiko kerebahan selama pertumbuhan. (Sari Nurita)