PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

114
PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Transcript of PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

Page 1: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

PETUNJUK TEKNIS

TEKNOLOGITANAM JAJAR LEGOWO

TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...
Page 3: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...
Page 4: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

Page 5: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

i

i

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Padi (Beras) merupakan salah satu pangan pokok bagi Indonesia. Sejak

Indonesia merdeka, perkembangan perpadian (perberasan) di Indonesia telah

mengalami pasang surut. Diawal tahun kemerdekaan, ketidak mampuan

menyediakan beras bagi rakyat Indonesia telah menimbulkan instabilitas

politik. Pada tahun 1984, Indonesia telah mampu mencapai swasembada

beras, tetapi setelah itu penyediaan beras bersumber dari produksi dalam

negeri tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri sehingga penyediaan

beras dari impor menjadi alternatif untuk mengurangi resistensi sosial dan

politik. Namun sejak tahun 2008 sampai saat ini, penyediaan beras telah

kembali mencapai swasembada. Melihat realitas tersebut, beras menjadi

komoditas yang fundamental dan strategis. Untuk itu, pengelolaan perpadian

(perberasan) memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan pemangku

kepentingan lainnya.

Kebutuhan padi (beras) akan terus meningkat seiring dengan proyeksi laju

pertambahan penduduk. Laju pertumbuhan jumlah penduduk masih lebih

tinggi bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan produksi padi nasional, di

sisi lain luas baku lahan sawah dan kualitasnya cenderung menurun akibat

konversi lahan dan faktor faktor lainnya. Oleh karena itu untuk mengimbangi

kebutuhan akan beras nasional, upaya peningkatan produksi padi setiap

tahunnya harus terus dilakukan. Dalam konteks tersebut diperlukan berbagai

terobosan-terobosan peningkatan produksi.

Menyadari fungsi dan peran penting padi tersebut, maka pemerintah terus

berupaya untuk mewujudkan peningkatan produksi padi. Pada tahun 2016

Page 6: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

ii

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

ii

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

selain difokuskan pada kegiatan peningkatan produktivitas (intensifikasi) juga

dirancang kegiatan perluasan areal tanam (ekstensifikasi) yang dalam

pelaksanaannya diharapkan mengadopsi Teknologi Tanam Jajar Legowo.

Untuk itulah maka diperlukan Petunjuk Teknis Teknologi Tanam Jajar Legowo

Padi.

Buku Petunjuk Teknis Teknologi Tanam Jajar Legowo Padi Tahun 2016 berisi

kebijakan, strategi dan langkah aksi bagi pemerintah (pusat, provinsi dan

kabupaten/kota) bersama stakeholders dalam melaksanakan kegiatan

peningkatan produksi padi secara sinergis dan berkesinambungan baik pada

lokasi kegiatan peningkatan provitas (intensifikasi) maupun perluasan areal

tanam (ekstensifikasi) dengan tetap mengadopsi teknologi tanam jajar

legowo, sehingga target produksi yang telah ditetapkan dapat tercapai seiring

dengan upaya mewujudkan swasembada beras yang berkelanjutan.

Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak

yang akan melaksanakan kegiatan penerapan teknologi tanam jajar legowo

baik pada lokasi intensifikasi dan apabila memungkinkan diterapkan di lokasi

ekstensifikasi. Kepada semua pihak yang memberikan bantuan dalam

pelaksanaan kegiatan ini, disampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih.

Jakarta, 23 Februari 2016

Page 7: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

iii

iii

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................ iiiDAFTAR LAMPIRAN .............................................................. iv I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................... 1 B. Tujuan dan Sasaran …………… .............................. 7 C. Pengertian-Pengertian ............................................ 9

II. KERAGAAN, TANTANGAN SERTA PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI TAHUN 2016 ............ 19 A. Keragaan Produksi .................................................. 19 B. Sasaran Produksi Padi Tahun 2016 ........................ 20 C. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi ....... 21

III. STRATEGI DAN UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2016 .................................................................... 23 A. Strategi Pencapaian Produksi Padi Tahun 20 .......... 23 B. Upaya Pencapaian Produksi Padi Tahun 2016 ....... 25

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016 ...................... 30 A. Kriteria Calon Lokasi Budidaya Padi Provitas,

Perluasan Padi Teknologi Hazton dan Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi ........ 30

B. Kriteria Calon Petani Pelaksana Budidaya Padi Provitas, Perluasan Padi Teknologi Hazton dan Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi ........ 34

C. Fasilitasi Bantuan Dalam Pelaksanaan Budidaya Padi Provitas, Perluasan Padi Teknologi Hazton dan Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi ........ 36

Page 8: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

iv

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

iv

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

V. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI ........ 48 A. Pengorganisasian .................................................... 48 B. Operasionalisasi ..................................................... 50

VI. BIMBINGAN/PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN ......... 53 VII. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN ................................................................... 55 A. Pengendalian ........................................................... 55 B. Monitoring ............................................................... 56 C. Evaluasi ................................................................... 57 D. Pelaporan ................................................................. 58 PENUTUP ........................................................................ 63

LAMPIRAN ............................................................................. 65

Page 9: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

v

v

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2016 .... 66

Lampiran 2. Rekapitulasi Alokasi Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2016 ....................................................... 68

Lampiran 3. Alokasi Kegiatan Budidaya Padi Per Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2016 ...................... 69

Lampiran 4. Daftar Calon Petani dan Lokasi Penerima Bantuan Pemerintah Tahun 2016 ...................... 82

Lampiran 5. Contoh Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ................................................ 84

Lampiran 6. Rencana Usaha Kelompok (RUK) Bantuan Pemerintah Tahun 2016 .................................... 87

Lampiran 7. Surat Pernyataan Penerima dan Penggunaan Bantuan Pemerintah Tahun 2016 ...................... 88

Lampiran 8. Form Isian Hasil Ubinan .................................... 89

Lampiran 9. Jarak Tanam Jajar Legowo ............................... 90

Lampiran 10. Rencana Jadwal Pelaksanaan Teknologi Tanam Jajar Legowo Tahun 2016 ..................... 98

Lampiran 11. Blangko Laporan Bulanan Kecamatan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 99

Page 10: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

Page 11: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

1

1

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai

pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri

yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri

pangan dan pakan sehingga dari sisi Ketahanan Pangan

Nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.

Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu

strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa

yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil

devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi

sebagian besar penduduk Indonesia.

Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di

Indonesia, telah memunculkan kerisauan akan terjadinya

keadaan “rawan pangan” di masa yang akan datang. Selain itu,

dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan

kesejahteraan masyarakat, terjadi pula peningkatan konsumsi

per-kapita untuk berbagai jenis pangan, akibatnya Indonesia

membutuhkan tambahan ketersediaan pangan guna

mengimbangi laju pertambahan penduduk yang masih cukup

tinggi.

Page 12: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

2

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

2

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Untuk memenuhi kebutuhan beras dari produksi dalam negeri,

telah ditetapkan sasaran produksi padi tahun 2016 sebesar

76,23 juta ton gabah kering giling (GKG). Banyak tantangan yang

harus dihadapi untuk mencapai sasaran produksi tersebut. Oleh

karena itu, diperlukan berbagai upaya peningkatan produksi

yang luar biasa.

Masih terdapatnya senjang hasil di areal yang selama ini sudah

dimanfaatkan serta masih tersedianya areal pertanian dan lahan

potensial yang belum termanfaatkan secara optimal seperti lahan

kering, rawa, lebak, pasang surut, lahan sementara tidak

diusahakan dan lainnya, merupakan peluang bagi peningkatan

produksi tanaman pangan khususnya padi. Potensi sumberdaya

lahan ini harus dirancang dengan baik pemanfaatannya untuk

meningkatkan produksi dan pendapatan petani, salah satunya

melalui kegiatan peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan

peningkatan luas tanam (ekstensifikasi).

Berbagai upaya peningkatan produksi baik melalui kegiatan

peningkatan produktivitas maupun peningkatan luas tanam, telah

dilaksanakan antara lain melalui Penerapan Pengelolaan

Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT). Upaya ini telah

terbukti mengungkit pencapaian produksi, namun kedepan akan

dihadapkan dengan berbagai tantangan yang lebih beragam,

oleh karena itu diperlukan penyempurnaan dan atau peningkatan

Page 13: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

3

3

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

kualitas baik pada tatanan perencanaan maupun

operasionalisasi di lapangan.

Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) bukan

merupakan paket teknologi, tetapi adalah pendekatan dalam

peningkatan produksi melalui pengelolaan tanaman, tanah, air,

hara dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) secara

menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam penerapannya, PTT

bersifat partisipatif, dinamis, spesifik lokasi, terpadu dan sinergis

antar komponen teknologi yang diterapkan.

Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi tanam

budidaya padi, antara lain budidaya sistem tanam benih

langsung (Tabela), sistem tanam tanpa oleh tanah (TOT)

maupun sistem tanam jajar legowo (Jarwo). Salah satu penciri

pendekatan melalui PTT adalah komponen sistem tanam jajar

legowo. Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut

disamping dapat mendapatkan pertumbuhan tanaman yang

optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan

petani.

Pada umumnya, varietas padi pada kondisi jarak tanam sempit

akan mengalami penurunan kualitas pertumbuhan, seperti

jumlah anakan dan malai yang lebih sedikit, panjang malai yang

lebih pendek, dan tentunya jumlah gabah permalai berkurang

bila dibandingkan pada kondisi jarak tanam yang lebar

(potensial). Fakta di lapangan membuktikan bahwa penampilan

Page 14: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

4

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

4

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

individu tanaman padi pada jarak tanam yang lebar lebih bagus

dibandingkan dengan jarak tanam yang rapat.

Beberapa kemungkinan yang menyebabkan rendahnya

produktivitas pada jarak tanam rapat antara lain : persaingan

dalam penerimaan cahaya matahari, pengurasan unsur hara

yang intensif, peluang berkembangnya penyakit endemik

sebagai akibat dari kondisi lingkungan mikro yang

menguntungkan perkembangan penyakit, dll.

Dengan teknologi tanam jajar legowo maka pada barisan

tanaman terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih longgar

sekaligus sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih

baik untuk pertanaman. Selain itu upaya penanggulangan gulma

dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Pemahaman terhadap teknologi tanam jajar legowo padi menjadi

penting agar manfaat yang akan diperoleh dari penerapannya

akan lebih optimal.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka pada tahun 2016

upaya peningkatan produksi padi akan diarahkan pada kegiatan

peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan kegiatan perluasan

areal tanam (ekstensifikasi) melalui penerapan teknologi tanam

jajar legowo. Untuk itu, seluruh kegiatan peningkatan produktivitas (intensifikasi) diwajibkan menerapkan teknologi tanam jajar legowo, sementara untuk kegiatan perluasan areal tanam(ekstensifikasi) diharapkan dapat

Page 15: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

5

5

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

menerapkan teknologi tanam jajar legowo tersebut atau disesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk mendukung

penerapan teknologi tanam jajar legowo maka akan difasilitasi

bantuan benih dan alat tanam atau alat bantu tanam lainnya

kepada petani/kelompok tani/gapoktan/LMDH pelaksana

kegiatan. Selain itu juga difasilitasi biaya pembuatan papan

nama, kegiatan ubinan, gerakan tanam dan panen, pembinaan,

bimbingan, pemantauan dan evaluasi.

Melalui upaya ini maka petani/kelompok tani/gapoktan/LMDH

akan mampu mengelola potensi sumberdaya yang tersedia

secara terpadu dalam budidaya padi di lahan usahatani secara

spesifik lokasi, sehingga petani mampu mengembangkan

usahataninya dalam rangka peningkatan produksi padi. Namun

demikian, wilayah di luar program (pertanaman swadaya petani)

tetap dilakukan pembinaan, bimbingan, pendampingan dan

pengawalan sehingga produksi dan produktivitas tetap dapat

meningkat, mengingat sasaran produksi yang telah ditetapkan

meningkat dari tahun sebelumnya.

Dengan berbagai fasilitasi/stimulan yang diberikan pemerintah,

diharapkan pelaksanaan penerapan teknologi tanam jajar

legowo padi pada kegiatan peningkatan produktivitas

(intensifikasi) dan kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi) dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.

Page 16: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

6

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

6

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Agar upaya pencapaian sasaran produksi padi melalui kegiatan

penerapan teknologi tanam jajar legowo padi pada kegiatan

peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal

tanam (ekstensifikasi) dapat tercapai, maka perlu disusun

Petunjuk Teknis sebagai acuan umum bagi semua pihak yang

terkait dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan.

Dengan adanya petunjuk teknis ini, semua pihak terkait akan

berkontribusi secara positif sehingga akhirnya kegiatan ini

menjadi salah satu kegiatan yang berkontribusi terhadap

pencapaian sasaran produksi padi. Mengingat tingginya

keberagaman kondisi di masing-masing daerah dan kemampuan

adopsi inovasi teknologi, maka Petunjuk Teknis ini dilengkapi oleh Dinas Pertanian Provinsi dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK), sehingga kegiatan tersebut dapat

dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran, dan selanjutnya dirinci secara teknis oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota sesuai dengan kondisi spesifik lokasi agar lebih operasional sesuai

kebutuhan di lapangan dan tidak multitafsir.

Apabila terdapat perubahan dan ada yang belum diatur dalam

Petunjuk Teknis ini, selanjutnya akan diatur lebih lanjut.

Mekanisme perubahan melalui usulan dari Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Pertanian

Provinsi dan selanjutnya disampaikan ke Pusat (Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan).

Page 17: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

7

7

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Menyediakan acuan pelaksanaan teknologi tanam jajar

legowo baik pada kegiatan peningkatan produktivitas

(intensifikasi) maupun kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi) padi, bagi Dinas Pertanian Provinsi dan

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dalam rangka

mendukung peningkatan produksi padi tahun 2016.

b. Mendorong dan meningkatkan koordinasi dan

keterpaduan pelaksanaan pengembangan teknologi

tanam jajar legowo padi baik di lokasi kegiatan

peningkatan produktivitas (intensifikasi) maupun pada

lokasi kegiatan perluasan areal tanam (ekstensifikasi)

antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

petani guna mempercepat penerapan teknologi tanam

jajar legowo padi dalam usahataninya baik di lokasi

kegiatan peningkatan produktivitas (intensifikasi) maupun

pada lokasi kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi).

d. Meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani.

Page 18: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

8

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

8

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

2. Sasaran

a. Tersedianya acuan pelaksanaan teknologi tanam jajar

legowo padi baik di lokasi kegiatan peningkatan

produktivitas (intensifikasi) maupun di lokasi kegiatan

perluasan areal tanam (ekstensifikasi), bagi Dinas

Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,

dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi

tahun 2016.

b. Terkoordinasinya pengembangan teknologi tanam jajar

legowo padi baik di lokasi kegiatan peningkatan

produktivitas (intensifikasi) maupun di lokasi kegiatan

perluasan areal tanam (ekstensifikasi), antara Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, cq Direktorat Serealia, Dinas

Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

c. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap

petani sehingga pelaksanaan penerapan teknologi tanam

jajar legowo padi baik di lokasi kegiatan peningkatan

produktivitas (intensifikasi) maupun di lokasi kegiatan

perluasan areal tanam (ekstensifikasi) dapat berjalan lebih

cepat dan berlanjut.

d. Meningkatnya produktivitas padi melalui penerapan

teknologi tanam jajar legowo minimal 1,50 ton/ha GKG.

Page 19: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

9

9

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

C. Pengertian – Pengertian

1. Sistem Tanam Jajar Legowo Padi adalah pola bertanam

padi yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya

dua atau empat) baris tanaman dan satu baris kosong. Istilah

legowo diambil dari bahasa jawa yaitu “lego” yang berarti luas

dan “dowo” yang berarti panjang. Legowo juga diartikan

sebagai cara tanam padi yang memiliki beberapa barisan dan

diselingi satu barisan kosong.

2. Peningkatan produktivitas (intensifikasi) dimaksudkan

peningkatan produktivitas padi yaitu usaha yang dilakukan

untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara

mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia

(existing). Dalam pelaksanaan intensifikasi pertanian akan

fokus pada upaya penanganan masalah terkait : pengelolaan

tanah, penggunaan benih bermutu, penanaman, pemupukan,

pemberantasan hama serta penyakit pada tanaman,

pemanenan dan kegiatan selama pasca panen.

3. Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi adalah upaya untuk

menambah luas areal pertanaman padi di lahan sawah, lahan

sawah non irigasi, lahan pertanian bukan sawah dan lahan

sementara tidak diusahakan (termasuk lahan sawah yang

terkena bencana).

Page 20: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

10

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

10

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

4. Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak

dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk

menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi

sawah tanpa memandang darimana diperoleh atau status

lahan tersebut.

5. Lahan Sawah Irigasi Teknis adalah lahan sawah yang

mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah

dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air

ke dalah sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur

dengan mudah. Biasanya lahan sawah irigasi teknis

mempunyai jaringan irigasi yang terdiri dari saluran primer

dan sekunder serta bangunannya dibangun dan dipelihara

oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

6. Lahan Sawah Irigasi Setengah Teknis adalah lahan sawah

yang memperoleh irigasi dari irigasi setengah teknis. Sama

halnya dengan pengairan teknis, namun dalam hal ini PU

hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur

dan mengukur pemasukan air, sedangkan pada jaringan

selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasi oleh PU.

7. Lahan Sawah Irigasi Sederhana adalah lahan sawah yang

memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian

jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU.

Page 21: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

11

11

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

8. Lahan Sawah Irigasi Desa/Non PU adalah lahan sawah

yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang

dikelola sendiri oleh masyarakat.

9. Lahan Sawah Tadah Hujan adalah lahan sawah yang

bergantung pada air hujan.

10. Lahan Sawah Pasang Surut adalah lahan sawah yang

pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi

oleh pasang surutnya air laut.

11. Lahan Sawah Lebak adalah lahan sawah yang

pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak (bukan

pasang surut).

12. Polder dan Sawah Lainnya adalah lahan sawah yang

terdapat di delta sungai yang pengairannya dipengaruhi oleh

air sungai tersebut. Sedangkan sawah lainnya antara lain

rembesan-rembesan rawa yang biasanya ditanami padi.

13. Lahan Pertanian Bukan Sawah adalah semua lahan

pertanian selain lahan sawah. Lahan pertanian bukan sawah

terdiri dari tegal/kebun, ladang/huma, dan lahan yang

sementara tidak diusahakan.

14. Tegal/Kebun adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan

kering) yang ditanami tanaman semusim atau tahunan dan

terpisah dengan halaman sekitar rumah serta

penggunaannya tidak berpindah-pindah.

Page 22: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

12

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

12

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

15. Ladang/Huma adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan

kering) yang biasanya ditanami tanaman semusim dan

penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian

akan ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-

pindah). Kemungkinan lahan ini beberapa tahun kemudian

akan dikerjakan kembali jika sudah subur.

16. Lahan Yang Sementara Tidak Diusahakan adalah lahan

yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari

1 (satu) tahun tetapi kurang dari atau sama dengan 2 (dua)

tahun) tidak diusahakan, termasuk lahan sawah yang tidak

diusahakan selama lebih dari 2 (dua) tahun.

17. Lahan Kering adalah hamparan lahan yang tidak

mempunyai pematang dan sumber airnya berasal dari air

hujan.

18. Lahan Tidur adalah lahan pertanian yang sudah tidak

digunakan selama lebih dari 2 (dua) tahun dan lahan tidur

umumnya merupakan sebuah bagian dari sistem

peladangan berpindah dimana petani membuka hutan,

menanamnya selama beberapa musim tanam, dan

meninggalkannya untuk membuka lahan baru.

19. Lahan Alang-Alang/Padang Penggembalaan adalah

lahan dimana tumbuh tanaman makanan ternak yang

tersedia bagi ternak yang dapat merenggutnya menurut

kebutuhannya dalam waktu singkat. Padang

Page 23: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

13

13

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

penggembalaan adalah tempat atau lahan yang ditanami

rumput unggul dan atau legume (jenis rumput/legume yang

tahan terhadap injakan ternak) yang digunakan untuk

menggembalakan ternak

20. Lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah sebidang

lahan yang sengaja ditanami dengan tanaman industri, yaitu

tanaman berkayu dengan tipe sejenis untuk mencapai tujuan

menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat

dieksploitasi tanpa membebani hutan alami, pertanaman

padi dapat ditanam pada lahan HTI selama tidak

mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.

21. Lahan Perkebunan (Tanaman Belum Menghasilkan, Replanting) yaitu penggantian suatu macam tanaman

perkebunan, karena sudah tua/tidak produktif dengan

tanaman perkebunan yang sama dan dapat dilakukan

secara selektif maupun menyeluruh.

22. Lahan Kritis merupakan suatu kondisi lahan tidak dapat lagi

mengatur fungsinya sebagai media pengatur tata air dan

unsur produksi pertanian yang baik. Lahan kritis merupakan

lahan yang sudah tidak produktif ditinjau dari segi pertanian,

karena pengelolaan dan penggunaan yang kurang

memperhatikan syarat-syarat pengolahan tanah maupun

kaidah konservasi.

Page 24: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

14

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

14

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

23. Indeks Pertanaman (IP) adalah frekuensi penanaman pada

sebidang lahan pertanian untuk memproduksi bahan pangan

dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

24. Teknologi Hazton adalah adalah cara bertanam padi

dengan menggunakan bibit tua 25 – 30 hari setelah semai

dengan jumlah bibit padat yaitu 20 - 30 batang per lubang

tanam. Komponen yang lain kurang lebih sama dengan

Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT)

Padi yang direkomendasikan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.

25. Desa Pertanian Organik Padi adalah desa yang di

dalamnya telah dikembangkan sehamparan lahan pertanian

organik padi atau lebih yang menerapkan sistem pertanian

organik padi, yang siap disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi

Organik (LSO) yang diakui pemerintah.

26. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya

meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani melalui

perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan paket

teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan

secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi.

PTT merupakan inovasi baru untuk memecahkan berbagai

permasalahan dalam peningkatan produktivitas padi.

Teknologi intensifikasi padi bersifat spesifik lokasi,

bergantung pada masalah yang akan diatasi (demand driven

Page 25: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

15

15

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

technology). Komponen teknologi PTT ditentukan bersama-

sama petani melalui analisis kebutuhan teknologi (need

assessment). Komponen teknologi PTTdasar/compulsory

adalah teknologi yang dianjurkan untuk diterapkan di semua

lokasi. Komponen teknologi PTT pilihan adalah teknologi

pilihan disesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan

kemampuan. Komponen teknologi PTT pilihan dapat

menjadi compulsory apabila hasil KKP (Kajian Kebutuhan

dan Peluang) memprioritaskan komponen teknologi yang

dimaksud menjadi keharusan untuk pemecahan masalah

utama suatu wilayah, demikian pula sebaliknya bagi

komponen teknologi dasar.

27. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi

kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah

kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga

pemerintah/non pemerintah. Bentuk Bantuan Pemerintah meliputi: Pemberian penghargaan; Beasiswa; Tunjangan

profesi guru dan tunjangan lainnya; Bantuan Operasional;

Bantuan sarana prasarana; Bantuan

rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan; dan Bantuan

lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang

ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA).

28. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta

keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang

pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran

Page 26: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

16

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

16

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang

meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran,

dan jasa penunjang.

29. Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun

yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan

kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan

komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta

mengembangkan usaha anggota. Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompok tani

yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan

skala ekonomi dan efisiensi usaha.

30. Rencana Usahatani Kelompok (RUK) adalah rencana

kerja usahatani dari kelompok tani untuk satu periode musim

tanam yang disusun melalui musyawarah dan kesepakatan

bersama dalam pengelolaan usahatani sehamparan wilayah

kelompok tani yang memuat uraian kebutuhan saprodi yang

meliputi: jenis, volume, harga satuan dan jumlah uang yang

diajukan untuk pembelian saprodi sesuai kebutuhan di

lapangan (spesifik lokasi) dan pengeluaran lainnya (bantuan

alat tanam jajar legowo) dan lainnya.

31. Pemandu Lapangan (PL) adalah Penyuluh Pertanian,

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT),

Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang telah mengikuti

pelatihan SL-PTT dan berperan sebagai pendamping dan

pengawal pelaksanaan kegiatan.

Page 27: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

17

17

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

32. Pengawalan dan Pendampingan oleh Petugas Dinas adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas Dinas

Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

termasuk Penyuluh, POPT, PBT, Mantri Tani dan atau

petugas lainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan

dalam melakukan pengawalan dan pendampingan, guna

lebih mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan.

33. Pengawalan dan Pendampingan oleh Aparat adalah

kegiatan yang dilakukan oleh TNI-AD beserta jajarannya

(Babinsa), Camat, Kades dan atau petugas lainnya sesuai

dengan kebutuhan di lapangan dalam melakukan

pengawalan, pendampingan dan membantu pelaksanaan

pencapaian target tanam (produksi) padi di lapangan. Dalam

pelaksanaannya Babinsa secara berkala hadir di lokasi

kegiatan. Dalam rangka pemberdayaan kelompok tani,

Babinsa bersama penyuluh lapangan melaporkan

pelaksanaan tanam sampai produksi di wilayah masing-

masing.

34. Pengawalan dan Pendampingan oleh Peneliti adalah

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) didukung oleh peneliti UK/UPT

Lingkup Badan Litbang Pertanian guna meningkatkan

pemahaman dan akselerasi adopsi PTT dengan menjadi

narasumber pada pelatihan, penyebaran informasi,

Page 28: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

Page 29: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

19

19

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

40. Benih Varietas Unggul Bersertifikat adalah benih bina

yang telah disertifikasi.

41. Swadaya adalah semua upaya yang dilakukan petani

dengan sumber pembiayaan yang berasal dari modal petani

sendiri.

42. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah

Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas

penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga

yang bersangkutan.

43. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk

melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab

penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga

yang bersangkutan.

44. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa

PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang

dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

Page 30: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

20

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

19

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

II. KERAGAAN, TANTANGAN SERTA PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI TAHUN 2016

A. Keragaan Produksi

Produksi padi dalam 5 tahun terakhir meningkat rata-rata

2,48%/tahun, dari 66,47 juta ton GKG pada tahun 2010 menjadi

74,99 juta ton GKG pada tahun 2015 (ARAM II) sedangkan laju

peningkatan produktivitas mencapai rata-rata 1,08%/tahun dan

luas panen meningkat rata-rata 1,37 %/tahun, sebagaimana

terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2010-2015

*) ARAM II BPS

Ha % Ku/Ha % Ton %2010 13.253.450 50,15 66.469.394 2011 13.203.643 (0,38) 49,8 (0,70) 65.756.904 (1,07)

2012 13.445.524 1,83 51,36 3,13 69.056.126 5,02

2013 13.835.252 2,90 51,52 0,31 71.279.709 3,22

2014 13.797.307 (0,27) 51,35 (0,33) 70.846.465 (0,61)

2015* 14.178.172 2,76 52,89 3,00 74.997.788 5,86

1,37 1,08 2,48

PRODUKSIPRODUKTIVITASLUAS PANENTAHUN

RATA-RATA

Page 31: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

21

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

20

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

B. Sasaran Produksi Padi Tahun 2016

Sasaran produksi padi tahun 2016 sejumlah 76,23juta ton GKG

atau meningkat 3,79% dibanding sasaran produksi tahun

sebelumnya sebesar 73,44 ton GKG. Sasaran sejumlah tersebut

diperoleh dari sasaran luas tanam 15,02 juta ha, sasaran luas

panen 14,27 juta hadan sasaran produktivitas 53,40 ku/ha. Apabila

dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2015 (ARAM II),

sasaran produksi tahun 2016 meningkat 1,65%, sasaran luas

panen meningkat 0,63%, produktivitas meningkat 0,96 %, seperti

pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Persentase Kenaikan Angka Sasaran 2016 Terhadap ARAM II 2015 (BPS)

Sasaran indikatif luas tanam, panen, produktivitas dan produksi

padi tahun 2016 per Provinsi, disajikan pada Lampiran 1.

KOMODITAS URAIANARAM II

2015SASARAN

2016%

Luas Tanam (jt Ha) 14,69 15,02 2,26 Luas Panen (jt Ha) 14,18 14,27 0,63 Produktivitas (Ku/Ha) 52,89 53,40 0,96 Produksi (jt ton GKG) 74,99 76,23 1,65

PADI

Page 32: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

22

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

21

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

C. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi

Kendala dalam peningkatan produksi tanaman pangan yang

semakin kompleks karena berbagai perubahan dan

perkembangan lingkungan strategis di luar sektor pertanian

berpengaruh dalam peningkatan produksi tanaman pangan.

Tantangan utama yang dihadapi dalam upaya peningkatan

produksi tanaman pangan adalah : 1). Meningkatnya permintaan

beras sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk, 2).

Terbatasnya ketersediaan beras dunia, dan 3). Kecenderungan

meningkatnya harga pangan.

Disamping tantangan, upaya peningkatan produksi tanaman juga

dihadapi oleh sejumlah permasalahan, yaitu antara lain : 1).

Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global,

2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, 3). Belum optimalnya

sistem perbenihan nasional, 4). Terbatasnya akses petani

terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani,

5). Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh,

6). Meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non

pertanian, serta 7). Kurang harmonisnya koordinasi kerja antar

sektor terkait pembangunan pertanian. Disamping itu,

pembangunan pertanian selama ini masih dilaksanakan tersekat-

Page 33: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

23

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

22

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

sekat oleh batasan administratif serta berorientasi pada kegiatan-

kegiatan yang tidak mampu menjadi faktor pengungkit untuk

pencapaian sasaran pembangunan pertanian.

Disamping tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam

upaya peningatan produksi tanaman pangan, terdapat sejumlah

peluang yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan

memberikan kontribusi pada upaya peningkatan produksi. Peluang

tersebut antara lain : 1). Kesenjangan hasil antara potensi dan

kondisi di lapangan masih tinggi, 2). Tersedia teknologi untuk

meningkatkan produktivitas, 3). Potensi sumberdaya lahan sawah,

rawa/lebak, pasang surut, lahan kering (perkebunan, kehutanan)

dan lahan sementara tidak diusahakan masih luas, 4).

Pengetahuan/Keterampilan SDM (Petani, Penyuluh/PPL,

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/POPT, Pengawas

Benih Tanaman/PBT, dan Petugas Pertanian Lainnya) masih

dapat dikembangkan, 5). Tersedianya potensi pengembangan

produksi berbagai pangan pilihan selain beras, 6). Dukungan

Pemerintah Daerah dan 7). Ketersediaan sumber genetik.

Page 34: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

24

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

23

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

III. STRATEGI DAN UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2016

Mengingat komoditi serealia khususnya beras merupakan komoditas

pangan strategis yang masih terus mendapatkan perhatian khusus

dari pemerintah maka upaya meningkatkan produksi dan produktivitas

padi terus dilakukan, antara lain dilakukan melalui program

intensifikasi dan ekstensifikasi. Program tersebut dilakukan melalui

penyediaan input, penyediaan teknologi, air, pemasaran hasil dan lain

sebagainya yang memungkinkan untuk lebih menggairahkan para

petani untuk berusahatani lebih optimal, sehingga pada akhirnya

peningkatan produksi dan produktivitas padi dapat dicapai.

A. Strategi Pencapaian Produksi Padi 2016

a.1. Peningkatan Produktivitas (Intensifikasi)

Peningkatan produktivitas padi merupakan usaha yang dilakukan

untuk meningkatkan produksi padi dengan cara mengoptimalkan

lahan pertanian yang sudah tersedia (existing). Dalam

pelaksanaan kegiatan intensifikasi padi akan difokuskan pada

upaya penanganan masalah terkait: pengelolaan tanah,

penggunaan benih bermutu, penanaman, pemupukan,

pemberantasan hama serta penyakit pada tanaman, pemanenan

dan kegiatan selama pasca panen.

Page 35: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

25

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

24

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Peningkatan produktivitas padi dilakukan melalui peningkatan

penggunaan benih bermutu dari varietas unggul spesifik lokasi

dengan produktivitas tinggi termasuk benih padi hibrida,

peningkatan jumlah populasi tanaman dengan sistem tanam jajar

legowo, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta

berimbang, pemakaian pupuk organik serta pupuk bio-hayati,

pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya dan

disertai dengan peningkatan pengawalan, pendampingan,

pemantauan dan koordinasi. Strategi ini terutama dilaksanakan di

wilayah dimana perluasan areal sudah sulit dilakukan, sehingga

dengan penerapan teknologi spesifik lokasi diharapkan masih

dapat ditingkatkan produktivitasnya.

a.2. Perluasan Areal Tanam (Ekstensifikasi)

Permasalahan substantif yang dihadapi dalam peningkatan

produksi padi adalah berkurangnya luas areal lahan sawah akibat

alih fungsi dari lahan pertanian ke peruntukan di luar pertanian.

Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam upaya peningkatan

produksi padi, maka Kementerian Pertanian melalui APBN TA.

2016 melaksanakan kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi) dan peningkatan indeks pertanaman padi pada

lahan yang masih berpotensi untuk ditingkatkan, antara lain lahan

kering, lahan tadah hujan, lahan hutan, lahan gambut, lahan rawa,

Page 36: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

26

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

25

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

lahan pasang surut, lahan yang sementara tidak diusahakan,

lahan marginal, dan lahan lainnya.

Guna mendukung kegiatan tersebut, maka pelaksana kegiatan

akan diberikan fasilitasi/bantuan prasarana dan sarana pertanian

yang terdiri dari: benih padi, alat dan mesin pertanian baik pra

panen maupun pasca panen serta infrastruktur air irigasi/jaringan

irigasi sesuai kebutuhan lahan dan didukung oleh potensi sumber

daya alam yang tersedia dilokasi, sebagai stimulan.

B. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2016.

Fokus Utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016

adalah peningkatan produktivitas padi melalui penerapan

teknologi tanam jajar legowo. Sejalan dengan hal tersebut, maka

pada tahun 2016 upaya peningkatan produksi padi akan

diarahkan pada kegiatan intensifikasi (peningkatan produktivitas)

dan kegiatan ekstensifikasi (perluasan areal tanam). Seluruh kegiatan intensifikasi diwajibkan menerapkan teknologi tanam jajar legowo, sementara untuk kegiatan ekstensifikasi

diharapkan dapat menerapkan teknologi tanam jajar legowo atau

disesuaikan dengan kondisi setempat. Rekapitulasi alokasi

kegiatan budidaya padi tahun 2016 disajikan pada Lampiran 2 sedangkan rincian per provinsi dan kabupaten/kota disajikan pada

Lampiran 3.

Page 37: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

27

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

26

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Untuk mendukung penerapan teknologi tanam jajar legowo maka

akan difasilitasi bantuan benih dan alat tanam atau alat bantu

tanam lainnya untuk mempermudah terjadinya jajar legowo

kepada petani/kelompok tani/gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

serta fasilitasi biaya pembuatan papan nama, dukungan

pembinaan, bimbingan, pemantauan, evaluasi pengelolaan

produksi padi, kegiatan ubinan bersama serta gerakan tanam dan

panen.

Sedangkan di luar fokus utama melalui berbagai upaya dan

dukungan anggaran guna peningkatan produksi dan produktivitas

pada areal tanam seluas 10,5 juta ha. Upaya penambahan luas

tanam tahun 2016 antara lain diperoleh dari pertambahan luas

tanam dari pembangunan waduk antara lain Waduk Jati Gede,

pembangunan bendungan di Kabupaten Aceh Barat, serta

rencana pertambahan luas tanam melalui pembangunan

bendungan baru. Selain itu potensi tambah tanam juga diperoleh

dari pemanfaatan cetak sawah tahun 2015 seluas 31 ribu ha serta

pemanfaatan lahan rawa/gambut seluas 2 ribu ha. Skenario

pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 sebagaimana

terlihat pada Tabel 3 berikut ini :

Page 38: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

28

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

27

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Padi Tahun 2016

I Tambahan Pengembangan Lahan 602.600 406.950 406.950 386.603 2.005.445

2 Pertambahan Luas Tanam dari pembangunan Bendungan Jati Gede

98.000 2,00 196.000 196.000 186.200 5,78 1.076.236

3 Pertambahan luas tanam dari Cetak Sawah Baru Tahun 2015

31.140 1,00 31.140 31.140 29.583 3,75 110.936

4 Pertambahan luas tanam dari Pemb. Bendungan di Aceh Barat Tahun 2015

500 2,00 1.000 1.000 950 3,75 3.563

5 Perluasan Sawah (DIPA PSP 2016) 200.600 1,00 70.210 70.210 66.700 3,75 250.123 6 Rehab Jaringan Irigasi (DIPA PSP 2016) 400.000 0,30 108.000 108.000 102.600 5,48 562.248

7 Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut (DIPA PSP 2016) 2.000 0,30 600 600 570 4,10 2.339

II Pengembangan Produktivitas Lahan 5.044.300 2.386.450 5.044.300 4.792.085 24.833.139 1 PAT 1.988.000 1.988.000 1.988.000 1.888.600 4,50 8.498.700 2 Ekstensifikasi 398.450 398.450 398.450 378.528 4,50 1.703.374 3 Intensifikasi 1.622.850 1.622.850 1.541.708 5,78 8.911.069 4 Bantuan Benih 500.000 500.000 475.000 5,78 2.745.500

5 Pengembangan Teknologi Hazton (DIPA TP 2016) 49.000 49.000 46.550 7,28 338.884

6 Pengembangan Desa Pertanian Padi Organik 4.000 4.000 3.800 5,43 20.634

7 Pengembangan Padi Hibrida (DIPA TP 2016) 40.000 40.000 38.000 8,28 314.640

8 Pengembangan Padi Varietas Baru (IPB 3S) 40.000 40.000 38.000 5,53 210.140

9 Rehab Jaringan Irigasi (DIPA PSP 2016) 400.000 - 400.000 380.000 5,48 2.082.400

10 Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut (DIPA PSP 2016) 2.000 2.000 1.900 4,10 7.798

III Dukungan Lainnya 9.574.573 - 9.574.573 9.095.844 49.388.337

1 Pengembangan Padi Hibrida (Dana Subsidi 2016) 150.000 - 45.000 42.750 8,46 361.451

2 Pengantian Varietas Unggul Inbrida (Dana Subsidi 2016) 5.000.000 - 1.000.000 950.000 6,78 6.441.000

3 Dukungan Alat dan mesin Pertanian (DIPA 2016) 19.300 - 19.300 18.335 5,48 100.476

4 Reguler/Swadaya Petani (Pembinaan) 4.405.273 - 8.510.273 8.084.759 5,26 42.485.410 15.025.823 2.793.400 15.025.823 14.274.532 53,40 76.226.921 Jumlah

No. Kegiatan Volume Kegiatan ∆ IP Peningkata

n Areal Luas

Tanam Luas

Panen (Ha)Produktivitas (ton/ha)

Produksi (Ton)

Page 39: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

29

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

28

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi di luar wilayah

fokus dilakukan melalui serangkaian pembinaan, pengawalan,

pendampingan dan bimbingan yang terkoordinasi dan terintegrasi

dengan pemanfaatan bantuan benih, benih bersubsidi, benih non

subsidi dan atau benih dari sumber-sumber lain, pupuk bersubsidi

(urea, ZA, SP-36, NPK dan pupuk organik), alsintan, pemanfaatan

cetak sawah tahun 2016, rehabilitasi jaringan irigasi tahun 2016,

dukungan APBD Provinsi/APBD Kabupaten/Kota, dan swadaya

murni petani melalui KKP-E/KUR, Dukungan Penyuluh/PPL

Swadaya dan lainnya.

Agar upaya ini dapat berhasil maka dukungan dari berbagai pihak

sangat diperlukan melalui gerakan yang luar biasa antara lain: (1).

gerakan pengolahan tanah, (2). gerakan tanam dan panen

serentak, (3). gerakan pemupukan berimbang, (4). gerakan

penerapan teknologi, (5). gerakan pengendalian OPT, (6).

gerakan penanganan panen dan pasca panen, dan (7). gerakan

lainnya dengan dukungan dana APBN maupun APBD Provinsi

dan APBD Kabupaten/Kota serta dana masyarakat dan

stakeholder.

Penyuluh Pertanian/PPL, POPT, PBT, Aparat (TNI-AD) tetap

harus melakukan pengawalan dan pendampingan pada areal

tanam di luar program. Pada prinsipnya semua dana yang ada dan

dikelola oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian

Page 40: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

30

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

29

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Kabupaten/Kota dan Bakorluh/Bapeluh ditujukan untuk

meningkatkan produksi padi baik di areal program maupun di luar

areal non program.

Pos simpul koordinasi (POSKO) pelaksanaan pengembangan

teknologi tanam jajar legowo padi dapat memanfaatkan Pokja

yang ada di masing-masing daerah antara lain seperti Pokja

UPSUS. Sedangkan mekanisme dan hubungan kerja antar

lembaga dalam rangka UPSUS peningkatan produksi padi dalam

pencapaian swasembada berkelanjutan padi mengacu pada

Permentan 131/Permentan/OT.140/12/2014 tentang Mekanisme

dan Hubungan Kerja antar Lembaga yang Membidangi Pertanian

dalam Mendukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional.

Page 41: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

31

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

30

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016

Upaya peningkatan produksi padi akan diarahkan pada kegiatan

peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan kegiatan perluasan

areal tanam (ekstensifikasi). Seluruh kegiatan peningkatan

produktivitas (intensifikasi) diwajibkan menerapkan teknologi tanam

jajar legowo, sementara untuk kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi) diharapkan dapat menerapkan teknologi tanam

jajar legowo atau disesuaikan dengan kondisi setempat.

A. Kriteria Calon Lokasi Budidaya Padi Provitas, Perluasan, Padi Teknologi, Hazton, Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi

A.1. Kriteria Umum

a. Merupakan daerah yang berpeluang untuk ditingkatkan produktivitas dan/atau indeks pertanamannya.

b. Diprioritaskan bukan daerah endemis hama dan penyakit, bebas dari bencana kekeringan, kebanjiran dan sengketa.

c. Diusahakan berada dalam satu hamparan/kawasan yang strategis dan mudah dijangkau petani atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

d. Penetapan lokasi hendaknya memperhatikan kontribusi peningkatan (incremental) produksi yang

Page 42: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

32

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

31

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

akan dihasilkan dan oleh karena itu Dinas Pertanian Kabupaten/Kota perlu melakukan identifikasi terhadap calon lokasi dengan cermat dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar prasyarat dimaksud dapat terpenuhi.

e. Lokasi kegiatan diberi papan nama sebagai

tanda/identitas lokasi pelaksanaan kegiatan.

A.2. Kriteria Khusus

A.2.1. Lokasi Budidaya Padi Provitas (Intensifikasi)

a. Lokasi dapat berupa persawahan yang

beririgasi, dan/atau sawah tadah hujan,

dan/atau pasang surut dan/atau lebak yang

produktivitasnya masih dapat ditingkatkan.

b. Lokasi yang belum menerapkan teknologi

tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1 secara

sempurna, dengan tetap memperhatikan

kondisi di lapangan.

A.2.2. Lokasi Budidaya Padi Perluasan (Ekstensifikasi)

a. Lokasi kegiatan dimaksudkan untuk

menambah luas areal tanam padi di lahan

sawah (sawah irigasi setengah teknis, sawah

Page 43: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

33

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

32

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

irigasi sederhana, sawah irigasi desa), lahan

sawah non irigasi (lahan sawah tadah hujan,

lahan sawah lebak, polder dan lahan sawah

lainnya), lahan pertanian bukan sawah

(tegal/kebun, ladang/huma, lahan perkebunan

dan lahan HTI) dan lahan sementara tidak

diusahakan (termasuk lahan sawah yang

terkena bencana serta lahan yang belum

diusahakan/ditinggalkan).

b. Lokasi yang mampu meningkatkan IP minimal

100%.

c. Status lahan tidak dalam sengketa.

d. Luas satu kawasan minimal 150 ha dan dapat

terdiri dari beberapa lokasi hamparan yang

mudah dijangkau alat mesin pertanian atau

disesuaikan dengan kondisi di lapangan (spot

parsial namun terhubung dengan aksesbilitas

yang memadai).

e. Lokasi kegiatan memiliki potensi sumber air

(sungai, waduk, sumur tanah dalam/dangkal

dll) untuk dapat memenuhi kebutuhan air

Page 44: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

34

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

33

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

selama pertanaman padi utamanya pada

musim kemarau.

A.2.3. Lokasi Budidaya Padi Perluasan (Ekstensifikasi)

Melalui Peningkatan IP.

a. Lokasi kegiatan dimaksudkan untuk menambah

luas tanam padi melalui peningkatan indeks

pertanaman di lahan sawah tadah hujan,

dan/atau lahan kering, dan/atau pasang surut

dan/atau lebak, yang masih berpeluang untuk

dapat ditingkatkan indeks pertanamannya.

b. Lokasi bukan lahan baru tetapi sebelumnya

tidak ditanami padi seperti: tegalan, kebun,

ladang, huma, lahan sementara tidak

diusahakan, lahan hutan tanaman industri, lahan

perkebunan (replanting), dan lahan kritis.

c. Lokasi kegiatan dapat berupa pula lahan yang

sebelumnya ditanami selain padi (penggantian

komoditas).

d. Status lahan tidak dalam sengketa.

Page 45: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

35

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

34

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

A.2.4. Lokasi Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton.

a. Lokasi dapat pada lahan eksisting dan/atau

lokasi baru (Perluasan Areal Tanam/PAT)

dan/atau Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP).

b. Lokasi kegiatan dapat berupa persawahan yang

beririgasi, sawah tadah hujan, lahan kering,

pasang surut dan lebak yang produktivitas

dan/atau indeks pertanamannya masih dapat

ditingkatkan.

A.2.5. Lokasi Budidaya Padi Pengembangan Desa

Pertanian Organik Padi.

a. Lokasi diutamakan pada daerah dimana

pertanian organik padi sudah berkembang

(Kelas Eksportir dan Domestik) dan/atau daerah

pertumbuhan (Kelas Pemula).

b. Lokasi diprioritaskan berada pada lokasi

ekspelaksanaan kegiatan SL-PHT dan/atau;

lokasi eks pelaksanaan kegiatan SRI dan/atau

lokasi eks pelaksanaan kegiatan UPPO.

Format daftar calon petani dan calon lokasi penerima bantuan pemerintah Tahun 2016, disajikan pada Lampiran 4.

A.2.5. Lokasi Budidaya Pengembangan Desa Pertanian

Organik Padi.

Page 46: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

36

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

35

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

B. Kriteria Calon Petani Pelaksana Budidaya Padi Provitas, Perluasan, Padi Teknologi Hazton dan Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi.

a. Kelompok tani/petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

merupakan kelompok yang dinamis, proaktif dan bertempat

tinggal dalam satu desa/wilayah yang berdekatan dan/atau

disesuaikan dengan kondisi di lapangan, diusulkan oleh

Kepala Desa dan/atau KCD dan/ atau Petugas

Lapangan/Penyuluh.

b. Kelompok tani/Petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

adalah petani aktif dan mempunyai kepengurusan yang

lengkap yaitu minimal ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara

serta memiliki lahan atau pun penggarap/penyewa dan mau

mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

c. Kelompok tani/petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan

disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bagi

Satker Mandiri (TP). Apabila Satker melekat di Provinsi (TP

Provinsi) maka kelompok tani/petani/gapoktan/LMDH

penerima diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna

Page 47: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

37

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

36

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Anggaran (KPA). Contoh format surat keputusan PPK,

disajikan pada Lampiran 5.

d. Kelompok tani/petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

bersedia melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya

dan bersedia menambah sarana produksi dan pendukung

lainnya, bilamana bantuan yang diberikan tidak mencukupi.

Selanjutnya seluruh bantuan yang telah diterima petani

pelaksana kegiatan tidak untuk diperjualbelikan.

e. Kelompok tani/petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

diharapkan membuat surat pernyataan bersedia dan

sanggup menggunakan bantuan tersebut sesuai

peruntukannya (contoh usulan RUK disajikan pada

Lampiran 6) dan sanggup mengembalikan bantuan apabila

tidak sesuai peruntukannya sebagaimana disajikan pada

Lampiran 7. Mekanisme pengembalian, sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

f. Kelompok tani/petani/Gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan

memiliki rekening yang masih berlaku/masih aktif di Bank

Pemerintah (BUMN atau BUMD/Bank Daerah) yang

terdekat. Rekening bank diutamakan berupa rekening bank

setiap kelompok tani namun dapat pula rekening gabungan

kelompok tani (Gapoktan). Jika menggunakan rekening

gapoktan, mekanisme pengaturan antar kelompok tani agar

Page 48: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

38

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

37

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Pertanian Provinsi.

C. Fasilitasi Bantuan Dalam Pelaksanaan Budidaya Padi Provitas, Perluasan, Padi Teknologi Hazton dan Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi.

Bantuan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah bantuan

pemerintah yang diberikan kepada Kelompok Masyarakat

dalam bentuk uang atau barang. Dalam operasionalnya

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku (antara lain:

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 168/PMK.05/2015

tanggal 3 September 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan

Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian dan

Lembaga, Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor: 62/Permentan/RC.130/12/2015 tanggal 16 Desember

2015 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan

Pemerintah lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran

2016, Petunjuk Teknis Pengelolaan Program dan Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 Nomor:

13/KPA/SK.310/C/1/2016 tanggal 4 Januari 2016, dan

peraturan-peraturan perundangan lainnya.

Page 49: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

39

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

38

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

C.1. Fasilitasi Secara Umum

Fasilitasi yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan

merupakan stimulan kepada kelompok

tani/petani/gapoktan/LMDH dalam bentuk uang atau

barang. Fasilitasi untuk pelaksanaan seluruh kegiatan

berupa pembelian benih bermutu (varietas unggul dan bersertifikat) dengan harga non subsidi. Tidak

dibolehkan memanfaatkan/menggunakan benih

bersubsidi yang disediakan Pemerintah. Jumlah dan

varietas yang akan digunakan disesuaikan dengan

kondisi setempat (spesifik lokasi), serta disetujui dan/atau

diketahui oleh Petugas Lapangan/Penyuluh, Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota dan/atau BPTP setempat.

Sumber benih dapat berasal dari kios benih, penangkar

benih, produsen BUMN/BUMD/Swasta, dan atau dari

sumber lain yang jelas, dll. Selanjutnya kemasan dan

label benih agar disimpan dengan baik untuk

monitoring/pemeriksaan.

Selain itu juga diberikan bantuan dana untuk

pembelian/pengadaan alat tanam atau alat bantu tanam lainnya untuk mempermudah terjadinya jajar legowo yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Penggunaan dana bantuan secara keseluruhan tersebut

Page 50: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

40

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

39

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masing

daerah (spesifik lokasi) dan secara teknis disesuaikan

dengan anjuran teknologi setempat. Untuk itu koordinasi

dan komunikasi dengan BPTP setempat dan atau dengan

instansi terkait lainnya sangat diperlukan agar bantuan

pemerintah tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif

dan efisien oleh penerima bantuan guna meningkatkan

produktivitas dan produksi.

Kebutuhan benih maupun kebutuhan alat tanam atau alat

bantu tanam lainnya dituangkan dalam RUK (Rencana

Usaha Kelompok) masing-masing kelompok tani/petani/

gapoktan/LMDH pelaksana kegiatan.

C.1.1. Fasilitasi untuk Budidaya Padi Produktivitas (Intensifikasi)

Fasilitasi yang diberikan untuk pelaksanaan

budidaya padi produktifitas / provitas adalah benih

dan alat tanam atau alat bantu tanam lainnya.

C.1.2. Fasilitasi untuk Budidaya Padi Perluasan Areal Tanam (ekstensifikasi)

Perluasan areal tanam (ekstensifikasi) padi

bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi

padi nasional melalui upaya penambahan luas

Page 51: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

41

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

40

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

areal tanam dan atau peningkatan indeks

pertanaman padi.

Terkait dengan kegiatan perluasan areal tanam

padi yang dialokasikan pada lahan kering, apabila

varietas unggul padi gogo bersertifikat tidak

tersedia maka dapat menggunakan benih bermutu

dari padi varietas unggul lainnya yang biasa

ditanam di lahan kering sesuai dengan kebiasaan

petani dan diketahui oleh Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Pertanian

Provinsi atau BPTP.

Anggaran untuk alat tanam dapat digunakan untuk

pembelian alat tanam atau alat bantu tanam

lainnya yang disesuaikan dengan kondisi spesifik

lokasi.

Bantuan lainnya terkait pelaksanaan kegiatan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Direktorat Alat Mesin Pertanian, Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

mempersiapkan alat mesin pertanian untuk

mempermudah olah tanah (traktor roda-2 dan

Page 52: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

42

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

41

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

roda-4; Pompa air, Rice transplanter) sesuai

kebutuhan.

� Alsintan yang diadakan melalui e-Purchasing

sudah mempunyai SPPT SNI

� Pengolahan tanah dilakukan melalui pola

“brigade alsin“ untuk mengoptimalkan

operasionalisasi alsin

2. Direktorat Pasca Panen, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mempersiapkan bantuan

Combine Harvester dan Power Thresher.

3. Direktorat Irigasi Pertanian, Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian untuk bantuan

prasarana irigasi baik itu irigasi sumur tanah

dalam/dangkal maupun irigasi perpipaan

maupun bangunan konservasi air sesuai

kebutuhan lokasi pertanaman padi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Dinas

yang menangani tanaman pangan, hendaknya

segera melakukan koordinasi dengan Direktorat

Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Page 53: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

43

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

42

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan

Direktorat Irigasi Pertanian, Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian dan Direktorat

Perluasan dan Perlindungan Lahan Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian guna

mensinergikan program penyaluran bantuan alat

dan mesin pertanian dan bantuan prasarana irigasi

tahun 2016.

Penerima bantuan pelaksana kegiatan tersebut diatas,

dapat menerima lebih dari satu jenis bantuan yang

berbeda, kecuali bantuan alsintan dengan jenis yang

sama yang telah diterima pada tahun 2015.

C.1.3. Fasilitasi untuk Kegiatan Budidaya Padi Perluasan (ekstensifikasi) di luar Point C.1.2.

Terkait dengan kegiatan perluasan areal tanam

(ekstensifikasi) melalui peningkatan indeks

pertanaman padi apabila varietas unggul padi

gogo, rawa, pasang surut bersertifikat tidak

tersedia maka dapat menggunakan benih bermutu

dari padi varietas unggul lainnya yang biasa

ditanam di lahan kering/rawa/pasang surut sesuai

dengan kebiasaan petani dan diketahui oleh kepala

Page 54: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

44

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

43

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Kepala

Dinas Pertanian Provinsi atau BPTP.

Penggunaan anggaran untuk alat tanam dapat

digunakan untuk pembelian alat tanam atau alat

bantu tanam lainnya sesuai dengan kondisi spesifik

lokasi.

C.1.3. Fasilitasi untuk Kegiatan Budidaya Padi Dengan Teknologi Hazton

Fasilitasi pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan

budidaya padi dengan teknologi Hazton selain

bantuan benih dan alat tanam atau alat bantu

tanam lainnya, juga diberikan bantuan berupa

pupuk organik, pupuk organik cair (POC) lengkap,

decomposer dan agensia hayati. Penggunaan

bantuan sarana produksi tersebut, jenis dan

jumlah/dosis, di tingkat lapangan disesuaikan

dengan kondisi di masing-masing daerah (spesifik

lokasi) dan secara teknis disesuaikan dengan

anjuran teknologi di lokasi masing-masing.

Page 55: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

45

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

44

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

C.1.5. Fasilitasi untuk Budidaya Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi

Fasilitasi yang diberikan untuk pelaksanaan

kegiatan pengembangan desa pertanian organik

padi selain benih dan alat tanam atau alat bantu

tanam lainnya, juga diberi bantuan berupa pupuk

organik, pestisida nabati, MOL, dan fasilitasi

pendukung pertanian organik. Penggunaan

bantuan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan

pestisida nabati (jenis dan jumlah/dosis, dll)

disesuaikan dengan kondisi di masing-masing

daerah (spesifik lokasi).

Demikian pula dengan anggaran untuk fasilitasi

pertanian organik, pemanfaatannya disesuaikan

dengan kondisi di masing-masing daerah (spesifik

lokasi) dan secara teknis disesuaikan dengan

tingkat perkembangan pertanian organik di lokasi

masing-masing. Untuk itu, Dinas Pertanian Provinsi

dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan BPTP setempat dan atau

instansi terkait lainnya untuk terlebih dahulu

melakukan Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP)

Page 56: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

46

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

45

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

dalam rangka memanfaatkan anggaran fasilitasi

pendukung lainnya yang disediakan tersebut.

Selain fasilitasi yang langsung diberikan ke kelompok

tani/petani/gapoktan/LMDH, juga difasilitasi dengan kegiatan

yang dananya dialokasikan di Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

dan atau Dinas Pertanian Provinsi berupa :

1. Bantuan penyediaan papan nama yang merupakan

identitas lokasi dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.

Papan nama diberikan setiap unit (@ 25 ha) dan atau

disesuikan dengan kondisi di lapangan. Bahan dan ukuran

disesuaikan dengan anggaran yang tersedia (tidak harus

dalam bentuk papan, namun dapat berupa tripleks, plastik

sablon, dan atau lainnya) dan atau disesuaikan dengan

kondisi di masing-masing lokasi. Apabila dipandang perlu

menambah biaya untuk keperluan tersebut, dapat

diupayakan dari swadaya petani/kelompok tani atau dari

sumber-sumber lain yang sah dan diketahui petugas

lapangan dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

2. Bantuan pendampingan dan pengawalan di lapangan oleh petugas dinas kabupaten/kota termasuk Penyuluh/PPL,

POPT, PBT, Mantri Tani atau Petugas lainnya sesuai

kebutuhan di lapangan serta Aparat (Babinsa, Camat, Kades

atau lainnya). Khusus pendampingan dan atau pengawalan

Page 57: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

47

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

46

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

oleh aparat, keterlibatannya (kebutuhan) disesuaikan

dengan kebutuhan di lapangan. Jumlah

kunjungan/pendampingan dan atau pengawalan ke

lapangan, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Untuk itu, diperlukan koordinasi antara Dinas Pertanian

Provinsi dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan

Bakorluh, Bapeluh, Kodim, Korem, Babinsa dan Aparat

Kecamatan sampai Desa.

3. Bantuan pelaksanaan ubinan bersama antara Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota dan Kantor Statistik Kabupaten

yang pelaksanaannya dilakukan oleh Mantri dan KSK, guna

mengetahui tingkat produktivitas yang dicapai. Pada setiap

25 ha dan atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan

difasilitasi 1 unit ubinan yang dilaksanakan oleh Mantri Tani

dan KSK. Selain itu juga difasilitasi untuk pencatatan hasil

ubinan dan pengirimannya ke Pusat. Untuk itu, koordinasi

dan sinergitas antara Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan

atau Dinas Pertanian Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota/

Provinsi sangat diperlukan. Data ubinan merupakan salah

satu indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Format hasil ubinan, dikemukakan pada Lampiran 8.

Teknologi budidaya yang akan diterapkan pada lokasi peningkatan

produktivitas maupun lokasi perluasan areal tanam hendaknya

Page 58: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

48

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

47

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

dikomunikasikan dan atau dikonsultasikan dengan BPTP setempat

dan sesuai dengan kondisi di lapangan (spesifik lokasi) guna

menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan

dapat menjadi mengungkit peningkatan produktivitas dan produksi

padi. Jarak tanam pada Jajar Legowo, disajikan pada Lampiran 9.

Hal-hal lainnya yang bersifat lebih teknis dapat berpedoman

kepada panduan yang telah diterbitkan oleh Badan Litbang

Kementerian dan Instansi terkait lainnya.

Selanjutnya agar kegiatan peningkatan produktivitas maupun

perluasan areal tanam tersebut berkontribusi pada produksi tahun

2016, maka diharapkan pelaksanaannya sudah dilaksanakan pada

awal tahun 2016 (Akhir MH 2015/2016 sampai MK II 2016), kecuali

secara teknis dan kondisi lapangan tidak memungkinkan

dilaksanakan. Untuk itu, penyaluran/ penyerapan dana bantuan

pemerintah diharapkan dapat terealisasi 100% pada akhir bulan

Agustus 2016.

Guna mendukung pencapain tujuan tersebut di atas, maka

pembinaan, pendampingan dan pengawalan yang telah dilakukan

pada tahun-tahun sebelumnya perlu lebih ditingkatkan dengan

melibatkan petugas dinas dan aparat. Untuk itu, Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dan atau Dinas Pertanian Provinsi perlu

melakukan koordinasi yang lebih intensif, sosialisasi serta sinergi

kegiatan dengan instansi terkait baik di lingkup Kementerian

Page 59: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

49

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

48

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Pertanian, TNI-AD (Pangdam, Dandim, Kodim, Korem, Babinsa)

dan stake holders lainnya.

Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh Petugas Dinas

Provinsi dan Kabupaten/Kota termasuk Penyuluh/PPL, POPT,

PBT, KCD, Mantri Tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di

masing-masing lokasi; dan Aparat (TNI-AD beserta

jajarannya/BABINSA, Camat dan Kades atau lainnya) serta

petugas Pusat. Pengawalan dan penerapan pengembangan

teknologi tanam jajar legowo padi dilakukan pula oleh para Peneliti

BPTP di masing-masing lokasi yang penugasannya melalui Surat

Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Kementerian Pertanian.

Selanjutnya Pokja UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, atau Posko

lainnya yang mendukung pencapaian sasaran produksi padi, pada

setiap tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi) harus lebih

diaktifkan guna melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai

pihak dan instansi terkait untuk turun bersama memantau kondisi di

lapangan, menggerakkan percepatan tanam/panen serentak,

pemeliharaan tanaman dan mengetahui segala permasalahannya

untuk selanjutnya diselesaikan agar tidak menjadi penghambat

dalam merealisasikan kegiatan.

Page 60: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

50

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

49

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

VI. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI

A. Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi.

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan

sesuai prinsip pelaksanaan Pemerintah yang baik (good

governance) dan pemerintah yang bersih (clean goverment),

maka pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi tanaman

serealia (Padi) harus memenuhi prinsip-prinsip:

a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN);

c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi

dan demokratisasi;

d. Memenuhi asas akuntabilitas.

Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan

produksi tanaman padi berada pada Dinas Pertanian yang

membidangi tanaman pangan Kabupaten/Kota, sedangkan

tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada

Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan Provinsi

atas nama Gubernur. Tanggung jawab atas program dan

kegiatan berada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 61: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

51

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

50

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

dengan memberikan fasilitasi program dan kegiatan kepada

Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kegiatan koordinasi

pembinaan lintas Kabupaten/Kota difasilitasi oleh Provinsi,

sedangkan kegiatan koordinasi dan pelaksanaan teknis

operasional difasilitasi oleh Kabupaten/Kota. Untuk

kelancaran pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi

tanaman padi maka di tingkat Provinsi dibentuk Tim Pembina

Provinsi dan pada tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Tim

Teknis Kabupaten/Kota.

2. Penanggung Jawab Program.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi

koordinasi persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

kegiatan Bantuan Pemerintah antara lain :

a. Menyusun petunjuk teknis sebagai salah satu acuan

dalam pelaksanaan kegiatan, agar kegiatan berjalan

sesuai dengan yang telah ditetapkan;

b. Menggalang kemitraan dan melaksanakan koordinasi

dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Instansi terkait

serta seluruh pemangku kepentingan, dalam

pelaksanaan, pemantauan/pengendalian dan evaluasi

kegiatan;

c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

Page 62: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

52

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

51

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

B. Operasionalisasi

Agar pelaksanaan pengelolaan produksi tanaman padi

terkoordinasi dan terpadu mulai dari kelompok

tani/gapoktan/LMDH, kabupaten, provinsi sampai ke tingkat pusat

maka perlu dibentuk tim pembina tingkat pusat, tim pembina

tingkat provinsi dan tim teknis tingkat kabupaten/kota.

1. Tim Pembina Pusat

Dalam rangka peningkatan produksi tanaman padi dibentuk

Kelompok Kerja Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi,

Jagung, dan Kedelai di tingkat Pusat, melalui Surat keputusan

Menteri Pertanian, dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan operasional kegiatan peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai dan sarana pendukungnya.

b. Melaksanakan supervisi dan pendampingan Satuan kerja

Perangkat daerah pelaksana program.

c. Menyusun laporan secara periodik setiap bulan atas

pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai, dan sarana pendukungnya.

2. Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina Provinsi yang terdiri dari unsur Dinas Pertanian,

Bakorluh Provinsi dan Kodam/Korem ditunjuk dan ditetapkan

oleh Gubernur atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi

tanaman pangan, dengan tugas :

Page 63: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

53

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

52

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

a. Menyusun petunjuk pelaksanaan yang mengacu pada

petunjuk teknis yang disusun oleh Pusat;

b. Melakukan koordinasi lintas sektoral antara-instansi di

tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pelaksanaan;

c. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota

dalam pemantauan dan pengendalian serta membantu

mengatasi permasalahan di lapangan;

d. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian

serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat.

3. Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Teknis Kabupaten/Kota yang terdiri dari unsur Dinas

Pertanan, Bakorluh Kabupaten dan Kodim ditunjuk dan

ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat atau Kepala Dinas

Pertanian yang membidangi tanaman pangan, dengan tugas :

a. Menyusun petunjuk secara lebih rinci yang disesuaikan

dengan kondisi di masing-masing daerah dengan mengacu

pada Petunjuk Teknis yang disusun oleh Pusat dan Petunjuk

Pelaksanaan (Juklak) yang disusun oleh Provinsi

disesuaikan dengan kondisi sosial budaya setempat;

b. Mengesahkan Rencana Usaha Kelompok (RUK) sesuai

dengan rekomendasi setempat.

c. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok sasaran;

Page 64: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

54

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

53

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

d. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian

dan evaluasi;

e. Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan

evaluasi.

Tim pembina tingkat Provinsi dan tim teknis tingkat

Kabupaten/Kota melakukan koordinasi pelaksanaan

Pengembangan Teknologi Tanam Jajar Legowo Padi di Pos

Simpul Koordinasi (POSKO) mulai dari tingkat Desa, Kecamatan,

Kabupaten/Kota sampai tingkat Provinsi.

Frekuensi pelaksanaan pembinaan oleh Provinsi dan

Kabupaten/Kota dilakukan sebagai berikut:

1. Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari persiapan

sampai dengan panen secara berjenjang mulai dari Pusat,

Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan serta Desa.

2. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan pengembangan

teknologi tanam jajar legowo padi di Kabupaten/Kota 2 kali per

musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana

yang ada.

3. Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pelaksanaan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo Padi di tingkat

lapangan/kelompok tani pelaksana pengembangan teknologi

tanam jajar legowo Padi 4 kali per musim tanam atau

disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada.

Page 65: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

55

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

54

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

VII. BIMBINGAN/PEMBINAAN DAN

PENDAMPINGAN

Bimbingan/pembinaan dan pendampingan dilaksanakan secara

periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen dan berjenjang

mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan serta

Desa seperti terlihat dalam rencana jadwal pelaksanaan pada

Lampiran 10.

A. Pusat melakukan koordinasi, supervisi dan pembinaan serta

penyusunan laporan secara periodik setiap bulan atas

pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan produksi padi di

provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan ketersediaan dana.

B. Provinsi melakukan koordinasi, supervisi, pembinaan dan

pengawalan serta penyusunan laporan hasil pemantauan dan

pengendalian atas pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi

padidi kabupaten/kota diharapkan minimal 2(dua) kali selama

musim tanam sesuai dengan ketersediaan dana. Laporan

disampaikan ke Pusat.

C. Kabupaten melakukan koordinasi, bimbingan, pematauan dan

pengendalian serta evaluasi, atas pelaksanaan kegiatan

peningkatan produksi padi di tingkat lapangan/kelompok tani

pelaksana pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi

diharapkan minimal 4(empat) kali selama musim tanam

disesuaikan dengan ketersediaan dana. Melakukan

Page 66: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

56

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

55

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

pendampingan kelompok tani pelaksana pengembangan teknologi

tanam jajar legowo padi dalam menerapkan paket teknologi

spesifik lokasi dan membantu kelancaran distribusi bantuan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi.

D. Pengawalan dan pendampingan oleh peneliti Puslitbangtan, BB

Padi, Balitsereal, dan Lolit Tungro bersama peneliti BPTP.

E. Pengawalan dan pendampingan oleh peneliti pada areal program

pengembangan teknologi tanam jajar legowo dan areal non

program yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan

ketersediaan dana yang ada di masing-masing BPTP setempat.

Pendampingan dan pengawalan pengembangan teknologi tanam

jajar legowo padi perlu mengedepankan teknologi spesifik lokasi

dan musim yang sinergisitas, yakni teknologi yang mengutamakan

peningkatan produktivitas dan pengurangan kehilangan hasil serta

pendekatan teknologi yang memperhatikan sub-ekosistem

setempat. Untuk itu perlu dipastikan bahwa teknologi spesifik

lokasi yang rekomendasikan dan akan diterapkan di lapangan

dibuat/disusun oleh BPTP setempat.

Disamping melakukan pengawalan dan pendampingan, peneliti/

BPTP dapat melakukan display varietas dan teknologi baru

berdampingan dengan lokasi pengembangan teknologi tanam jajar

legowo padi.

Page 67: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

57

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

56

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

VIII. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pengendalian

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses

pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh

masing-masing instansi. Pengendalian dilaksanakan secara

berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota bersama pihak penyedia sarana

produksi (benih, alat tanam, dan lain-lain). Pengendalian

dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan

panen. Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan

program dan kegiatan pencapaian produksi padi tahun 2016.

Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas

fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun

lembaga atau instansi pengawas lainnya) dan pengawasan oleh

masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi

kepada pihak yang terkait (penyuluh pertanian, pengurus

kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, organisasi

petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan

mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif

dan lembaga lainnya).

Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:

Page 68: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

58

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

57

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah/Pembina

di Pusat/Provinsi dan Tim Teknis di Kabupaten/Kota;

2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran

dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di

Kabupaten/Kota;

3. Tahap transfer/penyaluran bantuan pemerintah ke rekening

kelompok (jika transfer uang);

4. Tahap pencairan bantuan pemerintah yang dilakukan oleh

kelompok;

5.Tahap penyediaan dan penyaluran bantuan oleh pihak penyedia

barang/sarana produksi.

6. Tahap kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana bantuan

pemerintah oleh kelompok;

6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh

kelompok;

7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,

outcome dan benefit.

B. Monitoring

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan

kegiatan peningkatan produksi padi tahun 2016, maka dilakukan

pelaksanaan monitoring yang dilaksanakan secara periodik mulai

dari persiapan sampai dengan panen oleh petugas Pusat, Provinsi

56

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

VIII. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pengendalian

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses

pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh

masing-masing instansi. Pengendalian dilaksanakan secara

berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota bersama pihak penyedia sarana

produksi (benih, alat tanam, dan lain-lain). Pengendalian

dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan

panen. Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan

program dan kegiatan pencapaian produksi padi tahun 2016.

Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas

fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun

lembaga atau instansi pengawas lainnya) dan pengawasan oleh

masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi

kepada pihak yang terkait (penyuluh pertanian, pengurus

kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, organisasi

petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan

mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif

dan lembaga lainnya).

Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:

Page 69: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

59

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

58

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

dan Kabupaten/Kota sebagaimana terlihat dalam rencana jadwal

pelaksanaan pada Lampiran 10. Monitoring meliputi

perkembangan pelaksanaan pengembangan teknologi tanam

jajar legowo padi, realisasi tanam dan panen padi oleh ketua

kelompok tani atau petugas lapangan.

1. Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah.

2. Realisasi tanam dan panen program pengembangan teknologi

tanam jajar legowo padi.

a. Ketua kelompok tani atau petugas pendamping/lapangan,

mengirimkan data tanggal realisasi tanam dan realisasi

panen beserta luasannya ke pusat.

b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam

dan panen.

Data dikirim ke Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520;

Telp. (021) 7806262 ; Faximile (021) 7802930; email.

[email protected].

C. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota setelah seluruh rangkaian kegiatan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi selesai

sebagaimana terlihat dalam rencana jadwal pelaksanaan pada

Lampiran 10. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk

Page 70: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

60

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

59

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

mengindentifikasi berbagai permasalahan yang timbul maupun

tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan

program dan kegiatan sehingga dapat diketahui tindakan korektif

sedini mungkin.

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan

berjenjang sesuai dengan tahapan pengembangan usaha

kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir

kegiatan. Evaluasi meliputi 1) Komponen kegiatan pelaksanaan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi dan

pencapaian produksi padi tahun 2016, 2) Tingkat pencapaian

sasaran areal dan hasil/produksi, 3) Kenaikan tingkat produktivitas

dilokasi pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi

(Ubinan), 4) Penerapan komponen teknologi budidaya padi dan

5). Kegiatan pendukung lainnya.

D. Pelaporan

Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas provinsi,

kabupaten/kota dan kecamatan serta desa/unit pengembangan

teknologi tanam jajar legowo padi secara periodik setiap bulan.

Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu dari Pemandu

Lapangan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dari Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota ke Dinas Pertanian Provinsi dan dari

Dinas Pertanian Provinsi ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

c/q Direktorat Serealia.

Page 71: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

61

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

60

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

Laporan kegiatan meliputi pelaksanaan pengembangan teknologi

tanam jajar legowo padi, hasil/produksi dan produktivitas yang

telah diperoleh, dll sebagaimana terlihat dalam format laporan

(Lampiran 11, 12, 13 dan 14). Laporan akhir memuat hasil

evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya dll.

Disamping laporan kegiatan, perlu disampaikan pula laporan

program yang antara lain meliputi:

a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

1) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota merencanakan dan

membuat laporan blanko sasaran tanam, panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2016.

2) Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi

padi tahun 2016 Kabupaten/Kota di laporkan ke Provinsi

3) Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2016 ke Pusat

b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

1) Petugas Penyuluh dan Babinsa meminta laporan realisasi

tanam atau panen kepada ketua Kelompok Tani,

selanjutnya dikompilasi dan dilaporkan ke atasan masing-

masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q. Pasiter di

Kodim dan Dinas Pertanian kabupaten.

2) Kabupaten/Kota mengirimkan laporan blanko realisasi

tanam, panen, produktivitas dan produksi padi bulanan

Page 72: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

62

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

61

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

tahun 2016 ke Provinsi. Kodim ke Korem/Kodam dan Dinas

Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Provinsi.

3) Selanjutnya Provinsi mengirimkan laporan blanko realisasi

tanam, panen, produktivitas dan produksi padi bulanan

tahun 2016 ke Pusat. Korem/Kodam ke Aster Kasad c.q.

Paban III/Wanwil dan Dinas Pertanian Provinsi ke Direktur

Jenderal Tanama Pangan c.q. Direktur Serealia.

4) Penyampaian laporan realisasi tanam, panen, produktivitas

dan produksi padi tahun 2016 Kabupaten/Kota di laporkan

ke Provinsi dan Pusat setiap bulannya.

c. Kendala dan permasalahan yang dihadapi ditingkat lapangan

1) Dinas Kabupaten/Kota memberikan laporan kendala dan

permasalahan kegiatan pengelolaan produksi padi di

lapangan antara lain meliputi bagaimana ketersediaan

benih, tanaman yang terkena OPT, banjir maupun

kekeringan

2) Dari laporan Kabupaten/Kota yang disampaikan ke dinas

Provinsi dan akan di laporkan ke Pusat

3) Laporan kendala dan permasalahan di tingkat lapangan

disampaikan ke Pusat setiap bulan

4) Perkembangan serangan OPT dilakukan bulanan, triwulan

dan tahunan

Page 73: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

63

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

62

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

5) Dari hasil laporan perkembangan tersebut akan dievaluasi

oleh Pusat dan Daerah.

Laporan ke pusat disampaikan ke Direktorat Serealia Jl. AUP No.

3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262 ;

Faximile (021) 7802930; email. [email protected].

Kinerja penyampaian laporan akan dijadikan salah satu dasar

penentuan anggaran Tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya

sebagai penerapan azas reward and punishment.

Page 74: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

64

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

63

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

IX. PENUTUP

Peningkatan produktivitas padi melalui pengembangan dan

penerapan teknologi tanam jajar legowo padi, merupakan salah satu

terobosan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih

besar dalam pencapaian sasaran produksi padi nasional.

pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi akan berhasil

meningkatkan produksi dan pendapatan petani apabila didukung oleh

semua pihak termasuk pemangku kepentingan baik hulu, onfarm

maupun hilir serta terciptanya koordinasi pelaksanaan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi yang sinkron dan

sinergis pada setiap tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai tingkat Desa.

Untuk itu diperlukan niat tulus dari seluruh stakeholders dan dengan

pola gerakan yang seiring seirama terpadu terkoordinasi terpantau

mulai dari pusat sampai lapangan. Disamping itu, kecepatan

pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah dan

komitmen seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan.

Peran Gubernur dan Bupati/Walikota sangat besar dalam mendukung

setiap kegiatan pembangunan tanaman pangan. Untuk itu Kepala

Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten/Kota

diharapkan berupaya meyakinkan Gubernur/Bupati/ Walikota untuk

memberi perhatian serius terhadap keberhasilan kegiatan

Page 75: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

65

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

64

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2O16

pembangunan tanaman pangan terutama pelaksanaan

pengembangan teknologi tanam jajar legowo Padi di wilayahnya untuk

meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.

Sebagai catatan penting bahwa pelaksanaan pengembangan

teknologi tanam jajar legowo padi diharapkan sebagai pengungkit

untuk mencapai sasaran produktivitas dan produksi padi tahun 2016

serta swasembada beras berkelanjutan.

- o00o -

Page 76: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

66

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

Page 77: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

67

18

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

35. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus memberikan

bimbingan kepada kelompok tani dalam penerapan

teknologi.

36. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

37. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutu benih.

38. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

39. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

65

LAMPIRAN

Page 78: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

68

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

66

Lampiran1

Sasaran Indikatif LuasTanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2016(VERSI RKP)

Page 79: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

69

67

Lanjutan Lampiran1

Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2016(VERSI UPSUS)

Page 80: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

70

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

68

Lampiran 2 Rekapitulasi Alokasi Kegiatan Budidaya Padi Tahun 2016

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)

377 1.622.850 153 898.450 153 1.988.000 406 4.509.300 52 40.000 169 4.000 86 49.000

1 ACEH 22 127.000 19 25.000 - - 22 202.000 6 4.000 13 260 5 450 2 SUMATERA UTARA 16 85.000 - - - 300.000 29 385.000 1 1.000 10 200 9 1.000 3 SUMATERA BARAT 17 56.000 - - - 200.000 18 256.000 - - 9 180 - - 4 RIAU 10 28.000 7 13.000 - - 11 41.000 - - 2 40 1 100 5 JAMBI 11 32.250 7 10.000 - - 11 50.000 - - - - - - 6 SUMATERA SELATAN 16 71.000 - - - 300.000 18 507.000 3 2.000 4 80 3 100 7 BENGKULU 10 39.070 - - - - 10 39.070 - - 6 120 4 100 8 LAMPUNG 14 100.000 - - - 338.000 15 438.000 8 4.500 6 120 4 100 9 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - 10 JAWA BARAT 20 235.000 - - - 300.000 21 535.000 8 8.000 12 480 - - 11 JAWA TENGAH 29 109.000 - - - - 29 109.000 3 2.000 13 260 - - 12 DI YOGYAKARTA - - - - - - - - - - - - - - 13 JAWA TIMUR 38 130.500 - - - 400.000 38 530.500 5 3.500 16 500 2 50 14 KALIMANTAN BARAT - - 13 51.500 - - 13 85.500 1 2.000 8 160 14 44.500 15 KALIMANTAN TENGAH 11 49.500 11 34.500 - - 11 84.000 1 1.000 8 160 2 100 16 KALIMANTAN SELATAN 11 39.280 11 55.000 - 50.000 11 195.280 - - - - 1 50 17 KALIMANTAN TIMUR 5 11.900 - - - - 6 11.900 - - - - 1 100 18 SULAWESI UTARA 10 52.000 - - - - 11 52.000 - - 8 160 4 150 19 SULAWESI TENGAH 12 57.900 10 11.100 - - 12 69.000 1 - 4 80 4 100 20 SULAWESI SELATAN 22 80.000 23 120.000 - - 24 365.000 11 9.000 10 300 3 100 21 SULAWESI TENGGARA 12 43.000 12 30.000 - - 12 94.500 - - 5 100 4 100 22 BALI 7 22.000 - - - - 7 22.000 - - 6 160 - - 23 NUSA TENGGARA BARAT 10 35.000 5 10.000 - - 10 62.000 3 2.500 4 140 4 100 24 NUSA TENGGARA TIMUR 21 75.000 21 10.000 - - 21 90.600 - - 6 120 4 1.100 25 MALUKU 8 13.900 - - - - 8 13.900 1 500 - - 3 100 26 PAPUA 8 19.000 1 4.000 - - 8 23.000 - - 2 40 1 100 27 MALUKU UTARA 6 11.100 - - - - 6 11.100 - - 3 60 2 100 28 BANTEN 6 27.000 - - - 100.000 6 127.000 - - 4 80 4 100 29 BANGKA BELITUNG 3 5.000 2 1.000 - - 5 6.000 - - - - - - 30 GORONTALO 5 39.000 5 10.000 - - 6 54.000 - - 2 40 2 100 31 KEP. RIAU - - - - - - - - - - - - - - 32 PAPUA BARAT 9 5.650 - - - - 3 5.650 - - 2 40 4 100 33 SULAWESI BARAT 6 21.000 6 13.350 - - 6 41.500 - - 6 120 1 100 34 KALIMANTAN UTARA 2 2.800 - - - - 1 2.800 - - - - - -

NASIONAL

NO.PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDAPROVITAS

PERLUASAN AREAL TANAM

PADI HIBRIDAPROVINSI

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

EKSTENSIFIKASI

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PERLUASANMELALUI PIP

398.450

Page 81: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

71

69

Lampiran 3

Alokasi Kegiatan Budidaya Padi Per Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2016

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)1 ACEH 22 127.000 19 25.000 - - 22 152.000 6 4.000 13 260 5 450 22 156.710 1 Kab. Aceh Barat 1 6.000 1 1.000 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 2 Kab. Aceh Besar 1 11.000 1 1.750 1 12.750 - - - - - - 1 12.750 3 Kab. Aceh Selatan 1 5.000 1 1.000 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 4 Kab. Aceh Singkil 1 450 1 300 1 750 - - - - - - 1 750 5 Kab. Aceh Tengah 1 3.000 1 2.000 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 6 Kab. Aceh Tenggara 1 6.000 1 1.000 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 7 Kab. Aceh Timur 1 15.000 1 2.250 1 17.250 1 500 1 20 1 100 1 17.870 8 Kab. Aceh Utara 1 20.000 1 2.250 1 22.250 1 1.000 1 20 1 100 1 23.370 9 Kab. Bireuen 1 10.000 1 1.750 1 11.750 - - 1 20 1 100 1 11.870

10 Kab. Aceh Pidie 1 12.000 1 1.750 1 13.750 1 500 1 20 - - 1 14.270 11 Kab. Simeuleu 1 2.000 1 1.000 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 12 Kab. Gayo Lues 1 4.000 1 2.000 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 13 Kab. Aceh Barat Daya 1 6.000 1 1.000 1 7.000 - - 1 20 1 125 1 7.145 14 Kab. Aceh Jaya 1 5.000 1 1.000 1 6.000 - - 1 20 1 25 1 6.045 15 Kab. Nagan Raya 1 6.000 1 1.000 1 7.000 1 500 1 20 - - 1 7.520 16 Kab. Aceh Tamiang 1 8.000 1 1.250 1 9.250 1 1.000 1 20 - - 1 10.270 17 Kab. Bener Meriah 1 500 1 500 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 18 Kab. Pidie Jaya 1 5.000 1 2.000 1 7.000 1 500 1 20 - - 1 7.520 19 Kota Banda Aceh 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 20 Kota Langsa 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 21 Kota Lhokseumawe 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 22 Kota Sibulussalam 1 500 1 200 1 700 - - - - - - 1 700

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWOPENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PERLUASANMELALUI PIP

Page 82: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

72

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

70

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)2 SUMUT 16 85.000 - - - 300.000 16 385.000 1 1.000 10 200 9 1.000 16 387.200 1 Kab. Asahan 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 2 Kab. Deli Serdang 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - 1 100 1 5.100 3 Kab. Tanah Karo 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 4 Kab. Labuhan Batu 1 6.000 - - 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 5 Kab. Langkat 1 7.000 - - 1 7.000 1 1.000 - - - - 1 8.000 6 Kab. Mandailing Natal 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 1 100 1 6.120 7 Kab. Nias - - - - - - - - - - 1 100 - 100 8 Kab. Simalungun 1 8.000 - - 1 8.000 - - 1 20 1 100 1 8.120 9 Kab. Tapanuli Selatan 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 1 100 1 5.120

10 Kab. Tapanuli Tengah 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - 1 100 1 3.100 11 Kab. Tapanuli Utara 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 12 Kab. Toba Samosir 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 13 Kab. Humbang - - - - - - - - 1 20 - - - 20 14 Kab. Serdang Bedagai 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 15 Kab. Padang lawas 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 20 1 100 1 4.120 16 Kota Gunung Sitoli - - - - - - - - - - 1 200 - 200 17 Kab. Nias Selatan 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - 1 100 1 3.100 18 Kab Padang Lawas Utara 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 19 Kab. Batu Bara 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 3 SUMBAR 17 56.000 - - - 200.000 18 256.000 - - 9 180 - - 17 256.180 1 Kab. Lima Puluh Kota 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 2 Kab. Agam 1 8.500 - - 1 8.500 - - 1 20 - - 1 8.520 3 Kab. Padang Pariaman 1 2.500 - - 1 2.500 - - 1 20 - - 1 2.520 4 Kab. Pasaman 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 5 Kab. Pesisir Selatan 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 6 Kab. Sijunjung 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 7 Kab. Solok 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 8 Kab. Tanah Datar 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 9 Kab. Dharmas Raya 1 2.500 - - 1 2.500 - - 1 20 - - 1 2.520

10 Kab. Solok Selatan 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 - - 1 3.520 11 Kab. Pasaman Barat 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 12 Kota Padang Panjang 1 100 - - 1 100 - - - - - - 1 100 13 Kota Padang 1 800 - - 1 800 - - - - - - 1 800 14 Kota Payakumbuh 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 15 Kota Sawahlunto 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 16 Kota Solok 1 800 - - 1 800 - - - - - - 1 800 17 Kota Pariaman 1 1.800 - - 1 1.800 - - - - - - 1 1.800

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 83: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

73

71

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)4 RIAU 10 28.000 7 13.000 - - 11 41.000 - - 2 40 1 100 10 41.140 1 Kab. Bengkalis 1 2.150 1 1.000 1 3.150 - - 1 20 - - 1 3.170 2 Kab. Indragiri Hilir 1 5.550 1 500 1 6.050 - - - - - - 1 6.050 3 Kab. Indragiri Hulu 1 600 - - 1 600 - - - - - - 1 600 4 Kab. Kampar 1 1.700 1 2.500 1 4.200 - - - - - - 1 4.200 5 Kab. Kuantan Singingi 1 3.700 1 500 1 4.200 - - 1 20 - - 1 4.220 6 Kab. Pelalawan 1 3.200 - - 1 3.200 - - - - - - 1 3.200 7 Kab. Rokan Hilir 1 6.300 - - 1 6.300 - - - - - - 1 6.300 8 Kab. Rokan Hulu 1 1.100 1 6.500 1 7.600 - - - - - - 1 7.600 9 Kab. Siak 1 2.100 - - 1 2.100 - - - - 1 100 1 2.200

10 Kota Dumai - - 1 1.000 1 1.000 - - - - - - - 1.000 11 Kab Meranti 1 1.600 1 1.000 1 2.600 - - - - - - 1 2.600 5 JAMBI 11 32.250 7 10.000 - - 11 42.250 - - - - - - 11 42.250 1 Kab. Batanghari 1 2.000 1 1.000 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 2 Kab. Bungo 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 3 Kab. Kerinci 1 6.250 1 1.650 1 7.900 - - - - - - 1 7.900 4 Kab. Merangin 1 5.000 1 1.000 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 5 Kab. Muaro Jambi 1 1.000 1 1.350 1 2.350 - - - - - - 1 2.350 6 Kab. Sarolangun 1 4.000 - - 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 7 Kab. Tanjung Jabung 1 1.000 1 3.000 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 8 Kab. Tj. Jabung Timur 1 3.500 1 1.000 1 4.500 - - - - - - 1 4.500 9 Kab. Tebo 1 2.500 1 1.000 1 3.500 - - - - - - 1 3.500

10 Kota Jambi 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 11 Kota Sungai Penuh 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 84: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

74

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

72

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)6 SUMSEL 16 71.000 - - - 300.000 17 371.000 3 2.000 4 80 3 100 16 373.180 1 Kab. Lahat 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 1 25 1 3.545 2 Kab. Musi Banyuasin 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 3 Kab. Musi Rawas 1 8.500 - - 1 8.500 1 500 1 20 1 50 1 9.070 4 Kab. Muara Enim 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 5 Kab. Ogan Komering Ilir 1 9.500 - - 1 9.500 - - - - - - 1 9.500 6 Kab. Ogan Komering Ulu 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 - - 1 3.520 7 Kab. Banyuasin 1 4.000 - - 1 4.000 1 500 - - - - 1 4.500 8 Kab. OKU Timur 1 13.500 - - 1 13.500 1 1.000 1 20 1 25 1 14.545 9 Kab. OKU Selatan 1 8.500 - - 1 8.500 - - - - - - 1 8.500

10 Kab. Ogan Ilir 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 11 Kab. Empat lawang 1 4.500 - - 1 4.500 - - - - - - 1 4.500 12 Kota Palembang 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 13 Kota Pagar Alam 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 14 Kota Lubuk Linggau 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 15 Kab Musi Rawas Utara 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 16 Kab. Penukal Abab 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 7 BENGKULU 10 39.070 - - - - - 39.070 - - 6 120 4 100 10 39.290 1 Kab. Bengkulu Selatan 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 1 25 1 6.045 2 Kab. Bengkulu Utara 1 4.470 - - 1 4.470 - - 1 20 1 25 1 4.515 3 Kab. Rejang Lebong 1 2.500 - - 1 2.500 - - - - - - 1 2.500 4 Kab. Kaur 1 6.000 - - 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 5 Kab. Seluma 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 1 25 1 6.045 6 Kab. Muko-muko 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 - - 1 5.020 7 Kab. Lebong 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 - - 1 3.520 8 Kab. Kepahiang 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 9 Kab Bengkulu Tengah 1 2.100 - - 1 2.100 - - 1 20 1 25 1 2.145

10 Kota Bengkulu * 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 85: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

75

73

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)8 LAMPUNG 14 100.000 - - - 338.000 15 438.000 8 4.500 6 120 4 100 14 442.720 1 Kab. Lampung Barat 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 20 - - 1 4.020 2 Kab. Lampung Selatan 1 10.000 - - 1 10.000 1 500 1 20 - - 1 10.520 3 Kab. Lampung Tengah 1 20.000 - - 1 20.000 1 500 - - - - 1 20.500 4 Kab. Lampung Utara 1 6.000 - - 1 6.000 1 1.000 - - - - 1 7.000 5 Kab. Lampung Timur 1 15.000 - - 1 15.000 1 500 1 20 1 25 1 15.545 6 Kab. Tanggamus 1 7.000 - - 1 7.000 1 500 1 20 1 25 1 7.545 7 Kab. Tulang Bawang 1 7.000 - - 1 7.000 1 500 - - - - 1 7.500 8 Kab. Way Kanan 1 6.000 - - 1 6.000 1 500 - - - - 1 6.500 9 Kab. Pesawaran 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 1 25 1 6.045

10 Kab. Mesuji 1 6.500 - - 1 6.500 - - - - 1 25 1 6.525 11 Kab. Pringsewu 1 4.500 - - 1 4.500 - - - - - - 1 4.500 12 Kab. Tulangbawang Barat 1 4.000 - - 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 13 Kota Metro 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 14 Kab. Pesisir Barat 1 3.000 - - 1 3.000 1 500 1 20 - - 1 3.520 9 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - 1 Kab Adm Kep Seribu - - - - - - - - - - - - - - 2 Kota Adm Jakarta Barat - - - - - - - - - - - - - - 3 Kota Adm Jakarta Pusat - - - - - - - - - - - - - - 4 Kota Adm Jakarta Selatan - - - - - - - - - - - - - - 5 Kota Adm Jakarta Timur - - - - - - - - - - - - - - 6 Kota Adm Jakarta Utara - - - - - - - - - - - - - -

10 JABAR 20 235.000 - - - 300.000 21 535.000 8 8.000 12 480 - - 20 543.480 1 Kab. Bandung 1 12.500 - - 1 12.500 1 1.000 1 60 - - 1 13.560 2 Kab. Bogor 1 6.000 - - 1 6.000 1 1.000 1 40 - - 1 7.040 3 Kab. Ciamis 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 4 Kab. Cianjur 1 8.500 - - 1 8.500 1 1.000 1 20 - - 1 9.520 5 Kab. Cirebon 1 20.000 - - 1 20.000 - - - - - - 1 20.000 6 Kab. Garut 1 10.000 - - 1 10.000 - - 1 40 - - 1 10.040 7 Kab. Indramayu 1 50.000 - - 1 50.000 1 1.000 - - - - 1 51.000 8 Kab. Karawang 1 12.500 - - 1 12.500 - - 1 40 - - 1 12.540 9 Kab. Kuningan 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 40 - - 1 7.040

10 Kab. Majalengka 1 20.000 - - 1 20.000 - - - - - - 1 20.000 11 Kab. Purwakarta 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 60 - - 1 5.060 12 Kab. Subang 1 25.000 - - 1 25.000 1 1.000 1 40 - - 1 26.040 13 Kab. Sukabumi 1 12.500 - - 1 12.500 1 500 1 20 - - 1 13.020 14 Kab. Sumedang 1 10.000 - - 1 10.000 1 1.000 1 40 - - 1 11.040 15 Kab. Tasikmalaya 1 12.500 - - 1 12.500 1 1.500 1 60 - - 1 14.060 16 Kota Banjar 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 17 Kab. Bandung Barat 1 7.000 - - 1 7.000 - - - - - - 1 7.000 18 Kota Tasikmalaya 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 19 Kota Sukabumi 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 20 Kab. Pangandaran 1 6.000 - - 1 6.000 - - - - - - 1 6.000

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 86: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

76

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

74

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)11 JATENG 29 109.000 - - - - 29 109.000 3 2.000 13 260 - - 29 111.260 1 Kab. Banjarnegara 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 2 Kab. Banyumas 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 3 Kab. Batang 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 4 Kab. Blora 1 5.000 - - 1 5.000 1 500 1 20 - - 1 5.520 5 Kab. Boyolali 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 6 Kab. Brebes 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 - - 1 5.020 7 Kab. Cilacap 1 6.000 - - 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 8 Kab. Demak 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 - - 1 5.020 9 Kab. Grobogan 1 6.000 - - 1 6.000 - - - - - - 1 6.000

10 Kab. Jepara 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 11 Kab. Karanganyar 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 20 - - 1 4.020 12 Kab. Kebumen 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 13 Kab. Kendal 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 14 Kab. Klaten 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 15 Kab. Kudus 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 16 Kab. Magelang 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 17 Kab. Pati 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 18 Kab. Pemalang 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 19 Kab. Purbalingga 1 4.000 - - 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 20 Kab. Purworejo 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 21 Kab. Rembang 1 5.000 - - 1 5.000 - - - - - - 1 5.000 22 Kab. Semarang 1 4.000 - - 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 23 Kab. Sragen 1 5.000 - - 1 5.000 1 500 1 20 - - 1 5.520 24 Kab. Sukoharjo 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 25 Kab. Tegal 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 26 Kab. Temanggung 1 3.000 - - 1 3.000 1 1.000 1 20 - - 1 4.020 27 Kab. Wonogiri 1 2.000 - - 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020 28 Kab. Wonosobo 1 2.000 - - 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020 29 Kota Semarang 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 12 DI YOGYAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - 1 Kab. Bantul - - - - - - - - - - - - - - 2 Kab. Gunung Kidul - - - - - - - - - - - - - - 3 Kab. Kulon Progo - - - - - - - - - - - - - - 4 Kab. Sleman - - - - - - - - - - - - - - 5 Kota Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - -

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

-

1 500 5.500

- 5.020

Page 87: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

77

75

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)13 JATIM 38 130.500 - - - 400.000 38 530.500 5 3.500 16 500 2 50 38 534.550 1 Kab. Bangkalan 1 2.950 - - 1 2.950 - - - - - - 1 2.950 2 Kab. Banyuwangi 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 20 - - 1 4.020 3 Kab. Blitar 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 40 - - 1 6.040 4 Kab. Bojonegoro 1 7.500 - - 1 7.500 1 500 - - - - 1 8.000 5 Kab. Bondowoso 1 7.000 - - 1 7.000 1 500 1 20 - - 1 7.520 6 Kab. Gresik 1 6.000 - - 1 6.000 - - 1 40 - - 1 6.040 7 Kab. Jember 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 40 - - 1 5.040 8 Kab. Jombang 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 9 Kab. Kediri 1 4.500 - - 1 4.500 - - 1 40 - - 1 4.540

10 Kab. Lamongan 1 10.500 - - 1 10.500 - - - - 1 25 1 10.525 11 Kab. Lumajang 1 5.000 - - 1 5.000 1 1.000 1 20 - - 1 6.020 12 Kab. Madiun 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 13 Kab. Magetan 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 14 Kab. Malang 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 15 Kab. Mojokerto 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - 1 25 1 3.525 16 Kab. Nganjuk 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 40 - - 1 4.040 17 Kab. Ngawi 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 40 - - 1 5.040 18 Kab. Pacitan 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 - - 1 3.520 19 Kab. Pamekasan 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 40 - - 1 3.540 20 Kab. Pasuruan 1 4.000 - - 1 4.000 - - 1 40 - - 1 4.040 21 Kab. Ponorogo 1 3.500 - - 1 3.500 - - 1 20 - - 1 3.520 22 Kab. Probolinggo 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 23 Kab. Sampang 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 24 Kab. Sidoarjo 1 3.600 - - 1 3.600 - - - - - - 1 3.600 25 Kab. Situbondo 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500 26 Kab. Sumenep 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 27 Kab. Trenggalek 1 6.000 - - 1 6.000 1 1.000 - - - - 1 7.000 28 Kab. Tuban 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 29 Kab. Tulungagung 1 5.000 - - 1 5.000 1 500 1 40 - - 1 5.540 30 Kota Blitar 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 31 Kota Kediri 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 32 Kota Malang 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 33 Kota Mojokerto 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 34 Kota Pasuruan 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 35 Kota Probolinggo 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 36 Kota Surabaya 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 37 Kota Batu 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50 38 Kota Madiun 1 50 - - 1 50 - - - - - - 1 50

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 88: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

78

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

76

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)14 KALBAR - - 13 51.500 - - 13 51.500 1 2.000 8 160 14 44.500 - 98.160 1 Kab. Bengkayang - - 1 4.000 1 4.000 - - 1 20 1 3.700 - 7.720 2 Kab. Landak - - 1 10.000 1 10.000 - - 1 20 1 4.100 - 14.120 3 Kab. Kapuas Hulu - - 1 4.000 1 4.000 - - 1 20 1 1.100 - 5.120 4 Kab. Ketapang - - 1 5.000 1 5.000 - - 1 20 1 5.000 - 10.020 5 Kab. Pontianak - - 1 2.500 1 2.500 - - 1 20 1 2.000 - 4.520 6 Kab. Sambas - - 1 5.000 1 5.000 - - 1 20 1 10.000 - 15.020 7 Kab. Sanggau - - 1 5.000 1 5.000 - - 1 20 1 6.000 - 11.020 8 Kab. Sintang - - 1 4.000 1 4.000 - - - - 1 500 - 4.500 9 Kab. Melawi - - 1 4.000 1 4.000 - - - - 1 500 - 4.500

10 Kab. Sekadau - - 1 1.000 1 1.000 - - - - 1 700 - 1.700 11 Kab. Kubu Raya - - 1 5.000 1 5.000 1 2.000 1 20 1 5.800 - 12.820 12 Kab. Kayong Utara - - 1 1.000 1 1.000 - - - - 1 2.000 - 3.000 13 Kota Pontianak - - - - - - - - - - 1 100 - 100 14 Kota Singkawang - - 1 1.000 1 1.000 - - - - 1 3.000 - 4.000 15 KALTENG 11 49.500 11 34.500 - - 11 84.000 1 1.000 8 160 2 100 11 85.260 1 Kab. Barito Selatan 1 4.000 1 3.000 1 7.000 - - 1 20 - - 1 7.020 2 Kab. Barito Utara 1 5.000 1 3.000 1 8.000 - - 1 20 - - 1 8.020 3 Kab. Kapuas 1 5.000 1 5.000 1 10.000 1 1.000 - - - - 1 11.000 4 Kab. Kotawaringin Barat 1 3.000 1 1.000 1 4.000 - - 1 20 1 50 1 4.070 5 Kab. Kotawaringin Timur 1 5.000 1 500 1 5.500 - - - - - - 1 5.500 6 Kab. Katingan 1 3.000 1 5.000 1 8.000 - - 1 20 - - 1 8.020 7 Kab. Seruyan 1 1.000 1 2.000 1 3.000 - - 1 20 1 50 1 3.070 8 Kab. Lamandau 1 5.000 1 3.000 1 8.000 - - 1 20 - - 1 8.020 9 Kab. Pulang Pisau 1 13.000 1 8.000 1 21.000 - - 1 20 - - 1 21.020

10 Kab. Barito Timur 1 5.000 1 3.000 1 8.000 - - 1 20 - - 1 8.020 11 Kab. Gunung Mas 1 500 1 1.000 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 16 KALSEL 11 39.280 11 55.000 - 50.000 11 144.280 - - - - 1 50 11 144.330 1 Kab. Banjar 1 5.050 1 5.520 1 10.570 - - - - - - 1 10.570 2 Kab. Barito Kuala 1 3.102 1 5.000 1 8.102 - - - - - - 1 8.102 3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1 3.420 1 4.500 1 7.920 - - - - - - 1 7.920 4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 3.434 1 5.000 1 8.434 - - - - - - 1 8.434 5 Kab. Hulu Sungai Utara 1 3.000 1 1.900 1 4.900 - - - - - - 1 4.900 6 Kab. Kota Baru 1 3.200 1 5.000 1 8.200 - - - - - - 1 8.200 7 Kab. Tabalong 1 2.000 1 6.500 1 8.500 - - - - - - 1 8.500 8 Kab. Tanah Laut 1 3.700 1 6.580 1 10.280 - - - - 1 50 1 10.330 9 Kab. Tapin 1 7.800 1 6.000 1 13.800 - - - - - - 1 13.800

10 Kab. Balangan 1 3.325 1 4.000 1 7.325 - - - - - - 1 7.325 11 Kab. Tanah Bumbu 1 1.249 1 5.000 1 6.249 - - - - - - 1 6.249

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 89: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

79

77

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)17 KALTIM 5 11.900 - - - - 6 11.900 - - - - 1 100 5 12.000 1 Kab. Berau 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 2 Kab. Kutai Timur 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 3 Kab. Pasir 1 2.500 - - 1 2.500 - - - - - - 1 2.500 4 Kab. Penajem Paser Utr 1 1.900 - - 1 1.900 - - - - 1 100 1 2.000 5 Kab. Kutai Kertanegera 1 3.500 - - 1 3.500 - - - - - - 1 3.500

18 SULUT 10 52.000 - - - - 11 52.000 - - 8 160 4 150 10 52.310 1 Kab. Bolaang Mangondow 1 20.500 - - 1 20.500 - - 1 20 1 50 1 20.570 2 Kab. Minahasa 1 7.500 - - 1 7.500 - - 1 20 - - 1 7.520 3 Kab. Kep. Talaud 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 4 Kab. Minahasa Selatan 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 1 50 1 5.070 5 Kota Tomohon 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 6 Kab. Minahasa Utara 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 20 - - 1 5.020 7 Kab. Minahasa Tenggara 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 8 Kab. Bolmong Utara 1 4.500 - - 1 4.500 - - 1 20 1 25 1 4.545 9 Kab. Bolmang Selatan 1 2.000 - - 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020

10 Kab. Bolmang Timur 1 2.000 - - 1 2.000 - - 1 20 1 25 1 2.045 11 Kota Kotamobagu - 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - - 1.000 19 SULTENG 12 57.900 10 11.100 - - 12 69.000 - - 4 80 4 100 12 69.180 1 Kab. Banggai 1 6.000 1 350 1 6.350 - - 1 20 1 25 1 6.395 2 Kab. Buol 1 3.000 1 1.000 1 4.000 - - 1 20 - - 1 4.020 3 Kab. Toli-Toli 1 8.000 1 750 1 8.750 - - - - - - 1 8.750 4 Kab. Donggala 1 8.000 - - 1 8.000 - - - - 1 25 1 8.025 5 Kab. Morowali 1 3.500 1 500 1 4.000 - - - - - - 1 4.000 6 Kab. Poso 1 6.500 1 2.000 1 8.500 - - 1 20 1 25 1 8.545 7 Kab. Parigi Moutong 1 10.000 1 750 1 10.750 - - - - 1 25 1 10.775 8 Kab. Tojo Una-Una 1 1.000 1 1.150 1 2.150 - - 1 20 - - 1 2.170 9 Kab. Banggai Kepulauan 1 400 1 100 1 500 - - - - - - 1 500

10 Kab. Sigi 1 8.000 1 2.000 1 10.000 - - - - - - 1 10.000 11 Kota Palu 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 12 Kab. Morowali Utara 1 3.000 1 2.500 1 5.500 - - - - - - 1 5.500

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWOPENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PERLUASANMELALUI PIP

Page 90: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

80

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

78

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)20 SULSEL 22 80.000 21 120.000 - - 22 200.000 11 9.000 10 300 3 100 22 209.400 1 Kab. Bantaeng 1 1.500 1 6.500 1 8.000 1 500 - - - - 1 8.500 2 Kab. Barru 1 2.000 1 6.500 1 8.500 1 500 1 40 - - 1 9.040 3 Kab. Bone 1 6.000 1 7.000 1 13.000 1 1.000 1 40 1 50 1 14.090 4 Kab. Bulukumba 1 5.000 1 5.500 1 10.500 1 500 1 20 - - 1 11.020 5 Kab. Enrekang 1 1.000 1 5.500 1 6.500 - - - - - - 1 6.500 6 Kab. Gowa 1 6.000 1 5.000 1 11.000 1 1.000 1 20 - - 1 12.020 7 Kab. Jeneponto 1 2.000 1 5.500 1 7.500 - - - - - - 1 7.500 8 Kab. Luwu 1 4.000 1 5.500 1 9.500 - - 1 20 - - 1 9.520 9 Kab. Luwu Utara 1 5.000 1 5.000 1 10.000 - - - - - - 1 10.000

10 Kab. Maros 1 5.000 1 6.500 1 11.500 - - - - 1 25 1 11.525 11 Kab. Pangkep 1 3.000 1 5.000 1 8.000 1 1.000 1 40 1 25 1 9.065 12 Kab. Pinrang 1 5.000 1 7.000 1 12.000 1 1.000 1 40 - - 1 13.040 13 Kab. Kep. Selayar 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 14 Kab. Sidenreng Rappang 1 5.000 1 7.500 1 12.500 1 1.000 - - - - 1 13.500 15 Kab. Sinjai 1 4.000 1 5.000 1 9.000 1 500 1 20 - - 1 9.520 16 Kab. Soppeng 1 5.000 1 5.000 1 10.000 1 1.000 - - - - 1 11.000 17 Kab. Takalar 1 5.000 1 5.000 1 10.000 - - - - - - 1 10.000 18 Kab. Tana Toraja 1 1.500 1 4.500 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 19 Kab. Wajo 1 5.000 1 7.500 1 12.500 1 1.000 - - - - 1 13.500 20 Kota Palopo 1 1.500 1 4.500 1 6.000 - - - - - - 1 6.000 21 Kab. Luwu Timur 1 5.000 1 5.000 1 10.000 - - 1 20 - - 1 10.020 22 Kab. Toraja Utara 1 1.500 1 5.500 1 7.000 - - 1 40 - - 1 7.040 21 SULTRA 12 43.000 12 30.000 - - 12 73.000 - - 5 100 4 100 12 73.200 1 Kab. Buton 1 1.050 1 1.250 1 2.300 - - - - - - 1 2.300 2 Kab. Konawe 1 17.250 1 5.750 1 23.000 - - 1 20 1 25 1 23.045 3 Kab. Kolaka 1 5.150 1 4.150 1 9.300 - - 1 20 1 25 1 9.345 4 Kab. Muna 1 500 1 600 1 1.100 - - - - - - 1 1.100 5 Kab. Konawe Selatan 1 6.750 1 5.600 1 12.350 - - - - 1 25 1 12.375 6 Kab. Bombana 1 3.650 1 2.350 1 6.000 - - 1 20 - - 1 6.020 7 Kab. Kolaka Utara 1 910 1 1.090 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020 8 Kab. Konawe Utara 1 1.360 1 1.640 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 9 Kota Bau-Bau 1 700 1 800 1 1.500 - - - - - - 1 1.500

10 Kota Kendari 1 250 1 250 1 500 - - - - - - 1 500 11 Kab. Muna Barat 1 430 1 520 1 950 - - - - - - 1 950 12 Kab. Kolaka Timur 1 5.000 1 6.000 1 11.000 - - 1 20 1 25 1 11.045

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 91: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

81

79

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)22 BALI 7 22.000 - - - - 7 22.000 - - 6 160 - - 7 22.160 1 Kab. Badung 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 2 Kab. Bangli 1 1.000 - - 1 1.000 - - 1 20 - - 1 1.020 3 Kab. Buleleng 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 40 - - 1 7.040 4 Kab. Jembrana 1 3.000 - - 1 3.000 - - 1 20 - - 1 3.020 5 Kab. Karangasem 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 6 Kab. Klungkung 1 1.500 - - 1 1.500 - - 1 20 - - 1 1.520 7 Kab. Tabanan 1 5.000 - - 1 5.000 - - 1 40 - - 1 5.040

23 NTB 10 35.000 5 10.000 - - 10 45.000 3 2.500 4 140 4 100 10 47.740 1 Kab. Bima 1 6.000 1 750 1 6.750 - - 1 40 - - 1 6.790 2 Kab. Dompu 1 4.000 1 2.000 1 6.000 1 500 1 20 1 25 1 6.545 3 Kab. Lombok Barat 1 2.000 - - 1 2.000 1 1.000 1 40 1 25 1 3.065 4 Kab. Lombok Tengah 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 5 Kab. Lombok Timur 1 10.000 1 2.500 1 12.500 1 1.000 1 40 - - 1 13.540 6 Kab. Sumbawa 1 6.000 1 2.750 1 8.750 - - - - - - 1 8.750 7 Kota Bima 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 8 Kab. Sumbawa Barat 1 2.000 1 2.000 1 4.000 - - - - 1 25 1 4.025 9 Kab. Lombok Utara 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - 1 25 1 1.025

10 Kota Mataram 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 24 NTT 21 75.000 21 10.000 - - 21 85.000 - - 6 120 4 1.100 21 86.220 1 Kab. Belu 1 3.000 1 850 1 3.850 - - - - - - 1 3.850 2 Kab. Ende 1 4.000 1 500 1 4.500 - - 1 20 - - 1 4.520 3 Kab. Flores Timur 1 3.000 1 700 1 3.700 - - - - - - 1 3.700 4 Kab. Kupang 1 3.000 1 300 1 3.300 - - - - - - 1 3.300 5 Kab. Lembata 1 2.000 1 750 1 2.750 - - - - - - 1 2.750 6 Kab. Manggarai 1 5.000 1 750 1 5.750 - - - - - - 1 5.750 7 Kab. Ngada 1 4.500 1 750 1 5.250 - - 1 20 1 275 1 5.545 8 Kab. Sikka 1 4.000 1 300 1 4.300 - - 1 20 - - 1 4.320 9 Kab. Sumba Barat 1 4.000 1 200 1 4.200 - - 1 20 1 25 1 4.245

10 Kab. Sumba Timur 1 4.000 1 800 1 4.800 - - - - - - 1 4.800 11 Kab. Timor Tengah 1 2.500 1 200 1 2.700 - - - - - - 1 2.700 12 Kab. Timor Tengah Utara 1 2.000 1 500 1 2.500 - - - - - - 1 2.500 13 Kab. Rote-Ndao 1 5.000 1 300 1 5.300 - - - - - - 1 5.300 14 Kab. Manggarai Barat 1 7.500 1 750 1 8.250 - - 1 20 1 525 1 8.795 15 Kab. Alor 1 1.500 1 200 1 1.700 - - - - - - 1 1.700 16 Kab. Nagekeo 1 4.500 1 750 1 5.250 - - 1 20 1 275 1 5.545 17 Kab. Sumba Tengah 1 2.000 1 300 1 2.300 - - - - - - 1 2.300 18 Kab. Sumba Barat Daya 1 5.500 1 200 1 5.700 - - - - - - 1 5.700 19 Kab. Manggarai Timur 1 5.000 1 500 1 5.500 - - - - - - 1 5.500 20 Kab. Sabu Raijua 1 1.000 1 200 1 1.200 - - - - - - 1 1.200 21 Kab. Malaka 1 2.000 1 200 1 2.200 - - - - - - 1 2.200

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 92: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

82

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

80

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)25 MALUKU 8 13.900 - - - - 8 13.900 1 500 - - 3 100 8 14.500 1 Kab. MTB 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000 2 Kab. Maluku Tengah 1 1.975 - - 1 1.975 - - - - 1 25 1 2.000 3 Kab. Maluku Tenggara 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 4 Kab. Pulau Buru 1 3.950 - - 1 3.950 1 500 - - 1 50 1 4.500 5 Kab. Kepulauan Aru 1 250 - - 1 250 - - - - - - 1 250 6 Kab. Seram Bag Barat 1 1.250 - - 1 1.250 - - - - - - 1 1.250 7 Kab. Seram Bag Timur 1 1.475 - - 1 1.475 - - - - 1 25 1 1.500 8 Kab. Buru Selatan 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - - - 1 2.000

26 PAPUA 8 19.000 1 4.000 - - 8 23.000 - - 2 40 1 100 8 23.140 1 Kab. Jayapura 1 700 - - 1 700 - - - - - - 1 700 2 Kab. Jayawijaya - - - - - - - - 1 20 - - - 20 3 Kab. Merauke 1 15.500 1 4.000 1 19.500 - - 1 20 1 100 1 19.620 4 Kab. Mimika 1 200 - - 1 200 - - - - - - 1 200 5 Kab. Nabire 1 1.600 - - 1 1.600 - - - - - - 1 1.600 6 Kota Jayapura 1 500 - - 1 500 - - - - - - 1 500 7 Kab. Sarmi 1 100 - - 1 100 - - - - - - 1 100 8 Kab. Keerom 1 200 - - 1 200 - - - - - - 1 200 9 Kab. Waropen 1 200 - - 1 200 - - - - - - 1 200

27 MALUT 6 11.100 - - - - 6 11.100 - - 3 60 2 100 6 11.260 1 Kab. Halmahera Tengah 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 2 Kab. Halmahera Barat 1 1.500 - - 1 1.500 - - - - - - 1 1.500 3 Kab. Halmahera Timur 1 5.425 - - 1 5.425 - - 1 20 1 75 1 5.520 4 Kab. Halmahera Selatan 1 2.000 - - 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020 5 Kab. Halmahera Utara 1 975 - - 1 975 - - 1 20 1 25 1 1.020 6 Kab. Pulau Morotai 1 200 - - 1 200 - - - - - - 1 200

28 BANTEN 6 27.000 - - - 100.000 6 127.000 - - 4 80 4 100 6 127.180 1 Kab. Lebak 1 8.000 - - 1 8.000 - - 1 20 1 25 1 8.045 2 Kab. Pandeglang 1 8.000 - - 1 8.000 - - 1 20 1 25 1 8.045 3 Kab. Serang 1 7.000 - - 1 7.000 - - 1 20 1 25 1 7.045 4 Kab. Tangerang 1 2.000 - - 1 2.000 - - - - 1 25 1 2.025 5 Kota Cilegon 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 6 Kota Serang 1 1.000 - - 1 1.000 - - 1 20 - - 1 1.020

29 BABEL 3 5.000 2 1.000 - - 5 6.000 - - - - - - 3 6.000 1 Kab. Bangka - - 1 500 1 500 - - - - - - - 500 2 Kab. Belitung - - 1 500 1 500 - - - - - - - 500 3 Kab. Bangka Selatan 1 3.000 - - 1 3.000 - - - - - - 1 3.000 4 Kab. Blitung Timur 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000 5 Kab. Bangka Barat 1 1.000 - - 1 1.000 - - - - - - 1 1.000

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 93: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

83

81

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha)30 GORONTALO 5 39.000 5 10.000 - - 6 49.000 - - 2 40 2 100 5 49.140 1 Kab. Boalemo 1 6.370 1 1.750 1 8.120 - - - - - - 1 8.120 2 Kab. Gorontalo 1 13.775 1 2.000 1 15.775 - - - - 1 50 1 15.825 3 Kab. Pohuwato 1 6.800 1 1.850 1 8.650 - - - - 1 50 1 8.700 4 Kab. Bone Bolango 1 2.975 1 2.250 1 5.225 - - 1 20 - - 1 5.245 5 Kab. Gorontalo utara 1 7.800 1 2.150 1 9.950 - - 1 20 - - 1 9.970 6 Kota Gorontalo - 1.280 - - 1 1.280 - - - - - - - 1.280

31 KEPRI - - - - - - - - - - - - - - - - 1 Kab. Natuna - - - - - - - - - - - - - - 2 Kab. Bintan - - - - - - - - - - - - - - 3 Kab. Karimun - - - - - - - - - - - - - - 4 Kab. Lingga - - - - - - - - - - - - - - 5 Kab. Kep. Anambas - - - - - - - - - - - - - - 6 Kota Batam - - - - - - - - - - - - - - 7 Kota Tanjung Pinang - - - - - - - - - - - - - - 8 Kab Dumai - - - - - - - - - - - - - -

32 PAPUA BARAT 9 5.650 - - - - 3 5.650 - - 2 40 4 100 9 5.790 1 Kab. Sorong 1 2.025 - - 1 2.025 - - 1 20 1 25 1 2.070 2 Kab. Manokwari 1 2.475 - - 1 2.475 - - 1 20 1 25 1 2.520 3 Kab. Fak-Fak 1 100 - - - 100 - - - - - - 1 100 4 Kab. Raja Ampat 1 150 - - - 150 - - - - - - 1 150 5 Kab. Teluk Bintuni 1 225 - - - 225 - - - - 1 25 1 250 6 Kab. Teluk Wondama 1 50 - - - 50 - - - - - - 1 50 7 Kab. Kaimana 1 50 - - - 50 - - - - - - 1 50 8 Kab. Sorong Selatan 1 50 - - - 50 - - - - - - 1 50 9 Kab. Manokwari Selatan 1 525 - - 1 525 - - - - 1 25 1 550

33 SULBAR 6 21.000 6 13.350 - - 6 34.350 - - 6 120 1 100 6 34.570 1 Kab. Mamuju 1 5.000 1 2.500 1 7.500 - - 1 20 - - 1 7.520 2 Kab. Majene 1 1.000 1 1.000 1 2.000 - - 1 20 - - 1 2.020 3 Kab. Mamasa 1 2.000 1 3.350 1 5.350 - - 1 20 - - 1 5.370 4 Kab. Mamuju Utara 1 2.500 1 2.000 1 4.500 - - 1 20 - - 1 4.520 5 Kab. Polewali Mandar 1 6.000 1 2.000 1 8.000 - - 1 20 - - 1 8.020 6 Kab. Mamuju Tengah 1 4.500 1 2.500 1 7.000 - - 1 20 1 100 1 7.120

34 KALTARA 2 2.800 - - - - 2 2.800 - - - - - - 2 2.800 1 Kab. Bulungan 1 2.500 - - 1 2.500 - - - - - - 1 2.500 2 Kab. Tana Tidung 1 300 - - 1 300 - - - - - - 1 300

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA HAZTON

PADI INBRIDA

TOTAL PADI INBRIDA PADI HIBRIDA

TOTAL PADI

PROVITAS EKSTENSIFIKASI PERLUASAN AREAL TANAM

PROVINSI & KABUPATEN/KOTANO.

GERAKAN TANAM PADI DENGAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

PERLUASANMELALUI PIP

Page 94: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

82

Lam

pira

n 4

Kegia

tan

: Penin

gkata

n P

roduktivitas

Padi In

brida,

Ekst

ensifikasi P

adi In

brida,

PA

T P

adi In

brida,

Padi H

ibrida,

Teknolo

gi H

azt

on,

Desa

Pert

ania

n O

rganik

Padi *)

Nam

a P

okta

n /

Gapokta

n:

Jum

lah A

nggota

Kelo

mpok

:

Desa

:

Kecam

ata

n:

Kabupate

n:

Kom

oditi

:

1 2 3 4 5 dst

Ke

tera

ng

an

:

KCD/P

enyulu

h

Nam

a …

……

….

Nam

a …

……

….

*)

Pil

ih s

ala

h s

atu

Ju

mla

h

Mengeta

hui

DA

FT

AR

CA

LO

N P

ET

AN

I D

AN

LO

KA

SI

PEN

ER

IM

A B

AN

TU

AN

PEM

ER

IN

TA

H T

AH

UN

20

16

No.

Nam

a

Peta

ni

Luas

Are

al (h

a)

Kebutu

han B

enih

(kg)

Varieta

sJa

dw

al T

anam

Ketu

a K

elo

mpokta

ni

84

Budi

daya

Pad

i Pen

ingk

atan

Pro

dukt

ifitas

, Bud

iday

a Pa

di P

erlu

asan

Mel

alui

PIP

, Bud

iday

a Pa

di P

erlu

asan

Pad

i Hib

rida,

Pe

ngem

bang

an D

esa

Perta

nian

Org

anik

untu

k Pa

di, P

enge

mba

ngan

Pad

i den

gan

Tekn

olog

i Bud

iday

a Ha

zton

*)

Page 95: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

83

Lan

juta

n L

ampi

ran

4

Kegi

atan

Pok

tan

/ G

apok

tan

: Pe

ning

kata

n Pr

oduk

tivita

s Pa

di I

nbrid

a, E

kste

nsifi

kasi

Padi

Inb

rida,

PA

T P

adi I

nbrid

a,

Pa

di H

ibrid

a, T

ekno

logi

Haz

ton,

Des

a Pe

rtan

ian

Org

anik

Pad

i *)

Jum

lah

Ang

gota

Kel

ompo

k:

Des

a:

Keca

mat

an:

Kabu

pate

n:

Kom

oditi

:

Des

a Pr

ogra

m

Ya =

"1"

Subr

ound

1Su

brou

nd 2

Subr

ound

3

ada

= "1

"ad

a =

"1"

ada

= "1

"Ti

dak

= " "

Tida

k =

" "Ti

dak

= " "

Prop

Kab

Kec

Desa

nm_P

rop

nm_K

abnm

_Kec

nm_D

esa

Desa

_Pro

gKo

mod

itiJm

l_Ke

tan

p_sr

1p_

sr2

p_sr

3lt_

sr1

lt_sr

2lt_

sr3

Dite

tapk

an, T

gl…

. Bln

…. T

ahun

201

6Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en …

……

……

……

……

….

Nam

aN

IP

DATA

CAL

ON

PET

ANI C

ALO

N D

AN C

ALO

N LO

KASI

( CP

/CL )

PELA

KSAN

A KE

GIAT

AN B

ANTU

AN P

EMER

INTA

H TA

HUN

201

6(s

esua

i fom

at fi

eld

BPS)

Renc

ana

Luas

Tan

am (H

a)

Jeni

s Ko

mod

itiJu

mla

h Ke

lom

pok

Tan

iSu

brou

nd 1

Subr

ound

2Su

brou

nd 3

Tida

k =

" "Id

entit

as D

esa

Perk

iraan

Pan

en

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" JE

NIS

KO

MO

DITI

"pa

di_p

enin

gkat

an p

rodu

ktiv

itas

inbr

ida

padi

_hib

rida

padi

_pat

pa

di_e

kste

nsifi

kasi

padi

_tek

nolo

gi h

azto

npa

di_d

esa p

erta

nian

org

aniK

PEN

GIS

IAN

KO

LOM

" D

ESA

PRO

GRA

M "

* se

cara

oto

mat

is y

ang

mas

uk k

e da

lam

CPC

L ada

lah

desa

pro

gram

, jad

i bis

a di

isi

deng

an "

1" se

mua

nya

85

Budi

daya

Pad

i Pen

ingk

atan

Pro

dukt

ifitas

, Bud

iday

a Pa

di P

erlu

asan

Mel

alui

PIP

, Bud

iday

a Pa

di P

erlu

asan

Pad

i Hib

rida,

Pen

gem

bang

an D

esa

Perta

nian

Org

anik

untu

k Pa

di,

Peng

emba

ngan

Pad

i den

gan

Tekn

olog

i Bud

iday

a Ha

zton

*)

*) P

ilih

sesu

ai k

egia

tan

Page 96: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

86

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

84

Lampiran 5

SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

NOMOR : .............................................2016 TENTANG

PENETAPAN KELOMPOK TANI PENERIMA DANA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016

KEGIATAN ………………………………………………………)* Menimbang : a. Bahwa ketahanan pangan nasional perlu terus

diupayakan melalui peningkatan produksi untuk menjamin kecukupan pangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

b. Bahwa peningkatan produksi padi tahun 2016 difokuskan pada peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam (PAT), melalui penerapan jajar legowo.

c. Bahwa pelaksanaan kegiatan ...... *) guna peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani perlu ditetapkan kelompok tani penerima Bantuan Pemerintah tahun 2016.

d. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu ditetapkan Kelompok tani Penerima Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;

2. Surat Keputusan .......... Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;

3. Peraturan Daerah Provinsi Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;

4. dst .......

Memperhatikan : 1. DIPA Dinas Pertanian Provinsi .... Nomor .............. Tanggal ............. Bulan ................ Tahun ............

2. Petunjuk Teknis Teknologi Tanam Jajar Legowo Tahun 2016.

3. dst .......

Contoh

Page 97: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

87

85

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA : Penetapan kelompoktani penerima bantuan pemerintah

kegiatan …….. *) tahun anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :............................... Pada Tanggal : ................................ Oleh : Pejabat Pembuat Komitmen .......................................... NIP. ..................................... Disahkan di : .............................. Pada Tanggal : ............................ Oleh: Kuasa Pengguna Anggaran

.......................................... NIP. .....................................

Tembusan : 1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta 2. Bupati / Walikota di ............................. 3. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/Provinsi di .............. 4. dst.

*) disesuaikan dengan kegiatan dalam POK.

Page 98: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

88

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

86

Lanjutan Lampiran 5

Lampiran 6

Desa Kecamatan 1 2 3

dst…

*) Disesuaikan kegiatan

Ditetapkan,Tgl….Bln….Tahun 2016Oleh Pejabat Pembuat Komitmen

NamaNIP

Disahkan Oleh; Kuasa Pengguna Anggaran

NamaNIP

Jumlah

Lampiran Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Penetapan Kelompoktani Penerima Bantuan Pemerintah Pada Kegiatan………..*) Tahun 2016

No Nama Kelompok Tani/

Gapoktan Nama Ketua AlamatNomor Rekening

Jumlah (Rp.)

Alamat Bank Cabang, Unit

Page 99: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

89

87

Lampiran 7

Kegiatan : Peningkatan Produktivitas Padi Inbrida, Ekstensifikasi Padi Inbrida, PAT Padi Inbrida,

Padi Hibrida, Teknologi Hazton, Desa Pertanian Organik Padi *)

Nama Kelompok Tani :

Alamat Kelompok Tani :

Luas Lahan :

Jumlah Anggota Kelompok :

Rincian Kebutuhan Kel. :

Komoditi :

Varietas :

123

dst…

*) Pilih salah satu …………………,……………….**) Menyesuaikan dengan jenis dan kebutuhan

Jumlah

Rencana Usaha Kelompok (RUK)Bantuan Pemerintah Tahun 2016

No. Uraian Kebutuhan Jenis Volume **) Harga Satuan(Rp) Jumlah (Rp)

Mengetahui,Penyuluh / Petugas Pertanian

Nama NIP

Bendahara Kelompok,

Nama NIP

Ketua Kelompok,

Nama NIP

Anggota Kelompok,

Nama NIP

Anggota Kelompok,

Nama NIP

Budidaya Padi Peningkatan Produktifitas, Budidaya Padi Perluasan Melalui PIP, Budidaya Padi Perluasan Padi Hibrida, Pengembangan Desa Pertanian Organik untuk Padi, Pengembangan Padi dengan Teknologi Budidaya Hazton

Page 100: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

90

88

SURAT PERNYATAAN

PENERIMA DAN PENGGUNAAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN 2016

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah nama :……………………. ..

Selaku Ketua Kelompok Tani …………………… Desa…………………. Kecamatan

...............………………… Kabupaten………………… dengan ini menyatakan bahwa

bantuan pemerintah berupa ……………, akan kami gunakan:

a. Untuk pelaksanaan budidaya padi pada kegiatan………………….

b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman, pemeliharaan sampai

panen di areal yang mendapatkan bantuan pemerintah dan sanggup

mengembalikan dana pabila tidak sesuai peruntukannya.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………………… 2016 Mengetahui, Ketua Kel.Tani/Gapoktan PetugasLapangan Materai 6.000 ttd dan cap/stempel ttd dan cap/stempel (………………………) (……………………….)

Page 101: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

89

Lam

pira

n 8

: :

Desa

Keca

mat

anNa

ma

NIP

Nam

a……

……

……

……

……

Tang

gal

Ubin

an

Petu

gas U

bina

nHa

sil U

bina

n (K

u/Ha

GKG

)Va

rieta

s

……

……

….,

tgl,…

……

…, b

ulan

,……

……

.., ta

hun

……

…Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Pro

vinsi

FORM

ISIA

NHA

SIL U

BINA

N KE

GIAT

AN …

…………

…………

…………

…………

….

Kom

odita

s

NoNa

ma P

etan

iNa

ma

Kelo

mpo

kTan

i

Alam

at

Jum

lah

Ubin

an

(Uni

t)

Kabu

pten

91

Page 102: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

92

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

91

Lampiran 9

JARAK TANAM JAJAR LEGOWO

Legowo 2:1 (20cm – 40cm) x 10cm

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1,2 m x 1 m = 4 rumpun x 10 rumpun atau 1,2 m2 = 40 rumpun atau 1 ha = 10.000/1,2 m2 x 40 rumpun = 333.333 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 2,4 m x 2,5 m = 6 m2 atau 8 rumpun x 25 rumpun = 200 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6 m2 x 3 kg = 5.000 kg GKP/ha

40 cm25 cm25 cm

10 c

m

1 m

1,2 cm

Page 103: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

93

92

Legowo 2:1 (25cm – 50cm) x 12,5cm

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1,5 m x 1 m = 4 rumpun x 8 rumpun atau 1,5 m2 = 32 rumpun atau 1 ha = 10.000/1,5 m2 x 32 rumpun = 213.333 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 3 m x 2 m = 6 m2 atau 8 rumpun x 16 rumpun = 128 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6 m2 x 3 kg = 5.000 kg GKP/ha

50 cm25 cm25 cm

12,5

cm

1 m

1,5 cm

Page 104: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

94

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

93

Legowo 2:1 (30cm – 60cm) x 15cm

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1,8 m x 1,2 m = 4 rumpun x 8 rumpun atau 2,16 m2 = 32 rumpun atau 1 ha = 10.000/2,16 m2 x 32 rumpun = 148.148 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 2,7 m x 2,4 m = 6,48 m2 atau 6 rumpun x 16 rumpun = 96 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6,48 m2 x 3 kg = 4.630 kg GKP/ha

60 cm30 cm30 cm

15 c

m

1,2

m

1,8 cm

Page 105: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

95

94

Legowo 4:1 penuh (20cm – 40cm) x 10cm

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1 m x 1 m = 4 rumpun x 10 rumpun atau 1 m2 = 40 rumpun atau 1 ha = 10.000/1 m2 x 40 rumpun = 400.000 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 3 m x 2 m = 6 m2 atau 12 rumpun x 20 rumpun = 240 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6 m2 x 3 kg = 5.000 kg GKP/ha

60 cm

20 cm

1 m

1 m

20 cm

10 c

m

Page 106: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

96

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

95

Legowo 4:1 penuh (25cm – 50cm) x 12,5cm

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1,25 m x 1 m = 4 rumpun x 8 rumpun atau 1,25 m2 = 32 rumpun atau 1 ha = 10.000/1,25 m2 x 32 rumpun = 256.000 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 2,5 m x 2,5 m = 6,25 m2 atau 8 rumpun x 20 rumpun = 160 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6,25 m2 x 3 kg = 4.800 kg GKP/ha

75 cm

25 cm

1 m

1,25 m

25 cm

12,5

cm

Page 107: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

97

96

Legowo 4:1 Kosong (20cm – 40cm) x (10cm – 20cm)

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1 m x 1 m = 6 x 100/20 rumpun atau 1 m2 = 30 rumpunatau 1 ha = 10.000/1 m2 x 30 rumpun = 300.000 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 3 m x 2 m = 6 m2 atau 18 rumpun x 200/20 = 180 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/6 m2 x 3 kg = 5.000 kg GKP/ha

40 cm20 cm

1 m

1 m

10 c

m

1 m

Page 108: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

98

97

Legowo 4:1 Kosong (25cm – 50cm) x (12,5cm – 25cm)

a. Orientasi pertanaman

b. Populasi tanamanPopulasi tanaman dalam 1,25 m x 1 m = 6 x 100/25 rumpun atau 1,25 m2 = 24 rumpun atau 1 ha = 10.000/1,25 m2 x 24 rumpun = 192.000 rumpun

c. Ukuran UbinanUkuran Ubinan yang sesuai adalah : 2,5 m x 2 m = 5 m2 atau 12 rumpun x 200/25 = 96 rumpun

d. Konversi hasil ubinan ke hektarApabila hasil ubinannya 3 kg, maka hasil/produktivitas tanaman adalah10.000/5 m2 x 3 kg = 6.000 kg GKP/ha

50 cm25 cm

1 m

1,25 m

12,5

cm

1,25 m

Page 109: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

vi

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN 2016

Lampiran 12. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 100

Lampiran 13. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 101

Lampiran 14. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ....................... 102

98

Lam

pira

n 10

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGU

STSE

PO

KTN

OP

DES

1Pe

nyus

unan

Jukl

ak d

an P

etun

juk

Lain

nya

2Pe

mbe

ntuk

an T

im T

ekni

s

3So

sial

isas

i

4Fi

nalis

asi C

P/CL

5Pe

nyus

unan

dan

Pen

girim

an R

UK,

Reke

ning

Pok

tan/

Gap

okta

n ke

Kab

upat

en/

Kota

, Pro

vins

i, da

n Pu

sat

6Pr

oses

Adm

inis

tras

i Keu

anga

n

7Pe

nyer

apan

dan

Pen

yalu

ran

Dan

a

Ban

tuan

Pem

erin

tah

ke R

eken

ing

Kelo

mpo

k

8Pe

ngad

aan

dan

Peny

alur

an B

antu

an P

emer

inta

h

9Pe

laks

anaa

n

1. T

anam

2. P

emel

ihar

aan

3. P

anen

10Pe

mbi

naan

11M

onito

ring

12Ev

alua

si

13Pe

lapo

ran

REN

CAN

A JA

DW

AL P

ELAK

SAN

AAN

TEK

NO

LOG

I TAN

AM JA

JAR

LEG

OW

O T

AHU

N 2

016

NO

KEG

IATA

NBU

LAN

99

Page 110: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

100

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

Budi

daya

Pad

i Pen

ingk

atan

Pro

dukt

ifita

s, B

udid

aya

Padi

Per

luas

an M

elal

ui P

IP,

Budi

daya

Pad

i Per

luas

an P

adi H

ibrid

a, P

enge

mba

ngan

Des

a Pe

rtani

an O

rgan

ik u

ntuk

Pad

i, Pe

ngem

bang

an P

adi d

enga

n Te

knol

ogi B

udid

aya

Hazt

on *)

16/1

7Na

ma

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

99

Lam

pira

n 11

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(10)

(11)

1A

250

245

90,0

0

3075

,00

225

52

B4

100

495

95,0

0

8081

,25

650

53 4

dst

Jum

lah

615

06

140

93,3

311

079

,55

875

10

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(ku/

ha)

Prod

uksi

(t

on)

……

……

……

…., t

gl,…

……

…, bu

lan,

……

……

.., ta

hun

……

…Pe

tuga

s Pe

nyul

uhan

Per

tani

an /

Kep

ala

Cab

ang

Din

as P

erta

nian

Kab

upat

en/K

ota

Rea

lisas

i Tan

amR

ealis

asi P

anen

Dila

ksan

akan

M

H 15

/16

(Ha)

Kete

rang

an

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

No

Jum

lah

Luas

A

real

(Ha)

KECA

MA

TA

N :

Jum

lah

(Uni

t)

BL

AN

GK

O L

AP

OR

AN

BU

LA

NA

N K

EC

AM

AT

AN

RE

AL

ISA

SI

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EG

IAT

AN

……

……

……

……

……

……

….

TA

HU

N 2

01

6

BU

LAN

:

16/1

7Na

ma

*) P

ilih

sesu

ai k

egia

tan

Page 111: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

100

Lam

pira

n 12

Des

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

11

12

5050

5010

0.00

50

80.0

0

80

02

dst

12

5050

5010

0.00

50

80.0

0

80

0

KABU

PATE

N :

BLA

NG

KO

LA

POR

AN

BU

LAN

AN

KA

BU

PATE

NR

EALI

SASI

KEG

IATA

N …

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

…TA

HU

N 2

016

BULA

N

:

NoKe

cam

atan

Jum

lah

Luas

Ar

eal

(H

a)

Nam

a……

……

……

……

……

NIP…

……

……

……

……

……

Prov

itas

(k

u/ha

)Pr

oduk

si

(ton

)

Jum

lah

……

……

……

….,

tgl,…

……

…, b

ulan

,……

……

.., ta

hun

……

…Ti

m T

ekni

s Ti

ngka

t Kab

upat

en/K

ota

/

Kepa

la D

inas

Per

tani

an K

abup

aten

/Kot

a

SK

Pene

tapan

CP

CL

(H

a)

Real

isas

i Tan

amRe

alis

asi P

anen

Dilak

sana

kan

MH

15/16

(H

a)Ke

teran

gan

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

101

*) P

ilih

sesu

ai k

egia

tan

BLA

NG

KO

LA

POR

AN

BU

LAN

AN

KA

BU

PATE

NR

EALI

SASI

KEG

IATA

NBu

dida

ya P

adi P

enin

gkat

an P

rodu

ktifi

tas,

Bud

iday

a Pa

di P

erlu

asan

Mel

alui

PIP

, Bu

dida

ya P

adi P

erlu

asan

Pad

i Hib

rida,

Pen

gem

bang

an D

esa

Perta

nian

Org

anik

unt

uk P

adi,

Peng

emba

ngan

Pad

i den

gan

Tekn

olog

i Bud

iday

a Ha

zton

*)TA

HU

N 2

016

16/1

7N

ama

Kaw

asan

Page 112: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

101

Lam

pira

n 13

Keca

mat

anDes

aPo

ktan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

1A

48

820

020

019

597

,50

100

75,0

0

750

52

B5

910

250

250

245

98,0

0

150

80,0

0

1200

53 4 5

dst

91

71

84

50

45

04

40

97

,78

25

07

8,0

0

1

95

01

0

BLA

NG

KO

LA

PO

RA

N B

ULA

NA

N P

RO

VIN

SI

REA

LIS

AS

I K

EGIA

TAN

……

……

……

……

……

……

….

TAH

UN

20

16

PRO

VIN

SI

:

(Ha)

(%)

Luas

(Ha)

BU

LAN

:

No

Kabu

pate

nJu

mla

hLu

as

Are

al

(Ha)

Nam

a……

……

……

……

……

NIP

……

……

……

……

……

Prov

itas

(k

u/ha

)Pr

oduk

si

(ton

)

Jum

lah

……

……

……

….,

tgl

,……

……

, bu

lan,

……

……

..,

tahu

n …

……

Tim

Tek

nis

Tin

gkat

Pro

vins

i

Kep

ala

Din

as P

erta

nian

Pro

vins

i

SK

Pene

tapan

CP

CL

(Ha)

Rea

lisas

i Tan

amRea

lisas

i Pan

enDi

laksa

naka

n

MH

15/1

6

(H

a)Ke

teran

gan 10

2

BLA

NG

KO

LA

POR

AN

BU

LAN

AN

PR

OVI

NSI

REA

LISA

SI K

EGIA

TAN

Budi

daya

Pad

i Pen

ingk

atan

Pro

dukt

ifita

s, B

udid

aya

Padi

Per

luas

an M

elal

ui P

IP,

Budi

daya

Pad

i Per

luas

an P

adi H

ibrid

a, P

enge

mba

ngan

Des

a Pe

rtani

an O

rgan

ik u

ntuk

Pad

i, Pe

ngem

bang

an P

adi d

enga

n Te

knol

ogi B

udid

aya

Hazt

on *)

TAH

UN

201

6

16/1

7

*) P

ilih

sesu

ai k

egia

tan

Page 113: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...

102

Lam

pira

n 14

Uni

tLu

as A

rea

(Ha)

(1)

(2)

(3)

(4)

(7)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

1A

48

200

200

195

97,5

0M

ar,A

pr,

100

75,0

075

070

,00

70,0

0

2B

59

250

250

245

98,0

0Ap

r, Ju

n15

080

,00

1200

73,0

070

,00

3 4 5ds

t

917

450

450

440

97,7

825

078

,00

1950

71,5

070

,00

Jum

lah

……

……

….,

tgl,…

……

…, b

ulan

,……

……

.., ta

hun

……

…Ti

m T

ekni

s Ti

ngka

t Pro

vins

i/Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Pro

vins

i/Ka

bupt

en

Nam

a……

……

……

……

……

…N

IP…

……

……

……

……

……

Real

isas

i Pan

en

Prov

itas

se

belu

m

(ku/

Ha)

Tida

k D

ilak

sana

kan

(Ha)

Ket

Luas

(H

a)Pr

ovit

as

(k

u/ha

)Pr

oduk

si

(ton

)

Bula

n Ta

nam

Prov

itas

di

luar

pr

ogra

m

pada

MT

yang

sa

ma

(ku/

Ha)

No

Kab/

Kec

Targ

etSK

Pe

neta

pan

CPCL

(H

a)

Real

isas

i Tan

am

Uni

t(H

a)(%

)

BLA

NG

KO L

APO

RA

N A

KHIR

PR

OV

INSI

/KA

BU

PATE

NR

EALI

SASI

KEG

IATA

N…

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

.TA

HU

N 2

016

PRO

V/K

AB

:BU

LAN

:

103

*) P

ilih

sesu

ai k

egia

tan

BLA

NG

KO

LA

POR

AN

AK

HIR

PR

OVI

NSI

/ K

AB

UPA

TEN

REA

LISA

SI K

EGIA

TAN

Budi

daya

Pad

i Pen

ingk

atan

Pro

dukt

ifita

s, B

udid

aya

Padi

Per

luas

an M

elal

ui P

IP,

Budi

daya

Pad

i Per

luas

an P

adi H

ibrid

a, P

enge

mba

ngan

Des

a Pe

rtani

an O

rgan

ik u

ntuk

Pad

i, Pe

ngem

bang

an P

adi d

enga

n Te

knol

ogi B

udid

aya

Hazt

on *)

TAH

UN

201

6

102

Lam

pira

n 14

Uni

tLu

as A

rea

(Ha)

(1)

(2)

(3)

(4)

(7)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

1A

48

200

200

195

97,5

0M

ar,A

pr,

100

75,0

075

070

,00

70,0

0

2B

59

250

250

245

98,0

0Ap

r, Ju

n15

080

,00

1200

73,0

070

,00

3 4 5ds

t

917

450

450

440

97,7

825

078

,00

1950

71,5

070

,00

Jum

lah

……

……

….,

tgl,…

……

…, b

ulan

,……

……

.., ta

hun

……

…Ti

m T

ekni

s Ti

ngka

t Pro

vins

i/Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Pro

vins

i/Ka

bupt

en

Nam

a……

……

……

……

……

…N

IP…

……

……

……

……

……

Real

isas

i Pan

en

Prov

itas

se

belu

m

(ku/

Ha)

Tida

k D

ilak

sana

kan

(Ha)

Ket

Luas

(H

a)Pr

ovit

as

(k

u/ha

)Pr

oduk

si

(ton

)

Bula

n Ta

nam

Prov

itas

di

luar

pr

ogra

m

pada

MT

yang

sa

ma

(ku/

Ha)

No

Kab/

Kec

Targ

etSK

Pe

neta

pan

CPCL

(H

a)

Real

isas

i Tan

am

Uni

t(H

a)(%

)

BLA

NG

KO L

APO

RA

N A

KHIR

PR

OV

INSI

/KA

BU

PATE

NR

EALI

SASI

KEG

IATA

N…

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

.TA

HU

N 2

016

PRO

V/K

AB

:BU

LAN

:

102

Lam

pira

n 14

Uni

tLu

as A

rea

(Ha)

(1)

(2)

(3)

(4)

(7)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

1A

48

200

200

195

97,5

0M

ar,A

pr,

100

75,0

075

070

,00

70,0

0

2B

59

250

250

245

98,0

0Ap

r, Ju

n15

080

,00

1200

73,0

070

,00

3 4 5ds

t

917

450

450

440

97,7

825

078

,00

1950

71,5

070

,00

Jum

lah

……

……

….,

tgl,…

……

…, b

ulan

,……

……

.., ta

hun

……

…Ti

m T

ekni

s Ti

ngka

t Pro

vins

i/Ke

pala

Din

as P

erta

nian

Pro

vins

i/Ka

bupt

en

Nam

a……

……

……

……

……

…N

IP…

……

……

……

……

……

Real

isas

i Pan

en

Prov

itas

se

belu

m

(ku/

Ha)

Tida

k D

ilak

sana

kan

(Ha)

Ket

Luas

(H

a)Pr

ovit

as

(k

u/ha

)Pr

oduk

si

(ton

)

Bula

n Ta

nam

Prov

itas

di

luar

pr

ogra

m

pada

MT

yang

sa

ma

(ku/

Ha)

No

Kab/

Kec

Targ

etSK

Pe

neta

pan

CPCL

(H

a)

Real

isas

i Tan

am

Uni

t(H

a)(%

)

BLA

NG

KO L

APO

RA

N A

KHIR

PR

OV

INSI

/KA

BU

PATE

NR

EALI

SASI

KEG

IATA

N…

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

.TA

HU

N 2

016

PRO

V/K

AB

:BU

LAN

:

Luas

Are

al(H

a)

Page 114: PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO TAHUN ...