Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

176
 !"#$% '()*+",-. /0# 12,"+3(4 (2,"+3(456#.4%*+"7+",%8,- 9 8 " . ( : % ; < = - 2 ( > ; : : ?/@ABCBD1 1AEB'FGH1 IGA !/'DJ'JGA ?1ADD1K F823+L+M ?+24+2N+2 !82,(,(0+2 GM+, 08O>:

description

Prof. Richardus Eko [email protected]

Transcript of Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

Page 1: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 1/175

 

[email protected]

V e r s i 1 . 0 – J u n i 2 0 1 1

TEKNOLOGIINFORMASIDANPERGURUANTINGGI:MenjawabTantanganPendidikanAbadke-21

Page 2: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 2/175

 

Halaman2

TEKNOLOGIINFORMASIdanPERGURUANTINGI:

MenjawabTantanganPendidikanAbadke-21

Prof.RichardusEkoIndrajit

[email protected]

AnggotaBadanStandarNasionalPendidikanAnggotaBadanNasionalSertifikasiProfesi

AnggotaDewanPendidikanTinggi

AnggotaDewanRisetNasional

KetuaAsosiasiPerguruanTinggiInformatikadanKomputerse-Indonesia

DokumeninDilindungioleh

Lisensi“CreativeCommons”

http://creativecommons.org/

Page 3: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 3/175

 

Halaman3

Lisensi“CreativeCommons”

:

:

Creative Commons

Creative Commons License Deed

Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported (CC BY-NC-SA 3.0)

This is a human-readable summary of the Legal Code (the full license).

Disclaimer 

 You are free:

Under the following conditions:

With the understanding that:

Notice — For any reuse or distribution, you must make clear to others the license terms of this work.

The best way to do this is with a link to this web page.

to Share — to copy, distribute and transmit the work

to Remix — to adapt the work

Attribution — You must attribute the work in the manner specified by the

author or licensor (but not in any way that suggests that they endorse you

or your use of the work).

Noncommercial — You may not use this work for commercial purposes.

Share Alike — If you alter, transform, or build upon this work, you may

distribute the resulting work only under the same or similar license to this

one.

Waiver — Any of the above conditions can be waived if you get

permission from the copyright holder.

Public Domain — Where the work or any of its elements is in the public

domain under applicable law, that status is in no way affected by the

license.

Other Rights — In no way are any of the following rights affected by thelicense:

Your fair dealing or fair use rights, or other applicable copyright

exceptions and limitations;

The author's moral rights;

Rights other persons may have either in the work itself or in how the

work is used, such as publicity or privacy rights.

Page 4: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 4/175

 

Halaman4

KataPengantar

Salah satu hal yang mencirikan abad ke-21 dalam dunia pendidikan adalah

berkembangnyaparadigma tekno-sains yangmenggejalaakibat kehadiran teknologi

informasi dan komunikasi. Revolusi sistem pembelajaran terjadi akibat hilangnyabatasan sekat-sekat ruang dan waktu sebagai konsekuensi didigitalisasikannya

berbagai sumber daya dan entitas pendidikan, beserta proses belajar-mengajar itusendiri. Institusi atau lembaga pendidikan yang tidak tanggap dalam menghadapi

dinamika perubahan jaman ini akan perlahan-lahan punah karena tidak mampu

beradaptasidanberadopsidengankebutuhanmasyarakatbarutersebut.

Satu-satunya cara agar institusi perguruan tinggi dapat tetap relevan dimata

pemangkukepentingannyaadalahmelaluipemahamanholistikdanmenyeluruhakanprinsip-prinsipperubahanparadigmapendidikandimasamoderenini.Hanyamelalui

keterbukaanberfikirdan kearifanbertindak sajalahmaka pergeseran paradigma inidapat diterima serta dihayati sebagai sebuah kenischayaan hidup yang tidak saja

perlu dicermati, namun patut pula disyukuri karena merupakan buah karya umat

manusia dalam usahanya untuk memperbaiki kualitas kehidupanya dari masa kemasa.

Bukusederhanainipadadasarnyamerupakansuatubungarampaipemikiranpenulisyang disusun berdasarkan pengetahuan serta pengalaman selama menekuni dunia

pendidikan sebagai seorang mahasiswa, dosen, peneliti, mantan dekan dan rektor,anggota Dewan Pendidikan Tinggi, sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan,

anggota Dewan Riset Nasional, dan anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Harapannya adalah agar paling tidak kumpulan tulisan ini dapat menggugah danmeyakinkanparadosenmaupunpimpinanperguruantinggi,terhadapkeragu-raguan

ataukegamangandalammengadapierayangserbadigitaltersebut.Ataupalingtidakkarya ini dapat menjadi jawaban terhadap begitu banyak pertanyaan yang sangat

prinsipdanesensialmengenaimaknakehadiranteknologiinformasidankomunikasi

dalamkontekspendidikantinggi(sistempendidikannasional).

Akhir kata, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada seluruh pihak yang telah begitu banyak berperan dan membantu sehinggakaryainidapatditerbitkan.Mudah-mudahankehadiransejumlahpemikiraninidapat

menjadioasedalampengembangankhazanahilmupengetahuanditanahairtercinta.

Selamatmenikmati…..

Salamhangat,

t.t.d.

Prof.RichardusEkoIndrajit

GuruBesarKomputerInstitutPerbanas

Page 5: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 5/175

 

Halaman5

DaftarIsi

PERANANSTRATEGISTIKDALAMDUNIAPENDIDIKAN..................................................11

Pendahuluan.................................................................................................................12

KonteksKeberadaanTIKdalamPendidikandanPembelajaran......................................12Alasan1:PerilakuPembelajaranGenerasiTerkini......................................................................................12 Alasan2:EvolusiBentukSumberDayaPembelajaran...................................................... .........................14Alasan3:KeterbatasanFisikdanPancaIndraManusia............................................................................15 Alasan4:PerbedaanKecerdasandanRagamGayaBelajar......................................................................16 Alasan5:TuntutanPenyelenggaraanProsesyangEfektifdanEfisien...............................................18

RagamPeranStrategisTIKbagiDuniaPendidikan.........................................................19

NilaiTambahTIKbagiDuniaPendidikanNasional.........................................................25

KeterbatasanKuantitasSumberDayaPendidikan......................................................................................25 KesenjanganKualitasSumberDayaPendidikan...........................................................................................25 KetidakmerataanKesempatanMemperolehPendidikan.........................................................................26 ModeldanPendekatanPendidikanyangKurangRelevan.......................................................................26 KeterbatasanBiayaPengembanganInstitusi.................................................................................................27 KetiadaanLingkunganAkademikyangKondusif.........................................................................................28 KecilnyaKesempatanPengembanganDiri......................................................................................................28 KeenggananuntukBerubahdanBerbenahDiri......................................................... ...................................28

StrategiMenghadapiTantanganPenerapanTIK............................................................29PenyediaanInfrastrukturdanFasilitasTIK....................................................................................................29 AkselerasiPenerapanTIKdiTanahAir............................................................................................................30

Penutup........................................................................................................................32

KONTEKSTIKDALAMPENDIDIKANTINGGI....................................................................33

PersepsiGenerasiterhadapTeknologiInformasidanKomunikasi.................................34

KenyataanLapangandanTantangannya.......................................................................35

ManfaatTIKbagiPerguruanTinggi................................................................................35PerananUtamaTIKdalamProsesPembelajaran.........................................................................................36

1.TIKsebagaiPendukungAktivitasPembelajaran.....................................................................................36

 2.TIKsebagaiPemberdayaDosendanMahasiswa.....................................................................................37 3.TIKsebagaiAlatKelolaAsetIntelektual......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... ....394.TIKsebagaiPenunjangProsesPenelitian...................................................................................................415.TIKsebagaiPengembangProdukPendidikan..........................................................................................43

PerananPenunjangTIKdalamPenyelenggaraanInstitusi......................................................................44 1.TIKuntukMendukungAktivitasOperasionaldanAdministrasi.......................................................45  2.TIKuntukMembantuProsesPengambilanKeputusan.........................................................................46 3.TIKuntukMenunjangAktivitasKomunikasiantarStakeholders....................................................47 4.TIKuntukPenjaminterjadinyaOptimalisasiProsesdanSumberDaya........................................49 5.PenjalinKemitraanStrategisdenganPihakEksternal.........................................................................51

EksesNegatifdariKeberadaanTIK....................................................................................................................52 KedangkalandalamProsesBerfikirdanBereksperimen..........................................................................52PenggunaanInformasidanPengetahuanBerkualitasRendah.............................................................52KecenderunganHanyaMenjadiKonsumenInformasiSemata..............................................................53

Page 6: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 6/175

 

Halaman6

ProteksiBerlebihanterhadapInformasidanIlmuPengetahuanyangDimiliki............................53KetegangandalamBerinteraksiantaraDosendanMahasiswa............................................................53KeengganandalamBeradaptasidenganLingkunganPembelajaranModeren.............................54KesulitandalamMengembangkanKurikulumTermutakhir..................................................................54KetidaksiapanMenghadapiBudayaEvaluasiKinerja...............................................................................55 

TantanganMengimplementasikanAspek“GoodGovernance”.......... .......... ......... .......... .......... .......... ....55 StrategiImplementasiEfektifTIK.......................................................................................................................55 LangkahPertama:......................................................................................................................................................55 LangkahKedua:...........................................................................................................................................................56LangkahKetiga:...........................................................................................................................................................57 LangkahKeempat:......................................................................................................................................................58

Penutup...........................................................................................................................................................................58

KERANGKAARSITEKTURSISTEMTIKDALAMKAMPUS..................................................59

Pendahuluan.................................................................................................................60

ArsitekturTIKPerguruanTinggi.....................................................................................60ArsitekturBisnisdanOrganisasi........................................................ ............................................................. .....62ArsitekturInformasidanBasisData..................................................................................................................63 ArsitekturAplikasidanPirantiLunak...............................................................................................................64 ArsitekturPirantiKerasdanJaringanInfrastruktur...................................................................................67

AspekStrategisPengembanganArsitekturTIK..............................................................68KeselarasanantaraStrategiTIKdanStrategiPengembanganPerguruanTinggi..........................68 DinamikaManusiaKampusdanPerguruanTinggi................................................... ...................................69AtributdanKebutuhanKualitas...........................................................................................................................69 LingkunganTeknologiInformasi.........................................................................................................................70

RepresentasiRancangan.........................................................................................................................................70 Penutup........................................................................................................................71

PENGUKURANKINERJATIKDIPERGURUANTINGGI......................................................72

Pendahuluan.................................................................................................................73

KerangkaUtamaSistemTIK..........................................................................................73Domain1:AspekValuedanManfaatTIK(Kebutuhan).............................................................................75

ManfaatPrimer#1–PeningkatanKualitasPembelajaran......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .75 ManfaatPrimer#2–PemberdayaanDosendanStafAkademik..........................................................75 

ManfaatPrimer#3–PengelolaanSumberDayaIntelektualdanPengetahuan...........................76ManfaatPrimer#4–PendukungPelaksanaanPenelitiandanPengembangan......... .......... .........76ManfaatPrimer#5–PengembanganInovasiProgramPendidikan...................................................77  ManfaatSekunder#1–AutomatisasiProsesOperasionaldanAdministrasi..................................77 ManfaatSekunder#2–OptimalisasiSumberDaya....................................................................................78ManfaatSekunder#3–DukunganProsesPengambilanKeputusan...................................................78ManfaatSekunder#4–MediaKomunikasidanKoordinasi...................................................................79ManfaatSekunder#5–PenjalinKolaborasidenganMitraStrategis.................................................79

Domain2:AspekSpesifikasidanKapabilitasTIK(Ketersediaan)........................................................80 KomponenPirantiKeras,Infrastruktur,danFasilitasPenunjang........................................................80 KomponenProgramdanAplikasi........................................................................................................................81

KomponenData,Informasi,danPengetahuan..............................................................................................82KomponenSumberDayaManusia.......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .83Domain3:AspekStrategiTataKeloladanManajemenTIK...................................................... ...............83

Page 7: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 7/175

 

Halaman7

ManajemenTIK.............................................................................................................84GovernanceTIK...........................................................................................................................................................84 Prinsip,Kebijakan,danStrategi.......................................................... ............................................................. .....85ProsesdanProsedur.................................................................................................................................................85 IndikatorKinerja.........................................................................................................................................................85

Penutup........................................................................................................................86

MANAJEMENTATAKELOLATIKDIPERGURUANTINGGI................................................87

Pendahuluan.................................................................................................................88

PrinsipTataKelolayangBaik.........................................................................................88ProsesPerencanaandanPengaturanOrganisasi.........................................................................................89

PenyusunanRencanaStrategisTIK....................................................................................................................89PengembanganModelArsitekturInformasi...................................................................................................89PenentuanAdopsiJenisTeknologi.......................................................................................................................90 PenentuanKerangkaProsesTIK,Organisasi,danRelasinya..................................................................90PengelolaanInvestasiTIK.......................................................................................................................................91PelaksaanSosialisasidanKomunikasiSasaranManajemen...................................................................91PengelolaanSumberDayaManusiaTIK...........................................................................................................92PengelolaanAspekKualitas...................................................................................................................................92PengkajiandanPengelolaanManajemenResiko.........................................................................................92PengelolaanManajemenProyek..........................................................................................................................93

ProsesPengadaandanImplementasi................................................................................................................93 IdentifikasiSolusiAutomatisasi.......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... ......93PengadaandanPemeliharaanAplikasiPirantiLunak..............................................................................94PengadaandanPemeliharaanInfrastrukturTeknologi...........................................................................94

PendayagunaanOperasidanPemanfaatan......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... .......... ......... ...94PengadaanSumberDayaTIK................................................................................................................................94PengelolaanPerubahan...........................................................................................................................................95 InstalasidanAkreditasiSolusidanPerubahan.............................................................................................95 

ProsesPendayagunaandanPenunjang............................................................................................................95 PenenentuandanPengelolaanTingkatPelayanan.....................................................................................95 PengelolaanPelayananKemitraan.......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... .........96PengelolaanKinerjadanKapasitas....................................................................................................................96PenjaminanOperasionalBerkesinambungan................................................................................................97 PenjaminanKeamananSistem.............................................................................................................................97 PengkajiandanAlokasiBiaya...............................................................................................................................97 PendidikandanPelatihanPengguna.................................................................................................................98PengelolaanPusatInformasidanInsiden.......... .......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... ......98PengelolaanKonfigurasiSistem...........................................................................................................................98PengelolaanMasalah................................................................................................................................................98PengelolaanData........................................................................................................................................................99PengelolaanLingkunganFisik..............................................................................................................................99PengelolaanKegiatanOperasional.....................................................................................................................99

ProsesPemantauandanEvaluasi........................................................................................................................99 PemantauandanEvaluasiKinerjaTIK.............................................................................................................99

PemantauandanKinerjaKontrolInternal....................................................................................................100 PenjaminanKepatuhanpadaPeraturan.......... .......... .......... .......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .....100PelaksanaanTataKelolaTIKsecaraBaik.....................................................................................................100

Penutup......................................................................................................................100

Page 8: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 8/175

 

Halaman8

E-LITERACY:MENANAMKANBUDAYA PEMANFAATANTIKDIKAMPUS.......................101

Domain1:PenggunaanPirantiKomputasidanKomunikasi.........................................102

Domain2:PemanfaatanAplikasiStandarPenunjangPendidikan................................103InformationManagement.....................................................................................................................................103

CommunicationMedia............................................................................................................................................104ProductivityTools....................................................................................................................................................104 CyberDiscourse.........................................................................................................................................................105VariousEducationalApplications...................................................... ............................................................. ...105

MembentukBudayaPaham,Perduli,danMelekTIK...................................................106PahamdanPerduli...................................................................................................................................................106 StimulasiuntukBelajar..........................................................................................................................................107 FasilitasPendukung.................................................................................................................................................108PenghargaandanPengakuan..............................................................................................................................109

TEKNOLOGIINFORMASIDANPARADIGMAPENDIDIKANABADXXI.............................111

Pendahuluan...............................................................................................................112

KarakteristikSDMAbadXXI........................................................................................112

ModelPendidikanMasaMendatang...........................................................................115PemanfaatanTeknologiPendidikan.................................................................................................................115PeranStrategisGuru/DosendanPesertaDidik..........................................................................................115 MetodeBelajarMengajarKreatif.......................................................................................................................116 MateriAjaryangKontekstual..............................................................................................................................116 StrukturKurikulumMandiriberbasisIndividu..........................................................................................117

KeterlibatanIntensifOrangTuadanKomunitasSekitar........................................................................117 Sekolah/KampussebagaiMercuSuarserta“CenterofExcellence”...................................................117 PembaharuanPolaPikirmengenaiPendidikandanPengajaran...................................................... ...118

PergeseranParadigmaPendidikan..............................................................................118PerubahanParadigmaBelajarMengajar........................................................................................................118 PerubahanParadigmaPenyelenggaraanInstitusiPendidikan.......................................................... ...120

Penutup......................................................................................................................121

FENOMENAOPEN-COURSEWAREDAN KEKAYAANKONTENDIINTERNET...................123

GerakandanInisiatifOpenCourseWare.......................................................................124

KekayaanKontendiInternet.......................................................................................127MencariBahanPresentasi........................................................... ............................................................. .............127MemastikanKualitasBahan.................................................................................................................................128 MenghormatiAsetIntelektual............................................................................................................................129 MengembangkanPencarian.................................................................................................................................129 MemperkayaKhazanahReferensi.....................................................................................................................130 MendapatkanGambarIlustrasi..........................................................................................................................130 MengunduhFileVideo............................................................................................................................................131 MemfokuskanPencarianAsetIntelektual.....................................................................................................132 MemanfaatkanPerintahLain..............................................................................................................................132

MenjelajahFiturdanKapabilitasTambahan................................................................................................133

Page 9: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 9/175

 

Halaman9

Penutup......................................................................................................................133

INISIATIFKONSEPOPENEDUCATIONDANTANTANGANNYA.......................................134

Pendahuluan...............................................................................................................135

KonsepOPENEDUCATION...........................................................................................135

ModelOPENLEARNING...............................................................................................136OnlineLearning.........................................................................................................................................................136 E-Learning....................................................................................................................................................................136VirtualLearning........................................................... ............................................................. .................................136DistanceLearning.....................................................................................................................................................137FlexibleLearning......................................................... ............................................................. .................................137IndependentLearning............................................................................................................................................137 IndividualisedLearning.........................................................................................................................................137 Resource-BasedLearning.....................................................................................................................................138 Self-SupportedLearning........................................................................................................................................138Student-CenteredLearning..................................................................................................................................138 Computer-AssistedLearning...............................................................................................................................138 InteractiveLearning................................................................................................................................................139 Work-BasedLearning.............................................................................................................................................139

ImplementasiOPENEDUCATION.................................................................................139

ManfaatOPENEDUCATION.........................................................................................141PesertaDidik...............................................................................................................................................................141Instruktur.....................................................................................................................................................................142ManajemenPendidikan...................................................... ............................................................. .......................142

InstitusiPendidikan.................................................................................................................................................143

CaraMerancangOPENEDUCATION.............................................................................144Langkah#1:PerubahanParadigmaPembelajaran....................................................................................145 Langkah#2:PenetapanObyektifPembelajaran.........................................................................................145 Langkah#3:PengembanganKerangkaProgramBelajar-Mengajar..................................................145 Langkah#4:PenyiapanSumberDayaPembelajaran...............................................................................145 Langkah#5:PenyusunanModelTataKelolaProsesBelajar.................................................................147

Penutup......................................................................................................................147

INSTRUMENEVALUASIADOPSITEKNOLOGIINFORMASI.............................................148

Pendahuluan............................................................................................................149

InstrumenPenerapanTIKdiPerguruanTinggi...................................................149ProfilPerguruanTinggi..........................................................................................................................................149InformasiUmumdanTIKPerguruanTinggi................................................................................................150 Kriteria1:TataKelolaTIKPerguruanTinggi..............................................................................................150

OrganisasiTIK............................................................................................................................................................150 PerencanaanTIK.......................................................................................................................................................151 EvaluasiTIK.................................................................................................................................................................152

Kriteria2:InfrastrukturdanFasilitasTIKPerguruanTinggi................................................................153

Kriteria3:SistemdanAplikasiTIKPerguruanTinggi....................................................... .......................156Kriteria4:InformasidanKontenTIKPerguruanTinggi.........................................................................157 Kriteria5:StakeholderTIKPerguruanTinggi.............................................................................................159

Page 10: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 10/175

 

Halaman10

CaraPenilaian.............................................................................................................160Langkah1:ScoringHasilEvaluasiDiri............................................................................................................160 Langkah2:HitungNilaiSub-TotalperKriteria...........................................................................................167 Langkah3:HitungNilaiTotalAkhir.................................................................................................................167 Langkah4:MengartikanNilaiAkhir.................................................................................................................167

Penutup.....................................................................................................................169

DaftarPustaka..........................................................................................................170

Indeks........................................................................................................................173

ProfilPenulis............................................................................................................175

Page 11: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 11/175

 

Halaman11

Bagian1

PERANANSTRATEGISTIKDALAMDUNIAPENDIDIKAN

Page 12: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 12/175

 

Halaman12

PendahuluanPerkembanganpesatteknologiinformasidankomunikasi(baca:TIK)telahmerubah

tata cara manusia bersikap dan berperilaku dewasa ini, terutama dalam kaitannya

denganproseskomunikasidaninteraksi.Adalahmerupakansuatukenyataanbahwahampir seluruh bidang industri dan aspek kehidupan masyarakat moderen tidak

luput dari jangkauan teknologi ini, karena telah terbukti mampu mendatangkansejumlahnilaidanmanfaatsignifikanbagiperkembanganjamandanperadabanumat

manusia(Banks,2003).Kemajuan teknologiyangtumbuhpesatsecaraeksponensial

ini telah menghasilkan sejumlah situasi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnyaolehumatmanusia.Fenomenasepertibumiterasamenjadisemakinkecil,masyarakat

terkesan bertambah kritis, bisnis tumbuh jauh lebih dinamis, ekonomi bergerak

secarafluktuatif,danpolitikantarnegarabergejolaktakmenentu,hanyamerupakansuatu tanda-tanda jaman dan bukti bahwa pada dasarnya dunia telah banyak

mengalamiperubahanyangsangatmendasar.Pendidikansebagaisebuahprosesdanindustri, tidak terlepas pula dari jangkauan perkembangan teknologi ini. Bahkan

petinggi dan peneliti UNESCO menilai bahwa dampak terbesar dari perkembanganTIK di dunia ini justru akan menimpa sektor pendidikan (UNESCO, 1998).Diperkirakan puncak dari implementasi TIK dalam dunia pendidikan akan secara

revolusioner berdampak pada terjadinya proses transformasi besar-besaran dalam

proses mengajar-belajar di sekolahmaupunpada lembagaatau institusipendidikanformal lainnya, dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi (Zucker,

2008). Terlepas dari telah begitu banyaknya pihak yang menerapkan danmengimplementasikan TIKdalaminstitusipendidikannya,tidak sedikitpula mereka

yangmasihmempertanyakanisu-isuseputarkenyataanini,seperti:

•  Bagaimanahaltersebutdapatterjadi?

•  Aspekapasajayangmelatarbelakanginya?

•  Mengapaperlumencermatikecendurunganini?

•  Adakahpeluangdankesempatanyangdapatdimanfaatkan?

•  Persiapansepertiapayangharusdilakukanolehparapraktisipendidikan?

KonteksKeberadaanTIKdalamPendidikandanPembelajaranAda sejumlah alasan mendasar dan sangat prinsip yang melatarbelakangi berbagai

negara untuk berlomba-lomba melibatkan serta memanfaatkan teknologi informasi

semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

penyelenggaraan pendidikan yangdilakukan. Berikutadalah sejumlah alasan utamayangdimaksud.

Alasan1:PerilakuPembelajaranGenerasiTerkini

Bayiyanglahirdiatastahun90-ansudahbiasamelihatberbagaiteknologiinformasi

dan komunikasi dalam lingkungan kehidupannya sehari-hari. Berbeda dengan

generasilamayangketikalahirbaruadatelevisidanradio,generasimilenialinilahirketika teknologi semacam telepon genggam, komputer, SMS, PDA (Personal Digital

Assistant), internet, games (Playstation, XBox, Nintendo, dsb.), dan piranti-pirantidigitallainnyasedangdalampuncakperkembangannya.Sehinggatidaklahanehjika

dikatakan bahwa generasi ini sangatlah handal dalam menggunakan perangkatteknologi(baca:technologyliteracy),karenasumberdayainitelahmenjadibagiantakterpisahkandarikehidupanmerekasehari-hari(Conradetal.,2010).

Page 13: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 13/175

 

Halaman13

Dalam perspektifcarapandang perilaku, merekamenganggapbahwahampirsemuaaspekkehidupansaatiniberhubungandandapatdiaturdengankeberadaanberbagai

aplikasi teknologi, seperti yang dikenal dalam konsep seperti e-government, e-learning,e-procurement,e-democracy,danlainsebagainya.

Terkait dengan proses pendidikan dan pembelajaran, generasi ini berada dalam

empatdomainberbedayangbekerjasecarasimultan.Merekabelajarmelaluiinteraksidalam keluarga di rumah, melalui kegiatan pendidikan di sekolah, melalui aktivitas

danrelasidenganteman-temankomunitasdiranah-ranahpublik,danmelaluiproses

berselancardiduniamaya(baca:internet).Berbagaistatistikmemperlihatkanbahwadari hari ke hari, proporsi berinteraksi di dunia maya memperlihatkan

kecenderunganmeningkatsecaracukuptajam–meninggalkanmodelkomunikasidaninteraksitradisionaldirumah,sekolah,danranahpublik.Artinya,bayi-bayiyanglahir

pascatahun2000,akanmemilikipolabelajaryangsangatberbasisteknologi;karena

dimatamereka,ketikalahir,keberadaankonsepteknologitelahadaterlebihdahulusebelumyangbersangkutanmengenalkonsepsekolah.Merekaakanmerasaasingjika

melihatadasebuahsekolahataulembagapendidikanyangtidakmelibatkanteknologidalamprosesbelajarmengajarnya.

Page 14: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 14/175

 

Halaman14

Alasan2:EvolusiBentukSumberDayaPembelajaran

Dalamduniapembelajaran,jikadiperhatikansecaraseksama,telahterjadiempatkali

revolusi besar-besaran karena ditemukannya empat buah konsep dan/atau produk“teknologi” dalam berkomunikasi. Pertama adalah ketika ditemukannya “konsep

berbahasa”. Dalam ranah prasejarah manusia, ketika individu-individu di dunia ini

menemukan konsep “bahasa” sebagai alat berkomunikasi, maka mulailah jamanrevolusi pembelajaran pertama. Mereka yang memiliki ilmu tertentu segera

menularkannyakeoranglain,baiksanaksaudaradarikeluargasendirimaupunpihaklainnya, demi berbagai tujuan kehidupan – mulai dari sekedar membantu mencari

kebutuhan hidup (mencari makan dan minum, membuat pakaian, dan membangun

tempat tinggal) sampai dengan membentuk sebuah komunitas sebagai alatpertahanan(sukubangsa).Siapasajayangsanggupmenguasaibahasaverbalmaupun

non verbal, berpotensi menjadi “guru” dan “siswa” dalam kelompoknya. Kunci

pembelajaranpadasaatiniadalahkemampuandalamberbahasalisan.

Permasalahan yang timbul pada saat itu adalah adanya keterbatasan dalam prosespenularanilmudariindividukeindividulainnya.Jikaadaseorangguruutamaatau

“suhu” yangmenguasaiilmutertentudantiada bandingannya,maka siapapunyangberniat berguru dengannya harus bertatap fisik dengan yang bersangkutan karena

harussalingberkomunikasisecaralangsung.

Pada saat inilah maka revolusi kedua terjadi, yang dipicu dengan ditemukannya

konsep tulisan alfabet. Ilmu yang tadinya hanya “menempel” pada seseorang, yang

semakin tua semakin hilang memori dan kemampuan penularannya, mulai dapatditorehkandalamberbagaiberkasatauentitassepertibatu,kayu,daunlontar,kertas

papirus,buku-buku, danlainsebagainya. Dimulaidarierainilah maka pengetahuanatau ilmu sanggup “berkelana” dari satu tempat ke tempat lainnya, sejalan dengan

perpindahan beraneka ragam berkas atau entitas tersebut. Contoh klasik adalah

primbonrahasiajurus-juruskung-fuyangdiperebutkanberbagaiperguruanbeladiri,ataubukuteknikoperasikedokteranyangdipelajariolehinstitusi-institusiterkemuka

didunia,ataukumpulanrahasiapengobatantradisionalcinayangdicariolehtabib-

tabib manca negara, dan lain sebagainya. Permasalahan dalam era ini adalahketerbatasandarisumberilmupengetahuanyangdimaksud,karenabiasanyamasing-

Page 15: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 15/175

 

Halaman15

masing sumber pengetahuan tersebut jumlahnya hanya ada satu (karena

membuatnyacukuplahsulitdanmemakanwaktuyanglama).Olehkarenaitutidaklahheranjikabahantersebutmenjadirebutandariberbagaipihak,sehinggatidakheran

jika wujudnya dari masa ke masa semakin hancur serta rusak karena adanyaperpindahantangandankepemilikan.

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, revolusi ketiga mulai terjadi seiringdengan ditemukannya mesin cetak (baca: Gutenberg). Dengan ditemukannya

teknologi memperbanyak berkas cetakan di atas kertas dalam waktu cepat, maka

dimulailah era penerbitan koran dan majalah berkala lainnya. Tentu saja hal iniberpengaruh terhadap dunia penyebaran ilmu pengetahuan mengingat seluruh

sumber-sumberpembelajaranyangtadinyaberjumlah terbatas, dapat segera dituliskembalidandicetakdalamoplahatauvolumeyangbesar.Satu-satunyapermasalahan

yangdihadapiketikaituadalahmasalahdistribusi,karenauntukmengirimkanbegitu

banyak publikasi ke berbagai tempat diperlukan sumber daya yang tidak sedikit,

dimulaidarikudahinggakeretaapiataubahkankapalterbang.Tidakjarangdijumpaikasusdimanaberitasudahsampaiterlebihdahulusebelumpublikasiyangdikirimkan

diperolehpelanggan,ataubahkanbiayayangdipergunakanuntukmengirimkankabarjauhlebihmahaldaripadanilaidaripesanitusendiri.

Revolusi terakhir dalam dunia pendidikan dan pembelajaran terjadi ketika mulai

ditemukan teknik digitalisasi dalam laboratorium komputer. Dengan adanya

kemajuan teknologi ini, berkas-berkas berbasis teks dan gambar yang biasanyadicetakpadakertas,dapatdisimpandalambentukfileelektronik.Bahkantidakhanya

itu, audio dan video yang dahulu harus disimpan secara fisik dalam bentuk pitarekaman,telahberhasilpuladiubahformatnyamenjadifileelektronik.Dengantelah

berhasil ditransformasikannya entitas fisik menjadi file elektronik, maka prosespenggandaan dan penyebaran dapat dilakukan secara super cepat. Hanya dalamhitungandetik,sebuahberkasdigitaldapatdikirimkanlangsungkeseluruhpenjuru

duniauntuksegeradinikmatikeberadaannya.Mengingatbahwapadadasarnyabuku,

majalah, jurnal, artikel, suara, dan film dapat direpresentasikan dalam format fileelektronik, maka tentu saja hal ini mendatangkan dampak yang sangat signifikan

terhadap kemajuan teknologi pendidikan dan pembelajaran (Gaurav et al., 2003).Seorang peserta didik dapat dengan leluasa melakukan proses pembelajaran dari

mana saja,kapansaja,dan di mana saja diinginkan, tanpaharus melakukan proses

tungguyanglamasertamahal(baca:on-demandlearning).

Alasan3:KeterbatasanFisikdanPancaIndraManusiaSecara filosofis, teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam melakukan

aktivitasnya. Manusia perlu dibantu karena pada dasarnya kemampuan seorangindividu sangatlah terbatas. Katakanlah dalam hal ingatan atau memori. Selain

terbatasnya kemampuan mengingat-ingat suatu peristiwa atau kejadian,

kecenderungan tingkat daya ingat seseorangmenurunsejalan dengan pertambahanusia. Demikian pula terhadap keterbatasan panca indera. Seorang siswa misalnya,

hanya dapat melihat atau mendengar hal-hal yang ada di sekitarnya saja, sehinggaproses pembelajaran sangat terbatas pada lingkunganfisikatau lingkungan dimana

guru dan siswa berada. Demikian pula dengan kemampuan seorang guru dalam

mengajarkansebuahmaterikepadabanyaksiswanya,dimanatingkatkonsistensidankualitasnyacenderungmenurunkarenalelah,bosan,fatik,danlain-lain.

Page 16: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 16/175

 

Halaman16

Dalam berbagai konteks keterbatasan ini, teknologi informasi dan komunikasimenawarkan berbagai terobosan dan solusi pemecahan masalah. Misalnya adalah

kemampuan sebuah flash diskberkapasitas 2GBuntuk menyimpan sekitar 100rimkertasakansangatmembantugurudansiswadalammengatasimasalahkemampuan

dayaingatdanmereduksivolumefisikbuku-bukureferensi.

Atauaplikasiteleconferencemaupunwebcastyangmemungkinkanseorangpeserta

didik untuk dapat menikmati ceramah atau kuliah seorang pengajar di lokasigeografis yang berbeda. Artinya, teknologi dalam konteks ini berfungsi untuk

mengatasiberbagaikendalayangdihadapikarenaketerbatasanpancaindramanusia

– dimana UNESCO menterjemahkan fungsi ini ke dalam definisi e-learning sebagaisebuah konsep dengan obyektif utama memenuhi kebutuhan pendidikan dan

pembelajaran yang selama ini tidak dapat terselesaikan atau “to meet the unmeteducationalneeds”.

Alasan4:PerbedaanKecerdasandanRagamGayaBelajar

Pada dasarnya setiap individu itu unik, karena diciptakan dengan kemampuan dantalenta yang berbeda-beda. Oleh karena itulah maka seorang pakar dari Harvard

Universitymemperkenalkanmodelspektrumtipekecerdasanmanusia.

Dalam konsep “multiple intelligence” atau kecerdasan majemuk ini, dikenal ada 9(sembilan)jeniskecerdasanmanusia,yaitu:

1.  Kecerdasan Logika Matematis – terkait dengan kemampuan berfikir secara

runtutdanterstrukturdalammemecahkansuatupersoalan;

2.  Kecerdasan Verbal Linguistik – terkait dengan kemampuan berbahasa danmenggunakanbahasasebagaialaikomunikasi;

3.  Kecerdasan Ritme Musik – terkait dengan kemampuan dalam memahami

keteraturanbunyidanmenciptakankeindahandarinya;4.  Kecerdasan Kinestetik Otot– terkait dengan kemampuan menggerakkandan

memfungsikan berbagai anatomi fisik manusia untuk berbagai tujuan atauobyektiftertentu;

5.  Kecerdasan Intrapersonal – terkait dengan kemampuan dalam menggunakan

kekuataninternalindividumelaluiprosespengendaliandiridanintrospeksikedalamsecaraintensif;

Page 17: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 17/175

 

Halaman17

6.  Kecerdasan Interpersonal – terkait dengan kemampuan menjalin kerjasama

dengan pihak-pihak eksternaldi luar dirisendiri untuk menciptakan jejaringrelasiyangbermanfaat;

7.  Kecerdasan Eksistensi – terkait dengan kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai asal usul suatu sebab dan menciptakan

berbagaiteoriterkaitdengannya;8.  Kecerdasan Visual Spasial – terkait dengan kemampuan memahami

keteraturandankeindahansuatugambarmaupuntataruangentitasduaatau

tigadimensiuntukberbagaikeperluannyata;dan

9.  Kecerdasan Naturalis – terkait dengan kemampuan memahami danmelaksanakan kegiatan yang ramah lingkungan dalam rangka menciptakan

bumiyanglebihbaik.

Mengingat bahwa pada dasarnya setiap manusia memilii kekuatan dan kecerdasan

yang berbeda-beda, maka dapat diduga bahwa gaya belajar mereka pun pastiberanekaragam.Dengangayabelajaryangberanekaragamtersebut,sangatmustahil

jika pendekatan proses belajar mengajar dilakukan secara homogen alias seragam

(Beetham et al., 2007). Dalam kaitan ini, harus terjadi perubahan paradigma, pola

pikir, dan perilaku dalam penyelenggaraan belajar mengajar di kelas seperti yangditampilkanpadagambarberikut.Perubahanyangdimaksudantaralain:

•  Dari model belajar mengajar dimana guru menjadi pusat perhatian, menjadi

polapembelajarandimanapesertadidikmenjadisubyekyanglebihaktif;

•  Dari pola interaksi yang hanya satu arah dimana guru berbicara dan siswa

mendengar, menjadi suatu model interaksi yang melibatkan seluruh pancaindera;

•  Dari perspektif pembelajaran dimana setiap siswa memperoleh ilmu danpengalaman yang sama, menjadi terjadinya akuisisi terhadap pengetahuan

yangbervariasidanberagam;

•  Dari lingkungan belajar yang monoton, menjadi suatu lingkungan yanginteraktifdenganmenggunakanberbagaimediadanfasilitaspendidikan;

Page 18: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 18/175

 

Halaman18

•  Dari lokasi pembelajaran yang terisolasi di kelas dan/atau laboratoriumsemata,menjaditempatbelajarmengajaryangbervariasi;

•  Darialurpenyampaianpengetahuanyangsatuarah,menjadipertukaranilmupengetahuandankompetensiyangmultiarah;

•  Dari mekanisme pembelajaran yang pasif, menjadi sangat aktif karena

terjadinyakomunikasimultiarahantaraseluruhpesertadidik;•  Dari mempelajari hal-hal yangbersifatfaktualdanhistoris,menjadi aktivitas

berfikirsecaralateral;

•  Dari yang berbasis pengetahuan pasif untuk dihafalkan, menjadi latihanpengambilankeputusanberdasarkanragaminformasiyangdiperoleh;

•  Dari pembahasan suatu materi ilmu yang bersifat reaktif, menjadi lebihterencanadanholistik;

•  Daripembahasankasus-kasusmasalaluyangtelahterjadidanbersifathistoriksertatertutup,menjadilebihotentikkarenakontekstual;dan

•  Darikontekskejadianyangartifisial,menjadiperistiwayangkongkrit.

Keseluruhan perubahan model pembelajaran ini sangat mustahil untuk dilakukan

tanpakehadiranteknologiinformasidankomunikasiyangmemadai.

Alasan5:TuntutanPenyelenggaraanProsesyangEfektifdanEfisien

Dalam domain manajemen penyelenggaraan institusipendidikan, terdapatsejumlahbesarsumberdayayangdibutuhkan,seperti:manusia,fasilitasdansaranaprasarana,

konten dan pengetahuan, serta jejaring kemitraan. Di mata pemilik dan pengelolaorganisasi, terkait dengan pemanfaatan berbagai sumber daya tersebut, tingkat

kesuksesandankeberhasilankinerjadilihatdariempatsektorutamaatauyangkerap

dikenaldengantheBalancedScorecard,yaitu:

(i)  AspekKeuangan;(ii)  AspekPemangkuKepentingan;

(iii)  AspekPenyelenggaraanProsesInternal;dan

(iv)  PertumbuhanInstitusisecaraKeseluruhan(Masonetal.,2007).

Page 19: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 19/175

 

Halaman19

Teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks ini dipergunakan untuk

menjalankan dua fungsi utama, yaitu: fungsi pencapaian dan fungsi pengawasan.Fungsi Pencapaian adalah peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam

mendukungusahamanajemen strategisdanoperasionalagardapatmencapaitargetkinerja yang berkualitas tinggi (baca: efektif dan efisien). Dengan menggunakan

teknologi informasi, maka terbukti akan terjadi mekanisme kerja yang lebih cepat,lebihmurah,danlebihbaikdalamorganisasi–yangtentusajasangatbermanfaatbagipara pemangku kepentingan. Hal tersebut sangat dimungkinkan untuk dicapai

mengingat teknologi informasi dan komunikasi mampu mengeliminasi,

mensimplifikasi, mengintegrasikan, dan mengautomatisasikan berbagai pekerjaanmanual yang sekarnang masih kerap dilakukan oleh praktisi pendidikan. Dengan

menerapkan konsep seperti business process reengineering, customer relationshipmanagement, datawarehousing, knowledge management, dan lain sebagainya –

implementasi teknologi informasi dan komunikasi di institusi pendidikan akan

menemukankonteksnya.

Fungsi kedua yang diharapkan dapat didukung oleh teknologi informasi adalah

masalah pengawasan kinerja manajemen, melalui cara implementasi konseppengukuran kinerja operasional, seperti misalnya yang ditawarkan oleh Balanced

Scorecard. Melalui aplikasi seperti Executive Information System, ManagementInformation System, Decision Support System, Transactional Information System,Dashboard Management, dan lain-lain, dengan mudahnya seorang pimpinan dapat

melakukan analisa terhadap berbagai aspek tata kelola organisasi. Tanpa

dilibatkannyateknologiinformasidankomunikasi,akansangatsulitsekalidilakukanprosespengawasanyangdiinginkan,karenabegitubanyaknyafrekuensidanvolume

transasksisertainteraksiyangterjadisetiapharinya.

RagamPeranStrategisTIKbagiDuniaPendidikanKurikulumBerbasisKompetensi(KBK)mengisyaratkanbahwaseorangpesertadidik

harus memiliki ragam kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. Bahkan secarajelas disampaikan bahwa dua jenis kompetensi dasar – dari sembilan buah yang

Page 20: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 20/175

 

Halaman20

dicanangkan-dalamKBKyangharusdimilikipesertadidikadalahKompetensiDasar

Komunikasi dan Teknologi serta Kompetensi Dasar Komputer dan Internet. Alasanpalingmendasarmengapahalinidisarankanadalahkarenaberpegangpadaprinsip

bahwabahanataureferensibelajardapatberasaldariberbagaisumber,tidaksemataterpaku pada buku yang dipergunakan di kelas. Demikian pula halnya dengan

keberadaan pengajar. Guru atau dosen di dalam kelas berfungsi sebagai fasilitator,bukan satu-satunya sumber diseminasi pengetahuan – karena pada hakekatnyasemuamanusiadiduniainidapatdanberpotensisebagai“guru”bagipesertadidik.

Dalam kaitan inilah maka peranan TIK yang pertama didefinisikan, yaitu sebagai

sebuah sumber ilmu pengetahuan. Tentu saja TIK yang dimaksud di sini adalahinternet,suatujejaringraksasayangmempertemukandanmengintegrasikanseluruh

pusat-pusat referensi pembelajaran yang ada di muka bumi ini (Kumail, 2002).Melaluiinternet,seorangmahasiswaditanahPapuamisalnyadapatdenganmudah

mengakses perpustakaan yang ada di perguruan tinggi terkemuka dunia semacam

Stanford University dan Cambridge University untuk menemukan referensi yang

dibutuhkan. Atau seorang siswa sekolah dasar di Bukit Tinggi yang sedang giat-giatnya menekuni pelajaran ekstrakurikuler Bahasa Inggris dapat dengan leluasa

mencari bahan-bahan terbaik dari negara sumbernya, seperti Amerika Serikat danInggris. Demikian halnya pula dengan seorang guru di Semarang yang kesulitan

memperoleh contoh studi kasus untuk mengajar ekonomi dan koperasi dapatmemperolehnyamelaluiinternetdariKementrianUsahaKecilMenengahyangadadi

seluruh dunia. Dalam konteks ini, secara seketika, seluruh individu memiliki hak

akses yang merata di seluruh dunia, terutama terhadap berbagai pengetahuan danproduk-produk HAKI yang dihimpun oleh para praktisi pendidikan, industri,

pemerintahan, komunitas, dan masyarakat. Jendela aplikasi pencari referensi atauperangkat lunak berselancar di internet semacam Google, Altavista, dan Yahoo,

merupakan teknologi yang sangat tinggi nilai manfaatnya dalam perspektif ini.Demikian pula keberadaan situs-situs yang dapat menjadi sumber pembelajaraanseperti YouTube dan Wikipedia memperlihatkan bagaimana internet dapat

meningkatkan kompetensi serta keahlian seorang peserta didik dalam waktu yang

relatifsingkat.Prosesbelajarmenjadisemakincepatdanmenyenangkan.

Peranan strategis TIK yang kedua, masih dalam konteks KBK dan internet, adalahkenyataanbahwainternettidaksajamenjadipusatsumberreferensi,tetapilebihjauh

lagimenjaditempatbertemunyaparaindividupembelajaritusendiri.Denganfasilitas

aplikasikomunikasisepertiemail,mailinglist,chatting,danbloggingmakaseorangsiswa yang sedang belajar fisika di Balikpapan dapat berinteraksi dengan tokoh

idolanyapemenangnobelfisikadaribelahanbumilaindenganleluasa.Tidakhanyaitu, seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan ketika sedang menyusun skripsi

dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan sesama mahasiswanya

dari perguruan tinggi lain tanpa harus beranjak dari lokasinya. Tentu saja selainmenghematbiayatransportasi,modelbelajarbernuansakelompokinimeningkatkan

kualitas dan efektivitas hasil pembelajaran terkait (Isjoni, 1999). Dengan telah

terkoneksinyainternetdi seluruhdunia dengan penggunaaktif sebanyak 1.8miliarindividupadaakhirtahun2007,dapatdibayangkanbetapabesarpotensipeningkatan

kualitas ilmu yang dapat dihasilkan melalui interaksi seluruh manusia yang ada –terutama dalam kaitannya dengan proses pendidikan. Jika proses komunikasi ini

dilakukan secara benar, intensif, dan efisien, maka nischaya kendala kekurangan

Page 21: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 21/175

 

Halaman21

tenaga guru atau pengajarmaupun keluhanterhadap rendahnya kualitas guru atau

pengajardapatteratasidenganbaik.

Dengan menggabungkan kedua peranan strategis TIK yang telah dipaparkansebelumnya, maka akan didapatkan sebuah peranan yang menjadi penyebab

terjadinya revolusidi dunia pendidikan, yaitu TIK sebagai media pemungkin(baca:driver)terjadinyatransformasipendidikan.Halinisejalandenganfilsafatpendidikandan teknologi yang mengatakan bahwa dengan teknologi, manusia semakin lebih

berpeluang untuk menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi kehidupan yang

lebihberkembangdanmaju,karenateknologipadadasarnyamerupakansuatusistemintelektualpemberdayaanmanusiayangdihasilkandarisistemkegiatanpendidikan.

Dalam kaitan ini, proses digitalisasi terhadap sumber daya pendidikan dan prosespendidikan melahirkan berbagai inisiatif penyelenggarakan kegiatan mengajar-

belajar dengan memanfaatkan internet sebagai media penembus batas ruang dan

waktu.

Sebuah sekolah di pedesaan yang tidak memiliki fasilitas perpustakaan lengkap

dengan konsep e-library dapat menambah koleksi referensinya secara sangatsignifikan karena dihubungkan dengan perpusakaan nasional. Sebuah universitas

yangtidak pnyaahlikomputerrobotikadapat menyelenggarakanmatakuliah yang

bermutu karena menerapkan konsep e-learning dengan perguruan tinggi di Jepang(Wen, 2003). Seorang dosen yang sedang melakukan riset dapat berkolaborasi

denganmudahdenganrekan-rekanakademisilainnyayangtersebardiseluruhdunia

denganmemanfaatkanaplikasie-research.Seorangmahasiswamagistertingkatakhirdapat diuji thesisnya oleh para pakar akademisi di bidangnya melalui piranti e-

conference. Beraneka ragam konsep, produk, dan/atau jasa yang kerap dimulaidenganinisial“e-“inipadadasarnyainginmenawarkansuatumetodeinteraksiyang

dibutuhkan oleh dunia pendidikan, tetapi selama ini belum pernah dapat

dilaksanakansecaraefektifkarenabelumadanyateknologipendidikanyangsanggup

Page 22: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 22/175

 

Halaman22

mewadahinya. Secara tegas dan bijaksana UNESCO mendefinisikan obyektif dari

proses“e-education”inisebagai:“tomeettheunmeteducationalneeds…”

Peranan TIK selanjutnya, yaitu keempat, adalah dengan menjadikan teknologipendidikan ini sebagai pendukung pengajarmaupun peserta didik untuk mengatasi

keterbatasan panca indera dalam menyerap, mengolah, mengorganisasikan,menyampaikan, mengelaborasikan, menyimpulkan, dan mengimplementasikanberbagaikhasanahpengetahuandan kompetensiyangmenjadiobyekpembelajaran.

Dengan menggunakan animasi yang diunduh dari internet, seorang guru dapat

mengilustrasikanbagamanasistemperedarandarahmanusiaterjadi.Melaluiaplikasitabel periodik, maka seorang siswa dapat secara bebas melakukan eksperimen

mencampurkan berbagai jenis zat atau atom yang dikenal oleh manusia tanpaintervensidaripihakmanapun.Denganmenggunakanpendekatanpermainan(baca:

game), sekelompok siswa secara giat berkolaborasi untuk dapat memecahkan teka

tekilogikayangmenjadiobyektifpembelajaransecaramengasyikkan.Melaluipiranti

kamera tersembunyi misalnya, guru bersama-sama dengan siswa dapat melakukanpengamatan langsung terhadap obyek penelitian, seperti perilaku manusia dalam

berlalu-lintas,jalannyaprosesoperasikatarakolehdokterbedah,tingkahlakuanakbalitadalambermain,danlainsebagainya.Disampingitudewasainiberkembangpula

beraneka ragam modul aplikasiberbasis “edutainment”yangsangat digemarisiswauntuk mengasah kemampuan intelektualnya dan keterampilannya; terutama

dikembangkan guna meningkatkan minat belajar mereka terhadap mata ajar yang

dipandangsulit atau “menyeramkan”seperti:matematika, fisika, dankimia. Melaluimodul-modul ini, siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri

(Johnson,2008).

PeranankelimadariTIKadalahsebagaikomponenataubagiantakterpisahkan(baca:terintegrasi)darikerangkakurikulumdanmetodependekatanmengajar-belajaryangdisusun(Dakir,2004).Salahsatustrategi pembelajaranberbasiskompetensiadalah

dengan mengimplementasikan beragam metode instruksional sekaligus, seperti

model studi mandiri, simulasi, insiden, bermain peran, praktikum, eksperimen, danlain-lain(Yamin,2003).Contohnyaadalahuntuk mata ajarsejarah, dimana seorang

guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk meneliti mengapa Napoleonkalah di Waterloo dengan cara melakukan studi literatur di internet. Hasilnya

sangatlah mengejutkan bagi siswa maupun guru karena ternyata dari empat puluh

siswa di kelas yang mengerjakannya, terdapat empat puluh jawaban yang berbedakarena beragamnya sudut pandang yang dipergunakan. Secara pedagogis, intinya

adalah bukan pada benar tidaknya jawaban siswa, tetapi bagaimana dalam prosesmenjawab pertanyaan tersebut siswa berusaha untuk mencari data/informasi yang

relevan,memilah-milahnyasecarahati-hati,melakukanpengolahanragamfaktayang

ada, mencoba mencari relasi antar kejadian-kejadian, hingga menyimpulkanfenomenayangdipelajari(Jogiyanto,2006).Sanggurupunmenjadisemangatuntuk

datang ke kelas, untuk “belajar” dari para siswanya yang telah berhasil melakukan

penelitian sederhana melalui tugas yang diberikan tersebut. Kelaspun menjadimenyenangkan,prosesbelajarpunmenjadimengasyikkan.

BerikutnyaadalahperananTIKyangkeenambagipengajardanpesertadidikadalah

sebagaialatpemicuataupenyeimbanggayabelajarindividuyangbermacam-macamkarena berbedanya tingkat dan ragam kecerdasan manusia (Hoerr, 2007). Konsep

Page 23: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 23/175

 

Halaman23

kecerdasan majemuk yang sifatnya unik bagi masing-masing individu

menggambarkan perlunya proses kustomisasi terhadap bahan ajar dan metodependekatan pembalajaran agar menjadi semakin efektif (Armstrong, 2002). Dalam

konteksinilahmakasetiappesertadidikdipersilahkandandimungkinkanuntukmen-“tailormade”sendirireferensi,bahanajar,danpendekatanpembelajarannyadengan

tetapberadadalamkoridorsistempendidikanyangditetapkanpengajar.Dengankatalain, heterogenitas karakterisikpeserta didik harus diimbangi dengan heterogenitasdalam mekanisme dan model pembelajaran agar sesuai dengan gaya belajar dan

kemampuannya. Di sinilah TIK yang dibangun dengan menggunakan arsitektur

informasidanaplikasimodulardapatmenemukankonteksnyayangsignifikan.SiswaAyanglebihmenyenangimodelpemahamansecaradeduktifmemilikifituraplikasi

TIKyangberbedadenganSiswaByanglebihmenyukaimodelinduktif.Demikianpuladengan Siswa C yang lebihmerasa nyaman dengan materi yang kaya akan ilustrasi

gambar spasial akan memiliki fituraplikasi TIK yang jauh berbeda dengan Siswa D

yanglebihsukadenganmatericerita(baca:verbal)atauSiswaEyanglebihmemilih

pendekatan logika dalam penjelasan mata ajarnya. Intinya adalah bahwa TIKmemberikan pilihan model pembelajaran yang fleksibel dan adaptif bagi setiap

individu yang memiliki gaya belajar berbeda, sehingga mereka yang inginmenggunakan model “action learning” misalnya (McGill, 1992), atau yang lebih

senangmemakaiparadigmakonstruktivistik(Yamin,2008),ataubahkanpendekatan“homeschooling”yangsedangmenjadiwacanapublik,dapatdiadopsisecaraefektif

(Suardiono,2007).

Jika keenam peran TIK yang telah dikemukakan sebelumnya memiliki keterkaitan

eratdenganguruataudosensebagaipengajardansiswasebagaipesertadidik,makaperanketujuhTIKdalamduniapendidikanlebihmengarahpadaunsurpengelolaan

institusi pendidikan seperti sekolah dan kampus. Peranan yang dimaksud adalahkemampuan TIK sebagai teknologi penunjang manajemen operasional institusipendidikan,agarpengolahanberbagaisumberdayayangdimilikidapatterjadisecara

efektif,efisien,optimal,danterkontroldenganbaik.Pemanfaatanaplikasimanajemen

kelas dan mata ajar misalnya (baca: course/class management system), akanmempermudah terlaksananya proses operasional dan administrasi pembelajaran

secaraterintegrasi,yangselamainimasihdikelolasecaramanual,seperti:mekanismeabsensi, penggandaan bahan ajar, pelaksanaan ujian, penghitungan nilai evaluasi,

hingga pemberitahuan hasil belajar. Aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya

misalnyaterkaitdenganpengisianrencanastudiuntukmahasiswa perguruantinggi,atau pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler untuk sekolah menengah atas, atau

manajemen keuangan lembaga yang diperlukan yayasan pendidikan, dan lain-lain(Mulyono, 2008). Penerapan lebih lanjut terhadap aplikasi TIK dalam aspek

manajemen dan admnistrasi operasional akan terus berkembang ke arah inovasi

berbagaiprosesdanjasa-jasalainnya,seperti:kemudahanorangtuadalammemantaunilai putra putrinya melalui SMS pada telpon genggam, kemungkinan melakukan

pemesananbukuperpustakaanmelaluiPDA(PersonalDigitalAssistant),kemudahan

melakukan penyetoran uang sekolah, kemungkinan memberikan surat keteragandokterketikasiswabersangkutansakit,danlainsebagainya(Fattah,2004).

Peran kedelapan TIK dalam dunia pendidikan ditujukan bagi para pimpinan dan

pengelola institusi sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam pengambilankeputusan. Melalui penerapan aplikasi seperti MIS (Management Information

Page 24: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 24/175

 

Halaman24

System), DSS (Decision Support System), TIS (Transactional Information System),

datawarehouse, dashboard, dan sejenisnya – pemilik dan penyelenggara lembagapendidikan dapat melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan proses

penyelenggaraan mengajar-belajar di institusi terkait. Syarat dari prosespengambilkeputusan adalah tersedianya informasi yang lengkap dan berkualitas.

Informasi yang dimaksud pada dasarnya diambil dari seluruh data hasil rekamanpada proses operasional dan administrasi sehari-hari (Oriondo, 1984). Denganmenggunakan fitur pembuatan laporan berdasarkan kriteria dan filter tertentu,

ditambah melalui kemampuan untuk melakukan analisa “what if”, seorang kepala

sekolah atau dekan dapat melakukan kajian terhadap unit pendidikan yangdipimpinnya guna pengambilan keputusan secara tepat (Morin, 2005). Melalui

aplikasi ini, dapat diketahui hal-hal strategis sebagai berikut: indeks kinerja dosendari hasil evaluasi mahasiswa, tingkat utilisasi ruang kelas dan fasilitas mengajar-

belajarlain,rata-rataindeksprestasikumulatifsiswa,profilabsensitenagapengajar,

danlain-lain(Rochaety,2006).

Peran TIK yang kesembilan diperoleh dari kenyataan bahwa pada akhirnya, untuk

dapatmenjalanikeseluruhankapabilitasteknologiyangtelahdipaparkandiatas,TIKharus dapat menjadi salah satu infrastruktur penting yang dimiliki institusi

pendidikan. Dalam kaitan ini, sebuah sekolah atau kampus harus memiliki koneksitransmisidatadengancaraterhubunglangsungkeinfrastrukturtelekomunikasi,baik

melalui jalur terestrial, kabel laut, maupun satelit. Kemudian di atas infrastruktur

tersebut, perlu dibangun sebuah jaringan komputer yang dapat menghubungkanberbagai piranti elektronik dan/atau digital yang ada di lingkungn institusi

pendidikan terkait. Hanya dengan jejaring inilah maka keseluruhan inisiatifpengembangan TIK sebagai media teknologi pendidikan dapat terwujud (Syukur,

2002).Perlu diperhatikanbahwakomputer bukanlah merupakan satu-satunyajenisTIK yang dipergunakan dalam dunia pendidikan. Piranti keras lain seperti PDA,telepongenggam,web-TV,dansmartphonehanyalahsejumlahcontohdariberaneka

ragam “digital gadget” yang telah tersedia di pasar. Oleh karena itulah maka

infrastruktur TIK yang dibangun haruslah bersifat terbuka terhadap berbagai jeniskemungkinan penggunaan piranti teknologi yang dipakai oleh segenap pemangku

kepentingan.

Dan pada akhirnya peranan TIK yang terakhir, atau kesepuluh, adalah untuk

mengubah institusi pendidikan yang telah menerapkan sebagian atau keseluruhanperan TIKtersebutmenjadi sebuah pusat unggulanatau “center of excellence” bagi

lembaga-lembaga pendidikan sejenis lainnya. Hal ini mengandung arti bahwasiapapunyangdapatmenghubungkandirinyadenganinstitusipenerapTIKini–tidak

perduli yang bersangkutan adalah individu, kelompok masyarakat, organisasi, atau

lembaga badan hukum – akan langsung mendapatkan keseluruhan manfaat yangdirasakan oleh pemangkukepentingan (baca: stakeholder)dariinstitusipendidikan

tersebut. Artinya adalah bahwa sebuah institusipendidikan yangtelah menerapkan

TIK berpotensi menjadi “mercu suar” pengetahuan bagi masyarakat di sekitarnyamaupun lembaga-lembaga lain yang ingin menjalin kerjasama dengannya (Miarso,

2004). Fenomena yang didasari oleh HukumMetcalfeinimerupakan ciri khas ataukarakteristikdariTIKyangtidakdimilikiolehteknologilainnya.

Page 25: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 25/175

 

Halaman25

Seperti yangdigambarkan pada ilustrasi “rumah peranan TIK” sebelumnya, terlihat

bahwa kesepuluh peranan tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. Bagianpertamamerupakanfundamentalutamapembentukrumahtersebutyangmerupakan

tigaperananTIKbagiinstitusipendidikan.Bagiankeduaterdiridari6(enam)pilarperanan TIK yangsangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi pendidikan

untuk meningkatkankualitasmengajar-belajaryangdilakukan oleh tenaga pengajardanpesertadidik.DanbagianketigayangmerepresentasikanataprumahmerupakanperananTIKyangdapatmendatangkanmanfaatbagimasyarakatsekitar.

NilaiTambahTIKbagiDuniaPendidikanNasionalMeningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di institusi

pendidikan akan berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas sumber daya

manusiapembelajar yangada di lingkungannya.Dengan berpegang pada kesepuluhperanan TIK yang telah dipaparkan, maka sejumlah permasalahan klasik yang

menimpaduniapendidikanditanahairdapatteratasi.

KeterbatasanKuantitasSumberDayaPendidikan

Di negara dengan populasi sekitar 250 juta ini aspek keterbatasan sumber daya

pendidikanmenjadiisupentingyangtakberkesudahan.Terbatasnyajumlahgurudandosen dengan kualifikasi pendidikan tertentu, terbatasnya jumlah referensi

pendidikan yang dapat dipergunakan siswa, terbatasnya jumlah sekolah bermutu

yang dapat diandalkan, terbatasnya jumlah perpustakaan pendidikan yang dapatdiakses, dan terbatasnya jumlah laboratorium untuk praktek, hanyalah merupakan

sejumlah contoh keterbatasan yang dimaksud. Dengan membangun jejaring

kerjasama antar sekolah melalui pemanfaatan TIK seperti yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka masalah keterbatasan ini dapat teratasi melalui konsep berbagipakaisumberdaya(baca:sharedresources).Misalnyaadalahlimabuahsekolahyangbersepakatuntukbersama-sama“urunan”mendirikansebuahlaboratoriuminternet

yangdapat dipergunakan bergantian secara fisik maupun simultan secara non-fisik

(baca:logika).DenganadanyakapabilitasTIKyangdapatmenembusbatasruangdanwaktu semacam ini, maka hal yang sama dapat diberlakukan bagi tenaga pengajar

yangsecarafisikhanyadapatberadadisatulokasidalamsatuwaktu,tetapisecaranon-fisik dapat berada di beberapa tempat sekaligus untuk “melayani” berbagai

kebutuhanpembelajaransecarasimultan.

KesenjanganKualitasSumberDayaPendidikanSelainkuantitas,isukualitasterkaitdengansumberdayapendidikanIndonesiajuga

kerapmengemukabelakanganini.Barusedikitterdapatprogramstudidengannilaiakreditasi A, belum banyak institusi pendidikan dasar yang dikategorikan sebagai

sekolah nasional plus, masih dapat dihitung dengan jari sekolah-sekolah yang

berstandar internasional, tidak banyak perpustakaan dengan koleksi jurnal ilmiahinternasional yang lengkap, hanya satu dua perguruan tinggi yang memiliki super

komputer – hanyalah beberapa contoh bagaimana kualitas masih belum meratadimiliki oleh institusi-institusi pendidikan nasional. Dengan diimplementasikannya

TIK secara benar, maka nischaya terdapat kesempatan yang sama bagi institusi-

institusi pendidikan untuk dapat menghubungkan dirinya dengan pusat-pusatpembelajaranyangdikategorikan unggul secara kualitas,tidak sajadidalam negeri,

Page 26: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 26/175

 

Halaman26

namundapatmencakupwilayahregionalbahkaninternasional.Sebuahsekolahtinggi

dengan akreditasi C dapat meningkatkan kualitasnya dengan menjalin kerjasamadenganperguruantinggiterbaikdiSingapuramisalnya,ataugurudisebuahsekolah

kejuruandapatdenganleluasabelajardarirekansejawatnyayangberadadisebuahperusahaan terkemuka. Dengan demikian, maka diharapkan terjadinya penularan

kualitas secara cepat dari sumber daya pendidikan yang dikategorikan unggul kesekolah-sekolah, kampus-kampus, dosen-dosen, guru-guru, perpustakaan-perpustakaan,laboratorium-laboratoriumyangmasihdalamtahapberkembang.

KetidakmerataanKesempatanMemperolehPendidikan

Secaratidaklangsung,melaluimanfaatpeningkatankuantitasdankualitasyangtelahdisampaikan di atas, permasalahan klasik terkait dengan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan bermutu bagiseluruh masyarakat Indonesia dalam rangka

meningkatkankecerdasanbangsadengansendirinyadapatsegeraterwujud.KonsepUniversitas Terbuka yang telah mampu menjangkau seluruh masyarakat hingga ke

daerah terpencil dapat segera diikuti dengan penerapan konsep “sekolah terbuka”atau“perpustakaanterbuka”.Tidakadaalasanlagibagisiapapundirepublikiniuntuk

dapat memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan, sejauh yang

bersangkutanhidupdilokasiyangtelahterjangkaulistrikdantelepon–ataupalingtidak berada cukup dekat dengan warung internet. Sejauh peserta didik yang

bersangkutan bersemangat untuk belajar keras, dan institusi pendidikan yang ada

mau merubah paradigma penyelenggaraan model pendidikannya, maka denganbantuan TIK, segala keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat diatasi

permasalahannya. Rintangan terbesar dalam menerapkan pendekatan ini biasanyaterdapatpadakeinginanuntukberbagiilmu,pengetahuan,dankontenpendidikan–

terutamadaripemilikHAKIterhadapmerekayangmembutuhkannya.Olehkarenaitu

perludipikirkanlebihlanjutmodelpengelolaanHAKIyangtepatagarseluruhpihakbersemangatuntukmelakukanprosespemerataanini.

ModeldanPendekatanPendidikanyangKurangRelevan

Semakincepatnyaperkembanganilmudanperubahandiduniainimenuntutsetiapmanusiadan institusipendidikanuntukselalumemperbaharui dirinyadengancara-

carapembelajaranyangrelevandengankebutuhanperubahanitusendiri.Danseperti

diketahui, tidak mudah untuk melakukan perubahan secara internal maupuneksternal dalam sebuah institusi pendidikan, tanpa dihadapkan pada berbagai isu

rintangan dan resiko yang tidak kecil. Jika diamati secara sungguh-sungguh, TIKsebenarnya berpotensi menawarkan berbagai kemungkinan perubahan paradigma

penyelenggaraan kegiatan mengajar-belajar dengan pendekatan operasional yangdapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. Bagaimana TIK dapat dimanfaatkanuntuk dapat secara evolusioner maupun revolusioner mengubah model pendidikan

yang ada sepenuhnya sangat tergantung dari situasi dan kondisi masing-masinginstitusi yang bersangkutan. Bahkan berkaca dari negara-negara maju yang telah

berhasil melakukannya, cukup banyak lembaga yang menerapkan secara perlahan-

lahannamunpasti–sebelumpadaakhirnyamenemuisatutitikdimanatransformasiyang sebenarnya dilakukan. Melalui penerapan TIK untuk membantu melakukan

proses pendidikan berbasis kasus, mempelajari suatu teori melalui model simulasi,

menggambarkan suatu ilustrasi proses dengan animasi, dan menyelenggarakan pra

ujianevaluasisecaramandiri,makamodelpendidikanyangdilakukannakansemakinrelevandengankebutuhanduniaindustriataudunianyata.

Page 27: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 27/175

 

Halaman27

KeterbatasanBiayaPengembanganInstitusi

Ada hal yang menarik untuk dipelajari jika melihat bagaimana negara-negara

berkembanglainnya-yangdulutertinggaljauhdariIndonesianamunsaatinitelahbegitu tinggi tingkat daya saingnya – menempatkan TIK dalam konteks pendidikan

nasionalnya.Merekamenilai bahwa ukurankesiapandan/atau keberhasilansebuah

lembagapendidikan tidak semata-mata terlihatdari aspek asetfisik semata,namunlebihjauhlagiditinjaudarisegiseberapaefektifnyakomunitasmanusiapembelajardi

lingkunganterkaitmelakukanprosesakuisisiilmudankompetensiyangdibutuhkanuntuk meningkatkan kualitas hidupnya, dan bagaimana aktivitas pengumpulan dan

pengorganisasian modal intelektual (baca: intellectual capital) yang dihasilkan

merekadikelolasecarabaik.

Singkat kata, keterbatasan sumber daya finansial yang mereka miliki tidak secaralangsung dan semata-mata dialokasikan untuk mengembangkan infrastruktur dan

fasilitasfisiksekolah,namundiprioritaskanpulauntukmengadakanpalingtidaksatu

atauduakomputeryangterhubungkeinternet.PirantiTIKinilahyangmenjadimotorpenggerak pemangkukepentingan dalam mencari berbagai sumber pendanaan dari

pihak-pihakterkaitlainnyamelaluimekanismesalingmenguntungkanyangbermuarapada pertukaran barang atau jasaintelektual yangdimiliki oleh komunitas institusi

pendidikantersebut.Lihatlahbagaimanasebuahdaerahterpencilditanahairberhasil

memiliki pusat belajar (baca: sekolah) yang berkualitas moderen “hanya” karenaberhasilmeyakinkanpihakmitrabisnisuntukmenjalinkerjasamadenganusahakecil

menengah di daerahnya melalui pengembangan kelas pembimbingan khusus disekolah yang bersangkutan melalui fasilitas e-learning. Sebuah kampus di daerah

perbatasan yang cukup jauh dari keramaian berhasil pula membangun fasilitas

pendidikannya melalui kerjasama di bidang riset kelautan dengan negara tetangga,

yangdifasilitasiolehjejaringTIKyangdibangunkeduabelahpihak.Adapulasebuahkampusyangberhasilmeyakinkanindustrimanufakturbesaryangadadidaerahnya

Page 28: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 28/175

 

Halaman28

untukmengalihdayakan(baca:outsource)divisirisetdanpengembangan(baca:R&D)

keinstitusipendidikanterkait,tentusajadengancaramembangunjejaringe-researchdiantarakeduaorganisasiini.Segalajenisketerbatasansumberdayafinansialuntuk

membangun institusi dapat dengan mudah diatasi melalui inovasi-inovasipemanfaatanTIKyangtepat.

KetiadaanLingkunganAkademikyangKondusif

Tidak semua institusi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi memiliki lingkunganakademik yang kondusif untuk belajar dan berkarya mengembangkan diri. Hal ini

disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: gaya kepemimpinan manajemen yang

berbeda, filosofi penyelenggaraan institusi pendidikan yang dianut, keterbatasansarana prasarana, nilai-nilai kemandirian dan kemanusiaan yang ditanam, dan lain

sebagainya.Cukupbanyakpesertadidikyangmengeluhbahwadirinyakurangdapat

memperoleh kesempatan dalam memaksimalkan potensi yang dimilikinya untukberkarya. Keadaan lingkungan tempat yang bersangkutan menempa ilmu kerap

dijadikankambinghitampenyebabterjadinyapermasalahanini.Terlepasdaribenartidaknya institusi yang dimaksud, diperlukan waktu cukup lama untuk membentuk

suatu lingkungan akademikseperti yangsetiap insan pendidikan dambakan. Dalam

konteksini,TIKsebenarnyamenawarkansuatujalanpintasbagimerekayangbenar-benaringinmemaksimalkandirinyadidalamsuatulingkunganakademikyangtelah

matang(baca:mature), untukmenggunakanberbagai fiturdankapabilitasteknologi

yangtelahtersedia.MelaluipemanfaatanTIK,seorangdosendapatlangsungterjunkedinamikaperdebatanakademikdiMIT(MassachusettsInstituteofTechnolog)ataudi

CurtinUniversityofTechnologytanpakesulitandengancarabergabungdimailinglistatau newgroup terkait. Seorang mahasiswa dapat langsung merasakan panasnya

perdebatan antar mahasiswa sedunia mengenai isu-isu seputar demokrasi melalui

forum maya yang disediakan oleh George Washington University dan NationalUniversityofSingaporemisalnya.Tidaklagimenjadihambatanbagiseorangpeneliti

untuk dapat aktif melakukan kajian secara kolaboratif melalui TIK dengan kolega-koleganyayangadadibelahandunialain.

KecilnyaKesempatanPengembanganDiri

Keluhanlainyangkerapdisampaikanadalahsedikitdankecilnyakesempatandalam

aktivitaspengembangandiribagitenagapengajarmaupunpesertadidik.Terbatasnyatawaran bea siswa nasional, mahalnya biaya sertifikasi internasional, jarangnya

diselenggarakankonferensiilmiah,dansedikitnyaditerbitkanjurnal-jurnalberbobothanya merupakan sejumlah situasi yang meperlambat proses pengembangan diri

seseorang baik sebagai tenaga pengajar maupun peserta didik. Melalui aplikasiwebcast, siapapun dapat mengikuti perkuliahan berstandar internasional dariberbagailembaga pendidikan, pemerintahan, maupun industri swasta secara cuma-

cuma untuk menambah wawasan pengetahuannya. Dengan memanfaatkan “searchengine” atau aplikasi “content browser”, alumni perguruan tinggi dapat mencari

ribuantawaranbeasiswauntukbersekolahdiluarnegeri.Demikianpulatelahsangat

banyaktersediatawaranprogramsertifikasikompetensikognitifdankeahlianyangdapatdiperolehsecaramandirimelaluiinternet,denganpenyelenggaraane-learning

yangberkualitasdandapatdipertanggungjawabkankeabsahansertakinerjanya.

KeenggananuntukBerubahdanBerbenahDiri

Akhirnyamusuhterbesardariperubahanadalahadanyakeengganandariparapelaku

pendidikan untuk introspeksi dan berbenah diri guna menyesuaikan diri dengan

Page 29: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 29/175

 

Halaman29

tuntutanlingkunganmengajar-mengajardunia pendidikan dewasaini.Sikap enggan

tersebutbiasanyadidasarikarenaperasaantakutakanketidakjelasanhasilyangakandiperoleh jika perubahan dilakukan, atau merasa malu karena tidak mampu untuk

menggunakan TIK, atau disebabkan tidak adanya motivasi yang cukup besar untukmenggerakkan seluruh jiwa dan raga dalam menjalankan berbagai perubahan yang

dibutuhkan,danbeberapaalasanklasiklainnya.DimanaposisiTIKdalamperspektifini? Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, keengganan dan ketiadaanmotivasi tersebut lebih disebabkan karena kesalahpahaman atau kesalahpersepsian

mengenai keberadaan dan kehadiran TIK di institusi pendidikan. Sekali lagi

ditekankan bahwa TIK menemui konteksnya untuk mengatasi keterbatasan candrainderamanusia,bukanuntukmenggantikannya.Demikianpulahalnyadenganproses

belajar mengajar dan keberadaan guru/dosen yangdalam perspektif tertentutidakakan pernah tergantikan peranannya. Untuk itulah dalam tahapan penerapan

awalnya,fasilitasataufiturTIKyangdikembangkanuntukditerapkanharuslahyang

bersifatmenunjangkinerjaperanpendidikditempatyangbersangkutanbekerja.Di

sinilah keunikannya TIK karena dapat diterapkan secara modular, dalam kerangkakustomisasi, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik penggunanya sehingga

terasajauhlebihpersonal,jauhdarikesanadanyapemaksaansecarasepihakuntukmelakukanperubahansecarakaku.

StrategiMenghadapiTantanganPenerapanTIK

PenyediaanInfrastrukturdanFasilitasTIK

Setelah komponen manusia dan proses berhasil ditangani – yang sebenarnya

merupakanbagianyangtersulitdalammengelolaperubahan–makahalterakhiryang

harus dipikirkan adalah bagaimana dengan segala keterbatasan yang ada dapatdisediakaninfrastrukturdanfasilitasTIKyangmemadai.Untukinstitusipendidikanyangmemilikimodalfinansialyangkuat,tentusajahalinitidaklahmenjadimasalah.

Namun bagaimana dengan sekolah-sekolah dan kampus-kampus kecil di daerah

terpencil yangnotabenemerupakan mayoritas daripopulasi institusipendidikan diIndonesia? Kuncinya hanya satu, yaitu motivasi dan keinginan untuk terjalinnya

kerjasamaantara sesamainstitusipendidikan,dandenganpihakswasta,komunitas,maupunpemerintahsebagaiperumuskebijakanpendidikannasional.Agarsemangat

bekerjasamainiterwujud,harusadaperubahanpolapikiryangditanamkanterutama

kepada para pemilik dan pengelola lembaga pendidikan khususnya yang telahmendapatkanpredikatunggul.Prinsipyangperluditanamkandandipahamiadalah:

•  Nilai sebuah jejaring komputer meningkat secara kuadratik sejalan dengansemakin banyaknya titik-titik yang dihubungkan dengannya (baca: Hukum

Metclafe). Artinya adalah cara mengakumulasikan ilmu pengetahuan yangtermudah dan termurah adalah dengan menghubungkan komputer atau

jaringan komputer dengan titik-titik komputer dan/atau jaringan lainnya.Dengan demikian, sebuah sekolah atau kampus yang memiliki referensi

pendidikan yang disimpan di satu komputer atau jaringan komputer, dapat

meningkatkanrepositori referensi danilmu pengetahuanyangdikandungnyadengancaramenjalinhubungandenganinstitusilainyangmemilikikomputer

ataujaringanserupa.Internetmerupakanbuktidarikebenaranprinsipini.

Page 30: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 30/175

 

Halaman30

•  Dalameraglobalisasiyangditandaidengantingginyapersainganantarnegara,perlu diterapkan strategi “coopetition” untuk memenangkan lomba ini, yaitu

semangat untuk melakukan “collaboration to compete”. Sudah waktunya

berbagai lembaga pendidikan – di tengah-tengah kompetisi antar mereka -melakukan kolaborasi untuk meningkatkan dayasaing pada level yang lebih

tinggi, yaitu regional atau internasional. Tanpa adanya ini, maka masing-masing institusi akanmengalamikesulitan bertahandalam waktu yanglama

akibatsedemikianketatnyasituasipersainganglobaldewasaini.

•  Perludiingatpulabahwadenganadanyakerjasamaantarlembagapendidikan,maka akan tercipta frekuensi dan volume interaksi maupun transaksi yang

tinggidiindustripendidikanIndonesia.Semakintinggifrekuensidanvolumeinteraksiakanmeningkatkan“bargainingposition”antaraindustripendidikan

dengan sektor swasta karena adanya “economy of scale” yang tidak dapat

diingkari.Haliniberartibahwaakansemakinbanyakterciptaproduk-produkdanjasa-jasakhususbagiduniapendidikanyangjauhlebihterjangkausecara

biaya,jauhlebihcepatdarisegiaksespelayanan,danjauhlebihbaikdarisegikualitas produk/jasa. Hanya dengan kebersamaan inilah maka keluhan

terhadap mahalnya TIK untuk pendidikan dapat ditekan serendah mungkin

biayanya.

AkselerasiPenerapanTIKdiTanahAir

Pertanyaan berikutnya adalah, jika secara mikro telah terdapat sejumlah institusi

pendidikan di tanah air yang TIK-nya telah maju dan bersedia untuk melakukankerjasamadalamformat“sharedservices”dan“sharedresources”,makalangkahapa

yangharus dilakukan untuk mempercepatakselerasi adopsi TIKsecara makro atau

nasional?BaginegarasebesarIndonesia,isuyangselalumengemukaadalahmasalah

“scalability” dan “sustainability”. Bagaimana agar inisiatif pengembangan TIK inidapatdiduplikasikandandireplikasikansecaracepatkeseluruhtanahair?Bagaimanaagar masing-masing institusi pendidikan dapat memelihara TIK yang dimilikinya

selama terus-menerus dan berkesinambungan? Secara konseptual, ada 3 (tiga)

langkahyangdapatdilakukansepertiyangdijelaskanberikutini.

Langkah pertama adalah dengan menggunakan model “multi level marketing”.Sekolah-sekolah atau kampus-kampus yang telah memiliki TIK canggih, baik yang

Page 31: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 31/175

 

Halaman31

dibangunsendirimaupunyangdibantudengandanadaripemerintahatauhibahluar

negeri, membuka dirinya untuk dapat disambungkan ke institusi pendidikan manasaya yang tertarik – baik yang secara fisik berdekatan, maupun yang secara logis

memiliki visi dan misi yang selaras. Jika hal ini dilakukan sampai level dua, makadalamwaktucepatakanterdapatsejumlahkomunitassekolahdan/ataukampusyang

memilikifiturkapabilitasrelatifsamadalambidangaplikasiTIK.Dalammodelini,institusipendidikanunggulanmenjadinodeutamayangberfungsi

sebagaiCenterOfExcellence(COE)darikomunitas“downstreamnya”.Artinyaadalah,

yang bersangkutan akan menjadi pemimpin atau kepala suku implementasi TIK dikomunitaslembaga-lembagayangadadibawahnya.

Langkah Kedua yang perlu dilakukan adalah dengan menghubungkan keseluruhan

node-node atau COE-COE yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika langkah inidilaksanakan, maka mendadak seluruh institusi pendidikan di Indonesia telahterhubungsecaravirtual,sehinggatrafikinteraksiantarlembaga-lembagapendidikan

dapatmeningkatsecarasignifikan.Padasaatinilahmakanilaiataumanfaattertinggiimplementasi TIK bagi dunia pendidikan nasional akan terasa. Kedua langkah ini

secaralangsungmenjawanisu“scalability”yangdimaksud.

Langkah terakhir merupakan strategi untuk menjawab tantangan atau isu

“sustainability”. Setelah memiliki trafik yang tinggi, akibat banyaknya interaksi dan

transaksi antar institusi pendidikan, maka tibalah dilakukan inisiatif kerjasamadengan pihak lain dalam kerangka PPP (Public Private Partnerships). Melalui

kerangkaPPPini,bertemutigapihakbesaryaituAkademisi,Bisnis,danGovernment(baca: ABG). Mereka saling menjalin kesepakatan tertentu, yang tentu saja saling

mendatangkanmanfaatbagimasing-masingpihak,untukmembangunsebuahinisiatif

berskala nasional untuk meningkatkan daya saing. Dalam konteks ini, misalnyakerjasama yang bisa dibangun untuk menjamin adanya keberlangsungan

pengembangansistemadalahsebagaiberikut:

1.  Pihak swastabekerjasamadenganpemerintahmembanguninfrastrukturdan

fasilitas TIK yang khusus bagi institusi pendidikan di Indonesia denganmelakukaninvestasibersama;

2. 

SetiapCOEdengankelompokkomunitaspendidikanyangtelahterbentuktadiurunan untuk membeli dan membayar produk/jasa yang tersedia berbasis

Page 32: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 32/175

 

Halaman32

pemakaian(misalya:pertransaksiatauperinteraksiatauperbulan)dengan

harga yang relatif murah sekali karena adanya “economy of scale” yangdijelaskansebelumnya;

3.  Keseluruhanpembayarandarisentra-sentraCOEiniakandipergunakanuntukmembiayai operasionalinfrastrukturdan fasilitasserta gunamengembalikan

modal investasi yang telah dikeluarkan sebelumnya, disamping tentu sajauntukmeningkatkankinerjadanmengembangkanteknologiterkait;

4.  Trafik interaksi yang tinggi akan mendatangkan transaksi bisnis di antara

pihak swasta dan institusi pendidikan, yang pajaknya akan menjadi

pemasukan pemerintah untuk selanjutnya diinvestasikan kembali di sektorpendidikan.

Melalui mekanisme di atas diharapkan dapat terjadi akselerasi atau percepatan

adopsiTIKdiduniapendidikanditanahair.

Penutupsepertiteknologilainnya,selainmendatangkanmanfaatyangbesar,TIKjugamemiliki

potensiancamanyangcukupberbahayajikatidakdikelola secarasungguh-sungguh.Isu-isuseputarpornografi,kejahatanmaya,penipuanbisnis,kebohonganpublik,dan

lain-lain hanyalah merupakan sebagian efek negatif yang mengancam komunitas

pendidikansewaktu-waktu.Olehkarenaitulahmakaperluditanamkanperilaku“selfcensorship”terhadapsetiapinsanpendidikanagartidakterpengaruhdengangodaan

tersebut.

DalamsebuahkesempatantokohpendidikanalmarhumJ.Drostmengatakan:

“Teknologi ini bersifat netral, karena hanyamerupakan alat, piranti

dan sarana untuk pembelajaran dan melayani masyarakat. Yangberbahaya bukan teknologi, tetapi mental mereka yang takut akan

teknologiataukeranjinganteknologi…”

ArtinyajelasbahwabiarkanteknologipendidikansepertiTIKmenemukanposisidan

peranan sesuai dengan karakteristiknya. Kehadiran TIK di dunia pendidikan sekali

lagibukanuntukmenggantikanberbagaiinfrastruktur dansuprastruktur mengajar-belajaryangsudahada,melainkanuntukmenjadikomplemendalamrangka“tomeet

theunmeteducationalneeds…”

Page 33: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 33/175

 

Halaman33

Bagian2

KONTEKSTIKDALAM

PENDIDIKANTINGGI

Page 34: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 34/175

 

Halaman34

PersepsiGenerasiterhadapTeknologiInformasidanKomunikasiDalam sebuah konferensi internasional yang disponsori oleh UNESCO, seorang

pemakalah membuka presentasinya dengan sebuah pertanyaan yang menggelitik:

“Seandainyakonsepinternetlebihdahuluadadiduniainisebelumdiperkenalkannyakonsep sekolah, apakah bentuk perguruan tinggi akan seperti sekarang ini?”.

Pertanyaan yang usil ini membuat sebagian besar peserta konferensi tersentak,karena dalamnya makna filosofis yang tersirat. Apa yang sebenarnya hendak

disampaikansipemakalah?

Dalambukunya“GrowingUpDigital”,DonTapscottmenggambarkansecaragamblang

bedanyabayiyangdilahirkansetelahtahun2000dengansebelumnya.Merekayang

dilahirkan sebelum tahun 2000, baru mengenal komputer dan teknologi informasisetelahyangbersangkutandewasaataupalingtidakketikamemasukiusiaakilbalik.

Artinyaadalah,bahwagenerasiiniterlebihdahulumengenyampendidikandisekolahsebagaimana layaknya generasi pendahlulnya, sebelum piranti digital komputer

dilibatkansebagaibagiandariteknologipendukungpembelajaran.Olehkarenaitulahsejumlah praktisi teknologi menyebut generasi angkatan ini sebagai “digitalimmigrant”.

Sebaliknyabagimerekayanglahirsetelahtahun1990,adalahmerupakankumpulandarikomunitas“digitalnative”,dimanayangbersangkutanterlebihdahulumengenal

teknologi informasi dan komunikasi (baca: TIK) sebelum memasuki usia sekolah.Padamasa-masabalita,merekasudahdikelilingiolehsejumlahpirantielektronikdan

digital seperti handphone, blackberry, notebook, personal digital assistant, digital

television, dan beragam gadget lainnya - yang dipergunakan untuk melakukanberbagaiproses interaksi dan komunikasi melalui internet,email, mailing list,blog,

newsgroup, dan lain-lain. Bagi mereka, keberadaan teknologi ini telah lebih dahuluadasebelumyangbersangkutanuntukpertamakalinyamenjejakkankakidi sekolah

dasar.Karenaselamalimatahunpertamamerekatumbuhdanberkembangbersama-

samadenganteknologiini,yangtentusajasecarataksadartelahmenjadibagiantakterpisahkan dari proses pendidikan dan pembelajaran usia dini dalam lingkungan

keluarga dan kehidupan sehari-hari, mereka menganggap bahwa “sekolah normal”

pastilah dibangun di atas prinsip-prinsip karakteristik dan kapabilitas TIK. Merekatentu saja membayangkan sebuah sekolah yang bebas kertas, sarat dengan

pemanfaataninternet,sumberbelajaryangkayadanberbasismultimedia,guru-guruyangbervariasi,sertaprosesbelajarmengajaryangmenyenangkan.

Kembali ke pertanyaan awal yang disampaikan oleh pembawa makalah tadi. Jikaseorangcalonsiswasekolahdasar-yanglahirsetelahtahun1990-memilikipersepsi

danpandangandemikianterhadapsebuahsekolahyangnormal,bagaimanakelakjikayang bersangkutan telah menjadi kandidat mahasiswa? Kampus seperti apa yang

didamba dan diharapkannya? Jika direnungkan secara sungguh-sungguh, jawaban

daripertanyaaninilahsebenarnyaartiatauperananstrategisdariTIKbagiperguruantinggi!

Page 35: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 35/175

 

Halaman35

KenyataanLapangandanTantangannyaPada saat ini, komunitas kampus dapat dibagi secara umum menjadi dua generasi

yang berbeda. Kebanyakan dosen dan jajaran manajemen merupakan representasi

darikomunitas“digital immigrant”sementara mayoritasmahasiswanya merupakanrepresentasidarigenerasi“digitalnative”.Artinyaterdapatduakubuyangmemiliki

pandangan dan pengalaman berbeda mengenai makna dan fungsi keberadaan TIKdalam lingkungan kampus. Dimata “digital immigrant”, teknologi ini lebih dianggap

sebagai sebuah alat bantu atau pendukung pelaksanaan proses belajar mengajar

maupunpenyelenggaraanprosespendidikan oleh institusiterkait.Sementaradalampandangan “digital native” teknologi ini tidak sekedar alat komunikasi berinteraksi

semata, melainkan merupakan suatu medium dan salah satu“arena utama” tempat

komunitasmoderenbelajar,selainlingkunganklasiklainsepertirumah,sekolah,danranah publik. Dengan kata lain, terdapat dua paradigma berbeda yang sebenarnya

dapat saling memperkaya jika dikeloladengan baik (Jukes et.al., 2010). Di satu sisiteknologi dapat dianggap sebagai suatu “enabler” dari beragam kebutuhan belajar

masa kini, sementara di sisi lain teknologi yang sama dianggap menjadi sebuah“driver” perubahan menuju prose belajar mengajar termutakhir. Bahkan dengandiperkenalkannyaistilah“theworldismyclassroom”dan“thenetworkistheclass”,

TIKdapat menjadi “transformer”dari industripendidikan danpengajaran. Terlepas

dari berbagai pandangan dan perspektif terkait dengan bagaimana manusiapembelajar melihat kehadiran TIK dalam lingkungan kampus, nampaknya definisi

yang dipergunakan UNESCO dapat dipergunakan sebagai batu pijakan awal. Dalamrumusannya dikatakan bahwa fungsi teknologi informasi dalam dunia pendidikan

adalah “to meet the unmet educational needs” atau “untuk memenuhi kebutuhan

pendidikanyangselamainibelumdapatterpenuhi”.Kondisi“belumdapatterpenuhi”antaralaindandisebabkankarena:

•  kesamaan akses terhadap sumber daya pembelajaran yang bermutu, karena

kondisigeografissuatunegarayangsedemikianrupa;

•  keterkinian atau tingkat kemutakhiran ilmu pengetahuan yang dipelajari,

karenaperkembanganmateriajaryangsedemikiancepat;

•  kemudahan mengerti dan menyerap materi ajar, karena kebanyakan model

pembelajaranyangmasihbersifatmonotondansatuarah;

•  keberhubungan antara materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan,

karena miskinnya contoh kasus atau terbtasanya referensi yang relevandengankebutuhan;danlainsebagainya.

Dalam konteks inilah TIK berusaha untuk memposisikan keberadannya agar dapatmemberikan nilai tambah bagi proses belajar mengajar di kampus dan aktivitas

pengelolaaninstitusipendidikantinggiyangdimaksud.

ManfaatTIKbagiPerguruanTinggiBerdasarkan hasil sejumlah kajian, observasi, penelitian, dan perbandingan antar

perguruan tinggi nasional dengan institusi pendidikan tinggi lain dalam lingkunganregionaldaninternasional,padadasarnyamanfaatatauperananTIKbagiperguruan

tinggidapatdibagimenjadi2(dua)kategoribesar.Kategoripertamadisebutsebagai“corevalues”,yaituterkaitdenganmanfaatyangdiperolehperguruantinggimelalui

Page 36: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 36/175

 

Halaman36

implementasiTIKyangberkaitanlangsungdenganprosespembelajaran-atauyangdi

Indonesia berkaitan langsung dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam konteksini, pemangku kepentingan (baca: stakeholders) utama adalah peserta didik

(mahasiswa),pendidik(dosen),peneliti,danpelayan/pengabdimasyarakat.

Sementarakategorikeduadisebutsebagai“supportingvalues”,yaituterkaitdenganmanfaat yang diperoleh perguruan tinggi melalui implementasi TIK yang berkaitanlangsung dengan manajemen penyelenggaraan institusi pendidikan tinggi. Dalam

konteks ini, pemangku kepentingan utamanya adalah pimpinan dan manajemen

institusi pendidikan, pemilik (yayasan atau BHP), karyawan, staf, orang tuamahasiswa, mitra kerja, dan pihak-pihak terkait lainnya - seperti vendor pemasok

(supplier), komunitas sekitar, pemerintah/regulator, badan eksternal (seperti BAN,Kopertis,BSNP,dsb.),danlainsebagainya.

PerananUtamaTIKdalamProsesPembelajaran

Padadasarnya,terdapat5(lima)perananTIKterkaitdenganprosesbelajarmengajaryang terjadi dalam lingkungan kampus, masing-masing adalah: (i) TIK untuk

mendukungaktivitaspembelajaran;(ii)TIKuntukmemberdayakangurudansiswa;

(iii) TIK untuk mengelola aset intelektual; (iv) TIK untuk menunjang prosespenelitian;dan(v)TIKuntukmengembangkanberbagaiprodukpendidikan.

1.TIKsebagaiPendukungAktivitasPembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa.Biasanya, interaksi yang terjadi cenderung monoton dan satu arah, dalam hal ini

adalah dosen menjelaskan, mahasiswa mendengar. Sering kali dalam prosesnya,mahasiswa diharapkan untuk membayangkan apa yang dikatakan oleh dosennya.

Misalnya ketika seorang dosen kimia sedang mengajarkan proses penggaraman,dimanamahasiswadimintamembayangkanterjadinyapercampuranantaraasamdanbasa;ataupadasaatseorangdosensejarahmenceritakanmengenaitujuhkeajaiban

dunia,dimanamahasiswadiharapkandapatmembayangkanapayangdideskripsikan

di muka kelas; atau pada saat seorang dosen fisika sedang menjelaskan prosesterjadinyabomatom,yangharusmampudiserapataudigambarkanolehmahasiswa

di dalam kalbunya. Tentu saja hal tersebut sangat sulit dilakukan, mengingatketerbatasan mahasiswa sebagai seorang manusia. Dengan dilibatkannya berbagai

aplikasiTIK,diharapkanapayangingindisampaikandosendapatdiilustrasikanatau

disimulasikan dalam bentuk paparan multimedia, sehingga membantu mahasiswadalammenyerapilmupengetahuanterkait.

Bantuan visualisasi yang lengkap dengan teks, audio, dan video ini tidak sajamemudahkan mahasiswadalam menyerapmateri yangdisajikan,namun lebih jauh

membantupuladosensebagaipengajardalammenjelaskanhal-halyangsulituntuk

Page 37: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 37/175

 

Halaman37

dideskripsikan. Karena sifatnya yang situasional dan kontekstual, secara tidak

langsung dosen sebagai sang pengajar turut serta bersama mahasiswa “belajar”memahami berbagai fenomena yang terjadi; sehingga apa yang sering digembar-

gemborkan sebagai perubahan paradigma daridosen sebagai sumber ilmu menjadiberperansebagaifasilitatorsangatmungkindanmudahditerapkandalamlingkungan

ini. Jika masing-masing mahasiswa memiliki notebook dengan aplikasi yangdiinstalasididalamnya,makajelasmodelpembalajaranyangberfokuspadapengajaratau dosen, akan langsung beralih kepada masing-masing individu. Dosen hanya

bertugasuntukmenjadikoordinatordanfasilitatordikelasdengancaramemberikan

perintah,tantangan,pertanyaan,danpernyataanyangdapatsecaralangsungdijawaboleh mahasiswa melalui interaksinya dengan beragam aplikasi TIK (Kolderie et.al.,

2009).

Disamping mempermudah mahasiswa dalam menyerap ilmu dan mempermudah

dosen dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator, pemanfaatan berbagai

aplikasisecarainovatifakan membuatprosesbelajarmenjadi menyenangkan(baca:edutainment). Karena menyenangkan, maka kerap kali sang mahasiswa maupun

dosen menjadi ketagihan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yangsedangmenjaditopikpembelajaran,karenasifatnyayangdinamisdanpenuhmisteri.Artinya,

secaratidaklangsung,fenomena“lifelonglearning”sudahmulaitertanamkedalamdiri dosen sebagai manusia pembelajar. Untuk itulah maka kampus perlu memiliki

koleksiaplikasiyangdapatdipergunakanuntukmenunjangprosesbelajarmengajar

ini, terutama yang memiliki fitur dan kapabilitas untuk melakukan hal-hal seperti:simulasiskenario,analisa“what-if”,interaksisistempakar,eksplorasilingkungan,dan

lainsebagainya.

Dengan adanya kapabilitas ini, maka selain memungkinkan bagi dosen dan

mahasiswauntukbelajarsendirisecaramandiri,yangbersangkutandapatmelakukaneksplorasi tak henti terhadap materi yang dipelajari, karena begitu banyaknya

kombinasikontendankonteksyangdapatdisimulasikanmaupundiujicobakan.

2.TIKsebagaiPemberdayaDosendanMahasiswa

Ilmu pengetahuan berkembang dengan cepatnya, memberikan tantangan tersendiri

bagitenagapengajarmaupunpembelajardalammemahamidanmenguasainya.Jika

dosenmaupunmahasiswatidaktahucaramenghadapifenomenakecepatanini,selainakan membuat frustasi, juga akan sulit dapat mempertahankan daya saing yang

dimiliki.TIKyangdalamhaliniinternet,dapatmembantudosenmaupunmahasiswadalam usahanya untuk tetap “update” dan mempersenjatai dirinya dengan

pengetahuantermutakhirsecaraefektifdandefisien(Lehmanet.al.,2010).

Page 38: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 38/175

 

Halaman38

Contohlah dosen yang harus selalu mempersiapkan materi ajar yang baik,

berkutalitas, dan mutakhir. Yang bersangkutan dapat menggunakan fasilitas“advanced search” pada alat pencari (baca: search engine) semacam Google atau

Yahoo atau Altavista untuk mendapatkan materi yang dimaksud. Berikut adalahcontoh“keyword”ataukunciyangbiasadipergunakandosendalammencarimateri

berkualitas,misalnya:

•  Keyword: “cloud computing” filetype:ppt site:edu - untuk mencari presentasi

dalam format “powerpoint” dari perguruan tinggi terkemuka dunia terkaitdenganmateripembahasan“cloudcomputing”;atau

•  Keyword:psychology+ appliedfiletype:pdf site:stanford.edu- untuk mencariartikel atau jurnal mengenai “applied psychology” dari Stanford University;

atau

•  Keyword: “spatial data” + cases filetype:pdf site:edu - untuk mencari artikelterkaitdengankasuspemanfaatandataspasial;danlainsebagainya.

Disampingitu,telahbanyaksitus-situswebyangmenyediakanberbagaijenis“white

paper”,artikel,jurnal,bukudigital,danlain-lainyangsiapdiunduhsecaracuma-cuma.Ambillahcontohnyasitushttp://scholar.google.comyangmerupakanportalpublikasiilmiah dimana sejumlah dokumennya dapat dimiliki secara gratis, atau situs

http://book.google.com yang mengkususkan diri pada publikasi buku, atau

http://www.brint.com yang banyak berisi “white paper” dari industri swastamengenai beragam pengetahuan terkini dan termutakhir. Bahkan yang menarik di

alamat http://www.google.com/patent, terdapat informasi detail mengenai daftarciptaanyangtelahmemperolehhakpaten.

Yang tersedia di internet tidak sebatas pada format teks maupun gambar semata,namunaudio atau video pun dapat dengan mudah diperoleh. Banyak sekali format

danmodelpengetahuanyangdirepresentasikanmelaluimultimediaini,antaralain:

Page 39: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 39/175

 

Halaman39

•  Video hasil rekaman dosen yang sedang memberikan kuliah dalam sebuahkelasdiberbagaiperguruan tinggi dunia - yang tentusajadapatdiikutioleh

siapasajayanginginbelajarsecaravirtual;

•  Animasi dua dan/atau tiga dimensi mengenai berbagai fenomena ilmupengetahuanuntukmempermudahdosendanmahasiswadalammendapatkan

dukunganilustrasimengenaiberbagaihal;•  Rekaman audio atau suara sejumlah pakar dan ahli dalam berbagai bidang

mengenai beragam hal, seperti: hasil penelitian, pendapat profesional, debatakademik,preskripsi,pemberianmotivasi,danlainsebainya;

•  Film hasil olahan profesional lembaga-lembaga penelitian yang diberikansecaragratisataucuma-cumakepadasiapasajayangmembutuhkannya;dan

lainsebagainya.

Diantaraberibu-ribusitusyangterkenalsebagaisumberbahanpengetahuanadalah

www.YOUTUBE.comsebagaipusatvideoberdurasipendek,atauiTunesUniversitydi

alamat deimos3.apple.com/indigo/main/main.xml yang dikembangkan oleh AppleInc.ataudialamathttp://video.google.com.

Mahasiswa pun sebagai pihak pembelajar dapat mempergunakan situs-situs yang

samasepertihalnyadosen,sehinggakeduanyasaatinimemiliki“kesetaraan”dalamhak dan kemampuan melakukan akses terhadap sumber-sumber ilmu pengetahuan

dan pembelajaran. Dengan adanya fenomena ini, maka apa yang dituangkan dalam

prinsip penerapan KBK menjadi mudah untuk dilaksanakan, antara lain: bahanreferensi ajar sifatnya adalah “multi sourcing” alias dapat berasal dari berbagai

sumber,danguruataudosensumberilmupengetahuandapatberasaldariberbagai

tempat,lokasi,bahkannegarayangberbeda-beda.Denganadanyakesetaraanantaradosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran ini, maka peran dosen menjadi

seorang fasilitator menjadi suatu hal yang harus dan perlu dilakukan agar prosespembelajaranbagikeduanyamenjadiefektif.

3.TIKsebagaiAlatKelolaAsetIntelektual

Harta paling berharga dari sebuah perguruan tinggi adalah modal atau asetintelektual yang secara kolektif dikumpulkan dari masa ke masa melalui proses

pengajaran,penelitian,danpelayananmasyarakat.Dokumendiktatyangdisusunoleh

dosen, jurnal ilmiah yang disusun oleh peneliti, tulisan karya ilmiah yangdikembangkan oleh mahasiswa, paten yang dihasilkan oleh individu maupun

kelompok “scholars”, studi kasus yang dibuat bersama dengan industri, koleksipustakadalamberbagaibentuk,hanyalahmerupakansebagiandaribegitubanyaknya

jenis aset kekayaan intelektual yang dimiliki kampus (baca: intellectual asset andcapital).Berkacapadaperguruantinggiyangtelahberdirilebihdariduaabad,aset

Page 40: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 40/175

 

Halaman40

intelektual inilah yang menjadi tulang punggung keberlangsungan hidup sebuah

kampus(baca:sustainability).Bahkanuntukkampus-kampustertuadiduniasepertiHarvard University, Yale University, M.I.T., Cambridge University, dan Oxford

University, pendapatan terbesar bukanlah dari “tuition fees” mahasiswanya,melainkandari“penjualan”danpemanfaatanasetintelektualyangdimilikinya- baik

yangbersifat “tangible” maupun “intangible”. Aset“tangible” yangdimaksudadalahsemua barang yang terlihat secara fisik, seperti fasilitas kampus, laboratorium,pasukan dosen, kumpulan peneliti, koleksi pustaka, referensi dan dokumen bahan

ajar, uang, dan lain sebagainya; sementara aset “intangible” termasuk di dalamnya

adalahpengetahuankolektifyangadadikepalaparaprofesordanpeneliti(dimanasewaktu-waktu akan dapat menghasilkan atau melahirkan karya-karya intelektual

yang bernilai tinggi), jejaring relasi yang dimiliki (baik dengan pemerintah, swasta,maupun perguruan tinggi lain), kerjasama dengan pihak lain (pusat penelitian,

laboratorium pengembangan, tempat pelatihan, lembaga sertifikasi, dan lain

sebagainya),jumlahdanragamtemuansertapaten,hakciptaatasmerekdankarya,

danlainsebagainya(Jonassen,2000).

Untuk mengelola dan menjaga kelestariannya, hampir keseluruhan aset intelektualtersebutdapatdipresentasikandandisimpandalambentukformatdigital(baca:file),

seperti yang penggunaannya secara luas telah disampaikan pada pembahasanterdahulu.Hampirsemuadokumendanreferensiyangdiciptakanolehdosen,peneliti,

danmahasiswadewasainitelahberupafile-filedigitalberbasisteks,gambar,audio,

dan/atau video (multimedia). Terkait dengan itulah maka sebuah kampus harusmemiliki “tempat” untuk menyimpan seluruh harta tak ternilai harganya tersebut,

yangdalamhalinibiasanyadalamsebuah“databasewarehouse”tersendiri.Didalamgudangdataini,yangbiasanyadisimpanadalah:

•  Sejumlahbahandanmaterikuliahyangditawarkandandiselenggarakanoleh

kampus;

•  Sejumlah jurnal dan artikel hasil penelitian yang dihasilkan oleh profesor,dosen,danpeneliti,baikyangtelahditerbitkanolehjurnalilmiahmaupunyang

belumdipublikasikan;

•  Sejumlah hasil karya ilmiah mahasiswa yang dikembangkan dalam berbagai

matakuliahyangdiikutinya;

•  Sejumlahrekamanyangdiambilpadasaatdosenmengajardikelasnyamaupun

ketika ada acara seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara yang

memilikireputasinasionalmaupuninternasional;•  Sejumlah gambar-gambar atau foto-foto dari berbagai karya seni maupun

karyarekayasa(baca:engineering)yangdihasilkanolehkampus;

•  Sejumlahrekamansuaradarihasilwawancaradengantokoh-tokohterkemukadiduniaakademik;

•  Sejumlahlink-link URLke pusat-pusatreferensi akademikatauperpustakaandigital lainnya dimana kampus yang bersangkutan telah mendapatkan hak

aksesmelaluiberbagaikerjasamadankesepakatan;danlainsebagainya.

Bagaimanadengannaskah-naskahakademikyangmasihdalambentukkertaskarena

ketikadisusunbelumadateknologikomputer?Sejumlahkampusmengambillangkah

melakukan digitalisasi terhadap kertas-kertas bernilai tersebut agar dapat dikeloladenganbaikdanbermanfaatbagiseluruhcivitasakademika.

Page 41: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 41/175

 

Halaman41

FungsiTIKberikutnyadalamkonteksiniadalahsebagaisaranauntukmengumpulkan,menyimpan,mengkategorisasikan,mengakses,menduplikasi,mendistribusikan,serta

memelihara berbagai aset intelektual yang telah didigitalisasikan. Dengandiinstalasikannya sebuah komputer utama (baca: server) yang dihubungkan ke

gudang data berisi kumpulan koleksi aset intelektual tersebut,maka seluruhcivitasakademika-bahkanpubliksekalipun-dapatmengaksesinformasidanpengetahuanyangdimaksud.Dapatlahdibayangkanbagaimanaseandainyaberbagaikampussaling

sepakatuntukmelakukan“knowledgesharing”terhadapdatadigitalyangdimilikinya,

tentusajaakanmemberikankontribusiyangsangatluarbiasabagikemajuanduniapendidikan dewasa ini. Semakin banyak akses dan jumlah koleksi aset intelektual

yangdimilikidanberadadalamposesisebuahkampus,semakinkayalahataubernilaiperguruantinggitersebut.

Perludiperhatikanbahwasaatini caramelakukanaksesterhadapkumpulankoleksiaset intelektual tersebut sudah dapat dilakukan melalui berbagai cara dan variasi.

Seluruh e-book, e-journal, e-library, e-laboratory, dan ‘e-‘lainnya tersebut dapat

dengan mudah diakses melalui komputer PC, notebook, PDA (Personal DigitalAssistant), blackberry, smartphone, web-TV, dan beraneka ragam piranti teknologi

digitalyanglain.

4.TIKsebagaiPenunjangProsesPenelitian

Salah satutugas utama perguruan tinggi selain menyelenggarakanproses mengajar

belajar adalah melakukan serangkaian penelitian di berbagai bidang ilmu. Sepertidiketahui bersama,prosespenelitianmembutuhkansumberdaya yangtidaksedikit,

dan terkadang memerlukan dana yang sangat besar. Namun saat ini, dengan

keberadaanberanekaragamaplikasidanpirantiTIK,beberapajenispenelitiandapatdilakukansecaraefektifdanefisien.

Pertama,seorangpenelitibiasanyamembutuhkansumberdayareferensiyangcukup

banyak, dan terkadang sangat mahal harganya (seperti jurnal internasional, hasil

studipihakindependen,beragamkajiandanpenelitiandarilembagaterkemuka,danlain sebagainya). Namun sekarang dengan adanya e-book, e-journal, dan e-library,

sang peneliti tidak harus mengeluarkan biaya transportasi untuk mengunjungi

berbagai perpustakaan yang ada di belahan bumi ini karena dapat diakses melaluiinternet.

Kedua, seorang peneliti sangat perlu untuk berkomunikasi, berinteraksi,

bertukarpikiran, danberkoordinasidenganpenelitilaindari beragaminstitusiyangberbeda.Jika dahulu “temudarat” harusdilakukan secara berkala - yang tentusaja

Page 42: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 42/175

 

Halaman42

memerlukan biaya transportasi dan akomodasi yang tidaksedikit - saat inidengan

fasilitas email, mailing list, newsgroup, chatting, dan tele conference para penelitidapat berkolaborasi secara virtual dalam mode 24/7 (dua puluh empat jam sehari,

tujuhhariseminggu).

Ketiga, seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya membutuhkan berbagailaboratorium. Sebagian besar laboratorium yang dimaksud dewasa ini berbentukperangkat komputasi (atau piranti digital) dengan beraneka ragam aplikasi yang

kompleksdan mahal. Dengan adanya teknologi internet dan jaringan,makasebuah

super komputer yang dimiliki institusi tertentu misalnya, dapat di-”share”pemakaiannyaolehpenelitiyangberadadiluarteritorigeografisinstitusidimaksud.

Denganmenggunakanteknologikendalijarakjauhini(baca:remoteaccess),seorangpeneliti dapat dengan leluasa mengakses berbagai piranti teknologi yang

dipergunakan oleh beranekaragam laboratorium yang tersebar di seluruh dunia,

sejauh yang bersangkutan mendapatkan akses yang dibutuhkan. Implementasi e-

laboratoryinisangatmembantupenelitimoderensaatini.

Keempat, seorang peneliti perlu menyampaikan hasil penelitiannya dalam bentukkarya tulis atau jurnal akademik ke pihak eksternal. Kalau dulu yangbersangkutan

harus menunggu berbulan-bulan karena miskinnya jumlah jurnal yang diterbitkandanjarangnyakonferensiyangdiadakan,makapadasaatiniyangbersangkutandapat

langsung “mempublikasikannya” tanpa harus lama menunggu. Dengan aplikasi

semacam webcast atau tele-conference misalnya, seorang peneliti dapat langsung“mempublikasikan”atau menyebarkanhasil pengetahuannya keseluruhdunia.Atau

melaluisitus-situsterkemukadi duniayangmenerbitkan e-journal dane-book, sangpeneliti dapat bekerjasama untuk mempublikasikan hasil temuannya tersebut -

bahkan tidak jarang yang bersangkutan dapat memperoleh penghasilan dari setiapindividuyangmengunduhkaryanya.

Kelima, seorang peneliti perlu pula mendapatkan masukan darirekan sejawat atau

sesama penelitian dariseluruh dunia yangtelah membaca karya temuannya. Dalamkerangka ini, kembali dengan menggunakan beranekaragam fasilitas TIK, yang

bersangkutan dapat memperolehmasukan tersebutdalam waktu yangsangat cepatnamunefektif.

Perlu dicatat, penelitian harus menjadi sebuah proses yang membudaya di sebuahperguruan tinggi. Salah satu alasan mengapa selama ini banyak kampus yang tidak

berhasil mengangkat derajat aktivitas penelitian ke tingkat yangseharusnya antaralain karena ada persepsi dari awam - maupun kalangan akademis sendiri - yang

menganggap bahwa penelitian merupakan prosesyangmembosankan, berdayaefek

jangka panjang, hanya diperuntukkan bagi mereka yang “introvert”, membutuhkanbiayabesar,danaktivitasyangkeraptakberujung.Namundenganadanyadukungan

dariTIK,siapasajaindividudikampus,mahasiswamaupundosen,dapatmelakukan

penelitian dengan baik. Tidak hanya demikian, pemanfaatan TIK yang benar akanmembuat proses penelitian menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan,

menantang,danmemberikandampakyanglangsungterhadapkomunitasdanduniailmupengetahuan.Apalagibelakanganinidiperkenalkanberbagaikategoripenelitian

seperti“appliedresearch”dan“actionresearch”yangsecarafilosofisdapatdilakukan

Page 43: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 43/175

 

Halaman43

olehsiapasajayanginginmenjawabberbagaimisteriilmupengetahuanyangbelum

terungkapkanhinggasaatini.

5.TIKsebagaiPengembangProdukPendidikan

Denganterhubungnyaperguruantinggikeduniamayamelaluiinternet,seluruhorang

di belahan dunia dapat berinteraksi secara langsung ke dunia kampus. Artinya,banyak sekali terobosan-terobosan baru yang dapat dilakukan oleh manajemen

kampusdalammengembangkanduniapendidikan.Salahsatunyayangpalingbanyakdilakukan oleh perguruan tinggi terkemuka dunia adalah menawarkan program

“continuous education” melalui mekanisme e-learning alias melakukan proses

mengajar belajar melalui dunia maya. Stanford University misalnya, menawarkanprogramnyayangterkenalyaitu“AdvancedProjectManagement”melaluimekanisme

e-learning, dimana lulusannya akan memperoleh gelar SCPM (Stanford Certified

Project Manager). Melalui pemanfaatan berbagai aplikasi TIK, penyelenggaraanserangkaian mata kuliah lanjutan ini sangat diminati oleh kaum praktisi maupun

merekayang sehari-haritelahmenempati jabatanmanajemenseniordiperusahaan.Contoh lainnya adalah George Washington University yang menawarkan pula

programkhususuntukpara“ITProjectManager”dan“SeniorBusinessAnalyst”untuk

mengambil sejumlah mata kuliah yang dikembangkan sedemikian rupa sehinggaefektif untuk diselenggarakan melalui mekanisme e-learning. Hingga kini telah

ratusanribubahkanjutaanmahasiswabergabungdalamjejaring e-learning.Bahkandi sebuah perguruan tinggi di Texas, jumlah mahasiswa luar kampusnya (baca: off

campus) telah mencapai 40,000 orang, empat kali lipat dibandingkan dengan

mahasiswa“oncampus”-nyayanghanya10,000orang.

Produk berikutnya yang sekarang marak ditawarkan oleh sejumlah kampus adalah

webcast,atauyangkerapdikenalsebagaitele-conferenceatautele-seminar(Latchemet.al., 2010). Pada saat sebuah perguruan tinggi sedang menggelar seminar atau

konferensiyangdiikutiberbagaipembicaraterkemuka,melaluiaplikasiTIK-seperti“videostreaming”-acaratersebutdisiarkanmelaluiinternet.Siapasajayangtertarik

untuk mengikutinya dapat membuka alamat situs tertentu pada waktu yang telah

ditentukan -tentusajasetelahyangbersangkutandiberihakaksesberdasarkan hakdankewajibannya.

Tentu saja mekanisme ini selain akan “mencerdaskan” banyak orang juga akan

mengurangibebanpanitiapenyelenggarayangharusmenanggungbiayacukupbesaruntuk mengundang narasumberterkemuka tersebut.Denganadanya masukandari

webcast,makabiayayangbesartersebutdapatdibagiratabebannya.

Modelinteraksipembelajaranberikutnyayangseringditawarkandandiselenggarkanoleh kampus melalui mekanisme TIK adalah kegiatan e-consultancy, alias kegiatan

Page 44: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 44/175

 

Halaman44

“tatap muka” di dunia maya dengan sejumlah pakar/akademisi yang teori atau

konsepnyasangatdikenaldiduniapendidikan,sepertiMichaelPorter,PeterDrucker,Alvin Toffler, dan lain sebagainya. Sebagai seorang tokoh internasional, mereka

mengalokasikan jam kerja tertentu untuk berada di kampus. Pada saat berada dikampus tersebut, yang bersangkutan memiliki “office hour” tertentu yang

diperuntukkan untuk menyelenggarakan kegiatan e-consultancy, dimana siapa sajaindividu di seluruh dunia dengan menggunakan web camera dapat berkonsultasidengan yang bersangkutan. Terlepas dari apakah kegiatan ini berbayar atau tidak,

namun jelas merupakan suatu nilai tambah yang dapat dilakukan kampus untuk

komunitas di sekitarnya, terutama dalam mendekatkan kaum akademisi denganpraktisiindustri.

Dalam perjalanannya ada sebuah kampus yang cukup kreatif, dimana mereka

melakukan kegiatan “lomba akademik” melalui aplikasi simulasi yang dapat diikuti

oleh semua orang di internet. Tema lomba yang dilaksanakan beraneka-ragam,

seperti: Business Start-Up (simulasi memulai dan mengembangkan bisnis baru),Programming Challenge (tantangan menyelesaikan kasus bahasa pemrograman),

Dillemma Problem (masalah yang penuh dengan dilema penyelesaian), dan lainsebagainya. Setiap individu atau kelompok dari berbagai kampus dapat turut serta

dalam program tantangan ini, atau yang di dunia maya sering diistilahkan sebagailomba ilmiah. Alhasil, pemenangnya akan mendapatkan penghargaan khusus dari

perguruan tinggi penyelenggaranya. Melalui program ini perguruan tinggi

penyelenggaratidaksekedarmendapatkannamaataucitrayangbaiksemata,namunpada saat yang bersamaan kampus yang bersangkutan memperoleh manfaat lain,

seperti: diperolehnya sejumlah penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi,diperolehnya basis data individu maupun kelompok yang memenangkan lomba

(selanjutnya diundang untuk bergabung ke kampus mengikuti program akademikjenjang S1, S2, atau S3), diperolehnya pemasukan tambahan dari sponsor yangberpartisipasidalamlomba,danlainsebagainya.

Produk-produkdanjasa-jasalainnyayangmemungkinkanuntukditawarkankepadapihak di luar kampus melalui TIK adalah dengan cara memanfaatkan aset fisik

maupunasetintelektualyangtelahdimilikikampus,dengancaramisalnya:

•  Menawarkanhakakseskeperpustakaandigitalmelaluiprograme-library;

•  Menawarkan pemakaian sejumlah sumber daya piranti komputasi berbasis

digital secara bersama-sama melalui mekanisme “shared services” dalamkerangkakerjasamae-laboratoryataue-administration;

•  Menawarkanjasaujiansertifikasitertentumelalui mekanisme e-learning dane-examination untuk memperoleh sertifikat internasional semacam CISA,

CISSP,CEH,CCNA,CHFI,danlainsebagainya;

•  Menawarkan koleksi rekaman audio dan video yang dimiliki dandikembangkanolehkampus;danlainsebagainya.

PerananPenunjangTIKdalamPenyelenggaraanInstitusi

Jikakelimamanfaatterdahulu sangatterkaitdenganpemanfaatanTIKdalamproses

mengajar belajar, maka lima peranan TIK berikutnya sangat erat hubungannya

dengan manajemen penyelenggaraan institusi perguruan tinggi. Terdapat 5 (lima)peranan TIK terkait dengan proses penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen

Page 45: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 45/175

 

Halaman45

institusipendidikantinggi,masing-masingadalah:(i)TIKuntukmendukungaktivitas

operasional dan administrasi; (ii) TIK untuk membantu proses pengambilankeputusan; (iii) TIK untuk menunjang aktivitas komunikasi dan interaksi antar

pemangkukepentingan;(iv)TIKuntukmemungkinkanterjadinyaoptimalisasiprosesdan sumber daya; dan (v) TIK untuk menjalin kemitraan strategis dengan pihak

eksternal.

1.TIKuntukMendukungAktivitasOperasionaldanAdministrasi

Adasebuahhasilkajianlembagaindependenyangmenyimpulkan bahwaperguruan

tinggi termasuk jenis organisasi yang kompleks. Alasan utamanya adalah karena

dalam lingkungan perguruan tinggi, terdapat banyak sekali jenis pemangkukepentingan dengan obyektifyangberbeda-beda, walaupun disatukan oleh visi dan

misi yang sama. Katakanlah diantara pemangku kepentingan tersebut adalah:

mahasiswa, dosen,peneliti,manajemen,karyawan, yayasan,komunitas,pemerintah,mitra, dan lain sebagainya. Oleh karena itulah untuk menangani berbagai aktivitas

operasional dan administrasi yang cukup rumit ini dibutuhkan bantuan teknologi.Secara garis besar ada dua jenis aplikasi yang dibutuhkan, masing-masing untuk

keperluan “front office” dan “back office”. Aplikasi “front office” adalah piranti TIK

yang diperlukan untuk membantu manajemen dan tata kelola penyelenggaraankegiatanbelajarmengajar,yaitudimulaidarimahasiswamasukmelaluiprosesPMB

(Penerimaan Mahasiswa Baru), hingga yang bersangkutan diwisuda. Termasuk didalamnyaadalah:

•  Aplikasi TIK yang terkait dengan informasi mengenai program studi danportofolio matakuliah yangditawarkan perguruan tinggi, yangdapat diambil

olehmahasiswabarudanlama;

•  Aplikasi TIK untuk membantu manajemen penerimaan mahasiswa baru,dimulai dari pendaftaran, pengambilan nomor ujian, pelaksanaan test,pengumumanhasil,danpenerimaanresmi;

•  AplikasiTIKyangdipergunakanolehmanajemendalammengaturjadwalmatakuliah,alokasiruangan,danjammengajardosenuntukseluruhprogramstudi

padatahunakademikyangbersangkutan;

•  Aplikasi TIK untuk membantu mahasiswa dalam proses pengambilan matakuliahyangdiinginkanuntuksetiapsemesterataumasastudi;

•  Aplikasi TIK yang merekam seluruh aktivitas penyelenggaraan mata kuliahyang akan dan sedang berjalan, terutama dalam kaitannya dengan absensi

dosendanmahasiwa,administrasitesdanujian,hasilevaluasistudi,danlain-lain;

•  Aplikasi TIK untuk membantu proses pencetakan dan distribusi hasil studimahasiswa dan seluruh catatan penting terkait dengan proses belajar

mengajaryangditekuninya;danlainsebagainya.

Sementaraituyangtermasukdalamkategori“backoffice”adalahberbagaiportofolio

modulyangterkaitdengan:

•  Aplikasi TIK yang dipergunakan untuk mengelola aset keuangan dan prosesakuntansikampus;

•  Aplikasi TIK untuk membantu manajemen dalam mengelola sumber dayamanusiayangberadadalamteritoriperguruantinggi;

Page 46: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 46/175

 

Halaman46

•  AplikasiTIKyangdipakaiuntukmengelolasaranadanprasaranayangdimilikikampus;

•  Aplikasi TIK untuk mendukung manajemen dalam mengelola prosespengadaandanlogistik;

•  AplikasiTIKyangdipergunakanuntukmengelolaberbagaidatadandokumen

administrasiataurekamjejakpentingyangbersifatdigital;•  Aplikasi TIK untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan proses

pemasaran,komunikasipublik(baca:publicrelations),danberbagaihalyang

bersifatpenciptaancitrakampusterhadaplingkunganeksternal;

•  AplikasiTIKyangberfungsiuntukmembantuberbagaiunitindependenyangadadalamlingkungankampusseperti:perpustakaan,unitkegiatanmahasiswa,

koperasipegawai,pusatpelatihan,inkubatorbisnis,danlain-lain;

•  Aplikasi TIK untuk membantu manajemen dalam membuat laporan-laporan

yangbersifatrutinkepadapihakinternalmaupuneksternalkampus;danlainsebagainya.

Bagi perguruan tinggi di negara maju, peranan TIK untuk membantu proses

administrasi dan operasional ini bukanlah merupakan hal yang istimewa, sudahdianggapsebagaisebuahhalyangnormal(baca:takenforgranted).Keberadaannya

jelas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan prosesoperasional manajemen perguruan tinggi. Tanpa dilibatkannya TIK, akan sulit

mengatur begitu banyaknya transaksi dan interaksi yang terjadi dalam lingkungansebuahkampusberskalanasionalatauinternasional.

2.TIKuntukMembantuProsesPengambilanKeputusan

Setiap harinya, banyak sekali proses pengambilan keputusan yang terjadi dalamlingkungankampus.Pimpinanperguruantinggisepertirektor,direktur,dekan,atau

kepala unitharus berhadapan dengan berbagai persoalan pelik yangmembutuhkan

pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. Tentu saja proses pengambilankeputusan yang cepat dan berkualitas membutuhkan sejumlah data dan informasi

yangtepatdancukup.Mengingatbegitubanyaknyadatadan informasiyangdimilikisertaperlunyadatadaninformasitersebutdiolahsecukupnya,makajelasdibutuhkan

TIKyangsesuai.FungsiTIKstrategisberikutnyayangharusdimilikiolehperguruan

tinggiadalahsebagaialatbantumanajemendalamprosespengambilankeputusan.

Sistem ini terdiri dari tiga komponen besar, yaitu: (i) sebuah sistem penyimpanan

berbagaijenisdatadaninformasiyangdimilikiperguruantinggi;(ii)sebuahsistempengolahandatadaninformasitersebutmenjadi“pengetahuan”yangdibutuhkanoleh

beragampenggunanya;dan(iii)sebuahsistemyangberfungsiuntukmenyajikanhasil

Page 47: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 47/175

 

Halaman47

pengolahan tersebut menjadi sebuah format yang mempermudah pengambilan

keputusandalammempelajaridatadaninformasiyangdirepresentasikan.

AplikasiTIKtersebutdibangundengansejumlahprinsipsebagaiberikut:

•  Setiap individu memiliki gaya pengambilan keputusan yang berbeda-beda,sehingga cara mempresentasikan data, cara menyajikan informasi, dan cara

menganalisadata/informasitersebutharuslahdisesuaikandengangayasetiap

individuyangberbedatersebut;

•  Walaupun data dan informasi yang dimiliki sangatlah banyak dan bersifat

multi-dimensi, cara mengorganisasikan dan menyajikannya haruslahsederhana, namun dapat di-”drill down” atau didetailkan sesuai dengan

keperluan;

•  Program yang dikembangkan haruslah memungkinkan para pengambilan

dalam menjalankan sejumlah skenario “what-if”, dalam arti kata yangbersangkutan dapat melakukan berbagai simulasi skenario pengambilan

keputusanuntukmelihatkeluaranatauoutput-nya;

•  Apapun hasil dari keputusan yang diambil, demi terselenggaranya “goodgovernance”, harus terjadi proses perekaman terhadap profil pengambil

keputusan,kontekslingkungannya,datayangdilibatkan,danhasilevaluasinya;dan

•  Kecepatanketersediaansebuahdataatauinformasitertentuharusdisesuaikandengankebutuhanriildaripengambilkeputusanterkaitdalamkontekskondisi

yangdihadapi.

Dalamkaitanini,kualitasdata daninformasi(baca:informationquality)merupakan

kunciutamadariefektivitaspengambilankeputusan.Dataatauinformasiyangsalahakan sangat membahayakankarena dapat membuatproses pengambilan keputusan

menjadi tidak efektif dan beresiko tinggi. Oleh karena itulah prinsip “garbage-in,

garbage-out” harus benar-benar diperhatikan oleh manajemen kampus. AuditInformasi merupakan salah satu cara yang dapat diambil untuk meyakinkan dan

menjamin tersedianya data dan informasi yang berkualitas dalam lingkungan TIKkampus.

3.TIKuntukMenunjangAktivitasKomunikasiantarStakeholders

Dalam lingkungan akademik kampus yang kondusif, komunikasi antar civitasakademika setiap harinya terjadi secara masif dengan frekuensi yang sedemikian

tingginya. Dewasa ini, pemanfaatan telepon genggam, blackberry, smartphone, PDA

(Personal Digital Assistant), notebook, dan piranti “digital portable” lainnya telahmenjadigayahidupyangtakterpisahkandalamkehidupanmanusiamoderen.Secara

Page 48: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 48/175

 

Halaman48

langsung maupun tidak langsung, keberadaannya telah menjadi “tulang punggung”

teknologi komunikasi di dalam kampus. Dengan kata lain, seluruh pemangkukepentingan mengharapkan tersedianya infrastruktur teknologi dan aplikasi TIK di

kampus yang terkait dengan aktivitas komunikasi, kooperasi, kolaborasi, dankoordinasisecaravirtual.Adasejumlahkomponenpentingberhubungandengan hal

ini.Pertama, adanya infrastruktur transmisi data, suara, gambar, dan video (baca:

broadband) - dengan tingkat “coverage” 100% - dalam wilayah teritori kampus.

Melaluibackbonesepertifiberopticdanwireless(baca:hotspot)inilahmekanismekomunikasi ini dapat terwujud. Tanpa adanya infrastuktur yang handal - yang

biasanya diukur dengan melihat jenis teknologi, kualitas transmisi, besaranbandwidth,dankinerjaoperator-makamustahilaktivitaskomunikasidalamkampus

akanberjalansecaraefektifdanefisien.

Kedua,adanyakerjasamadenganberbagaipihakpenyediajasa(baca:provider)yangmenyediakan berbagai layanan komunikasi dengan menggunakan tulang punggung

infrastruktur ini. Tiga jejaring utama seperti intranet (intra-kampus), internet (luarkampus),danekstra-net(antarkampus)haruslahtersediauntukdiimplementasikan

dalam lingkungan perguruan tinggi. Intranet merupakan jejaring yangmenghubungkan setiap individu pemangku kepentingan dalam lingkungan

pendidikan tinggi sehingga yang bersangkutan dapat saling berkomunikasi,

berkolaborasi, berkoordinasi, dan berkooperasi. Sementara internet adalah yangmenghubungkankampusdenganduniamaya,tempatberkumpulnyaseluruhjejaring

raksasa sebagai arena interaksi antar individu yang ada di seluruh dunia. Danakhirnyaekstranet, yangmenghubungkankampus dengan berbagai mitra kerjanya,

seperti lembaga pemerintahan, pusat penelitian, jejaring perpustakaan, dan lainsebagainya.

Ketiga, adanya beragam aplikasi komunikasi yang diinstalasi pada jejaring yangdimiliki. Aplikasi komunikasi standar yang kerap dipergunakan untuk komunikasi

antara lain: electronic mail (email), mailing list, chatting, newsgroup, discussions,

pushmail,danlainsebagainya.Sementarayangsudahagak“advanced”antaralain:tele-conference, webcast, social networking, virtual classroom, student second life,

danlainsebagainya.Tentusajauntukdapatmenjalankanaplikasiyangberagamini

perguruan tinggi memerlukan sejumlah infrastruktur komputer server yang tidaksederhana.

Keempat,adanya kontenyangingindiciptakan,dipertukarkan, dandiperkayadalamlingkunganperguruan tinggi terkait,baikyangbersifattangibledanformal,maupun

Page 49: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 49/175

 

Halaman49

intangible dan non-formal. Pengetahuan yang bersifat eksplisit (dokumen, pustaka,

referensi,diktat,karyailmiah,danlain-lain)maupuntacit(pengetahuan,ide,inisiatif,gagasan,danlain-lain)inimerupakanmateriyangbiasamengalirdandipertukarkan

dalamsetiapproseskomunikasi.

Kelima,adanyakonteksyangsedemikianrupasehinggamendorongdanmerangsangsetiap individu untuk melakukan kegiatan komunikasi. Contoh konteks yangdimaksud seperti: pengumpulan tugas melalui email, pengunduhan materi ajar

melalui portal, pelaksanaan jajak pendapat (baca: polling) melalui internet,

pengambilan mata kuliah secara virtual, pertukaran informasi antar dosen danmahasiswa, pelaksanaan diskusi antar peneliti, penyelenggaraan e-seminar melalui

webcast,danlainsebagainya.

4.TIKuntukPenjaminterjadinyaOptimalisasiProsesdanSumberDaya

Perubahan lingkungan dunia yang sedemikan cepat (baca: globalisasi) telah

membawadampakyangluarbiasakepadaduniapendidikan.Terkaitdenganberbagaitantanganbaruyangdihadapi, hampirsemuakampus-kampusbesardunia mencoba

kembali untuk meredefinisikan peran dan cara penyelenggaraannya. Konsep

perubahan secara fundamentaldanradikaluntukmendapatkanpeningkatankinerjayang signifikan (baca: BPR=Business Process Reengineering) merupakan kunci

keberhasilan berbagai perguruan tinggi dunia untuk tetap dapat relevan dan“sustainable” dalam menghadapi tantangan global yang sedemikian dahsyat. Dari

berbagai implementasi BPR yang berhasil, nampak jelas dilibatkannya TIK sebagai

salahsatu“tokohsentral”ataukuncisuksesperubahanyangdijalankan.Palingtidakada2(dua)perananTIKyangbenar-benardijalankandalamkonteksini(Masonet.al.,

2007).

Pertama adalah pemanfaatan TIK untuk menjamin terselenggaranya proses yang

optimal.Prosesyangdimaksuddisiniadalahseluruhaktivitaskerjaatau“tasks”yangterjadidalamlingkungankampus,baikyangbersifat“core”atauprosesinti,maupun

yangtergolongsebagai“noncore”atauaktivitaspenunjang.Banyakkampus-kampus

baru yang berfikir ulang dalam mendesain penyelenggaraan manajemenpendidikannya karena begitu banyaknya kapabilitas TIK yang ditawarkan, yang

dahulu secara konvensional tidak mungkin dilakukan. Sebaliknya perguruan tinggiyang telah lama berdiri melihat banyaknya kesempatan yang dapat diambil untuk

meningkatkan kinerja perguruan tingginya dengan cara memanfaatkan TIK secara

tepat. Bagi kampus yang telah lama berdiri, biasanyaTIK berperanuntukmerubah

struktur dan tatanan proses kerjanya sehingga dapat lebih optimal, dengan carasebagaiberikut:

•  Eliminasisejumlahprosesyangselamainiterjadidanbersifatmemperpanjang

rantaibirokrasisertatidakmemberikannilaitambahapapunbagisiapapun.DenganadanyaberanekaragamimplementasiTIK,makabanyaksekaliproses

yangdahuludilakukansaatinidapatdihilangkan.Ambillahcontohnyaprosesalokasi ruangan dan jadwal mata kuliah yang dahulu membutuhkan waktu

seminggu lebih untuk menyusunnya namun saat ini sudah dapat dilakukan

olehkomputerdalamhitungandetik.

•  Simplifikasiserangkaianprosesberantaiyangharusmelewati“beberapameja”menjadi serangkaian proses yang ramping dan cepat. Misalnya dengan

Page 50: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 50/175

 

Halaman50

memanfaatkanaplikasiFRSOnline,makakegiatanpengisianFormulirRencana

Studi tidak harus lagi bertele-tele melalui mekanisme dosen pembimbing,administrasi akademik, dan bagian keuangan, namun seluruhnya dapat

dilakukan langsung melalui komputer PC atau notebook karena aplikasinyasudahberbasisweb(internet).

•  Integrasi berbagai proses yang tadinya berdiri sendiri sehingga akan sangatmenghematwaktu,biaya,dansumberdayadalampelaksanaannya.Contohnya

adalahprosespengambilanKHS(KartuHasilStudi)danpengisianFRSuntuk

semester berikutnya yang selama ini berjalan secara berurutan dapatdilaksanakanlangsungsecaraparalelatausimultan.

•  AutomatisasiprosesmanualyangdapatdigantikandengankomputeratauTIK,seperti misalnya: penghitungan Indeks Prestasi Kumulatif, analisa pola

distribusi nilai mata kuliah tertentu, penentuan calon penerima bea siswa,

pencetakan surat peringatan akademis, pembayaran uang kuliah,pemutakhiran jadwal mata kuliah pengganti, perencanaan mata kuliah

semesterpendek,danlainsebagainya.

Kedua adalah nilai tambah TIK yang diberikan kepada perguruan tinggi dalam

kaitannyadenganaktivitasoptimalisasisumberdaya.Prinsipyangditawarkandalamkonteks ini berasal dari kemampuan TIK untuk mendigitalisasikan entitas fisik -

seperti teks, gambar, suara, dan video - dan mendigitalisasikan proses maupunaktivitas fisik - seperti interaksi, komunikasi, dan transaksi. Dengan dapat

didigitalisasikannyasejumlahentitasataukomponenfisik,maka:

•  Sebuahperguruantinggitidakharusmemilikisaranafisikperpustakaanyang

besar dan mahal, karena yang penting adalah adanya koleksi dan hak akses

terhadap beranekaragam sumber referensi yang telah diubah bentuknyamenjadi bentuk digital (misalnya: e-book, e-journal, e-article, e-case, dan e-

library);

•  Sebuah perguruan tinggi tidak selalu harus khawatir terhadap pengeluaran

yangbegitubesaruntukmembelikertasdanmembayartintademikebutuhanfotocopy karena hampir semua berkas digital telah berupa file yang dapat

dipertukarkandengansangatmurahdancepat;

•  Sebuah perguruan tinggi tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk

mendanai proses orientasi kampus karena dosen maupun mahasiswa barudapatmelakukannyasecaramandirimelaluiCD-ROMyangtelahdipersiapkan;

•  Sebuahperguruantinggitidakharusbingungdalammengelolaberbagaidata,informasi, dan pengetahuannya yang begitu banyak dan menumpuk karena

saat ini keseluruhannya dapat dipindai (baca: di-scan) dan disimpan dalam

formatdigital;danlainsebagainya.

SementaraituyangterkaitdengankemampuanTIKdalammendigitalisasikanproses

adalahsebagaiberikut:

•  Sebuahperguruantinggitidakharusmengeluarkanbiayabesaruntukmelatihdosen atau karyawannya karena yang bersangkutan saat ini telah dapat

mengikuti pelatihan secara jarak jauh melalui program e-learning, e-

conference,e-seminar,danlainsebagainya;sementaradilainpihak

Page 51: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 51/175

 

Halaman51

•  Sebuahperguruantinggidapatmenawarkanberbagaiprogrampendidikandanpengajarannya melalui pemanfaatan berbagai kanal teknologi informasi,

seperti: u-learning atau ubiquitous learning (model pembelajaran dengan

memanfaatkanberagamteknologisepertitelepongenggam,internet,web-TV,PDA, dan lain-lain), CBT (Computer Based Training), Web 2.0 Interactive

Campus,danlainsebagainya.

5.PenjalinKemitraanStrategisdenganPihakEksternal

Dalam melaksanakan kegiatannya, perguruan tinggi bermitradengan cukup banyak

pihak, baikuntuk keperluan “front office” dan“back office”-nya. Terkait dengan halini,perananTIKsangatlahdibutuhkan.Contohnyaadalahuntukadministrasisistem

pembayaran. Biasanya untuk mempermudah mahasiswa, perguruan tinggi akan

bekerjasama dengan dunia perbankan, sehingga memungkinkan mahasiswa untukmelakukan pembayaran melalui ATM maupun internet banking, atau bahkan dapat

dilakukan proses debet langsung dari rekening tabungan orang tua. Melalui sistemyangsamaprosespembayarangajidosendankaryawandapatjugadilakukansecara

otomatis dan berkala, sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Agar

proses pembayaran dapat terintegrasi dengan penyelenggaraan perkuliahan, makajelasperguruantinggiyangbersangkutanharusmemilikisistemTIKyangsesuai.

Hal-hal lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan TIK untuk

keperluaniniantaralain:

•  Sistem TIK yang meghubungkan perguruan tinggi dengan perguruan tinggilainnya, sehingga dapat dilakukan aktivitas “shared services” dan “shared

resources”, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan secara bersama-sama sumber daya perpustakaan, laboratorium, pusat komputasi, kelas

berbasisseminar,lokakaryapublik,danlainsebagainya;•  Sistem TIK yang memungkinkan siswa atau dosen berinteraksi langsung

denganindustriswasta,misalnyadalamprosesseperti:simulasibursasaham

di Bursa Efek Indonesia, pemantauan lalu lintas jalanan oleh Kepolisian,operasikatarakmatapadaRumahSakitPondokIndah(baca:tele-medicine),

danlain-lain;

•  Sistem TIK yang dipergunakan untuk membantu aktivitas penelitian dimanaperguruan tinggi bekerja sama dengan pemerintah, seperti: pemantauan

kamera terhadap beberapa laboratorium hidup, analisa transportasi publikdenganmenggunakansensorpadasetiaphaltebusway,pemindaiangeografis

Indonesia melalui satelit, penciptaan data spasial oleh sistem GIS (baca:GeographicalInformationSystem),danlainsebagainya;

•  Sistem TIK yang secara otomatis menyediakan berbagai data dan informasiyangdibutuhkanstakeholderseksternal,misalnyamelaluifasilitasportalyang

dapatdiolahsecararealtimedanonline;

•  SistemTIKyangkhususdihubungkankeDiktidanDepdiknasuntukkeperluanpelaporan yang bersifat rutin maupun ad-hoc, ataupun untuk keperluan

pemantauanpenyelenggaraanpendidikan;danlainsebagainya.

Intinya adalah, bahwa untuk mendapatkan manfaat dari kerjasama dengan pihak-pihak yang telah fasih dan intensif menggunakan TIK, perguruan tinggi yang

bersangkutanharusmembangunsistemyangmemadaiagarmanfaattersebutdapatdirasakanolehsegenapcivitasakademika.

Page 52: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 52/175

 

Halaman52

Pengalaman memperlihatkan bahwa terkait dengan hal ini, perguruan tinggi tidakselaluharusmengalokasikandanayangbesaruntukinvestasisistemdimaksud(baca:

Capital Expenditure), karena kebanyakan mekanisme kerjasama bisa dilakukansecara“gratis”-karenaadanyamanfaatyangsalingdirasakanolehkeduabelahpihak

- atau melalui pendekatan Operational Expenditure, alias perguruan tinggi hanyamelakukan pembayaran per-pemakaian atau per-transaksi (dimana investasipengembangansistemditanggungolehpihakeksternaldiluarperguruantinggi).

EksesNegatifdariKeberadaanTIK

TerlepasdarisejumlahmanfaatdanperananstrategisTIKyangdikemukakandiatas,terdapat pula sejumlah fenomena negatif yang ditimbulkannya. Seorang praktisi

pendidikandalambukunya“FilsafatTeknologi”mengingatkan,bahwapadadasarnya

teknologi itu bersifat netral; manusialah yang pada akhirnya memberikan warna“positif”atau“negatif”didalamnya.Eksesnegatifyangdimaksudtidaksajamenimpa

generasibaruyangadadinegaraberkembangsepertiIndonesia,namunterjadipulapada negara-negara maju seperti Amerika, Australia, Kanada, Cina, Jepang, dan

Singapura.

KedangkalandalamProsesBerfikirdanBereksperimen

Akibatbegitumudahdancepatnyabagiseseorangdalammemperolehinformasiatau

pengetahuan yang dibutuhkannya, maka hal ini mengurangi “jam terbang” proses

berfikirdanbereksperimenbagisiswamaupundosen.Fenomenaserbaadadanserbainstan ini mengakibatkan hampir seluruh “variabel” atau “parameter” kognitif yang

biasanya baru akan didapatkan ketika seorang individu melakukan permenunganyangmendalamterhadapsubjekilmuyangsedangdipelajarinyatelahtersediasecara

gratis alias cuma-cuma, karena telah di-”share” oleh mereka yang terlebih dahulumenemukannya. Jika kebiasaan ini terjadi secara terus-menerus akan berdampakpada “malasnya” seorangsiswa atau dosen dalam melakukan pendalaman terhadap

ilmu pengetahuan yang digelutinya, yang pada akhirnya nanti berakibat pada

dangkalnyakemampuanmerekadalammenjalaniprosesberfikirdanbereksperimen- suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik maupun pengajar dalam

menjalani hidup kesehariannya. Tanda-tanda atau gejala ini telah terlihat ketikasemakin banyaknya ditemukan aktivitas “copy and paste” yang dilakukan oleh

berbagaipraktisipendidikan.

PenggunaanInformasidanPengetahuanBerkualitasRendah

Tidak semua informasi yang tersediadi internetatau dunia maya memiliki kualitasyang baik - sebagaimana halnya buku-buku atau jurnal referensi lain pada

perpustakaanyangtelahmengalamiseleksiketatterlebihdahulu.Banyakditemukanberbagai data, informasi, maupun pengetahuan yang tidak jelas asal usulnya, dan

patut dipertanyakan validitasnya. Misalnya adalah keberadaan sebuah artikel yangtidakjelaspengarangnyadimanaisinyasangatsubyektifatautendensius,atautabel

serta grafik hasil penelitian terhadap sebuah fenomena yang tidak dijelaskan

metodologi dan “sample” populasi yang dipergunakan, atau data mentah mengenaipengamatansebuahobjekyangtidakjelasmetodepengumpulannyadanpihakyang

melaksanakannya, atau materi presentasi “powerpoint” yang tidak ada pengarang

ataupenyusunnya,ataugambarskemaentitastertentuyangtidakjelassumbernya,dan lain sebagainya. Ada perilaku unik di kalangan generasi muda saat ini yang

cenderung percaya 100% terhadap berbagai data dan informasi yang berada di

Page 53: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 53/175

 

Halaman53

internet. Sekali lagi jika hal negatif ini menjadi kebiasaan yang tertanam dalam

individu pembelajar, maka akan berdampak buruk pada kualitas proses belajarmengajar yang dilakukan - karena informasi yang berkualitas rendah akan

menghasilkanpengetahuanyangtidakbermutu!

KecenderunganHanyaMenjadiKonsumenInformasiSemataInternet pada dasarnya merupakan sebuah arena atau “pasar” tempat bertemunya

para produsen dan konsumen informasi. Dalam dunia pendidikan, produseninformasi adalah mereka yang secara aktif dan intens menebarkan karya-karya

ilmiahnya melalui jejaring dunia maya ini; sementara konsumen informasi adalah

mereka yang secara aktif dan intens mengambil serta memanfaatkan hasil karyailmiah yang bertebaran di dunia maya. Terkait dengan hal ini, kenyataan

memperlihatkanbahwatidakbanyakditemukanmahasiswa,dosen,maupunpeneliti

di Indonesia yang mengambil posisi sebagai produsen informasi. Kebanyakan darimereka adalah pengguna mesin pencari atau “search engine” semacam

www.google.com atau www.yahoo.com untuk mencari data, informasi, danpengetahuan yang akan dipergunakannya. Fenomena lebih senang mengambil dan

bukan menciptakan ini sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitasmanusia

pembelajardalammelakukanberbagaiinovasisertaterobosanberfikiryangoriginal.Akibatnya adalah tidak banyaknya ditemukan karya-karya brilian hasil terobosan

pemikiranbernilaitinggiyangdapatdipatenkanuntukkesejahteraanumatmanusia.Bahkan tidak banyak “scholar” yang “beralih” fungsinya dari individu pemikir,

pembelajar,danpenelitimenjadiseorang“brokerinformasi”- yanghidupnyaadalah

mengumpulkan “kliping” ilmu pengetahuan dari internet untuk selanjutnya di-”repackaging” (baca: ditata ulang) sehingga bisadipergunakansebagai alat mencari

uang (misalnya melalui aktivitas: seminar, pelatihan, penerbitan buku, dan lain

sebagainya).

ProteksiBerlebihanterhadapInformasidanIlmuPengetahuanyangDimiliki

Trauma atau ketakutan berlebihan akibat begitu terbukanya internet kerapmenghantuiparadosengenerasilama,terutamaterhadapmerekayangtelahbegitu

banyak melahirkan karya-karya ilmiah. Akibat dari ketakutan mereka bahwa

karyanya akan dibajak, atau mahasiswanya akan mengetahui seluruh materi yangdiajarkan sebelum waktunya, atau formula penemuannya akan dipergunakan oleh

merekayangtidakbertanggungjawab,atautulisanmerekaakanmendapatkankritik

luas dari masyarakat, membuat mereka cenderung memutuskan untuk melakukanproteksiterhadapkekayaanintelektualyangdimilikinyadengancaramenjaganyadan

sama sekali tidak men-share-nya kepada siapapun. Hal ini tentu saja sangatmenguntungkanbagimereka,tetapicukup“merugikan”bagiduniailmupengetahuan.

Dengan disimpannya hasil karya mereka dalam “laci proteksi” yang tidak dapat

diakses, akan memperlambat terjadinya inovasi-inovasi baru terkait dengan subjekyangdimaksud.

KetegangandalamBerinteraksiantaraDosendanMahasiswa

Sudah menjadi rahasia umum bahwa jam terbang mahasiswa dalam memanfaatkaninternet dan teknologi informasi jauh melampaui rata-rata dosennya. Jika tidak

dikeloladenganbaik,makakerapterjadiketegangan-ketegangantidakperludidalamproses belajar mengajar yang diakibatkan pada adanya gap akses terhadap dunia

maya.Lihatlahcontohseorangmahasiswayang“memprotes”dosennyadimukakelaskarena memberikan informasi yang telah cenderung kadaluwarsa, karena yang

Page 54: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 54/175

 

Halaman54

bersangkutan lebih dahulu mengetahui informasi termutakhir yang diperolehnya

melaluiinternet.Contohlainadalahseorangmahasiswayang“menggugat”dosennyamelalui Ketua Jurusan atau Senat Perguruan Tinggi karena dianggap “kurang

menguasai” ilmu yang diajarkannya - hanya karena yang bersangkutan pernahbeberapa kali memberikan data yang kurang akurat atau menjawab “tidak tahu”

ketika mendapatkan pertanyaan kritis dari sejumlah mahasiswanya. Atau sebuahperistiwa dimana seorang peneliti “mempertanyakan” dosen pembimbing ataupendampingnya yang cenderung memberikan saran menggunakan formula dan

pendekatan usang padalah telah ada berbagai metodologi baruyang diperkenalkan

oleh peneliti dunia dan telah dibicarakan keabsahannya di internet. Jika dosen,pengajar, atau pembimbing tidak memiliki “wisdom” atau kedewasaan yang cukup

dalam menyikapi fenomena ini, akan berakibat pada kontra produktifnya kegiatanbelajar mengajaryangdiselenggarakan karena adanya ketegangan-ketegangan yang

tidakperlu.

KeengganandalamBeradaptasidenganLingkunganPembelajaranModeren

Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat dan dengan mudah dikuasai oleh

paragenerasimudasebagaipesertadidikseringkalimembuatdosenataupengajar

menjadi“minder”(baca:rendahdiri) karenaketerbatasankemampuan,kompetensi,dankeahlianmerekadalammemanfaatkanteknologitersebut.Jikatekananpsikologis

initidakdikeloladenganbaik,akanberakibatpadatimbulnyakeenggananbagisangpengajar untuk beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran moderen. Ekses dari

sikap ini biasanya berwujud timbulnya perilaku yang “mempersulit” mahasiswa

dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar, seperti: membuat soal ujian yangsangat sulit dan kompleks (diluar kewajaran), memberikan tugas tambahan yang

sangatmenyitabanyakwaktudantenaga,mempersulitperolehanangkatinggidalam

mata pelajaran, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini akan berpengaruh burukterhadappenyelenggaraankegiatanbelajarmengajardikampus.

KesulitandalamMengembangkanKurikulumTermutakhir

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang sedemikian cepat, terlebih lagi

denganadanyaperananinternetdalammelakukandiseminasiinformasiterkinidan

termutakhir, membuat tingginya tingkat kesulitan bagi perguruan tinggi dalammengembangkan kurikulum yang selalu relevan dengan perubahan jaman. Dalam

tataranoperasional,terlihatjelasbagaimanasulitnyamisalnyaseorangdosenharus

membuatsoalyangbelumpernahdibuatsebelumnyadanjawabannyabelumtersebarluasdiinternet.Bahkantidaksedikitmahasiswamaupundosenyangmenaruhhasil

karya pekerjaan rumah yang telah dinilai pada situs-situs pribadinya, yang denganmudah dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya. Akan sangat sulit

dewasa ini mencari studi kasus berkualitas yang belum dibahas kontennya oleh

siapapundiduniaini,karenakebanyakandiskusimengenainyatelahdilakukansecaramasif dan intensif di dunia maya. Keseluruhan fenomena ini memperlihatkan

bagaiamana sulitnya seorang dosen atau perancang kurikulum dalam

mengembangkan materi mata kuliah yang selain memiliki sifat originalitas yangtinggi,dapatpulamemberikannilaitambahbagiparamahasiswayangmengambilnya

- bukan sekedar sebuah perjalanan penyelenggaraan mata kuliah yang materinyatelahdibahastuntasolehberbagaipihaksebelumnya,dimanarekamjejaknyadapat

denganmudahditemukandiinternet.

Page 55: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 55/175

 

Halaman55

KetidaksiapanMenghadapiBudayaEvaluasiKinerja

Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang tata

kelola operasional perguruan tinggi berarti memberikan kemungkinan dankeleluasaanbagimanajemenuntukmelakukanevaluasikinerjadisemualiniatauunit

kerja terkait. Pertanyaannya adalah: apakah sudah siap para dosen, karyawan,

pimpinan, peneliti, mahasiswa, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dinilaiatau dievaluasi kinerjanya? Dengan adanya sistem informasi akademik dan

manajemenperguruantinggiterpadu,makabanyakhalyangdapatdiukurkinerjanya,seperti:(i)tingkatkehadirandosendanketepatanwaktudalammemberikankuliah;

(ii) indeks kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen; (iii) daftar mata kuliah

dengandistribusinilaiyangtidakwajar;(iv)rata-ratakelulusanpesertadidikyangtepat waktu; (v) level efisiensi dan utilisasi penggunaan ruangan; (vi) progres

kenaikannilai kum dosentetap; (vii) jumlah keluhandan komplain mahasiswa perbulan; (viii) profil ketepatan waktu menyerahkan nilai akhir mata kuliah; dan lain

sebagainya.Jikasemuaukuranatauindikatorinidikeluarkanolehsisteminformasi

dan dipergunakan oleh manajemen kampus dalam mengevaluasi kinerja SDM yangdimilikinya, dan dipergunakan sebagai dasar dalam usahanya untuk meningkatkan

kualitas penyelenggaraan institusi dari waktu ke waktu, harus diyakinkan bahwa

merekayangterlibattelahsiapsecaramentaldanpsikisuntukmenerimanya.Kalautidak, hal tersebut akan menimbulkan bumerang bagi perguruan tinggi yang

bersangkutan.

TantanganMengimplementasikanAspek“GoodGovernance”

Bagi pemilik dan pengelola institusi pendidikan, keberadaan dan implementasi TIK

secara langsung maupun tidak langsung “mempromosikan” diterapkannya prinsip“good governance” di kalangan organisasi. Dengan dikelolanya data dan informasi

dengan baik, maka aspek transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,dan keadilan dapat dengan mudah diterapkan secara sistem (baca: “by design”).Namun kenyataan memperlihatkan, belum semua pemangku kepentingan di

lingkunganpimpinandanmanajementertinggi-karenasatudanlainalasan-telahsiap menerapkan prinsip-prinsip “good governance” ini. Oleh karena itu bukanlah

suatuhalyanganehjikamasihbanyakindividupengambilkebijakandankeputusan

yang belum bersedia mengimplementasikan TIK secara utuh dan holistik diperguruantinggi.

StrategiImplementasiEfektifTIK

Bagaimana cara dan sikap yang harus diambil dalam menghadapi tantangan dan

rintanganpemanfaatanTIKtersebut?AdabeberapalangkahyangperludiambilagarTIKdapatdiadopsisecarabaikdanmemberikanmanfaatyangbesarbagiperguruan

tinggiyangmengimplementasikannya.

LangkahPertama:

Sosialisasi Perubahan Paradigma Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi olehPimpinanInstitusi

Komunitas perguruan tinggi terdiri dari kumpulan individu yang berfikir secarasangat rasional (baca: “scholars”), sehingga berbagai inisiatif institusi yang berniat

melibatkan mereka harus disampaikan sebagai sebuah program yang ada landasan

logika dan data empiris yang mendukungnya. Tren dunia memperlihatkan adanyarevolusidibidangpenyelenggaraanpendidikantinggikarenakehadiranTIK,sehingga

Page 56: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 56/175

 

Halaman56

berbagai institusi pendidikan tinggi dunia telah melakukan berbagai aktivitas

perubahan dalam mengadopsi tren yang terajadi. Fungsi TIK sebagai “enabler”,“supporter”, “driver”, bahkan “transformer” dalam konteks kebutuhan perguruan

tinggi moderen harus dijawab oleh siapa saja yang ingin mempertahankan tingkatrelevansi keberadaan institusi pendidikan tinggi yang dikelolanya. Oleh karena

itulah,makaharusadainisiatifdaripimpinantertinggidariinstitusiperguruantinggi-misalnya Rektor atau Direktur Sekolah Tinggi - yang dengan menggunakanpendekatan “top down” menyampaikan dan mensosialisasikan “visi dan misi”

barunyayangdipicuolehfenomenaTIKyangmenduniatersebut.Intidarisosialisasi

adalah menanamkan kesadaran, keperdulian, dan keinginan untuk segera bergerakmenyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan yang membutuhkan adanya

perubahan paradigma pola pikir dan perilaku praktisi pendidikan tinggi. Sangpimpinanyang“visioner”iniharustampilmeyakinkandalampenyampaianpesannya

untuk mendapatkan komitmen utuh dari segenap civitas akademika dan para

pemangku kepentingan dalam lingkungan organisasi. Harus ditanamkan sebuah

pengertian,bahwakeputusanmemanfaatkanTIKmerupakansebuahkeputusanyangharusdisokongpenuh-it’sadecisionwithnoreturn!

LangkahKedua:

BentukTimKerjayangSoliddanSusun“Roadmap”PengembanganTIKKampus

PengembanganTIKdi kampustidakakanberjalandengansendirinya,aliasakanada

“invisible hand” yang mewujudkannya. Harus ada sebuah tim kerja yang solid dan

fokus pada perencanaan, pengadaan, perancangan, pembangunan, penerapan, danpengembanganTIKyangdimaksud.Timiniharuslahterdiridariindividuyangtidak

saja tertarik dengan implementasi TIK di perguruan tinggi, namun memiliki rekam

jejak pengalaman dan kapabilitas yang cukup dalam membangun sistem informasidalam industripendidikan tinggi. Kompetensi dankeahlianyang perlu dimilikioleh

timinisifatnyabergamdanmulti-disiplin.Merekaharuslahterdiridariindividuyangtidaksajamemilikilatarbelakangpengetahuandankompetensidibidangmanajemen

danteknologiperguruantinggi,namunjugaharusadaorangyangahlidalamaspek

proses, sumber daya manusia (baca: psikologis), dan manajemen perubahan. Agarobyektivitastercapai,timiniselainharusdiberikanhakdanwewenangyangcukup

(baca:otoritas)untukmengambilkeputusanpentingdanlangsungberadadibawahkendalipimpinanpuncakinstitusi(baca:rektoruntukuniversitasataudirekturuntuk

sekolah tinggi), individu yang bersangkutan sedapat mungkin haruslah merupakan

para “full timer” alias pekerja penuh waktu yang terbebaskan dari kewajiban-

kewajibanorganisasilainnya.Hanyadenganfokusdankomitmenwaktuyangpenuhinilah maka kualitas dan target pengembangan TIK dapat terjamin. Setelah tim

terbentuk, tugas pertama dan utama yang harus mereka kerjakan adalah membuatdokumen formal Rencana Induk Strategis dan Cetak Biru Pengembangan TIK pada

perguruan tinggi yang bersangkutan (baca: IT Strategic Planning and Blue Print).Dokumen resmi ini sangatlah strategis sifatnya, mengingat akan menjadi panduan

bersama dalam mengembangkan TIK di kampus. Konten dari dokumen ini di

antaranya adalah: (i) visi, misi, peranan, sasaran, dan target keberadaan TIK diperguruan tinggi; (ii) definisi kebutuhan TIK dan ragam domain implementasinya

serta manfaatnya; (iii) arsitektur holistik dari TIK yang perlu dimiliki dan strategi

pengembangannya; (iv) daftar aset dan inventarisasi TIK termutakhir yang saat inidimiliki oleh kampus beserta evaluasi kinerjanya; (v) analisa gap kebutuhan dan

Page 57: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 57/175

 

Halaman57

ketersediaanuntuk menentukan portofolio program yangperlu dikembangkan;(vi)

“roadmap” atau peta jalan atau pentahapan pelaksanaan program untuk jangkapendek,menengah,danpanjangdalambentukpengerjaanportofolioproyekTIK;dan

(vii) model tata kelola atau “governance” yang disepakati untuk diadopsi sebagaibagiandarimanajemenpengembanganTIK.

LangkahKetiga:

KembangkanInfrastrukturdan“Suprastruktur”yangMendukungImplementasiTIK

Sukaatautidaksuka,mauatautidakmau,setujuatautidaksetuju,hakekatpenerapanTIK dalam sebuah organisasi semacam kampus pada dasarnya merupakan sebuah

tantanganinisiatifmanajemenperubahan(baca:changemanagement).Halinisecara

sederhana terlihat dari dilibatkannya TIK secara intensif dalam kegiatan belajarmengajar dan penyelenggaraan manajemen serta operasional perguruan tinggi,

sesuatu yang selama ini “belum” pernah dilakukan secara holistik dan terintegrasi.Berdasarkan pengalaman beberapa perguruan tinggi yang pernah menjalainya, ada

tigajenistransformasiyangdapatdiambil,dipandangdarisegimodelpendekatandan

signifikansihasilyangingindiperoleh,yaituyangsifatnya:(i)evolusioner-perlahantapi pasti; (ii) revolusioner - hasil cepat dengan resiko tinggi; dan (iii) pentahapan

berjenjang-bertahapdanterkendali.Setiaporganisasisesuaidengantarget,sasaran,dan budaya-nya, memiliki strategi transformasinya masing-masing agar berjalan

dengan efektif. Terlepas dari jenis apa pun yang dipilih, yang paling penting untuk

dilakukan adalah mempersiapkan berbagai infrastruktur dan suprastruktur fisikmaupun non-fisik yang perlu untuk mendukung serta mengakselerasi proses

perubahan yangdimaksud. Dari segiinfrastruktur, misalnya, perlu mulai disediakan

berbagai fasilitas semacam: koneksi jaringan lokal dan internet (baca: bandwidth)yang memadai, pusat-pusat akses komputasi untuk dosen dan mahasiswa, ruang

serverdanpusatdatayangmemadai,beragamkontenbelajarmengajaryangrelevan,kelas berbasis multi-media yang menarik, pusat informasi akademik dan non-

akademikyanghandal,beranekajenissoftwaredanprogramatauaplikasibagisistem

pendidikantinggi,websiteinstitusiyangmenarikdaninteraktif,danlainsebagainya.Intinya adalah bahwa harus ada contoh-contoh program “quick win” yang dapat

segera bermanfaat bagi para pemangku kepentingan, agar seluruh sosialisasi dan“janji-janji” pimpinan dalam mentransformasikan TIK bagi peningkatan kinerja

institusi pendidikan tinggi dapat segara dirasakan oleh segenap civitas akademika

tanpaharusmenungguwaktuyangcukuplama.Pembangunansejumlahinfrastruktur

fisik yang dapat memberikan hasil cepat dan manfaat yang nyata baik untukdilakukan sebagai bagian dari program penerapan dan implementasi TIK jangka

pendek. Setelah itu, untuk mempercepat adopsi dan pengembangan TIK bagi masajangka menengah dan panjang selanjutnya, mulai perlu dipikirkan sejumlah

“suprastruktur”pendukung-sebuahtatarankebijakan,manajemen,dan“governance”yangberdiridiatasinfrastrukturyangtelahdibangun,antaralain:(i)disediakannya

program pelatihan yang cukup bagi para dosen, peneliti, karyawan, staf, maupun

mahasiswayang inginbelajar TIK; (ii) dikembangkannya model insentif yangtepatbagi para dosen, peneliti, karyawan, maupun staf yang secara efektif berhasil

menerapkan TIK untuk meningkatkan kinerja aktivitasnya sehari-hari; (iii)

disusunnya kebijakan (baca: policy) manajemen mutu yang selaras denganpemanfaatan TIK dalam kelas maupun unit-unit kerja; (iv) dibentuknya tim “help

Page 58: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 58/175

 

Halaman58

desk”danstrukturorganisasipendukunguntukmembantuparapenggunayangbaru

belajar menerapkan TIK dan membutuhkan pendampingan khusus; (v)diberlakukannyakonsepmanajemensumberdayasalingberbagipakaidanberdaya

guna (baca: shared resources) antar berbagai unit kerja berbeda dalam sebuahinstitusipendidikantinggi;(vi)dialokasikannyadanainvestasidanoperasionaldalam

anggarantahunanpengembanganTIK (baca:capexdanopex);(vii)diintensifkannyafungsi “PR dan marketing” lokal untuk terkait dengan target pemanfaatan TIK diperguruantinggiyangbersangkutan;danlainsebagainya.

LangkahKeempat:

SenantiasaLakukanEvaluasidanBelajardariPengalamanTerkait

Kenyataanmemperlihatkan bahwatidak adaimplementasi TIKyangberjalansecara

lancar dan sempurna tanpa adanya tantangan dan resistansi sedikitpun.PengembangandanpenerapanimplementasiTIKdalamlingkunganperguruantinggi

merupakan sebuah perjalanan panjang yang “cukup” melelahkan namun sekaligusmenantang serta menyenangkan. It’s a long and winding road. Oleh karena itulah,

maka sebuah inisiatif besar berlu dibagi menjadi program yang kecil-kecil, yang

mudah membangunserta mengelolanya,dan jelas keluaran serta hasilnya. Memiliki“deliverable” yang jelas dan terukur merupakan sebuah prasyarat sebuah proses

evaluasi dapat dilakukan terhadapnya. Keberhasilan dan/atau kegagalan dalammengimplementasikan sebuah program, proyek, atau modul inisiatif implementasi

TIK memiliki nilai strategis yang sama besarnya. Setelah sebuah “milestone”

diselesaikan,sebuahpernyataan“closure”harusdidefinisikanagarmanajemendapatsegera melakukan proses evaluasi, yang tidak lain bertujuan untuk belajar dari

pengalaman riil yang ada, sebagai modal perbaikan dan penyempurnaan dalam

langkah-langkah implementasi selanjutnya. Biasanya dengan mempelajari danmengevaluasiapayangtelahterjadisecaraseksama,akandiperolehsejumlahprinsip

“do”dan “don’t” yangakan menjadi pegangan dalam mengimplementasikanmodul-modul TIK berikutnya. Sesuai dengan pepatah bijaksana “pengalaman adalah guru

yangbaik”,makalangkahkeempatinisangatlahbaikuntukdilaksanakan.

Penutup

Padaakhirnya,belajardaripengalamanperguruantinggiyangberhasilmeningkatkan

kinerjanya melalui pemanfaatan TIK, dapat diambil kesimpulan bahwa sukses

tidaknya “invasi” TIK dalam dunia pendidikan tinggi tergantung pada kesiapansumber daya manusia kampus dalam merubahparadigma, pola pikir, danperilaku

sehari-harinya. Seorang bijak mengatakan: “Old Campus, plus InformationTechnology, is equal to Old and Expensive Campus !”. Sebuah kampus yangmenerapkanTIKtanpadisertaidenganperubahanpolapikirdanperilakuhanyaakan

bermuarapadapenyelenggaraansebuahkampuskunoyangsemakinmahalbiayanya.“Change”adalahkunciutamakeberhasilanpemanfaatanTIKsecaraoptimaldisebuah

pendidikantinggi.....

Page 59: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 59/175

 

Halaman59

Bagian3

KERANGKAARSITEKTUR

SISTEMTIKDALAMKAMPUS

Page 60: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 60/175

 

Halaman60

PendahuluanSeperti halnya membangun rumah atau jembatan, dalam mengembangkan TIK-pun

diperlukanarsitekturdancetakbiruyangbaik.MembangunTIKtanpaarsitekturyang

jelasdapatmenyebabkanterjadinyaberbagaihalyangtidakdiinginkan(baca:resiko),seperti:

•  Tambal sulam aplikasi yang berakibat pada buruknya integrasi data dan

informasiyangdimiliki;

•  Bongkarpasanginfrastrukturyangmenghabiskanbiayasedemikianbesardan

dilakukanberkali-kali;

•  Redudansi piranti software dan/atau hardware sehingga memakan biaya

investasidanoperasiyangbesar;

•  Keterbatasan fitur dan kapabilitas aplikasi ketika harus menghadapi volume

transaksiyangmeningkat;

•  Kesulitan dalam melakukan berbagai integrasi dengan modul-modul piranti

lunakyangbaru;•  Tingginya tingkat kompleksitas pengembangan sistem baru yang perlu

dihubungkandengansistemlama;danlainsebagainya.

Bahkan sejumlah hasil riset memperlihatkan bahwa membangun sebuah sistem

teknologi informasi tanpa berdasarkan arsitektur yang baik sama halnya dengan“bunuh diri” karena hal tersebut sama saja dengan “menanam bom” yang dapat

meledaksetiapwaktu.

ArsitekturTIKPerguruanTinggiMenurut IASA (International Association of Software Architect), sebuah organisasi

harus mengembangkan 4 (empat) buah arsitektur yang saling terintegrasi satudenganlainnya-tidakterkecualikampussebagaisebuahorganisasipenyelenggaraan

sistempendidikan.Keempatarsitekturyangdimaksudadalahsebagaiberikut:

1.  Arsitektur Bisnis dan Organisasi - kerangka cara pandang holistik dan

terintegrasiterkaitdenganstrukturbisnissertaorganisasiinstitusiperguruantinggi;

2.  Arsitektur Informasi dan Basis Data - kerangka perspektif yang holistik danterintegrasi terkait dengan sistem pengelolaan informasi dan basis data

institusi:3.  ArsitekturAplikasidanPirantiLunak-kerangkacarapandangyangutuhserta

lengkap terkait dengan portofolio piranti lunak aplikasi dan modul-modul

lainnyayangsalingberhubungandalamlingkunganpegnelolaankampus:dan

4.  ArsitekturPirantiKerasdanJaringanInfrastruktur-kerangkaperspektifyangmenyeluruh mengenai keberadaan piranti keras dan desain infrastruktur

jejaring yang menghubungkan seluruh titik komunikasi yang ada dalamlingkunganperguruantinggi.

Page 61: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 61/175

 

Halaman61

Secaraesensi,keempatarsitekturinimemilikihubunganketerkaitansebagaiberikut:

•  Arsitektur Bisnis dan Organisasi akan menjadi dasar atau referensi pijakan

dalam memahami sistem sebuah perguruan tinggi dalam tataran yang utuh,menyeluruh,holistik,danterintegrasi.Denganmemahamivisi,misi,obyektif,

nilai,program,proses,danaktivitasbisnis/organisasiperguruantinggiinilahmaka dapat ditentukan dan didefinisikan jenisinformasiseperti apa sajakah

yangdiperlukan oleh masing-masing pihak, unit, danpemangkukepentingan

dalam kaitannya dengan penyelenggaraan institusi pendidikan tinggi. DasarinilahyangnantinyaakanmenjadireferensidalammengembangkanArsitektur

InformasidanBasisData.

•  Arsitektur Informasi dan Basis Data yang berisi gambaran aliran data sertainformasi secara keseluruhan dalam lingkungan organisasi pada dasarnya

diperlukan (baca: input) dan dihasilkan (baca: output) oleh sejumlah prosesyang ada dalam lingkungan penyelenggaraan organisasi. Memperhatikan

bahwasebagianprosestelahdilakukansecaraotomatisolehaplikasiTIKdandata/informasi yang mengalir di dalamnya disimpan serta dikelola secara

elektronik, maka dapat dikembangkan Arsitektur Aplikasi dan Piranti Lunak

yangdimaksud.

•  Arsitektur Aplikasi dan Piranti Lunak yang disusun dan dikembangkan pada

dasarnyamemperlihatkanhubunganketerkaitandariportofoliosoftwaresertamodul-modulnyayangdimilikiolehsebuahperguruantinggi.Memperhatikan

bahwahubungantersebutsecaralangsungmenggambarkanbagaimanasecarafisik dan logika terjadi interkoneksi komunikasi data elektronik, maka

keberadaannyaakanberkaitanlangsungdenganArsitekturPirantiKerasdan

JaringanInfrastrukturyangperludikembangkandalamlingkungankampus.

•  Arsitektur Piranti Keras dan Jaringan Infrastruktur pada akhirnyamenggambarkantulangpunggung“jejaringsyaraf”transmisiantarasatutitikunit dengan titik unit lainnya yang berada dalam wilayah teritori institusi

perguruan tinggi. Tanpa adanya “backbone” ini akan mustahil dapat

dikembangkansistemTIKyangterpadudanmenyeluruh.

Page 62: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 62/175

 

Halaman62

SebuahperguruantinggiyanginginmengembangkanTIKsecaraholistikdanterpadumemerlukandesainkeempatarsitekturyangdimaksud,agar proses pembuatandan

pengembangannyadapatberjalandenganbaikdanterhindardariresikoyangtidakdiiginkan.Untukmemperjelasapayangdimaksuddengankeempatarsitekturdiatas,

berikut ini adalah penjelasan masing-masing arsitektur yang ada beserta contohimplementasinya.Perludicatatbahwasetiapperguruantinggiakanmemilikidesainarsitektur yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik uniknya

masing-masing.

ArsitekturBisnisdanOrganisasi

Sebagaimana sebuah institusi pendidikan, perguruan tinggi adalah tempat

berkumpulnya sejumlah individu atau manusia dalam sebuah organisasi dengan

sejumlahfasilitasdansumberdayayangadauntukmenjalankanserangkaianaktivitaspembelajaran. Dengan demikian, dari segi bisnis dan organisasi, perguruan tinggi

berdiridiatasempatpilarutama,yaitu:(i)komunitaspendidikan;(ii)organisasi;(iii)fasilitassaranadanprasarana;dan(iv)aktivitaspembelajaran.Kontekskeberadaan

empatpilarinipadadasarnyaadalahuntukmencapaivisidanmisiutamayangsecara

filosofis dikenal dengan istilah Tri Dharma Perguruan tinggi, yaituterselenggarakannya aktivitas: (i) pendidikan dan pengajaran; (ii) penelitian dan

pengembangan;serta(iii)pelayanandanpengabdianmasyarakat.

Keduadimensiarsitekturtersebutmerupakanhalyangmutlakharusdilakukanoleh

perguruan tinggi di Indonesia, terlepas dari beranekaragamnya jenis dankarakteristik institusi pendidikan tinggi yangada. Oleh karena itulah maka ditinjau

darisegi“bisnisdanorganisasi”seluruhinstitusiperguruantinggidiIndonesiaharus

mengadopsi arsitektur dimaksud. Perlu dipahami pula bahwa diluar lingkungankampus, terdapat pula sejumlah faktor eksternal lainnya, seperti dinamika politik,

ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya - yang mau tidak mau, langsung atau

tidak langsung, berpengaruh terhadap manajemen penyelenggaraan institusipendidikantinggi.

Page 63: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 63/175

 

Halaman63

Sementara itu sebagai fundamental utama yang harus diperhatikan oleh setiap

institusi adalah faktor atau aspek internal dari perguruan tinggi terkait, yaitu yangmenyangkutmasalah:(i)posturorganisasi;(ii)sistemmanajemen;(iii)perilakudan

budayaorganisasi;(iv)prinsipdannilaipendidikanlokal/nasional;danhal-halterkaitlainnya.

Terkait dengan TIK, yang perlu diperhatikan sungguh-sungguh adalah arsitektur“business process” utama dari sebuah perguruan tinggi, karena hal tersebut akan

menjadiacuandantulangpunggungdalampengembanganarsitekturlainnya.Selaras

dengansemangatTriDharmaPerguruanTinggi,prosesbisnisdalamsebuahinstitusipendidikantinggijugamemiliki3 (tiga)prosesutama,yaitu:(i)teachingatauproses

belajar-mengajar;(ii)researchatauprosesrisetdanpengembangan;dan(iii)servicesatau proses pelayanan. Sementara proses penunjangnya yang dibutuhkan oleh

manajemenpenyelenggarapendidikantinggiantaralain:prosespengelolaansumber

dayamanusia,prosesadministrasioperasionalinstitusi,prosesmanajemenkeuangan

danakuntansi,prosespengadaandanpemeliharaanaset,prosespenerapanteknologipendidikan,danlainsebagainya.

ArsitekturInformasidanBasisData

BerpijakpadaArsitekturBisnisdanOrganisasiyangtelahdisampaikansebelumnya,

makadapatdidesainsuatukerangkaArsitekturdanBasisDatayangdapatdijadikan

sebagai pedoman dalam merancang dan mengembangkan sistem manajemen basisdatayanglebihrincidandetail.

Secara prinsip, ada tiga jenis sistem basis data yang perlu dibangun oleh sebuahperguruantinggi.JenispertamadinamakansebagaiMasterDatabase,yaitukumpulan

dari catatan, inventarisasi, dan standar pengkodean terhadap seluruh aset terlihatmaupuntidakterlihatyangdimilikiolehsebuahperguruantinggi(baca:resources).

Page 64: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 64/175

 

Halaman64

Termasuk di dalamnya basis data mahasiswa, basis data dosen, basis data mata

kuliah, basis data ruang kelas, basis data laboratorium, basis data konten, dan lainsebagainya.JeniskeduaadalahMainDatabase,yangberisidata,fakta,informasi,dan

pengetahuanterkaitdenganseluruhaktivitasdanprosesdariTriDharmaPerguruanTinggi atau core processes yang menjadi tulang punggun pendapatan dan

penyelenggaraanprosespendidikandiinstitusiterkait.Padasistemdatabaseteachingmisalnya, akan dicatat dan direkam seluruh hal yang terkait dengan prosesinstruction (belajar mengajar) maupun yang berhubungan dengan proses advising

(pembimbinganataupendampingan).Sementaraitu untuksistemdatabaseresearch

akanberisiseluruhcatatankegiatanrisetyangsedangberjalanatauongoingresearch,kemudian professional recognition alias seluruh rekam jejak penghargaan dan

penggunaanHAKIatauasetintelektualkampusolehpihaklain,danpublicationyangmerupakan inventarisasi catatan beragam publikasi yang dilakukan seluruh civitas

akademika di berbagai media dan pusat ilmu pengetahuan. Dan selanjutnya adalah

sistem basis data services yangberisi seluruh kegiatan atau jasa-jasaatau program

yang terkait dengan jasa fakultas (faculty services), jasa profesional (professionalservices), dan jasa publik (public services). Adapun yang terpenting, yaitu jenis

Trasaction Database,yangisinyapadadasarnyamerupakancatatandanrekamjejakseluruh detail kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didalamnya melibatkan

pemanfaataanberbagaisumberdayadalammasaatauwaktutertentu.Tipedatabasetransaksi ini akan menjadi catatan utama yang dipergunakan oleh manajemen

penyelenggara perguruan tinggi dalam mengelola kegiatan operasional maupun

pengambilankeputusan.

ArsitekturAplikasidanPirantiLunak

Padaakhirnya,keseluruhanprosesdanaktivitasyangadadiperguruantinggiakandi-

”mimik”-kan dan dikelola oleh segenap portofolio aplikasi. Secara prinsip, ada tigajenis aplikasi dan piranti lunak yang dipergunakan. Yang pertama adalah “system

software”yaituprogramuntukmenjalankanberbagaioperasistandardalamsebuahkomputer. Termasuk di dalamnya adalah sistem operasi (berbasis stand-alone

maupun jaringan), drivers keseluruhan peralatan atau piranti tambahan (printer,

scanner,digitalcamera,videocam,danlain-lain),danlainsebagainya.Sementaraitujenis yangkedua adalah “tools software”, yaitu piranti lunak untuk membantu atau

mempermudahmanusia dalammelakukansejumlahaktivitas tekniskhusus,seperti:

pengembang animasi, perancang sistem, penghasil laporan, pengukur kinerja,perekam multimedia, dan lain sebagainya. Dan jenis ketiga, yang terpeting bagi

perguruan tinggi, yaitu “application software” yang merupakan program yangdibangun dan/atau dirancang khusus untuk menjalankan fungsi tertentu sesuai

dengan kebutuhan pemangkukepentingan di kampus. Kategoriyangterakhirinilah

yangperludikembangkanarsitekturnya.

Dipandang dari segikepentingannya, arsitektur aplikasiTIKperguruan tinggi dapat

dibagimenjadi2(dua)jenis,yaitu“CoreSystem”dan“SupportingModules”.Sejalandengan prinsip kedua arsitektur terdahulu, core system merupakan aplikasi utama

yangdipergunakanolehperguruantinggiuntukmembantumenyelenggarakanprosesutamanya,yaitupembelajaran,penelitian,danpelayananmasyarakat.Dalamdomain

pembelajaranmisalnya,dibutuhkansejumlahaplikasiseperti:

Page 65: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 65/175

 

Halaman65

•  Academic Program Management - aplikasi untuk mengelola berbagai jenisprogrampendidikanyangditawarkanolehinstitusiperguruantinggi;

•  Class and Course Management - aplikasi untuk membantu mengelolamanajemenmatakuliahdanalokasikelasatauruangandanlaboratorium;

•  Teaching Management - aplikasi untuk membantupenyelenggaraan kegiatan

pembelajarandalamlingkungankampus;•  Examination Management - aplikasi terkait dengan manajemen

penyelenggaraan ujian, dimulai dariproses penyusunan soal hingga evaluasi

keberhasilansiswa;

•  E-LearningSystem-aplikasiyangdipergunakanuntukmengimplementasikansistempembelajaranjarakjauh;

•  Virtual Class Conduct - aplikasi yang merepresentasikan bagaimana konsepkelasdanpembelajarandapatdilakukanmelaluiduniamaya;

•  CurriculumDevelopment-aplikasiuntukmembantucivitasakademikadalammelakukanpengembangankontendankurikulum;dan

•  Academic Self Services - aplikasi yang dibangun untuk mempermudahmahasiswa dalam melayani kebutuhan akademiknya (baca: operasional)

secaramandiri,tanpaharustergantungpadastafakademikatauoranglain.

Sementaraituuntukdomainpenelitiandanpengembangan,terdapatsejumlahmodul

aplikasiTIKyangbaikuntukdipergunakanolehsebuahperguruantinggi,misalnya:

•  ResearchPlanningandApplication-aplikasiuntukmenyusundanmengelolaproposal riset yang selanjutnya akan dijadikan bahan bagi dewan penentu

kebijakan riset dalammenentukanlayaktidaknyarisettersebut dibiayaiatau

didukunguntukdilakukan;

Page 66: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 66/175

 

Halaman66

•  RewardandFundManagement-aplikasiterkaitdenganpencatatanpemberiandan pengelolaan dana riset terhadap seluruh proposal yang disepakati oleh

dewanrisetinstitusi;

•  Research Management System - aplikasi untuk membantu peneliti dalammencatat,merekam,danmengelolakegiatanrisetnyasecaradetail;

•  Reporting and Evaluation System - aplikasi yang dikembangkan untukmembantupenelitidalammembuatlaporanuntukkeperluaninternalmaupun

publikasi,agarmudahdilakukanprosespenilaianhasildanevaluasi;

•  Intellectual Capital Management - aplikasi untuk membantu peneliti dan

institusidalammelakukan pemantauanterhadap pengelolaanHAKI atau asetintelektual hasil dari riset (misalnya: paten, hak cipta, royalti, dan lain

sebagainya)olehberbagailembagayangterkaitdengannya;

•  Action Research Management - aplikasi yang ditujukan khusus untuk

penerapan konsep “Action Research”, yaitu kegiatan penelitian yangterintegrasidenganaktivitasbelajarmengajarmaupunpelayananmasyarakat;

•  Knowledge Collaboration System - aplikasi kolaborasi untuk menyimpan,mengatur,danmengelolapengetahuanyangdipertukarkanantarparapeneliti

maupun“scholars”yangaktif;dan

•  ResearchResultPortal-aplikasiportalyangberfungsisebagai“searchengine”ataumesinpencariberbagaidokumenataupublikasihasilriset.

Ketigadomainaplikasidiatas,kerapdisebutsebagaikumpulanaplikasi“frontoffice”-

karena berkaitan langsung dengan proses dan pemangku kepentingan utama

perguruan tinggi. Sementara di bagian “back office”, akan diperlukan sejumlahaplikasiterutamauntukmembantuinstitusidalammelakukanpengelolaanorganisasi

perguruan tinggi, seperti kumpulan aplikasi untuk: Organisation Management(mengelolaorganisasi),KnowledgeManagement(mengelolapengetahuan),Business

Support Management (mendukung bisnis), Customer Records Management

(mengelolapelanggan),FacilitiesManagement(mengelolasumberdayadanfasilitas);danHumanResourceManagement(mengelolasumberdayamanusia).

Page 67: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 67/175

 

Halaman67

ArsitekturPirantiKerasdanJaringanInfrastruktur

Arsitektur terakhir yang perlu dikembangkan adalah terkait dengan jejaring

infrastruktur dan piranti keras (komputer) yang akan dipergunakan sebagai tulangpunggung transmisi dan komunikasi TIK dalam lingkungan kampus. Dewasa ini,

banyak sekali gadget atau piranti digital yang dapat dipergunakan sebagai kanal

komputasiataualatutamamenjalankanTIK,seperti:

•  Komputer Personal atau PC dengan berbagai variasinya, mulai dari yangbersifatstandar(baca:stand-alonePC)hinggayangberfungsisebagaiterminal

belaka(baca:dumpterminal,thinclient,danlain-lain)-komputerinibiasanya

bersifatstatisdiletakkandimeja;

•  LaptopatauNotebookyangmerupakankategoridarikomputerjinjing(baca:

portable)denganberbagaivariasinya,sepertinetbook,origami,ipad,danlain-lain;

•  Digital Gadget atau Piranti Digital/Elektronikyangbersifatmobile dimana di

dalamnyamemilikikemampuanuntukmelakukankomputasiatauaksesdata,seperti: PDA (Personal Digital Assistant), communicator, smart phone, dan

lain-lain;

•  Peripheral atau alat-alat penunjang digital lainnya yang biasa dipergunakan

bersama dengan piranti komputer, seperti: printer, scanner, web camera,modem,lightpen,externaldrive,gamepad,joystick,danlainsebagainya;dan

•  Piranti komunikasi lainnya untuk mendukung pengembangan infrastrukturberbasis jaringan, seperti: hub, router, switch, access point, dan lain

sebagainya;

•  Keseluruhan piranti keras ini dihubungkan satu dengan lainnya melalui

beranekaragamjaringanataujejaringyangmengikutitopologitertentu,sesuai

denganposturdankebutuhanperguruantinggi.Namunpadadasarnya,secara

Page 68: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 68/175

 

Halaman68

teori ada 4 (empat) kategori yang biasa dibangun dan diterapkan dalam

lingkungankampus:

•  Local Area Network dan/atau Wide Area Network - yang dibangun untuk

menghubungkansejumlahkomputerdalamsuatulingkunganfisikyangsalingberdekatan (misalnya: satu ruang dan/atau satu lantai) atau antar sejumlah

gedungmaupununitkampusdalamsatuwilayahatauteritorikerja;•  Intranet-yangdibangununtukmenyatukanseluruhunit-unitkampusmaupun

individu civitas akademika yang berada di seluruh wilayah nusantara, tanpaharusdibatasiolehdemarkasigeofrafismaupunlingkunganfisiktertentu;

•  Internet - yang dibangun untuk menghubungkan kampus dengan dunia luarmelaluidomainpublik;dan

•  Extranet-yangdibangungunamenjalinkoneksiantarapihakkampusdenganseluruhmitrakerjaeksternalnya,baikdikalanganakademisi,industri,maupun

pemerintahan.

AspekStrategisPengembanganArsitekturTIKSebelum masing-masing perguruan tinggi melakukan pemetaan dan pengembangan

arsitektur TIK-nya, ada sejumlah hal atau aspek yang perlu diperhatikan sertadipertimbangkansungguh-sungguh.Beberapaaspekiniperludipelajaridandiketahui

agar tidak terjadi salah pengertian mengenai posisi arsitektur TIK dalam konteks

manajemenperguruantinggi.

KeselarasanantaraStrategiTIKdanStrategiPengembanganPerguruanTinggi

Halpertamayangperlu diperhatikansungguh-sungguh adalah masalahkeselarasan

atau “alignment” antara Strategi TIK (dimana arsitektur TIK merupakan bagian tak

terpisahkandarinya)denganStrategiPengembanganPerguruanTinggiyangbiasanyadinyatakandalamberbagaibentukdokumen,seperti:RJPP,MasterPlan,BluePrint,dan lain-lain. Keselarasan ini sangatlah penting dan merupakan fokus utama yang

harus diperhatikan sungguh-sungguh karena di dalamnya secara eksplisit maupun

implisitmenyangkuthal-halantaralain:

•  Bagaimana perguruan tinggi bersangkutan memposisikan atau menentukanperan TIK dalam konteks penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan

penyelenggaraanmanajemenperguruantinggi(baca:valueproposition);

•  Target serta sasaran kinerja seperti apa (baca: obyektif) yang diharapkan

kampusdapatdi-”deliver”olehTIKdalamaktivitassehari-hari;•  RagamjenisaplikasidanmodelTIKyangmenjadifokussertaprioritasutama

dalampengembanganjangkapendek,menengah,danpanjang;

•  Alokasi anggaran untuk kebutuhan investasi maupun operasional untuk

penerapan dan pengembangan TIK di kampus, tentu saja setelah dilakukanproses“cost-benefitanalysis”;danlainsebagainya.

•  Keseluruhan hal ini kelak akan menjadi panduan atau prinsip utama dalammengkonversikan rencana strategis perguruan tinggi ke dalam agenda

pengembanganTIKdikampus.Dalamartikata,arsitekturyangdikembangkan

haruslahmerupakanpengejawantahandaristrategiperguruantinggiyangada.

Page 69: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 69/175

 

Halaman69

DinamikaManusiaKampusdanPerguruanTinggi

Hal kedua yang penting untuk dipelajari pula adalah masalah dinamika interaksi

antara individu atau pemangku kepentingan yang ada dalam wilayah perguruantinggi.Sebuahrisetpernahmengatakanbahwaperguruantinggidianggapmerupakan

tipe organisasi paling kompleks kedua di dunia - dimana nomor satunya adalah

organisasi rumah sakit - karena begitu banyaknya jenis pemangku kepentingandengan obyektivitas yangberbeda-beda. Dalam kondisi seperti ini, dinamika politik

dansosial dalam lingkungan kampus punsangatlah mempengaruhiserta mewarnaikehidupanberorganisasi-yangsecaralangsungmaupuntidaklangsungberpengaruh

padapenerapanTIK.Sejumlahisudinamikayangbiasaditemuiantaralain:

•  Keenggananuntukmerubahperilakudankebiasaanlamayangbekerjasecara

manual untuk kemudian menggunakan teknologi informasi, sehinggadibutuhkanpendekatankhususuntukmenyikapinya;

•  DengandipergunakannyaTIKsecaraefektif,kerapakanmembuatmanajemen

perguruan tinggi menjadi lebih transparan, efisien, efektif, dan terkontroldengan baik - sesuatu yang sering kali jika tidak baik dikelolanya akan

menimbulkan sejumlah permasalahan sosial yang serius (baca: changemanagement);

•  DiterapkannyastandarbarudalambelajarmengajardenganmenggunakanTIKkerap mengharuskan tenaga dan staf pengajar untuk merubah model

pengajarannyadenganmenerapkanteknologi-yangtentusajamembutuhkankompetensidankeahliankhusus;danlainsebagainya.

Artinyaadalahbahwaarsitekturyangdikembangkanharusdidesainsedemikianrupasehinggabisamembuatresistensidariparaindividuterkaitdapatdiminimalisir,atau

malah diubah menjadi suatu gerakan yang menyenangkan dan membuat semangatberbagaipihak.

AtributdanKebutuhanKualitas

Halketigayangpentingpulauntukdilibatkanterkaitdenganmasalahkualitas.Dalamabad globalisasi dan pasar terbuka dewasa ini, begitu banyak dijual di pasaran

beragam merek produk dan jasa di bidang TIK. Pada pasar piranti keras misalnya,

berkembangbegitubanyakjeniskomputer,notebook,laptop,netbook,router,switch,hub,danlainsebagainyadenganfitur,kapabilitas,harga,dankualitasyangberaneka

ragam.Sementaradipasarpirantilunak,tidakkalahdiramaikanolehberanekaragam

produk aplikasi dan software untuk memenuhi kebutuhan pengguna pada industriyang berbeda-beda, seperti manufaktur, telekomunikasi, kesehatan, pendidikan,

pemerintahan,keuangandanperbankan,perkebunan,pertanian,danlainsebagainya- dengan model bisnis atau pengadaan yang berbeda-beda, mulai yang beli putus

hinggayangdiberikansecaracuma-cuma.Demikianpuladipasarservices,tawaran

kerjasama dalam bentuk pengalihdayaan (baca: outsourcing), konsultasi, pelatihan,pendampingan, dan lain sebagainya juga ditawarkan secara bebas dan dinamis di

industri TIK dunia. Terlepas dari begitu banyak jenis dan pilihan-pilihan ini,

perguruan tinggi dengan arsitektur yang dikembangkannya harus menentukanatributkualitasapasajayangakandipilihdandidahulukansesuaidengankebutuhan

dankemampuandalammengelolaTIKyangdimaksud,misalnya:

Page 70: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 70/175

 

Halaman70

•  SebuahperguruantinggiberskalakecilyangbaruberkembangmungkinakanmembuatarsitekturTIK-nyaagarseratuspersenberbasisopensource,karena

adanyamasalahketerbatasandanayangdihadapimanajemen;

•  Sebuahperguruantinggiyangmemilikibeberapakampusdi sejumlahtempatakan memilih model arsitektur terdistribusi dengan standar pilihan aplikasi

berbasisweb;•  Sebuah perguruan tinggi yang bekerjasama secara erat dengan institusi

pendidikantinggilaindariluarnegeriharusmenggunakanportofolioaplikasiproprietary agar dapat secara bebas dan mudah berkomunikasi serta

berhubungandenganmitrakerjasama;danlainsebagainya.

Perlu diingat bahwa selain performa/kinerja, hal-hal semacam relevansi, efisiensi,

harga,dukunganteknis,kemudahan,scalability,sustainability,danfituradalahatributdarikualitasproduk/jasaTIKyangharusdiperhitungkan.

LingkunganTeknologiInformasi

Halkeempatyangtidakkalahpentinguntukdiperhatikanadalahsituasi“ITmaturity”atau profil kesiapan TIK terkini yang ada dalam lingkungan kampus. Termasuk di

dalam lingkungan TIK yang harus diperhatikan - karena akan sangat berpengaruh

terhadapmodelarsitekturyangperludikembangkan-antaralain:

•  Struktur dan kompetensi kolektif dari Divisi Teknologi Informasi yangmenanganimanajemenTIKperguruantinggi;

•  Modelgovernancedantatakelolayangditerapkanolehmanajemenkampus;

•  Letak geografis kampus dalam kaitannya dengan ketersediaan infrastruktur

TIKber-bandwidthlebar(baca:broadband);

•  Ketersediaan jasa pendukung teknis dari vendor yang berada dalamlingkungangeografisditempatperguruantinggiterkaitberada;

•  Usia,kinerja,danperformaasetTIKtermutakhiryangdimilikiolehperguruan

tinggi;

•  Keberadaankebijakan,regulasi,prosedur,atauSOPterkaitdenganpenerapan

manajemenTIKyangbaku;

•  Implementasi manajemen keamanan informasi dalam seluruh tatanan dan

lapisanarsitekturTIKldanlainseabgainya.

Arsitektur yang baik tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan TIK

yang ada di kampus, karena tanpa memperhatikan hal ini, maka arsitektur yangdikembangkanbelumtentuefektifuntukdipergunakan.

RepresentasiRancangan

Halkelimaatauterakhiryangakanmempengaruhiarsitekturadalahmodelrancangan

yangdipergunakan.Dewasainibegitubanyakcarauntukmerepresentasikansebuah

arsitektur,mulaidariyangsangatsederhana-yaituberupadeskripsikata-kataataucerita-hinggaberbentukdiagramyangsangatrumit,kompleks,dandetail.Mencari

model yang tepat untuk merepresentasikan rancangan merupakan hal yang sangat

penting karena tanpanya akan sangat sulit untuk mendefinisikan dan membangunarsitektur yangsesuai dengan keinginan. Beberapa prinsip yangharus diperhatikan

olehparaarsitekterkaitdenganhaliniadalahsebagaiberikut:

Page 71: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 71/175

 

Halaman71

•  Model representasi rancangan yang dipergunakan harus dapat secara tepatmenggambarkan arsitektur yangdimaksudagar tidak terjadi biasyangtidak

diinginkan;

•  Model representasi rancangan yang dipilih harus dapat menjadi bahasapenghubungyangefektif(baca:dapatdimengertidenganmudah)bagipihak-

pihakyangberkepentingan;•  Modelrepresentasirancanganyangdipakaiharusselarasdengankarakteristik

arsitektur yang ingin dibangun (misalnya: fleksibel, terbuka, dan modular);dan

•  Model representasi rancangan yang dianut haruslah memenuhi sejumlahstandarbakuinternasionalagarmemilikiatributkualitasyangdiinginkan.

PenutupDemikianlah model dari keempat arsitektur tersebut dikembangkan, beserta lima

aspekpentingyangharusdipertimbangkan.Biasanya,sesuai dengankebutuhandanurgensinya, dibuat pula sejumlah arsitektur tambahan lainnya untuk mendukung

keseluruhan sistem yang ada, misalnya: Arsitektur Sumber Daya Manusia TIK,

Arsitektur Kebijakan dan Tata Kelola TIK, Arsitektur Manajemen Kualitas TIK, danlain sebagainya. Terlepas dari jenis apa pun arsitektur yang dikembangkan,

keseluruhannya adalah merupakan sebuah kesatuan untuk menggambarkan profil

ataudesainTIKkampussecaraholistikdanterpadu.

Page 72: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 72/175

 

Halaman72

Bagian4

PENGUKURANKINERJATIK

DIPERGURUANTINGGI

Page 73: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 73/175

 

Halaman73

PendahuluanSeperti telah diketahui bersama, keberadaan TIK di kampus-kampus atau institusi

perguruan tinggi sudah merupakan bagian tidak terpisahkan dengan sumber daya

pendidikan lainnya. Begitu banyak dana telah mengalir untuk keperluan investasimaupunoperasionalterkaitdengan aktivitasperencanaan, pengadaan,pemasangan,

pembuatan,pengembangan,danpengawasanTIKinisehinggaterkadangpemilikataupimpinanperguruan tinggi sering menanyakan apakahdana yangtelahdikeluarkan

tersebut telah tepat sasaran, dalam arti kata memberikan nilai tambah yang

selayaknyabagiinstitusiyangbersangkutan?

Padadasarnya,cukupbanyakcarayangdapatdipergunakanuntukmengukur“cost-

benefit”daripemanfaatanTIKdiorganisasi.Yangmenjadipermasalahanadalahpolapikir atau kerangka paradigma seperti apa yang harus diterapkan dalam situasi

lingkugan semacam kampus yang memiliki peranan unik dan berbeda denganlembaga-lembaga lain seperti perusahaan atau pemerintahan misalnya. Tulisan ini

mencobamengupasdanmemaparkansebuahcarapandangyangdapatdipergunakanbagi praktisi dan penanggung jawab implementasi TIK di perguruan tinggi dalammengukur wajar tidaknya atau normal tidaknya nilai sebuah investasi dialokasikan

denganmempertimbangkanberbagaivalueataumanfaatyangdiberikan.

KerangkaUtamaSistemTIKSecara garis besar, kerangka yang dimaksud dibangun oleh tiga domain utama.

Domain pertama berisi serangkaian manfaat atau value yang TIK ‘harus’ berikankepada perguruan tinggi yang menggunakannya. Hasil riset memperlihatkan paling

tidakterdapat10(sepuluh)manfaatutamadariTIKyangdibutuhkanolehpendidikantinggi, dimana keberadaannya sangat berkaitan dengan peranan strategis TIK di

sebuah institusi perguruan tinggi. Secara prinsip, manfaat ini dibagi menjadi dua,

yaitu manfaat primer dan manfaat sekunder. Dikatakan manfaat primer karenakeberadaan TIK secara langsung mendatangkankeuntungan bagi civitas akademika

(sebagai “customer” perguruan tinggi) yang berinteraksi langsung dalam kegiatanbelajar mengajar; sementara manfaat sekunder adalah yang berhubungan langsung

dengan aktivitas manajemen atau penyelenggaraan pendidikan tinggi itu sendiri.

Karena ini merupakan sebuah kebutuhan, maka domain ini mewakilisisi “demand”darisistemataukerangkadimaksud.

DomainkeduamewakiliseluruhsumberdayaTIKyangdimilikiolehinstitusisaatini–yangdapatdenganmudahdiinventarisasikan dandideskripsikankarakteristiknya.

Secara mudah, sumber daya yang dimaksud dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:hardware, software, dan brainware. Hardware mewakili semua sumber daya yang

dapatdilihatsecarafisik,baikyangmerupakanpirantielektronikataudigitalmaupun

yang berupa komponen infrastruktur. Sementara itu software mewakili seluruhsumber daya yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, karena sifat dan

karakteristiknya yang merupakan sekumpulan program komputer seperti sistemoperasi, perangkat lunak, dan sistem basis data. Dan brainware yang merupakan

sumber daya terkait dengan keberadaan sumber daya manusia, baik sebagai

pengguna maupun sebagai penanggung jawab sistem. Karena seluruh sumber dayapadadomainkeduainimerupakan“sesuatu”yangtelahdimilikiolehinstitusi,maka

dikatakanmewakilisisi“supply”atauketersediaandarikerangkaterkait.

Page 74: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 74/175

 

Halaman74

Pada akhirnya adalah domain ketiga, yaitu yang sangat erat kaitannya denganbagaimana caranya “mempertemukan” kedua sisi di atas – yaitu antara kebutuhan

dan ketersediaan. Ada dua kata kunci dalam domain ini yang kerap dipergunakanyaitu “management” dan “governance”. Walaupun kedua istilah ini sering

dipertukarkan, pada hakekatnya memiliki arti dan hakekat yang berbeda.“Management” sering didefinisikan sebagai “the act of getting people together toaccomplishdesiredgoals”–suatukegiatandarisekumpulanmanusiauntukmencapai

tujuan tertentu; sementara “governance” memiliki terjemahan bebas sebagai “the

combinationofprocessesandstructuresimplementedbytheboardtoinform,direct,manage,andmonitortheactivitiesoftheorganisationsothatitwillcomplywiththe

desired value and situation” – sebuah kombinasi dari proses dan struktur yangditerapkan oleh pemilik dan pimpinan organisasi terkait dengan proses

menginformasikan, memerintahkan, mengelola, dan memonitor aktivitas organisasi

agarsesuaisertasealarasdengannilai-nilaidansituasiyangdiinginkan.Daridefinisi

initerlihatjelas,bahwaruanglingkupmanajemenlebihbersifatinternalorganisasi,sementaragovernancemengambilteritoriyangmenjangkauinteraksiantarapemilik

danpenanggungjawabinstitusiatauorganisasi.

Jikaketigadomaindiatasdigambarkansecaraparadigmatik,makaakanmembentuk

sebuah kerangka seperti yang diperlihatkan dalam gambar berikut. Dalam gambarkerangkayangmiripdenganbangunanrumahtersebut,terlihatjelashubunganantara

ketiga domain yang telah dijelaskan. Bagian atap merupakan manfaat TIK yangdiharapkan diperoleh dari institusi perguruan tinggi – yangtentu sajaharus sesuai

dengan visidanmisinya; bagian pondasimemperlihatkanseluruhinfrastruktur dan

suprastruktursumberdayayangtelahdimilikiolehinstitusipadasaatini;danbagianpilarmemperlihatkansejumlahhalyangharusdikelolamelaluiaktivitasmanajemen

dan governance agar manfaat maksimal dapat diperoleh dari TIK. Secara prinsip,

kerangka ini dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti: menentukan tingkat

Page 75: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 75/175

 

Halaman75

optimalisasi penggunaan aset TIK dengan cara membandingkan antara

fitur/kapabilitassistemdenganmanfaatyangdiperoleh,memetakanportofoliosistemyang dimiliki dengan value atau sasaran yang ditargetkan, mengukur tingkat

pemanfaatansumberdayaTIK,mengembangkanarsitekturTIKperguruantinggi,danlainsebagainya.

Domain1:AspekValuedanManfaatTIK(Kebutuhan)

Sepertiyangtelahdijelaskansebelumnya,adaduajenismanfaatTIKbagiperguruantinggi dipandang dari sisi “keuntungan” atau value yang dirasakan oleh para

pemangku kepentingan atau stakeholders perguruan tinggi. Pertama adalah “core

value”atau“primary”yangterdiridari5(lima)jenis.Valueinimerupakanmanfaatlangsung yang sewajarnya dirasakan oleh civitas akademika terutama dalam

kaitannya dengan pemanfaatan TIK untuk kegiatan belajar mengajar – atau yang

terkaitdenganTriDharmaPerguruanTinggi(Stefaniet.al.,2007).

ManfaatPrimer#1–PeningkatanKualitasPembelajaran

Hal pertama yang biasa menjadi target dari penerapan TIK di dunia pendidikanadalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam hal bagaimanadosendanmahasiswaberinteraksidalamproses pencariandanpengembanganilmu

pengetahuan. Dengan menggunakan internet misalnya, seorang dosen dapat secaramudah memanfaatkan berbagai jenis berkas multimedia (baca: file) untuk

membantunya mengilustrasikan subyek yang sedang dibahas – seperti: cara kerja

pengungkituntukfisika,strukturtulangmanusiauntukbiologi,situstujuhkeajaibandunia untuk sejarah, dan lain sebagainya. Sementara di sisi lain, para mahasiswa

sebagai pembelajar pun dengan adanya internet dan TIK memungkinkan merekauntuk meningkatkan kualitas pembelajarannya, mengingat dengan mudahnya yang

bersangkutan dapat berinteraksi dengan beranekaragam pusat-pusat pendidikandunia–baikuntukmengaksesreferensimaupunberinteraksidenganpara“scholar”sepertipraktisi,peneliti,danpengajar(November,2010).Disampingitu,keberadaan

TIKdapatpulamembuatprosesbelajarmengajarmenjadilebihmenyenangkandan

relevan dengan keadaan dunia sebenarnya, mengingat dengan teknologi dapatdilakukan beraneka ragam aktivitas seperti simulasi, studi kasus, analisa skenario,

eksperimen/evaluasimeja,eksplorasimateri,danlainsebagainya.Keberadaanpirantipenunjang belajar mengajar dengan koneksi ke dunia maya merupakan hal mutlak

untukmenjalankanprosesini–disampingsangatpentingnyaaspekkesiapansumber

dayamanusiadalammenghadapiperubahanparadigmapembelajarandewasaini.

ManfaatPrimer#2–PemberdayaanDosendanStafAkademikPada dasarnyapenyelenggaraan sebuah satuan program pendidikan terkecil – atau

biasa disebut sebagai mata kuliah – merupakan “hak prerogatif” dosen yangbersangkutan. Dari hari ke hari, ilmu pengetahuan dengan cepatnya berkembang,

yang ditandainya dengan diperkenalkannya sejumlah temuan baru, hasil riset,referensi termutakhir, jurnal akademis, dan lain sebagainya. Tanpa dibantu dengan

teknologi, sangat sulit bagiseorang dosen untuk dapat menyusunrencana program

pengajaran (baca: GBPP dan SAP) bagi siswanya yang relevan dan dibutuhkan dikemudianhari.DalamkonteksinilahmakaTIKdibutuhkanolehyangbersangkutan.

Dengan adanya media komunikasi yang efektif ini, seorang dosen dapat senantiasa

berkolaborasi dengan segenap profesor di dunia yang sama fokus dan bidangkeahliannya untuk saling berbagi ilmu dan bekerjasama. Disamping dosen, staf

akademik pun perlu untuk memiliki kompetensi dan keahlian tertentu dalam hal

Page 76: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 76/175

 

Halaman76

pemanfaatanTIK(baca:e-literacy)mengingatbegitubanyaknyamanfaatyangdapat

diperolehmerekauntukmembantumendukungkegiatansehari-hari.DenganadanyaTIK, maka diharapkan masalah“mempersiapkanmahasiswauntuk kebutuhan masa

mendatang” dapat ditemukan solusinya – karena dengan pemanfaatan yang benar,makadosenakanselaluter-“update”denganlingkungandanilmupengetahuanyang

termutakhir.

ManfaatPrimer#3–PengelolaanSumberDayaIntelektualdanPengetahuan

Asetpalingberhargabagisebuahinstitusipendidikantinggiadalahkolektifsumber

dayaintelektualdanpengetahuan(baca:intellectualcapital)yangdimilikinya–yang

diakumulasikan semenjak perguruan tinggi berdiri hingga saat ini. Jika sebuahperusahaan selalu berusaha mengumpulkan “wealth” sebanyak-banyaknya melalui

akumulasi keuntungan finansial yang diperoleh dari tahun ke tahun, maka bagi

perguruan tinggi misi utama adalah menghasilkan dan mengumpulkan HAKI atauharta atas kekayaan intelektual sebanyak-banyaknya – dapat berupa ilmu

pengetahuan yang dihasilkan maupun lulusan perguruan tinggi yang dibekalikompetensi serta keahlian tertentu. Seperti diketahui bersama, mengelola harta

intelektualinisangatlahsulit,karenatidaksemuanyabersifat“tangible”–ataujustru

mayoritasnya bersifat “intangible”. Sesuai dengan karakteristiknya dan nilaistrategisnya, “explicit knowledge” dan “tacit knowledge” haruslah dikelola dengan

sebaik-baiknya oleh manajemen institusi perguruan tinggi. Di sinilah TIKmenawarkanperanannya.Hampirsetiap“explicitknowledge”dewasaini bentuknya

sudahdalamberkasdigital(baca:file),sehinggadapatdisimpandalampirantihard

diskyangharganyarelatifmurah.Kumpulanjurnal,koleksithesis,ragambahanajar,hasilpenelitian,diktatmatakuliah,bahkan“link”kesitus-situsatauwebsiteternama,

hanya merupakan sebagian sumber daya yang dapat dengan mudah disimpan dan

dikelola dengan menggunakan teknologi. Demikian pula dengan pengetahuan yangberjenis“tacit”,dapatdi-digitalisasi-kanmelaluiprosesseperti:merekamdosenyang

sedang mengajar, merekam jalannya diskusi akademik, merekam aktivitaspendadaran tugas akhir, dan lain sebagainya. Perlu diperhatikan, bahwa mengelola

sumberdayaintelektualinitidakhanyabertujuanuntukmasalahoperasionalinternal

semata,tetapidapatdijadikantulangpunggungperguruantinggidalammenciptakanprogram, produk, dan jasa yang akan mendatangkan keuntungan finansial (baca:

pendapatan)maupunmanfaatlainnyabagiyangbersangkutan.

ManfaatPrimer#4–PendukungPelaksanaanPenelitiandanPengembangan

Secara prinsip, “produk” dari institusi pendidikan tinggi ada dua. Pertama adalah

lulusan yang berkualitas, dimana diperoleh melalui proses belajar mengajar yangtelah diprogramkan oleh pihak terkait. Dan kedua adalah ilmu pengetahuan, yang

diperoleh melalui interaksi antara mahasiswa dengan dosen, terutama dalam

kerangka kerjasama riset dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan. Alumni ataululusanperguruantinggibiasanyakelakakanmemberikanmanfaatatausesuatuyang

bersifat “tidak langsung” kepada perguruan tinggi. Melalui keberhasilan mereka,

biasanyaakanmembunmbungtinggipulacitradannamaperguruantinggialmamatermereka. Namun ilmu pengetahuan dalamm bentuk karya cipta, paten, merek, teori,

konsep,metodologi,pendekatan,danlainsebagainya–secaralangsungberpengaruhterhadap kinerja sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itulah tidak perlu

dipertanyakan kembali pentingnya keberadaan TIK dalam lingkungan proses

pelaksanaanpenelitiandanpengembanganilmulainnya.

Page 77: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 77/175

 

Halaman77

ManfaatPrimer#5–PengembanganInovasiProgramPendidikan

Sebagai sebuah institusi yang diharapkan menjadi mercu suar komunitas dalam

meningkatkan kualitas ilmu pengetahuannya, adalah merupakan kewajibanperguruan tinggi untuk terus berupaya mengembangkan beraneka ragam program

yang cocok dan relevan bagi mereka. Siklus pengembangan program ini biasanya

cukup panjang dilakukan pada masa-masa yang lalu, namun dengan adanya TIK,banyak sekali inovasi ragam program yang dapat diperkenalkan ke publik dan

komunitas.Contohnyaadalahdenganadanyateknologidanpendekatanpembelajarane-learning,makahampirsemuapengetahuanyangtesimpanrapidiperpustakaandan

di pusat pembelajaran perguruan tinggi dapat diseminasikan kepada masyarakat

pembelajar untuk meningkatkan kompetensi serta keahlian mereka. Web-castmerupakan contoh teknologi lainnya yang memungkinkan mereka yang tinggal di

daerah terpencil untuk dapat menikmati aktivitas pembelajaran yang terjadi diinstitusi pendidikan dengan “harga” yang sangat terjangkau. Belum lagi “enabling

technology” lainnya seperti CBT (Computer Based Training), Tele Lecturing,

Ubiquitous Learning, dan lain sebagainya yang jika dipergunakan secara sungguh-sungguh,dapatmembantuperguruantinggi dalam mengembangkanproduk-produk

pendidikanlainnyayangsungguhbermanfaatbagikomunitasdanmasyarakatsekitar.

Kedua adalah manfaat yang bersifat pendukung atau yang dalam konteks ini

dinamakan sebagai manfaat sekunder. Dikatakan demikian karena value dari TIK

tidaklangsungdirasakanoleh“consumers”yangdalamhaliniadalahmahasiswadandosen, namun lebih diperoleh oleh “internal customers” lain seperti manajemen,

karyawan,danstaf(Reigeluthet.al.,2008).

ManfaatSekunder#1–AutomatisasiProsesOperasionaldanAdministrasi

Proses yang terjadi di “back office” administrasi dan operasional perguruan tinggi

kebanyakanbersifatrutindanmekanistik.MisalnyaadalahalurprosespengisianFRShingga penerbitan KHS dalam durasi waktu satu semester; atau proses

penyelenggaraan mata kuliah dari hari pertama perkuliahan hingga pengumuman

Page 78: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 78/175

 

Halaman78

hasil studi mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambilnya; atau proses

penyusunan anggaran hingga revisi dan realisasinya; dan lain sebagainya. Karenasifatnya yang berulang-ulang, banyak sekali aktivitas yang dapat diautomatisasikan

oleh TIK, sehingga tidak saja meningkatkan efisiensi kerja, juga akan mengurangibiaya penyelenggaraan kegiatan yang cukup besar melalui: penghematan kertas,

pengurangantotaljamlembur,percepatanproses,perbaikantingkatutilisasisumberdaya, dan lain-lain. Konsep TIK yang dapat dipergunakan misalnya: workflowmanagement, course management system, workgroup computing, web-based

administration system, electronic document management system, dan lain

sebagainya.

ManfaatSekunder#2–OptimalisasiSumberDaya

Pada dasarnya, hampir semua aset utama dalam perguruan tinggi dipakai secara

bersama-samadalamkonteks“sharedresources”dan“sharedservices”–ataudalambahasaIndonesianyaadalahsistem“berbagipakai”atau“berbagiguna”.Yangdipakai

secara bergantian dan bersama-sama tidak hanya aset fisik seperti kelas,laboratorium, auditorium, ruang pelatihan, fasilitas olah raga, ruang komputer, dan

uang (baca: sumber daya finansial) semata, tetapi juga karyawan, dosen, peneliti,

bahkanpimpinanpunmerupakahsumberdayamanusiayangdi-“berbagipakai”-kandalamsejumlahkonteks.DengandimanfaatkannyaberagamaplikasiTIKdenganbaik,

maka nischaya manajemen pengelolaan sumber daya ini akan menjadi sangatoptimumsehinggamemberikannilaitambahbagibanyakpihak.Aspeklainyangjuga

disumbangkan oleh TIK adalah suatu prinsip virtualisasi atau ke-“maya”-an yang

memungkinkan perguruan tinggi untuk dapat menikmatifasilitas kelas dunia tanpaharusmenanamkaninvestasiyangbesar.Sebagaicontoh.Sudahtidakjamannyalagi

mengalokasikan sekian besar ruang kosonguntukdipergunakansebagaipenyimpan

dokumen, buku, atau bahkan perpustakaan – karena saat ini semuanya dapatdidigitalisasi dan disimpan dalam sebuah sistem database raksasa (baca: data

warehouse) yang berkapasitas tinggi, harga sangat terjangkau, dan tidakmembutuhkan lokasi besar. Demikian pula untuk ruang kelas; dengan adanya

teknologi e-learning, tidak semua mata kuliah harus membutuhkanruang kelas dan

laboratoriums secara fisik – investasi yang ada lebih baik dialokasikan untukpeningkatkanlebarbandwidthinternet.

ManfaatSekunder#3–DukunganProsesPengambilanKeputusan

Bagipemilikdanpimpinanperguruantinggi,bukanhalyangmudahuntukmengelolakepentingansejumlahstakeholderdalamsuatubingkaipemanfaatanasetmanajemen

danoperasionalyangsedemikian beragamserta berbedakarakteristiknya.Tidaklahhal yang berlebihan jika sebuah artikel mengatakan bahwa perguruan tinggi –

khususnyauniversitas–adalahmerupakantipeorganisasipalingrumitnomorduadi

jagadraya.Oleh karena itulah maka mereka yang memiliki tugassebagai pimpinandan manajemen seluruh unit serta aset penting serta strategis di perguruan tinggi

harusdibekalidengandukunganteknologiuntukkeperluanpengambilankeputusan.

Syaratutamapengambilankeputusanyangberkualitasadalahtersedianyadatasertainformasiyangtepat,akurat,relevan,danmemadai.Denganjumlahsekianpuluhribu

mahasiswayangberinteraksidengansekianribudosendankaryawandalamsekianratus mata kuliah misalnya, akan mustahil jika teknologi tidak dilibatkan dalam

proses pengambilan keputusan. Dalam konteks inilah maka TIK berperan untuk

membantu menyediakandatadaninformasiyangdibutuhkanpara“decisionmaker”untuk mempelajari, melihat, menganalisa, menguji-coba, hingga mengevaluasi

Page 79: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 79/175

 

Halaman79

berbagai kondisi dan skenario terkait dengan pengambilan keputusan yang harus

dilakukan setiap harinya (atau sewaktu-waktu). Aplikasi seperti MIS (ManagementInformation System), DSS (Decision Support System), EIS (Executive Information

System), bahkan ES (Expert System) merupakan contoh sistem yang dapatbermanfaatdanbergunabagiparapengambilkeputusandiperguruantinggi.

ManfaatSekunder#4–MediaKomunikasidanKoordinasi

TIKtidak sajamerupakan teknologiyangberkaitanerat dengan proses pengolahandata elektronik semata, namun juga merupakan jenis pengaplikasian teknologi

telekomunikasi yang handal, terutama dengan dikembangkannya berbagai model

komunikasi berbasis IP atau “Internet Protocol”. Di perguruan tinggi, dibutuhkanmediainteraksidankomunikasiyangbersifatmasif,cepat,danmurahuntukberbagai

kebutuhan bersifat kolaboratif maupun koordinatif. Dengan adanya fitur teknologi

semacamemail,mailinglist,chatting,newsgroup,blogging,danlain-lainterbuktitelahmemberikan nilaitambah yang luar biasabagi para “scholar” diperguruan tinggi –

yang secara tidak langsung semakin memperbaiki kualitas penyelenggaraanpendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan baik yang terjadi secara internal

maupuneksternal.Tidakhanyaitusaja,peralatanelektronikyanglama,telahmampu

diubah menjadi piranti digital yang mampu saling berkomunikasi dengan mudah,sepertipemanfaatanteknologi:IPphone,FaxServer,PushMail,danlain-lain–yang

pada intinya tidak sajamembuat pertukaran informasi menjadi lebih cepat, murah,dan nyaman – namun dapat disesuaikan atau dikustomisasikan berdasarkan

kebutuhanpengguna.KenyataanmemperlihatkanbahwapemanfaatanTIKyangtepat

untuk berkomunikasi akan dapat menurunkan biaya komunikasi per kapita danmeningkatkanproduktivitasindividuyangmempergunakannya.

ManfaatSekunder#5–PenjalinKolaborasidenganMitraStrategis

Perguruantinggidalammenjalankanberagamaktivitasnyamelibatkanbegitubanyakmitra kerja strategis di berbagai bidang, seperti: bank, koperasi, kantin,

telekomunikasi,warnet(baca:warunginternet),tokobuku,parkirmobil,vendor,danlain-lain.JugatermasukdidalamnyakerjasamaatauMOUdenganinstitusiperguruan

tinggi lain di dalam dan luar negeri, pemerintahan, maupun sejumlah perusahaan

swasta. Sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, pada dasarnya sistemkerja perguruan tinggi berhubungan langsung dengan mekanisme kerja para mitra

strategis ini. Artinya adalah bahwa TIK bisa berfungsi untuk menjalin hubungan

kolaborasidenganparamitrastrategisini.Katakanlahmengenaisistemadministrasiyangterintegrasiantarainsitusiterkaitdenganperguruantinggilaindalamhal“credit

transfer” atau “credit earning”. Dalam konteks ini, mahasiswa sebuah perguruantinggidapatmengambilbeberapamatakuliahdariperguruantinggilain;tentusaja

integrasiprosesdiantarakeduainstitusiberbedainiharusterlihat“seamless”dimata

mahasiswa,yanghalinihanyadimungkinkanjikaadateknologiyangmembantunya.

Dalam kenyataan sehari-hari, status manfaat yang dirasakan oleh perguruan tinggi

pada prinsipnya berbeda-beda, dimana merupakan portofolio dari value yangdipaparkan sebelumnya. Katakanlah perguruan tinggi A, sesuai dengan visi dan

misinyalebihmenekankanManfaatPrimer1dan2sertaManfaatSekunder4sebagaifokusnyadibandingkan dengan yanglain;sementaraperguruan tinggi lainnya lebih

menekankan pentingnya Manfaat Primer 3 dan Manfaat Sekunder 1 dibandingkan

dengan yang lain. Tentu saja penentuan kepentingan manfaat ini sangat eratkaitannyadenganvisi,misi,obyektif,danstrategiinstitusiyangbersangkutandalam

Page 80: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 80/175

 

Halaman80

meningkatkan kinerja serta daya saingnya. Namun tidak menutup kemungkinan

terdapat perguruan tinggi terkemuka yangmentargetkankesepuluhmanfaatterkaituntuk dapat diberikan oleh TIK yang dimilikinya, hingga untuk mewujudkannya

diperlukan“roadmap”ataupetajalansebagaistrategiimplementasinya.

Domain2:AspekSpesifikasidanKapabilitasTIK(Ketersediaan)HampirsemuaperguruantinggitelahmemilikisumberdayaTIKdenganspesifikasi

dan kapabilitasnya masing-masing. Dalam domain ini, institusi mencoba untukmelihatdanmenginventarisasikembaliasetTIKapasajayangtelahdimilikiselama

ini dan bagaimana kapabilitasnya. Ada sejumlah manfaat yang sekaligus dapat

dinikmatidenganmelakukanpemetaanataure-inventarisasiasetTIKini,antaralain:

•  Dapat dipergunakan untuk menganalisa apakah aset TIK yang dimiliki telahmemberikanmanfaat(lihatDomain1)sesuaidenganperuntukannyadantelah

benar-benardikembangkansecaraoptimumatautidak;

•  Dapat dipakai untuk menghitung sejumlah ratio kuantitatif untuk mengkajiprofil TIK di perguruan tinggi, seperti: ratio jumlah komputer dan jumlah

mahasiswa, rata-rata alokasi bandwidth internet per mahasiswa, jumlahruanganberbasismultimediayangterasedia,danlainsebagainya;

•  DapatdijadikandasardalammendefinisikangapantaratargetkebutuhandanketersediaanTIKdalamlingkunganperguruantinggiterkati;

•  Dapatdimanfaatkanmanajemendalamusahanyauntukmerancanganggaranbagi kebutuhan investasi dan operasional TIK setiap tahunnya; dan lain

sebagainya.

Berikutadalahpenjelasanmengenai4(empat)komponenutamadalamdomainyang

dimaksudsertaprofil,karakteristik,danspesifikasinya.Denganmengetahuisejumlahinformasiini,diharapkan manajemen perguruantinggi dapatmenemukankaitannya

secaralangsungdenganperanandanmanfaatTIKyangdiharapkandapatdiberikan

kepadasegenappemangkukepentingandalamlingkunganinstitusi.

KomponenPirantiKeras,Infrastruktur,danFasilitasPenunjang

KelompokiniterdiriatasseluruhasetTIKyangdapatdilihatsecarajelasdenganmatatelanjang.Pertama,dimulaidariseluruhkomputeryangadadilingkunganperguruan

tinggi – baik yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, dipakai

karyawanuntukmenjalankanaktivitasadministrasisehari-hari,maupundiinstalasidilaboratorium dan pusat komputer (baca: puskom) untuk dibergunakan secara

bersama-sama. Komputer yang dimaksuddi sini tidaksaja yang berbentuk PC atauPersonalComputer,tetapitermasuk didalamnyajenis-jenisvariasiatauturunannyaseperti notebook, tablet-PC, netbook, laptop, dan lain sebagainya – yang biasanya

banyak dipergunakan para dosen dan manajemen insitusi perguruan tinggi dewasaini.Termasukpuladidalamnyaadalahkomputeryangberfungsisebagai“server”atau

pusat akses dandata dari jejaring komputer yangadadalam lingkungan perguruan

tinggi.Adajugaperguruantinggiyangmengalokasikansejumlahkomputernyauntukkebutuhanumum,sepertiyangdiletakkandipojok-pojokkampussebagaipusatakses

informasi mengenai kampus atau yang dipergunakan oleh warnet-warnet (baca:warung internet) milik perguruan tinggi. Beberapa ratio yang kerap dipergunakan

terkaitdengankomponenini,misalnya:

Page 81: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 81/175

 

Halaman81

•  Jumlahmahasiswa:jumlahkomputeryangdapatdipergunakanbersama

•  Persentasidosenyangmemilikidanmempergunakannotebook

•  Jumlahserver:jumlahkomputerdalamlingkunganinstitusi

•  Persentasimahasiswayangmemilikinotebooksendiri

Kedua adalah komponen infrastrukturTIKyangmerupakan kumpulan dari segmenjejaring transmisi – melalui darat (teristerial), laut (kabel), atau udara (wireless) –yangmenghubungkansejumlahatauseluruhunityangadadiperguruantinggi.Secara

garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: intranet, internet, dan

ekstranet. Intranet merupakan jejaring LAN (Local Area Network) dan WAN (WideArea Network) yang menghubungkan seluruh unit-unit internal yang ada dalam

lingkunganperguruantinggi.Biasanyayangdipergunakanmerupakangabungandarijejaringterestrial(kabelfisikatau“fiberoptic”)yangdikombinasikandenganjejaring

udaraatau“wireless”(untukkeperluan“hotspot”misalnya).Internetadalahsegmen

jejaring yang menghubungkan antara perguruan tinggi dengan dunia maya, yang

biasanya melalui jalur koneksi transmisi dari institusi menuju ISP (Internet ServiceProvider) terkait – yang dapatpulamelaluidarat, laut,dan udara. Dan yang ketiga,

ekstranet, yaitu segmen jaringan eksternal milik mitra perguruan tinggi yangdihubungkan secara langsung dengan jejaring internal institusi. Misalnya adalah

ekstranet antara perguruan tinggi terkait dengan jaringan sistem perbankan, atauekstranet yang menghubungkan sebuah universitas dengan laboratorium simulasi

komputasi perusahaan tertentu. Indikator yang kerap dipakai untuk menilai

keberadaannyaantaralain:

•  Totalbandwidthinternet(downstreamdanupstream)perguruantinggi

•  Persentasi“coverage”sinyal“hotspot”dilingkungankampus

•  Jumlahsegmenatau“cluster”jejaringkomputasi

•  Tingkatintegrasijejaringinternaldenganmitraeksternallain

Ketigaterkaitdenganfasilitasfisikpenunjanglainnya,baikyangberhubungandengan

segmen atau “cluster” komputer guna kegiatan belajar-mengajar, seperti:laboratorium,pusatkomputer,danwarunginternet;maupunyangberfungsisebagai

penunjangoperasionalmanajemenTIKseperti:datacenter,ruangserver,helpdesk,danlain-lain.UkuranyangbiasadipergunakanuntukmengukurpemanfaatanasetTIK

iniantaralain:

•  Ragamlaboratoriumkomputasiyangtersedia•  Jumlahlokasi“studentcluster”yangbisadimanfaatkan

•  Durasiwaktuaksesberagamsegmenjejaringyangada(biasanya24jam)

•  Keberadaan“hotline”yangdapatdihubungisewaktu-waktu

KomponenProgramdanAplikasi

Kelompok ini merepresentasikan seluruh program, aplikasi, tools, modul, sistem

operasi,danentitas “takterlihat” lainnya yangtergolongsebagai piranti lunak atau“software”.Dilihatdari jenisdankarakteristiknya,adabeberapajenis softwareyang

biasadipergunakan.Pertamaadalah“systemsoftware”yaitupirantiprogramuntuk

menjalankan komputer seperti sistem operasi baik untuk komputer “stand alone”maupunjejaring.Keduaadalah“applicationsoftware”yangmerupakanpirantilunak

Page 82: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 82/175

 

Halaman82

aplikasi terkait dengan penyelenggaraan manajemen pendidikan maupun untuk

keperluan belajar mengajar. Dan ketiga adalah “tool software” dimana terdiri darimodul-modul program tambahan untuk mempermudah berbagai pekerjaan, seperti

membuat laporan, menganalisa database, mengamankan komputer dari virus, danlain sebagainya. Dipandang dari sisi pengadaan aset, software dapat digolongkan

menjadi beberapa, seperti:softwareyang dikembangkan sendiri,software yang belijadi, software yang disewa, software yang dikustomisasi, maupun software yangdiperolehsecaragratis.

Karenapadadasarnyasoftwaremerupakanpengejawantahandariprosesfisikyangterjadi, maka jenisnya pun dapat dilihat dari bagaimana sebuah institusi

mengklasifikasikanproses-prosesnya.Misalnyaadalahkategoripertama,yangterdiridariaplikasiuntukkeperluanmanajemenpendidikan–dimanaterdiridarikumpulan

programuntukmengelola penyelenggaraanpendidikan semenjakmahasiswamasuk

hingga menjadi alumni. Sementara kategori kedua adalah portofolio dari program

aplikasi untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam melakukan kegiatanpembelajaran – baik di kelas, di rumah, maupun di laboratorium. Adapun kategori

ketiga adalah aplikasi yang dipergunakan untuk mengatur lalu lintas data danprogram pada tataran jejaring serta infrastrukturyang dimiliki. Dan pada akhirnya

kategori keempat mewakili aplikasi berbasis web atau internet yang dipergunakanuntukberbagairupa.

Adapunsejumlahindikatoryangkerapdipergunakanolehinstitusipendidikantinggiterkaitmisalnya:

•  Prosesatauaktivitasapasajayangtelahdapatdilakukansecaraotomatisatau

berbasisTIKyangmemungkinkanpenggunatidakharushadirsecarafisikdisuatu lokasi tertentu untuk sejumlah kegiatan tetapi dapat melakukannya

kapan saja dan dimana saja, seperti: e-administration, mobile library, FRS

online,virtualclass,digitalcampus,web-basedsimulation,danlainsebagainya

•  Waktu yang diperlukan untuk melakukan serangkaian aktivitas tertentu,

seperti: (i) berapa lama rata-rata waktu yang diperlukan bagi seorangmahasiswauntukmengisiFRS;(ii)berapalamawaktuyangdibutuhkanoleh

stafakademikuntukmengaturjadwaldosendanruanganpadaawalsemester;

(iii) berapa waktu yang dibutuhkan pembantu rektor di bidang keuanganuntukmendapatkanlaporancash-flowharian;danlainsebagainya

• Adapula yang kerap menghubungkan beragam aplikasi yang dimiliki denganutilisasi penggunaannya oleh masyarakat kampus, yang ditandai dengan

indikatorsemacam:hitrate(jumlahkunjunganaplikasi),accessduration(lamaakses per kunjungan), page per view (jumlah halaman yang dilihat per

kunjungan), jumlah mahasiswa dan dosen yang memanfaatkan aplikasi

tertentu,jumlahtransaksiyangterjadisetiapharinya,danlainsebagainya

KomponenData,Informasi,danPengetahuan

Kelompok berikutnya adalah berbagai aset yang terkait dengan data, informasi,

konten, isi, atau pengetahuan yang dimiliki oleh institusi dan disimpan dalamberagam perangkat atau media penyimpanan (baca: storage) seperti hard disk,

CD/DVD-ROM, flash disk, dan lain sebagainya. Keseluruhan perangkat yangmembentu jejaring sistem basis data ini (baca: database) merupakan harta yang

Page 83: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 83/175

 

Halaman83

sangat bernilai harganya mengingat keseluruhan entitas ini merepresentasikan

beragam hal-hal seperti: (i) catatan-catatan penting terkait dengan rekam jejakaktivitasakademikmahasiswa,dosen,danpeneliti;(ii)kumpulandataterkaitdengan

penyelenggaraanorganisasisepertidatakeuangan,administrasi,personalia,danlain-lain;(iii)kontenatauisimateriperkuliahandanhasilkaryatulisilmiahmahasiswa

serta dosen yang telah didigitalisasikan; (iv) rekaman foto-foto, audio, dan videountukkeperluanbelajarmengajar;danlainsebagainya.

Sejumlahindikatoryangkerapdipergunakanterkaitdenganaspekiniadalahsebagai

berikut:

•  Jumlahmaterimatakuliahyangkeseluruhankontennyatelahdidigitalisasikan

•  Jumlah koleksi judul artikel digital milik kampus yangdapat diakses melalui

internet

•  Besar total repository (baca: kapasitas media penyimpan harddisk) yang

didedikasikan untuk menampung konten belajar mengajar berbasismultimedia

•  Ragamdan jumlah pusatdata digital diluar kampus yang dapatdiakses olehinstitusimelaluipertaliankerjasama

KomponenSumberDayaManusia

Walau bagaimanapun, manusia adalah “aset” organisasi yang paling berharga, yang

akanmenjalankanmekanismeinstitusidengandidukungolehTIK.Secaraorganisasi,

SDM yang dimaksud di sini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok konstituen.Konstituen pertama adalah mewakili para pengguna atau “users” dari seluruh TIK

yang ada dalam perimeter perguruan tinggi. Siapa saja yang menggunakan TIK

termasukdalamkelompokini,antaralain:dosen,mahasiswa,peneliti,staf,karyawan,alumni, orang tua, pemerintah, dan pihak-pihak mitra lainnya. Sementara itu

konstituen kedua adalah seluruh individu yang ditunjuk untuk merepresentasikanpemilik dan/atau pimpinan perguruan tinggi sebagai pihak pengambil keputusan

terhadapseluruhhalterkaitdenganperencanaan,pembangunan,pengembangan,dan

pengawasan pemanfaatan TIK di kampus. Adapun konstituen ketiga terdiri darikelompokindividudalamsebuahunitataudivisiataudepartemenyangbertanggung

jawab dalam mengelola TIK yang ada di kampus. Beberapa contoh indikator yang

kerapdipergunakanuntukmenampilkankeadaanatauprofilSDMsebuahorganisasiterkaitdenganpemanfaatanTIKadalah:

•  Tingkate-literacyrata-ratadariparapenggunaTIK(baca:usergroups)

•  TotaljumlahkaryawanataustafdalamDivisiTIK

•  MatriksebarankelompokusiaSDMdanmodelpemanfaatanaplikasiTIK

•  Lamaataudurasiwakturata-rataSDMdalammenggunakanTIK

•  Durasirata-rataSDMmemanfaatkanTIKper-hari-nya

Domain3:AspekStrategiTataKeloladanManajemenTIK

Dari paparan mengenai Domain 1 dan Domain 2 jelas terlihat bahwa tidak dengansendirinyakeberadaanberagamasetTIKakanmemberikanmanfaatatauvalueyang

diharapkan. Dalam perjalanannya harus ada strategi yang tepat agar berbagaikebutuhan perguruan tinggi dapat secara efektif terpenuhi dengan keberadaan

Page 84: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 84/175

 

Halaman84

perangkat atau piranti TIK yang dimaksud. Untuk itulah maka Domain 3 sangat

diperlukan keberadaannya bagi sebuah kampus. Secara prinsip, unsur-unsur dalamdomaininimemilikifungsidantujuansebagaiberikut:

•  Memastikan terpenuhinya visi dan misi perguruan tinggi terutama dalam

kaitannya dengan keberadaan TIK sebagai supporter, driver, enabler, atautransformerdalamprosespenyelenggaraanpendidikantinggi;

•  Menjamin tercapainya peran dan manfaat TIK yang diharapkan dapatterpenuhidalamlingkungankampus;

•  Mengurangi terjadinya resiko-resiko yang tidak diinginkan dalam prosespendayagunaanTIKdilingkunganorganisasi;

•  Menjaga keseimbangan antara total biaya yang perlu dialokasikan dandikeluarkandenganportofoliomanfaatyangdiperoleh;

•  Mempercepat pembangunan, penerapan, dan pengembangan TIK dilingkunganperguruantingggi;

•  Menginstutionalisasikan pemanfaatan dan implementasi TIK dalam sebagianmaupunkeseluruhanaspekprosessertaprosedurberorganisasi;

•  MengawalpenerapanTIKdidalamlingkungankampusagarefektifdanefisien,sertaselarasdenganperaturanmaupunundang-undangyangberlaku;dan

•  Mengelola aset-aset TIK yang dimiiki organisasi agar pemanfaatanya dapatmemenuhiseluruhindikatorkinerjayangdicanangkan.

ManajemenTIKSeperti halnya dalam konteks pengelolaan sumber daya yang lain, TIK juga

merupakansebuahsistemyangharusdikelolaataudi-“manage”denganbaik.Paling

tidakmenurutstandarinternasionalyangada,minimum4(empat)halharusbenar-benardiperhatikan,yaitu:

1.  PerencanaandanPengorganisasian–melingkupisejumlahprosesdanaktivitasterkait dengan bagaimana menyusun rencana strategis jangka pendek,

menengah, dan panjang terhadap pengembangan TIK dan bagaimana caramengorganisasikanseluruhasetdansumberdayayangadaagardapatefektif;

2.  Pengadaan dan Implementasi – melingkupi serangkaian proses dan aktivitas

terkait dengan cara-cara mengadakan aset dan sumber daya TIK yangdiperlukansertastrategidanskenariopenerapannyadalamkonteksorganisasi

perguruantinggi;3.  Pemanfaatan dan Pemeliharaan – melingkupi sejumlah proses dan aktivitas

terkait dengan pemberian jasa serta pemanfaatan TIK yang disertai dengan

prosedurpemeliharaannya;dan4.  Pengawasan dan Evaluasi – melingkupi serangkaian proses yang ditujukan

untuk mengawasi dan mengevaluasi manajemen serta penerapan TIK di

lingkungankampus.

GovernanceTIK

Dalam hal mengelola TIK, ada dua aspek “governance” yang biasa ditekankan.

Pertama adalah aspek yang dikenal sebagai TARIF – singkatan dari Transparency,Accountability, Responsibility, Independence, danFairness –yaitu aspek-aspekyang

Page 85: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 85/175

 

Halaman85

menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, tanggung jawab, dan keberadilan dalam

membangun dan menerapkan TIK. Kedua adalah terkait dengan peranan dantanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan dalam pengembangan

TIK, dimana secara manajerial dikenal dengan istilah RACI, yaitu kependekan dariResponsible,Accountable,Consulted,danInformed.Denganadanyagovernanceyang

baik,makadiharapkantidakakanmunculmasalah-masalahklasikyangkerapterjadi:

•  Saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab dalam menghadapi

sejumlahpermasalahanatauinsidenyangtidakdiinginkan;

•  Adanya pengembangan sistem yangtidak sesuai dengan kebutuhan sehingga

gagaldiimplementasikan;

•  Kepusingan dalam mengelola berbagai pihak atau multi-vendor dengan

berbagaikarakteristikyangberagam;

•  Menghadapi kompleksitas pengelolaan berbagai proyek TIK yang berbeda-

beda;danlainsebagainya.

Prinsip,Kebijakan,danStrategi

Agar manajemen dan governance TIK dalam kampus berjalan dengan baik, perlu

dikembangkan sejumlah prinsip, kebijakan, serta strategi yang diberlakukan diseluruh lingkungan kampus dan harus ditaati oleh seluruh pemangku kepentingan.

Keseluruhan prinsip dan strategi ini biasanya dinyatakan dalam bentuk kebijakan

melaluipengeluaranSKatauSuratKeputusanPimpinankampus.Misalnyadalamhal:

•  KebijakanpengadaanpirantikerasdanpirantilunakTIK;

•  KebijakanmanajemenoperasionalTIKkampus;

•  KebijakantatakelolaoutsourcingataupengalihdayaanTIK;

•  KebijakanpengawasandanevaluasiaplikasiTIK;•  KebijakanrekrutmenSDMTIK;

•  KebijakankeamanansisteminformasiTIK;danlainsebagainya

ProsesdanProsedur

Selanjutnya, agar kebijakan tersebut berjalan dengan sebagaimana mestinya ditataranoperasional,harusdisusundandikembangkanberagamprosesdanprosedur

(atau yang dikenal dengan SOP = Standard Operating Procedure) yang mengikat.

Dengan adanya SOP ini, maka dapat dipastikan setiap individu atau pemangkukepentingan akan menjalankan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnyadalamkaitannyadenganpengelolaanTIKkampus.

IndikatorKinerja

Adabaiknyaditetapkanpulasejumlahindikatorkuantitatifuntukmengukurapakah

kinerjadan/ataupengelolaanTIKsudahsepertiyangdiharapkanataubelum.Target

atauobyektifkinerjayangdiharapkandariTIKharusdapatdinyatakandalamukurankuantitatif ini, agar masing-masing pihak yang bertanggung jawab dapat mengerti

harapanatauekspektasiyangdicanangkan.Misalnyaadalah:

•  Kecepatan minimum internet untuk setiap sambungan yang ada dalam

lingkungankampus;•  Rata-ratabandwidthperkapitayangdapatdinikmatisetiapcivitasakademika;

Page 86: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 86/175

 

Halaman86

•  Rentang waktu dukungan teknis yang dibutuhkan untuk menyelesaikanmasalahTIKyangdihadapipenggunaatauuser;

•  Tingkatavailabilitasdarikoneksijaringaninternet;

•  JumlahkomplainataukeluhanperhariterkaitdenganpemanfaatanTIK;

•  Totalkunjungan(baca:hitrate)kewebsitemilikkampusolehpihakinternal

daneksternal;

•  Utilisasi pemanfaatan komputer beserta beragam aplikasinya; dan lainsebagainya.

PenutupDengan berpegang pada ketiga domain di atas, diharapkan perguruan tinggi dapat

melakukan pengukuran kinerjanya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dankonteksnya. Manfaat atau peranan dari TIK di setiap perguruan tinggi adalah unik

sifatnya, sehingga harus ada mekanisme efektif dan formal di dalam kampus untuk

mencanangkantargetkinerjayangdimaksudagarinvestasipengembanganTIKyangsedemikianbesartidakpercumaadanya.

Page 87: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 87/175

 

Halaman87

Bagian5

MANAJEMENTATAKELOLATIK

DIPERGURUANTINGGI

Page 88: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 88/175

 

Halaman88

PendahuluanKehadiran TIKdalam berbagai organisasi selalu menjanjikan beragam manfaatbagi

segenap stakeholdernya. Mulai dari perbaikan tingkat efisiensi, penciptaan suasana

transparansi, percepatan pengambilan keputusan, peningkatan efektivitas produksi,pendayagunaan SDM, hingga pada pencapaian transformasi bisnis atau bahkan

perubahan model bisnis inti. Namun pada pelaksanaannya, sering ditemukankenyataanyangjauhberbeda.Biayaoperasionalyangsemakintinggi,proyekTIKyang

tak kunjung usai, SDM gagap teknologi yang menolak implementasi sistem, ongkos

lisensiaplikasiyangsangatmahal,penyesuaianteknologibaruyangmemakanwaktu,proses integrasi sistem yang susah, dan data dengan kualitas buruk – hanya

merupakansebagiankenyataanyangkerapterjadidanmenerpaorganisasipenerap

TIKtakterkecualiperguruantinggi.Olehkarenaitulahmakauntukmemastikanagarmanfaat yang diperoleh jauh melampaui biaya yang dikeluarkan, maka perlu

diperhatikan manajemen tata kelola atau “governance” dari pengembangan TIK diperguruantinggi.

PrinsipTataKelolayangBaikITGI (Information Technology Governance Institute) yang merupakan bagian dari

ISACA (Information System Audit and Control Association) secara kontinyu

mengadakan riset di seluruh belahan dunia untuk mempelajari bagaimana caranyamengelolaTIKdenganbaik.Hasilnyadituangkandalamsejumlahpanduan,referensi,

dan hasil kajian – yang salah satunya merupakan sebuah kerangka tata kelola TIK

yang dikenal sebagai Cobit (Control Objectives for Information and RelatedTechnology).Secaralugas,Cobitdikembangkanberdasarkanprinsipsebagaiberikut:

•  Agar manfaatyang diperoleh dapatmelampauibiaya yangdikeluarkan,maka

TIK harus benar-benar dapat mendukung organisasi dalam usahanya untukmencapaisejumlahobyektifyangtelahdicanangkan;

•  Sesuai dengan hakekatnya, maka informasi yang dibutuhkan oleh organisasiharuslah memiliki sejumlah kriteria utama, yaitu: efektif atau sesuai dengan

kebutuhan, efisien dalam penciptaan dan pengelolaannya, dijaga

kerahasiaannya,memilikiintegritastinggi,tersediasesuaikontekskeperluan,dapat dipercaya karena keabsahan dan keakuratannya, dan tidak melawan

hukumdanperundang-undanganyangberlaku;

•  Pada alam moderen ini, keseluruhan informasi yang dimaksud diciptakan,

dikonversi,disimpan,dikelola,diakses,disarikan,didistribusikan,dandirevisidengan menggunakan perangkat teknologi seperti program/aplikasi,

infrastruktur,sistemdatabase,fasilitasteknologi,danSDMterkait;

•  Untukmemastikan bahwasemua pirantiteknologiini benar-benardiarahkanuntuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi, maka serangkaian

prosesutamaharusbenar-benardijagakehandalandankinerjanya;dan

•  Proses utama tata kelola menyangkut hal-hal terkait dengan aktivitas: (i)

PerencanaandanPengaturanOrganisasi;(ii)PengadaandanImplemetasi;(iii)PendayagunaandanPenunjang;dan(iv)PemantauandanEvaluasi.

Page 89: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 89/175

 

Halaman89

ProsesPerencanaandanPengaturanOrganisasi

Dalam standar baku manajemen organisasi, tahap awal yang selalu dilaksanakan

adalah membuat perencanaan. Demikian pula halnya dalam mengelola TIK diperguruan tinggi. Hal yang harus pertama-tama dilakukan adalah menjalankan

perencanaan dan pengaturan organisasi yang matang. Sesuai dengan standar IT

GovernancedariCobit–yangdianggapsebagai“bestpractice”dalamtatakelolaTIK,ada10(sepuluh) prosesyangharusbenar-benar diperhatikandandipertimbangkan

keberadaannya.Masing-masingadalahsebagaiberikut.

PenyusunanRencanaStrategisTIK

Perencanaan strategisTI diperlukan untuk untuk menmaninterjadinya pengelolaan

sumberdayaTIKyangsejalandanselarasdenganstrategibisnissertaberdasarkan

ketetapan prioritas yang telah ditentukan. Dalam konteks ini, segenap pemangkukepentingan akan fungsi TIK bertanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa

teknologidimaksudbenar-benar memberikanmanfaatoptimal– melaluiporotofolio

layananimplementasiTIKdiorganisasi.RencanastrategisTIKyangbaikharuspulaberfungsi untuk meningkatkan keperdulian akan seluruh pihak di dalam organisasi

dalamhalmendukungpengembanganTIKpadaunit-unitkerjanya,yangtercerminapadakesiapansertakemampuandalammendefinisikan,menerapkan,danmengukur

keberhasilan pemanfaatan TIK terhadap tupoksi kerjanya masing-masing. Strategibisnisyangbaikdanlengkaptercermindalamgambaranportofoliorencanaeksekusiproyek-proyek TIK yang telah disepakati oleh seluruh pihak yang berkepentingan

dalam perguruan tinggi. Rencana strategisTIKyangbaiktidak sajaakan disepakatioleh pemilik dan pimpinan perguruan tinggi, namun ada baiknya Senat perguruan

tinggijugadiajakuntukberpartisipasidalammerumuskanrencanastrategisyangada

– tentu saja dalam kapasitasnya sebagai lembaga normatif tertinggi di perguruantinggi.

PengembanganModelArsitekturInformasi

Agar fungsi sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan teratur, perlu

dikembangkansebuahmodelarsitekturinformasiyangsesuaidanoptimal.Arsitekturyangdimaksudtidaksajaterkaitdengankarakteristikinformasiyangdibutuhkandan

Page 90: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 90/175

 

Halaman90

bagaimanadatayangadamengalirdarisatutempatketempatyanglain,namunlebih

jauhberisikamusdata,aturansintaks,skemadata,dantingkatkeamananinformasiyangdibutuhkan.Tujuanakhirdaripengembanganmodelarsitekturinformasiadalah

untuk menghasilkan informasi yang akurat, detail, dan relevan, sehingga prosespengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat serta optimal. Disampingitu

denganadanyaaliraninformasiyangefektifdanefisien,makamanajemenoperasionalorganisasiyangbersangkutandapatpulaberjalandenganbaikdansesuaiekspektasi.Dalamkonteksperguruantinggi,adatigafungsiterkaitdenganmodelinformasiyang

mengalir. Pertama adalah fungsi horisontal, dimana informasi dibutuhkan untuk

menjalankan sebuah alur kegiatan yang bersifat administrasi dan operasional(misalnya alur data semenjak mahasiswa masuk perguruan tinggi hingga menjadi

alumnisetelahdiwisuda);keduaadalahfungsivertikal,dimanainformasidibutuhkanuntuk kebutuhan pengambilan keputusan (biasanya untuk para pejabat struktural

sepertiRektor,Dekan,KepalaProgramStudi,danlainsebagainya;danketigaadalah

fungsi diagonal, dimana informasi merepresentasikan isi atau konten dalam proses

komunikasi(sepertiviaemail,chatting,mailinglist,blogging,danlain-lain).

PenentuanAdopsiJenisTeknologi

Fungsilayananinformasiharuspulamemperhitungkanarahperkembanganatautren

teknologi ke depan yang terjadi, mengingat begitu cepat dan beragamnya standarsertakarakteristikteknologiyangtersediadipasaran.Pemilihanjenisataukarakter

teknologi yang tepat harus dimulai dari definisi kebutuhan yang jelas dan realistik

akanTIKsepertiapayangdiharapkanuntukorganisasidalam5-10tahunkedepan,terutama dalam hal model fitur, jenis layanan, dan mekanisme yang tersedia.

Disamping itu, secara berkala harus diperhatikan pula aspek-aspek terkait dengan:

arsitektur sistem, filosofi teknologi, cara pengadaan, standar, strategi migrasi, danpendekatankontinjensi.Dengandipetakannyahal-haltersebut,jikadikemudianhari

terjadi perubahan yang dinamis terhadap perkembangan teknologi, maka responadopsidariorganisasiakancepatdantepatwaktu,yangakanmemberikanmanfaat

pula pada tingkat optimalisasi tata kelola sumber daya keuangan. Hal inisangatlah

mutlak perlu diperhatikan mengingat perguruan tinggi memiliki kemampuananggaranyangterbatas,sehinggajikasalah memilih jenisteknologi, akan berakibat

tersia-sianyadanainvestasiyangtelahsedemikianbesardikeluarkan.

PenentuanKerangkaProsesTIK,Organisasi,danRelasinya

SebuahorganisasiTIharusdidefinisikandenganbaikkebutuhandankeberadaannya.

Aspek-aspek manajerial seperti pertimbangan terhadap persyaratan staf, latarbelakangketerampilan,targetfungsi,tingkatakuntabilitas,hakdanwewenang,serta

peran dan tanggung jawab, maupun model pengawasan, adalah hal-hal yang harus

secaraprimadiperhatikansungguh-sungguh.Strukturorganisasiyangbaikdibangununtuk menunjang kerangka proses TIK yang efektif, efisien, transparan, dan

terkendali.Dalamkaitanini,sebuahkomitestrategiharusdibentukuntukmengawasi

pemanfaatan TIK di organisasi dan berfungsi sebagai pengarah terhadap timpelaksanamanajemenTIKterkait.SetelahkerangkaprosesTIK,strukturorganisasi,

dan komite pengarah dibentuk,makadikembangkanlah model hubungan tata kerjaatau relasi antara setiap unit atau fungsi organisasi yang dimaksud. Relasi yang

dimaksud biasanya dinyatakan dengan jelas melalui kebijakan, standar proses, dan

prosedur administratif yang berkaitan erat dengan aspek-aspek kendali/kontrol,kualitas, manajemen resiko, keamanan informasi, kepemilikan data, dan segregasi

Page 91: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 91/175

 

Halaman91

tugas. Perlu diperhatikan bahwa di dalam lingkungan perguruan tinggi terdapat 3

(tiga) lingkungan yang saling mempengaruhi sehingga harus ditentukan tata kelolaproses organisasi dan relasinya. Masing-masing adalah lingkungan yang bersifat

struktural (berdasarkan struktur organisasi formal), fungsional (berdasarkanaktivitasyangadadalamkampus),daninformal(berdasarkaninteraksiyangterjadi

dalamsebuahlingkunganakademik).

PengelolaanInvestasiTIK

Pembangunan dan penerapan teknologi memerlukan sumber daya keuangan yang

tidak sedikit. Uang yang tersedia harus secara hati-hati dihitung dan direncanakan

dengan tetap memperhatikan hasil analisa cost-benefit terkait. Oleh karena itulahmaka organisasi harus memiliki kerangka dan tata kerja yang terkait dengan

mekanisme penetapan model investasi TIK yang disepakati oleh pemangku

kepentingan utama – antara lain pemilik dan pimpinan organisasi. Model yangdimaksud mencakup persoalan terkait dengan biaya, manfaat, prioritas, anggaran

formal, dan realisasi. Dengan adanya model pengelolaan investasi TIK yang tepat,maka selain para pemangku kepentingan akan memperoleh suatu pengelolaan

sumber daya finansial secara efisien dan efektif, juga menjamin terjadinya proses

transparansi dan akuntabilitas yang jelas – sebagai sebuah prasyarat utama dalamperhitungan pengembalian investasi yang dibutuhkan oleh pemilik modal atau

penanggung jawab investasi. Investasi TIK di perguruan tinggi biasanya diperolehtidak saja melalui alokasi hasil pendapatan dari kegiatan belajar mengajar, namun

seringpuladiperolehdarisumberlainseperti:danahibahbersaingdaripemerintah,

CSRdariindustri,kerjasama“sisteruniversity”dariperguruantinggiasing,danlainsebagainya.

PelaksaanSosialisasidanKomunikasiSasaranManajemen

Bagi organisasi yang masih berkembang, kehadiran TIK akan menjadi sasaranpertanyaan dari berbagai individudalamunit dan komponenyang ada. Agar usaha

organisasi untuk mengimplementasikan TIK berjalan secara efektif, pimpinan ataumanajemen puncak harus menjelaskan secara gamblang tujuan dari kehadiran dan

implementasi TIK di organisasi yang dipimpinnya. Sosialisasi ini sungguhlah

diperlukan,terutama karenasejumlah alasansebagaiberikut:(i) agar seluruhpihakmengertibenarmengenaihubunganketerkaitankeberadaanTIKdenganpencapaian

visi-misiorganisasi;(ii)agarpimpinandanmanajemenmemperolehdukunganpenuh

dari segenap komponen organisasi; (iii) agar seluruh komponen organisasi melihatdan mendengar keseriusan dan komitmen pimpinan dalam mengimplementasikan

TIK; dan (iv) agar masing-masing pihak terkait mengerti tugas dan tanggungjawabnya dalam rangka mensukseskan penerapan TIK dimaksud. Selanjutnya,

manajemen harus mengembangkan dan menyusun kebijakan mengenai sosialisasi

program-program TIK di organisasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapatmenimbulkan resiko-resikoyangtidak diinginkan. Dengan adanya komunikasi yang

baik, maka kesadaran, keperdulian, komitmen, dukungan, dan kepatuhan segenap

individu dan komponen organisasi dalam mendukung seluruh program penerapanTIK.Khususdalamlingkunganperguruantinggi,adatigapihakyangharusmenjadi

garda terdepan dalam proses sosialisasi. Yang pertama adalah para pimpinanstruktural–sepertiRektor,Dekan,danKepalaProgramStudi;danyangkeduaadalah

pimpinan fungsional – seperti Kepala Proyek, Koordinator Dosen, Ketua Tim

Akreditasi,danlain-lainnya;danyangketigaadalahpimpinaninformal,sepertiparaDewanGuruBesardanPenelitiSenior.

Page 92: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 92/175

 

Halaman92

PengelolaanSumberDayaManusiaTIK

Seluruh program pembangunan, penerapan, dan pengembangan TIK hanya dapat

dilakukan jika organisasi memiliki SDM yang tepat – dalam arti kata mampu danmemiliki kemampuan untuk menerapkan beragam inisiatif yang dimaksud. Oleh

karenaitulahmakaproses-prosesterkaitdenganperekrutan,penempatan,pelatihan,

pengawasan, evaluasi, promosi, dan terminasi SDM organisasi sangatlah perludikendalikan dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya kendali proses yang handal

terkait dengan manajemen SDM, maka diharapkan organisasi akan mampumemerpsiapkan personil yang memiliki motivasi dan kompetensi yang tepat untuk

menerapkanseluruhinisiatif pengembanganTIK.Adatigadomainkonstituen dalam

perguruan tinggi yang perlu diasah kompetensi dan keahliannya terkait denganpenerapan TIK. Yang pertama adalah pimpinan atau manajemen puncak, karena

merekalah yang akan menjadi panutan dan pemimpin dalam menerapkan berbagaiTIK dimaksud. Yang kedua adalah para pengguna (baca: users) yang akan

memanfaatkanTIKsebagaipenunjangaktivitaskegiatannyasehari-hari.Danakhirnya

yang ketiga adalah Divisi TIK, sebagai pihak yang akan menjadi penjembatan ataupenjamin adanya dukungan teknis dan administratif yang diperlukan oleh semua

pihak.

PengelolaanAspekKualitas

Sebuah sistem manajemen mutu harus dikembangkan dan dipertahankan dalam

sebuah organisasi – terutama yang terkait dengan berbagai proses pemenuhanstandar yang berlaku. Cara utamanya adalah dengan memiliki suatu strategi

implementasi sistem manajemen mutu. Proses ini dimulai dari definisi mengenai

kualitasataumutuyangingindituju,dimanaselanjutnyaditurunkandalamsejumlahsasaran mutu dan prosedur pencapaiannya. Terkait dengan TIK, maka proses yang

harus dijaga kualitasnya adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan.Sementara terkait dengan outcome atau deliverable TIK, mutu yang perlu dijagaadalah kualitas pelayanan TIK. Hal lain yang penting untuk ditentukan adalah

indikatorpencapaiankinerjayangdimaksud;dimanasecarakuantitatifdarimasakemasa,pencapaiannyaharusbertambahsemakinbaik.Sistemmanajemenmutusangat

penting untuk diimplementasikan karena memberikan nilai tambah dan jaminan

kualitas bagi para pemangku kepentingan. Sistem manajemen mutu yang kerapdiadopsi oleh perguruan tinggi misalnya ISO9001:2000 (internasional) atau

menggunakanstandarbakuyangdikeluarkanolehBadanAkreditasiNasional.

PengkajiandanPengelolaanManajemenResiko

Dalam mengimplementasikan TIK, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang tidakdiinginkan akan terjadi. Resiko ini biasanya akan berdampak pada tidak sesuainyaharapanatauekspektasidengankenyataandilapangan dalamberbagaiusahauntuk

menerapkanTIKdiorganisasi.Olehkarenaitulahmakaperludibuatkerangkakerja

terkaitdenganpengelolaanterhadapresikoyangdimaksud,atauyangdikenalsebagaimanajemen resiko. Melalui proses analisa, identifikasi, dan penilaian resiko, maka

kegiatan mitigasi dapat dilaksanakan secara efektif. Strategi mitigasi resiko

dilaksanakan agar probabilitas terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan dapatditekan; atau paling tidak dampak negatif yangterjadi dapat diminimalisasi.Resiko

klasikyangkerapterjadidiperguruantinggimisalnya:penolakancarakerjakesistemberbasis TIK, serangan perantas atau hacker ke sistem yang ada, pencurian dan

pengrusakanterhadapinfrastrukturTIKkampus,danlainsebagainya.

Page 93: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 93/175

 

Halaman93

PengelolaanManajemenProyek

Pada akhirnya,dalam tataranimplementasi,program pembangunan danpenerapan

TIK akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proyek. Mengingat begitubanyak dan beragamnya proyek yang ada di dalam organisasi, yang menggunakan

sejumlah sumber daya yang terbatas, maka harus dikembangkan sebuah kerangka

manajemen proyek yang relevan dan tepat dalam sebuah organisasi. Dalamlingkungan portofolio proyek ini, proses akan dimulai dari definisi hasil yang

diinginkan, yang kemudian dilanjutkan dengan penentuan ruang lingkup proyek,target tatakala waktu atau durasi pengerjaannya,perkiraan total biayanya,standar

kualitas yang dihasilkan, dan kebutuhan sumber dayanya. Karena setiap proyek

memiliki karakter yang berbeda-beda, maka perlu pula dipetakan sponsor danstakeholder utamanya, resiko implementasinya, kontrak perjanjianyang disepakati,

model pengadaan, dan strategi manajemennya. Dengan tingginya dana hibah danbantuandari pemerintahkeperguruantinggi,banyaksekali proyek-proyek bantuan

seperti PHKI dan Semi-Q yang harus dikelola secara baik berbasiskan program

tertentu.

ProsesPengadaandanImplementasi

Setelahperencanaandilakukan,makaprosesselanjutnyayangharusdilakukanadalah

mengadakan TIKyang dimaksudbesertaperangkat pendukungnyayang dilanjutkandengan proses implementasi. Dalam standar Cobit, paling tidak terdapat 7 (tujuh)

proses yang dimaksud, masing-masing dijelaskan dan dipaparkan secara ringkas

dalamketeranganberikutini.

IdentifikasiSolusiAutomatisasi

Setiap kebutuhan akanaplikasi baru memerlukan analisis yang mendalam sebelumdibeliataudiadakan.Haliniagarkeberadaannyatidaksajaselarasdengankebutuhan

namun juga dapat memenuhi harapan dan ekspektasipara pemangku kepentingan,

terutama dalam menentukan besarnya investasi yang harus dikeluarkan. Proses inimeliputi definisi kebutuhan perguruan tinggi, pertimbangan sumber daya

pengembangnya, penilaian kelayakan teknologi dan ekonomi, pelaksanaan analisaresiko, analisis biaya-manfaat, dan pengambilan keputusan mengenai strategi

pengadaan solusinya – dalam arti kata apakah akan membeli aplikasi jadi atau

membuatsendiri.Denganadanyatahapan-tahapanprosesterkait,makaakantercapaioptimalisasi biaya pengadaan dengan tetap menjaga relevansi keberadaan aplikasi

terhadapkebutuhanperguruantinggiakanTIKdimaksud.

Page 94: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 94/175

 

Halaman94

PengadaandanPemeliharaanAplikasiPirantiLunak

Aplikasi harus dibuat dan/atau disediakan sesuai dengan definisi kebutuhan

perguruan tinggi yang telah disampaikan secara jelas pada proses membuatperencanaanstrategisTIK.Jikaperguruantinggimemutuskanuntukmembeliaplikasi

TIK,makaharusdikeloladenganbaikprosespembuatanTOR(TermsofReference)

atau RFP (Request For Proposal), invitasi atau undangankepada para pengembangaplikasiuntukpartisipasidalampengadaankebutuhanterkait,implementasiaktivitas

tenderdan/atau“beautycontest”,hinggaakhirnyaberdasarkanhasilevaluasidipilihaplikasi yang paling cocok dengan kebutuhan. Sementara itu jika diputuskan untuk

membuat sendiri aplikasi yang dibutuhkan, maka rangkaian proses

pengembangannyaperludiperhatikansungguh-sungguhsesuaidenganbakustandardalam prosedur pembuatan piranti lunak aplikasi (baca: software engineering dan

softwarequalityassurance).Jikaprosespengadaandilakukandenganbaikmakaakanmemungkinkan perguruan tinggi untuk dapat mengoptimalkan terjadinya proses

otomatisasidisejumlahprosesbisnisutamanya.

PengadaandanPemeliharaanInfrastrukturTeknologi

Seperti halnya aplikasi, mengadakan entitas infrastruktur teknologi harus pula

melalui serangkaian proses yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Mulai dari

perhitungan kebutuhan akan infrastruktur seperti apa (kinerja teknis dankapasitasnya) hingga pada proses pengadaan dan pemeliharannnya. Mengingat

bahwa infrastruktur pada dasarnya merupakan tulang punggung komunikasiberagampiranti teknologiberbasis TIK, maka kinerja infrastrukturdimaksudharus

diuji dan diukur secara berkala. Perlu dicatat, bahwa biasanya, definisi kebutuhan

akan fitur dan kapabilitas infrastruktur TIK di perguruan tinggi dan pemilihannyasangatditentukanolehberagamaspekseperti:(i)jumlah‘studentbody’;(ii)jumlah

‘faculty members’ atau ‘scholars’; (iii) frekuensi dan volume transaksi rata-rata perperiode waktu; (iv) model aplikasi TIK yang dipergunakan; (v) ketersediaan danketerbatasanSDMinternal;dan(vi)tinggirendahnyaresikoyangingindicapaidalam

menghadapiberbagaiketidakmenentuanyangadadiIndonesia.

PendayagunaanOperasidanPemanfaatan

Agar TIK yang dibangun serta dikembangkan benar-benar dapat diterapkan dan

diimplementasikan, maka perlu dikembangkan berbagai modul penunjangpelaksanannya. Misalnya adalah perlu dikemabangkannya buku saku atau manual

panduanpenggunaansistemyangdiperuntukkanbagipengguna,yangdalamhalini

adalahcivitasakademikaperguruantinggisertapemangkukepentinganyangrelevan

lainnya. Sementara untuk Divisi TIK terkait, perlu disusun referensi teknis untukmengkonfigurasi dan memelihara sistem. Disamping itu, untuk meyakinkan bahwapara calon pengguna benar-benar dapat mengoperasikan sistem TIK secara baik,

makaadabaiknyadiselenggarakankegiatanpelatihandansosialisasisecaraterpadu.

PengadaanSumberDayaTIK

Keseluruhan kebutuhan akan sumber daya TIK harus dilakukan oleh perguruan

tinggi. Pengadaan yang dimaksud berlaku untuk sumber daya seperti komputer,

server, piranti jaringan, sistem operasi, piranti lunak aplikasi, program dan modul-modul software, internet, hingga para konsultan atau SDM eksternal lainnya. Perlu

diperhatikan, dengan majunya teknologi danpola perusahaan berbisnis,pengadaan

tidak selalu berbarti membeli. Pengadaan di dalam dunia TIK meliputi spektrumprosesseperti:(i)membuataplikasisecaramandiri;(ii)menyewakoneksiinternet;

Page 95: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 95/175

 

Halaman95

(iii) mengontrak tempat pelatihan; (iv) menyerahkan ke pihak ketiga alias

outsourcing; (v) bekerjasama dengan industri; (vi) barter jasa dengan vendor; danlain sebagainya. Oleh karena itulah maka perlu dikembangkan kebijakan dan

prosedur yang jelas dan detail mengenai mekanisme pengadaan yang dimaksud.Dalam kaitan ini, manajemen kontrak juga merupakan hal yang penting untuk

diperhatikan,terutamaterkaitdenganhakdankewajibandarimasing-masingpihak,danoptimalisasiwaktusertabiayayangingindicapaiolehperguruantinggi.

PengelolaanPerubahan

Padadasarnya,tidakadasistemTIKyangbersifatstatis.Sesuaidengandinamikayang

terjadi dalam lingkungan perguruan tinggi, sistem TIK merupakan sebuah entitashidup yang harus mampu untuk beradaptasi. Segala bentuk perubahan, baik yang

terjadisecarafisik(terkaitdengankondisikomputer,datacenter,jaringan,danlain-

lain) maupun non-fisik (terkait dengan perubahan versi, penambalan/patching,migrasi,danlain-lain)harusdilakukandenganproseduryangbenar.Dalamartikata

bahwasegalamekanismeperubahan,termasukdidalamnyarevisiterhadapprosedur,proses, sistem, dan parameter layanan harus dicatat, dinilai,dan diawasi

implementasinya. Hal ini merupakan bagian dari mitigasi resiko terhadap berbagai

akibatyangmungkinterjadikarenaperubahandimaksud.

InstalasidanAkreditasiSolusidanPerubahan

SetelahsebuahsistemTIKdibangun,perludilakukanprosesinstalasipadajaringan

terkait. Sebelum sistem ini benar-benar dipergunakan, harus dilakukan tes dan ujicoba kelaikan dan kinerja, agarkelak jika benar-benar dioperasikan,sesuai dengan

ekspektasi pemangku kepentingan. Agar proses akreditasi sistem berjalan denganbaik melalui proses uji coba dimaksud, maka harus dilakukan dalam sebuah

lingkungan yang mendekatai kenyataan – artinya melibatkan data yang relevan,volume transaksi sesuai keadaan, frekuensi akses seperti apa adanya, dan kondisiperalatansepertiyangdimiliki.Berdasarkanujicobayangada,dilakukanlahanalisa

pascapelaksaanaantesttersebut.Hasilnyabiasanyaadalahgapantaraharapandanhasilujicobaaktual.Terhadapgapinilahmakadilakukansejumlahperubahanyang

diperlukanolehpengembangTIKagarmencapaitargetekspektasiyangdicanangkan

olehperguruantinggi.

ProsesPendayagunaandanPenunjang

Selanjutnya,setelahTIKdiadakan,diinstalasi,dandiimplementasikan–makaproses

berikutnyaadalahpendayagunaandanpelayanan,dalamartikataTIKyangadaharus

benar-benardipergunakanolehseluruh stakeholderdan di-support keberadaandankinerjanya.Terdapat13(tigabelas)prosesyangperludikeloladenganbaik,seperti

yangdijabarkansebagaiberikut.

PenenentuandanPengelolaanTingkatPelayanan

Setiap pengguna mengharapkan adanya tingkat pelayanan TIK yang prima. Oleh

karena itulah maka perguruan tinggi harus mampu memenuhi sasaran indikatorkinerjayangtelahditetapkanorganisasi,dimanadalamhalinikerjasamaantaraDivisi

TIK dengan para mitra atau vendor penyedia jasa harus terjalin danterkomunikasikan dengan baik. Pada dasarnya, tingkat pelayanan TIK merupakan

hasilkesepakatanantarapenggunadenganpenyediajasa,mengingatadanyasejumlah

aspekyangperludiperhitungkan,seperti:kemampuan,biaya,ketersediaan,prioritas,danlain-lain.Setelahtingkatpelayanan ditentukan,diadakanlahprosespemantauan

Page 96: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 96/175

 

Halaman96

secara operasional dari waktu ke waktu, untuk memastikan tercapainya kinerja

dimaksud. Mekanisme evaluasi secara periodik berdasarkan data aktual kinerjapelayananperlupuladidefinisikandandijalankandenganbaik.

PengelolaanPelayananKemitraan

Untuk mengimplementasikan sistem TIK yang besar dan kompleks, biasanyaperguruan tinggi bekerjasama dengan sejumlah mitra atau vendor. Mengelola

beragam mitra ini bukanlah perkara yang mudah. Harus dikembangkan sejumlah

prosesdanproseduruntukmelaksanakannya.Terhadapmasing-masingmitra,harusjelas definisi dari peran yang bersangkutan, terutama yang menyangkut mengenai

ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung-jawabnya, harapan serta ekspektasi,model tata kelola, bonus dan sanksi hukum, dan syarat kepatuhan (compliance)

lainnya. Perlunya prosedur dan mekanisme ini juga untuk mendorong agar tidak

terjadi ketergantungan yang tinggi atau kepasrahan yang besar terhadap sejumlahvendortanpadiimbangidenganmutupelayanandanbiayayangmemadai.

PengelolaanKinerjadanKapasitas

Tuntutandanbebankerjaperguruantinggimakinlamasemakinbertambahbanyak.

Sistem TIK yang ada harus benar-benar memperhitungkan dinamika ini, terutama

terkait dengan meningkatnya volume dantransaksitransaksidengan menggunakanfasilitas TIK. Oleh karena itu perlu adanya proses peramalan terhadap kejadian-

kejadian di masa mendatang, yang terkait dengan proses belajar mengajar di

perguruantinggi.Peramalanmenyangkuthal-halseperti:jumlahtransaksiyangakanterjadi selama 5 tahun mendatang, besaran volume data yang terjadi per setiap

transaksinya, lebar bandwidth internet yang disewa, jenis dan macam inteteraksiantar penggunaperharinya,danlainsebagainya. Dari hasil ini dapat direncanakan

manajemen kapasitasyangdimaksud,terutamaterkaitdengan: kebutuhanakan alat

simpandata,kebutuhanakankecepatanprosesorkomputer,kebutuhanakantenagaprofesional informasi, atau kebutuhan akan beragam kebijakan dan prosedur. Ini

akhir dari pengelolaan kinerja dan kapasaitas ini adalah tidakadanya keluhan dari

Page 97: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 97/175

 

Halaman97

pelanggan internal maupun eksternal terkait dengan terganggunya sistem akibat

buruknyamanajemenkapasitasuntukmendukungkebutuhanstalibilitas.

PenjaminanOperasionalBerkesinambungan

Dalam situasi atau kondisi tertentu, sejumlah sistem TIK tidak boleh mengalami

kerusakan yang berakibat pada terinterupsinya aktivitas-aktivitas terkait. MisalnyaadalahdalamprosespengisianFRS,penerimaanmahasiswabaru,pelaksanaanujian,

pembayaran uangkuliah, dan lainsebagainya – sistem harus berjalan secara terus-menerusdanberkesinambungan.Olehkarenaitulahmakaperludipikirkansejumlah

mekanismeuntukmemastikanselaluberjalannyasistemdimaksud,misalnyadengan

cara: menerapkan model back-up, menggunakan jaringan secara redundansi,mengembangkanBCP(BusinessContinuityPlan)danDRP(DisasterRecoveryPlan),

menyediakan generator listrik tabahan, dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa

keberadaan sistem cadangan atau penunjang kebersinambungan tersebut harusdirencanakan,dikembangkan,dandiujicobakan–agarjikanantiterjadihalyangtidak

diinginkan, sistem cadangan tersebutdapat berjalansebagaimana mestinya.Karenabegitu banyaknya modul, aplikasi, maupun sistem dalam ruang lingkup perguruan

tinggi, pimpinan perlu mendefinisikan sistem mana saja yang merupakan inti atau

jantung pelaksanaan proses krusial yang harus dilindungi dan dijaminkeberlangsungannya.

PenjaminanKeamananSistem

Data,informasi,danpengetahuanadalahasetperguruantinggiyangsangatberharga.Mengingat bahwa keberadaannya saat ini telah disimpan dalam bentuk elektronik

atau digital, maka perlu dijaga keamanannya. Secara prinsip, ada tiga aspek yangperlu diperhatikan terkait dengan sistem TIK yang ada, yaitu aspek C

(Confidentiality), I (Integrity), dan A (Availability). Terkait dengan hal ini, perluadanya sejumlah kebijakan, proses, standar, dan prosedur untuk memastikanterjadinya aktivitas-aktivitas yang memperhatikan aspek keamanan sistem dalam

lingkungan pemanfaatan TIK di perguruan tinggi. Keperdulian terhadap keamanansistem harus menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh pengguna sistem TIK di

perguruantinggi.Lalaimemperhatikanmasalahtersebutdapatberakibatburukyang

mampumemberikandampaknegatifbagiperguruantinggi.Pengujiansecaraberkala(baca: penetration test) perlu pula dilakukan untuk memastikan telah terjaganya

keamanan sistem dimaksud, dan secara bersamaan dapat mendeteksi kelemahan-

kelemahan sistem yang masih belum ditangani. Kerentanan sistem yang berhasildiidentifikasikan perlu dikelola pengamanannya segera agar tidak menjadi sasaran

empukpenyeranganatauinsiden.

PengkajiandanAlokasiBiaya

Setiap sistem memerlukan sumber daya finansial untuk menginvestasikan,

mengoperasikan, dan memeliharanya. Mengingat hal ini maka perlu dikembangkanmodelalokasibiayayangberpegangpadaasasmanfaatdanasaskemampuan.Asas

manfaatdapatdiukurdenganmenggunakanmetode cost-benefitanalysissementara

asaskemampuanbiasadilihatdariperkiraanbesarananggaranuntukpengembanganTIKdiperguruantinggi.Besaranbiayadanalokasiperludidiskusikansecaraseksama

oleh pimpinan, Divisi TIK, dan perwakilan pengguna untuk memperolehkeseimbangandanoptimalisasidalamperhitungan.Dengandisetujuinyaseperangkat

prosesuntukmengkajidanmengalokasikanbiaya,diharapkanpengelolaanTIKdapatberjalandenganlancartanpahambatanberarti.

Page 98: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 98/175

 

Halaman98

PendidikandanPelatihanPengguna

Sistem TIK yang dibangun dan dikembangkan baru dikatakan berhasil jika

dipergunakan oleh segenap pengguna. Oleh karena itulah untuk memastikan yangbersangkutan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan sistem

dimaksud,perludilakukanserangkaianpendidikandanpelatihanbagiparapengguna.

Sistempendidikandanpelatihaniniharusdirencanakandandiselenggarakansecaraefektif, dimulai dari proses menentukan kebutuhan pelatihan – berbasiskan

kompetensi dan keahlian – hingga proses mengevaluasi hasil pelatihan tersebutdengan cara menilai kinerja partisipan. Program pelatihan yang baik tidak saja

bermuara pada meningkatknya kemampuan pengguna dalam memakai sistem TIK,

namun lebih jauh berhasil memperbaiki tingkat kinerja aktivitas mereka sesuaidengantugasdantanggungjawabnyamasing-masing.

PengelolaanPusatInformasidanInsiden

Dalam pelaksanaannya, jarang ditemui terjadinya implementasi sistem TIK yanglancar alias tanpa adanya permasalahan apapun. Di tengah-tengah penerapannya,

pastiseringditemuiberbagaimacamhambatan,baikyangbersifatteknismaupunnonteknis. Terkait dengan hal inilah maka perguruan tinggi memerlukan sebuah pusat

pengaduaninsidenatauhelpdeskyangdapatmembantupihak-pihakpenggunayang

mengalamihambatandalampemenerapanTIK dimaksud. HelpDeskyang dimaksuddapat dihubungi dengan berbagai cara, mulai dengan yang paling sederhana yaitu

telepon, hingga menggunakan sistem berbasis web, email, call center, dan lain-lain.Yangterpentingadalahberhasildikembangkannyaprosespenangananinsidensecara

efektif dan efisien, alias sanggup mengatasi permasalahan pengguna dalam tempo

sesingkat mungkin. Dalam proses ini perlu diperhatikan prosedur inti sepertipelaporan,pendaftaran,analisa,eskalasi,penanganan,perbaikan,danpencatatan.

PengelolaanKonfigurasiSistem

SistemTIKterdiridariberbagaimodulyangsalingterkaitsatudenganlainnya,yangsecaragamblangdapatdikategorikansebagaipirantikeras,pirantilunak,pirantidata,

infrastaruktur, dan piranti manusia. Karena begitu banyaknya standar dan model

yang dipergunakan, maka masalah konfigurasi sistem harus diperhatikan secarasungguh-sungguh – terutama untuk menjaga tingkat interoperabilitas, keterpaduan,

ketahanan, dan integritas sistem. Proses terkait dengan hal ini menyangkutpengumpulaninformasimengenaikonfigurasisistem,menetapkandatadaninformasi

dasar,memverifikasidanmengauditkonfigurasiinformasi,memutakhirkanrepositori

sistem, dan merekam perubahan yang terjadi. Pengelolaan konfigurasi sistem

dianggap berhasil jika sistem selalu dapat beradaptasi dan beradopsi dengankebutuhanyangberubah-ubahsertadinamis,dengantetapmempertahankankinerjaoptimalnya.

PengelolaanMasalah

DalammelakukanpengelolaanterhadapsistemTIKyangbegitubesar,seringditemuisejumlahkendaladanpermasalahan.Perludikembangkanserangkaianprosesuntuk

mengatasifenomenainiagarmanajemenpenangananmasalahdapatdikeloladengan

baik. Proses manajemen dimaksud dimulai dari definisi masalah, identifikasipenyebabnya, pencarian solusi potensial, dan penentuan rekomendasi resolusi

penyelesaian masalah. Dengan adanya proses pengelolaan masalah ini, maka

diharapkanakanterjadipeningkatanmutupelayanan,optimalisasipenggunaanbiaya,dan penyelenggaraan good corporate governance yang disepakati. Salah satu hal

Page 99: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 99/175

 

Halaman99

pentingyangperlupuladiperhatikanadalahcepatdanefektifnyaprosespengambilan

keputusandalammengelolamasalahyangterjaditerkaitdenganmanajemenTIKdiperguruantinggi.Tentusajaprosespengambilankeputusanakanberjalansecarabaik

danefektif jikasecarajelastelahterdefinisikansiapasajayangdiberikanwewenanguntukmemutuskanhaltersebutsesuaidenganstrukturorganisasi dantugaspokok-

nya.

PengelolaanData

Data sebagai entitas berharga harus dikelola secara baik dan efektif. Proses ini

dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan data dari masing-masing unit di

perguruan tinggi, yang dilanjutkan dengan mengadakan data yang dibutuhkantersebut.Rangkaianpengadaandatahinggapenyajiannyaakanmelewatiserangkaian

proses antara yangcukup banyak, yaitu: mengumpulkan data, mengkategorisasikan

data, mengatributkan data, menyimpan data, mencari data, mengambil data,mengolah data, mendistribusikan data, dan mengkonversi data. Terhadap masing-

masingprosestersebut,terdapatpulasejumlahindikatoryangakanmenjadipanduandalam mengukurefektivitas manajemen data, seperti:kebenaran data, ketersediaan

data,kualitasdata,ketepatanwaktu,kebutuhanbiaya,danlainsebagainya.

PengelolaanLingkunganFisik

Sistem TIK perguruan tinggi berada di dalam sebuah lingkungan fisik yang perlu

dikelola dengan baik. Tanpa perlindungan yang baik, dikhawatirkan peralatan TIK

yang mahal mudah menjadi rusak. Lingkungan fisik yang tidak sesuai dengankebutuhan operasional TIK (misalnya tidak sesuai dengan standar dengan

temperatur, kelembaban udara, kebersihan, keamanan, dan lain sebagainya) dapatberakibat terjadinya malfungsi pada piranti keras terkait, yang selanjutnya dapat

mempengaruhi kinerja piranti lunak (sistem operasi dan aplikasi) maupun sistemdatabaseyangterkandungdidalamnya.PengelolaanlingkunganfisikjugamembantumengamankanasetdatadaninformasiyangtersimpandidalamsistemTIK.

PengelolaanKegiatanOperasional

Padaakhirnya,untukmemastikanterjadinyakegiatanoperasional TIKsecaraefektifdan berkesinambungan, perlu dikembangkan proses dan prosedur pengelolaan

kegiatan operasional TIK di kampus. Proses ini terkait dengan pendefinisian POS(Prosedur Operasional Standar),perlindunganasetsensitif,pemantauan sistem dan

infrastruktur, pencegahan insiden, dan pengawasan kinerja sistem. Manajemen

operasional yang efektif akan mampu menjaga integritas data dan sistem sehingga

tidakterjadigangguanpadaaktivitasperguruantinggi.

ProsesPemantauandanEvaluasi

Akhirnya, untuk memastikan keseluruhan rangkaian proses manajemen dan tatakelolaterkaitberjalansecaraefektif,perluadaserangkaianprosespemantauandan

evaluasi.Terdapat4(empat)prosesyangdimaksuddandipaparkanberikutini.

PemantauandanEvaluasiKinerjaTIK

UntukmengukurefektivitasdankinerjapenerapanTIKdiperguruantinggi,harusada

proses pemantauan dan evaluasi. Proses ini dimulai dari mendefinisikan indikatorkinerja, menyusun jadwal pengukuran kinerja, melakukan pengukuran terhadap

kinerja, membuat laporan hasil analisa kinerja, dan mengambil tindakan terhadappenyimpanan kinerja yang ada. Peantauan ini diperlukan untuk memastikan

Page 100: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 100/175

 

Halaman100

implementasi TIK sesuai dengan arahan dan kebijakan yang telah ditetapkan dan

dicanangkanolehperguruantinggiyangbersangkutan.

PemantauandanKinerjaKontrolInternal

Selain mengukur kinerja sistem TIK yang ada di perguruan tinggi, perlu ada pula

proses untuk memantau terselenggaranya proses pengawasan dan pengendalianinternal yang efektif. Proses ini mencakup pemantauan dan pelaporan terhadap

pelaksanaan kendali manajemen dan kontrol di dalam perguruan tinggi, sertapembahasan hasil evaluasi diri dan hasil tinjauan pihak ketiga. Manfaat utamadari

pengendalian dan pemantauan internal adalah untuk memberikan kepastian

terselenggaranya kegiatan operasional TIKyangefektif,efisien, danpatuh terhadapperaturandanundang-undangyangberlaku.

PenjaminanKepatuhanpadaPeraturan

ManajemenTIKyangbaikharusmelibatkanprosesauditdidalamnya,agarapayangdilakukan sesuai dengan tujuan, sasaran, dan obyektif yang telah ditetapkan

perguruan tinggi. Kendali yang efektif mengharuskan dibentuknya suatu prosestinjauan independen untuk memastikan terjadinya kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan. Proses ini meliputi pendefinisian charter audit, penunjukan auditor

independensi, penetapan etika profesi dan standar, perencanaan kegiatan audit,pengawasanhasilkinerjakerjaaudit,danpelaporantindaklanjutkegiatanaudit.

PelaksanaanTataKelolaTIKsecaraBaik

Proses terakhir yang harus ada adalah aktivitas untuk mengembangkan model danstruktur good governance yang disepakati oleh seluruh pihak. Yang harus

dikembangkanadalahhal-halterkaitdenganstrukturorganisasi,proses manajemen

TIK, model kepemimpinan, peran dan tanggung jawab – untuk memastikan agarimplementasiTIKselarasdenganstrategidantujuanperguruantinggi.

PenutupAgar proses manajemen tata kelola TIK di perguruan tinggi dapat benar-benar

terlaksanadenganbaik,terhadapmasing-masingprosesperludipersiapkansejumlahperangkat manajemen, seperti: (i) indikator kinerja; (ii) sumber daya yang

dibutuhkan; (iii) penanggung jawab; (iv) pemantauan indikator; (v) rangkaian

aktivitas terkait; (vi) keluaran yang dihasilkan; (vii) keterkaitan antar proses; dan(viii) tingkat kematangan proses. Banyak metodologi yang dapat dipergunakan

sebagai panduan perguruan tinggi – selain Cobit – untuk membantu manajemenpengelolaanTIK,seperti:ITIL,CMMI,danlainsebagainya.

Page 101: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 101/175

 

Halaman101

Bagian6

E-LITERACY:MENANAMKANBUDAYA

PEMANFAATANTIKDIKAMPUS

Page 102: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 102/175

 

Halaman102

Bagimasyarakatmoderen,kemampuanuntukmenggunakandanmemanfaatkanTIK

(baca: e-literacy) demi peningkatan kualitas pembelajaran sudah merupakan suatukebutuhan yang tak terelakkan. Oleh karena itulah maka semua pemangku

kepentingan di perguruan tinggi harus berusaha dan berjuang keras membekalidirinya dengan kemampuan menggunakan TIK. Hal apa saja yang harus dikuasai?

Berdasarkan cetak biru SDM TIK yang disusun Kementrian Informatika danKomputer, yang disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat Indonesia dalammenghadapieraglobal,palingtidakterdapatduadomainutamayangharusdikuasai

sebagaiberikut.

Domain1:PenggunaanPirantiKomputasidanKomunikasiHal pertama dan utama yang harus dikuasai oleh segenap civitas akademika dan

masyarakatkampusadalahpenggunaanberbagaipirantikomputasidan komunikasiyangberkembangdewasaini(Roseet.al.,2002).Yangdimaksudadalahtidaksekedar

mampu menggunakan dan mengoperasikan komputer dan/atau notebook semata,namun lebih jauh dapat memakai piranti lain seperti handphone, blackberry, PDA

(PersonalDigitalAssistant),smartphone,danlainsebagainya.Disampingitu,individu

moderenharuspuladapatmenghubungkanperalatanberbasisdigitallainnyasepertiprinter, scanner, digital camera, dan lain-lain ke piranti utama komputasi tersebut.

Yang dimaksud dengan mengoperasikan adalah tidak sekedar menjalankan dan

menggunakanfitur-fiturstandarsemata,sepertimengambildanmenyimpanfileataumenjalankanaplikasistandaruntukmengetik,namundapatpulamelakukanhal-hal

lanjutan seperti: menyalakan dan menginisialisasi bluetooth dan/atau wifi,memindahkan file dari kamera digital atau handphone ke komputer, melakukan

prosesscanningberkas,menggunakankamera,danlainsebagainya.

Jikapadajamandahulusemuahaldiatasdilakukandalamlingkungantertutupstandalone,makapadasaatinikeseluruhanmanajemenoperasionalpirantikomputasidan

komunikasi dimaksud dilaksanakan dalam lingkungan jaringan (LAN, WAN, MAN,

intranet,ekstranet,internet,danlain-lain).Olehkarenaitulahmakaseorangindividuharus memiliki pengetahuan minimum terkait dengan mengoperasikan komputer

atau piranti digital komputasi dalam lingkungan jaringan – paling tidakmemanfaatkanteknologiinternet.

Page 103: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 103/175

 

Halaman103

Selainmampumenggunakandanmengoperasikanpirantidigitalterkait,adabaiknya

pula jika individu dibekali dengan pengetahuan dan kecakapan khusus untukmelakukan pemeliharaan atau maintenance piranti dimaksud; terutama dalam

melakukan troubleshooting yang sederhana (karena piranti komputasi semacamkomputerdanberagamgadgettersebutmudahsekalierroratautidakbekerjanormal

sebagaimanamestinya).Singkatnya, dengan menggunakan terminologi informatika, individu pada tingkatan

inimemilikipengetahuandankecakapanmenggunakansistemoperasiberbasisstand

alone dan jaringan untuk menjalankan beragam aplikasi yang ada di pirantikomputasimerekadansebagianbesarfitur-fituryanghadirbersamanya.

Domain2:PemanfaatanAplikasiStandarPenunjangPendidikanSetelah menguasai cara-cara mengoperasikan piranti digital, hal berikutnya yang

harus dikuasai individu pembelajar adalah menggunakan beragam aplikasi standarpenunjangpendidikan(Zucker,2008).Dipandangdarijenisnya,keseluruhanaplikasi

tersebut dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian – yang selanjutnya akan

dipaparkandandijelaskansebagaiberikut.

InformationManagementAdalah aplikasi terkait dengan pengelolaan data dan/atau informasi yang disimpan

dalam bentuk file atau berkas digital. Kemampuan yang harus dimiliki seorang

individuterkaitdenganmengelolaberkaselektronikiniadalah:

•  Mengambilfiledigitaldariberbagaijenissumbersepertiharddiskeksternal,flash disk, kamera digital, telpon genggam, disket, CD-ROM, dan lain

sebagainya;

•  Menyimpanfiledigitalkedalamberbagaimediapenyimpan,sepertiharddiskinternal,flashdisk,CD-ROM,disket,harddiskeksternal,danmediapenyimpan

ataumemorilainnya;•  Mengorganisasikan beragam file tersebut ke dalam sejumlah folder dengan

baikdanterindeksrapi;

Page 104: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 104/175

 

Halaman104

•  Melakukan seleksi dankategorisasi terhadap beranekaragam tipefilesesuaidenganjenisnya(teks,gambar,audio,video,danlain-lain);

•  Mencari file yang dibutuhkan dalam berbagai jenis media penyimpan secaraefektifdanefisien;

•  Menggabungkanberbagaijenisfilekedalamsebuahfilebaruberbasismulti-

media;•  Mentransferataumerubahformatdarisatufilekefileyanglainuntukberbagai

tujuan, seperti: konversi tipe, memperkecil ukuran (kompres), enkripsi

(penyandian),danlainsebagainya;dan

•  Menerima dan mengirimkan file ke berbagai tujuan dengan menggunakanberbagaifasilitaskomunikasielektronik.

CommunicationMedia

Adalah aplikasi yang dipergunakan untuk membantu pengguna dalam melakukan

berbagaikegiatan komunikasi, kooperasi, kolaborasi, dan berbagaibentuk interaksi

lainnya melalui media komunikasi digital dan internet. Contoh komunikasi yangdimaksud,baikyangbersifatsynchronusmaupunasynchronusmisalnya:

•  ElectronicMail;

•  MailingList;

•  Chatting;

•  Blogging;

•  Newsgroup;

•  Twitting;

•  RSSFeeding;

•  Skyping;

•  TeleConference;

•  SocialNetworking;

•  Browsing/Exploring;danlainsebagainya.

Keseluruhan ini merupakan beragam cara komunikasi yang biasa dilakukan antar

individudan/ataukelompokindividudiduniamaya.

ProductivityTools

Adalah aplikasi standar yang lazim dipergunakan masyarakat pendidikan untuk

meningkatkan produktivitas kerja dan/atau kinerjanya. Jenis-jenis aplikasi

produktivitasyangdimaksudadalahsebagaiberikut:

•  WordProcessing–untukkeperluanmengetikdanmengolahkata;

•  Spreadsheet-untukkeperluanmenghitungdanmengolahangka;

•  Presentation – untuk keperluan menyusun dan menyampaikan ide dalam

bentuktayanganpresentasiberbasismultimedia;

•  Database – untuk keperluan menyimpan beragam data maupun informasi

terstruktur;

•  Publications–untukkeperluanmengembangkanberagamjenisdanklasifikasi

dokumenformalmaupuninformal;

• Mind Mapper – untuk keperluan memetakan dan menggambarkan beragamgagasanbesertaketerhubungannyadalambentuk“richpicture”;

Page 105: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 105/175

 

Halaman105

•  PersonalAssistant – untuk keperluan mengadministrasikan berbagai catatanpersonal, seperti jadwal (kalendar), file pribadi, hal-hal yang harus

dilaksanakan(to-dolist),profilrekankerja(contactperson),danlain-lain;

•  Web Development Tool – untuk keperluan membuat, mengembangkan,mengelola,danmemutkahirkansitusatauwebsitepribadi;

•  ProjectManagement– untukkeperluanmengelola portofolioinisiatif,proyek,atauprogram;

•  Multimedia Management – untuk keperluan mengelola aset file berbasismultimedia;dan

•  Internet Browser – untuk keperluan menjelajah dunia maya dengan tujuanpemenuhanberbagaikebutuhanumummaupunkhusus.

CyberDiscourse

Adalah beragam aplikasi yang berjalan dalam lingkungan dunia maya atau internet

untukmemenuhiberagamkebutuhan.Beragamkonsepaplikasiyangperludiketahui

adalahsebagaiberikut:

•  E-Publicationterkaitdenganberagamaplikasidiinternetyangberisitemplateataustandarbakudesainmaupunstrukturberbagaijenispublikasiyanglazim

dibuatolehmasyarakatpendidikan;

•  E-Marketingterkaitdenganberagamaplikasiuntukmembantu“memasarkan”

produk-produk akademik seperti artikel, jurnal, modul belajar, dan lain-laindalamrangkapeningkatankerjasamaantarinstitutpendidikan;

•  E-Learning terkait dengan beragam aplikasi untuk menjalankan kegiatanbelajar-mengajarlewatduniacyber;

•  E-Library terkait dengan beragam aplikasi yang dapat dipergunakan untuk

mengaksesberanekaragamperpustakaandigitaldiseluruhdunia;

•  E-Journal terkait dengan beragam aplikasi yang memudahkan peneliti untukmengakses berbagai jurnal akademik dari berbagai institut pendidikan dan

penelitianyangada;

•  E-Laboratory terkait dengan beragam aplikasi yang memungkinkan individupembelajar mengakses laboratorium virtual melalui piranti komputasi yang

dimilikidarijarakjauh;

•  E-Campus terkait dengan beragam aplikasi yang menghubungkan beraneka

ragamkampusvirtualyangadadiinternet;danlainsebagainya.

VariousEducationalApplicationsAdalah beragam aplikasi yang dibutuhkan di dunia pendidikan untuk berbagai

keperluanyangsecaralangsungberhubungandengankegiatanbelajarmengajaratauadministrasipendukungnya,seperti:

•  Sistem Informasi Akademik – aplikasi untuk mengatur dan mengelolamanajemenperguruantinggibesertapemakaiansumberdayanya;

•  Knowledge Management – aplikasi yang berfungsi untuk mengelola asetintelektual atau pengetahuan yang secara kolektif dimiliki oleh perguruan

tinggi;

•  Course Management System – aplikasi khusus untuk menyelenggarakan dan

mengelolakelasberbasisautomationdanmultimedia;

Page 106: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 106/175

 

Halaman106

•  Management Information System – aplikasi pelaporan untuk prosespengambilankeputusanparapimpinanterkait;

•  Intranet – aplikasi untuk kebutuhan koordinasi, kooperasi, dan komunikasiinternaldalamlingkungankampus;

•  Portal/Website – aplikasi mengenai profil kampus dan media akses melalui

internet;•  Mobile Campus – aplikasi beragam kebutuhan mahasiswa dan dosen untuk

dapat berinteraksi dengan kampus melalui telepon genggap atau piranti

mobilelainnya;danlainsebagainya.

MembentukBudayaPaham,Perduli,danMelekTIKBegitu banyak pertanyaan dari praktisi pendidikan masa moderen ini mengenai

bagaimana caranya agar budaya memanfaatkan atau adopsi teknologi informasi(baca:TIK)dapatditanamkansecaraefektifdi lingkungansatuanpendidikanseperti

sekolah maupun kampus. Hal ini menjadi wacana penting mengingat begitubanyaknya tantangan yang dihadapi dalam setiap inisiatif melibatkan TIK dalam

kegiatanbelajarmengajar.Dalamdisertasinya,Jane Marcusdari StanfordUniversity

mengemukakanfaktorutamayangmenentukankesuksesan adopsidimaksud, yaitu:ketersediaan sumber daya, manfaat nyata yang diperoleh, dan komunikasi antar

sesama pengguna. Hal ini diperkuat dengan hasil riset dari tim Western Michigan

University, yang secara detail mengelaborasi faktor-faktor penentu kesuksesanpembentukan budaya TIK di satuan pendidikan, yaitu: keselarasan dengan

karakteristik materi yang dipelajari, keuntungan lebih dibandingkan dengan modelkonvensional, kemampuan membuat belajar menjadi menarik, keragaman konten

yangtersedia, dandukungandaripendidikserta penyelenggarapendidikan (dosen,

kaprodi, dekan, dan rektor). Dan yang terakhir, Duquesne University menghasilkansuatu kajian komprehensif mengenai 4 (empat) strategi yang sukses dipergunakan

untuk memprosomsikan dan menanamkan budaya memanfaatkan TIK untukmeningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar

sepertiyangdisampaikanberikutini.

PahamdanPerduli

Pertama, mengajak seluruh civitas akademika bersama-sama belajar mengenaibagaimana caranya menggunakan TIK untuk memperlancar studi dengan berkaca

padapengalamanmerekayangtelahberhasilmemanfaatkannyadiberbagaibelahan

dunia. Kata kunci keberhasilan ajakan ini adalah mensosialisasikan pesan bahwadalam memanfaatkan TIK, “semua pihak dalam proses sama-sama belajar”, bukan

merupakan transformasi pengetahuan dari pihak yang tahu ke yang tidak tahu.Paradigma ini sangatlah penting ditekankan bukan hanya untuk mengurangi

hambatan atau penolakan yang dihadapi, namun secara filosofi pada kenyataannyamemang seluruh pihak, pendidik maupun peserta didik, sedang sama-sama belajar

mengoptimalkan penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar (apalagi jika

dipandangdarisisipedagogik,efektivitas,kualitas,danlainsebagainya).Pengalamanmemperlihatkan bahwa ajakan untuk mengggunakanTIKyangpaling efektifdatang

dari sesama atau ‘peer’ pengajar maupun peserta didik. Caranya dapat bermacam-

macam, dan diusulkan yang bersifat alami alias tidak intimidatif. Kuncinya adalah

merekayangsudahpernahdanbisamenggunakanTIKdanmerasakanmanfaatnya,melakukanbeberapaacaraatauaktivitas‘edukasi’seperti:

Page 107: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 107/175

 

Halaman107

•  Pada saat menunggu di ruang dosen, mengajarkan satu atau dua dosencaramenggunakanaplikasisederhanasepertiemail,chatting,skype,searching,dan

lainsebagainya;

•  Ketika rapat dosen berlangsung, satu atau dua dosen melakukan testimoniyang santai mengenai bagaimana yang bersangkutan memperoleh manfaat

denganmenggunakanTIKsecarasederahana;•  Diselenggarakanworkshopataulokakaryakhususuntukdosen,dimanayang

mengajarkan juga sesama dosen dari ilmu yang sama agar contoh yangdiberikansesuaidengankonteksnya;

•  Disediakandosenmudayangditugaskanuntukmendampingidosen-dosenlainuntukmembantumerekayangmengalamikesulitandalammenggunakanTIK;

•  Dikembangkansejumlahaplikasi sederhana yangdapat dihubungkandengantelepon genggam atau gadget digital lain yang dimiliki oleh dosen, untuk

membuatTIKmenjadilebihmenarik;danlainsebagainya.

Tujuandaritahapiniadalahmenanamkanpalingtidakkeinginanuntukmaubelajarmenggunakan TIK untuk aktivitas belajar mengajar sehari-hari. Pepatah “tak kenalmaka tak sayang” atau “ala bisa karena biasa” adalah dua prinsip yang mendasari

inisiatif edukasi dan sosialiasi ini. Disarankan agardalam melaksanakan proses ini,

melibatkan ahli psikologi (SDM) dan ahli komunikasi (PR) untuk membantuefektivitasnyaajakanagarseluruhdosenmengadopsiTIK.

StimulasiuntukBelajar

Kedua, menstimulasi para dosen pengajardengan mendiskusikantujuan darisetiapmata kuliahyangdiajarkan,dan menanyakan bagaimana menurutpendapat mereka

teknologi dapat berperan dalam konteks belajar mengajar yang dilakukan.

Pengalaman membuktikan, bahwa pendekatan semacam ini seringkali lebih ampuhdibandingkan dengan model sosialisasi atau edukasi konvensional yang kerap

terkesanbernuansa‘mengajarkan’atau‘menggurui’.Dengancaraini,seorangdosentidak hanya akan dibangkitkan rasa keingintahuan atau pemahamannya mengenai

teknologi,jugadukungandankreativitasdarimerekaakantergalidengansendirinya

karena merasa ‘didengarkan’ usulannya. Biasanya yang akan terjadi adalahmengalirnya beragam ide-ide brilian dari para dosen pengajar, dimana hal ini

disebabkankarenasetiapmataajarmemilikikekhasannyamasing-masing.Contohnyaadalahsebagaiberikut:

• Seorang dosen musik melihat potensi dipergunakannya piranti aplikasi yangdapatdipergunakanuntukmembantusiswadalammembuatlembarpartitur

yangterdirirdarinota-notamusikberdasarkankaidahaturanbakutertentu;

•  Seorang dosen fisika memandang bahwa teknologi informasi dapat

dipergunakan dalam membantu mereka memperlihatkan kepada siswa danmenghitung secara cermat berbagai fenomena alam yang terjadi. misalnya

dengan cara memperlhatkan semsimulasi gerak dan gaya, pembentukansejumlah atom menjadi molekul, dan lain sebagainya (untuk mempermudah

siswadalammemahamiapayangdiajarkan);

•  Seorang dosen geografi melihat aplikasi semacam Google Earth maupunGoogleImagesangatmembantudosenmaupunsiswadalammempelajariilmu

bumiini];

Page 108: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 108/175

 

Halaman108

•  Seorang dosen bahasa Inggris memandang fitur Google Translate sebagaisebuah aplikasi yang menarik karena dapat membantu siswa dalam belajar

‘vocabulary’;

•  SeorangdosenmatematikamelihatsoftwareaplikasisemcamMathLabsebagaialat bantu untuk mempelajari teknik permodelan dan optimasi; dan lain

sebagainya.

Dengan memberikan tawaran dan keleluasaan kepada dosen pengajar untukmenentukan sendiri fungsi TIK bagi mereka akan semakin meningkatkan rasa

kepemilikian(baca:ownership),keperdulian,dandukunganakaninisiatifperguruan

tinggi dalammelibatkan teknologi untukkegiatanbelajarmengajar.Melaluicaraini,lambat laun, tingkat pemanfaatan TIK dalam aktivitas pembelajaran akan semakin

terintegrasidanselarasdenganmatakuliahyangdiajarkan,karenabiasanyasecara

perlahan namun pasti, sang dosen akan senantiasa meningkatkan literasinya dibidang pemanfaatan teknologi. Berangkat dari aplikasi sederhana seperti yang

disampaikandalamcontohdiatas,merekaakanmulaimencaritahubagaimanaemail,mailing list, chatting, blog, website, search engine, wikipedia, dan lain-lain dapat

dimanfaatkan dan diintegrasikan dengan kegiatan belajar mengajar yang mereka

pimpin. Pada akhirnya, tidak mustahil, model pembelajaran online atau berbasiskomputer(baca:computerbasedlearning)akanmerekaadopsisecaraalamiahdan

berkualitas.

FasilitasPendukung

Ketiga,memastikantersedianyainformasiyanglengkapdandetailmengenaiproses

belajar mengajar dengan menggunakan TIK, strategi dan model pedagogik yang

relevandengannya,dansumberdayaTIKyangsiapdipergunakanuntukmendukung

model pembelajaran berbasis TIK dimaksud. Perlu diperhatikan baik-baik, bahwamenggunakanaplikasi‘videoconference’misalnya,belumtentudapatmenstimulasipemikiran kritis siswa; atau pemanfaatan email tidak berarti akan meningkatkan

komunikasi efektif dalam pembelajaran; atau penggunaan multimedia tidak secara

otomatis akan mempermudah siswa dalam memahami suatu pelajaran. Diperlukansejumlah teknik, kiat, dan strategi untuk dapat membuat TIK benar-benar

meningkatkanperformadankinerjaaktivitaspembelajara– dengancaramelihatnyadarikontekspedagogiyangsesuaidengankarakteristikTIKdewasaini.Untukitulah

makaperguruantinggiperlumenyediakanberbagaiinformasiterkaitdengan:

•  Bagaimana caranya memanfaatkan berbagai spektrum aplikasi TIK untuk

membuatkinerjabelajarmengajarmenjadimeningkat;

•  Contoh-contoh seperti apa yang dapat dimengerti dan diadopsi oleh dosen

pengajardalammemperbaikiteknikbelajarmengajarnyamelaluipemanfaatanTIK;

•  Hal-halapasajayangharusdiperhatikansungguh-sungguhagarpembelajarandenganmenggunakanTIKdapatefektif;

•  Model pembelajaran dan evaluasi seperti apa yang harus diterapkan agarbenar-benar sesuai dengan kaidah pembelajaran moderen yang baik dan

bermanfaat;

•  Kebutuhanapasajayangharusdipenuhibaikbagidosenmaupunpesertadidik

dalam mengadopsi sistem pembelajaran dengan menggunakan TIK; dan lainsebagainya.

Page 109: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 109/175

 

Halaman109

Juga perlu disediakan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana untuk membantupengajar maupun peserta didik dalam menjalankan misi pemanfaatan TIK-nya,

terutamaterkaitdengan:

•  Penyediaanberagamaplikasi,software,danpirantiprogramyangdibutuhkanuntukkegiatanbelajarmengajaryangsesuaidengankebutuhandosenmaupun

siswadidik;

•  Keberadaan sejumlah piranti keras semacam komputer, perangkat keras,peralatan berbasisdigital atau elektronik, danlainsebagainya sebagai media

ataukanalaksesterhadapberbagaiaplikasiTIKyangtersedia;

•  Instalasijaringandanjejaringsisteminformasiyangmenghubungkantitik-titik

pentingdalamlingkungankampusatauperguruantinggi;

•  Ketersediaan bandwidth yang cukup untuk dipergunakan sebagai jalan tol

interaksiantarseluruhpenggunaTIKdilingkungankampus;

•  Kecukupankoleksidaridatabasekonten,isi,materi,danbahanyangrelevandiperlukanuntukbelajarmengajar;

•  Sarana pelatihan bagi mereka yang berniat untuk belajar dan mendalami

keahlianmenggunakanTIK;

•  Dukungansumberdayamanusiapendampingyangsiapuntukmembantudan

menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan pemanfaatan TIK di kampus(helpdesk);danlainsebagainya.

PenghargaandanPengakuan

Keempat,mempersiapkan,menyediakan,danmemberikanpenghargaanbagimerekayang berhasil memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

perguruan tinggi. Setiap individu sangat senang jika memperoleh sanjungan ataupenghargaan dalam berbagai kesempatan di kehidupan. Mendapatkan penghargaankarenaniat,dukungan,adopsi,implementasi,penerapan,dan/ataupenggunaanTIKdi

lingkungan kampus merupakan kebanggaan tersendiri dari para dosen yangmeraihnya.Disampingitu,penghargaantersebutdapatmenjadipemicubagimereka

yang belum berniat atau perduli terhadap pemanfaatan teknologi untuk kembali

memikirkanrelevansikeberadaannya.Bentukpenghargaandimaksuddapatberanekaragam,seperti:

•  Promosi dalam jabatan fungsionalnya sebagai dosen sehingga meningkatkan

gajiataupendapatannya;•  Penghargaankhusus(award)berupapiala,sertifikat,dantabungan;

•  PengirimandosenyangbersangkutankeluarnegeriuntukmengikutiseminarTIKbagipendidikandemimeningkatkankemampuannya;

•  Pemberian peralatan TIK seperti notebook atau tablet komputer untukdipergunakan sehari-hari bagi keperluan peningkatan produktivitas belajar

mengajar;

•  Pemberitaan di koran dan majalah mengenai profil dosen berprestasi dalam

memanfaatkanTIKdikampus;danlainsebagainya.

Padaakhirnya,sikluspembentukanbudayapemanfaatanTIKyangtelahdipaparkan,

meliputi: (i) ajakan; (ii) stimulasi; (iii) dukungan; dan (iv) penghargaan – harusdilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga akan memperoleh

Page 110: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 110/175

 

Halaman110

hasilnya secara maksimal. Peran pimpinan perguruan tinggi, dalam hal ini adalah

rektordan dekan,terutama dalammemberikan komitmenpenuhterhadapperlunyamenggunakanTIKdalamprosespendidikanakan menjadiakseleratorpembentukan

budayadimaksud.

Page 111: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 111/175

 

Halaman111

Bagian7

TEKNOLOGIINFORMASIDAN

PARADIGMAPENDIDIKANABADXXI

Page 112: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 112/175

 

Halaman112

PendahuluanMemasuki abad ke-21, terasa begitu banyak hal yang berubah secara fundamental

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Runtuhnya sekat-sekat geografis akibat

agenda globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah mengubah dunia inimenjadi sebagaimana layaknya sebuah desaraksasa yangantar penghuninya dapat

denganmudahsalingberinteraksi,berkomunikasi,danbertransaksikapansajasertadari manapun yang bersangkutan berada (Friedman, 2005). Dampak yang

ditimbulkan dari perubahan lingkungan dunia pun luar biasa, antara lain

diperlihatkanmelaluisejumlahfenomenaseperti:

•  Mengalirnya beragam sumber daya fisik maupun non-fisik (data, informasi,dan pengetahuan) dari satu tempat ke tempat lainnya secara bebas dan

terbukatelahmerubahtotallansekapbisnisdanlingkunganusahayangselama

initerlihatmapan(Toffler,1990);

•  Meningkatnya kolaborasi dan kerjasama antar negara dalam proses

penciptaan produk dan/atau jasa yang berdaya saing tinggi, yangdimungkinkan terjadi karena perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi, secara langsung maupun tidak langsung telah menggeserkekuatanekonomiduniadaribaratmenujutimur;

•  Menguatnyatekanannegara-negaramajuterhadapnegaraberkembanguntuksecara total segera menerapkan agenda globalisasi yang disepakati bersama

memaksa setiap negara untuk menyerahkan nasibnya pada mekanisme

ekonomi pasar bebas dan terbuka yang belum tentu mendatangkankeuntunganbagiseluruhpihakyangterlibat(Naisbitt,1982;Pilxer,1990);

•  Membanjirnya produk-produk dan jasa-jasa negara luar yang dipasarkan di

dalam negeri selain meningkatkan suhu persaingan dunia usaha jugaberpengaruh langsung terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat dalammenjalankankehidupannyasehari-hari;

•  Membludaknyatenagaasingdarilevelburuhhinggaeksekutifmemasukibursatenaga kerja nasional telah menempatkan sumber daya manusia lokal pada

posisiyangcukupdilematisdimataindustrisebagaipengguna;dan

•  Meleburnya portofolio kepemilikan perusahaan-perusahaan swasta menjadimilik bersama pengusaha Indonesia dan pihak asing di berbagai industri

strategistanpadisadarimenjadijalanefektifmasuknyabudayaluarketengah-tengahmasyarakattanahair.

Berbagaifenomenatersebuttidakhanyaterjadidi Indonesia,tapihampir diseluruhnegara berkembang yang ada di bumi ini – bahkan beberapanegara maju di dunia

barat pun merasakan tantangan yang sungguh hebat akibat penetrasi dari negara-negaramacanAsiasepertiCina,India,danTaiwan(Brown,2005).

KarakteristikSDMAbadXXIPerubahan yang cukup radikal dan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan

masyarakatinimembutuhkanperhatianyangsungguh-sungguhbagiparapelakudan

pengambil keputusan di pemerintahan (Unterhalter et.al, 2010). Salah menilai,

menyusun, dan mengembangkan kebijakan akan berakibat fatal terhadap lajupertumbuhansebuahnegara.Dariseluruhkomponendanaspekpertumbuhanyang

Page 113: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 113/175

 

Halaman113

ada,manusiamerupakanfaktoryangterpentingkarenamerupakanpelakuutamadari

berbagaiproses danaktivitaskehidupan. Oleh karenaitulah maka berbagainegara-negaradiduniaberusahauntukmendefinisikankarakteristikmanusiaabadXXIyang

dimaksud. Berdasarkan “21st Century Partnership Learning Framework”, terdapatenamkompetensidan/ataukeahlianyangharusdimilikiolehSDMabadke-21,yaitu

(Trillinget.al.,2009):

1.  Critical-Thinking and Problem-Solving Skills – mampu berfikir secara kritis,

lateral,dansistemik,terutamadalamkontekspemecahanmasalah;2.  Communication and Collaboration Skills - mampu berkomunikasi dan

berkolaborasisecaraefektifdenganberbagaipihak;3.  Creativity and Innovation Skills – mampu mengembangkan kreativitas yang

dimilikinyauntukmenghasilkanberbagaiterobosanyanginovatif;

4.  Information and Communications Technology Literacy – mampumemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

kinerjadanaktivitassehari-hari;5.  ContextualLearningSkills–mampumenjalaniaktivitaspembelajaranmandiri

yangkontekstualsebagaibagiandaripengembanganpribadi;

6.  InformationandMediaLiteracySkills–mampumemahamidanmenggunakan

berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan danmelaksanakanaktivitaskolaborasisertainteraksidenganberagampihak.

Disampingitudidefinisikanpulasejumlahaspekberbasiskarakterdanperilakuyang

dibutuhkanmanusiaabadke-21,yaitu:

•  Leadership – sikap dan kemampuan untuk menjadi pemimpin dan menjadiyang terdepan dalam berinisiatif demi menghasilkan berbagai terobosan-

terobosan;

•  Personal Responsibility – sikap bertanggung jawab terhadap seluruh

perbuatanyangdilakukansebagaiseorangindividumandiri;

Page 114: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 114/175

 

Halaman114

•  Ethics – menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan etika dalammenjalankankehidupansosialbersama;

•  People Skills – memiliki sejumlah keahlian dasar yang diperlukan untukmenjalankanfungsisebagaimahlukindividudanmahluksosial;

•  Adaptability–mampuberadaptasidanberadopsidenganberbagaiperubahan

yangterjadisejalandengandinamikakehidupan;•  Self-Direction–memilikiarahsertaprinsipyangjelasdalamusahanyauntuk

mencapaicita-citasebagaiseorangindividu;

•  Accountability – kondisi dimana seorang individu memiliki alasan dan dasaryangjelasdalamsetiaplangkahdantindakanyangdilakukan;

•  Social Responsibility – memiliki tanggung jawab terhadap lingkungankehidupanmaupunkomunitasyangadadisekitarnya;dan

•  Personal Productivity – mampu meningkatkan kualitas kemanusiaannyamelaluiberbagaiaktivitasdanpekerjaanyangdilakukansehari-hari.

AtauyangolehRobertW.EichingerdanMichaelM.Lombardokelompokkanmenjadisejumlah domain kompetensi, yaitu: (1) Courage; (2) Organisation Skills; (3)

IndividualExcellence;(4)OperatingSkills;(5)StrategicSkills;dan(6)Results.

JamesBanksmenambahkanbahwaselainkeahliandankaraktertersebut,dibutuhkanpula kemampuan seorang individu untuk menghadapi permasalahan-permasalahan

sosial yang nyata berada di hadapan mereka pada abad ke-21, terutama terkaitdengan(Banks,2003):

Page 115: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 115/175

 

Halaman115

1.  global awareness – kemampuan dalam melihat tren dan tanda-tanda jamanterutamadalamkaitannyadenganakibatyangditimbulkanolehglobalisasi;

2.  financial, economic, business and entrepreneurial literacy – keahlian dalammengelolaberbagaisumberdayauntukmeningkatkankemandirianberusaha;

3.  civic literacy – kemampuan dalam menjalankan peran sebagai warga negaradalamsituasidankonteksyangberagam;dan

4.  environmental awareness – kemauan dan keperdulian untuk menjaga

kelestarianalamlingkungansekitar.

ModelPendidikanMasaMendatangSadar akan tingginya tuntutan “penciptaan” SDM dengan karakter yang dipaparkan

tersebut, maka sistem serta model pendidikan pun harus mengalami transformasi.Telah banyak literatur yang merupakan buah pemikiran dan hasil penelitian yang

membahasmengenaihalini,bahkanbeberapamodelpendidikanyangsangatberbedatelah diterapkan oleh sejumlahsekolahmaupunkampus di berbagaibelahandunia.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dideskripsikan sejumlah ciri dari model

pendidikandiabad-21yangperludicermatidandipertimbangkan–dimanasebagianbesardipaparkanberikutini.

PemanfaatanTeknologiPendidikan

Tidakdapatdisangkallagi,kemajuanteknologiinformasidankomunikasimerupakansalah satu penyebab dan pemicu perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan

ditemukan dan dikembangkannya internet – sebuah jejaring raksasa yang

menghubungkan milyaran pusat-pusat data/informasi di seluruh dunia dan

individu/komunitas global – telah merubah proses pencarian dan pengembanganilmu dalam berbagai lembaga pendidikan (Dent, 1998). Melalui “search engine”seperti www.google.com seorang ilmuwan dapat dengan mudah mencari bahan

referensi yang diinginkannya secara “real time” dengan biaya yang teramat sangat

murah; sementara dengan memanfaatkan “electronic mail” seperti www.yahoo.compara ilmuwan berbagai negara dapat berkolaborasi secara efektif tanpa harus

meninggalkan laboratoriumnya; atau dengan mengakses situs repositori videosemacamwww.youtube.comseorangmahasiswadapatmelihatrekamankuliahdosen

dariberbagaiuniversitasterkemukadidunia.Semuaitudimungkinkankarenabahan

ajar dan proses interaksi telah berhasil “didigitalisasikan” oleh kemajuan teknologi(Garrisonet.al,2003).SalahsatubutirkesepakatanKonferensiWSIS(WorldSummit

of Information Society) tahun 2004 di Jenewa, dimana Indonesia salah satu negara

yang meratifikasinya, telah disepakati bahwa paling lambat tahun 2015, seluruhsekolah-sekolahhinggakampus-kampusdiseluruhduniatelahterhubungkeinternet.

Halinidimaksudkanagarterjadiprosestukarmenukarpengetahuandankolaborasiantar siswa-siswa dan guru-guru di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas

kehidupan manusia – yang selaras dengan makna, hakekat, dan tujuan dari

pendidikan itu sendiri dengan tetap berpegang pada norma-norma yang ada(Beethamet.al.,2009).

PeranStrategisGuru/DosendanPesertaDidik

Denganadanyadanmudahnyaakses terhadap berbagaipusatpembelajaranmelaluipemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, maka peran guru/dosen dan

Page 116: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 116/175

 

Halaman116

pesertadidikpunmenjadi berubah. Kalimat “the world is my class” mencerminkan

bagaimana seluruh dunia beserta isinya ini menjadi tempat manusia pembelajarmeningkatkan pengetahuan dan kompetensinya, dalam arti kata bahwa proses

pencarian ilmu tidak hanya berada dalam batasan dinding-dinding kelas semata.Perangurupuntidaklagimenjadiseorang“infomediary”karenasangpesertadidik

sudah dapat secara langsung mengakses sumber-sumber pengetahuan yang selamainiharusdiseminasiataudidistribusikanolehguru/dosendikelas.Guruakanlebihberfungsi sebagai fasilitator, pelatih (“coach”), dan pendamping para siswa yang

sedang mengalami proses pembelajaran. Bahkan secara ekstrim, tidak dapat

disangkallagibahwadalamsejumlahkonteks,gurudanmuridbersama-samabelajardan menuntut ilmu melalui interaksi yang ada di antara keduanya ketika sedang

membahas suatu materi tertentu (Stevick, 1998). Di samping itu, penyelenggaraankegiatan belajar mengajar pun harus diperluas melampaui batas-batas ruang kelas,

dengan cara memperbanyak interaksi siswa dengan lingkungan sekitarnya dalam

berbagaibentukmetodologi.

MetodeBelajarMengajarKreatifBerpegang pada prinsip bahwa setiap individu itu unik dan memiliki talentanya

masing-masing, maka metode belajar mengajar pun harus memperhatikankeberagaman“learningstyle”darimasing-masingindividu.Olehkarenaitulahmodel

belajaryangmenekankanpadacirikhasdankeberagamaniniperludikembangkan,

seperti misalnya yang diperkenalkan dalam: PBL (Problem Based Learning), PLP(Personal Learning Plans), PBA (Performance Based Assessment), dan lain

sebagainya. Di samping itu, harus pula ditekankan model pembelajaran berbasiskerjasamaantarindividutersebutuntukmeningkatkankompetensiinterpersonaldan

kehidupan sosialnya, seperti yang diajarkan dalam konsep: Cooperative Learning,

CollaborativeLearning,MeaningfulLearning,danlainsebagainya.Adalahmerupakansalah satu tugas utama guru untuk memastikan bahwa melalui mekanisme

pembelajaran yang dikembangkan, setiap individu dapat mengembangkan seluruhpotensidiriyangdimilikinyauntukmenjadimanusiapembelajaryangberhasil.Dalam

hal ini teknologi informasi dan komunikasi menjadi alat dan piranti ampuh dalam

membantugurumaupunsiswauntukberkreasitanpahentidantanpamengenalbatas(Cisco,2008).

MateriAjaryangKontekstual

Besarnyapengaruhmedia(sepertitelevisi,suratkabar,majalah,internet,danradio)terhadap masyarakat secara tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi kognitif

peserta didik – dalam arti kata bagi mereka akan lebih mudah menggambarkankejadian atau hal-hal yang nyata (faktual) dibandingkan dengan membayangkansesuatu yang bersifat abstrak. Oleh karena itulah maka materi ajar pun harus

mengalami sejumlah penyesuaian dari yang berbasis konten menjadi berorientasipadakonteks.Tantanganyangdihadapidalamhaliniadalahmengubahpendekatan

pola penyelenggaraan pembelajaran dari yang berorientasi pada diseminasi materi

dari sebuah mata ajar menjadi pemahaman sebuah fenomena dipandang dariberbagaiperspektifilmupengetahuan(multidisiplinatauragammataajar).Contoh-

contohkasussehari-hariyangditemuidimasyarakat,problem-problemyangbersifat

dilematisatauparadoksial,tantanganrisetyangbelumterpecahkan,simulasikejadian

di dunia nyata, hanyalah merupakan sejumlah contoh materi ajar yang kontekstualdandapatdicernaolehpesertaajardenganmudah.Palingtidakmanfaatyangdapat

Page 117: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 117/175

 

Halaman117

segera diperolah dari model pembalajaran berbasis multi disiplin ilmu ini adalah

bahwa yang bersangkutan dapat mengerti konteks ilmu yang diberikan dalampenerapannya sehari-hari dan di saat yang sama diperoleh sejumlah alternatif

pemecahan masalah yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata (Klor,2000). Teknologi informasi dan komunikasi dengan berbagai aplikasi yang

ditawarkandapatmembantumengembangkanmateriajaryangkontekstual,misalnyadenganmenggunakanmetodesimulasi,animasi,ilustrasi,danlainsebagainya.

StrukturKurikulumMandiriberbasisIndividu

Karena setiap individu berusaha untuk mengembangkan potensi diri berdasarkan

bakat dan talenta yang dimilikinya, yang didorong dengan cita-cita atau targetpencapaian dirinya di masa mendatang, maka struktur kurikulum yang diterapkan

pun harus dapat di-customised (tailor made curriculum) sesuai dengan kebutuhan

dan rencana atau agenda masing-masing individu. Mengembangkan kurikulummandiri berbasis individu ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan suatu

desain dan konsep yang matang serta terbukti efektif dalam implementasinya.Disampingituperluadanyasejumlahprasyaratatauprakondisiyangharusdipenuhi

terlebih dahulu sebelum menerapkan struktur kurikulum seperti ini, antara lain:

kesiapanfasilitasdansarana prasarana, kematangan peserta ajar, infrastrukturdansuprastruktur manajemen institusi yang handal, konten pengetahuan yang lengkap,

danlainsebagainya(Gibbons,1998). Tuntutan“kustomisasi”hanyadapatdilakukan

secaraefektifjikadipergunakanteknologiinformasidankomunikasisecarabenardanefisien.

KeterlibatanIntensifOrangTuadanKomunitasSekitar

Walaubagaimanapun,sekolahmaupunkampustidakdapatmengambilalih seluruh

kebutuhanjasmanimaupunrohaniindividudalamaspekpendidikan.Perhatian,kasihsayang, dan komunikasi orang tua kepada anak-anaknya merupakan halyangtidaktergantikan.Demikianpulakeberadaanatauperansertakeluargabesar,tetangga,dan

komunitas sekitar dimana sang peserta didik berada. Mereka semua adalah pihak-

pihak yangpaling “berpengaruh” dalam mengembangkanpendidikan seorang anak,terutamapadamasa-masaawalpertumbuhannya.Olehkarenaitulahmakadinegara-

negara maju pun, mulai dilakukan proses peng-integrasi-an proses dan metode

belajarmengajardenganmelibatkanorangtuadankomunitassekitarsebagaisalahsatu komponen penting dalam berbagai bentuk interaksinya. Komponen yang di

negara dunia timur sudah merupakan bagian tak terpisahkan ini bagi dunia baratjustrudianggapsebagaiaspekyanghilangdaripendidikanmoderen,daninginsegera

dikembalikan ke dalam sistem pendidikan mereka. Alasan utamanyaadalah karenadarikeluargadankomunitaslahhal-halsepertitatanilai(value),budaya,etika,polapikir,danperilakuterbentukdalamdirimanusia.Dibeberapanegaraberkembang,

keterlibatanorang tuadifasilitasi dengan fitur teknologi seperti email, SMS,mailinglist,blog,twitter,danlainsebagainya.

Sekolah/KampussebagaiMercuSuarserta“CenterofExcellence”

Transformasiperanguru,pesertadidik,orangtua,komunitas,danperubahanmetodepembelajaransecaralangsungmengubahpulaperanansebuahsekolahataukampus.

Sekolah dan kampus harus mampu menjadi pusat berkumpulnya manusia-manusia

pembelajar (Center of Excellence) yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya.Keberadaannyasebagaisebuahinstitusipendidikanseharusnyamampumengangkat

kualitas masyarakat di sekitarnya (sebagai “mercu suar”) karena dapat berfungsi

Page 118: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 118/175

 

Halaman118

sekaligus menjadi sebuah “community center” (Latchem et.al., 2010). Sekolah dan

kampus harus membuka diri lebar-lebar bagi masyarakat di sekitarnya yang inginturutsertameningkatkankualitaskehidupannyamelaluimekanismependidikandan

pengajaran. Dalam konteks ini teknologi informasi dan komunikasi dapat berperanmelaluiaplikasisemacame-learningdane-education.

PembaharuanPolaPikirmengenaiPendidikandanPengajaran

Halterakhirdansebenarnyayangpalingutamaperludiperhatikanadalahpentingnyapola pikir baru mengenai makna pembelajaran, yang akan memicu terbentuknya

sistem dan model pendidikan yang sesuai dengan abad ke-21. Pendidikan sebagai

sebuah proses “memanusiakan manusia” dan sebagai salah satu penjaga “pilarperadaban manusia” secara eksplisit mengandung artibahwa setiap manusia harus

belajar dalam setiap tahapan kehidupannya. Belajar tidak mengenalusia, dan tidak

hanya sebatas untuk mencari ilmu dan keterampilan semata, namun lebih jauhbertujuan untuk meningkatkan kualitaskemanusiaan seorangindividu.Oleh karena

itulah maka prinsip “lifelong learning” sangat mendasari konsep pengembangansistempendidikandiberbagainegara.

Denganberpegangpadakeseluruhanhalinilahmakaekosistempendidikannasionalmenghadapi abad ke-21 perlu dibentuk. Karena perubahan yang terjadi pada abad

tersebut bersifat sangat fundamental dan drastis, maka transformasi sistem

pendidikan nasional yang dikembangkan harus pula dihasilkan melalui pemikiranyang strategis, holistik, dan sistemik. Ilmu manajemen perubahan mengajarkan

bahwahasilsignifikanhanyaakandiperolehjikaperubahanyangdilakukandilakukansecaramendasar/fundamental,drastis,danmenyeluruh(Copeet.al.,2009).

PergeseranParadigmaPendidikanModel pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan abad ke-21 tersebut hanya akan

dapatterwujudjikaterjadinyapergeseranpolapikirdanpolatindakdalamberbagai

konteks penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran. Berikut ini adalahsejumlah pergeseran paradigma yang diyakini perlu dilakukan oleh segenap

pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansipendidikanmemasukiduniamoderentersebut,yanghanyabisaterjadijikateknologi

informasidankomunikasidipergunakansecaraoptimum(UNESCO,1998;Reigeluth

et.al.,2008;Kolderieet.al.,2009;Sigri,2010).

PerubahanParadigmaBelajarMengajarMeliputi pergeseran paradigma dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan

pembelajaran di dalam kelas atau lingkungan sekitar institusi pendidikan tempatpesertadidikmenimbailmu.

#1dariteacherd-centeredbergesermenujustudent-centeredlearningJika dahulu biasanya yang terjadi adalah guru berbicara dan siswa mendengar,

menyimak, dan menulis – maka saat ini guru harus lebih banyak mendengarkansiswanyasaling berinteraksi,berargumen,berdebat, danberkolaborasi. Fungsi guru

daripengajarberubahdengansendirinyamenjadifasilitatorbagisiswa-siswanya.

Page 119: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 119/175

 

Halaman119

#2darione-waybergesermenujuinteractiveteaching

Jika dahulu mekanisme pembelajaran yang terjadi adalah satu arah dari guru kesiswa,makasaatiniharusterdapatinteraksiyangcukupantaragurudansiswadalam

berbagaibentukkomunikasinya. Guru berusahamembuat kelas semenarikmungkinmelaluiberbagaipendekataninteraksiyangdipersiapkandandikelola.

#3dariisolatedbergesermenujunetworkedenvironmentJikadahulusiswahanyadapatbertanyapadagurudanbergurupadabukuyangadadi

dalamkelassemata,makasekarangini yangbersangkutandapatmenimbailmudari

siapasajadandarimanasajayangdapatdihubungisertadiperolehviainternet.

#4daripassivebergesermenujuactiveinquiry-basedlearningJika dahulu siswadiminta untuk pasif saja mendengarkan dan menyimak baik-baik

apayangdisampaikangurunyaagarmengerti,makasekarangdisarankanagarsiswa

haruslebihaktifdengancaramemberikanberbagaipertanyaanyangingindiketahui

jawabannya.

#5dariaritificialbergesermenujureal-worldcontextJikadahulucontoh-contohyangdiberikangurukepadasiswanyakebanyakanbersifat

artifisial,makasaatinisangguruharusdapatmemberikancontoh-contohyangsesuaidengankontekskehidupansehari-haridanrelevandenganbahanyangdiajarkan.

#6daripersonalbergesermenujuteam-basedlearningJika dahulu proses pembelajaran lebih bersifat personal atau berbasiskan masing-

masingindividu,makayangharusdikembangkansaatiniadalahmodelpembelajaranyangmengedepankankerjasamaantarindividu.

#7daribroadbergesermenujuselectedprovisionforoptimasingrelevanceJikadahuluilmuataumateriyangdiajarkanlebihbersifatumum(semuamateriyang

dianggapperludiberikan),makasaatiniharusdipilihbenar-benarilmuataumateri

yang benar-benar relevan untuk ditekuni dan diperdalam secara sungguh-sungguh(hanyamateriyangrelevanbagikehidupansangsiswayangdiberikan).

#8darisingle-sensestimulationbergesermenujumultisensorystimulation

Jikadahulusiswahanyamenggunakansebagianpancainderanyadalammenangkap

materi yang diajarkan guru (mata dan telinga), maka saat ini seluruh panca inderadan komponen jasmani-rohani harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran

(kognitif,afektif,danpsikomotorik).

#9darisinglebergesermenujumultimediatools

Jikadahuluilmuguruhanyamengandalkanpapantulisuntukmengajar,makasaatinidiharapkan guru dapat menggunakan beranekaragam peralatan dan teknologi

pendidikanyangtersedia–baikyangbersifatkonvensionalmaupunmoderen.

#10dariadversarialbergesermenujucooperativerelationships

Jika dahulu siswa harus selalu setuju dengan pendapat guru dan tidak boleh samasekali menentangnya, maka saat ini harus ada dialog antar guru dan siswa untuk

mencapaikesepakatanbersama.

Page 120: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 120/175

 

Halaman120

#11darimassbergesermenujucustomisedcontentproduction

Jikadahuluseluruhsiswatanpakecualimemperolehbahanataukontenmateriyangsama, maka sekarang ini setiap siswa berhak untuk mendapatkan konten sesuai

denganketertarikanataukeunikanpotensiyangdimilikinya.

#12dariconformity/compliancebergesermenujudiversityinitiativeJika dahulu siswa harus secara seragam mengikuti sebuah cara dalam berprosesmakayangharusditonjolkansaatinijustruadanyakeberagamaninisiatifyangtimbul

darimasing-masingindividu.

#13darisingleknowledgebergesermenujumulti-disciplinaryknowledge

Jika dahulu siswa hanya mempelajari sebuah materi atau fenomena dari satu sisipandang ilmu, maka saat ini konteks pemahaman akan jauh lebih baik dimengerti

melaluipendekatanpengetahuanmultidisiplin.

#14daricentralisedbergesermenujuautonomyandaccountabilitycontrolJikadahuluseluruhkontroldankendalikelasadapadasangguru,makasekarangini

siswadiberikepercayaanuntukbertanggungjawabataspekerjaandanaktivitasnyamasing-masing.

#15darifactualbergesermenujucriticalthinking

Jikadahuluhal-halyangdibahasdi dalamkelaslebihbersifatfaktual,makasekarang

ini harus dikembangkan pembahasan terhadap berbagai hal yang membutuhkanpemikirankreatifdankritisuntukmenyelesaikannya.

#16dariknowledgedeliverybergesermenujuknowledgeexchange

Jikadahuluyangterjadididalamkelasadalah“pemindahan”ilmudarigurukesiswa,makadalamabadmodereniniyangterjadidikelasadalahpertukaranpengetahuanantaragurudansiswamaupunantarasiswadengansesamanya.

PerubahanParadigmaPenyelenggaraanInstitusiPendidikan

Agarpergeseranparadigmadalamprosesbelajarmengajardapatberlangsungdenganbaik,perlupulaadanyapergeseranparadigmadariparapemangkukepentinganyang

mengelolainstitusipendidikanterkait–mulaidarisekolahhinggakampus.

#1dariisolatedbergesermenujucooperatinginstitution

Institusipendidikanyangdahuluselayaknya“menaragading”yangtertutupdengandunia luar saat ini harus membuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai mitra

untukmeningkatkankualitaspembelajaran.

#2darisingle-unitbergesermenujuinter-unitcurricula

Sistem kurikulum yang dahulu harus selalu mengacu pada pohon dan cabang ilmu

tertentu saat ini harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri melaluiintegrasibeberapapohondancabangilmudalamkontekspembelajaranmultidisplin.

#3darisingle-modebergesermenujumultiple-modeinstitution

Sekolahataukampusyangdahulu biasanyahanyadimonopoli pemanfaatannyaoleh

civitasakademikadalammenjalankankegiatanbelajarmengajardanpenelitian,saat

Page 121: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 121/175

 

Halaman121

iniharusmenjadiinstitusimultimodayangdapatdipergunakanpulaolehkomunitas

untukberbagaikeperluanpendidikanmereka.

#4daricompartmentalisationbergesermenujuholismmodeModelmanajemenpendidikanyangkerapmengkotak-kotakansejumlahunitkegiatan

menjadidivisi-divisitertentuyangtidaksalingteritegrasisaatiniharusdisesuaikandengan kebutuhan lingkungan yang sangat beragam dan dinamis sehingga dapatmemenuhikebutuhanpelanggansecaracepat,tepat,danberkualitas.

#5daricontent-basedbergesermenujucompetencies-basedsystemSistemyangpadaawalnyadahululebihberorientasipadapenguasaansiswaterhadap

seperangkat pengetahuan yang telah didefinisikan sebelumnya harus digantikandengan sistem yang berorientasi pada penguasaan kompetensi siswa, baik dari sisi

kognitif,afektif,maupunpsikomotorik.

#6daricurricula-orienteddegreebergesermenujuknowledgecertificatesPola pikir peserta didik yang hanya berorientasi untuk mendapatkan gelar semata

harusmengalamiperubahandalambentukkeinginanuntukmendapatkanpengakuanpenguasaanpengetahuandankompetensisecaraprofesional.

#7dariautocraticbergesermenujusharedleadership

Kebanyakan model manajemen institusi pendidikan yang sangat sentralistik perlu

berubahmenjadiberbentukdisentralisasiunit-unitsecaramandiridenganberpegangpadaaturanmain“goodgovernance”yangdisepakatibersama.

#8dariterm-orientedlearningbergesermenujulearningondemand

Dinamika perubahan dan kebutuhan global yang terjadi memaksa institusi untukmerubah model pembelajarannya dari yang bersifat kaku dan terstruktur menjadiyanglebihdinamisdanmengacupadakebutuhanpasar–terutamadalammengelola

sistemperiodepembelajarannya.

#9daritop-hierarchybergesermenujuintegratedtaskgroupsorganisation

Beban tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan yang biasanya berpusat padamanajemen puncak perlu diubah menjadi organisasi kaya fungsi yang saling

terintegrasisatudanlainnya.

#10daristaticbergesermenujudynamicinnovativeinstitution

Organisasi pendidikan konvensional yang lebih mengutamakan kemapanan dan“status quo” harus berani mengubah dirinya menjadi sebuah institusi yang kerap

keluar dengan program-program baru dan inovatif bagi kemajuan masyarakat

pembelajar.

PenutupPada akhirnya, perubahan hanya dapat terjadi dan memberikan dampak yangsignifikanjika dilaksanakansecaramenyeluruhdantidaksepotong-sepotong. Untuk

itulah maka diperlukan keberanian untuk meninjau kembali sistem pendidikan

nasionalyangdimilikisaatini,mengkajigapyangadadengankebutuhankarakteristiksistem pendidikan memasuki abad ke-21, dan menentukan program-program yang

Page 122: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 122/175

 

Halaman122

harussegeradilaksanakanuntukmenutupkesenjangandanmengejarketertinggalan

yang terjadi di dunia pendidikan nasional. Dan tentu saja yang terpenting adalahmengejawantahkan dan menginstitutionalisasikan berbagai konsep baru dimaksud

agardapatdenganmudahdipahamidanditerapkanpadaseluruhsatuanpendidikanyangadaditanahair.

Page 123: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 123/175

 

Halaman123

Bagian8

FENOMENAOPEN-COURSEWAREDAN

KEKAYAANKONTENDIINTERNET

Page 124: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 124/175

 

Halaman124

GerakandanInisiatifOpenCourseWareKetikaMIT(MassachusettsInstituteofTechnology)memutuskanuntukmemberikan

danmenyebarkansecara gratis seluruhbahan matakuliahnya ke seluruhdunia via

internetsepuluhtahunyanglalu,banyakorangyangtercengangdanbertanya-tanyadalamhati:adamaksudapadibalikinisiatifataukeputusanini?Bukankahbahanmata

kuliah merupakan harta kekayaan tak ternilai harganya karena di dalamnyamengandung HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau IPR (Intellectual Property

Right)daripembuatnya,yaituparadosenatauprofesorterkait?ApakahMITselaku

salahsatuperguruanterkemukaduniatidaktakutkehilangandayasaingnyakarenamenyerahkan atau memberitahu salah satu “resep” atau rahasia keberhasilannya?

Mengapa para dosen dan profesor tersebut bersedia membuka rahasia dapurnya

kepada seluruh dunia? Seberapa besar kerugian material dan non material yangdiderita MIT karena memberikan gratis sesuatu yang bernilai tinggi? Ada sejumlah

alasan mengapa pada saat itu MIT mengambil keputusan yang sedemikian pentingdan strategis, yang pada saat ini gerakan yang sama telah dilakukan oleh berbagai

perguruan tinggi dunia lainnya seperti Harvard University, Yale University, OxfordUniversity, Cornell University, Stanford University, Cambridge University, dan lainsebagainya. Bahkan yang di-“share” tidak lagi hanya bahan presentasi mata kuliah,

namunmulaidibagikanpulaberbagaihasilkoleksirekamanperkuliahanprofesordi

berbagaiperguruantinggitersebut.Hinggasaatiniterhitunghampir150perguruantinggi dari berbagai belahan negara di dunia ini yang bergabung dengan inisiatif

terkait;paling tidak telah adasejumlahkomunitas besar yangmendominasi, antaralain OpenCourseWare Consortium (OCWC) dan iTunes University. Berikut adalah

alasanyangmelatarbelakangiberbagaiperguruantinggitersebutmengikutijejakdari

MITdenganOpenCourseWare-nya.

Pertama, seperti halnya dalam lagu, adapepatahmengatakan “what is importantisnot the song, but the singer!”. Seseorang dengan karyanya biasanya melekat

sedemikianeratsebagaimanakoinataumatauangbersisidua.Jikamendengarlagu

“MyWay”orangakanterkenanglangsungdengan“FrankSinatra”,atau“Yesterday”dengan “the Beatles”, atau “Delilah” dengan “Tom Jones”, atau “Beat It” dengan

“Michael Jackson”, atau “Widuri” dengan “Bob Tutupoly”, dan lain sebagainya.

Walaupunoranglainbisa-bisasajamenyanyikannya,namunrasanyaadayanghilangjika bukan bersangkutan yang membawakannya. Dalam konteks mata kuliah,

biasanya setelah mendapatkan bahan presentasi ataupun rekaman kuliah sangprofesor(ataudosen),langkahberikutnyayangbiasadilakukanadalahmengundang

sang “pengarang lagu” tersebut untuk memberikan ceramah atau bekerjasamamenjadi dosen tamu atau peneliti di perguruan tinggi lain. Tentu saja hal tersebuttidaksajaakanmemberikankeuntunganbagiindividupembuatmateri,namunjuga

berguna bagi perguruan tinggi karena akan memperbesar jaringan kerjasama dankoneksinya dengan lembaga-lembaga lain. Hasil interaksi tersebut kelak akan

berbuah banyak, apalagi jika bersinggungan dengan industri, seperti: diberikannya

“grant” atau hibah penelitian, ditawarkannya kerjasama saling menguntungkan(konsultasi, pelatihan, penelitian, dan lain-lain), dilaksanakannya program berbasis

pendidikan,danlainsebagainya.

Kedua, dengan membuka secara bebas bahan kuliah yang diberikan, maka dengan

sendirinyaakandiperolehbanyakmasukanterkaitdenganrevisidanpemutakhirankonten yang ada, sehingga secara dinamis bahan kuliah selalu terbaharukan sesuai

Page 125: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 125/175

 

Halaman125

denganperkembanganjaman.KetikafenomenaWikipediamenyeruak,penyediabuku

referensiensiklopediaBritannicamengkritikdanberujarsebagaiberikut:“Kamitelahmelihat ada ribuan kesalahan yang terdapat pada konten Wikipedia!”. Menanggapi

serangan tersebut, dengan santainya Wikipedia mengatakan: “Benar, memangterdapatbegitubanyakkesalahandalamkontenWikipediayangdibangunbersama.

Namun setiap menitnya, paling tidak ada ribuan inisiatif memperbaikinya, dandilakukan oleh beragam komunitas pakar yang tersebar di seluruh dunia!”. Ilmubersifatsangatdinamis.Yangrelevandahulubelumtentudapatdipergunakanpada

saat ini karena perkembangan dandinamika yangterjadi. Oleh karena itulah setiap

pengajardanpesertadidikharussenantiasamemutakhirkanpengetahuannyadenganberbagai cara, seperti membaca, mengikuti seminar/konferensi, bertukar pikiran,

mengamati media, melakukan penelitian, dan lain sebagainya. Dengan dibukanyainformasi mengenai bahan kuliah, maka tanpa harus sulit-sulit aktif melakukan

berbagaiaktivitasdiatas,secarasukarelabanyaksekalipihak-pihakyangmembantu

memutakhirkandatadanpengetahuanyangada.

Ketiga, kualitas pengajar dan/atau mata kuliah yang diajarkan akan dapat terlihat

secara sepintas melalui konten yang dipersiapkan dan dipergunakan. Atau dengankata lain, konten pembelajaran yang dibuka ke publik akan menjadi bahan

“pemasaran” yang cukup ampuh dan efektif untuk memperlihatkan kualitas dariperguruantinggidimaksud.Olehkarenaitulahjikamemperhatikanjeniskontenyang

dibuka saat ini, misalnya yang tergabung dalam inisaitif iTunes University, terlihat

begitu banyak model materi yangdisampaikan, mulai dariyangpaling sederhana –yaituberbasispresentasipowerpoint–hinggayangsangatmenarikkarenaberbentuk

multimedia dengan animasi dan interaksi yang lengkap. Tentu saja hal ini akanberdampak pada terbentuknya iklim persaingan yang sehat dan positif, karena

masing-masing perguruan tinggi akan terus berlomba memberikan dan menyusunkonten mata kuliah yang baik dan bermutu – setelah mendapatkan kesempatan“mengintip” (baca: benchmarking) apa yang dikembangkan oleh perguruan tinggi

lainnya.

Keempat, terkait dengan terbentuknya budaya transparansi dan akuntabilitas

terhadap model serta kualitas pembelajaran yang terlihat secara langsung maupuntidak langsung melalui konten yang diberitahukan ke publik. Dengan demikian,

masyarakat luas, orang tua siswa, sponsor pemberi bea siswa, pemerintah, badan

akreditasi, institusi pembuat standar, dan organisasi penjaga mutu akademikdapatmelihat secara jelas dan mengontrol “kualitas” dan “karakteristik” konten yang

dipergunakan sebagai referensi belajar mengajar siswa. Jika bahan yangdipergunakan sudah ketinggalan jaman atau tidak relevan lagi, maka akan dapat

dilakukan sejumlah intervensi seperti pemutakhiran, pemberian bantuan

pengembangan bahan studi, pendampingan, pembinaan, dan lain sebagainya.Sementara untuk mereka yang memiliki bahan termutakhir, dinobatkan menjadi

contoh atau “best practice”yangdapat diikuti oleh perguruan tinggi lainnya.Harap

diingat bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah merupakan bagian dari “goodgovernance”atautatakelolayangbaikdarisebuahprosespenyelenggaraankegiatan

pendidikan.

Kelima, sesuai dengan pepatah “gajah mati meninggalkan gading, harimau matimeninggalkan belang,danmanusia matimeninggalkan nama”, membagi hasil karya

Page 126: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 126/175

 

Halaman126

intelektual secara gratis ke publik adalah salah satu cara agar sang penulis dapat

dikenang jasa-jasa hidupnya. Disamping itu, dengan melakukan hal tersebut,pengetahuanyangadadapatdipelihara,dikelola,dandidistribusikankeseluruhdunia

demi kemaslahatan umat manusia (baca: knowledge management). Jika manusiapembuatnya sudah tidak ada (baca: meninggal), ilmu yang ditinggalkan tetap

langgeng dan mendatangkan manfaat – tidak dibawa “mati” oleh pembuat danpenciptanya.

Padaakhirnya,inisiatifgerakan“contentsharing”iniakansangatefektifjikabenar-

benar memberikan keuntungan langsung bagi para pemangku kepentingan yangberadadalamekosistemterkait,palingtidakbagidosen,siswa,danperguruantinggi

yangbersangkutan.

Bagisiswa,manfaatyangdapatdirasakanlangsungadalahsebagaiberikut:

• Meningkatkankekayaansumberilmupengetahuandankonten yang tersediabagimerekauntukbelajardanmeningkatkankompetensinya;

•  Membekali siswa dengan pengetahuan terkini dan termutakhir karena

dinamikapemutakhirankonten-kontenyangdi-“sharing”;

•  Memberikankesempatanbagisiswauntuk“berkenalan”danmenjalinjejaring

dengan berbagai akademisi dengan beragam latar belakang pendidikan dankomunitas;

•  Mengajak siswa untuk partisipasi aktif memperkaya konten yang dimaksudmelaluiusahakolektifmemutakhirkanpengetahuan;danlainsebagainya.

Sementarabagidosen,manfaatlangsungyangdiperolehpalingtidaksebagaiberikut:

•  Meningkatkan indeks “popularitas” dosen dalam dunia ilmu pengetahuan

karenaluasnyakomunitasyangmengakseskontenyangdikembangkannya;

•  Mengembangkan jejaring akademik dosen ke berbagai perguruan tinggiterkemuka kelas dunia maupun ke sejumlah pusat-pusat industri dan ilmu

pengetahuan;

•  Mempercepatdan memudahkanpencapaianberbagaiaktivitas atau tanggung

jawab akademik seperti pemutakhirkan bahan kuliah, pelaksanaan kolokia,penyelenggaraankonferensi/seminar/lokakarya,pendistribusianpengetahuan

kemasyarakat,danlain-lain;

•  Memberikankesempatanbagidosenuntukmendapatkansumberpendapatanlain yang ditimbulkan akibat popularitas yang dimilikinya seperti: menjadi

narasumber,menjadimitrapenelitian,menjadikonsultan,menjadipakar/ahli,danlain-lain;

•  Memastikanterselenggaranyakegiatanbelajarmengajaryangtransparandanakuntabelsebagaibagiandaripertanggung-jawabanmoralkepada komunitas

akademikdanmasyarakatluas;danlainsebagainya.

Dan pada akhirnya, secara otomatis perguruan tinggi pun akan memperoleh

manfaatnya,yaitu:

•  Memperlihatkankepadapublikdanmasyarakatluaskualitasportofoliodosensertakontenyangdikembangkanolehperguruantinggi;

Page 127: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 127/175

 

Halaman127

•  Meningkatkan“webomterics”dariperguruantinggiyangbersangkutan;

•  Memperbaikikinerjadosendanmahasiswadalamkegiatanbelajarmengajar;

•  Mempergunakannya sebagai alat ukur dan kendali (baca: benchmarking)untukkeperluanpeningkatankualitas;

•  Memberikan nilai tambah pada proses penilaian atau akreditasi yang

dilakukanpihakeksternal;danlainsebagainya.Manfaat yang ditawarkan tersebut tentulah bukannya mengada-ngada, sebab tidak

mungkinratusanperguruantinggiterkemukaduniapadasaatinimelakukanhalyang

samatanpaadanyahalpositifyangdidapat.Banyakoranglupa,bahwainternetdapatterwujudkarenaadanyakomunitasyanginginberbagai–dansaatiniseluruhorang

menikmatikehadirannya.OlehkarenaitulahmakaIndonesia,yangmerupakannegarakepulauan dengan sumber daya pendidikan yang sangat terbatas, mau tidak mau,

suka tidak suka, harus mulai memikirkan mekanisme saling berbagi konten secara

terbukayangefektifdanmenguntungkanseluruhpihak,jikatidakinginketinggalan

darinegara-negaralain.

KekayaanKontendiInternetInternet merupakan jejaring raksasa yang menghubungkan berjuta-juta komputer

yang ada di planet ini. Karena sifatnya yang terbuka, maka dari waktu ke waktu,

volumekontenyangadadiduniamayainibertambahsecaraeksponensial.Sehinggatidak berlebihan jika banyak orang menganggap bahwa telah terjadi “banjir

informasi” di internet, karena begitu banyaknya data dan informasi yangdikandungnyadimanatidaksemuanyamemilikinilaiyangpositifdansignifikan.Oleh

karenaitulahmakamulaidiperkenalkanaplikasi“searchengine”atau“mesinpencari”

sepertiGoogle,Altavista,Yahoo,Excite,Lycos,danlainsebagainya.Fungsiutamadarimesin pencari ini adalah untuk membantu pengguna internet dalam mencari

informasi yang diharapkan. Namun demikian, walaupun telah banyak praktisipendidikansepertidosenataupenelitiyangmenggunakanmesinpencariini,namun

pada kenyataannya masih sedikit yang mengetahui teknik melakukan pencarian

secaraefektif.Kapabilitasmesinpencariuntukmembantupenggunadalammencariinformasi spesifik yang diinginkan disebut sebagai “advanced search” atau teknik

mahirmelakukanpencarianinformasididuniamaya.Berikutadalahsebagianteknik

dasar yang dapat membantu para “scholar” dalam mencari berbagai referensipengetahuanberkualitassepertiyangdiinginkan.

MencariBahanPresentasi

Dewasa ini, hampir seluruh dosen menggunakan presentasi berbasis aplikasipowerpoint (atau sejenisnya) sebagai alat bantu ilustrasiproses pembelajaran yang

dilakukan. Presentasi yang pada dasarnya berisi butir-butir inti dari materi yangdiajarkandandibahasinimerupakansumberreferensipentingbagisiapasajayang

terlibatdalamkegiatanbelajarmengajar–baikmahasiswa,dosen,peneliti,maupun

pihak-pihaklainyangberkepentingansecaralangsungdengankontenyangdiajarkan.Mesin pencari seperti www.Google.com misalnya, memberikan kemudahan bagi

penggunadalammencariberbagai referensi dalam formatpowerpoint.Adapunkata

kunciyangdapatdipergunakanadalahsebagaiberikut:

[subyekmateri]filetype:ppt

Page 128: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 128/175

 

Halaman128

Contohnya adalah jika yang bersangkutan ingin mencari presentasi terkait dengankewirausahaan,makakatakunciyangdapatdipergunakanadalah:

entrepreneurfiletype:ppt

yang mengandung arti bahwa pengguna memerintahkan aplikasi search engine

Google – melalui perintah “filetype:” - untuk mencari seluruh dokumen berbasispowerpoint yang terdapat di internet, dimana di dalamnya terdapat kata

“entrepreneur” atau yang berarti “kewirausahaan”. Hasilnya adalah link ke seluruh

dokumenpowerpoint yangsiapdiunduhsecaramudah danterbukaoleh pengguna.Jika subyek materi yang ingin dicari terdiri dari lebih dari satu kata, maka perlu

dipergunakantandakutipdalampenulisanformatnya,sepertimisalnya:

“supplychainmanagement”filetype:ppt

yangmengandungartibahwasangpenggunamencaripowerpointyangdidalamnya

terdapatkata/frasekunci“supplychainmanagement”.

MemastikanKualitasBahan

Kerap dijumpai bahwa materi presentasi yang didapatkan tidak seperti yang

diinginkan karena ternyata banyak sekali kontennya yang tidak berkualitas ataukurangrelevandengankebutuhanduniapendidikan,misalnya:(i)materiberasaldari

vendor atau perusahaan swasta yang berniat menjual produk atau jasanya viainternet; (ii) materi berisi data/informasi yang tidak jelas asal muasalnya karena

tidakdicantumkanreferensiterkait;(iii)materihanyaterdiridaribeberapahalaman

yangtidakmengandungkontensebagaimanamestinya;(iv)materiberisipesanyangtendensius terhadap haltertentu(pro dan/atau kontra) sehingga tidak lagibersifat

obyektif;danlainsebagainya.Olehkarenaitulahmakadiperlukancarauntukmencaribahan referensi dari sumber yang berkualitas. Contoh sumber berkualitas yang

dimaksud di sini adalah misalnya dari kalangan kampus (perguruan tinggi) atau

pemerintahan.Adapunformatyangkerapdipakaiadalahsebagaiberikut:

[subyekmateri]filetype:pptsite:edu

dimana perintah “site:” berarti membatasi ruang lingkup pencarian pada domain

“edu” saja alias seluruh website yang memiliki sufiks “.edu” pada alamat URL-nyakarena yang bersangkutan merupakan sebuah institusi pendidikan. Contohnya

adalah:

“enterpriseresourceplanning”filetype:pptsite:edu

berarti memerintahkan aplikasi untuk mencari dokumen powerpoint yang didalamnyateradapatkata“enterpriseresourceplanning”danberasaldarisitusmilik

lembaga pendidikan tinggi (kampus). Selain “.edu”, domain yang dapat dipercayalainnyaadalah“.gov”atau“.mil”–ataudalamkonteksIndonesiaadalah“.ac.id”atau

“.go.id”.Sehinggajikadiberikanperintahseperti:

Page 129: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 129/175

 

Halaman129

“makroekonomi”filetype:pptsite:ac.id

maka akan dicari referensi dokumen dalam format powerpoint mengenai “makroekonomi”dariseluruhlembagapendidikanyangadadiIndonesia.

MenghormatiAsetIntelektualKarena berasal dari kampus atau institusi pendidikan, biasanya powerpoint yangditemukanpadahalamanmukanyaakanterdapatnamapembuatdaninstitusitempat

yangbersangkutanbekerja.UntukmencegahterjadinyapelanggaranterhadapHAKI,

maka ada baiknya yang bersangkutan dikirimkan email berisi permohonan untukmenggunakan powerpointnya sebagai referensi bahan belajar mengajar. Biasanya

yang bersangkutan pasti akan dengan senang hati mengijinkannya. Untuk mencarialamatemailyangbersangkutandapatmenggunakankatakunci:

[namapengarang][institusi]“emailaddress”

misalnyaadalahsebagaiberikut:

“WarrenMcFarlan”“HarvardUniversity”“emailaddress”

yang mengandung arti bahwa sang pengguna meminta bantuan aplikasi untuk

mencarialamatemaildariWarrenMcFarlanyangbekerjadiHarvardUniversity.

MengembangkanPencarian

Presentasi berbasispowerpoint biasanyahanya berisi butir-butir atau pokok-pokok

pikiranpentingsemata(ringkasan).Dalamduniaakademik,kerapdiperlukanartikel

atau karya ilmiah yang lengkap dan detail. Contoh berikut ini kerap dipergunakanpenelitidalammencarisejumlahreferensiberbobotyangdimaksud,misalnya:

“whitepaper”“knowledgemanagement”filetype:pdfsite:edu

yang mengandung arti bahwa dicari buku putih mengenai materi manajemen

pengetahuanyangdisusunolehlingkunganperguruantinggidimanadisimpandalam

formatAcrobatReaderFileatau“.pdf”.Adapulayangkeraplangsungmengarahkankesebuah domain perguruan tinggi yang dikenal akan sebuah konten ilmu tertentu,

seperti:

“projectmanagement”filetype:pdfsite:stanford.edu

yang mengarahkan pencarian terhadap referensi materi manajemen proyek yangdikelola dokumen digitalnya oleh Stanford University. Perlu diketahui pula, bahwa

dalam aplikasi mesin pencari, dapat dipergunakan beberapa kunci sekaligus untuk

mempertajamfilterpencarian,misalnyasebagaiberikut:

“marketingmanagement”+promotion+Kotlerfiletype:pdfsite:harvard.edu

dimana pengguna memberikan perintah untuk mencari referensi dalam formatdokumen Acrobat, file yang berisi materi mengenai manajemen pemasaran dengan

Page 130: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 130/175

 

Halaman130

subyek bahasan mengenai konsep promosi, menurut teori yangdiperkenalkan oleh

Kotler dalam domain perguruan tinggi Harvard University. Perintah lain yang bisajugadipergunakanadalahoperatorbooleansepertiAND,OR,danNOT,contohnya:

(“valuechain”OR“revenuechain”)AND“MichaelPorter”filetype:pdfsite:edu

yang berarti dicarinya dokumen dimana di dalamnya terdapat konsep atau teori

terkait dengan rantai nilai atau rantai pendapatan yang terkait dengan tokohmanajemenMichaelPorterdarisitus-situsperguruantinggi.

MemperkayaKhazanahReferensi

Keperluankegiatanbelajarmengajartidakhanyaterbataspadadiperlukannyamaterimengenaisuatubahasantertentu,namundibutuhkanpulaberbagaiinstrumenjenis

lainnya seperti: studi kasus, contoh soal quiz atau examination, skenario simulasi,

kuncijawaban,jurnalakademik,referensiskripsiatauthesisataudisertasi,hasilriset,

dan lain sebagainya. Dengan menggunakan perintah majemuk seperti yang telahdipaparkan sebelumnya akan mempermudah pengguna dalam mendapatkan

kebutuhantersebut,seperti:

“casestudy”+BPR+“TacoBell”filetype:docsite:com

untuk mencari studi kasus terkait dengan perusahaan Taco Bell yangmengimplementasikankonsepBusinessProcessReengineering,atau:

e-government+implementation+doctor+dissertationfiletype:pdfsite:edu

akan menampilkan seluruh disertasi doktor mengenai implementasi konsep e-

government,atau:

academicjournalproceedingconference“quantumphysics”filetype:pdf

yangakanmenghasilkanserangkaianlinkkejurnalakademisberupaprosidingdalamberbagaiseminarataukonferensimembahasfisikakuantum,atau:

example+template+checklist+“computeraudit”filetype:doc

memperlihatkanberbagaicontohtemplatedokumenyangberisibutir-butirchecklist

untukmelaksanakanauditkomputer,atau:

“cashflow”companyfiletype:xls

berguna untuk mencari contoh file berbasis spreadsheet yang memperlihatkan

strukturaruskassebuahperusahaan;danlainsebagainya.

MendapatkanGambarIlustrasi

Dalam prakteknya sehari-hari, seorang dosen atau peneliti terkadang memerlukan

pula keberadaan berbagai gambar sebagai pelengkap atau pendukung prosespembelajaran, misalnya untuk keperluan: (i) menggambarkan kerangka pemikiran;

Page 131: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 131/175

 

Halaman131

(ii) merepresentasikan model atau sistem; (iii) mendeskripsikan paradigma; (iv)

mengilustrasikansituasiatauentitas;(v)merumuskanmasalahatausolusi;danlainsebagainya. Dalam konteks ini, mesin pencari Google memiliki fitur pencarian

berbasis “image” (dapat dipilih pada menu utama www.Google.com) atau dapatdigunakan perintah pencarian dengan menambahkan format “filetype:jpg” di

belakangkatakunci.JikamenggunakanfasilitasGoogleImage,makakatakunciyangkerapdipakaimisalnyasebagaiberikut:

CRMframework

untuk mencari beragam gambar kerangka terkait dengan konsep CRM (CustomerRelationshipManagement),atau:

E-CommerceModel

untukmencariberbagaijenismodelyangmenggambarkanaspekteoriataukonsepe-commerce,atau:

“globalwarming”mindmap

untuk mencari hasil penggambaran dalam format “mind map” terhadap fenomenapemanasanglobal,atau:

“bloodcirculation”system

untukmencariilustrasisistemperedarandarahmanusia;danlainsebagainya.

MengunduhFileVideo

Jikadahulumodelpembelajaranlebihmembutuhkanmateriajardalambentukteks

atautulisandanilustrasiataugambar,makasaatinijustrudibutuhkanberbagaijenis

videountukmembuatprosesbelajarmengajarmenjadilebihmenarik.Googledenganfiturpilihan“video”atausitusmilikYouTubemerupakanpusatdikelolanyaberbagai

video terkaitdenganberaneka ragam konteksmateri/konten belajar.Seperti halnya

dengan “image”, jika telah memasuki menu “video” atau menggunakan alamatwww.YouTube.com,tinggal memasukkan katakunci berdasarkan materi yang ingin

dicaridanjenisfilmatauvideoyangdituju.Contohnyaadalah:

“solareclipse”simulation

untukmendapatkanberbagaifilmanimasiyangmensimulasikanterjadinyaperistiwagerhanamatahari,atau:

communicationmedialecture

yang akan menampilkan rekaman berbagai kegiatan belajar mengajar di kelas

(profesor menerangkan materi kepada sekelompok mahasiswa) mengenai bidangilmumediakomunikasiyangdapatdiunduhsecarabebasolehpesertadidik,atau:

Page 132: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 132/175

 

Halaman132

socialnetworkingconferencespeech

dimana akan diperlihatkan berbagai hasil suntingan atau rekaman pidato maupun

presentasi para pakar di bidang social networking pada berbagai acara konferensi

yangtelahberlangsungselamaini,atau:

howtoplayguitar

dimana akan dihasilkan beraneka ragam video yang memperlihatkan seseorangmendemonstrasikan sekaligus mengajarkan cara bermain gitar bagi pemula hingga

profesional;danlainsebagianya.

MemfokuskanPencarianAsetIntelektual

Belakangan ini, perusahaan Google menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga

pendidikan terkemuka dunia dan ribuan pemegang HAKI untuk melakukandigitalisasi terhadap naskah-naskah jurnal atau buku untuk kemudiandikelola bagi

kepentingan masyarakat akademik. Satu link yang sangat berkualitas adalah

www.Google.com/Scholars dimana aplikasi akan membantu mencari karya ilmiahdalamberbagaibentuksesuaidengankatakunciyangdiberikan,misalnya:

changemanagement

yang akan dipergunakan oleh Google sebagai kata kunci dalam mencari beraneka

ragamdokumenilmiahterkaitdengankonsepmanajemenperubahan,atau:

“managementinformationsystem”

sebagai kunci untuk memfilter semua dokumen ilmiah yang membahas mengenaisisteminformasimanajemendiperusahaan.Disampingitu,Googlejugamenyediakan

link khusus yaitu www.Google.com/Books yang secara khusus akan melakukan

pencarianterhadap berbagaisumber dalam bentuk buku yangsudah terdigitalisasi,misalnyadenganmenggunakankatakunci:

“introductiontophilosophy”

maka akan terindeks seluruh buku yang pernah diterbitkan dan telah didigitalisasi

yangterkaitdenganmateripengenalanfilsafat.Demikianjugamisalnyadengankata

kunci:

statisticsqualitative

akanmenghasilkansederetanjudulbukumengenaistatistikkualitatif.

MemanfaatkanPerintahLain

Perintahsemacam“filetype:”atau “site:”hanyalahmerupakansegelintir contohdari

puluhan perintah lain yang disediakan oleh mesin pencari untuk membantu parapengguna. Misalnyaadalah“title:”dan“intitle:”untuk melakukan filter berdasarkan

Page 133: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 133/175

 

Halaman133

judulatautemawebsitetertentu;atau“url:”dan“inurl:”untukmencariberdasarkan

linkataupath(alamatURL)yangbersangkutan;atauperintahbantulainnyaseperti“define:” untuk mencari definisi sebuah kata atau frase maupun “phone:” untuk

mencarinomorteleponseseorangyangtinggaldinegaraAmerikaSerikatdanKanada.DisampingituGooglejugamenyediakanfitur untuk melakukan filterisasi lebih jauh

dengankriteriaseperti:tanggaltermutakhirpembuatankonten,ukuranfiledokumenatau image, jumlah link hasil pencarian, dan lainsebagainya. Untuk mempermudahpengguna dalam mengingat seluruh perintah dan/atau operator terkait, mesin

pencari utama seperti Google, Yahoo, Altavista, dan lain-lain menyediakan fitur

khusus bernama “Advanced Search” yang dibangun dengan navigasi yang mudahdipergunakanolehpenggunaawam.

MenjelajahFiturdanKapabilitasTambahan

Saat ini, masing-masing mesin pencari saling berlomba membangun sertamenawarkan fitur dan kapabilitas untuk membantu pengguna dalam berbagai hal.

Fituryangdimaksudmisalnya:

•  Goggle Translate – untuk membantu menterjemahkan bebas transkrip daribahasasatukebahasalainnya;

•  Google Group – untuk mencari kelompok-kelompok diskusi mailing-listberdasarkankonsentrasipembahasanmaterikhusustertentu;

•  Google Earth – untuk memperlihatkan lokasi geografis suatu tempat dalambentukpetaduniatigadimensi;

•  Google Patent – untuk melihat seluruh HAKI dari karya yang telahmendapatkanpateninternasional;danlainsebagainya.

Cara kerja keseluruhan fitur dan kapabilitas ini sama mudahnya denganmengoperasikansebuahmesinpencari,yaitudenganberpegangpadakatakunci.

PenutupPada akhirnya, pandai tidaknya atau efektif tidaknya seorang pengguna dalam

memanfaatkanmesinpencari akansangat bergantung dengan jumlah terbang yang

dimiliki.Semakinseringmenggunakanmesinpencari,akansemakinmahirdanefektifmelakukan teknik pencarian – “ala bisa karena biasa” begitu kata orang bijaksana.

Dalam era tekno sains dewasa ini, adalah wajib hukumnya bagi seorang praktisi

pendidikan memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan mesin pencari sertamemanfaatkan internet untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Tanpa

menggunakan teknologi yang telah tersedia secara bebas dan terbuka ini, mustahilbagisebuahbangsadapatmajupesatmenyaingibangsa-bangsacerdaslainnya..

Page 134: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 134/175

 

Halaman134

Bagian9

INISIATIFKONSEPOPENEDUCATION

DANTANTANGANNYA

Page 135: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 135/175

 

Halaman135

PendahuluanIstilah OPEN EDUCATION dan OPEN LEARNING belakangan ini mengemuka dalam

khazanah dunia pendidikan di berbagai negara. Konsep ini lahir sebagai jawaban

terhadap fenomenakemajuan teknologi informasidankomunikasi yangsedemikiancepat, dimana keberadaannya telah mentransfromasi industri pendidikan secara

masifdiberbagaibelahandunia(Iiyoshiet.al.,2010).Disampingitu,globalisasiyangdiwarnai dan dicirikan dengan terbukanya berbagai aspek kehidupan masyarakat

merupakansalahsatupemiculaindariterbentuknyamodelpembelajaranini.Konsep

yang mengedepankan unsur inklusifitas dalam mekanisme dan prosedurpembelajaransecara paradigmatikmenawarkan suatu pendekatan baru yangcukup

revolusioner untuk diadopsi oleh segenap pemangku kepentingan dalam dunia

pendidikan maupun pembelajaran. Untuk itulah maka diskursus, wacana, danwawasan mengenai konsep belajar terbuka ini perlu diperhatikan dan

dipertimbangkanolehsiapasajayangsecaralangsungmaupuntidaklangsungterlibatdalamduniapendidikan.

KonsepOPENEDUCATIONKonsep OPEN EDUCATION ini dibangun berdasarkan sejumlah prinsip utama yang

mencirikan model pembelajaran terkini dan termutakhir. Adapun prinsip yangdimaksudadalahsebagaiberikut:

•  Menempatkan peserta didik sebagai “pengemudi” – artinya adalahmemberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengendalikan “mobil

pembelajaran”yangdikemudikannya,dengancaramembebaskannyamemilihapa yang ingin dipelajari, kepada siapa yang bersangkutan ingin berguru,

melalui cara bagaimana aktivitas tersebut dilaksanakan, dimana prosespembalajaran akan dilaksanakan, dan metodologi seperti apa yang akan

diadopsi;

•  Memberikan peserta didik kendali dan rasa memiliki terhadp prosespembelajaranyangterjadi–dalamartikataadalahmemastikantidakadanya

invervensi daripihak lainyang mempengaruhikebebasan sangpesertadidikdalam menentukan aspek-aspek apa saja yang ingin dipelajarinya dan

bagaimanacaramelakukannyadengansebebas-bebasnya;

•  Menyusun dan mempersiapkan program pembelajaran berdasarkan

kebutuhan peserta didik tersebut – yaitu mempersiapkan berbagaiinfrastrukturdansuprastrukturyangmemungkinkanterpenuhinyakebutuhan

masing-masing individu pembelajar yang ingin secara bebas mengendalikan

metodesertaaspekpembelajaranterkait;

•  Merancang dan menyusun materi, konten, dan sumber daya pembelajaran

yang relevan – dalam arti kata yang dapat mendukung model dan tujuanpembelajaran terbuka dimaksud, terutama dengan memperhatikan

karakteristikuniknyamasing-masingindividupembelajardalammenjalankan

aktivitaspembelajarannya;

•  Menggunakan dan memanfaatkan berbagai jenis atau beragam teknologi

pembelajaran yang ada di pasaran - sebagai piranti atau alat pembantu

Page 136: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 136/175

 

Halaman136

“mengemudi” sang individu pembelajar dalam melaksanakan kegiatannya,

bukanuntukmengambilalihkemudiprosespembelajaranyangdilaksanakan;

•  Mengadopsisecarapenuhfilosofibelajar-mengajar–dimanadalamkonteksini

siapa pun dapat menjadi pihak yang belajar maupun pihak yang mengajar,tanpa harus didikotomikan antara dua komunitas domain yang berbeda

(seperti: guru danmurid, instruktur danpeserta,dosen danmahasiswa, danlainsebagainya);dan

•  Mengubah peranan guru, dosen, instruktur, dan peserta didik – sehinggamenjadisebuahkomunitasyangsalingberinteraksidalamkerangkakeinginan

dan kebutuhan unuk “sama-sama belajar” melalui proses belajar mengajar

terbukayangditerapkan.

ModelOPENLEARNINGAda cukup banyak varians dari OPEN EDUCATION diamana pada tahap

implementasinya menggunakan prinsip OPEN LEARNING, terutama ditinjau dariseberapa besar tingkat kebebasan siswa dalam menjalankan strategi

pembelajarannya. Berikut ini adalah beberapa konsep terdahulu yang telah banyakdikenal, yang sedikit banyak telah mengandung sejumlah aspek atau filosofi yang

diacudalamprinsippembelajaranOPENLEARNING.Penjelasanringkasdarimasing-masingmodelpembelajaranadalahsebagaiberikut.

OnlineLearning

Istilah “online” mengandung arti bahwa sang siswa berada dalam sebuah arenainteraksiyangsenantiasa “hidup” danterhubung aktif dengan berbagaipusat-pusat

dan sumber-sumber pembelajaran. Kata “online” ini sendiri baru muncul setelah

dikembangkannya teknologi komputer dan internet, dimana seseorang dikatakansedang “online” apabila yang bersangkutan sedang dalam kondisi terhubung ke

jejaringkomunikasilokal,regional,internasional,atauinternet.Onlinelearningsecara

bebas merepresentasikanmodel pembelajaran dimana secara aktif sangpembelajardapat melakukan eksplorasi pembelajarannya secara bebas melalui interaksi dan

komunikasiyangterjadidalamkomunitasonlinetersebut.

E-Learning

Istilah“e-learning”dengan“onlinelearning”secarasubstansifmemiikihakekatyang

sama, dimana awalan kata “e-“ pada dasarnya merepresentasikan kata “elektronik”(atau digital) yang berarti terjadinya peristiwa pembelajaran melalui media dan

dengan mempergunakan piranti berbasis elektronik. Kata elektronik ini bermakna

luas, dimulai dari piranti yang dipergunakan (seperti komputer, telepon genggam,PDA, blackberry, iPad, danlainsebagainya), materi atau konten yangdipergunakan

(file digital, multimedia, CD-ROM, DVD, dan lain sebagainya), hingga arena yangdipergunakan sebagai interaksi berupa jejaring elektronik yang luas (LAN, MAN,

WAN,daninternet).Melaluiekosistemberbasiselektronik/digital inilahmakadapat

dilakukan model pembelajaran yang tidak mengenal batas usia, suku bangsa,geografis,maupunstratasosialini(Rosenberg,2000).

VirtualLearning

Jika istilah “online learning” dan “e-learning” lebih menekankan pada cara, model,atau pendekatan belajar-mengajar dengan berbasis teknologi informasi dan

Page 137: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 137/175

 

Halaman137

komunikasi, “virtual learning” lebih mengutamakan linkungan atau ekosistem

pembelajarannya,dimanadidalamduniamayaatauduniasiber,berkumpulberanekaragamkomunitasdenganberbagaikepentingandankonteksnya.Padadasarnyaapa

yangterjadididuniafisik,terjadipuladiduniasiber;bedanyaadalahdalamduniasiber, kontrol dari “masyarakat” maupun pihak “yang berwenang” sangatlah

minimum,sehinggakendalibenar-benarsepenuhnyaberadaditanganpenggunaatausangpembelajar.Besarkecilnyamanfaat,suksestidaknyabelajar,danhitamputihnyapengalamanselamaberselancardiduniasiber,akansangatbergantungsepenuhnya

padaindividupesertadidik.

DistanceLearning

Model pembelajaran dengan menggunakan “distance learning” diartikan sebagai

pendekatanpembelajarandimanapesertadidiksecarafisikmaupungeografisberada

jauh dari pusat pembelajaran (sekolah atau kampus). Oleh karena itulah makadibentuklah sejumlah sentra-sentra (tempat) belajar sebagai “node” atau

“penghubung” di lokasi tertentu sebagai lokasi berkumpulnya para pembelajar.Fasilitasinidibangunsebagairepresentatifkampusataupusatinstitusiyangberada

jauh tersebut. Beberapa kalangan sering mengistilahkan konsep ini sebagai “kelas

jauh” karena adanya kelas-kelas atau tempat yang dijadikan “satelit” dari kampusutamadimaksud.

FlexibleLearning

Bagi mereka yang telah sibuk bekerja namun tetap ingin belajar, konsep “flexiblelearning”menjadi pilihan yangtepat untuk diadopsi. Model pembelajaran semacam

inimemberikankeleluasanbagipesertadidikuntukmengatursendirimodul,waktu,

kecapatan,danpendekatanyangdiinginkan.Berbedadengan“distancelearning”yang

padadasarnyamemilikipendekatanyangserupadenganpembelajarankonvensionalnamun dilakukan dari jarak jauh, “flexible learning” memang sengaja dikonsepkandan ditujukan bagi mereka yang tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk

belajar secara waktu penuh (baca: “full time study”). Model ini paling banyak

diterapkan oleh institusi semacam Universitas Terbuka atau pendidikan tinggi lainyangtidakberbasispadamodelpendidikandanpembelajaran“tatapmuka”.

IndependentLearning

Prinsip “independent learning” menekankan pada tingginya porsi eksplorasipembelajaran yang harus dikembangkan sendiri oleh masing-masing peserta didik

secara mandiri dibandingkan dengan yang diperoleh melalui interaksi tatap muka

dengan instruktur atau pengajarnya. Karena sifatnya yang independen, makasemenjak pertama belajar, sang peserta didik telah tahu bahwa sukses tidaknya

proses pembelajaran tergantung dari dirinya sendiri, bukan orang lain – termasukkampus atau lingkungan di sekitarnya. Melalui penerapan konsep ini diharapkan

ditanamkannya para individu pembelajar mandiri yang inovatif dan senantiasa

berkembangdisepanjanghayatnya.

IndividualisedLearning

Modelpembelajaranklasikdankonvensionalyangbiasaditerapkanadalahberbasis

tatapmukadidalamkelas,dimanaseoranginstrukturberinteraksidengansejumlahsiswanyayangberadadalamlokasidanwaktuyangtelahditentukan.“Individualised

lerning” merupakan suatu pendekatan konsep pendidikan, dimana desainimplementasikegiatabelajar-mengajardibuatsedemikianrupasehinggamateriyang

Page 138: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 138/175

 

Halaman138

tersedia dapat benar-benar dikustomisasi oleh siswa didiknya sesuai dengan

kebutuhan unik masing-masing individu yang ada. Dalam konteks ini, sebuah matakuliah yangsamadapat memiliki makna yang berbeda bagi masing-masing peserta

didiknya, karena mereka boleh, dapat, dan berhak memilih relasi kontekstual yangsesuaidengandirinyadankebutuhannya.

Resource-BasedLearning

Bagi perguruan tinggi yang telah lama berdiri dan memiliki fasilitas serta sarana-prasaranayanglengkap,model“resoruce-basedlearning”inicocokuntukditerapkan.

Padadasarnya,dalamlingkunganinstitusiyangmengadopsikonsepini,pesertadidik

dapat dengan leluasa mengakses dan menggunakan berbagai sumber daya yangdimiliki perguruan tinggi terkait dalam rangka pemenuhan target belajar

mengajarnya selama yang bersangkutan berada di kampus. Model ini biasanya

menggunakanprinsip“berawaldariakhir”dan“berakhirdariawal”–dimanayangpertama kali didefinisikan terlebih dahulu adalah target apa yang hendak dicapai

selamapesertadidikberadaselamakuranglebih3-5tahundikampus.Berdasarkantarget itulah maka yang bersangkutan dipetakan terhadap berbagai sumber daya

kampusapasajayangbolehdanharusdiaksesnyaagaryangsipesertadidiktersebut

dapatmencapaicita-citapembelajarannya.

Self-SupportedLearning

“SelfSupportedLearning”merupakanmodelpembelajarandimanasangpembelajar

benar-benar dalam kondisi “mandiri” karena tidak adanya pihak lain yang akanmenawarkan bantuannya untuk bersama-sama meningkatkan atau menyelesaikan

permasalahanyangdijumpaiolehpesertadidik.Dalamkondisiini,sangsiswaharus

benar-benar dapat bertahan atau “survive” melalui berbagai cara jika yang

bersangkutan menemui kesulitan atau permasalahan dalam belajar. Di sejumlahinstitusi, walaupun tidak disediakan asisten atau mekanisme untuk membantupeserta didik ini, namun biasanya terbentuk sejumlah perkumpulan berorientasi

nirlaba yang menyediakan medium untuk membantu para peserta didik ini dalam

men-“support”dirinyasendiri.

Student-CenteredLearning

Hampir semua pembelajaran moderen dewasa ini diwajibkan untuk menggunakan

pendekatan“Studentcenteredlearning”dalamartikatamenempatkanpeserta didiksebagai pusat atau fokus kegiatan pembelajaran, bukan guru, dosen, atau

instrukturnya. Hal ini berarti bahwa dalam tataran pelaksanaannya, diharapkan

terjadinya sejumlah peristiwa semacam: (i) murid lebih aktif dibandingkan dengandosen/instruktur pengajarnya; (ii) murid lebih banyak berbicara dibandingkan

dengandosen/instrukturnya;(iii)guru/instrukturharuslebihbanyakmendengarkandibandingkan dengan mengajari; (iv) hubungan dosen-siswa adalah hubungan

akademikdalamkerangkacivitasakdemika,bukanhubungankomersialsepertidalam

perdagangan(bacak:customersvs.suppliers).

Computer-AssistedLearning

Bagimerekayangmemutuskanuntukbelajarsecaramandiri,saatinisudahbanyak

modul-moduldigitalyangdapatdipergunakansebagaireferensi dalam menjalankaninisiatif model pembelajaran berbasis komputer. Di toko-toko buku dewasa ini,

banyak sekali dijual modul-modul dimaksud, biasanya berbasisd file berkas digitalmultimediayangsiapdiinstaldi komputer,dandipergunakansecara“offline”.Model

Page 139: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 139/175

 

Halaman139

belajar dengan dipandu oleh piranti teknologi komputer ini kerap pula disebut

sebagaiCBTatau“ComputerBasedTraining”.Modulinisudahdidesainsedemikianrupa sehingga akan memandu dan membimbing siswa dalam melaksanakan proses

pembelajaranterhadapmateriataukontentertentu.

InteractiveLearningBelajar akan menjadi lebih hidup jika ada interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan belajar di sekitarnya, baik guru/dosen, siswa lain, maupun sistem.Mengadopsi model “interactive learning” berarti menyelenggarakan suatu proses

belajar mengajar yang hidup karena tingginya frekuensi komunikasi, kolaborasi,

koordinasi, dan kooperasi di antara peserta didik maupun dengan instrukturpengajarnya.Jikadalammodelkonvensionaldapatdipergunakaninstrumensemacam

diskusi dan studi kasus untuk memicu pembelajaran interaktif ini, maka di era

moderenpenggunaanemail,mailinglist,chatting,atauaplikasijejaringsosial(baca:socialnetworking)dapatmenjadikendaraanyangefektifuntukmenerapkanprinsip

ini.

Work-BasedLearning

Banyak orang bijak mengatakan bahwa proses pembelajaran akan jauh lebih efektif

dalamartikatasangpembelajardapatlangsungmenerapkanilmuyangdiperolehnyajikasambilbelajar,yangbersangkutanbelajaruntuksecaralangsungmenerapkannya

(belajar sambil bekerja). Caranya adalah dengan menerapkan prinsip “work-based

learning” dimana proses pembelajaran dilakukan atau berorientasi pada modelkompetensi “psikomotorik” dan “afektif” dibandingkan dengan “kognitif”. Dalam

modul pembelajaran ini, sang siswa didik diajak untuk melakukan secara langsung

sejumlah hal terkait dengan konten yang dipelajari; sehingga selain yang

bersangkutan mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu yangdipelajari, mereka jugabelajar konteks dariilmuyangdipelajari dengan kebutuhannyatadilapangan.

Terlepas dari beranekaragamnya model dan sistem yang disampaikan, ada sebuahpersamaan di antaranya, yaitu pemicu atau “driver” yang sanggup membantu

mengadopsi prinsip pembelajaran terbuka atau setengah terbuka di atas adalah

teknologiinformasidankomunikasi,termasukdidalamnyakomputerdaninternet.

ImplementasiOPENEDUCATIONMelalui berbagai implementasinya, konsep ini banyak diadopsi berbagai negarakarenasangatmendukungparadigmapendidikansepanjanghayatatauyangdikenal

dengan “live long learning”. Kuncinya sebenarnya adapada duakarakteristik, yaitumasing-masing “flexibility” dan “affordability” – artinya adalah model

pembelajarannyarelatiffleksibel,sehinggadapatdisesuaikanataudikustomisasioleh

pesertadidikagarsesuaidengankebutuhan,situasi,dankondisinya–sertaharganyayang relatif terjangkau oleh berbagai kalangan dalam strata sosial yang berbeda.

BerikutadalahcirikhasimplementasidarisebuahkonsepOPENEDUCATION(Conradet.al.,2011).

Pertama, peserta didik dapat memulai proses pembalajarannya kapan saja yangbersangkutan siap dan bersedia. Hal ini disebabkan karena biasanya satu modul

Page 140: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 140/175

 

Halaman140

program dalam OPEN EDUCATION berdurasi relatif pendek, sehingga dapat

ditawarkankemasyarakatdenganfrekuensiyangcukuptinggi(baca:sering).

Kedua, individu yang tertarik untuk mengikuti program OPEN EDUCATION dapatmemilih masuk ke “level” atau tingkat kesulitan mana saja sesuai dengan situasi,

kondisi, latar belakang, kebutuhan, dan target yang bersangkutan. Masing-masingmodul program yang ditawarkan biasanya dibagi berdasarkan tingkat pemahamanataukesulitan,misalnyalevelpemula,lanjutan,danmahir.

Ketiga, mereka yang bergabung dengan komunitas OPEN EDUCATION dapat secarabebas dan leluasa memilih dan memanfaatkan berbagai fasilitas, dan sarana

prasarana yangdisediakanolehkampus–walaupun pada dasarnyakegiatanbelajarmengajardapatdilakukansecaramandiridanindpenden.

Keempat, sistem pembelajaran yang dikembangkan memungkinkan para peserta

didik untuk dapat menghubungi guru, instruktur, atau pembimbingnya kapan dandimanasaja,sertamelaluiberbagaikanalaksesyangdimungkinkan(seperti:telepon,

fax,email,chatting,teleconference,danlainsebagainya).

Kelima, institusi yang mengadopsi konsep OPEN EDUCATION sangat independensengan obyektif pembelajaran siswa, dalam arti kata bahwa manajemen

penyelenggara “tidak perduli” dengan latar belakang motivasi mengapa siswa yang

bersangkutan tertarik untuk belajar. Apakah mereka yang bergabung dengankomunitas OPEN LEARNING tertarik untuk belajar karena ingin menambah

pengetahuan, sekedar mengisi waktu luang, meningkatkan keahlian, memenuhipersyaratan, atau apapun – tidak akan mendapatkan perilaku khusus atau

didiskriminasi.Keenam,karenasifatnyayangterbuka,institusipenyelenggaramempersilahkansiswa

didiknyauntukmenentukansendiriurutan-urutanstudinya–termasuktargetdurasi

dan proses belajar mengajarnya. Bahkan yang bersangkutan dipersilahkan untukmenentukansendirilingkunganlokasibelajarnyaagarefektifdanefisien.

Ketujuh, OPEN EDUCATION biasanya akan melibatkan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi secara masif dan intensif. Oleh karena itulah maka sang

siswa didik harus benar-benar menguasai berbagai aplikasi pembelajaran denganmenggunakan teknologi dimaksud. Semakin mahir yang bersangkutan dalam

memanfaatkan beragam fitur dan kapabilitas teknologi informasi dan komunikasi,akansemakinmenunjangprosespembelajarannya.

Kedelapan, dalam konsep OPEN EDUCATION, siswa didik sendirilah yang akanmenentukan kapan yang bersangkutan ingin “berhenti” atau “selesai” belajar atau

mengikutiprogramtertentu.Jikayangbersangkutanmerasatelahmendapatkan apa

yang diinginkan, maka proses pembelajaran dapat sewaktu-waktu diperhentikan;sebaliknya jika yang bersangkutan merasa tidak memperoleh manfaat apapun,

denganleluasadapatmenghentikankegiatannyakapansaja.

Kesembilan, adalah merupakan sifat pembelajaran OPEN EDUCATION yang akanmemicu setiap individu pembelajar untuk dapat berkomunikasi dan berkolaborasi

Page 141: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 141/175

 

Halaman141

dengan sesama pembelajar yang lain dalam komunitas yang ada. Kesamaan cara

pandangdanrasa“senasibsepenanggungan”akanmenjadimodaldanbekalyangkuatbagi mereka untuk saling berkolaborasi sehingga proses belajar mengajar menjadi

semakinmengasyikkan,menarik,danefektif.

ManfaatOPENEDUCATIONTentu saja diskursus mengenai OPEN EDUCATION ini tidak akan mengemuka jikatidak mendatangkan manfaat bagi mereka yang telah mengadopsi dan

menerapkannya. Berikut adalah sejumlah kesaksian atau testimoni dari berbagai

pihakyangtelahmenerapkankonsepOPENEDUCATIONselamaini.

PesertaDidik

Manfaatyangsecaralangsungdirasakanolehmurid,siswa,ataupesertadidikdengan

mengikutiOPENEDUCATIONadalahsebagaiberikut:

•  Siswa atau peserta didik dapat belajar apa saja dan kapan saja yangbersangkutan mau, tidak harus terkungkung pada jam atau durasi waktu

tertentu;

•  Siswa atau peserta didik dapat belajar ketika “mood”-nya sedang bagus,sehinggaapayangdipelajaridapatdenganmudahmasukuntukdipahamidan

diserap;

•  Siswa atau peserta didik dapat belajar darimana saja, karena terbukanya

berbagai kanal akses terhadap bahan pelajaran dimaksud, terutama denganadanyateknologiinformasidankomunikasi;

•  Siswa atau peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan yang

diinginkannya, karena pada dasarnya setiap individu memiliki “pace” ataumodelakseslerasibelajaryangberbeda-beda;

•  Siswaatau peserta didiktahu persisapa yang sedang dipelajari dan kearah

mana pembelajaran dilakukan, karena mereka sendirilah yangmengendalikannya;

•  Siswaataupesertadidikpahamakantingkatanstandaryangadadalammateriyang dipelajarinya, dimana yang bersangkutan dapat mengatur target

tingkatanyangingindiraihnya;

•  Siswa atau peserta didik tidak takut berbuat salah karena secara psikologismodel pembelajaran ini tidak melibatkan siapa-siapa, sehingga memberikan

ruangprivasiyangcukup;•  Siswa atau peserta didik dapat memperoleh masukan atau umpan balik

seketika,tanpaharusmenungguadapihaklainyangakanmelakukanevaluasidikemudianharinanti;

•  Siswaataupesertadidikdapatmemilah-milahmaterimanasajayangrelevandan penting bagi dirinya sehingga harus didalami dan mana saja yang tidak

perludipelajarisecaradetail;

•  Siswa atau peserta didik mampu mengerjakan sesuatu berulang-ulang,

terutama dalam menghadapi persoalan yangsulit, hingga yangbersangkutanbenar-benarmenguasimateriyangdimaksud;

•  Siswa atau peserta didik dapat istirahat atau berhenti sejenak belajar jikamerasalelahataubosan,hinggaterkumpulkembaliminatdanengergiuntuk

melanjutkanpembelajaran;dan

Page 142: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 142/175

 

Halaman142

•  Siswa atau peserta didik akan meningkat rasa percaya dirinya karenamengalamisendiriprosespembelajaranyangada,dimanabelumtentuorang

lainmengalamidanmelakukanhalyangserupadengandirinya.

Instruktur

Dalam konteks pembelajaran atau pelatihan, sang guru, dosen, atau instruktur punmendapatkanmanfaatlangsungmelaluipenerapanOPENEDUCATIONini,antaralain:

•  Dosenatauinstrukturtidakharusmengajarkanhalyangsamaberulang-ulang

kali ke peserta didik atau kelas yang berbeda, sehingga menghilangkankebosanankarenarutinitastersebut;

•  Dosen atau instruktur tidah harus menerangkan sesuatu, berdasarkanpertanyaansiswadidik,berkali-kali,sehinggamembuang-buangwaktukarena

hilangynakesempatanmengajarkanmateriyangtelahditargetkan;

•  Dosenatauinstrukturdapat“menyampaikan”materiajaryangberagamtanpa

harus terkungkung dalam sebuah kurikulum tertentu, karena setiap siswaakanmemiihyangpalingrelevandengankebutuhannya;

•  Dosendaninstruktursanggupmeningkatkankompetensisiswadiluarstandarminimumyangditargetkankurikulumkarenaberagamnyatantanganmasing-

masingindividuyangdihadapidalamprosespembelajaran;

•  Dosen dan instruktur pun dapat turut aktif belajar dengan melihatperkembanganmasing-masingsiswayangsecarabebasmelakukaneksplorasi

pembelajarannya;

•  Dosen dan instruktur dapat senantiasa turut memperbaharui dan

memutakhirkan pengetahuannya berdasarkan interaksi dan observasinyaterhadapsiswa;

•  Dosen dan instruktur dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benardibutuhkan oleh siswa, bukan pada aspek yang siswa sendiri dapat

menanganinya;

•  Dosen dan instruktur dapat berfungsi sebagai “learning manager” karenamenangani dan mengawasi sejumlah siswa sekaligus, sebagaimana seorang

“coaching”ataupelatihdalamsepakbola;

•  Dosendaninstrukturdapatterhindardarihal-halyangtidakdisukainyaketika

harusmengajardanberhadapanlangsungdenganparasiswanya;

•  Dosen dan instruktur tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan energi

yangharusdikeluarkanuntukmenyelenggarakanprosesbelajarmengajar,dan

dengan berfungsi sebagai manajer, maka meningkatkan derajat statuspekerjaan yang akan semakin menambah rasa aman dan percaya diri yangtinggi;

•  Dosen dan instruktur tidak perlu khawatir jika sakit atau berhalanganmengajar, karena perkembangan ilmu siswa tidak tergantung dari intensitas

kehadirandosenatauinstrukturnya;dan

•  Dosendaninstrukturdapatmeluangkanlebihbanyakwaktuuntukmelakukanevaluasidanpengkajianterhadapkemajuanbelajarparasiswadidiknya.

ManajemenPendidikan

Bagi pimpinan, manajer, supervisor, dan staf institusi penyelenggara pendidikan,

konsep OPEN EDUCATION juga memiliki manfaat yang sangat besar. Selainmempermudah pekerjaan mereka dalam menyelenggarakan kegiatan belajar

Page 143: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 143/175

 

Halaman143

mengajar (akibat kemandirian siswa yang sedemikian tinggi), mereka juga dapat

menjadi “manusia pembelajar” dengan memanfaatkan konsep OPEN EDUCATIONyangada.Manfaatyangdimaksudadalahsebagaiberikut:

•  Pegawai atau staf pendidikan memiliki peluang dalam meningkatkan

keahliannya dengan cara mempelajari berbagai hal yang relevan ataudibutuhkanolehpekerjaannya;

•  Pegawai atau staf pendidikan dapat menilai tingkat relevansi bahan yangdiajarkan dengan kebutuhan masing-masing individu pembelajar yang ada

dalamlingkunganinstitusipendidikan;

•  Pegawaiataustafdapatdenganmudahdanobyektifmenilaistandarkualitassistem pembelajaran yang dipergunakan melalui pengalaman belajar dengan

sistemyangdisediakan;

•  Pegawai dapat belajar sambil bekerja karena dapat mengatur sendiri waktu

dantempatmelakukanpembelajaran;

•  Pegawaiataustafdapatlangsungmemperolehmasukandanumpanbalikdarisistem mengenai perkembangan belajarnya, sehingga tidak harus menunggulama hasil evaluasi yang dibutuhkan, bahkan umpan balik yang diberikan

bersifatlangsungdanberbasisindividual;

•  Pegawai atau staf yang mendapatkan manfaatnya dapat “ketagihan”melakukan pembelajaran sempanjang hayat sehingga membantu karir dan

kualitashidupnya;

•  Pegawaiataustaftidakperlubanyakbuangwaktudanenergiuntukbekerja

ekstra di luar pekerjaannya karena harus pergi dan menghadiri berbagaimodelpembelajarankonvensional;

•  Pegawaiataustaftidakperlutakutadahal-halyangtidakdiinginkanterjadiditengah-tengah peroses pembelajaran – seperti sakit, tertimpa kemalangan,

tugasmendadak,dipindahkaryakanketempatlain,atauhamil/mengandung–karenapadadasarnyaaktivitaspembelajarandapatdisesuaikandengansituasi

dankondisipesertadidik;dan

•  Pegawaiataustafdapatmemilih-milihdanmemilah-milahsendiribahanataumateri ajarnya agar sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan

pekerjaanyangsedangditekuni.

InstitusiPendidikan

Sebagai organisasi yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar - baik yang

bersifat formal, non formal, atau informal – institusi pendidikan pun akanmendapatkan cukup banyak manfaat bila mengimplementasikan dan menerapkan

modelOPENEDUCATIONdalamkegiatanoperasionalnya,karenapalingtidak:

•  Institusi pendidikan dapat memberikan jenis dan spektrum pelatihan ataupembelajaranyangjauhlebihbanyakdanbervariasikepadaberagamsegmen

pasaryangberbeda-beda,tanpaharuskhawatirdengantingkatefektvitasdan

efisiensiyangrendah;

•  Institusi pendidikan dapat meningkatkan aspek daya saingnya sehingga jauh

lebih kompetitif dibandingkan dengan organisasi sejenis lain karenamenawarkan lebih banyak materi pembelajaran dengan model belajar

mengajaryangdisesuaikandengankebutuhanmasing-masingindividu;

Page 144: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 144/175

 

Halaman144

•  Institusipendidikanyangmemilikitargetvolumeataufrekuensipembelajaranyang tinggi dapat dengan mudah mencapainya karena model keterbukaan

sistemyangadadanpotensipasaryangsangatbesar;

•  Institusi pendidikan dapat secara langsung memberikan manfaat kepadapeserta didiknya melalui pilihan materi pembelajaran yang relevan diambil

olehsangpesertadidik;•  Institusi pendidikan pada saat yang sama memberikan kesempatan pada

sumber daya yang dimiikinya – yaitu guru/dosen dan karyawan/staf untukmeningkatkan kualitasnya – sehingga berdampak langsung pada kinerja

institusiterkait;

•  Institusipendidikansecarabebasdapatmemberikankeleluasaankepadastaf,

karyawan,dansumberdayamanusiayangdimilikinyauntukmengembangkanberbagaikeahlianyangdibutuhkannya,baikyangdiperlukanlangsunguntuk

mendukungpekerjaannyaataupununtukbekalkarirdikemudianhari;

•  Institusi pendidikan dapat meningkatkan peranan staf dan karyawannya di

bdiang lain karena mereka dapat mempelajari ilmu dan keterampilannyasewaktu-waktu;

•  Institusi yang membebaskan karyawannya untuk belajar sambil bekerja

biasanya akan memperoleh komitmen dan integritas yang baik darikaryawannya, sehingga akan meningkatkan kinerja penyelenggaraan proses

belajarmengajaryangdilakukan;

•  Institusi pendidikan dapat meningkatkan efektiitas dan efisiensi dalammegnelola sumber daya manusia yang dimilikinya, terutama dalam hal

peningkatankualitaskompetensidanketerampilanyangdibutuhkan;

•  Institusi pendidikan tidak perlu khawatir jika pada suatu saat peserta didik

yang berminat membludak, karena model pendidikan terbuka ini tidakberpengaruhlangsungterhadapsedikitbanyaknyajumlahpesertadidik;dan

•  Institusi pendidikan mampu melakukan kajian dengan menggunakaninstrumendanprosesyangtelahtersediasehinggaberdasarkanevaluasiyang

ada sanggup memperbaiki kinerjanya di kemudian hari (baca: learningorganisation).

CaraMerancangOPENEDUCATIONBagaimana cara merancang program berbasis model pembelajaran OPEN

EDUCATION? Ada dua cara yang dapat dipergunakan, tergantung dari situasi dan

kondisi yang ada. Situasi pertama adalah jika sang penyelenggara ingin merubahmodel pembelajaran yang telah ada (baca: change), dari yang termutakhir menuju

pada adopsi penuh OPEN EDUCATION; sementara situasi kedua adalah jika yangbersangkutaninginmemulaisemuanyadarinolatau“startingfromscratch”.Terlepas

dari pendekatan mana yang dipergunakan, merubah model belajar mengajar

konvensional menuju OPEN EDUCATION tidak semudah yang dibayangkan, karenamembutuhkanperubahanpolapikirdanpolatindakparapelakunya.Olehkarenaitu

perlu dipersiapkan terlebih dahulu seluruh infrastruktur dan suprastruktur yang

dibutuhkan institusi atau komunitas dalam menyelenggarakan pendidikan berbasisOPEN EDUCATION. Langkah-langkah strategis yang perlu dijalankan dalam

mengembangkan model OPEN EDUCATION disampaikan dalam penjelasan sebagaiberikut.

Page 145: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 145/175

 

Halaman145

Langkah#1:PerubahanParadigmaPembelajaran

Hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan edukasi dan sosialisasi kepada

seluruh pemangku kepentingan utama – terutama manajemen, karyawan,dosen/guru,danpesertadidik–mengenaiselukbelukkonsepOPENEDUCATIONdan

mengapainstitusiterkaitperlumengadopsinya.Tahapinimerupakanyangterpenting

karena harus dibangun keyakinan penuh mengenai keinginan dan kemampuanmenerapkan pendekatan pembelajaran ini. Perlu diperhatikan secara sungguh-

sungguh,OPENEDUCATION bukanlah suatu tujuan,melainkan hanyalah merupakansebuah jalan inovatif (terobosan) yang sedang berkembang saat ini dan menjadi

alternatifjawabanbagikebutuhanpendidikandanpengajaranbagimasyarakatdiera

global–terutamadalammenanggapiprinsipbelajarsepanjanghayat.

Langkah#2:PenetapanObyektifPembelajaran

Walaupun sekilas terkesan klasik, namun ada baiknya dalam era globalisasi yang

serba terbuka ini, dengan segala dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat,

perlu diredefinisikan kembali obyektif dari pendidikan dan pembelajaran. Hampirsemua negara-negara di dunia menyusun paradigma baru pendidikan abad-21,

terutama jika dikaitkan dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri – terutama bagipeserta didik dan komunitas lain di sekitarnya. Obyektif pendidikan dan

pembelajaranini disusundan dikembangkanberdasarkantuntutan kehidupanmasakini, dengan segala tantangan, peluang, dan karakteristiknya; terutama dalam

kaitannya dengan meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia. Dalam konteks

inilah maka prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran seperti apa yang harusdipegang secara teguh harus didefinisikan oleh penyelenggara proses pendidikan.

Hanya melalui prinsip-prinsip pendidikan yang dipegang inilah maka konteks atau

perananOPENEDUCATIONdapatdipahamidandiposisikansecarabenar.

Langkah#3:PengembanganKerangkaProgramBelajar-Mengajar

Setelah seluruh pemangku kepentingan sepakat memberikan dukungan dalam

mengadopsiOPENEDUCATIONdaninstitusitelahmenentukanobyektifpembelajaranmoderen dimaksud, maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan sebuah

kerangka holistik mengenai “pathway” atau peta jejak program pembelajaranberbasisOPENEDUCATION.Kerangkainiakanmenjadipanduanbagipesertadidik

dan instruktur/dosen dalam menyusun kurikulum dan konten pembelajaran.

Kerangka ini juga secara tidak langsung akan menjadi panduan bagi manajemendalam mempersiapkan fasilitas serta sarana prasarana yang dibutuhkan. Intinya

adalah dengan melihat peta ini, semua pemangku kepentingan dapat mengerti danmemahami apa yang dimaksud dengan OPEN EDUCATION, durasi program

pembelajaran, kurikulum dan kontennya, model pembelajarannya, cara belajar

mengajar dan profil instrukturnya, sarana prasarana yang dibutuhkan, dan hal-halterkait lainnya. Termasuk keterkaitannya dengan sistem pendidikan nasional yang

dianutdinegarayangbersangkutan.

Langkah#4:PenyiapanSumberDayaPembelajaran

Ada sejumlah sumber daya pembelajaran yang harus dipersiapkan dalam konteks

adopsiOPENEDUCATIONini,masing-masingadalahsebagaiberikut:

• Instruktur/Dosen: dalam konteks OPEN EDUCATION , fungsi instruktur ataudosen murni sebagai fasilitator dan pelatih (baca: “coaching”), dimana pusat

Page 146: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 146/175

 

Halaman146

ataufokusdaripembelajaranitusendiriadalahpesertadidik.Olehkarenaitu,

para dosen ini harus diberikan bekal yang cukup dalam hal “mendelivery”kelas-kelasataukomunitaspembelajaranberbasisOPENEDUCATION,dimana

secaraprinsipmodelpembelajarannyaadalahteramatsangatfleksibel.Modelpedagogidanparadigmabaruyangdimaksudharusdikuasaiolehparadosen

ini agar mekanisme pembelajaran OPEN EDUCATION dapat berjalan secaraefektif.

•  FasilitasdanSarana Prasarana: karena dalam konteks OPEN EDUCATIONini

peserta didik belajar secara fleksibel, mandiri, dan independen, makaseyogiyanya institusi penyelenggara menyediakan berbagai fasilitas dan

saranaprasaranayangmendukungdanmemungkinkanparapesertadidiknya

untuksecarabebasbelajar,berkreasi,danberkembangselamaprosesberjalan.Kelas-kelas diskusi kecil, laboratorium terbuka, pusat belajar siswa, akses

internet berpita lebar (baca: broadband), dan lain-lain merupakan hal yangperludipersiapkandenganbaik.

• Teknologi Informasi: selain berupa penyediaan jalur internet yang cepat,peranan teknologi informasi dalam konteks OPEN EDUCATION sangatlah

krusial. Pertama, teknologi informasi menjadi tulang punggung atau

“backbone” operasional institusi, dalam arti kata mulai dari prosespendaftaran hingga wisuda, seluruh proses administrasi ditangani secara

otomatis oleh aplikasi terintegrasi. Hal ini dilakukan karena dalam konsepOPEN EDUCATION, belum tentu seluruhpeserta didik berada dalam wilayah

geografis yangsama,sehingga harusadamodelpenyelenggaraanyangefektif

danefisien.Kedua,teknologiinformasimenjadipirantiteknologipembelajaranutama karena hampir seluruh sumber pembelajaran berbasis digital, dan

kebanyakan OPEN EDUCATION diselenggarakan dengan menggunakan

pendekatan e-learning atau virtual campus. Peserta didik dapat melakukanpembelajaransecarafleksibeldarimanasajayangbersangkutanberada,kapan

saja yang bersangkutan mau, dan dengan menggunakan cara apa saja (baca:teknologi). Ketiga, teknologi informasi menjadi medium utama dalam

berkomunikasi antar para pemangku kepentingan, seperti peserta didik,

dosen, pimpinan, karyawan, orang tua siswa, dan lain sebagainya. Dankeempat,teknologiinformasi-lahyangmenghubungkaninstitusidenganpusat-

pusat pembelajaran dunia seperti internet, open university, research and

development center, dan lain sebagainya. Dimana secara bebas dan terbukaseluruh peserta didik dan dosen dapat mencari sendiri berbagai konten

pembelajaran yang dibutuhkan, dalam bentuk berbagai format, seperti teks,gambar,audio,danvideo.

•  JejaringKemitraanSumberPembelajaran– institusiOPENEDUCATIONkerapmenjalin banyak kerjasama dengan institusi lain yang memiliki berbagai

fasilitas dan sumber belajar bermutu. Hal ini untuk meningkatkan relevansi

dari keberadaan OPEN EDUCATION, karena dengan menjalin kerjasamadengan mitra, maka apa yang dipelajari oleh siswa didik benar-benar nyata

dankontekstualdenganapayangterjadidilapangan.Seluruhsiswadandosendapat memanfaatkan jejaring kemitraan yang dibangun oleh institusi ini.

Semakinbanyakbekerjasamadenganberbagaipihak, semakinmeningkatkan

relevansidankinerjainstitusiOPENEDUCATIONdimaksud.

Page 147: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 147/175

 

Halaman147

Langkah#5:PenyusunanModelTataKelolaProsesBelajar

Dan hal terakhir yang tidak kalah pentingya adalah penyusunan model tata kalola

prosespembelajaranberbasisOPENEDUCATIONuntukmenjagakualitasataumutubelajarmengajaryangdilakukan. Model tatakelolainimencakupseluruhkebijakan

hinggaSOP(StandardOperatingProcedure)yangharusdipatuhidandijakankanoleh

seluruhpelaksanadanpesertakegiatanOPENEDUCATION.Tujuanpendidikanadalahuntuk mentransformasikan individu menjadi pribadi yang lebih baik dari masa ke

masa;sehinggatatakelolayangdikembangkanuntukmemastikanobyektiftersebutterpenuhidenganbaik.

PenutupKonsep OPEN EDUCATION bukanlah merupakan suatu mekanisme yang berdiri

sendiri,dalamartikatamerupakansebuahprinsipyangperludiintegrasikandengan

model belajar mengajar termutakhir agar memberikan keleluasaan kepada peserta

didik mengembangkan dirinya semaksimal mungkin. Berhasil tidaknya konsep inidijalankan sangat tergantung pada bagaimana para pemangku kepentingan dapat

mengelola perubahan yang terjadi, baik menanggapi dinamika ekternal yangbergejolak, maupun menghadapi berbagai tantangan dari internal organisasi.

TerlepasdarisetujutidaknyapelaksanaanpembelajaranberbasisOPENEDUCATION,secara hakiki “belajar” merupakan hak dari masing-masing individu, tidak hanya

dalamhalyangbersangkutanbolehmelakukanprosestersebut,tapilebihjauhsang

pembelajar dilindungi hak-haknya untuk berproses sesuai dengan caranya sendiri-sendiri,selagiyangbersangkutantidakmelanggarhak-hakindividuatausosialorang

lain.

Page 148: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 148/175

 

Halaman148

Bagian10

INSTRUMENEVALUASIADOPSI

TEKNOLOGIINFORMASI

Page 149: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 149/175

 

Halaman149

PendahuluanSaat ini telah cukup banyak perguruan tinggi di tanah air yang mengadopsi

pemanfaatanTIK denganberbagaistrategi,kapabilitas,danfiturnyamasing-masing.Negara pun telah cukup banyak membantu mereka, khususnya perguruan tinggi

negeri,dalamhalpemberianbantuanhibahberbagaifasilitasdansaranaprasarana

terkaitdenganTIK,sepertipengadaankomputer,penyewaanbandwidth,penyediaanjejaring, pengembangan konten, dan lain sebagainya. Demikian pula dengan

perguruan tinggi swasta yang melakukan hal yang sama melalui kerjasama denganpihak industri maupun dilakukannya investasi khusus oleh para penyelenggara

pendidikantinggi.

Pada suatu kesempatan, Asosiasi Perguruan Tinggi dan Informatika se-Indonesia

(APTIKOM), bersama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan

Dewan TIK Nasional (Detiknas), menyusun instrumen untuk menilai tingkatkematangan pemanfaatan TIK di kampus. Inisiatif yang disponsori oleh PT Telkom

Tbk. dan Warta Ekonomi ini diberi nama TESCA – yang bermuara pada pemberianpenghargaan dan apresiasi terhadap perguruan tinggi yang telah secara optimum

melakukan penerapan TIK sehingga memberikan manfaat signifikan bagi seluruh

pemangkukepentingannya.Berikutadalahinstrumenyangdimaksuduntukdijadikansebagai bahan pedoman dan panduan dalam melakukan evaluasi atau penilaian

terhadapimplementasiTIKdikampusnyamasing-masing.

InstrumenPenerapanTIKdiPerguruanTinggi1

ProfilPerguruanTinggiNamaPerguruanTinggi : Nama Rektor / Ketua Perguruan

Tinggi:

Alamat : NoTelpon : Email : NamaPenanggungJawabTIK : JabatanPenanggungJawabTIK :

Nama Lembaga Penanggung JawabTIK :

Alamat : NoTelpon : Email :

1InstrumeninidisusunbersamaolehAsosiasiPerguruanTinggiInformatikadanKomputer

(APTIKOM)bekerjasamadenganDirektoratPendidikanTinggiKementrianPendidikanNasional,

DewanTIKNasional,KementrianKomunikasidanInformatikaRepublikIndonesia,TimRisetWarta

Ekonomi,danPTTelkomTbk.dibawahpimpinanProf.RichardusEkoIndrajitselakupenulisdanpemrakarsautamapembuataninstrumen.Instrumeninitelahdiujicobakandi75perguruantinggipadatahun2010untukmendapatkanberbagaipendapatdanmasukansebagairevisiperbaikan.

Page 150: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 150/175

 

Halaman150

InformasiUmumdanTIKPerguruanTinggiJumlahProgramStudi :   Kurangdari10  10-20

  21-30  31-40  41-50  Lebihdari50,sebutkan:_______

JumlahMahasiswa2008/2009 :   Kurangdari500mahasiswa  500–1.000mahasiswa  1.001–2.500mahasiswa  2.501–5.000mahasiswa  5.001–7.500mahasiswa  7.500–10.000mahasiswa  10.001–15.000mahasiswa

  Lebihdari15.000mahasiswa,sebutkan:_______

JumlahDosen/TenagaPengajartetap

danluarbiasa

:

JumlahTenagaAdministrasi :

Luasareakampus :

Kriteria1:TataKelolaTIKPerguruanTinggi

OrganisasiTIK

1.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiunitorganisasikhususyangmengelola

TIKkampus?a.  Ya,sebutkan:_______________

b.  Tidak

2.  PimpinantertinggiyangbertanggungjawabterhadapTIKadapadatingkatan?

a.  Pimpinanperguruantinggi

b.  Direktur/KepalaUnitc.  KepalaSubUnitd.  Lainnya,sebutkan:_______________

3.  BerapakahjumlahstaffdankaryawanyangmengelolaTIKkampus?a.  Kurangdari5orang

b.  5-10orang

c.  10-20orangd.  Lebihdari20orang;sebutkan:_______

4. 

ApakahPerguruanTinggiAndamempunyaiForumTIKyangsecaraberkalamengadakanpertemuan?

a.  Ya,sebutkanperiodikberkala:_______kalipertemuanpertahun

Page 151: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 151/175

 

Halaman151

b.  Tidak

5.  ApakahadafungsiTIKPerguruanTinggiAndayangdikelolamelaluipihakketiga?

a.  Yab.  Tidak

6.  FungsiTIKyangdikelolapihakketiga:

a.  Pengembanganaplikasi

b.  Pengadaanhardware

c.  Pelaksanaanoperasionald.  Pemeliharaanfasilitas

e.  Lainnya:________

7.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiSOP(StandardOperatingProcedure)

dalammengelolapekerjaanTIKyangdilakukanpihakketiga?

a. 

Yab.  Tidak

8.  ApakahPerguruanTinggiAndamemiliki“helpdesk”24jamapabilaterjadi

gangguansistemTIK?a.  Ya,sebutkannomorhelpdesk:______________

b.  Tidak

PerencanaanTIK

1.  PerananTIKdiperguruantinggianda(pilihmaksimum3sesuaimisiTIKkampus):

a.  Penunjangkegiatanakademik b.  Pemungkindayasaing

c.  Tranfomasimodelpendidikan d.  Optimalisasisumberdaya

e.  Pemicuinovasi f.  Pengelolaan/otomatisasiadministrasikampus

g.  Alternatifsumberpendapatan

h.  Pengambilankeputusan i.  Pengukurkinerja

j.  Lainnya:_________________

2.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikirencanastrategispengembanganTIK

yangsecaraformaldisahkanpimpinan?a.  Ya

b.  Tidak

3.  KapanrencanastrategispengembanganTIKkampusterakhirdirevisi?

a.  Kurangdarisetahunlalub.  1-2tahunlalu

c.  3-4tahunlalu

d.  Lebihdari5tahunlalu

4.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikicetakbiruarsitekturTIKkampus?

Page 152: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 152/175

 

Halaman152

a.  Ya,tanggalupdateterakhir:_________________

b.  Tidak

5.  ApakahPerguruanTinggiAndamengalokasikananggaranbelanjaTIKsecararutindanberkesinambungan?

a.  Ya,rata-rataalokasianggaranbelanjaTIKsetahun:Rp___________b.  Tidak

6.  BerapanilaiinvestasiTIKkampusdalamtigatahunterakhir?

a.  KurangdariRp100jutab.  Rp100–Rp250juta

c.  Rp250–Rp500jutad.  Rp500–Rp1Milyar

e.  Rp1-3Milyar

f.  LebihdariRp3Milyar:sebutkan:Rp__________

7.  BerapanilaioperasionalTIKkampusdalamtahun2008?

a.  KurangdariRp50jutab.  Rp50–Rp100juta

c.  Rp101–Rp200jutad.  Rp201–Rp300juta

e.  Rp301–Rp400juta

f.  Rp401–Rp500jutag.  DiatasRp500juta:sebutkan:Rp__________

8.  ApakahPerguruan TinggiAndamemilikiKPI(KeyPerformanceIndicator)dalam

implementasiTIKkampus?a.  Yab.  Tidak

9.  PerguruantinggiandapernahmemperolehhibahTIKdarisumber:a.  Depdiknas/Dikti

b.  Departemenlainc.  Luarnegeri

d.  Lainnya:________________

10. Totalbesarnyadanahibahterbesaryangpernahdiperolehyaitusejumlah:Rp

__________padatahun_______

EvaluasiTIK

1.  TIKPerguruanTinggiAndapernahdievaluasidandiauditoleh:

a.  PihakInternalb.  PihakEksternal

2.  KapanauditterhadapTIKkampusandaterakhirkalidilakukan?

a.  Kurangdari1tahunlalub.  1-2tahunlalu

Page 153: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 153/175

 

Halaman153

c.  3-4tahunlalu

d.  Lebihdari5tahunlalue.  Tidakpernahdiaudit

3.  PerguruantinggiandapernahmemperolehpenghargaanTIK:

a.  Lokalb.  Nasionalc.  Internasional

4.  Sebutkanmaksimal5masalahutamadalamimplementasiTIKPerguruanTinggiAnda?

a.  InvestasiTIKyangmahalb.  Kekurangansumberdayamanusia

c.  Bandwidthyangtidakstabil

d.  Tidakdidukungatasan

e. 

Perubahanteknologif.  Resistensisumberdayamanusia

g.  Kualitasvendorh.  Politikinternal

i.  Lokasijauhdarijangkauanjaringanj.  Polapikiryanglama

k.  Ketakutanmelakukanperubahan

l.  Roadmaptidakjelasm.  Tidakadainsentif

n.  Masalahinfrastruktur,misalnyalistrikatausambungantelepono.  Lainnya:______________

Kriteria2:InfrastrukturdanFasilitasTIKPerguruanTinggi

1.  Berapa jumlah komputer yang dimiliki dan aktif dipergunakan di Perguruan

Tinggi?a.  1-50komputer

b.  51-100komputer

c.  101–250komputerd.  251–500komputer

e.  501–1.000komputerf.  Diatas1.000komputer,sebutkan:___________komputer

2.  BerapapersensistemoperasidiPerguruanTinggiAndayangtelahlisensipenuh/legal?

a.  Kurangdari10%

b.  10%-30%c.  30%-50%

d.  50%-75%e.  Lebihdari75%

f. 

Sudah100%

Page 154: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 154/175

 

Halaman154

3.  BerapajumlahserverdiPerguruanTinggianda:

a.  Kurangdari3buahb.  3-5buah

c.  6-10buahd.  11-25buah

e.  Diatas25buah;sebutkan:___________buah

4.  Fungsiserver

a.  AppicationServer   Ya   Tidakb.  DatabaseServer   Ya   Tidak

c.  MailServer   Ya   Tidakd.  MultimediaServer   Ya   Tidake.  SMSGateway   Ya   Tidak

f.  WebServer   Ya   Tidakg.  BlogServer   Ya   Tidak

h.  Chatserver   Ya   Tidak

5.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiintranet(LAN/MAN)?a.  Ya

b.  Tidak

6.  BerapapersenkomputerdiPerguruanTinggiAndaterhubungLAN?

a.  SemuakomputerbelumterhubungLANb.  Kurangdari50%komputerPerguruanTinggiterhubungLAN

c.  Sebanyak50%-75%komputerPerguruanTinggiterhubungLAN

d.  Lebihdari75%komputerPerguruanTinggiterhubungLANe.  Seluruhkomputertelahsalingdihubungkan

7.  Metodekoneksiinternetyangdigunakana.  DedicatedInternet(LeasedLine),bandwidth:_______

b.  BroadbandInternet,bandwidth:1Mbpsc.  Lainnya,sebutkan:________

8.  BerapakapasitasbandwidthinternetyangdimilikiPerguruanTinggi?a.  Kurangdari512Kbps

b.  Antara512Kbps–1Mbps

c.  Antara1Mbps–10Mbpsd.  Antara10Mbps–50Mbps

e.  Antara50Mbps–100Mbpsf.  Diatas100Mbps,sebutkan:________Mbps

9.  Berapakapasitasbandwidthinternetdomestik(viaIIX)yangdimilikiPerguruanTinggi?

a.  Tidakadab.  Kurangdari512Kbps

c.  Antara512Kbps–1Mbps

d.  Antara1Mbps–10Mbpse.  Antara10Mbps–50Mbps

f.  Antara50Mbps–100Mbps

Page 155: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 155/175

 

Halaman155

g.  Diatas100Mbps,sebutkan:________Mbps

10. ApakahPerguruanTinggiandamenyediakanareahotspot(aksesinternet

wireless)untuklingkunganPerguruanTinggi?a.  Ya

b.  Tidak

11. BerapapersenwilayahPerguruanTinggiAndayangtercoverareahotspot?

a.  Belumtercoverareahotspot

b.  Tercoverkurangdari30%c.  Tercover30%-50%

d.  Tercover50%-75%e.  Tercover>75%

f.  Sudahtercover100%

12. Mediaaksesyangdigunakandilingkungankampus(Maksimal3):a.  Handphone

b.  PDAc.  PC

d.  Notebooke.  Blackberry

f.  Kios(PCUmum)

g.  Lain-lain:___________________________________

13. BerapapersenTenagaPengajaryangsudahmemanfaatkanmediaaksestersebut?a.  Kurangdari30%

b.  30%-50%c.  50%-75%d.  Lebihdari75%

e.  Sudah100%

14. BerapapersenMahasiswayangsudahmemanfaatkanmediaaksestersebut?

a.  Kurangdari30%b.  30%-50%

c.  50%-75%

d.  Lebihdari75%e.  Sudah100%

15. BerapapersenMahasiswayangmembawakomputerpribadikekampus?

a.  Kurangdari10%

b.  10%-30%c.  30%-50%

d.  50%-75%

e.  Lebihdari75%f.  Sudah100%

16. Apakah Perguruan Tinggi Anda memiliki contingency plan apabila terjadi

gangguanpadasistemTIK?a.  Ya

Page 156: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 156/175

 

Halaman156

b.  Tidak

Kriteria3:SistemdanAplikasiTIKPerguruanTinggi

1.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiaplikasibelajarmengajar:

a.  e-Learning   Ya   Tidakb.  Registrasionline   Ya   Tidak

c.  Pengisianformulirrencanastudionline

  Ya   Tidak

d.  Daftarnilaionline   Ya   Tidake.  Jadwalkuliahonline   Ya   Tidak

f.  Absensionline   Ya   Tidakg.  Lainnya:PendaftaranUjianHer&TA

  Ya   Tidak

2.  Aplikasibelajarmengajarinidapatdiaksesmelalui:

a.  Internet,URL:www.bsi.ac.idb.  Intranet,URL:_____________

c.  Lainnya:_______________

3.  ApabilaPerguruanTinggiAndamemilikieLearning,berapapersenmatakuliah

yangsudahdapatdiaksesmelaluieLearning?

a.  Kurangdari5%b.  5-20%

c.  20-50%

d.  Lebihdari50%

4.  Jumlahrata-ratapesertaeLearningsetiapbatch:a.  Kurangdari10peserta

b.  11-20peserta

c.  20-50pesertad.  Lebihdari50peserta

5.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiaplikasiatausisteminformasiyang

terkaitAdministrasiPerguruanTinggi:

a. 

SistemInformasikepegawaian  

Ya 

Tidakb.  Sisteminformasikeuangan   Ya   Tidakc.  Sisteminformasiasetperguruan

tinggi  Ya   Tidak

d.  Lainnya:Sisteminformasiakademik

  Ya   Tidak

6.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiaplikasiatausisteminformasi

pengambilankeputusan(misal:sisteminformasiuntukeksekutif/pimpinan

perguruantinggi)?a.  Ya

b.  Tidak

Page 157: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 157/175

 

Halaman157

7.  Sistem pengambilan keputusan yangdipakai pimpinan Perguruan Tinggi bisa di

aksesmelalui:a.  Internet,URL:________

b.  Intranet,URL:________c.  Lainnya:_______

8.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiaplikasipenunjangberbasiskanTIKyang

digunakansecaraaktif(misal:eLibrary,eCareer)

a.  Ya

b.  Tidak

9.  SistemeLibraryPerguruanTinggiAndabisadiaksesmelalui:a.  Internet,URL:________

b.  Intranet,URL:________

c.  Lainnya:_______

10. ApakelengkapanfiturdarieLibrary/sistemmanajemenperpustakaantersebut:

a.  KatalogOnline   Ya   Tidakb.  SirkulasiBuku   Ya   Tidakc.  ReservasiBukuOnline   Ya   Tidak

d.  Lainnya:_______________   Ya   Tidak

11. BerapapersenTenagaPengajaryangsudahmemanfaatkaneLibrarytersebut:a.  Kurangdari30%

b.  30%-50%c.  50%-75%

d.  Lebihdari75%e.  Sudah100%

12. BerapapersenMahasiswayangsudahmemanfaatkaneLibrarytersebut:

a.  Kurangdari30%b.  30%-50%

c.  50%-75%d.  Lebihdari75%

e.  Sudah100%

13. BerapalamaPerguruanTinggiAndamembangunsistemdanaplikasiTIK?"a.  Kurangdari2Tahun

b.  3-5Tahunc.  Diatas5Tahun

Kriteria4:InformasidanKontenTIKPerguruanTinggi

1.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikibahanajarmatakuliahdigitalyangbisa

didownload?

a.  Ya,alamatURL:_______________b.  Tidak

Page 158: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 158/175

 

Halaman158

2.  Berapajumlahmatakuliahyangsudahterdigitalisasi.a.  Kurangdari10matakuliah

b.  10-20matakuliahc.  21-50matakuliah

d.  51-100matakuliahe.  Lebihdari100matakuliah:sebutkan:_______________

3.  Berapajumlahmateri/bahanajaryangsiapdidownload?

a.  Kurangdari10materikuliahb.  10-20materikuliah

c.  21-50materikuliahd.  51-100materikuliah

e.  Lebihdari100materikuliah;sebutkan:_______________materikuliah

4. 

JeniskoleksidigitallaindiPerguruanTinggiAndayangbisadidownload:a.  Tesis,URL:_________

b.  Disertasi,URL:________c.  Journal/Ebook,URL:________

d.  Lainnya:___________,URL:________

5.  Berapa banyak tenaga pengajar/dosen di Perguruan Tinggi Anda yang memiliki

webblogpribadi?a.  Tidakada/Tidaktahu

b.  Kurangdari10orangdosenc.  10-20orangdosen

d.  21-50orangdosene.  51-100orangdosenf.  Lebihdari100orangdosen;sebutkan:_____________orangdosen

6.  Perguruan Tinggi Anda memiliki fasilitas komunikasi untuk mahasiswa, dosen,danalumnidalambentuk:

a.  Milis   Ya   Tidak Nama:_________________

b.  ForumDiskusi   Ya   Tidak Nama:_________________

c.  NewsGroup   Ya   Tidak Nama:_________________

d.  Forumalumni   Ya   Tidak Nama:_________________

7.  Koleksivisualmultimediabisadiaksesmelalui:

a.  Internet,URL:________b.  Intranet

c.  Lainnya:_______

8.  Berapajumlahhasil-hasilpenelitian/jurnalyangsudahdipublikasikanmelalui

mediainternet?.a.  Tidakada/Tidaktahu

b.  Kurangdari10buahc.  10-20buah

d.  21-50buahe.  51-100buah

Page 159: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 159/175

 

Halaman159

f.  Lebihdari100buah;sebutkan:_____________buah

9.  TIKPerguruanTinggiAndadipergunakanuntukberkolaborasidenganperguruan

tinggi:a.  Dalamnegeri,sebutkan:____________

b.  Luarnegeri,sebutkan:____________

10. TIKPerguruanTinggiAndadipergunakanuntukberkolaborasidengan

stakeholderslaindiluarperguruantinggi:

a.  Dalamnegeri,sebutkan:____________ b.  Luarnegeri,sebutkan:____________

Kriteria5:StakeholderTIKPerguruanTinggi

1.  PerguruanTinggiAndamenyediakanemailaccount(misal:ac.id)untuk:

a.  Mahasiswa   Ya   Tidakb.  Dosen   Ya   Tidak

c.  Staf   Ya   Tidak

2.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikiprogrampelatihanrutinSDMTIKkampus?

a.  Ya

b.  Tidak

3.  SiapakahyangmenjaditargetutamapelatihanTIKkampus?a.  Mahasiswab.  TenagaPengajar/Dosen

c.  Stafkampusd.  StafTIKkampus

e.  Masyarakatluarkampus

4.  BerapafrekuensipelatihanSDMTIKkampusdalamsatutahun?

a.  Kurangdari5kalisetahunb.  5-12kalisetahun

c.  Lebihdari12kaliselamasetahun

5.  Jenispelatihanyangdilakukan:

a.  Aplikasioffice(misal:aplikasipengolahkata,pengolahdata,presentasi)

b.  Aplikasikhusus(misal:aplikasipemrograman,web)c.  Hardware

d.  Lainnya:_____________

6.  ApakahPerguruanTinggiAndamemilikibagianyangmengelolapelatihanTIK

kampus?a.  Ya,yaitu:_______________

b.  Tidak

Page 160: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 160/175

 

Halaman160

7.  AksesinternetyangterbukadanbisadigunakankomunitasdiPerguruanTinggi

Anda:a.  Hanyadibukapadajamtertentusaja,yaitu__________

b.  24jamsehari,hanyapadaharikerjac.  24jamsetiapharitermasukharilibur

8.  ApakahPerguruanTinggiAndamenyediakanruangankhususuntukakses

internetdiluarjamkuliah?

a.  Ya

b.  Tidak

9.  ApakahPerguruanTinggiAndasudahterkoneksidenganjaringanWANJardiknas?a.  Ya

b.  Tidak

10. ApakahPerguruanTinggiAndamemberikanlayananonlineuntuk:a.  Orangtuasiswa,alamatURL:_______________

b.  Jajaranmanajemenakademik,alamatURL:_______________c.  Institusipendidikanlainnya,alamatURL:____________

d.  Industridanbisnis,alamatURL:____________e.  Masyarakatluas,alamatURL:____________

11. SaranaapayangPerguruanTinggiAndapergunakanuntuksosialisasifasilitas

TIKkepadastakeholder?a.  Pamflet/Brosur

b.  Websiteresmikampus

c.  SeminaratauPertemuand.  Lainnya,sebutkan:____________

CaraPenilaianSetelah kampus menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan pada instrumen

tersebut, maka dapat dihitung nilai atau score akhir dengan menggunakan carasebagaiberikut.

Langkah1:ScoringHasilEvaluasiDiri

Berdasarkanjawabanyangdiisi,konversikankedalamangkadenganmenggunakantabelsebagaiberikut.

Kriteria1:TataKelolaTIKPerguruanTinggi

OrganisasiTIK

1. a 1

b 0

2. a 4

b 3

c 2

d 1

Page 161: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 161/175

 

Halaman161

3. a 1

b 2

c 3

d 4

4. a 1

b 0

5. a 1

b 0

6. a 1

b 1

c 1

d 1

e 1

7. a 1

b 0

8. a 1 b 0

PerencanaanTIK

1. a 1

b 1

c 1

d 1

e 1

f 1

g 1 h 1

i 1

j 1

2. a 1

b 0

3. a 4

b 3

c 2

d 1

4. a 1 b 0

5. a 1

b 0

6. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

7. a 1 b 2

Page 162: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 162/175

 

Halaman162

c 3

d 4

e 5

f 6

g 7

8. a 1

b 0

9. a 1

b 1

c 1

D 1

10. - 1

EvaluasiTIK

1. a 1

b 12. a 4

b 3

c 2

d 1

e 0

3. a 1

b 2

c 3

4. a -1

b -1 c -1

d -1

e -1

f -1

g -1

h -1

i -1

j -1

k -1

l -1 m -1

n -1

o -1

Kriteria2:InfrastrukturdanFasilitasTIKPerguruanTinggi

1. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5 f 6

Page 163: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 163/175

 

Halaman163

2. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

3. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

4. a Ya=1,Tidak=0

b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

d Ya=1,Tidak=0

e Ya=1,Tidak=0 f Ya=1,Tidak=0

g Ya=1,Tidak=0

h Ya=1,Tidak=0

5. a 1

b 0

6. a 0

b 1

c 2

d 3

e 47. a 1

b 1

c 1

8. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

9. a 0 b 1

c 2

d 3

e 4

f 5

g 6

10. a 1

b 0

11. a 0

b 1 c 2

Page 164: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 164/175

 

Halaman164

d 3

e 4

f 5

12. a 1

b 1

c 1

d 1

e 1

f 1

g 1

13. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

14. a 1 b 2

c 3

d 4

e 5

15. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 616. a 1

b 0

Kriteria3:SistemdanAplikasiTIKPerguruanTinggi

1. a Ya=1,Tidak=0

b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

d Ya=1,Tidak=0

e Ya=1,Tidak=0

f Ya=1,Tidak=0 g Ya=1,Tidak=0

2. a 1

b 1

c 1

3. a 1

b 2

c 3

d 4

4. a 1

b 2 c 3

Page 165: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 165/175

 

Halaman165

d 4

5. a Ya=1,Tidak=0

b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

d Ya=1,Tidak=0

6. a 1

b 0

7. a 1

b 1

c 1

8. a 1

b 0

9. a 1

b 1

c 1

10. a Ya=1,Tidak=0 b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

d Ya=1,Tidak=0

11. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

12. a 1

b 2 c 3

d 4

e 5

13. a 1

b 2

c 3

Kriteria4:InformasidanKontenTIKPerguruanTinggi

1. a 1

b 02. a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

3. a 1

b 2

c 3

d 4

e 54. a 1

Page 166: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 166/175

 

Halaman166

b 1

c 1

d 1

5. a 0

b 1

c 2

d 3

e 4

f 5

6. a Ya=1,Tidak=0

b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

d Ya=1,Tidak=0

7. a 1

b 1

c 18. a 0

b 1

c 2

d 3

e 4

f 5

9. a 1

b 1

10. a 1

b 1Kriteria5:StakeholdersTIKPerguruanTinggi

1. a Ya=1,Tidak=0

b Ya=1,Tidak=0

c Ya=1,Tidak=0

2. a 1

b 0

3. a 1

b 1

c 1 d 1

e 1

4. a 1

b 2

c 3

5. a 1

b 1

c 1

d 1

6. a 1 b 0

Page 167: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 167/175

 

Halaman167

7. a 1

b 2

c 3

8. a 1

b 0

9. a 1

b 0

10. A 1

B 1

C 1

D 1

E 1

11. A 1

B 1

C 1

D 1

Langkah2:HitungNilaiSub-TotalperKriteria

Setelahnilaidikonversi,untukmasing-masingkriteria,jumlahkansubtotalnilaiyangdiperoleh dan lakukan konversi dengan menggunakan rumus normalisasi sebagai

berikut:

•  K1=Subtotal1/56*100 NilaiTataKeloladanManajemen

•  K2=Subtotal1/71*100 NilaiInfrastrukturdanFasilitas

• K3=Subtotal1/46*100 NilaiSistemAplikasi

•  K4=Subtotal1/36*100 NilaiKontendanDatabase

•  K5=Subtotal1/29*100 NilaiSumberDayaManusia

Langkah3:HitungNilaiTotalAkhir

Setelah dilakukan penghitungan terhadap sub-total nilai masing-masing kriteria,

makadilakukanlahperhitungannilaiakhirsebagaiberikut:

SCORE=K 1*0.25+K 2*0.15+K 3*0.20+K 4*0.15+K 5*0.25

Langkah4:MengartikanNilaiAkhir

Denganmelihatnilaiakhiryangdihasilkan,makadapatdiambilsejumlahkesimpulan

mengenai seberapa besar sebuah perguruan tinggi telah melakukan adopsi penuh

terhadapTIKdalamkonteksmenujuimplementasiparadigmapendidikanabadke-21.Sebelummenggolongkaninstitusiterkaitberdasarkantingkatadopsiyangdimaksud,

perlu dilihat terlebih dahulu arti dari masing-masing sub-total nilai per kriteria

sebagaimanaterlihatdalamtabelberikutini.

Page 168: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 168/175

 

Halaman168

SCORE

<20.00

SCORE

20.00-39.99

SCORE

40.00-59.99

SCORE

60.00-79.99

SCORE

>=80

Kriteria

1

Manajemen

Ad-Hoc

Manajemen

Berpola

Manajemen

Standar

Manajemen

Mahir

Manajemen

BestPractice

Kriteria2

InfrastrukturAd-Hoc

InfrastrukturMinimal

InfrastrukturStandar

InfrastrukturModeren

InfrastrukturMutakhir

Kriteria3

AplikasiMinimalis

AplikasiSporadis

AplikasiStandar

AplikasiTersistem

AplikasiTerintegrasi

Kriteria

4

Konten

Minimalis

Konten

Sporadis

Konten

Terstruktur

Konten

Tersistem

Konten

Terintegrasi

Kriteria

5

SDM

Terbatas

SDMCukup SDMMahir SDMUnggul SDMInovatif

Palingtidakperguruantinggidimaksuddapatdibagimenjadi5(lima)tingkatankelas

sebagaimanadijelaskansebagaiberikut.

•  TingkatMula(SCOREdibawah20.00)Institusiyangberadapadakelompokinimerupakan“pendatangbaru”dalamarti

kata masih belajar mengimplementasikan TIK dalam menunjang proses belajarmengajar.Banyakhalyangmasihharusdilakukanolehinstitusipendidikantinggi

yang berada pada kelompok ini, terutama dalam hal: (i) merubah paradigma

pembelajaran;(ii)melatihsegenapSDM;(iii)menambahinvestasisarana/fasilitasTIK; (iv) membuat perencanaan strategis TIK; dan (v) mengembangkan proses

pembelajaran berbasis TIK. Karena masih dalam tahap belajar, biasanya yang

terjadi adalah semuanya serba “ad-hoc” dan sporadis. Inisiatif yang ada masihbersifat individualistis, berasal dari satu atau dua orang yang berfungsi sebagai

agen perubahan atau “champion of change”. Yang bersangkutan biasanya masihdalam proses “perjuangan” untuk mengajak, mensosialisasikan, membuka

wawasan, dan mencoba membuktikan kepada para pemangku kepentingan lain

mengenai besarnya manfaat yang akan dirasakan oleh semua pihak yangmengadopsiimplementasiTIKdiinstitusipendidikantinggi.

•  TingkatPratama(SCORE20.00-39.99)

PadatingkatiniinstitusimulaiberusahauntukmembangunsumberdayaTIK-nyauntuk memenuhi persyaratan minimal. Kriteria minimal dapat dilihat dari

berbagai aturan atau “benchmark” yang ada, misalnya: (i) standar BSNP; (ii)

kebutuhan pengguna; (iii) peraturan Dikti; (iv) buku putih TIK; (v) studikomparasi; dan lain sebagainya. Dengan dipenuhinya kebutuhan minimum ini

maka para pesertadidik,instruktur,danmanajemenpeneyelenggaratelahdapat

memberikannilaitambah terhadapprosespendidikandanpembelajaranmelaluipemanfaatanTIK–walaupunsecarakinerjaatauperformamasihjauhdaritarget

atauekspektasipemangkukepentingan.

Page 169: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 169/175

 

Halaman169

•  TingkatMadya(SCORE40.00-59.99)Secara prinsip, tahapan ini adalah merupakan target yang harus dicapai oleh

instittusi pendidikan tinggi. Suatu kondisi dimana secara rapi, terstruktur, danjelas peranan, fungsi, prosedur, dan mekanisme pemanfaatan TIK telah disusun

oleh institusi yang bersangkutan dan telah tersosialisasi dengan baik dalamlingkungan kampus. Konsep pemanfaatan TIK pun telah mulai terlihat

integrasinya dengan aktivitas belajar mengajar sehari-hari, karena semenjak

instruktur mengajar hingga peserta didik mengikuti ujian, terlihat secara jelasdimana saja peranan formal TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

mereka. Keharusan memiliki dan menggunakan email, keharusan seluruhbahan

kuliahdisimpandalambentukdigitalpadaportalinstitusi,keharusansetiapdosenuntuk mencari bahan termutakhir via internet, keharusan manajemen untuk

menjalinkomunikasiviainternetdenganpemerintah,danlainsebagainya–hanyamerupakan salah satu kewajiban yang harus diikuti seluruh stakeholder dalam

rangkamenginstitutionalisasikanimplementasiTIK.

•  TingkatPranata(SCORE60.00-79.99)

ImplementasiTIKsecaraoptimalmerupakankatakuncibagiinstitusiyangtelahberada pada tahapan ini. Untuk mengetahui optimal tidaknya penerapan TIK,

harusadarumusan,ukuran,daninstrumentasikuantitatifyangdijadikansebagaitolakukurkeberhasilanpemanfaatanTIKbagipendidikantinggi.Dalamkonteks

ini,manajemenperguruan tinggi telahmenetapkanberbagaiukuran kinerjaatau

“Key Performance Indicators” yang harus menjadi target seluruh instruktur,peserta didik, manajemen, staf, bahkan orang tua sang peserta didik. Karena

sifatnya yang “beyond standar”, maka hanya perguruan tinggi yang telah cukup

lama berpengalamandalammengimplementasikanTIKdapatberadapada posisisemacamini.

•  TingkatParipurna(SCORE80.00keatas)

Akhirnya, tahap paripurna baru akan tercapai jika pada kenyataannya institusiterkait telah menjadi model atau panutan dari perguruan tinggi lain yang ingin

mengimplementasikan TIK secara baik dan benar. Pada kondisi ini, institusi

tersebut telah berhasil menkonvergensikan dan mengintegrasikan secara penuhantara TIK dengan sistem pendidikan dan pembelajaran (baca: “seamless

integration”) yang dianut. Dengan demikian, maka paradigma “tekno sains”

sebagai penciri model pendidikan dan pembelajaran abad ke-21 telah dapatdiadopsi dengan baik dan memberikan nilai tambah signifikan bagi seluruh

pemangkukepentingan.

PenutupPerludiingat,bahwaukuranbukanlahmerupakantujuan,tapihanyasalahsatu“tool”atau alat bantu untuk mengecek sejauh mana tujuan utama telah tercapai, dan apa

sajayangharusdiperhatikansecarasungguh-sungguh.Demikianlahperananstrategisdari instrumen adopsi TIK di perguruan tinggi yang dipaparkan ini, yang mudah-

mudahan dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang berkepentingan dengan

peningkatankualitaspendidikandanpembelajarandikampus-kampus.

Page 170: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 170/175

 

Halaman170

DaftarPustaka

Banks, James A. (Editor). (2003). Diversity and Citizenship Education: GlobalPerspectives.SanFrancisco:Jossey-BassPublisher.

Beetham,Helen,andRhonaSharpe.(2009).RethinkingPedagogyforadDigitalAge:DesigningandDeliveringE-Learning.NewYork:Routledge.

Bonk,CurtisJ.andKeZhang.(2008).EmpoweringOnlineLearning:100+Activitiesfor

Reading,Reflecting,Displaying,andDoing.JosseyBassPublisher.

Brown,JohnSeely.(2005).NewLearningEnvironmentsforthe21stCentury.Forum

fortheFutureofHigherEducationAspenSymposium.

Chadha, Gaurav, and S.M. Navay Kumail. (2003). E-Learning An Expression of theKnowledgeEconomy.TataMcGrawHill.

Cisco Systems. (2008). Connected School - Equipping Every Learner for the 21stCentury:aWhitePaper.CiscoInternalPublisher.

Collins, Allan, and Richard Halvesron. (2009). Rethinking Education in the Age of

Technology: The Digital Revolution and Schooling in America (Technology,Education--Connections (Tec)) (Technology, Education-Connections, the Tec

Series).JohnSeelyBrownPublisher.

Conrad, Rita-Marie and J. Ana Donaldson. (2011). Engaging the Online Learner:

Activities and Resources for Creative Instruction. John Wiley and SonsPublishing.

Cope,Bill,andMaryKalantzis.(2009).UbiquitousLearning.TheUniversityofIllinoisPublisher.

Dent, H., Jr. (1995). Jobshock: Four new principles transforming our work and

business.NewYork:St.Martin'sPress.

Ellis, Robert, and Peter Goodyear. (2009). Students’ Experiences of e-Learning in

HigherEducation:theEcologyofSustainableInnovation.RoutledgePublishingCompany.

Friedman, Thomas. (2005). The World is Flat: a Brief History of the Twenty-First

Century.UnitedStates:Farrar,StrausandGirouxPublisher.

Garrison, D.R., and Terry Anderson. (2003). E-Learning in the 21st Century: A

FrameworkforResearchandPractice.NewYork:RoutledgeFarmer.

Gibbons,Michael.(1998).HigherEducationRelevanceinthe21stCentury.TheWorldBankPublisher.

Iiyoshi,Toru,M.S.VijayKumar,andJohnSeelyBrown.(2010).OpeningUpEducation:The Collective Advancement of Education through Open Technology, Open

Content, and Open Knowledge. Carnegie Foundation for the Advancement ofTeaching.

Page 171: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 171/175

 

Halaman171

Jonassen, David H. (2000). Computers as Mindtools for Schools: Engaging Critical

Thinking,2e.

Jukes, Ian, Ted McCain, Lee Crockett and Mark Prensky. (2010). Understanding theDigital Generation: Teaching and Learning in the New Digital Landscape. The

21stCenturyFluencyCompany.

Klor,JorgedeAlva.(2000).RemakingtheAcademy.EducauseReview,March/April.

Kolderie, Ted, andTimMcDonald. (2009).HowInformationTechnology CanEnable

21stCenturySchools.InformationTechnologyandInnovationFoundation.

Latchem,Colin,andInsungJung.(2010).DistanceandBlendedLearninginAsia.New

York:RoutledgePublisher.

Lehman, Rosemary M. and Simone C.O. Conceicao. (2010). Creating a Sense ofPresenceinOnlineTeaching.Jossey-BassPublisher.

Mason, Robin, and Chris Pegler. (2007). The Educational Potential of e-Portfolios:

SupportingPersonal DevelopmentandReflective Learning(Connectingwith E-

Learning).NewYorkCity:RoutledgePublisher.

Mayer,Richard.(2001).Multi-MediaLearning.UK:CambridgeUniversityPress.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

PustekkomKemendiknas.Jakarta:PenerbitKreasindo.

Muchtar dan Iskandar. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi InformasidanKomunikasi(SebuahOrientasiBaru).Jakarta:GaungPersadaPress.

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:

PenerbitAlfaBeta.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi.Bandung:PenerbitAlfaBeta.

Naisbitt,J.(1982).Megatrends.NewYork:WarnerBooks,Inc.

Noer,Muhammad.(2009).SoftwarePembelajaran:SebuahBukuyangakanMelejitkan

PotensiAnakDidik.Bandung:PustakaInsanMadani.

November, Alan C. (2010). Empowering Students With Technology. United States:SAGECompany.

Pilzer,P.(1990).UnlimitedWealth.NewYork:CrownPublishingGroup.

Prasojo,LantipDiat,danRiyanto.(2011).TeknologiInformasiPendidikan:MembahasMeteriDasarTeknologiInformasiyangWajibDikuasaiPemulaTI.Yogyakarta:

PenerbitGavaMedia.

Prawiradilaga, Dewi Salma, dan Eveline Siregar. (2002). Mozaik Teknologi

Pendidikan.Jakarta:PenerbitUniversitasNegeriJakarta.

Reigeluth,C.M.,Watson,W.R.,Watson,S.L.,Dutta,P.,Chen,Z.,&Powell,N.D.P.(2008).Roles for technology in the information-age paradigm of education: Learning

ManagementSystems.EducationalTechnologyPublisher.

Page 172: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 172/175

 

Halaman172

Rice,William.(2006).MoodleE-LearningCourseDevelopment:Acompleteguideto

successfullearningusingMoodle.PacktPublishingCompany.

Rose,David,AnneMeyer,andNicoleStrangman.(2002).TeachingEveryStudentintheDigital Age:UniversalDesign forLearning.United States: ASCDPublishing

Company.

Rosenberg, Marc Jeffrey.(2000).E-Learning: Strategies forDelivering Knowledge in

theDigitalAge.UnitedStates:McGrawHill.

Sigri, Unsal. (2010). Paradigm Shift in Educational Management: an Evaluation ofDistributedLearningasFutureApproach.TOJET:TheTurkishOnlineJournalof

EducationalTechnology–April2010,volume9Issue2.

Smaldino, Sharon, Deborah Lowther, dan James Russell. (2008). Instructional

TechnologyandMediaforLearning.NewYork:PrenticeHall.

Stefani,Lorraine,RobimMason,andChrisPegler.(2007).TheEducationalPotentialofe-Portfolios: Supporting Personal Development and Reflective Learning(ConnectingwithE-learning).RoutledgePublisher.

Stevick, Earl W. (1998).Working withTeaching Methods:What’s at Stake?. Boston:

ThomsonLearningInc.

Sudjana,Nana,danAhmadRivai.(2009).TeknologiPengajaran.Bandung:SinarBaru

Algensindo.

Syukur,FatahNC.TeknologiPendidikan.RaSAILMediaGroup.

Toffler,A.(1990).Powershift.NewYork:BantamBooks.

Trilling,Bernie,andCharlesFadel.(2009).21CenturySkills:LearningforLifeinOur

Times.

UNESCO-AlihbahasaolehRusli.(2002).TeknologiKomunikasidanInforamsidalamPendidikan: Kurikulum untuk Sekolah dan Program Pengembangan Guru.

Jakarta:GPPress.

UNESCO.(1998).HigherEducationintheTwenty-FirstCentury:VisionandMission.

WorldConferenceonHigherEducation–VolumeIV.Paris,5-9October1998.

Uno, Hamzah, dan Nina Lamatenggo. (2010). Teknologi Komunikasi dan InformasiPembelajaran.Jakarta:PenerbitBumiAksara.

Unterhalter,ElaineandVincentCarpentier.(2010).Universitiesintothe21 st Century:GlobalInequalitiesandHigherEducation:WhoseInterestsareWeServing?.New

York:PalgraveMacmillen.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta:PenerbitRinekaCipta.

Zucker. (2008). Transforming Schools with Technology: Smart Use of Digital ToolsHelps Achieve Six Key Education Goals. Cambridge, USA: Harvard Education

Press.

Page 173: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 173/175

 

Halaman173

Indeks

 Aactionresearch·38,62AdvancedSearch·129

afektif·15,115,117,135

appliedresearch·38

APTIKOM·145,171

Arsitektur·56,57,58,59,60,63,64,66,67,85

C CBT·47,73,135

CenterOfExcellence·27

Cobit·84,85,89,96

CollaborativeLearning·112Computer-AssistedLearning·134

CooperativeLearning·112

CoreSystem·60

cost-benefit·64,69,87,93

CourseManagement·61,101

creditearning·75

credittransfer·75

DDecisionSupportSystem·15,20,75

Detiknas·145digitalimmigrant·30,31

digitalnative·30,31

digitalisasi·11,17,36,72,128

DistanceLearning·133

E e-book·37,38,46

E-Campus·101

edutainment·18,33

e-education·18,114

e-journal·37,38,46,101

E-Laboratory·101e-learning·9,12,17,23,24,39,40,46,61,73,74,

101,114,132,142,166,167

e-library·17,37,40,46,101

e-literacy·72,79,98

E-Publication·101

ExaminationManagement·61

F FlexibleLearning·133

Ggenerasimilenial·8GoodGovernance·51

governance·43,51,53,66,70,80,81,84,94,96,

117,121

Gutenberg·11

H HAKI·16,22,60,62,72,120,125,128,129

helpdesk·105

hotspot·44,77

I IndependentLearning·133

IndividualisedLearning·133

intellectualcapital·23,62,72

InteractiveLearning·135

K KBK·15,16,35

kecerdasan·12,13,18,22

KeyPerformanceIndicators·165kognitif·15,24,48,112,115,117,135

LLAN·77,98,132,150

lifelonglearning·33

lifelonglearning·114

M MAN·98,132,150ManagementInformationSystem·15,20,75,102

Metclafe·25

Oonline·47,78,104,132,152,156

OnlineLearning·132,166

OPENEDUCATION·5,6,130,131,132,135,136,

137,138,139,140,141,142,143

OPENLEARNING·131,132,135,136,137,140,141

OpenCourseWare·120

outsource·24

Page 174: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 174/175

 

Halaman174

P PBA·112

PBL·112

PDA·8,19,20,37,43,47,63,98,132,151

PersonalDigitalAssistant·8,19,37,43,63,98

PLP·112psikomotorik·115,117,135

PublicPrivatePartnerships·27

RRACI·81

Resource-BasedLearning·134

S scholar·34,49,71,75,123searchengine·24,34,49,62,104,111,123,124

Self-SupportedLearning·134

sharedresources·21,26,47,54,74

SocialNetworking·100

SOP·66,81,143,147

Studentcenteredlearning·134

Student-CenteredLearning·134

SupportingModules·60

T TARIF·80

TeachingManagement·61

technologyliteracy·8

teknosains·129,165

TESCA·145

U UbiquitousLearning·73,166

UNESCO·8,12,18,30,31,114,168

URL·36,124,129,152,153,154,156

V videostreaming·39

VirtualClass·61VirtualLearning·132

W WAN·77,98,132,156

Work-BasedLearning·135

Page 175: Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21

5/11/2018 Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-informasi-dan-perguruan-tinggi-menjawab-tantangan-pendidikan-abad-ke-21 175/175

 

Halaman175

ProfilPenulis

RichardusEkoIndrajit ,gurubesarilmukomputerABFIInstitutePerbanas,dilahirkandiJakartapada tanggal 24 Januari 1969. Menyelesaikan studi program Sarjana Teknik Komputer dari

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan predikat Cum Laude, sebelum

akhirnyamenerimabeasiswadariKonsorsiumProductionSharingPertaminauntukmelanjutkan

studi di Amerika Serikat, dimana yang bersangkutan berhasil mendapatkan gelar Master of

SciencedibidangAppliedComputerSciencedariHarvardUniversity(Massachusetts,USA)dengan

fokus studi di bidang artificial intelligence. Adapun gelar Doctor of Business Administration

diperolehnya dari University of theCity of Manyla (Intramuros,Phillipines) dengan disertasi di

bidang Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit. Gelar akademis lain yang berhasil diraihnya

adalahMasterofBusinessAdministrationdariLeicesterUniversity(LeicesterCity,UK),Masterof

ArtsdaritheLondonSchoolofPublicRelations(Jakarta,Indonesia)danMasterofPhilosophydari

Maastricht School of Management (Maastricht, the Netherlands). Selain itu, aktif pula

berpartisipasidalamberbagaiprogramakademismaupunsertifikasidisejumlahperguruantinggiterkemuka dunia, seperti: Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University,

BostonUniversity,George Washington University, Carnegie-Mellon University, CurtinUniversity

of Technology, Monash University, Edith-Cowan University, dan Cambridge University. Saat ini

menjabatsebagaiKetuaUmumAsosiasiPerguruanTinggiInformatikadanKomputer(APTIKOM)

se-Indonesia dan Chairman dari International Association of Software Architect (IASA) untuk

IndonesianChapter.Selaindibidangakademik,karirprofesionalnyasebagaikonsultansistemdan

teknologiinformasidiawalidariPriceWaterhouseIndonesia,yangdiikutidenganberperanaktif

sebagaikonsultanseniormaupunmanajemenpadasejumlahperusahaanterkemukaditanahair,

antara lain: Renaissance Indonesia, Prosys Bangun Nusantara, Plasmedia, thePrime Consulting,

the Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Group, dan IndoConsult Utama. Selama

kurang lebih 15 tahun berkiprah di sektor swasta, terlibat langsung dalam berbagai proyek di

beragam industri, seperti: bank dan keuangan, kesehatan, manufaktur, retail dan distribusi,transportasi,media, infrastruktur,pendidikan, telekomunikasi, pariwisata, dan jasa-jasalainnya.

Sementara itu, aktif pula membantu pemerintah dalam sejumlah penugasan. Dimulai dari

penunjukan sebagai Widya Iswara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang diikuti

dengan beeperan sebagai Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Sekretaris Jendral Badan

PemeriksaKeuangan(BPK),StafKhususBalitbangDepartemenKomunikasidanInformatika,Staf

Khusus Bidang Teknologi Informasi Badan Narkotika Nasional, dan Konsultan Ahli Direktorat

TeknologiInformasidanUnitKhususManajemenInformasiBankIndonesia.Saatiniditunjukoleh

pemerintah Republik Indonesia untuk menakhodai institusi pengawas internet Indonesia ID-

SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure), menjadi

Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), anggota Majelis Pengembangan Dewan

Pendidikan Tinggi, dan anggota Dewan Riset Nasional. Seluruh pengalaman yang diperolehnya

selama aktif mengajar sebagai akademisi, terlibat di dunia swasta, dan menjalani tugaspemerintahan dituliskan dalam sejumlah publikasi. Hingga menjelang akhir tahun 2008, telah

lebih dari 25buku hasil karyanya yang telah diterbitkan secara nasional danmenjadireferensi

berbagai institusi pendidikan, sektor swasta, dan badan pemerintahan di Indonesia – diluar

beragam artikel dan jurnal ilmiah yang telah ditulis untuk komunitas nasional, regional, dan

internasional. Seluruh karyanya ini dapat dengan mudah diperoleh melalui situs pribadi

http://www.eko-indrajit.com atau http://www.eko-indrajit.info . Sehari-hari dapat dihubungi

melaluinomortelepon0818-925-926atauemail [email protected] .