TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf ·...

6
Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006 23 V alidasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan bahwa karakteristik kinerja metode itu memenuhi persyaratan aplikasi analitik yang dimaksudkan (Badan POM 2003). Validasi ulang perlu dilakukan meskipun validasi sebelumnya menghasilkan data yang sesuai dengan kriteria penerimaan, karena metode yang dinyatakan valid pada kondisi tertentu belum tentu valid pada kondisi lain karena peralatan dan pereaksi yang digunakan, analis yang mengerjakan dan sebagainya. Dalam prosedur validasi terdapat beberapa parameter yang dievaluasi antara lain akurasi, presisi (ripitabilitas dan presisi antara), selektivitas, batas deteksi (limit of detection), kelinieran batas deteksi, kelinieran, dan ketegaran (robustness). Data hasil analisis selanjutnya diolah untuk memperoleh nilai rata-rata, standar deviasi, persen standar deviasi relatif, perolehan kembali, dan bias. Kriteria penerimaan untuk persen standar deviasi relatif adalah < 2,0% dan untuk bias adalah -2,0% sampai + 2,0% (Badan POM 2003). Data hasil analisis kemudian dibuat kurva untuk memperoleh nilai slope, intersep, dan nilai korelasi. Kriteria penerimaan untuk korelasi adalah > 0,9950 (Badan POM 2003). Hasil validasi metode analisis dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan apakah metode tersebut dapat digunakan untuk pengujian mutu secara rutin atau tidak. Tablet ketoprofen dengan kandungan zat aktif ketopro- fen merupakan obat analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik (American Society of Health System Pharmacists 2003). Ketoprofen berbentuk serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak atau hampir tidak berbau dan mudah larut dalam etanol, kloroform dan eter tetapi tidak larut dalam air (Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1995). Ketoprofen memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi se- sungguhnya juga ditemukan pada beberapa produk pertanian atau tanaman obat. Umbi bawang putih, daun sambiloto, daun jung rahab ujung atap, dan rimpang kunyit memiliki fungsi sebagai antiinflamasi (Anonim 1991). Untuk menguji kadar ketoprofen dalam produk baru yang dihasilkan pada proses produksi diperlukan metode analisis yang tepat agar dosis obat tersebut sesuai dengan kebutuhan serta untuk pengendalian mutu produksi. Metode analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) telah diterapkan untuk menetapkan kadar keto- profen dalam tablet ketoprofen. Kelebihan penggunaan KCKT dalam bidang obat antara lain adalah peka, selektif, dan penyediaan contoh relatif mudah. Dalam banyak hal, sediaan cukup dilarutkan atau diencerkan sebelum dianalisis. Otomasi analisis KCKT mem- beri peluang terpakainya cara ini pada keadaan tertumpuknya contoh yang akan ditetapkan, seperti di laboratorium klinis dan pengendalian mutu (Munson 1991). Untuk keperluan analisis rutin di laboratorium, metode KCKT untuk penetap- an ketoprofen ini perlu divalidasi sehingga mutu, khasiat, dan keamanan obat ketoprofen yang dihasilkan terjamin. Percobaan ini bertujuan untuk melakukan dan meng- uraikan teknik validasi metode analisis. Dalam hal ini akan diuraikan teknik validasi pada analisis ketoprofen dalam tablet ketoprofen 50 mg secara KCKT sehingga dapat diguna- kan untuk analisis rutin di laboratorium. BAHAN DAN METODE Analisis dilaksanakan di laboratorium pengendalian mutu PT Hexpharm Jaya, Cipanas, Cianjur pada bulan Mei 2004. Bahan-bahan yang digunakan meliputi bahan uji dan bahan pendukung. Bahan uji adalah standar ketoprofen, plasebo tablet ketoprofen, dan produk tablet ketoprofen 50 mg. Bahan pendukung yang digunakan adalah asetonitril, KH 2 PO 4 , asam fosfat, dan akuades. Alat-alat yang digunakan adalah KCKT LC- IOAT Shimadzu, ultrasonik, pengaduk magnet, timbangan analitik (Sartorius BP 221 S), filter mem- bran PTFE 0,2 µm, dan alat-alat gelas. Pada percobaan ini KCKT dikondisikan sebagai berikut: detektor UV 233 nm, kolom Ll (Sethi 2001), kecepatan alir 1,5 m/menit, dan fase gerak yang digunakan adalah akuades : asetonitril : bufer fosfat pH 3,5 (55 : 43 : 2). TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 1 Teknisi Litkayasa nonkelas pada Balai Besar Penelitian dan Pengembang- an Pascapanen Pertanian, Jalan Tentara Pelajar No. 12, Bogor 16114, Telp. (0251) 321762, Faks. (0251) 321762

Transcript of TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf ·...

Page 1: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006 23

Validasi metode merupakan proses yang dilakukanmelalui penelitian laboratorium untuk membuktikan

bahwa karakteristik kinerja metode itu memenuhi persyaratanaplikasi analitik yang dimaksudkan (Badan POM 2003).Validasi ulang perlu dilakukan meskipun validasi sebelumnyamenghasilkan data yang sesuai dengan kriteria penerimaan,karena metode yang dinyatakan valid pada kondisi tertentubelum tentu valid pada kondisi lain karena peralatan danpereaksi yang digunakan, analis yang mengerjakan dansebagainya.

Dalam prosedur validasi terdapat beberapa parameteryang dievaluasi antara lain akurasi, presisi (ripitabilitas danpresisi antara), selektivitas, batas deteksi (limit of detection),kelinieran batas deteksi, kelinieran, dan ketegaran (robustness).Data hasil analisis selanjutnya diolah untuk memperoleh nilairata-rata, standar deviasi, persen standar deviasi relatif,perolehan kembali, dan bias. Kriteria penerimaan untukpersen standar deviasi relatif adalah < 2,0% dan untuk biasadalah -2,0% sampai + 2,0% (Badan POM 2003). Data hasilanalisis kemudian dibuat kurva untuk memperoleh nilai slope,intersep, dan nilai korelasi. Kriteria penerimaan untukkorelasi adalah > 0,9950 (Badan POM 2003). Hasil validasimetode analisis dapat digunakan sebagai bahan acuan untukmenentukan apakah metode tersebut dapat digunakan untukpengujian mutu secara rutin atau tidak.

Tablet ketoprofen dengan kandungan zat aktif ketopro-fen merupakan obat analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik(American Society of Health System Pharmacists 2003).Ketoprofen berbentuk serbuk hablur, putih atau hampir putih,tidak atau hampir tidak berbau dan mudah larut dalam etanol,kloroform dan eter tetapi tidak larut dalam air (DepartemenKesehatan Republik Indonesia 1995). Ketoprofen memilikiaktivitas sebagai antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi se-sungguhnya juga ditemukan pada beberapa produk pertanianatau tanaman obat. Umbi bawang putih, daun sambiloto, daun

jung rahab ujung atap, dan rimpang kunyit memiliki fungsisebagai antiinflamasi (Anonim 1991).

Untuk menguji kadar ketoprofen dalam produk baruyang dihasilkan pada proses produksi diperlukan metodeanalisis yang tepat agar dosis obat tersebut sesuai dengankebutuhan serta untuk pengendalian mutu produksi.Metode analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi(KCKT) telah diterapkan untuk menetapkan kadar keto-profen dalam tablet ketoprofen.

Kelebihan penggunaan KCKT dalam bidang obat antaralain adalah peka, selektif, dan penyediaan contoh relatifmudah. Dalam banyak hal, sediaan cukup dilarutkan ataudiencerkan sebelum dianalisis. Otomasi analisis KCKT mem-beri peluang terpakainya cara ini pada keadaan tertumpuknyacontoh yang akan ditetapkan, seperti di laboratorium klinisdan pengendalian mutu (Munson 1991). Untuk keperluananalisis rutin di laboratorium, metode KCKT untuk penetap-an ketoprofen ini perlu divalidasi sehingga mutu, khasiat,dan keamanan obat ketoprofen yang dihasilkan terjamin.

Percobaan ini bertujuan untuk melakukan dan meng-uraikan teknik validasi metode analisis. Dalam hal ini akandiuraikan teknik validasi pada analisis ketoprofen dalamtablet ketoprofen 50 mg secara KCKT sehingga dapat diguna-kan untuk analisis rutin di laboratorium.

BAHAN DAN METODE

Analisis dilaksanakan di laboratorium pengendalian mutu PTHexpharm Jaya, Cipanas, Cianjur pada bulan Mei 2004.Bahan-bahan yang digunakan meliputi bahan uji dan bahanpendukung. Bahan uji adalah standar ketoprofen, plasebotablet ketoprofen, dan produk tablet ketoprofen 50 mg.Bahan pendukung yang digunakan adalah asetonitril,KH2PO4, asam fosfat, dan akuades. Alat-alat yang digunakanadalah KCKT LC- IOAT Shimadzu, ultrasonik, pengadukmagnet, timbangan analitik (Sartorius BP 221 S), filter mem-bran PTFE 0,2 µm, dan alat-alat gelas. Pada percobaan iniKCKT dikondisikan sebagai berikut: detektor UV 233 nm,kolom Ll (Sethi 2001), kecepatan alir 1,5 m/menit, dan fasegerak yang digunakan adalah akuades : asetonitril : buferfosfat pH 3,5 (55 : 43 : 2).

TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARAKROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Erina Oktavia1

1Teknisi Litkayasa nonkelas pada Balai Besar Penelitian dan Pengembang-an Pascapanen Pertanian, Jalan Tentara Pelajar No. 12, Bogor 16114,Telp. (0251) 321762, Faks. (0251) 321762

Page 2: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

24 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006

Metode

Pembuatan Bufer Fosfat pH 3,5

Sebanyak 6,80 g KH2PO4 dilarutkan dalam 100 ml akuades,kemudian diatur pH-nya dengan asam fosfat (H3PO4) sampaipH 3,5 + 0,05.

Pembuatan Fase Gerak

Akuades, asetonitril, dan bufer fosfat pH 3,5 masing-masing1.100 ml, 860 ml, dan 40 ml dicampur secara homogen denganbantuan pengaduk magnet. Campuran kemudian disaringdengan filter membran PTFE 0,2 µm.

Pembuatan Larutan Induk Ketoprofen

Ketoprofen standar ditimbang dengan seksama (100 mg)kemudian dimasukkan ke labu ukur 200 ml, ditambahkan fasegerak, dihomogenkan dengan bantuan ultrasonik hinggalarut, dan ditera sampai tanda batas kemudian disaringdengan filter membran PTFE 0,2 µm. Larutan ini selanjutnyadigunakan sebagai dasar dalam menentukan larutan standardengan konsentrasi yang bervariasi.

Pembuatan Larutan Plasebo Tablet Ketoprofen

Plasebo tablet ketoprofen ditimbang 125 mg kemudian di-masukkan ke labu ukur 50 ml dan ditambahkan fase gerak,dicampur dengan bantuan ultrasonik, dan ditera sampaitanda batas.

Pembuatan Larutan Campuran (Standar dan Plasebo)

Larutan induk ketoprofen (2 ml) dan larutan plasebo (2 ml)dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambahkan fasegerak, dikocok dan ditera sampai tanda batas kemudiandisaring dengan filter membran PTFE 0,2 µm.

Pembuatan Larutan Sampel Ketoprofen

Sampel tablet ketoprofen (20 biji) ditimbang satu per satukemudian digerus. Hasil gerusan ditimbang 300 mg atausetara dengan 50 mg ketoprofen kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan fase gerak. Campurandiaduk dengan ultrasonik sampai larut (+ 5 menit) dan diterasampai tanda batas. Larutan sampel dipipet 1 ml lalu dimasuk-kan ke dalam labu ukur 10 ml dan ditambahkan fase gerak, di-kocok dan ditera sampai tanda batas lalu disaring dengan filtermembran PTFE 0,2 µm. Larutan ini selanjutnya digunakanuntuk menguji keterulangan metode dalam analisis sampel.

Pembuatan Larutan Standar Ketoprofen

Untuk penetapan parameter validasi yang akan diuji disiap-kan larutan standar sebagai berikut:

• Larutan standar 70, 80, 90, 100, 110, 120, dan 130%. Larutaninduk dipipet sebanyak 1,4; 1,6; 1,8; 2,0; 2,2; 2,4; dan 2,6 mlkemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur10 ml dan ditambahkan fase gerak, dikocok dan diterasampai tanda batas.

• Larutan standar 0,1; 1; 4; 7; 10; 15; 20; 25; dan 30%. Larutaninduk dipipet sebanyak 0,01; 0,1; 0,4; 0,7; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5;dan 3,0 ml kemudian masing-masing dimasukkan ke dalamlabu ukur 50 ml dan ditambahkan fase gerak, dikocok danditera sampai tanda batas.

Penetapan Akurasi

Diperiksa larutan standar ketoprofen dengan konsentrasi80%, 100%, dan 120% masing-masing sebanyak tiga kali(Badan POM 2003).

Penetapan Ripitabilitas

Diperiksa larutan standar ketoprofen dengan konsentrasi100% dan larutan sampel masing-masing sebanyak tujuh kali(Badan POM 2003).

Penetapan Presisi Antara

Penetapan presisi antara dilakukan dengan cara memeriksalarutan standar ketoprofen dengan konsentrasi 100%sebanyak tujuh kali tetapi pengerjaannya dilakukan oleh duaanalis dengan menggunakan alat yang sama.

Penetapan Selektivitas

Diperiksa larutan standar ketoprofen konsentrasi 100% danlarutan campuran (standar dan plasebo) pada panjanggelombang 233 nm sebanyak tujuh kali (Badan POM 2003).

Penetapan Batas Deteksi

Diperiksa deret larutan standar ketoprofen konsentrasi 0,1;1; 4; 7; 10; 15; 20; 25; dan 30% masing-masing satu kali(Badan POM 2003).

Penetapan Kelinieran dari Batas Deteksi

Delapan seri larutan standar ketoprofen dengan konsentrasiyang berbeda hasil pengukuran batas deteksi, dibuat grafik

Page 3: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006 25

kelinierannya serta dihitung slope, intersep, dan koefisienkorelasinya.

Penetapan Ketegaran

Dilakukan pemeriksaan larutan standar ketoprofen dengankonsentrasi 100% pada waktu 0, 60, 120, dan 180 menitmasing-masing tiga kali.

Penetapan Kelinieran

Diperiksa deret larutan standar ketoprofen dengan konsen-trasi 70, 80, 90, 100, 110, 120, dan 130% masing-masing satukali.

Perhitungan

Persen koefisien variasi (% KV):

SD%RSD = x 100%

X

Keterangan:SD = standar deviasiX = area rata-rata

Persen perolehan kembali (% recovery) dan bias:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian akurasi, presisi (ripitabilitas dan presisiantara), selektivitas batas deteksi, kelinieran batas deteksi,ketegaran, dan kelinieran metode ketoprofen disajikan padaTabel 1.

Akurasi

Hasil pengujian akurasi menunjukkan bahwa nilai perolehankembali yang didapat berkisar antara 98,68% dan 101,61%.Selain itu, nilai koefisien variasinya 1,15 % juga memenuhikriteria penerimaan yaitu < 2% (Tabel 1). Hal ini menunjukkanbahwa metode analisis penetapan kadar ketoprofen denganKCKT mampu dengan baik memperoleh kembali sejumlah zataktif ketoprofen dan memberikan hasil yang akurat.

Presisi

Ripitabilitas

Ripitabilitas dikatakan baik bila nilai RSD < 2%. Ripitabilitasmetode analisis dilakukan terhadap larutan standar maupunlarutan sampel untuk mendapat hasil yang lebih baik. Hasilpercobaan menunjukkan bahwa metode ini memilikirepitabilitas yang masih dapat diterima dengan baik. NilaiRSD pada larutan standar dan larutan sampel masing-masingadalah 0,17% dan 0,39% (Tabel 2 dan 3).

Sampel tablet ketoprofen mengandung zat aktif keto-profen 97,89-99,07% (Tabel 3). Hasil ini menunjukkan bahwasampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zataktif yang ditetapkan yaitu 90-110%.

ai x 100astd

% recovery = x 100%Ci

astd + p - astdBias = x 100%

astd

Keterangan:ai = area sampelastd = area standar (198606)Ci = konsentrasi standarastd = rata-rata area standarastd + p = rata-rata area standar ditambah plasebo

Kadar zat aktif ketoprofen dalam sampel (%)Area sampel Bobot rata-rata

% kadar = x %WS xArea standar Bobot teoritis

Keterangan:Bobot rata-rata = 305,70 mgBobot teoritis = 300 mg% working standar = konsentrasi standar ketoprofen

(100,13%)

Tabel 1. Hasil pengujian akurasi di PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

KonsentrasiArea

Perolehan kembali(%) (%)

8 0 1 5 6 7 8 0 98 ,688 0 1 5 7 1 2 0 98 ,898 0 1 5 7 6 1 0 99 ,20

1 0 0 1 9 8 6 0 6 100 ,001 0 0 2 0 0 5 6 8 100 ,991 0 0 2 0 1 0 7 3 101 ,241 2 0 2 4 1 1 1 9 101 ,171 2 0 2 4 2 1 7 2 101 ,611 2 0 2 4 1 3 1 5 101 ,25

Rata-rata 100 ,34SD 1 , 1 5RSD (%) 1 , 1 5

Page 4: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

26 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006

Presisi Antara

Penetapan presisi antara dilakukan untuk mengetahui variasidata yang dihasilkan apabila metode yang sama dilaksanakanoleh dua orang analis pada kondisi yang berbeda. Hasilanalisis presisi disajikan pada Tabel 4.

Pada percobaan ini jenis pelarut dan alat yang digu-nakan kedua analis adalah sama. Nilai standar deviasi relatifantara analis 1 dan analis 2 berbeda karena beberapa faktorseperti perbedaan kondisi lingkungan laboratorium dantingkat ketelitian analis. Setiap analis memiliki kemampuanyang berbeda sehingga hasil yang didapat juga berbeda.Nilai standar deviasi relatif analis 1 lebih besar daripadaanalis 2, yang berarti analis 2 lebih teliti daripada analis 1.Makin kecil nilai standar deviasi maka ketelitiannya makinbaik. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh kedua analismasih memenuhi kriteria penerimaan yaitu < 2%.

Selektivitas

Pengujian selektivitas digunakan untuk melihat apakahmetode analisis yang diuji terpengaruh oleh senyawa-senyawa lain selain senyawa uji. Hasil pengujian memberikannilai bias -0,53% (Tabel 5). Tanda minus pada nilai bias yangdiperoleh menunjukkan bahwa larutan standar setelah di-tambah plasebo menghasilkan area yang lebih kecil daripadalarutan standar tanpa penambahan plasebo. Plasebo adalahlarutan yang tidak mengandung zat aktif. Dari nilai bias yangdiperoleh dapat disimpulkan bahwa pengujian memenuhisyarat yang ditetapkan yaitu ± 2%. Hasil ini menunjukkanbahwa zat selain zat aktif tidak berpengaruh atau memberikanpengaruh yang sangat sedikit terhadap hasil pengukuran.Dengan kata lain, KCKT secara selektif dapat mendeteksi zataktif ketoprofen dalam tablet ketoprofen 50 mg.

Batas Deteksi

Hasil uji batas deteksi metode analisis penetapan kadarketoprofen dapat dilihat pada Tabel 6. Dari hasil tersebutterlihat bahwa konsentrasi terkecil dari larutan standar yangmasih dapat dideteksi oleh alat adalah 1% dengan area sudah

Tabel 2. Hasil pengujian ripitabilitas larutan standar, PT HexpharmJaya, Mei 2004

KonsentrasiArea

(%)

1 0 0 2 0 0 0 8 71 0 0 2 0 0 2 4 51 0 0 2 0 0 9 7 91 0 0 2 0 0 2 0 11 0 0 2 0 0 5 0 51 0 0 2 0 0 7 5 11 0 0 2 0 0 7 6 3

Rata-rata 200504 ,43SD 338 ,25RSD (%) 0 , 1 7

Tabel 3. Hasil pengujian ripitabilitas larutan sampel, PT HexpharmJaya, Mei 2004

KonsentrasiArea

Kadar zat aktif(%) (%)

1 0 0 1 9 3 3 4 1 98 ,391 0 0 1 9 3 3 4 3 98 ,391 0 0 1 9 2 3 5 9 97 ,891 0 0 1 9 3 8 8 0 98 ,661 0 0 1 9 4 0 5 2 98 ,751 0 0 1 9 4 1 9 5 98 ,821 0 0 1 9 4 6 7 7 99 ,07

Rata-rata 98 ,57SD 0 , 3 8RSD (%) 0 , 3 9

Tabel 4. Data hasil pengujian presisi antara, PT Hexpharm Jaya, Mei2004

Konsentrasi Area(%) Analis 1 Analis 2

1 0 0 1 9 5 2 6 6 1 9 6 9 2 61 0 0 1 9 5 5 0 5 1 9 6 9 2 01 0 0 1 9 6 4 5 2 1 9 7 3 2 01 0 0 1 9 5 9 9 4 1 9 8 3 2 51 0 0 1 9 7 6 2 8 1 9 8 4 8 51 0 0 1 9 8 0 5 0 1 9 8 7 1 41 0 0 1 9 8 0 9 0 1 9 9 8 2 3

Rata-rata 196712 ,14 198073 ,29SD 1201,32 1073 ,83RSD (%) 0 , 6 1 0 , 5 4

Tabel 5. Hasil pengujian selektivitas, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

Konsentrasi Area(%) Standar Standar + plasebo

1 0 0 1 9 5 9 7 5 1 9 5 7 1 71 0 0 1 9 4 7 2 3 1 9 6 4 0 81 0 0 1 9 5 9 6 8 1 9 6 1 7 01 0 0 1 9 6 9 5 3 1 9 4 5 9 51 0 0 1 9 7 4 8 9 1 9 5 7 9 41 0 0 1 9 7 7 8 5 1 9 4 8 7 01 0 0 1 9 8 9 8 4 1 9 7 0 4 0

Rata-rata 196839 ,57 195799 ,14SD 1409,14 853 ,23RSD (%) 0 , 7 2 0 , 4 4

Bias -0 ,53

Page 5: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006 27

hampir rata dengan garis dasarnya. Pada konsentrasi 0,1%tidak muncul area, yang berarti pada konsentrasi tersebut zataktif ketoprofen tidak dapat dideteksi lagi.

Kelinieran Batas Deteksi

Kelinieran batas deteksi dievaluasi dengan membuat grafikhubungan antara konsentrasi ketoprofen dengan area.Berdasarkan grafik yang ada dapat ditentukan persamaanregresi liniernya (Gambar 1).

Persamaan regresi linier yang didapat adalah Y = 1998,33X + 209,75 dengan koefisien korelasi 0,9993. Hasil inimenunjukkan bahwa metode ini menghasilkan batas deteksiyang linier karena hasil yang diperoleh memenuhi syaratkelinieran yaitu > 0,9950.

Ketegaran

Pengujian ketegaran dilakukan untuk mengetahui kestabilanmetode analisis (tidak terpengaruh oleh variasi yang di-berikan). Pada percobaan ini diberikan variasi terhadapwaktu. Hasil pengujian ketegaran disajikan pada Tabel 7.Nilai standar deviasi relatif yang diperoleh pada uji ketegaranadalah 1,42%, yang berarti metode ini memiliki kestabilanyang baik terhadap variasi waktu yang diberikan karenamemenuhi kriteria penerimaan yaitu < 2%.

Kelinieran

Hasil pengujian kelinieran metode analisis penetapan kadarketoprofen disajikan pada Tabel 8. Dari hasil tersebut terlihatbahwa area berbanding lurus dengan konsentrasi. Area makinbesar bila kepekatan (konsentrasi) analit makin tinggi.Hubungan antara konsentrasi analit (ketoprofen) denganarea disajikan pada Gambar 2. Hasil analisis lebih lanjut

menunjukkan bahwa hubungan tersebut memenuhi persama-an linier Y = 2019,48 X - 4225,64 dengan koefisien korelasi0,9996. Hasil ini menunjukkan bahwa metode analisispenetapan kadar ketoprofen dalam tablet ketoprofen mem-berikan hasil yang linier karena memenuhi kriteria penerimaanyaitu > 0,9950.

Tabel 7. Hasil pengujian ketegaran, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

Menit ke-Konsentrasi

AreaArea

(%) rata-rata

0 1 0 0 1 9 5 4 5 80 1 0 0 1 9 5 7 2 2 195848 ,670 1 0 0 1 9 6 3 6 6

6 0 1 0 0 2 0 0 1 8 36 0 1 0 0 2 0 0 4 2 8 199691 ,676 0 1 0 0 1 9 8 4 6 4

1 2 0 1 0 0 2 0 1 2 0 11 2 0 1 0 0 2 0 0 2 1 1 200600 ,671 2 0 1 0 0 2 0 0 3 9 0

1 8 0 1 0 0 2 0 2 1 7 21 8 0 1 0 0 2 0 2 3 3 9 202608 ,671 8 0 1 0 0 2 0 3 3 1 5

Rata-rata 199687 ,42SD 2834,53RSD (%) 1 , 4 2

Tabel 6. Hasil pengujian batas deteksi, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

KonsentrasiArea(%)

3 0 593592 5 503632 0 401541 5 319361 0 19846

7 139584 7 8 7 31 2 0 0 20 , l -

Tabel 8. Hasil pengujian linieritas, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

KonsentrasiArea

(%)

7 0 1 3 6 8 6 18 0 1 5 6 1 0 29 0 1 7 8 9 9 0

1 0 0 1 9 7 7 3 81 1 0 2 1 8 2 0 71 2 0 2 3 9 4 5 51 3 0 2 5 6 7 0 5

Gambar 1. Grafik persamaan regresi linier pada linieritas batasdeteksi, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

Y = 1998,33 X + 209,75r = 0 ,999360000

50000

40000

30000

10000

20000

Konsentrasi (%)

0 5 10 15 20 25 30 35 0

Area

Page 6: TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR …pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt111066.pdf · sampel tablet ketoprofen memenuhi persyaratan kadar zat aktif yang ditetapkan yaitu

28 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1, 2006

KESIMPULAN DAN SARAN

Metode analisis kadar ketoprofen dalam tablet ketoprofen50 mg dengan KCKT dinyatakan valid karena memenuhisemua parameter atau karakteristik yang ditetapkan yaituakurasi, ripitabilitas, presisi antara, selektivitas, batas detek-si, kelinieran batas deteksi, ketegaran, dan kelinieran. Olehkarena itu, metode analisis ini dapat digunakan secara rutindi laboratorium.

Sebaiknya setiap metode yang akan digunakan dilaboratorium divalidasi terlebih dahulu. Diharapkan teknikvalidasi ini dapat diterapkan di bidang pertanian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Anna P.Roswiem, MS yang telah memberikan bimbingan kepadapenulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada PTHexpharm Jaya yang telah memberi kesempatan kepadapenulis untuk memanfaatkan laboratorium selama pengujian.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1991. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia danPengujian Klinik. Kelompok Kerja Ilmiah Phytomedica,Jakarta. hlm. 105.

American Society of Health System Pharmacists. 2003. DrugInformations. American Society of Health System Pharmacists,America. hlm. 1964-1970.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2003. Cara PembuatanObat yang Baik. Badan Pengawasan Obat dan Makanan,Bandung. hlm. 1-21.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FarmakopeIndonesia. Edisi ke-4. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta. hlm. 487-488.

Munson, J.W. 1991. Analisis Farmasi. Airlangga University Press,Surabaya. hlm. 1543.

Sethi, P.D. 2001. MPLC Quantitative Analysis of Drugs inPharmaceutical Formulations. Third Ed. CBS Publishers &Distributors, New Delhi. p. 5164.

Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi ketoprofen denganarea, PT Hexpharm Jaya, Mei 2004

Y = 2019,48 X -4225,64r = 0 ,99963 0 0 0 0 0

250000

200000

150000

50000

100000

Konsentrasi (%)

0 20 40 60 80 100 120 140 0

Area