Teknik Dasar Recording Adobe Audition Dan Ruang Studio

25
ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com 1 MENGENAL PROGRAM DIGITAL SOUND EDITOR ADOBE AUDITION Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber 1 UMUM “Adobe Audition” adalah program komputer yang bermanfaat untuk merekam, mengedit dan memproses musik atau suara. Untuk memproses suara Adobe Audition, dilengkapi dengan modul-modul efek suara, seperti Delay, Echo, pereduksi Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo dan Pitch, Graphic dan Parametric Equalizer serta mendukung lebih dari satu jenis format file suara. Proses pembuatan rekaman sebuah radio program seperti News, Dongeng, Iklan, Advertorial, Feature umumnya melalui 4 tahapan sebagai berikut : 1. Tracking. Tahapan ini berupa pengambilan suara-suara yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan script. Untuk pengambilan suara bisa dilakukan diluar (outdoor) studio atau di dalam studio (indoor). Untuk outdoor take voice dilakukan oleh reporter/operator dengan sebuah alat perekam berupa tape recorder atau alat sejenisnya. Sedangkan indoor dilakukan di dalam studio misalnya take voice oleh presenter atau host acara yang bersangkutan. Kelebihan dari take voice indoor akan dihasilkan kualitas yang lebih bagus bebas dari suara-suara luar yang tidak perlu. 2. Loading + Editing. Tahap ini memasukkan suara hasil take voice kedalam perangkat editing. Dari perangkat editing ini akan di edit suara sesuai dengan kebutuhan, seperti menghilangkan suara-suara yang tidak dibutuhkan, memberi efek dan mengequalize suara sebelum (penyesuaian kebutuhan Low, Low-Mid,High-Mid-dan High frekuensi) di campur (mixing) dengan suara-suara lain. 3. Mixing. Tahap pencampuran suara-suara sesuai dengan suara yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan script. Mengatur suara latar (back sound misalnya music, effect, smash dan lain sebagainya), level volume, gain dan balancing suara dilakukan di tahap ini. 4. Mastering & Transferring Menyempurnakan Audio agar enak di dengar (menghilangkan hiss dan hum, menurunkan simbilance (ess) yang berlebihan, mengkompres frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume) dan Memindahkan suara hasil mixing ke media penyimpanan seperti kaset, hardisk, dan lain sebagainya. Untuk semua tahapan diatas ada dapat melakukannya dengan program Digital Sound Editor Adobe Audition yang bekerja di sebuah perangkat Personal Computer (PC).

description

Teknik Dasar Recording Adobe Audition Dan Ruang Studio

Transcript of Teknik Dasar Recording Adobe Audition Dan Ruang Studio

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    1111

    MENGENAL PROGRAM DIGITAL SOUND EDITOR ADOBE AUDITION Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber

    1 UMUM

    Adobe Audition adalah program komputer yang bermanfaat untuk merekam, mengedit dan memproses musik atau suara.

    Untuk memproses suara Adobe Audition, dilengkapi dengan modul-modul efek suara, seperti Delay, Echo, pereduksi Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo dan Pitch, Graphic dan Parametric Equalizer serta mendukung lebih dari satu jenis format file suara.

    Proses pembuatan rekaman sebuah radio program seperti News, Dongeng, Iklan, Advertorial, Feature umumnya melalui 4 tahapan sebagai berikut : 1. Tracking. Tahapan ini berupa pengambilan suara-suara yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan

    script. Untuk pengambilan suara bisa dilakukan diluar (outdoor) studio atau di dalam studio (indoor). Untuk outdoor take voice dilakukan oleh reporter/operator dengan sebuah alat perekam berupa tape recorder atau alat sejenisnya. Sedangkan indoor dilakukan di dalam studio misalnya take voice oleh presenter atau host acara yang bersangkutan. Kelebihan dari take voice indoor akan dihasilkan kualitas yang lebih bagus bebas dari suara-suara luar yang tidak perlu.

    2. Loading + Editing. Tahap ini memasukkan suara hasil take voice kedalam perangkat editing. Dari perangkat editing ini akan di edit suara sesuai dengan kebutuhan, seperti menghilangkan suara-suara yang tidak dibutuhkan, memberi efek dan mengequalize suara sebelum (penyesuaian kebutuhan Low, Low-Mid,High-Mid-dan High frekuensi) di campur (mixing) dengan suara-suara lain.

    3. Mixing. Tahap pencampuran suara-suara sesuai dengan suara yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan script. Mengatur suara latar (back sound misalnya music, effect, smash dan lain sebagainya), level volume, gain dan balancing suara dilakukan di tahap ini.

    4. Mastering & Transferring Menyempurnakan Audio agar enak di dengar (menghilangkan hiss dan hum, menurunkan simbilance (ess) yang berlebihan, mengkompres frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume) dan Memindahkan suara hasil mixing ke media penyimpanan seperti kaset, hardisk, dan lain sebagainya.

    Untuk semua tahapan diatas ada dapat melakukannya dengan program Digital Sound Editor Adobe Audition yang bekerja di sebuah perangkat Personal Computer (PC).

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    2222

    Cara Membuka Adobe Audition Nyalakan computer anda dan click icon Adobe Audition yang ada pada layar komputer anda. Setelah terbuka anda langsung melihat tampilan layar Edit (Edit View). Untuk lebih memahami pengoperasian Adobe Audition akan dibahas mode tampilan pada Adobe Audition. Dalam pengoperasian Adobe Audition sehari-hari anda pasti berhadapan dengan tampilan layar ini, karena itu penting untuk mengetahui fungsi masing-masing tampilan tersebut.

    1. Mode Tampilan Mode tampilan layar Adobe Audition adalah tampilan utama dimana dilakukan proses pengeditan, pemprosesan suara dan pencampuran (mixing) suara sehingga dihasilkan sebuah file audio yang diinginkan baik itu file audio gabungan (campuran/mix) dari beberapa file audio ataupun sebuah file audio yang tunggal yang telah mengalami perubahan seperti efek reverb, echo, atau modifikasi pitch dan tempo. Itu semua dapat dilakukan di Adobe Audition. Ada dua mode tampilan yang biasa digunakan dalam pengoperasian Adobe Audition, yaitu mode tampilan edit dan mode tampilan multi track.

    1.1 Mode Tampilan Edit Mode ini digunakan untuk memasukan dan mengedit gelombang audio yang sudah direkam seperti tampak gambar 1.

    Untuk merekam atau memasukkan suara ke dalam Adobe Audition anda memerlukan alat untuk menangkap suara seperti microphone atau kaset/CD yang sudah ada isi suaranya. Setelah itu dengan kartu suara (Sound Card) beserta kelengkapan Softwarenya dapat memasukkan suara kedalam Adobe Audition. (akan dijelaskan kemudian).

    Gambar 1 Mode Tampilan Edit

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    3333

    Di mode tampilan ini anda dapat, merekam, dan mengedit gelombang audio mono atau stereo. Proses perekaman audio dari mic, kaset recorder biasanya melalui mode ini (bagaimana merekam ke Adobe Audition juga akan dibahas kemudian).

    Setelah proses perekaman suara yang tersimpan di kaset (atau media penyimpan lainnya) ke dalam Adobe Audition (ini sama artinya dengan mentransfer ke bentuk digital) maka selanjutnya anda akan mudah melakukan proses lainnya seperti mengedit, menambah efek, merubah pitch atau mengedit dan lain sebagainya serta anda bisa menyimpan hasilnya ke dalam berbagai bentuk format file (wav, ra, au, mp3 dll) atau langsung memainkan kembali (playback).

    1.2 Mode Tampilan Multitrack Proses selanjutnya adalah memasukkan hasilnya ke mode multi track untuk di mix dengan file audio yang lain menjadi sebuah file audio hasil mixing-an. Untuk mengubah mode dari mode edit ke multitrack click icon multitrack. Apabila anda ingin kembali ke mode tampilan edit click icon singletrack .

    Gambar 2 Tampilan Multitrack

    2. Fungsi-Fungsi Penting. Dalam mengoperasikan Adobe Audition ada beberapa fungsi2 dasar yang perlu di ketahui pemakainya, fungsi-fungsi dasar baik menggunakan keyboard maupun mouse, fungsi tersebut adalah :

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    4444

    Gambar 3 Transport Control

    Transport Controls Stop : Menghentikan file audio yang sedang dimainkan. Play : Memainkan file audio

    Pause : Menghentikan sementara file audio yang sedang dimainkan.

    Play to end : Memainkan file yang sedang ditampilkan di layar sampai selesai

    Play Looped : Memainkan file audio yang sedang ditampilkan dilayar berulang-ulang. Go to beginning : Menempatkan cursor diawal file kemudian memainkannya.

    Rewind : Mengembalikan posisi cursor play ke belakang. Fungsi ini juga termasuk fungsi srubbing yaitu akan terdengar audio saat cursor di pindahkan. Click kanan pada tombol rewind akan mengeset kecepatan dimana cursor dimundurkan. (range kecepatan tetap dari 2x sampai 8x atau range pilihan kecepatan yang dapat diganti-ganti).

    Fast Forward : Memajukan posisi cursor play ke depan. Seperti Rewind fungsi ini juga dilengkapi dengan fungsi scrubbing. Click kanan pada tombol Forward juga bias memilihi range kecepatan yang sama seperti pada tombol rewind.

    Go to End : Menempatkan cursor playback pada akhir tampilan gelombang. Record : Memulai merekam dari posisi cursor. Akan menimpa file audio yang posisinya

    berada di depannya.

    LEVEL METER Meter VU level, ada dibawah tombol play/record, menampilkan level amplitudo audio yang sedang dimonitor, direkam atau sedang dimainkan saat itu. Untuk mengecek level rekaman, dengan mudah ditampilkan dengan meng-click dua kali pada level meternya. Untuk mengatur konfigurasi level meternya anda tinggal mengclick kanan pada meternya. Click dua kali pada meter level record akan memulai dan mengakhiri monitor. Click kanan akan mengatur konfigurasi level.

    Gambar 4. Level Meter

    Level meter ini fungsinya untuk membantu memonitor level suara yang dimasukkan ke Adobe Audition agar tidak terjadi over load yang bisa mengakibatkan suara pecah. Untuk rekaman dengan Adobe Audition ini usahakan agar level signal berada diantara 18dB sampai 3 dB dan usahakan tidak melebihi 3 dB.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    5555

    2 STEP by Step

    Berikut langkah demi langkah penggunaan Adobe Audition dalam proses perekaman, pengeditan, mixing dan transferring. Seperti dijelaskan sebelumnya kita ambil contoh dengan menggunakan kartu suara (sound card) dimana kita bisa melakukan loading dan editing suara ke dalam Adobe Audition.

    Di Sound Card anda akan melihat lubang input dan lubang output. Lubang input digunakan untuk memasukkan connector output dari alat perekam/mixer. Untuk mendengarkan suara yang sudah direkam anda harus menghubungkan output ke sepasang speaker atau headphone. Setelah instalasi kemudian dilanjutkan dengan pengaturan windows recording mixer sebagai berikut

    Kemudian klik windows recording mixer maka akan tampil jendela Recording Control

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    6666

    Selanjutnya pilih Line In atau mic (tergantung settingnya menggunakan channel yang mana)

    Proses selanjutnya adalah. 1. Berita yang datang dari reporter direkam di kaset recorder diedit melalui komputer dengan

    menggunakan software Adobe Audition. Pengeditan dengan Adobe Audition secara umum adalah sebagai berikut: a. Buka program Adobe Audition dengan urutan :

    File New (akan muncul kotak dialog New Waveform: yang perlu Anda pilih yaitu Sample Rate 44100; Channels Stereo; Resolution 16 Bit; lalu tekan OK

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    7777

    b. Siapkan materi yang akan direkam

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    8888

    c. Tekan tombol Record dipojok kanan bawah lalu mulailah merekam

    d. Edit rekaman dengan fasilitas yang ada pada Adobe Audition . Untuk mengedit/memotong suara yang anda sudah rekam, anda harus membuka file tadi yang

    anda simpan di salah satu directory misalnya Directory D:\Audio. Setelah anda click Wav file tadi, maka suara akan tampil di layar Edit View. Untuk menghilangkan suara-suara yang tidak di inginkan seperti suara batuk, em.., aa,dll

    anda harus meng-higlight dengan mouse anda suara-suara tadi. Posisikan cursor Kuning pada pangkal suara dan start untuk meng-highlight dengan mouse

    click kanan. Usahakan agar anda memotong pada titik yang paling awal dimana suara tersebut mulai

    nampak dan terdengar. Anda bisa memberi tanda/Cue list dengan memposisikan cursor Kuning pada awal dan akhir

    sebuah suara. Untuk memberi tanda ini pada suatu potongan suara, pastikan Adobe Audition dalam keadaan stop. Posisikan cursor Kuning pada awal sebuah suara dan Click kanan tepat pada segitiga kuning kecil/spt panah di atas layar. Lalu pilih Insert in Cue List. Maka tanda yang berupa segitiga berwarna merah muda akan muncul sebagai tanda awal atau akhir.

    Kalau anda mau menyimpan potongan tersebut, anda bisa melakukanya dengan Save Selection. Lalu beri nama baru untuk file tersebut (hanya bagian inilah yang tersimpan).

    e. File-file yang telah Anda edit selanjutnya akan digabung pada Bar Multitrack dengan mengklik Menu Edit di kiri atas dan pilih Insert in Multitrack otomatis file suara ini akan masuk ke tampilan mutitrack. Tempatkanlah potongan suara tadi di track yang anda inginkan dengan meng-click kanan, anda dapat menggerakkan ke tempat yang anda inginkan (ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah.). Atau untuk ke tampilan multitrack dengan mengclick Switch multitrack mixer

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    9999

    f. Untuk menggabungkan tekan Insert lalu muncul kotak dialog Waveform List kemudian cari file yang akan di-insert pada track yang dikehendaki

    g. Jika seluruh file sudah di-insert lakukan proses pencampuran (mixing) dengan menekan tombol Edit lalu Mix Down pilih All waves

    Simpan file hasil Mix Down (Save as) dengan format penamaan file yang sudah ditentukan. h. Disarankan untuk meng-create direktori khusus menyimpan wave file

    (contohnya d:\ RecMaster)

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    10101010

    HOME RECORDING Source information from : http://my.opera.com/paw_rs2

    Seseorang musisi kini tak perlu terlalu direpotkan dengan recording. Juga tak perlulah harus jauh-jauh ke kota untuk merekam karyanya. Mengapa ? Dunia digital kini merambah ke semua lini kehidupan manusia. Kemajuannya teramat pesat. Tak ketinggalan musik pun ramai dengan produksinya semakin lebat.

    Siapa yang nggak tau komputer. Mesin pintar ini dengan piranti multimedianya mampu menciptakan dunia berubah. Tapi dia tak pintar sendiri. Manusialah membuatnya pintar. Mau merekam musik karya sendiri dengan perangkat komputer, nggak ada masalah. Bertaburan software yang membawa keunggulan masing-masing. Seperti CAKEWALK yang sangat populer dengan piranti MIDI (Music Instrument Digital Interface), CUBASE SX dengan piranti recordingnya, NUENDO, serta beberapa software virtual yang sangat banyak jumlahnya. Penulis pastikan bahwa jika Anda mengunjungi tempat penjualan software komputer, dibuat bingung oleh begitu banyaknya. Mau coba semua... ya silakan! Siapkan komputer Anda, Install program, mencobanya satu dua kali, bermanfaat atau tidak, dan meng-Uninstall jika tidak diperlukan. Komputer Anda pasti akan semakin linglung dan bego.

    Pembaca yang budiman....dalam obrol-obrol ini, penulis ingin membagi sedikit pengetahuan tentang hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan. Oke... sebenarnya apa sich yang harus dimulai ketika Anda punya keinginan merekam karya-karya Anda.

    Prinsip RECORDING. Pertama kalinya recording ditemukan satu abad yang lampau. Tepatnya pada tahun 1887, ketika Thomas Alfa Edison menemukan alat perekam, yaitu cylinder phonograph. Dan sejak itu pula bermunculanlah kemajuan yang dicapai hingga kini.

    Tujuan utama recording adalah merekam seluruh karya kita berikut arransemennya. Dan hasilnya dapat kita dengar ulang. Tentunya diharapkan kualitas musik tetap terjaga, tidak merusak telinga yang mendengar. Sebagai catatan kemampuan telinga kita sanggup menerima intensitas bunyi di kisaran 10 dB 120 dB. Itupun kalau suara yang dihasilkan tidak rebek dan pecah.. Kualitas record yang rusak juga akan menghancurkan perangkat audio system di rumah.

    Prosedur TEKNIS Recording. Penulis mencoba merangkum beberapa standar yang dilakukan dalam recording profesional. 1. Merekam suara yang disebut Tracking atau Take. Dari sebuah arransemen musik, tentunya sekian

    banyak instrumen yang akan mengiringi lagu utama. Satu per satu setiap instrumen direkam dalam track record. Secara teknis adalah dari sumber suara akustik yang diubah menjadi gelombang electric. Sinyalnya diterima oleh recorder. Idealnya sumber suara (source) yang terekam semirip mungkin dengan aslinya. Jika menggunakan komputer, jadilah sinyal tersebut sebagai digital. Tetapi oleh recorder Analog (seperti DAT, realtape) sinyalnya tetap menjadi analog.

    2. Hasil tracking yang telah terekam, dilakukan proses Mixing yang meliputi pengaturan volume, gain, balancing. Dalam teknologi rekam digital, Anda akan dimudahkan untuk melakukan editing. Pada bagian-bagian tertentu dapat kita copy, delete, mixed, dll.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    11111111

    3. Selanjutnya adalah proses Equalisasi, yakni proses menciptakan karakter sound dengan penguatan pada Low,Low-Mid,High-Mid-dan High frekuensi. Proses ini menuntut ketajaman telinga Anda hingga antar frekuensi tidak saling bertabrakan. Seberapa besarkah kemampuan Anda dalam membedakan frekuensi. Sound terekam harus memiliki kejernihan, terang, berkarakter dan tidak pecah. Pastikan bahwa input yang suara terekam memiliki ketebalan (pada step 1), sehingga memudahkan kita untuk melakukan equalisi. Contohnya sound cymbals adalah tipis, tetapi terang dan bening. Inilah seorang sound engineer diuji.

    Teknik berikutnya adalah pemberian Sound Effect, seperti reverb (efek ruang), delay, Chorus, Compresi, Noise Gate, Limiter, dll. Effect memberikan karakter yang lebih kuat. Sentuhan terakhir ini akan menjadikan music Anda siap untuk didengarkan, seperti layaknya kita mendengar Compact Disc, Cassette, dll, atau bahkan lebih dramatis.

    4. Mastering adalah proses terakhir. Di studio mastering profesional ditangani si dokter audio. Tugasnya menghilangkan hiss dan hum, menurunkan simbilance (ess) yang berlebihan, mengkompres frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume. Barulah musik karya kita direkam ke dalam pita cassete atau CD melalui CD Burning.

    EQUIPMENT RECORDING.

    Jika disusun daftar, begitu banyak kiranya perangkat untuk menciptakan musik Anda di rumah. Berikut ini adalah daftar minimal equipment yang kita butuhkan jika kita akan merekam secara digital. 1. Personal Computer, dengan spesifikasi minimal : Pentium II , RAM 128 MB, CD Burning (tidak harus)

    dan Harddisk yang cukup besar, min 10 GB. Tapi untuk software produk terkini, ada spesifikasi yang meminta RA cukup besar

    2. Sound Card (internal komputer) atau Conventer (external) untuk kelas profesional. Kualitas Sound Card diukur dalam istilah Sample Rate. Soundcard PC standar umumnya samplerate : 44.100 KHz-16 bit. Sebagai perbandingan profesional samplerate-nya 96.000 KHz-32 bit (kualitas sound DVD), dan bahkan ada yang lebih dari itu.

    3. Microphone , dengan jenis dynamics, kondensor atau Cardiod. Untuk dua jenis terakhir diperlukan piranti tambahan, yaitu mic preamp yang memiliki fasilitas Phantom Power (+48 dB) yang biasanya terdapat dalam piranti tambahan yang disebut Mic Preamp.

    4. Stereo Speakers Control. Usahakan jenis speaker memiliki kemampuan untuk memproduk Low/High frekuensi. Untuk profesional, biasanya menggunakan jenis real speakers monitor.

    5. Headphone. 6. Kabel-kabel penghubung yang jumlahnya tidak sedikit. Kualitas kabel disarankan yang memiliki kualitas

    terbaik, tidak mudak putus/patah, anti noise, lentur serta pemilihan jack yang baik. Jenis jack audio yang umum digunakan diantaranya Canon, RCA, XLR.

    Dengan daftar di atas Anda sudah dapat melakukan perekaman minimal 2 track. Tetapi jika ingin dikembangkan lebih jauh, berikut ini daftar kelas profesional.

    7. Mixer atau Console / piranti pencampur suara sekaligus mengatur gain/volume input. 8. Compresor / penahan sinyal berlebih. 9. NoiseGate Prosesor / membuang suara tak perlu (noise) 10. Equalizer/ pembentuk timbre suara. 11. Analog/Digital Efek Prosesor/ pemberian efek ruang, dynamics, ketajaman, ambience, dll.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    12121212

    Tetapi tidak hanya itu. Seiring dengan kemajuan teknologi audio, sejumlah pabrikan penawarkan berbagai piranti yang semakin canggih. Pertanyaannya..... berapa budget untuk menyiapkan semuanya. Silakan jalan-jalan ke toko music profesional dan berhitung. Setidaknya untuk mengawali kita bisa mulai dengan daftar perangkat pertama (1 - 6).

    Persiapan Piranti Recording. Lebih singkat saja, dalam tulisan ini kita bicarakan teknik Digital. Menggunakan teknik ini, pasti berhubungan dengan komputer. Oke... kita bahas satu persatu hardware yang kita akan gunakan.

    RUANG RECORDING. Untuk kelas rumahan tak perlulah set secara khusus. Pastikan saja ruang Anda nyaman untuk bekerja dan tidak bising dengan gangguan suara disekitar ruang rekam. Tapi dalam perekaman profesional dibutuhkan ruang yang kedap suara. Perhatikan suara-suara yang berada diluar rung, seperti; anjing, ayam, mesin pompa air, dan tukang nasi goreng. Wah.. cukup berbahaya.

    PERSONAL COMPUTER. Komputer rumahan ini ternyata dengan suburnya kemajuan software dapat menciptakan recording baik taraf rumahan maupun profesional. Periksa spesifikasi komputer Anda, mulai dari prosesor, RAM, Soundcard (spesifikasi standar telah dibahas di atas). Kualitas Record berarti berhubungan kualitas Sound Card yang Anda miliki. Untuk kualitas tergolong cukup bisa diandalkan seperti Sound Blaster Live 5.1 Platinum, Audigy, Vibra 128. Soundcard disebut memiliki fasilitas What you Hear yang mana akan mempermudah perekaman MIDI File ke Wave File. Tapi tak apalah jika dengan merek lain. Kita masih mungkin merekam sinyal-sinyal analog dalam bentuk wave file. Umumnya soundcard PC memiliki jalur input 1 (mono) mic, 1 (stereo) line In, jalur output 1 (stereo) line out, 1 (stereo) speaker. Sebagai catatan bahwa jalur stereo sebenarnya memiliki 2, yaitu L dan R. Keduanya bisa dipecah dengan membuat jalur baru. Jika dirasa 2 input belum cukup, Anda dapat menggunakan tambahan soundcard dengan merek lain. Jika 1 merek/type yang sama maka terjadilah crash dan tidak bisa dibaca komputer. Lain lagi jika kita rekaman pro yang sedikit rewel dalam pemilihan soundcard atau disebut konventer yang lebih banyak terpasang di luar PC. Produk yang banyak dipakai diantaranya Teratex, Pro Tools, Aardvark, E-MU, DSP 2000, dll. Umumnya mereka mempunyai lebih dari 4 input dan lebih dari 2 output. Tapi jangan tanya harganya.... selangit... Memilih soundcard/conventer dapat dlihat dari keterangan produknya dengan acuan yang disebut Sample Rate. Sample rate mengukur ketebalan dari penerimaan perekaman. Kelas PC standar umumnya adalah 44.100 KHz-16 bit. Untuk perbandingan, converter memiliki sample rate 96 KHz-32 bit. Ini sudah standar kualitas suara yang dikeluarkan DVD.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    13131313

    SOFTWARE. Usaha perekaman yang paling bijak adalah memilih software yang tepat dan jitu. Apa sebab ? Recording menuntut komputer Anda bekerja ekstra keras. Jika terlalu banyak soft terinstall, beratlah beban yang harus dikerjakan komputer, dan mungkin sedikit linglung. Penulis mencoba mengamati perkembangan software audio recording yang sangat banyak di pasaran. Ada company besar yang memproduk software, seperti Digi Design dengan Pro Tool nya, EMU Logic, Steinberg, Cakewalk, dll. Untuk kelas kita ini saran yang mungkin bisa membantu Anda dalam bereksperimen diantaranya : 1. SONAR XL ver 2, produksi Cakewalk, software recording bagi perekaman pro yang memiliki

    kemudahan dalam operasional. Tetapi proses editing agak rumit sedikit. Sonar sangat membantu bila Anda menggunakan cara MIDI. Jika Anda menginstallnya, sekaligus terinstall beberapa plug Ins produk Time Works yang kesemuanya disajikan secara virtual. Kelebihan lain, sonar memiliki hardware virtual dari music properti, seperti amplifier guitar, amplifier bass, dll yang dapat digunakan secara real-time. Oleh sebab itu sonar cukup digemari bagi para pemula. Kekurangannya diantaranya adalah hasil suara terekam kurang tebal dan agak sulit untuk mengangkat kualitas rekaman. Perlu proses mastering yang cukup merepotkan.

    2. CUBASE VST ver 3.2, produksi Steinberg, software murni sepesialis prekaman Audio. Memiliki sound yang cukup tebal. Tetapi memiliki sedikit banyak masalah dalam proses editing, khususnya bagi pemula.

    3. CUBASE SX ver 1.02 atau 2.0, produksi Steinberg. Software ini rupanya hasil main mata antara Steinberg dan Cakewalk. Ini terbilang baru, dan telah dicoba hasilnya cukup memuaskan. Anda akan berselancar ala Sonar dan memiliki kehebatan Cubase. Fasilitas yang tersedia dalam bentuk plug-in sangat mudah digunakan. Seperti efx gitar, begitu banyak pilihan yang dapat digunakan. Apalagi bicara tentang MIDI. Anda memilki sound Bank layaknya memiliki puluhan Keyboards dunia dari segala merk terkenal. Selama penulis mencoba, rasanya belum terlalu banyak masalah.

    4. SOUNDFORGE ver 6.0, produksi Sound Foundry, adalah software pendukung bagi pengolahan wave file. Program ini tampaknya paling banyak digunakan oleh perekaman. Anda akan menggunakannya pada saat proses mastering, hingga ke burning CD.

    5. PLUG Insert. Bagi kebutuhan mastering, kita membutuhkan beberapa plug-in, seperti Reverb, Equalizer, Delay, Chorus, Gate, Compresor, Limiter,dll dalam bentuk virtual. Plug-in akan terinstall otomatis bila kita menginstall recording software di atas. Bila masih dianggap kurang sempurna, Anda dapat menginstall beberapa pug-ins tambahan.

    6. Win Amp ver.3 atau Media Player 9. Fungsinya untuk mengontrol music yang telah tercipta dalam format wav, midi, aif, mpeg, dll.

    MICROPHONE. Microphone adalah alat penerima sumber suara (source) akustik yang diubah menjadi sinyal analog, dialirkan melalui kabel/nirkabel ke PC. Microphone ada beberapa type, yaitu Dynamic, Kondensor & Cardiod. Ukuran untuk memilih mic yang baik adalah Impendance, Sensitivity (dB) & Freq. Response(Hz) 1. Mic type Dynamic atau disebut mic biasa termasuk mic yang memiliki sensitivitas rendah.. Seperti

    kebanyakan mic yang digunakan untuk keperluan mimbar, karaoke, dll. Anda mesti akal-akalan mensiati penggunaan mic ini bagi perekaman.

    2. Mic type Condensor merupakan mic yang sangat sensitive. Jangkauannya sangat kuat, sehingga sering menimbulkan feedback (gaung) dan kemungkinan noise yang timbul cukup besar Jenis ini tidak mampu mengalirkan sinyal bila tidak dibantu oleh Phantom Power yang terdapat pada mic pre amp, karena sifatnya pasif.

    3. Mic Cardiod adalah type yang terbaik untuk kelas rekaman profesional. Type ini sebenarnya sejenis mic dynamic dengan jangkauan terbatas, sensivitas tinggi. Harganya juga...? yaah.. paling berkisar 1 s.d 7 jt. Seperti merk terkenal BEHRINGER B-2, SHURE KSM 44, RODE NT-1. Umumnya type ini digunakan untuk take vocal. Suara diterima dengan lunak dan bening.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    14141414

    Teknik penggunaan mic disebut miking. Piranti tambahan mic biasanya adalah standar mic dan wind-screen atau pop-filter. Miking dibicarakan secara praktek.

    KABEL PENGHUBUNG. Pekerjaan recording tak ada habisnya dengan urusan kabel. Pemilihan kabel merupakan langkah pertama. Gunakan kabel yang paling tidak dapat mengalirkan sinyal dengan cepat, bebas hambatan dan bersih. Saran yang cukup bagi penggunaan rekaman adalah merk CANAREE made Japan. Hati-hati barang tiruan ! Kedua ujung kabel pasti ada konektor atau yang disebut jack. Sesuaikan penggunaannya dengan jack in yang terdapat pada sound card, microphone atau instrumen musik. Saran adalah merk Neutrik atau Nakamichi. Ini juga sama banyak tiruannya, produk Japan, Taiwan atau Cina.

    Untuk teknologi terakhir dalam profesional, sudah digunakan kabel serat optik. Sudah dapat dipastikan sempurnamya sinyal diterima soundcard. Mencari barang seperti ini di Bandung tidaklah sulit. Sesuaikan kocek Anda.....!

    Rasanya cukup lengkaplah Introduction ini bagi persiapan Anda menuju dunia baru ini. Meski disajikan secara ringkas, dengan terus berlatih, Anda bisa menjadi seorang sound engineer yang handal.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    15151515

    STUDIO REKAMAN Information from : http://www.saecollege.de

    CONSTRUCTION

    Isolation Before you can consider your construction you must consider your isolation requirements. Pages could be written on this subject but you must consider how much isolation you really want. The idea of perfect isolation from external noise started in the days when loose miking techniques were used. One microphone suspended over a string section meant the mic was wound up fully and was extremely sensitive to ambient noise. Nowadays a mic 6" from a marshal amp is a totally different story. At Big Toe Studios I often have a window open and the artist will say -" Hey I can hear the birds, should I close the window?" To which I reply, "No, the only person who will hear it is some stoned out freak with headphones on who will remark excitedly - wow man I can hear birds on this track!" But if you have problem neighbours who don't like drums pounding all day I suggest you apply a certain amount of sound isolation. The acoustic term here is Transmission Loss. When sound hits a wall there is a certain proportion of the sound reflected back into the room, some is lost in the absorption of the wall and the rest travels through the wall and is called the transmission loss.

    TRANSMISSION LOSS The measure of the amount of sound that is transmitted through the wall is called the: Sound Transmission Class- STC The transmission loss obviously varies relative to frequency - the STC is a specially weighted reading across all frequencies and is centred around 500Hz.. Every different wall construction has a different transmission class. When sound hits a wall the energy is transferred through the plasterboard to the other side via the connection to the stud. This problem can be reduced via two ways:

    Staggered Studs. Here you use two studs for each side of the wall. The plasterboard on one side is attached to one stud and the plaster on the other side is attached to the other stud. The two studs are connected to a common base and top plate.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    16161616

    Flexible Channel. Here a metal channel is attached to the stud and the plasterboard attached to the metal channel thus reducing the connection to the stud. The channels are mounted horizontally at 600mm (2 feet) centres. This system is extremely effective - check out the figures in the STC Chart.

    Studs: Except for staggered stud systems, substituting timber studs for steel studs generally results in a

    significant decrease in sound isolation. Increasing the thickness of steel studs from 0.55BMT to 0.75BMT or 1.15BMT will decrease sound

    isolation Decreasing the stud spacing will decrease the sound isolation.

    It is also interesting to note here that the higher the transmission loss the less reflected sound. In other words in a tent there is a high transmission loss but also a low amount of reflected sound so a tent makes a good recording room!! So people in the country who can afford a high transmission loss because there are no close neighbours can allow their sound to get away thus reducing the amount of treatment required to handle the reflected sound. The standard gypsum wall in a house has a high transmission coefficient at 100Hz as well as a high absorption figure because the gypsum panel's resonate frequency is around that figure. Therefore the reverb in the room is low around 100Hz but higher around 300Hz where the transmission and absorption are lower. That is why most rooms in a house have a reverb peak around 300Hz. (You know the one you keep taking out of kick drums and toms.) Check it out on the reverberation calculator. Perfect isolation can cost heaps because there is only one thing that will stop sound and that is MASS. The following solutions apply:

    Floating the rooms. A typical construction consists of creating new rooms within your existing rooms. This means building a floor on top of the existing floor with neoprene isolation pads and Rockwool on the underside and then building walls and a ceiling using the new floor as a base. This is the ideal system for total isolation because the new room is not mechanically connected to the main room but it is also the most expensive system. The main advantage of floating rooms is the low frequency isolation it gives. If you are building in a block of flats it would be essential as it is the only real way of achieving total sound isolation but if you are building a garage studio it really would depend on how much isolation you require. If you are an acoustic folk band - forget it - if you are a heavy metal power band it is essential because it is the only way you will stop the bass and kick drum from annoying your neighbours.

    Double Walls. This basically means building two timber/gypsum sheet walls between each room with Rockwool in the cavity. If you wish to go further you can double the layer of gypsum and even further by sandwiching a layer of fibre board between the two sheets of gypsum. (This is extremely effective because sound doesn't like going through changing medium densities). There are some companies who make sound isolation gypsum which is thicker and heavier than normal gypsum sheet. In Australia it's called Soundcheck and is 16mm(5/8") thick. The hollow concrete block -(Besser Block) is an excellent wall construction as it attenuates sound efficiently and cheaply.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    17171717

    Sealed Environment. There is one important factor that must be understood about sound isolation. If you build a beautifully sealed wall between two rooms you will get good isolation BUT if you put one nail hole in the wall you will loose a lot of the isolation!! Sound is really not the waves we keep on describing but air pressure difference so if you allow the two air masses to join at any point the pressure gradient will transfer, so make sure that all walls are sealed tightly. Also make sure all joints around doors, windows and air-conditioning ducts are sealed.

    Double Wall with Floating Floor In the drawing above I've shown a single gypsum (pale blue) layer but adding to the layer can dramatically increase the transmission loss. The options are

    Adding another layer of gypsum which is glued (not nailed) to the first sheet and should be a different thickness than the first sheet. i.e. 16mm (5/8") and 12mm (1/2")

    sandwiching a layer of fibreboard between the two sheets. This really works well, a double wall with a triple layer as described above on a floating floor will create a room that will allow you to set up a band and not hear it outside the room! Just remember that all the sound is now trapped inside the room and heavy acoustic treatment is required to control it all.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    18181818

    I really could go over the top here. What I've tried to do in this site is to go through all the fundamentals so that you can fully understand all the acoustic ramifications and thus be in a position where you can design your own studio. Layout of rooms etc. is really up to the basic room shapes you are starting with so instead of me sweating over my computer to give you a whole lot of inappropriate shapes I will give you the basic styles that have worked for me. If you follow the basic directions of what you need to acoustically treat each room you can take any shaped room and come up with a plan. I have not included dimensions as it is not necessary and it would obviously change for each situation. The proportions are near enough though and the angles are what make it work. Important thing to remember are:

    Stereo room symmetry around your speakers. Glass windows or doors for communication. Low-mid frequency absorption from 150 -550Hz. High frequency absorption. Absorption across the rear of the control room wall. Whatever low frequency absorption you can fit in the space.

    Things to avoid are: Having to go through the studio to get to the control room!! (I hate this because you always get

    interruptions as people move in and out of the studio) Creating studios with no visual communication. There is nothing worse than recording someone you

    can't see. Big studios with a small pokey control room and visa versa.

    So here are a few ideas that might start you off, use the selector for the different options.

    THE BIG FACILITY

    THE CORNER CONTROL ROOM

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    19191919

    THE GARAGE STUDIO 1

    THE GARAGE STUDIO 2

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    20202020

    THE CONTROL ROOM

    THE BEDROOM STUDIO

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    21212121

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    22222222

    Tip & Trick Membuat Studio Rekaman Information from : http://www.studiomusik.info

    Membuat studio rekaman tidak harus menggunakan teknologi rekaman yang mahal. Ada tip trik membuat studio rekaman sederhana dengan kualitas rekaman tidak kalah dengan studio rekaman berteknologi canggih. Kami akan berbagi pengalaman buat Anda yang menginginkan membangun sebuah studio rekaman yang sederhana dengan biaya relatif lebih murah namun menghasilkan kualitas rekaman yang sama dengan studio rekaman dengan teknologi yang canggih saat ini. Hal ini sudah kami uji coba di studio PARIS 51 yang mulai dioperasikan mulai bulan Juni 2003. Peralatan yang dibutuhkan untuk membangun studio rekaman antara lain :

    1 Unit Komputer dengan spesifikasi : - Pentium III atau IV atau Sekelasnya - Memory Minimal 256 MB - Harddisk 40 GB 7200 RPM - CDRW (buat nanti kalo mo copy master lagu atau MP3 ke CD) - Software Digital Multitrack (Cool Edit Pro 2.0, Cakewalk, atau lainnya)

    2 (dua) buah sound card full duplex Sound card ini berfungsi pengganti converter (MOTU,AARK,EW88MT) yang harganya begitu mahal. Kita menggunakan 2 sound card dengan maksud nantinya kita dapat bekerja lebih efisien, karena dengan adanya 2 sound card kita dapat langsung merekam "teak" 2 instrumen dalam waktu bersamaan pada track yang berbeda di software digital multitracks (cool edit pro)

    1 Unit Mixer Mixer yang kami gunakan adalah mixer digital buatan Behringer dengan seri UB1832FX-PRO, dimana mixer behringer ini mempunyai banyak fasilitas yang dapat Anda simak disini . Fasilitas mixer Behringer UB1832FX-PRO adalah Ultra low noise, mic pre-amp, 24-bit digital stereo FX processor with 99 presets including reverb, delay, chorus, compressor, tube distortion, vinylizer and more plus 1 kHz test tone, Breathtaking 3D stereo surround effect for more vitality and enhanced stereo image, Effective, extremely musical 3-band EQ with semi-parametric mid band plus switchable low-cut filter on, 6 new state-of-the-art, studio-grade IMP "Invisible", dan lain-lain.

    Mic Drums Kami memilih mic drum merk YOGA karena dari segi harga relatif murah dibandingkan yang lainnya, dengan kualitas tidak kalah dengan merk lainnya. Kalo mo pengiritan lagi pake condensor mic dan dapat dibeli di toko-toko electronic terdekat, tapi untuk kualitasnya kurang baik dan dapat di perbaiki nantinya di software digital multi track atau di software soundforge.

    Tape Berfungsi sebagai monitor sound engineer dan guide player. Kami menggunakan tape HIFI SONY type FH-515R. Memang menurut teori recording harus menggunakan monitor flat yang harganya 1 pasang sampai 6 juta lebih, tapi lupakan dulu yang ini karena pembahasan disini dibatasi yang sederhana nan murah,.....hehehehe.

    Kabel dan jack Pemilihan kabel usahakan yang baik, karena kualitas rekaman sangat ditentukan disini. Anda dapat membeli kabel atau jack di toko-toko musik atau electronik di kota Anda.

    Headphone Digunakan untuk player di studio khususnya yang sedang rekaman atau buat sound engineernya.

    Lain-lain Apa lagi ya,.....kayaknya cukup ini dulu. Nanti kalo ada info lagi kami masukan disini.

    Kalo semua yang diatas nggak bisa di penuhi ya mendingan rekaman aja di studio paris 51 tinggal ambil paket yang mana, hehehehehe maaf bercanda biar nggak stress.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    23232323

    Setting Mixer dan alat rekaman Untuk mempermudah pembahasan, kami mencoba untuk menuangkan dalam bentuk diagram gambar dengan peralatan yang telah kami sampaikan sebelumnya.

    Diagram digital recording tracks

    Keuntungan system ini adalah dapat menghemat waktu rekaman, karena dapat langsung 2 player melakukan " teak" bersamaan dan nantinya setiap player akan masuk di track software yang kita pake sendiri-sendiri. Kok bisa ???. Coba mungkin perlu saya uraikan satu persatu untuk mempermudah pemahamann skema di atas. Alat Musik

    Mic drums (A) kita masukkan di channel 1 s/d 7 di mixer Behringer UB1832FX-PRO dan kita aktifkan tombol main di setiap channel drums dan untuk pengontrol volume kita gunakan main mix (K).

    Untuk player gitar pada channel 8 atau 9 kita aktifkan tombol sub dan untuk pengontrol volume kita gunakan volume sub (J).

    Mixer bagian Atas Kita menggunakan metronome dari softaware digital multi track dan dimasukkan ke dalam input tape

    (F). Sedangkan Headphone (G) digunakan untuk player yang berapa di studio yang sedang melakukan

    "teak". Selain suara drums dan gitar player juga dapat mendengarkan suara metronome. Yang paling penting adalah pada tombol "Tape to Main" harus dalam posisi off, karena apabila

    posisi on suara metronome akan masuk ke jalur main output dan akibatnya metronome akan terekam bersamaan dengan drum.

    Mixer bagian depan Main output (C) dimasukkan di soundcard 2 (I) untuk track drum. Sub outout (D) dimasukkan di soundcard 1 (H) untuk track gitar. Control room output (E) dimasukkan di tape (misalnya di CD-in)dan berfungsi sebagai monitor sound

    engineer dan gitar player. Suara metronome juga dapat kita dengarkan disini. Line out soundcard 1 (H) juga dimasukan di tape (misalnya : dimasukkan di phono-in)yang berfungsi

    nantinya untuk playback hasil rekaman yang telah selesai di rekam.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    24242424

    Setting di Software Setting di software hanya merubah input track masing masing alat tersebut. Misalnya track 1

    digunakan drums berarti input record soundcard 1 (misal : SIS 7018) Sedangkan track gitar pada track 2 di software tersebut setting input record di rubah posisi

    soundcard 2 (misal : Creative 128) Jangan lupa sebelum teak berlangsung tombol record kedua track tersebut harus aktif, dan set

    kecepatan metronome sesuai karakter lagu yang akan di rekam.

  • ADO-GALO Project Office: GRIYA RUAG IDE Jln. Letjen Alamsyah RPN No.51 Bukit Baru, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia 30131 http://www.RuangIde.com

    25252525

    Dasar - Dasar Tata Interior Akustik Ruangan

    Information from : http://www.musiktek.com

    1. Control room ... untuk musik apa rata2? Secara profesional (tidak dibahas sampai sedetail ini di forum), tiap frekuensi mempunyai parameter berbeda untuk tiap style.

    2. Live room mempunyai tata akustik yang lebih bebas di bandingkan control room karena posisi sumber suara tidak terpaku (control room -> speaker nya terpaku pada posisi tertentu).

    3. Glasswoll di tutupin sama selimut tebel, glasswol nya percuma !! Penyerapan akan di ambil alih pleh selimut dan glasswoll 70% mubazir!

    4. Makin kecil ruangan, makin TIPIS harapan untuk menyelesaikan masalah akustik pada frekuensi rendah. Control room seminimum mungkin haruslah mempunyai tinggi 4m, dan panjang/lebar lebih dari 5m. Control room kecil yang ideal mempunyai volume sekitar 90 m kubik. (misalnya 5x4.5x4)

    5. Diffuser BUKANLAH penyerap suara

    6. Home theater = control room ?? Jawabannya tergantung ! Tergantung musiknya, tergantung film nya, tergantung client nya, tergantung macem2 ! Susah di jawab dari 1 segi. Semua Ruangan (berdasarkan kemauan pemilik) mempunyai optimisasi akustik yang berbeda.

    7. Posisi tiap speaker di sarankan sama jaraknya dari masing2 dinding disekitar nya.

    8. Console/meja besar yang terletak diantara pendengar dan speaker akan mempunyai pengaruh jelek terhada suara. Mengapa kita kurang "ngeh" sama masalah ini? Jawabannya : karena kita udah terbiasa dengar suara yang terkolorasi. Kita terpengaruh gaya gravitasi. Hampir setiap hari suara yang kita dengarkan adalah gabungan dari suara asli dan yang terpantul dari tanah/lantai (yang keras). Telinga kita juga memberi pantulan2 suara yang membuat kolorasi lain lagi. At the end, akustik ruangan hanyalah alat bantu kecil namun vital.

    9. Jangan meletakkan kipas angin yang membuat angin diantara speaker dan pendengar !! Refraksi suara akan terjadi dan kolorasi bisa terjadi.

    10. Kayu adalah bahan baik untuk pelapisan dinding .. ? TIDAK selalu .. tergantung kebutuhan.