Tekanan Tanah Lateral

19
4. TEKANAN TANAH LATERAL Tekanan tanah lateral ada 3 (tiga) macam, yaitu : 1. Tekanan tanah dalam keadaan diam. Tekanan tanah yang terjadi akibat massa tanah pada dinding penahan dalam keadaan seimbang. 2. Tekanan tanah aktif. Tekanan yang berusaha untuk mendorong dinding penahan tersebut untuk bergerak kedepan. 3. Tekanan tanah pasif. Tekanan yang berusaha mengimbangi/menahan tekanan tanah aktif. 4.1 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam (At Rest) Nilai banding antara s v dan s h dinamakan “koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam (Ko)” : Mektan 1 45

Transcript of Tekanan Tanah Lateral

Page 1: Tekanan Tanah Lateral

4. TEKANAN TANAH LATERAL

Tekanan tanah lateral ada 3 (tiga) macam, yaitu :

1. Tekanan tanah dalam keadaan diam.Tekanan tanah yang terjadi akibat massa tanah pada dinding penahan dalam keadaan seimbang.

2. Tekanan tanah aktif.Tekanan yang berusaha untuk mendorong dinding penahan tersebut untuk bergerak kedepan.

3. Tekanan tanah pasif.Tekanan yang berusaha mengimbangi/menahan tekanan tanah aktif.

4.1 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam (At Rest)

Nilai banding antara sv dan sh dinamakan “koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam (Ko)” :

Suatu elemen tanah yang terletak pada kedalaman z akan terkena tekanan arah vertikal (v) dan tekanan arah horisontal (h) :

v = zh = v Ko + u u = tekanan air pori

Harga-harga Ko adalah sebagai berikut :

Mektan 1 45

Page 2: Tekanan Tanah Lateral

Untuk tanah berbutir yang terkonsolidasi normal (Jaky 1944) Ko = 1 - sin

Brooker dan Jreland (1965) Tanah lempung yang terkonsolidasi normal (Brooker dan Ireland, 1965) :Ko = 0,95 - sin

= Sudut geser tanah dalam keadaan air teralirkan (drained).

Tanah lempung yang terkonsolidasi normal dan mempunyai indeks plastisitas (PI).

Ko = 0,4 + 0,007 (PI) PI antara 0 - 40

Ko = 0,64 + 0,001 (PI) PI antara 40 - 80

Tanah lempung yang terkonsolidasi lebih (overconsolidated) KO(overconsolidated) = KO(normally consolidated)

OCR = overconsolidated ratio (rasio konsolidasi

lebih).

=

Untuk “compacted dense sand” :

= Sudut geser tanahd = Berat isi kering tanah di lapangand (min) = Berat isi kering minimum dari tanah

Mektan 1 46

Page 3: Tekanan Tanah Lateral

4.2 Tekanan Tanah Aktif Dan Pasif Menurut Rankine

Rankine (1857) menyelidiki keadaan tegangan di dalam tanah yang berada pada kondisi keseimbangan plastis yaitu suatu keadaan yang menyebabkan tiap-tiap titik di dalam massa tanah menuju proses ke suatu keadaan runtuh.

KONDISI AKTIF MENURUT RANKINE

Apabila AB tidak diizinkan bergerak sama sekali, maka h = K0 v. Kondisi tegangan dalam elemen tanah ini dapat diwakili oleh lingkaran Mohr a (gambar c).

Bila dinding AB berputar terhadap dasar dinding ke suatu posisi A’B, maka massa tanah segitiga ABC’ yang berdekatan dengan dinding akan mencapai keadaan “aktif”.

Bidang geser BC” yang membatasi massa tanah yang berada pada kondisi keseimbangan plastis

Mektan 1 47

Page 4: Tekanan Tanah Lateral

adalah membuat sudut (45 + /2) dengan arah horisontal.

Tekanan a yang bekerja pada bidang vertikal adalah tekanan tanah aktif menurut Rankine.

Kondisi tegangan ketika dalam keseimbangan plastis dapat digambarkan dalam persamaan Mohr-Coulomb yaitu :

dimana : 1 = v (tegangan utama besar)

3 = a (tegangan utama kecil)

atau :

v =

= v . Ka - 2 c

KONDISI PASIF MENURUT RANKINE

Mektan 1 48

Page 5: Tekanan Tanah Lateral

Keadaan tegangan awal pada suatu elemen tanah diwakili oleh lingkaran Mohr a (gambar c).

Bila dinding mengalami perputaran ke arah massa tanah yaitu ke posisi A”B maka massa tanah ABC” akan mencapai keadaan “pasif”. Kondisi tegangan elemen tanah dapat diwakili oleh lingkaran Mohr b (gambar c).

Pada geser BC” yang membatasi massa tanah yang berada pada kondisi keseimbangan plastis adalah membentuk sudut (45 - /2) dengan arah horisontal.

Tekanan tanah ke samping p, yang merupakan tegangan utama besar adalah “tekanan tanah pasif menurut Rankine”.

Kondisi tegangan ketika dalam keseimbangan plastis dapat digambarkan dalam persamaan Mohr-Coulomb yaitu :

Dimana : 1 = p (tegangan utama besar)3 = v (tegangan utama kecil)

p = v tan2 (45 + /2) + 2 c tan (45 + /2)

= v Kp + 2 c

4.3 Beberapa Kasus Tanah dibelakang DindingMektan 1 49

Page 6: Tekanan Tanah Lateral

UNTUK TANAH TAK BERKOHESI

a. Kondisi Tanah Kering di Belakang Dinding Penahan

a = H Ka

Pa = ½ H2 Ka

b. Kondisi Tanah Basah di Belakang Dinding Penahan

Permukaan Air Tepat di Puncak Diniding Penahan

a = v Ka + u

Mektan 1 50

Page 7: Tekanan Tanah Lateral

= ” H Ka + w H

dimana : ” = sat - w

Ptotal = Pa + Pw

= ½ H2 Ka + ½ w H2

Permukaan Air di Bawah Puncak Dinding Penahan

Sudut geser () tanah setinggi H1 & H2 sama

Muka air tanah terletak pada kedalaman tertentu,

z < H pada kedalaman z dapat ditentukan sebagai

berikut :

Z = 0 ’v = 0 ’a = 0

Z = H1 ’v = H1 ’a = ’v Ka

Z = H1+H2 ’v = H1 + ’ H2 ’a = ’v

Ka

Tekanan total untuk dinding setinggi HMektan 1 51

Page 8: Tekanan Tanah Lateral

Ptotal = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pw

= ½ H12 Ka + ½ ‘H2

2 Ka + ½ ‘H32 Ka +

½ w H2

Sudut geser () tanah setinggi H1 & H2 tidak sama

Misal : 1 > 2

Z = 0 ’v = 0 ’a = 0

Z = H1 (the top soil layer)’v = H1 ’a = ’v Ka1

Z = H1 (the bottom soil layer)’v = H1 ’a = ’v Ka2

Z = H1+H2 ’v = H1 + ’ H2 ’a = ’v

Ka2

UNTUK TANAH BERKOHESI

Mektan 1 52

Page 9: Tekanan Tanah Lateral

KONDISI AKTIF

Tekanan tanah horisontal ( a) :

a = v . Ka - 2 c v = z

Kedalaman (zc) dimana v = 0

c . Ka – 2 c = 0

Pada saat sebelum tensile crack :Pa = ½ H2 Ka – 2c H

Pada saat setelah tensile crack (z = H = zc) :Pa = ½ (H - zc) ( H Ka – 2 c H

KONDISI PASIF

Mektan 1 53

Page 10: Tekanan Tanah Lateral

Tekanan tanah horisontal ( p) :

p = v . Kp - 2 c v = z

Pada saat z = 0 p = 2 c

Pada saat z = H p = H Kp + 2c

Pp pada dinding penahan setinggi H :

Pp = ½ H2 Kp – 2c H

Untuk keadaan dimana = 0 Kp = 1 :

Pp = ½ H2 + 2c H

4.4 Tekanan Tanah Aktif Dan Pasif Menurut “Rankine” Untuk Urugan Tanah Yang Miring

Mektan 1 54

Page 11: Tekanan Tanah Lateral

Koefisien tekanan tanah aktif (Ka) :

Ka = cos

Pada kedalaman z tekanan aktif Rankine dapat ditulis :

a = z Ka

Maka tekanan tanah aktif total per satuan lebar dinding

adalah :

Pa = ½ H2 Ka

Demikian pula dengan tekanan tanah pasif Rankine pada bidang setinggi H, dengan urugan butiran adalah :

Pp = ½ . . H2 Kp

di mana : Kp = koefisien tekanan tanah aktif.

Kp =

4.5 Tekanan Tanah Aktif Dan Pasif Menurut Coulumb

Mektan 1 55

Page 12: Tekanan Tanah Lateral

KONDISI AKTIF

Dalam memperhitungan kestabilan dari kemungkinan keruntuhan blok tanah (failure wedge) ABC1, gaya-gaya yang diperhitungkan (per satuan lebar dinding) adalah :

a. W, berat dari blok tanah.

b. R, resultan dari gaya geser dan gaya normal pada permukaan bidang longsor BC1, gaya resultan tersebut membuat kemiringan sebesar dengan normal dari bidang BC1.

c. Pa, gaya aktif per satuan lebar dinding. Arah Pa ini akan membuat sudut sebesar dengan normal dari permukaan dinding yang menahan tanah, jadi adalah sudut geser antara tanah dengan dinding.

Tekanan aktif menurut Coulomb :

Pa = ½ H2 Ka

di mana : Ka = koefisien tekanan aktif Coulomb.

Mektan 1 56

Page 13: Tekanan Tanah Lateral

Ka =

H = tinggi dinding penahan.

KONDISI PASIF

Tekanan tanah pasif (Pp) menurut Coulomb adalah :

Pp = ½ H2 Kp

di mana :

Kp =

4.6 Tekanan Tanah Lateral Pada Tembok Penahan Akibat Tambahan Beban

A. BEBAN TERBAGI RATA

Mektan 1 57

Page 14: Tekanan Tanah Lateral

Beban terbagi rata dianggap sebagai beban tanah setinggi hs = q/, sehingga :

a = hs Ka = q Ka

Jadi, tambahan tekanan tanah aktif akibat beban terbagi

rata :

Pa1= q H Ka

B. BEBAN TITIK

Persamaan Bousinesq

(1883)

h =

dari penyelidikan Gerber (1929) dan Spangler (1938), persamaan tersebut mendekati kenyataan bila diubah menjadi :

h =

Mektan 1 58

Page 15: Tekanan Tanah Lateral

h =

C. BEBAN GARIS

D. BEBAN LAJUR

h =

h =

dimana :

=

=

Mektan 1 59

Page 16: Tekanan Tanah Lateral

Dimana : R =

Q =

Mektan 1 60