TEK-BANG 1-5

35
MATERI 5 PENGERTIAN : Merupakan bidang alas suatu ruangan sebagai tempat melaksanakan aktivitas untuk : Bekerja Bermain/rekreasi Istirahat/melepas lelah/Tidur Dan lain-lain Macam lantai dari segi konstruksi, ada dua macam : 1. Lantai Dasar dibuat berhubungan langsung dengan tanah 2. Lantai Tingkat (Loteng) tidak berhubungan langsung dengan tanah

description

Entrepreneur 11

Transcript of TEK-BANG 1-5

Page 1: TEK-BANG 1-5

MATERI 5

PENGERTIAN :

Merupakan bidang alas suatu ruangan sebagai tempat melaksanakan aktivitas untuk :

• Bekerja

• Bermain/rekreasi

• Istirahat/melepas lelah/Tidur

• Dan lain-lain

Macam lantai dari segi konstruksi, ada dua macam :

1. Lantai Dasar dibuat berhubungan langsung dengan tanah

2. Lantai Tingkat (Loteng) tidak berhubungan langsung dengan tanah

Page 2: TEK-BANG 1-5

Persyaratan yang harus dipenuhi suatu lantai ada 3, yaitu :

A. STRUKTURALSuatu lantai secara struktural harus mampu memikul beban-beban (seperti beban mati, beban hidup & beban lainnya) yang bekerja dan cukup kaku (tidak melendut atau bergetar)

B. FISIKAL

Suatu lantai harus mampu memanfaatkan dan memelihara kondisi alamiah/lingkungan yang terjadi (atau meniadakan/mengurangi pengaruh fisik yang timbul dan tidak dikehendaki) untuk kebutuhan penghuni.

• Suhu ruangan• Kelembaban • Suara & masalah akustikal (Lantai sebagai dinding horizontal)• Keamanan – visual/penglihatan dan suara (privacy)• Keselamatan / kesehatan terhadap kekuatan bahan, kebakaran,

serangga/binatang dan debu.• Pemeliharaan

C. ARSITEKTURAL

Suatu lantai harus mampu menampilkan aspek fungsional, estetik-visual dan emosional sebagai salah satu elemen bangunan.

Page 3: TEK-BANG 1-5

Lantai yang disebut juga pembatas ruanggan di bagian bawah, merupakan komponen bangunan yang berperan menahan rembesan air tanah atau hewan dari dalam tanah, dan sebagai penahan beban diatasnya.

FUNGSI LANTAI

Terdapat beberapa fungsi dari lantai diantaranya :

• Penahan naiknya air ke bagian atas bangunan

• Sebagai pemisah antar-split ketinggian

• Sebagai pengetur split untuk bangunan diperbukitan

• Penahan beban-beban barang diatasnya. Penahan struktur untuk fungsi seperti lift, reservoar dan lain-lain.

• Sebagai pembatas lantai.

• Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dsb bila lantai sebagai dak atap.

• Penyimpan kabel, pipa dan sebagainya.

• Penahan suara dan api bagi ruang fungsi-fungsi khusus.

• Pemantul bola dan penahan kasad sepatu di lapangan olah raga.

Page 4: TEK-BANG 1-5

JENIS LANTAI

Dalam ilmu bangunan dikenal 2 jenis konstruksi lantai yaitu :

A. Lantai Langsung Diatas Tanah

• Beban secara langsung dihantarkan kelapisan tanah• Landasan harus cukup padat/keras dan stabil (tidak

bergerak) dan rata.• Lakukan pemadatan/perbaikan tanah yang memadai

(dengan pasir/sirtu dll)

• Lapisan tanah harus asli dan bersih dari bahan organisme (rumput, pohon kecil, potongan kayu, sisa sampah dll)

• Lapisan tanah atas setebal 20 – 30 cm harus dikupas, terutama tanah bekas rawa-rawa atau sawah.

• Perhatian khusus pada air tanah yang tinggi dan kelembaban yang akan mempengaruhi penutup lantainya.

• Penutup lantai dapat terbuat dari batu alam, ubin, kayu, permadani, keramik dan bahan lainnya.

Lapisan tanah

Beban lantai

Merupakan lantai yang berada secara langsung diatas tanah/ lantai dasar. Dimana kondisi dan syaratnya meliputi :

Page 5: TEK-BANG 1-5

Berbagai konstruksi lantai diatas tanah :

Catatan : setelah plur kering/keras (dibuat rata dan sesuai kebutuhan) kemudian dapat dipasang ubin dengan perekatnya.

Page 6: TEK-BANG 1-5

B. Lantai Tingkat (Loteng)

Merupakan lantai yang tidak langsung diatas tanah. Beban dipikul oleh elemen lantai itu sendiri, dapat disebarkan melalui balok (balok anak dan atau balok induk) dan atau disalurkan langsung melalui kolom atau dinding.

Beban lantai

lantai

dinding dinding

Beban lantai

Kolom

Beban lantai

Kolom/dinding

Balok anak

Balok induk

Kondisi A :

beban lantai langsung disalurkan ke dinding

Kondisi B :

beban lantai langsung disalurkan ke kolom yang mempunyai tatakan pengumpul beban/gaya.

Kondisi C :

beban lantai dialihkan ke balok-balok sebelum sampai pada kolom/dinding.

Penutup lantai dapat terbuat dari batu alam, ubin, kayu, permadani, keramik dan bahan lainnya.

Page 7: TEK-BANG 1-5

MACAM SIFAT HUBUNGAN ELEMEN STRUKTURAL LANTAI TINGKAT

1. SIFAT KAKU/RIGID

Bahan yang memungkinkan adalah beton dan baja.Ciri : bahan monolit atau berkondisi monolit. Bila BETON dicor total dan sekaligus (bukan elemen-elemen). Bila BAJA hubungan tiap bagian di las atau dengan paku keling atau baut.

Page 8: TEK-BANG 1-5

Berbagai hubungan antar elemen lantai dengan dinding/kolom yang memungkinkan dalam sistem struktur

Page 9: TEK-BANG 1-5

2. SIFAT TIDAK KAKU/ TIDAK RIGID

Dapat menggunakan bahan beton, baja, kayu atau gabungannya.Cirinya adalah : elemen struktural lantai tidak monolit dengan elemen struktural lainnya. Meski menggunakan satu bahan namun tidak terjadi hubungan yang rigid (jepit sempurna) diantara elemennya.

BAHAN KAYU

Untuk beban agak ringan• Sifat kayu sebagai bahan

organis yang mudah lapuk, akibat pengaruh fisik alam (air, lembab,muai susut, serangga dll

• Dimensi yang ada dipasaran.

• Ketebalan harus dipertimbangkan terhadap beban bergerak. Ketebalan minimal 3 cm (sebaiknya 5 cm)

Perlu diingat

a.

Page 10: TEK-BANG 1-5

Kondisi khusus perlu diingat berbagai hal sebagai berikut :

Bila tebal papan 3 cm panjang max 2.5 m untuk beban ringan dan statis seperti fungsi gudang alat sederhana.

Bila tebal papan 5 cm panjang max 3 m untuk beban agak ringan seperti fungsi ruang tidur.

SYARAT

Papan (elemen struktur lantai) tidak boleh menyentuh dinding. (diberi jarak + 1 cm).

Balok tatakan dibuat sepanjang konstruksi lantai tersebut dan minimal lebar tatakan 12 cm.

Page 11: TEK-BANG 1-5

Spesi Kedap air

Page 12: TEK-BANG 1-5

b.

Page 13: TEK-BANG 1-5
Page 14: TEK-BANG 1-5

Keuntungan :

Dinding bata utuh dan tidak mengalami pembebanan.

Balok kayu terhindar dari kelembaban (pelapukan)

Page 15: TEK-BANG 1-5

PENUTUP LANTAI

Terdapat berbagai jenis penutup lantai yang dapat dipilih, diantaranya :

1. Lantai Kayu2. Lantai Multiplek3. Lantai Pasangan Batu4. Lantai Keramik, Tegel, Terakota, Teraso5. Access Floors atau Floor Duct (untuk instalasi, kedap suara)6. Lantai Granit atau Marmer7. Lantai Batu Alam atau Batu Tempel8. Lantai Parket9. Lantai Cat (untuk lapangan olah raga, heliped, parkir)10.Lantai Hardener (untuk menerima beban berat)11.Lantai Epoxy (untuk kebutuhan permukaan licin seperti industri)12.Paving Block13.Grass Block14.Karpet15.Lantai Vinyl (untuk kebutuhan bahan yang ringan).16.Lantai Batu Koral Sikat

Page 16: TEK-BANG 1-5

Lantai Beton Keramik Komposit (Keraton)

Alternatif membuat pelat lantai lebih ringan, lebih murah dan lebih praktis pelaksanaannya.

Page 17: TEK-BANG 1-5

MATERI 6

PENGERTIAN :Dinding adalah suatu bidang yang berfungsi sebagai :pemisah/pembatas antar-ruang, penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain sebagainya dan pemberi nilai fungsi artistik serta estetis. Merupakan elemen vertikal/tegak dari bangunan.

Dinding memberikan nilai privasi, nilai kenyamanan, kesehatan, keamanan dan nilai-nilai khusus pada bangunan khusus, seperti : ruang operasi, studio dll

MACAM DINDING

1. DINDING INTERIOR

Dinding yang berada didalam ruangan, dapat berupa dinding permanen atau non permanen (yang berupa partisi). Dinding partisi dapat dengan mudah dipindah-pindah.

2. DINDING EKSTERIOR

Dinding yang berada diluar ruangan, yang mengalami kontak langsung dengan kondisi lingkungan seperti perubahan cuaca, panas, hujan, dan kelembaban.

Page 18: TEK-BANG 1-5

FUNGSI, BAHAN & PERSYARATAN DINDING

A. Dinding Struktural (Memikul Beban)

Beban dapat berupa beban merata/ terpusat atau gabungan.

Bahan harus cukup kaku dan kokoh.

Dapat berupa :

• Batu Alam : minimal tebal 30 cm.

• Batu Buatan : batu minimal 1 batu

• Betin Bertulang : minimal tebal 10 cm (bila terlalu tipis, tidak dapat dicor dengan baik.

B. Dinding Non Struktural

(Anggapan : tidak memikul beban lain kecuali berat sendiri)

Dengan demikian, kolom dan balok bangunan yang memikul beban-beban lainnya.

Page 19: TEK-BANG 1-5

B. Dinding Non StrukturalBahan :

1. Batu Alam2. Batu Buatan (bata, teraso, blok beton3. Kayu ( papan, kayu lapis/plywood)4. Metal (Baja, seng, alumunium)5. Plastik6. Kaca7. Gabungan

beban

dinding

kolom

dindingkolompraktis

Elemen penyebar beban

BataBatakoBlok beton

CATATAN :Pada bangunan ringan/darurat (dg beban atap ringan) dinding non struktural dapat dianggap pemikul dengan syarat :

1. Elemen penyebar beban (biasanya berupa balok diatas dinding) harus kaku. Bisa dari bahan kayu, beton, baja.

2. Dinding penyekat tersebut harus cukup kokoh/kaku

Page 20: TEK-BANG 1-5

HUBUNGAN DINDING DAN KOLOM

Contoh Penggunaan :

Kolom : Beton, Kayu, Baja Profil.Dinding : Batu Bata.Gambar 1, 2, 3

Selain kekokohan ikatan dinding dengan elemen struktural, dapat dibuat kekokohan dari dinding itu sendiri. Contoh pada pemasangan batu alam atau batu buatan.Gambar a dan b.

3)

Page 21: TEK-BANG 1-5

Berbagai siar dinding batu bata yang diekspose.

Cara membentuk siar.

Page 22: TEK-BANG 1-5

Menembok diatas lat kayu untuk pendalaman siar.

Dinding hias dengan bahan bata yang bermacam warna dan cara pemasangan. Memberikan kesan adanya permainan bidang.

Page 23: TEK-BANG 1-5

MATERI 7

Elemen dinding lainnya adalah : PINTU & JENDELA

PINTU / JENDELA adalah lubang penghubung antar ruangan, dipasang pada dinding dan mempunyai penutup yang dapat dibuka dan ditutup.

Rangka pintu atau jendela biasa disebut KOSEN yang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti :

1. Kayu. Dipakai untuk bangunan-bangunan rumah tinggal

2. Almunium. Biasa dipakai untuk bangunan umum atau bangunan komersial, dan bangunan bertingkat banyak karena bentuknya yang memberikan kesan mewah, ringan dan tahan api.

3. Baja atau Besi. Dipakai pada ruang yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, seperti ruang penyimpanan harta atau surat berharga dan pada bangunan penjara.

4. Fiber atau Plastik. Dipakai untuk pintu kamar mandi atau pada daerah-daerah basah karena bahannya yang tahan terhadap air.

Page 24: TEK-BANG 1-5

Pemasangan kosen kayu dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding bata, batako atau bata ringan.

Ukuran kayu yang digunakan sebagai kosen biasanya 6/15 untuk dinding bata merah dan 6/12 untuk dinding batako. Hal ini disebabkan bata merah ketebalannya 10 – 11 cm sedang batako 8 – 9 cm.

Model kosen kayu dapat berbentuk gundulan atau tanpa lubang angin (jalusi), dimana kemudian biasanya diatas kosen dipasang roster yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara.

Keuntungan menggunakan KOSEN KAYU antara lain :

• Mudah pengerjaannya• Berkesan alami dan variasi bentuk lebih banyak. Nilai keindahan tinggi• Mudah di finishing

Kekurangan menggunakan KOSEN KAYU antara lain :

• Tidak tahan api dan air• Cepat terserang rayap• Sulit diperoleh kayu yang kering

Page 25: TEK-BANG 1-5

Pintu. Komponen bangunan yang selalu ada di setiap gedung.

Jendela. Berfungsi ganda sebagai ventilasi udara dan untuk pencahayaan

Page 27: TEK-BANG 1-5

Kosen Alumunium dipasang setelah bidang dinding terbentuk. Bila kosen dipasang bersamaan dengan pemasangan dinding dikhawatirkan kosen akan kotor yang dapat merusak bahan alumuniumnya.

Pemasangan menggunakan sekrup dan fiser karena alumunium tidak memiliki kekuatan.

Panjang alumunium di pasaran umumnya 6 meter. Perhitungan kebutuhan cukup dengan mengukur panjang kusen yang direncanakan.

Keuntungan menggunakan KOSEN ALUMUNIUM antara lain :

• Terkesan mewah• Tidak perlu pekerjaan finishing

Kekurangan menggunakan KOSEN ALUMUNIUM antara lain :

• Harga relatif mahal• Tidak semua tukang dapat memasangnya• Tidak tahan benturan

Page 28: TEK-BANG 1-5

1. Tahan rayap dan cuaca karena tidak mengalami muai susut.

2. Bobotnya lebih ringan dari material kayu.

3. Pengerjaannya cepat dan mudah di bongkar pasang jika ingin melakukan perbaikan.

4. Motif dan modelnya beragam mulai dari motif polos sampai motif menyerupai kayu, sedangkan modelnya mulai dari pintu geser, pintu lipat dengan jenis panel, jalusi dan kaca.

5. Memiliki umur pakai yang lebih lama di bandingkan kayu.

Kelebihan lain pintu, jendela, dan kosen dari alumunium dibandingkan material kayu diantaranya:

Page 29: TEK-BANG 1-5

Beberapa contoh tampilan kosen almunium untuk pintu dan jendela

Page 30: TEK-BANG 1-5

Kosen besi/baja digunakan untuk pintu pabrik, bengkel, pagar dan lain-lain.

Desain kosen dan pintu atau jendela dari bahan ini dapat dibuat cukup fleksibel, namun kesan yang ditimbulkan kurang luwes / kaku.

Keuntungan menggunakan KOSEN BESI/BAJA antara lain :

• Tahan benturan dan aman• Awet atau tahan lama• Mudah dilas bila rusak• Mudah dirawat

Kekurangan menggunakan KOSEN BESI/BAJA antara lain :

• Relatif berat• Cepat berkarat bila dipasang ditempat basah

Page 31: TEK-BANG 1-5

Beberapa contoh tampilan kosen besi/baja untuk pintu dan jendela

Ruang mandi yang terbuat dari bahan logam

Page 32: TEK-BANG 1-5

Pemasangan kusen fiber/plastik sama dengan cara pemasangan kusen alumunium, yaitu dilakukan pada saat bidang dinding sudah selesai dibentuk atau dilakukan pada akhir pekerjaan dinding.

Kusen fiber/plastik dibuat oleh pabrik dan dipasarkan dalam bentuk sudah jadi dan sudah serangkai antara kusen dan daun pintunya, tinggal pasang.

Sebagai bahan jadi olahan pabrik maka analisis biaya disesuaikan dengan bentuk dan ukuran yang ada dipasaran.

Keuntungan menggunakan KUSEN FIBER/PLASTIK antara lain :

• Tahan terhadap air• Banyak warna pilihan• Harga relatif murah

Kekurangan menggunakan KUSEN FIBER/PLASTIK antara lain :

• Kurang kukuh• Pintu cepat bergerak karena engsel kurang kuat

Page 33: TEK-BANG 1-5

Pintu dan jendela uPVC  dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti untuk perkantoran, balcony, apartemen, rumah tinggal dan bangunan lainnya.

Page 34: TEK-BANG 1-5

Ada empat komponen dasar yang berkaitan dengan kusen antara lain pintu, jendela, kaca, dan jalusi.

1. PINTU. Pintu merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya penghuni atau tamu dari dan ke dalam bangunan. Bahan pintu disesuaikan dengan bahan kusen atau dapat dikombinasi bahan lain.

2. JENDELA. Jendela merupakan komponen bangunan yang berfungsi ganda, yaitu sebagai ventilasi udara dan pencahayaan. Bahan jendela disesuaikan dengan bahan kusen atau dapat dikombinasi bahan lain.

3. KACA. Kaca merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya.

4. JALUSI. Jalusi merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai ventilasi udara. Jalusi dapat dipasang diatas pintu atau jendela.

Page 35: TEK-BANG 1-5

Alat penggantung antara lain kunci, engsel, kait Angin, grendel, door stop, door closer.

Engsel Pintu & Jendela

Kunci dan handle Pintu