Teamwork
-
Upload
zakki-mubarok -
Category
Documents
-
view
75 -
download
2
Transcript of Teamwork
TEAMWORK
A. Pengantar
Organisasi atau lembaga adalah gambaran sebuah team. Berjalan tidaknya
sebuah organisasi sangat bergantung kepada individu yang ada di dalamnya.
Tujuan yang dibentuk dan ingin dicapai oleh organisai tidak akan terwujud kalau
tiap individu di dalamnya bekerja sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan apa yang
akan terjadi apabila mereka bergerak dengan ego masing-masing, mementingkan
diri sendiri, dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, apalagi selaras dengan
arah organisasi.
Barisan yang teratur tidak akan terbentuk jika tidak ada kerjasama di
dalamnya. Sebuah bangunan yang kokoh dan kuat terdiri dari sejumlah batu bata
yang tersusun rapi yang satu sama lain terikat kuat. Seekor semut tidak akan
mampu mengangkat beban yang melebihi bobotnya sendiri kecuali bekerjasama
dengan semut-semut lainnya. Demikian pula dengan individu-individu di dalam
suatu organisasi, mereka tidak akan mampu menjadikan organisasi tempat mereka
bernaung mampu menghadapi ujian/tantangan, atau bahkan mencapai suatu
kesuksesan jika mereka tidak mampu menjadi team yang solid. Oleh karena itu
team yang baik mutlak diperlukan bagi suatu organisasi untuk menapaki podium
juara.
Tidaklah mudah untuk membangun suatu team yang solid karena
keberhasilan suatu team ditentukan oleh banyak variabel. Diperlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat membangun team yang
solid. Berikutnya akan kita bahas secara lebih lanjut tentang teamwork itu seperti
apa beserta semua seluk-beluknya.
1
B. Materi Teamwork
B.1 Pengertian Teamwork
Team adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman
dan latar belakang yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai
satu tujuan. Meskipun ada perbedaan di antara mereka, namun tujuan bersama
merupakan penghubung yang menyatukan mereka sebagai team. Dalam sebuah
organisasi, kerja team menentukan output kerja yang dihasilkan.
Karakteristik Team - Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun
bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan
keberadaan suatu team.- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.
Jadi, team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau
kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang
saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah
disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang
menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah
tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling
populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci
kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan
ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan
terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang
2
berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting
untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Selain itu, Penyelenggaraan teamwork dilakukan karena pada saat ini
tekanan persaingan semakin meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan
organisasi akan semakin bergantung pada teamworkdaripada bergantung pada
individu-individu
yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada ekspresi yang
menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang yang mengikatkan diri
dalam kelompok yang disebut dengan tim.
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamworkmerupakan kegiatan yang
dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi.
Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara
bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamworkberanggotakan orang-orang yang
memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah
bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik.
Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan
dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling
ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau
menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamworkdiharapkan hasilnya
melebihi jika dikerjakan secara perorangan.
Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamworkadalah kelompok
yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada
jumlah masukan individual. Teamworkmenghasilkan sinergi positif melalui
usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai
oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi
ataupun suatu perusahaan.
Teori yang dikemukakan oleh Stephen dan Timothy (2008) senada dengan
teori tim yang efektif yang dikemukakan oleh Smither, Houston, McIntire (1996).
Manurut Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim
yang memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas
3
yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena
hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara
bersama-sama.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Burn (2004), yang menyatakan
bahwa efektifitas tim atau tim yang efektif merupakan tim kerja yang anggota-
anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki
sikap yang saling mendukung dalam kerjasama tim.
A.2. Jenis Teamwork
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai
bagian dari struktur organisasi formal.
2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer
dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal
3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa
karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian
yang berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar
organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau
kreativitas khusus.
4
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja
dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya
diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12
karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka
bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
Sedangkan menurut Hariandja (2006) ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
1. Problem solving team
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang
muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini
adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana
memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki.
Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang
lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
2. Self managed team
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan
memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya
menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward
dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya
berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
5
3. Cross functional team
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus,
misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem
kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki
keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan.
A.3. Tahap Perkembangan Teamwork
Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar
dapat berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan perancangan tim
yang baik. Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004)
dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:
1. Forming (pembentukan)
adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu
tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai,
pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang
masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup.
Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah
dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
2. Storming (merebut hati)
adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin
yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok
tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi
mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua
bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat
sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.
6
3. Norming (pengaturan norma)
adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam
tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk
menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama
sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim.
4. Performing (melaksanakan)
adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil
membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif
dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang
ditunjukkan.
A.4. Peranan Anggota Tim
Selanjutnya Williams (2008) membagi ada 5 (lima) hal yang menunjukkan
peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:
1. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai
dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu
mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam
melaksanakan tugas.
2. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat
dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara
terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan,
peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik.
3. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong
untuk mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan,
untuk itu mendapat dukungan dari tim.
7
4. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal
yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan
konstruktif (bersifat memperbaiki).
5. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa
pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak
berhasil membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan
merupakan persesuaian.
A.5. Dimensi Tim yang Efektif
Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire,
1996), ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan
yang ada di dalam tim, yaitu:
1. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan
Setiap anggota tim harus memahami tujuan tim secara jelas dan
memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tim karena tujuan tim
adalah merupakan hasil dari tujuan bersama dimana tujuan tim pada
akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dalam tim sehingga
kerjasama dalam tim mampu untuk meningkatkan prestasi, produktivitas,
dan menciptakan hubungan kerja yang positif diantara sesama anggotanya.
2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan
Komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian
dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan. Dalam tim yang
tidak efektif, komunikasi sering satu arah dan memfokuskan secara
eksklusif hanya pada ide saja. Dengan mengabaikan atau menekan
perasaan, maka tim berisiko kehilangan informasi yang berharga dan dapat
melemahkan kohesivitas tim.
3. Kepemimpinan yang berpartisipasi
Kepemimpinan harus berpartisipasi dan mendistribusikan peran
kepemimpinannya kepada semua anggota tim.
8
4. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan
Prosedur pengambilan keputusan harus sesuai dengan kebutuhan
tim dan sifat keputusannya. Keterbatasan waktu, keterampilan anggota dan
implikasi dari semua keputusan tim harus dinilai secara hati-hati. Sebagai
contoh, ketika keputusan-keputusan penting dibuat maka akan
membutuhkan dukungan dari anggota tim untuk mengimplementasikan
dan melakukan strateginya dengan efektif.
5. Manajemen konflik yang konstruktif
Tim yang tidak efektif sering mencoba untuk mengabaikan atau
menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan konflik
dengan cara yang konstruktif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat
menyebabkan pengambilan keputusan yang baik pula yakni memecahkan
masalah dengan lebih kreatif, dan jumlah partisipasi anggota tim yang
lebih tinggi.
6. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi
Anggota tim harus mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang lain untuk mengkoordinasikan kegiatan tim. Kekuasaan dan saling
mempengaruhi ini harus terwujudkan secara merata dalam tim. Apabila
kekuasaan dan kegiatan saling mempengaruhi ini hanya dipusatkan pada
beberapa orang anggota tim saja maka kemungkinan efektifitas tim,
komunikasi dan kohesivitas tim akan menjadi berkurang.
7. Kohesi tim
Dalam tim yang kohesif, setiap anggota merasa saling menyukai
antara satu sama lainnya dan merasa puas dengan keanggotaan tim
mereka. Meskipun kohesi tidak mengarah kepada efektifitas namun ia
memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tim yang efektif yaitu
ketika ia dikombinasikan dengan dimensi lain dari efektifitas tim maka
sebuah tim yang memiliki kohesivitas yang tinggi cenderung
meningkatkan produktivitas.
8. Strategi pemecahan masalah
Tim harus mampu mengenali masalah dan menghasilkan solusi
secara tepat. Setelah solusinya diimplementasikan, tim harus mengevaluasi
9
keefektifan dari solusi tersebut. Ketika sebuah tim mampu untuk
mengenali masalah-masalah yang sering muncul dan menyelesaikannya
dengan memberikan solusi yang tepat maka sebuah tim yang efektif juga
akan mampu untuk mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan
masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari serta mampu
memberikan solusi yang inovatif.
9. Efektivitas interpersonal
Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim
lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota
tim menjadi meningkat. Efektifitas interpersonal dapat diukur dengan
menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan
anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari
peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas
anggota tim juga juga menjadi meningkat.
A.6 Membangun Team Yang Baik
1. Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama.
Untuk membangun sebuah team yang baik, setiap anggota team harus
mengetahui tujuan team dan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan
team tersebut.
2. Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Team. ( Job Description)
Setiap anggota team harus tugas dan tanggung jawab secara personal
Setiap anggota team harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis
mereka.
Setiap anggota team harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang
dibangun berdasarkan tujuan team.
3. Adanya Peraturan, Panduan atau Prosedur .
Hal ini akan memberikan perasaan yang stabil dan sebagai acuan dalam
menyelesaikan masalah yang belum terjadi atau telah terjadi.
4. Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi.
Jangan mengambil resiko dengan tetap melakukan suatu proses yang
memungkinkan terjadinya kegagalan.
10
5. Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat
Pengukur.
Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana team
ingin bekerjasama. Peraturan team harus diperhitungkan sebagai konsep yang
hidup dan dinamis, yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk
membicarakannya, mengubah peraturan/ panduan jika tidak berfungsi dan buatlah
dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi pelanggaran terhadap
Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota team harus
bertanggung jawab terhadap kinerja team dan juga bekerja keras untuk mencapai
tujuan team.
6. Membantu Rekan Baru dalam Team.
Yang dibutuhkan oleh anggota baru adalah - Memperoleh gambaran jelas
tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai team.- Orientasi tentang budaya
team.Untuk membantu rekan baru dalam team fokuskan pada hal dasar terlebih
dahulu. Jangan berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang
sedang terjadi.
7. Selalu Bekerjasama.
Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka
pandangan dan interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan
pengetahuan yang berbeda akan menciptakan solusi yang lebih baik.
8. Wujudkan Gagasan/Ide Menjadi Kenyataan.
Jika salah seorang anggota mengemukakan gagasan/ide, dengarkan dengan
baik. Lalu piculan dengan mengajukan pertanyaan "Bagaimana jika..", hal
tersebut akan memacu perkembangan pikiran. Banyak orang yang menjadi kreatif
karena tantangan.- Kejarlah kuantitas gagasan/ide bukan pada kualitas
gagasan/ide. untuk memunculkan gagasan/ide seseorang membutuhkan waktu
untuk berpikir. Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memperbaiki gagasan/ide
apabila kurang sesuai. - Hindari kritikan terhadap gagasan/ide ketika
gagasan/ide itu terbentuk. Namun pusatkan perhatian pada cara gagasan/ide
dapat diperbaiki/digunakan.
11
9. Paculah Kreatifitas.
Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan
latihan. Cara sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok
yang terdengar bodoh. Para anggota team diberi masalah kecil dan tugas yang
mengembangkan imajinasi dan tidak mempunyai konsekuensi nyata. Hal tersebut
dapat memacu pemikiran kreatif team ketika masalah harus ditangani.Antisipasi
perilaku team yang tidak produktif dengan menghindari perilaku yang cenderung
menjatuhkan gagasan sebelum gagasan dibangun.
10. Ambilah Keputusan secara Solid.
Fungsi dasar team adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi
hasil yang penting. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan
efisien dengan berorientasi pada masa depan. Artinya mengidentifikasi dan
mengurangi faktor yang tidak dikethui yaitu RESIKO. Tiga informasi yang
dibutuhkan untuk mengurangi resiko adalah :- Informasi yang menyangkut fakta,
data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber yang dapat dipercaya dan
dapat diandalkan.- Informasi data hasil percobaan.- Intuisi atau indra keenam
yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan persepsi
yang tajam.Kenali Resiko - menciptakan cara untuk meminimalisasi resiko dari
setiap alternatif - memilih alternatif terbaik.
11. Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi.
Kompromi adalah apa yang terjadi ketika team mencapai keputusan yang
tidak disetujui sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada
keputusan itu. Contoh : Pihak A percaya bahwa produk dapat diselesaikan dalam
waktu dua hari, sedangkan pihak B beranggapan bahwa waktu yang dibutuhkan
adalah setengah hari. Setelah diskusi yang panjang dan saling mengalahkan opini,
akhirnya team berkompromi dan memutuskan bahwa pekerjaan akan diselesaikan
satu setengah hari. Apa yang akan dirasakan oleh para anggota? Para pihak akan
merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.Perlu diingat kompromi dapat
dilakukan apabila keputusan harus diambil sesegera mungkin (tekanan waktu) dan
kompromi merupakan keputusan sementara. Agar keputusan kompromi dapat
berguna dan berjalan dengan baik :- Perhatikan Kompromi. Ketika mengambil
keputusan haris dipertanyakan bagaimana perasaan team. Apabila anggota team
12
setuju makan keputusan dapat dilaksanakan tetapi apabila tidak setuju maka ada
baiknya menimbang kembali keputusan tersebut. - Perhatikan Penerapannya.
Pastikan keputusan yag dicapai melalui kompromi diterapkan secara se-efektif
dan se-efisien mungkin.- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan.
Sebagian anggota akan merasa diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.
12. Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara
Konsensus
Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan
masalah, menciptakan sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan,
serta memikirkan tindakan yang paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu
kondisi tertentu. Konsensus merupakan keputusan yang dibuat dalam kelompok
dan disetujui semua orang sebagai keputusan terbaik yang diambil pada kondisi
saat itu. Dalam konsensus diperlukan pengertian yang jelas mengapa keputusan
diambil dan semua orang mendukung. Konsensus menjadi penting karena untuk
menerapkan suatu keputusan diperlukan dukungan dan bantuan total dari team.
Dalam konsensus, sudut pandang yang beragam dari setiap anggota team harus
diperhatikan, dipertimbangkan, diselidiki, dibandingkan dan didiskusikan, sampai
semua anggota melihat dan memahami semua aspek masalah atau keputusan.
Hasil konsensus jauh lebih baik daripada kompromi, tetapi harus diingat,
konsensus memerlukan waktu dan tidak berlaku untuk semua keputusan,
konsensus akan menghasilakn keputusan yang tepay untuk saat dan kondisi saat
itu. Pengambilan Keputusan secara konsensus dapat dilatih.- Kuncinya adalah
setuju bukan kompromi.- Mendengarkan secara aktif.- Berpikir Terbuka.-
Mengutarakan posisi dan alasan, bukan pungutan suara.- Partisipan yang
bersemangat.
13. Manfaatkan Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreatifitas.
Team adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan
bersama. Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam team berasal
dari tempat yang berbeda, memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan
kegemaran yang berbeda. Apa yang menjadi jelas dan penting bagi pihak lain
belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak lain. Cara mengatasi perbedaan
adalah dengan menghadapi perbedaan tanpa emosi, dengan tidak memandang
13
perbedaan sebagai serangan pribadi. Perbedaan harus dihadapi dengan dewasa dan
profesional. Perbedaan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang berbeda,
menghasilkan gagasan/ide yang berbeda dan dapat memunculkan kreatifitas.
14. Perangi Virus Konflik
Meskipun team dapat menangani konflik dengan efektif tetapi tidakkan
efisien jika potensi terjadinya konfilk dapat dihindari sejak awal. Pemicu konflik
yang dapat dihindari antara lain adalah - Komitmen. Setiap anggota team harus
bertanggung jawab pada pekerjaan dan hasil yang diperoleh team. - Persepktif
menang kalah di kalangan para anggota harus dihilangkan dari awal.- Ingatlah
bahwa perbedaan dapat memacu kreatifitas. Dengarkan dengan seksama apa yang
dikatakan orang-orang dan usahakan untuk melihat dari sudut pandang mereka.
15. Saling Percaya
Bagaimana team membangun kepercayaan :- Tepati janji anda tanpa ragu.-
Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan
informasi terkini dan akurat.- Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh.
Orang cenderung mempercayai orang yang kompeten dan punya disiplin diri. -
Selesaikan tugas anda dengan kualitas dan akurasi yang baik.- Bergaul dengan
oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung enggan
bersosialisasi?- Kerjasama dengan oranglain dalam mengambil keputusan.
Tunjukkan fleksibilitas dan kreatifitas.- Biasanya orang akan mengerjakan segala
sesuatu dengan baik dan bertanggung jawab apabila dia merasa dipercaya.
16. Adakan Rapat dengan Baik.
Susun agenda rapat dan lakukanlah rapat secara baik.
17. Saling Memberi Penghargaan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa
uang bukanlah motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang
memotivasi adalah bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang
menarik. Selain itu tanggung jawab tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda
kepercayaan dan keyakinan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan "Terimakasih".
18. Evaluasi Team secara Teratur .
- Evaluasi team
- Evaluasi Tujuan
14
- Rayakan kemajuan
- Lakukan perbaikan
19. Pimpinlah Tanpa Mendominasi.
Mengendalikan tanpa memerintah dapat dilakukan dengan :
- Mengusulkan;
- Mengarahkan;
- Mengajukan pertanyaan;
- Merangkum sudut pandang;
- Mengarisbawahi konsekuensi;
- Membiarkan segala sesuatunya terjadi.
"Kunci Keberhasilan Kepemimpinan dewasa ini adalah pengaruh bukan
kekuasaan" -Ken Blanchard-
20. Mintalah Bantuan.
Bagi sebagian orang meminta bantuan dinilai sebagai tanda kelemahan.
Hilangkan pemikiran mengenai hal tersebut dan tekankan bahwa meminta
bantuan lebih baik demi menghindari terjadinya kesalahan atau masalah.
21. Jangan Menyerah.
Jangan biarkan kendala menengendalikan team, belajarlah dari kesalahan
dan maju terus demi mencapai tujuan team secara bersama-sama. Ringkasan dari
buku "Making Teams Work by Michael Maginn" Team adalah sekelompok orang
dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang
berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan di
antara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan
mereka sebagai team. Dalam sebuah organisasi, kerja team menentukan output
kerja yang dihasilkan.
Ciri-ciri Team yang hebat :
menciptakan hasil dengan cepat;
kreatif;
bijaksana;
positif
konsisten.
15
A.7. Manfaat dan Fungsi Tim Kerja
Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi
individu dan tim bagi organisasi, yaitu:
a. Manfaat tim bagi individu
1) Pekerjaan lebih bervariasi
2) Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang
benar
3) Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru
b. Manfaat tim bagi organisasi
1) Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil
2) Meningkatkan produktivitas tim kerja
3) Lebih fleksibel dalam operasional kerja
4) Meningkatkan rasa tanggungjawab
16
Daftar Pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34112/4/Chapter%20II.pdf
http://lemjiantek.mil.id/article-303-perlunya-pemahaman-tentang-team-work.html
http://blocknotinspire.blogspot.com/2012/05/profit-luar-biasa-dengan-semangat-
team.html
17