TBT KEL4 (1)

12
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Analisis dimulai dengan menganalisis teks dasar melalui penurunan proposisi dan pengembangan model representasi teks yang menghasilkan struktur global dan struktur makro mikro. Untuk menperoleh teks masukan dalam hiperteks, penelitian dimulai dengan menganalisis teks menjadi teks dasar atau sering juga disebut dengan penghalusan teks dasar. Proses penghalusan tersebut bisa dilakukan dengan dua cara penghapusan dan penyisipan kata untuk meningkatkan ketepatan dan kejelasan. penghapusan dilakukan dengan menghilangkan sebagian kata, frase, kalimat ataupun alinea yang dianggap tidak akan membuat makna dari teks berubah, akan tetapi membuat teks menjadi lebih efisien. Dasar prosedur teks hiperteks bergantung pada bagaimana penurunan struktur makro dari suatu teks. Proses analisis ini dibagi kedalam tiga tahapan yaitu penghalusan teks, penurunan proposisi makro dan mikro, serta struktur globalnya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa itu struktur makro dan mikro? 1

Transcript of TBT KEL4 (1)

Page 1: TBT KEL4 (1)

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Analisis dimulai dengan menganalisis teks dasar melalui penurunan proposisi

dan pengembangan model representasi teks yang menghasilkan struktur global dan

struktur makro mikro. Untuk menperoleh teks masukan dalam hiperteks, penelitian

dimulai dengan menganalisis teks menjadi teks dasar atau sering juga disebut dengan

penghalusan teks dasar. Proses penghalusan tersebut bisa dilakukan dengan dua cara

penghapusan dan penyisipan kata untuk meningkatkan ketepatan dan kejelasan.

penghapusan dilakukan dengan menghilangkan sebagian kata, frase, kalimat ataupun

alinea yang dianggap tidak akan membuat makna dari teks berubah, akan tetapi

membuat teks menjadi lebih efisien.

Dasar prosedur teks hiperteks bergantung pada bagaimana penurunan struktur

makro dari suatu teks. Proses analisis ini dibagi kedalam tiga tahapan yaitu

penghalusan teks, penurunan proposisi makro dan mikro, serta struktur globalnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu struktur makro dan mikro?

1.2.2 Bagaimana penurunan struktur makro dan mikro terhadap buku teks ?

1.2.3 Apa fungsi dari penurunan struktur makro dan mikro?

1.2.4 B agaimana perbedaaan struktur makro dan mikro?

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar mahasiswa mampu menganalisi data dalam suatu teks dalam menentukan

struktur makro dan mikro

1.3.2 Memahami penurunan proposisi makro dan mikro dalam teks

1.3.3 dapat membedakan fungsi penurunan struktur makro dan mikro terhadap buku

teks

1

Page 2: TBT KEL4 (1)

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Struktur Makro dan Struktur Mikro

Struktur makro adalah makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari

topik/tema yang diangkat oleh suatu teks.

Struktur mikro adalah makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari

pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Proposisi merupakan konsep dasar atau gagasan pokok nilai kebenaran dari

suatu ucapan. Dari teks dasar dilaukukan analisis untuk menurunkan proposisi yang

dibedakan atas proposisis mikro dan proposisi makro . proposisi mikro dibentuk

langsung dari teks dasar . proposisi ini memiliki tingkat abstraksi paling rendah.

Sedangkan proposisi makro diturunkan dari proposisi mikro, beberapa proposisi

makro dapat menghasilkan proposisi yang lebih makro lagi yang disebut proposisi

utama. Proposisi makro dapat diturunkan berkali-kali seuai dengan tingkat abstraksi

yang di inginkan. Semakin tinggi proposisi maknanya semakin tinggi tingkat

abstraksinya.

Penurunan teks dasar menjadi proosisi diwujudkan melalui aturan makro dari

Dick dan Kintsch (siregar, 1994)

2.2 Penurunan struktur global dan struktur makro

Penurunan struktur makro berkenaan dengan pemetaan proposisi menjadi suatu

frema. Dimana frema merupakan suatu struktur makro di tingkat menengah yang telah

memiliki fungsi wacana tertentu. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara struktur global

dan struktur makro secara umum. Struktur global memperhatikan interaksi antara

frema sementara struktur makro memperlihatkan struktur frema.

Dari hasil penurunan proposisi teks dasar di peroleh struktur global dari teks

struktur global selanjutnya di kembangkan menjadi struktur makro. Baik struktur

global maupun struktu rmakro disusun langsung berdasarkan hasil penurunan

2

Page 3: TBT KEL4 (1)

proposisi mikro dan proposisi makro struktur global dan struktur makro dibentuk

berdasarkan model teoritis yang di kembangkan oleh (siregar, 1994).

Struktur global untuk menyederhanakan materi kedalam suatu struktur agar

lebih memudahkan pemahaman belajar. Penyederhanaan materi tergambar dari

perorganisasian materi berdasarkan dimensi progres dan dimensi elaborasi.

Penyusunan struktur global memperhatikan keterpaduan hubungan antar unit tema

yaitu mengendalikan tindakan makro dalam dimensi elaborasi dan dimensi progres

(siregar, 1998). Struktur global dan struktur makro merujuk pada hubungan retorika

dengan menjaga hubungan hirarkinya baik hirarki materi hirarki subyek maupun

materi hirarki tindakan yang menyertainya.

2.3 Menurunkan proposisi mikro dan makro

Proposisi mikro diperoleh dengan cara menurunkannya secara langsung dari

teks dasar. Selanjutnya penurunan proposisi makro di turunkan dari hasil proposisi

mikro dengan menggunakan 3 aturan makro(siregar, 1995) yaitu

1) Penghapusan proposisi-proposisi yang tidak diperlukan dalam menginterpretasi suatu

teks dapat dihapus.

Tabel 1.1 contoh penghapusan proposisi

Proposisi Mikro Makro I Makro II Makro Utama

1.kajian cahaya meliputi

cahaya tampak dan

radiasi sepanjang

spektrum radiasi

elektromagnetik

2.peristiwa refleksi,

refraksi, polarisasi,

interferensi dan difraksi

hanya dapat dijelaskan

dengan memperlakukan

cahaya sebagai

gelombang

1.Peristiwa Cahaya

sebagai gelombang

elektromagnetik dapat

dijelaskan oleh

persamaan Maxwell.

Pendahuluan

3

Page 4: TBT KEL4 (1)

elektromagnetik.

3. cahaya sebagai

gelombang

elektromagnetik

ditentukan oleh

persamaan Maxwell.

Dalam tabel 4.2 proposisi 1 nomor 1 dibentuk dalam proposisi mikro nomor 3,

sementara itu, proposisi mikro nomor 2 dan nomor 3 di hapus karena proposisi

tersebut merupakan proposisi pembuka untuk mengarahkan pada cahaya sebagai

gelombang elektromagnetik.

2) Generalisasi beberapa proposisi dapat membentuk suatu proposisi baru dengan

mengacu ke pada salah satu proposisi yang mewakilinya.

Tabel 4.3 contoh generelisasi proposisi

Proposisi Mikro Makro I Makro II Makro Utama

8. Energi pada foton

berbanding lurus

terhadap frekuensi.

9. Energi foton tunggal

menurut einstein E= hf

10. Foton juga memiliki

momentum linier .

11. Hubungan relativistik

antara momentum linier

dan energi.

E2= (pc)2 + (m0 C2)2

4 Energi foton tunggal

bergantung pada

frekuensi.

5. Hubungan relativistik

antara momentum linier

dan energi.

E2= (pc)2 + (m0 C2)2

2. Hubungan

energi dan

momentum pada

foton.

Teori foton

einsten

Proposisi makro II nomor 2 sebagai proposisi mencakup 2 proposisi makro 1 yaitu

proposisi makro I nomor 4 dan 5

3) Konstruksi beberapa proposisi yang memiliki kerangka yang berbeda-beda dapat

membentuk satu proposisi yang mewakilinya

Proposisi mikro Makro I Makro II Makro utama

4

Page 5: TBT KEL4 (1)

1.Menurut teori gelombang, jika

intensitascahayadi naikkan maka

perubahan vektor medan listrik

E maka akan bertambah

2.Besar gaya yang dimliki sinar

untuk mendesak sebuah elektron

sebanding dengan perubahan

medan listriknya

3.Menurut teori fotton, jika

menaikkan intensitas cahaya,

energi fotton tidak berubah

4.Energi kinetik maksimum Km

di peroleh fotton selama

bertumbukkan

9.Energi

kinetik

maksimum

tidak

tergantung

pada intensitas

cahaya

Kegagalan teori

gelombang

menurut efek

fotolistrik

Efek fotolistrik

Pada tabel 4.4 proposisi makro I nomor 1 berbentuk dari proposisi mikro

nomor 1,2,3,4. Bila diperhatikan keterkaitan antara proposisi mikro nampaknya saling

berdiri sendiri sehingga diperlukan suatu konstruksi untuk memeknai paragraf ini.

Struktur makro di bentuk dengan menggunakan dasar dimensi progresi dan

dimensi elaborasi, dimensi progresi digambarkan dengan memperhatikan

pengembangan wacana menurut tahapan dalam mengorganisasikan pengajaran.

Pengembangan wacana teks dikendalikan oleh tujuan dan motif penulis yang dapat

diketahui dari tindkan wacana yang diterapkannya yaitu motif informing, eliciting,

dan directing artinya dimensi progrsi yang di kembangkan menurut alur dari konsep

yang sederhana menuju konsep yang lebih tinggi atau yang lebih kompleks.

Dimensi elaborasi berhubungan dengan upaya penulis dalam membangkitkan

dan memanipulasi pengetahuan materi subyek dalam suatu organisisi. Dimensi

elaborasi menghendaki keutuhan hubungan hirarki antara unit materi subyek , artinya

dimensi elaborasi dialurkan dari sifat abstrak menuju yang mengatur hubungan

organisasi antara struktur makro dengan mikro. Realisasi dari pengetahuan materi

subyek penulis dapat di ketahui melalui keterampilan intelektual yang di

terapkannya.

5

Page 6: TBT KEL4 (1)

2.4 Fungsi struktur makro dan struktur mikro

Struktur makro berfungsi sebagai substansi dari eksplanasi yang dibangun dari

konten. Substansi ini sejajar dengan dengan kesimpulan pada model argumentasi

bulmin. Menurut siregar (1998) penurunan struktur makro merujuk pada hubungan

retorika yang di perankan oleh proposisi hasil analisis. Penyatuan antara aturan makro

dan struktur sustansi dengan topik merupakan dasar untuk menurunkan proposisi

mikro dan makrosecara berulang hingga terbentuk struktur makro dan struktur global.

Struktur global merupakan jalinan antara aspek materi subyek dengan aspek pedagogi

secara umum.

2.5 Perbedaan struktur makro dan struktur mikro

Struktur makro dapat diamati dari topik/tema yang diangkat oleh suatu teks.

Sedangkan Struktur mikro dapat diamati daripilihan kata, kalimat dan gaya yang

dipakai oleh suatu teks

Struktur teks Hal yang diamati Elemen

Struktur Makro Tematik

Tema/topik yang dikedepankan

dalam suatu teks

Judul

Struktur mikro Semantik

Makna yang ingin ditekankan

dalam teks . Misal dengan

memberi detil pada satu sisi

atau

membuat eksplisit satu sisi dan

mengurangi detil sisi lain

Latar, Detil,

maksud,

Praanggapan,

Nomalisasi

6

Page 7: TBT KEL4 (1)

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Struktur makro adalah makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari

topik/tema yang diangkat oleh suatu teks. Sedangkan Struktur mikro adalah makna

lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang

dipakai oleh suatu teks.

Struktur makro berfungsi sebagai substansi dari eksplanasi yang dibangun dari

konten. Substansi ini sejajar dengan dengan kesimpulan pada model argumentasi

bulmin. Menurut siregar (1998) penurunan struktur makro merujuk pada hubungan

retorika yang di perankan oleh proposisi hasil analisis. Penyatuan antara aturan makro

dan struktur sustansi dengan topik merupakan dasar untuk menurunkan proposisi

mikro dan makrosecara berulang hingga terbentuk struktur makro dan struktur global.

Struktur global merupakan jalinan antara aspek materi subyek dengan aspek pedagogi

secara umum.

7

Page 8: TBT KEL4 (1)

DAFTAR PUSTAKA

Naution. 1999. Perkembangan Struktur Teks(Online). ( diakses tanggal 18 Oktober

2011).

Sunarto. 2002. Penyusunan Buku Teks. Jakarta : Rineka Cipta.

http://abstrak.digilib.upi.edu/Direktori/TESIS/PENDIDIKAN_ILMU_PENGETAHUAN_ALAM/029626__BURHANUDIN_MILAMA/T_IPA_029626_Table_of_content.pdf (diakses tanggal 23 Oktober 2011)

8