Tatalaksana Kejang Pada Anak Dan Bayi - Andreas
-
Upload
yogi-agil-murdjito -
Category
Documents
-
view
25 -
download
3
description
Transcript of Tatalaksana Kejang Pada Anak Dan Bayi - Andreas
TATALAKSANA KEJANG PADA ANAK DAN BAYI
ANDREAS HARYONO
TATALAKSANA KEJANG BAYI
FENOBARBITAL
FENITOIN
MIDAZOLAM
MANAJEMEN
Meliputi :- Stabilisasi keadaan umum- Menghentikan kejang- Identifikasi & pengobatan faktor etiologi- Suportif
Manajemen awal kejang :√ Pengawasan jalan napas bersih & terbuka, pemberian
oksigen√ Pasang infus IV & beri cairan dextrose dosis rumatan√ Jika kadar gula darah < 45 mg/dl → tangani
hipoglikemianya√ Jika bayi kejang : FENOBARBITAL 20 mg/kgBB pelan2
IV√ Jika IV (-), fenobarbital 20 mg/kgBB IM atau m↑ 10-
15% IV
- jika kejang tidak hilang dalam 30 menit → beri ulangan fenobarbital 10 mg/kgBB IV/IM
- jika kejang masih ada dalam 30 menit II → dapat diulang fenobarbital 10 mg/kgBB IV/IM
- Dosis maks 40 mg/kgBB/hari, dosis rumatan 3-5 mg/kgBB : 2 dosis
- Bila kejang masih berlanjut / berulang : → FENITOIN 20 mg/kgBB : ☺ fenitoin hanya diberikan secara IV ☺ campur dosis fenitoin ke dalam 15 ml garam fisiologis ☺ kecepatan 0,5 ml/menit selama 30 menit ☺ cairan lain tidak boleh, karena akibatkan kristalisasi ☺monitor denyut jantung selama pemberian fenitoin IV
• Pengawasan terhadap gejala bradikardia, aritmia dan hipotensi selama pemberian infus.
• Dosis rumat hanya dgn jalur IV 5-8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2-3 dosis.
• Bila kejang belum berhenti• Midazolam 0,2 mg/kgBB diberikan bolus
perlahan, diikuti midazolam 0,01 – 0,02 mg/kg/menit selama 12 – 24 jam
TATALAKSANA KEJANG ANAK
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS– Deskripsi kejang (bentuk, fokal atau umum, lama, frekuensi,
kesadaran saat kejang, dengan / tanpa demam, interval, kesadaran pasca kejang dan kelumpuhan pasca kejang
– Demam, trauma kepala, sesak napas, diare, muntah, riwayat epilepsi• PEMERIKSAAN FISIK
– Penilaian kesadaran, kelainan bentuk kepala, ubun-ubun besar, tanda rangsang meningeal, nervus kranial, motorik, refleks fisiologis dan patologis
• PEMERIKSAAN PENUNJANG– Darah rutin, cairan serebrospinal, gula darah, elektrolit, analisis gas
darah, EEG, CT scan, MRI
MANAJEMEN
• Mempertahankan fungsi vital (A, B, C)• Identifikasi dan terapi faktor penyebab dan
faktor presipitasi• Menghentikan aktivitas kejang.
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
ICU
DIAZEPAM
FENITOIN
FENOBARBITAL
MIDAZOLAM
DI RUMAH
• Diazepam per rektal 0,3 – 0,5 mg/kgBB.• Pemberian maksimal 2 kali dengan interval 5
menit.
DI RUMAH SAKIT
• Bila infus (-) diazepam per rektal ulangan 1 kali sambil mencari akses vena.
• Bila infus (+) fenitoin 20mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% diberikan perlahan dengan dosis 50mg/menit.
• Bila kejang belum teratasi tambahan fenitoin iv 10mg/kgBB. Bila kejang teratasi fenitoin rumatan setelah 12 jam 5 – 7 mg/kgBB.
• Bila kejang belum teratasi fenobarbital iv maksimum 20mg/kgBB kecepatan pemberian 100 mg/menit. Bila kejang berhenti fenobarbital iv rumatan 3 – 4 mg/kgBB setelah 12 jam.
PERAWATAN INTENSIF – RUMAH SAKIT
• Bila kejang belum berhenti, lakukan intubasi dan perawatan di ruang intensif.
• Dapat diberikan salah satu:– Midazolam 0,2 mg/kgBB diberikan bolus perlahan,
diikuti midazolam 0,01 – 0,02 mg/kg/menit selama 12 – 24 jam
– Propofol 1 mg/kg selama 5 menit, dilanjutkan dengan 1 – 5/kg/jam dan diturunkan setelah 12 – 24 jam
– Pentobarbital 5 – 15 mg/kgBB dalam 1 jam, dilanjutkan dengan 0,5 – 5 mg/kg/jam
TERIMA KASIH