Tatalaksana Dm Tipe 2

16
TATALAKSANA

Transcript of Tatalaksana Dm Tipe 2

Page 1: Tatalaksana Dm Tipe 2

TATALAKSANA

Page 2: Tatalaksana Dm Tipe 2

Pilar penatalaksanaan DM :• pola gaya hidup

Edukasi

• pengaturan makan pada penyandang diabetes

• makanan yang seimbang &sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing

Terapi gizi medis

• 3-4 kali seminggu selama ± 30 menit

• bersifat aerobikLatihan jasmani

• Obat hipoglikemik oral • Insulin• Kombinasi

Intervensi farmakologis

Page 3: Tatalaksana Dm Tipe 2

Obat Hipoglikemik Oral

• Pemicu sekresi insulin sulfonil urea dan glinid

• Penambah sensitivitas terhadap insulin metformin dan tiazolidindion

• Penghambat glukoneogenesis metformin• Penghambat absorpsi glukosa penghambat

glukosidase alfa

Page 4: Tatalaksana Dm Tipe 2

Pemicu Sekresi Insulin

• Sulfonil urea meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, pilihan utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurang, tidak dianjurkan pada orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, dan penyakit kardiovaskular

• Glinid golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu : repaglinid dan nateglinid

Page 5: Tatalaksana Dm Tipe 2

Penambah Sensitivitas terhadap Insulin

• Tiazolidindion berikatan pada Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma (PPAR-γ), suatu reseptor inti di sel otot dan sel lemak.

• Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa, sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer

• Pada pasien yang menggunakan tiazolidindion perlu dilakukan pemantauan faal hati secara berkala

Page 6: Tatalaksana Dm Tipe 2

Penghambat Glukoneogenesis

• Metformin efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer

• Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum kreatinin > 1,5 mg/dL) dan hati

• Metformin dapat memberikan efek samping mual diberikan pada saat atau sesudah makan.

Page 7: Tatalaksana Dm Tipe 2

Penghambat Glukosidase Alfa (Acarbose)

• Obat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan

Page 8: Tatalaksana Dm Tipe 2
Page 9: Tatalaksana Dm Tipe 2

Cara Pemberian OHO• OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara

bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal

• Sulfonilurea generasi I & II : 15 –30 menit sebelum makan• Glimepirid : sebelum/sesaat sebelum makan• Repaglinid, Nateglinid : sesaat/ sebelum makan• Metformin : sebelum /pada saat / sesudah makan• Penghambat glukosidase α (Acarbose) : bersama makan

suapan pertama• Tiazolidindion : tidak bergantung pada jadwal makan.

Page 10: Tatalaksana Dm Tipe 2

Insulin

Insulin diberikan pada keadaan:• Penurunan berat badan yang cepat• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis• Ketoasidosis diabetik• Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik• Hiperglikemia dengan asidosis laktat

Page 11: Tatalaksana Dm Tipe 2

• Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal

• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)

• Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan

• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Page 12: Tatalaksana Dm Tipe 2

Jenis dan Lama kerja Insulin

• insulin kerja cepat (rapid acting insulin)• insulin kerja pendek (short acting insulin)• insulin kerja menengah (intermediate acting

insulin)• insulin kerja panjang (long acting insulin)• insulin campuran tetap, kerja pendek dan

menengah (premixed insulin).

Page 13: Tatalaksana Dm Tipe 2
Page 14: Tatalaksana Dm Tipe 2
Page 15: Tatalaksana Dm Tipe 2
Page 16: Tatalaksana Dm Tipe 2