Tata Panduan Swot 2015-1-2

32

description

good

Transcript of Tata Panduan Swot 2015-1-2

  • Science Writing Competition (SWOT) merupakan ajang karya

    tulis ilmiah tahunan yang paling ditunggu tunggu pelajar Indonesia

    untuk berkompetisi secara nasional. Tahun ini tema yang diangkat

    adalah Ilmu Kimia sebagai sarana dalam menyelamatkan lingkungan

    hidup dan menyelesaikan masalah lingkungan.

    Pemilihan tema ini mengingat kondisi-kondisi lingkungan yang

    ada di Negara kita ini. Dengan berbasis ilmu kimia yang sudah kita

    dapat sejak SMA ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan

    yang ada di masyarakat seperti pembuangan limbah, pengolahan

    limbah maupun sistem pengairan sehat bagi penduduk.

    Science Writing Competition memanggil seluruh pelajar

    Indonesia untukmencurahkan gagasan kreatif, inovatif dan

    implementatif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di

    masyarakat. Siswa SMA/SMK/Sederajat hanya perlu mengirimkan

    esainya yang bisa berupa ide-ide inovasi mereka, penelitian, ataupun

    pengamatan dan cara penyelesaiannya. Degan cara ini, SWOT yakin

    dapat membentuk calon-calon scientist yang hebat dengan cara yang

    paling mudah dan paling bisa dilakukan semua orang yaitu Menulis.

    SWOT.Menjadi Scientist Lewat

    Menulis !

  • Tahap pendaftaran : 13 Oktober 2014 4 Januari 2015

    Pengumpulan karya : 21 Desember 2014 - 4 Januari 2015. Pengumpulan karya

    dikirim melalui email SWOT : [email protected]

    Pengumuman 10 finalis yang lolos tahap presentasi : 19 Januari 2015.

    Diumumkan di website Chemistry Week (www.chemistryweek-its.com).

    Tahap presentasi dan penjurian Tanggal : 1 Februari 2015. Tempat : Gedung

    SCC ITS Lantai 3 Surabaya.

    Juara I : piagam + throphy + uang tunai Rp 3.000.000,00

    Juara II : piagam + throphy + uang tunai Rp 2.000.000,00

    Juara III : piagam + throphy + uang tunai Rp 1.000.000,00

    Juara poster favorit (untuk Finalis KTI) : piagam + throphy + uang tunai Rp

    500.000,00

    HADIAH

    PELAKSANAAN

  • 1. Pelajar SMA/SMK/Aliyah/Pesantren dan yang sederajat dari kelas 10-12.

    2. Peserta diperbolehkan terdiri dari angkatan yang berbeda, namun berasal dari

    sekolah yang sama.

    3.Mengisi formulir pendaftaran di website Chemistry Week

    (www.chemistryweek-its.com)

    4. Topik atau judul yang diajukan belum pernah menjadi pemenang dalam ajang

    kompetisi sejenis tingkat nasional.

    5. Karya ilmiah harus asli (bukan jiplakan/plagiat).

    6. Untuk karya inovasi, merupakan hasil karya orisinal dan kreativitas sendiri, dan

    belum pernah diproduksi untuk umum maupun diikutkan dalam lomba-lomba

    sejenis.

    7. Melampirkan surat keterangan dari sekolah/instansi terkait.

    8. Menyertakan kartu pelajar / KTP dan bukti transfer dalam bentuk softcopy.

    PERATURAN LOMBA KARYA TULIS

  • 1. Mengisi formulir pendaftaran online di website Chemistry Week

    (www.chemistryweek-its.com).

    1. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 75.000,00melalui rekening BRI atas

    nama Leli Endah Safitri dengan nomor rekening 124801000312531.

    2. Peserta yang sudah menyetor / mentransfer biaya pendaftaran diwajibkan

    untukmelakukan konfirmasi pada panitia Leli Endah Safitri (085790268451).

    3. Mengirimkan scan kartu pelajar, scan bukti pembayaran, dan karya tulis dalam

    bentuk softcopy ke email SWOT : [email protected] dengan subject

    SWOT_no.peserta_nama ketua tim_nama sekolah.

    4. Peserta yang telah mendaftar secara online maupun offline, akan

    mendapatkan konfirmasi dari panitia berupa nomor peserta.

    5. Untuk pendaftaran offline bisa mendatangi langsung ke Sekretariatan

    Himpunan Mahasiswa Kimia Gedung K-200 Kampus ITS Sukolilo, Surabaya.

    1. Sertifikat untuk seluruh peserta

    ALUR PENDAFTARAN

    Fasilitas

  • 1. Naskah diketik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    2. Naskah minimum 10 halaman dan maksimum 20 halaman (tidak termasuk

    cover, halaman judul, halaman pengesahan, lembar pernyataan, kata

    pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/grafik, daftar lampiran,

    daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan lampiran).

    3. Naskah diketik pada Ms. Word dengan ukuran kertas A4 dengan margin kiri 4

    cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, dan bawah 3 cm.

    4. Naskah deketik dengan font Times New Roman ukuran 12 dengan jarak spasi

    1,5.

    5. Untuk nomor halaman diletakkan di pojok kanan atasdengan ketentuan untuk

    halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel

    menggunakan angka romawi sedangkan sisanya menggunakan angka arab

    (1,2,3)

    6. Tema karya tulis adalah Ilmu Kimia sebagai sarana dalam menyelamatkan

    lingkungan hidup dan menyelesaikan masalah lingkungan.

    7. Karya tulis yang telah diketik memakai MS.Word sesuai ketentuan karya tulis

    dirubah / di-convert menjadi file .pdf untuk keperluan pengumpulan softcopy

    .Halaman pengesahan yang telah ditandatangani di-scan(format file

    diseragamkan semua .pdf).

    8. Karya tulis yang diajukan mendapat bimbingan dari guru pembimbing dari

    sekolah yang sama.

    9. Pengumpulan karya tulis dilakukan di website Chemistry Week

    (www.chemistryweek-its.com)

    KETENTUAN KARYA TULIS

    http://www.chemistryweek-its.com/

  • Sistematika penulisan proposal adalah sebagai berikut :

    1. Cover (sesuai format terlampir)

    2. Halaman judul (sama dengan cover)

    3. Halaman pengesahan (sesuai format terlampir)

    4. Kata Pengantar (terdapat ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang

    mendukung terselesaikannya penelitian, format lainnya bebas ; maksimal 1

    halaman).

    5. Daftar Isi

    6. Daftar Tabel (jika terdapat tabel pada karya tulis ditunjukkan terdapat di

    halaman berapa).

    7. Daftar Gambar / Grafik (jika terdapat gambar, grafik, ataupun diagram pada

    karya tulis ditunjukkan terdapat di halaman berapa).

    8. Daftar Lampiran (jika terdapat lampiran ditunjukkan terdapat di halaman

    berapa ; lampiran dicantumkan apabila memang dibutuhkan).

    9. Abstrak

    Merupakan rangkuman singkat dari seluruh bagian karya tulis ilmiah.

    Dengan membaca abstrak pembaca diharapkan dapat mengetahui isi karya

    tulis. Ditulis dalam bahasa Indonesia tidak lebih dari 250 kata dan dituangkan

    dalam satu paragraph. Isi abstrak mencakup masalah, tujuan, materi, metode

    serta hasil dan kesimpulan. Selain itu jangan lupa menambahkan kata kunci

    maksimum 5 kata.

    10. Bab I. Pendahuluan (terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan)

    1. Latar Belakang

    2. Rumusan Masalah

    Perumusan mengenai masalah-masalah yang diangkat dan isinya tidak

    bertentangan dengan latar belakang, ditulis dalam bentuk poin-poin /

    bullets.

    3. Tujuan

    Tujuan dari penelitian sebagai upaya pemecahan masalah yang diangkat,

    ditulis dalam bentuk poin-poin / bullets.

    11. Bab II. Tinjauan Pustaka

    SISTEMATIKA PENULISAN

  • Menjelaskan masalah yang dibahas berdasar referensi dari sumber

    terpercaya sepertibuku ilmu pengetahuan dan jurnal.

    12. Bab III. Metode Penelitian

    Terdapat penjelasan mengenai alat / bahan penelitian, metode

    penelitian yang akan digunakan dan diagramnya yang disampaikan secara

    sistematis.

    14. Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    Bagian ini merupakan pokok utama dari karya tulis yang berisi laporan

    dari semua kegiatan penelitian. Pada hasil penelitian dapat dijelaskan semua

    implementasi dan hasil yang telah dicapai, selain itu menjelaskan tentang arti

    dan manfaat penelitian, dikaitkan dengan masalah-masalah yang akan

    dipecahkan. Dasar-dasar kesimpulan sudah dapat ditarik dalam bagian ini.

    15. Bab VI. Kesimpulan

    Bagian ini memuat rangkuman akhir dari naskah dan saran. Usahakan

    hanya merangkum bagian-bagian yang menariknya saja. Hal-hal yang muncul

    pada bagian ini sebelumnya sudah dimunculkan dalam bagian

    isi/pembahasan. Dan tuliskan pula rekomendasi atau saran kamu untuk

    memecahkan isu/ masalah yang sedang dihadapi sesuai dengan karya tulis

    yang dibuat.

    17. Daftar Pustaka

    Daftar pustaka mengikuti sistem harvard.

    18. Daftar Riwayat Hidup

    Cantumkan nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, nomor

    telepon, prestasi yang pernah diraih, dan motto (maksimal 2halaman

    mencakup seluruh peserta / ketua pelaksana dan anggota).

    19. Lampiran (jika ada).

    20. Penomoran halaman dari poin 2-9 menggunakan angka romawi kecil

    (i,ii,iii, dst) rata tengah, untuk poin 10-19 menggunakan angka arab

    (1,2,3, dst) rata kanan.

    Catatan : Poin 10 sampai dengan poin 15 maksimal dua puluh (20) halaman

  • Panitia Science Writing Competition (SWOT)

    Sekretariatan Himpunan Mahasiswa Kimia Gedung K-200 Kampus ITS Sukolilo,

    Surabaya.

    Website : www.chemistryweek-its.com

    Email : [email protected]

    Contact person:

    Laily Fauziah (085659132266)

    KESEKRETARIATAN

    http://www.chemistryweek-its.com/

  • ALUR PENDAFTARAN PESERTA

    SCIENCE WRITING COMPETITION 2015

    Mengisi formulir pendaftaran di www.chemistryweek-its.com atau secara

    offline serta menyertakan scan/fotokopi kartu pelajar

    Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 75.000,00 melalui rekening BRI

    atas nama Leli Endah Safitri dengan nomor rekening 124801000312531.

    Mengupload scan bukti pembayaran, dan karya tulis dalam bentuk

    softcopy ke email SWOT : [email protected] dengan subject

    SWOT_nama tim_nama sekolah.

    Pengumuman 10 finalis yang lolos tahap presentasi : 19Januari 2015.

    Diumumkan di website Chemistry Week (www.chemistryweek-its.com).

    Tahap presentasi dan penjurian Tanggal : 16 Februari 2014. Tempat

    : Gedung SCC ITS Lantai 3 Surabaya.

    Tahap presentasi dan penjurian Tanggal 1 Februari 2015 di Gedung SCC ITS

    Lantai 3 Surabaya.

    http://www.chemistryweek-its.com/

  • Format cover

    SCIENCE WRITING COMPETITION (SWOT)

    JURUSAN KIMIA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    TAHUN 2015

    (JUDUL KARYA TULIS)

    LOGO

    SMA

    Disusun Oleh:

    Nama .. NIS .

    Nama .. NIS .

    NAMA INSTANSI / SEKOLAH

    NAMA KABUPATEN / KOTA SETEMPAT

    NAMA PROVINSI SETEMPAT

    2015

  • Format Halaman Pengesahan

    HALAMAN PENGESAHAN

    Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti SCIENCE WRITING

    COMPETITION (SWOT)

    JURUSAN KIMIA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    TAHUN 2015

    (Judul Karya Tulis)

    SMA / MA / SMK ........

    Disusun Oleh:

    (Nama) (NIS)

    (Nama) (NIS)

    Guru Pembimbing

    (Nama Lengkap beserta gelar)

    (NIP)

    .. , . 2014

    Menyetujui,

    Guru Pendamping,

    (Nama Lengkap dan Gelar)

    (NIP)

    Ketua Kelompok,

    (Nama Lengkap)

    (NIS)

    Mengetahui,

    Kepala (Nama Sekolah)

    Ttd disertai cap resmi sekolah

    (Nama Lengkap dan Gelar)

    (NIP)

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-

    Nya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul Sistem Pengendalian

    Hama Ayam Broiler. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses

    pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada

    waktunya.

    Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang

    telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

    Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga

    sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam

    pembuatan karya ilmiah ini.

    Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil

    karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi

    sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari

    kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

    bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga

    karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Surabaya, 01 Desember 2014

    Penyusun

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 8

    1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 8

    1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

    1.3. Tujuan Program ........................................................................................ 9

    1.4. Manfaat Program ...................................................................................... 9

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10

    2.1. Kondisi Lingkungan ................................................................................... 10

    2.1.1. Satuan Wilayah Pembangunan Pantai (SWPP) ................................... 10

    2.1.2. Keterpaduan antara Kepentingan Ekonomi, Lingkungan dan

    Masyarakat ..................................................................................................... 11

    2.2. Aquarium Air Laut ..................................................................................... 11

    2.2.1. Zona zona Pada Aquarium ................................................................ 11

    2.3. Penataan Kembali Ekosistem Laut ............................................................. 12

    2.3.1. Pengaplikasian EM .............................................................................. 12

    2.3.2. Biota Laut ............................................................................................ 13

    2.3.3. Budidaya Laut ...................................................................................... 15

    BAB III METODE PENULISAN ......................................................................... 17

    3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 17

    3.2. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 17

    3.2.1. Studi Pendahuluan ............................................................................... 17

    3.2.2. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah..................................... 17

    Comment [h1]: Dilanjutkan dengan Daftar tabel dan daftar tabel jika ada.

  • 3.2.3. Studi Pustaka........................................................................................ 18

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19

    4.1. Analisis Data .............................................................................................. 19

    4.2. Pembahasan ................................................................................................ 19

    BAB V PENUTUP ................................................................................................ 21

    5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 21

    5.2. Saran ....................................................................................................... 21

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 23

  • ABSTRAK

    Kondisi kehidupan biota laut dan tanaman karang di Indonesia mulai terancam.

    Banyak sudah tanaman karang yang populasinya semakin menipis karena

    rusaknya alam. Hal ini tentunya tidak baik bagi ekosistem laut dan kehidupan

    biota laut di dalamnya. Dengan begitu diperlukan adanya suatu usaha untuk

    menyelamtakan ekosistem laut ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah

    dengan mendirikan penangkaran tumbuhan karang. Untuk penangkarannya sendiri

    bisa dilakukan di pantai hingga ke tengah laut. Di Surabaya sendiri dapat

    dilakukan di Pantai Kenjeran yang merupakan salah satu aset wisata di Kota

    Surabaya. Pantai di utara Surabaya ini sudah menjadi primadona wisata yang ada

    di Surabaya dulunya. Namun, akhir-akhir ini hal yang sama tidak terjadi. Kondisi

    dari pantai kenjeran sendiri yang menjadi penyebabnya. Pantai kenjeran kini

    dengan kondisinya yang kotor dan tidak terawat membuat para wisatawan enggan

    untuk mengunjunginya. Dengan kondisi Pantai Kenjeran yang seperti itu tentunya

    perlu pengkondisian pantai tersebut jika hendak digunakan untuk penangkaran

    tanaman karang serata pelestarian biota laut. Kotoran pada air laut dapat

    dibersihkan dengan memanfaatkan EM(Effective Microbactery). Dengan EM ini maka dapat mengurangi sampah dan kotoran yang ada di air karena EM bekerja

    dengan cara mengaktifkan microba yang terdapat pada air sehingga mikroba

    tersebut dapat membersihkan air yang keruh menjadi jernih kembali. Setelah

    kondisi dari pantai Kenjeran sudah memungkinkan, maka dapat dimanfaatkan

    sebagai tempat penangkaran tanaman karang dan pelestarian biota laut. Dengan

    begitu dapat pula dimanfaatkan sebagai sebuah tempat pariwisata dengan konsep

    aquarium bawah laut yang menunjukkan biota laut di dalamnya langsung dari

    dasar lautnya yang dimulai dari bibir pantai hingga tengah pantai. tempat wisata

    ini menyuguhkan panorama indah yakni dapat menikmati langung pemandangan

    laut dan dapat dimanfaatkan pula sebagai area wisata yang menonjolkan konsep

    edukasi tentang biota laut.

    Kata Kunci : Pariwisata, EM (Effective Mocribacteri), biota laut.

    Comment [h2]: Ukuran font untuk abstrak TNR 11 dengan spasi 1.0. Abstrak ditulis 250-500 kata yang mencakup masalah, tujuan, materi, metode hasil dan kesimpulan.

    Comment [h3]: Ditulis miring (Italic) dengan ukuran font 11 TNR. Kata kunci minimal 2 dan maksimal 5.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Surabaya merupakan kota dengan jumlah penduduk terbanyak ke dua setelah kota

    Jakarta. Dengan jumlah penduduk terbanyak tersebut tentu banyak masyarakat Surabaya

    yang memerlukan tempat untuk rekreasi ataupun hanya sekedar melepas lelah setelah

    rutinitas yang melelahkan. Namun, seperti yang diketahui bahwa Surabaya hanya terdapat

    mall mall besar dan tidak tempat untuk berekreasi. Jika musim liburan tiba banyak warga

    Surabaya yang memilih untuk liburan di luar kota, sebagai tujuan utamanya adalah kota apel,

    malang. Karena di malang banyak sekali wahana yang menarik untuk berekreasi selain itu

    cuaca yang sejuk juga mendukungnya.

    Tetapi karena membludaknya wisatawan domestik yang dating ke kota apel tersebut

    membuat akses jalan menuju kesana menjadi lumpuh total ketika musim liburan datang. Kota

    Surabaya pun menjadi sepi ditinggal oleh penduduknya yang mengungsi untuk berliburan.

    Meskipun di Surabaya terdapat pantai yang dapat digunakan utnuk berekreasi keluarga

    namun hanya sebagian kecil dari penduduk Surabaya yang ingin berlibur kesana dikarenakan

    tempatnya yang kurang terawatt, sampah di bibir pantai yang menyebabkan pantai menjadi

    sangat kotor, serta penjual kaki lima di pinggir pantai yang semakin memperburuk suasana

    sekitar belum lagi cuaca yang sangat panas menyengat tak ada pohon kelapa yang rindang.

    Dari permasalahan tersebutlah kami ingin membuat pencitraan baru untuk kota Surabaya.

    Sebuah tempat rekreasi serta edukasi keluarga. Dimana terdapat budidaya karang laut untuk

    memperbaiki dan menata ulang karang karang dan ekosistem laut yang terdapat di pantai

    kenjeran ini. Serta membuat sebuah akuarium raksasa yang melewati bawah laut dari bibir

    pantai hingga ke tengah laut sehingga pengunjung dapat menikmati indahnya pesona bawah

    laut yang tanpa harus menyelam.

    1.2. Rumusan Masalah

    Dari permasalahan diatas dapat dirumuskan :

    a. Adakah pariwisata di wilayah Surabaya yang menjunjung tema wisata alam dan edukasi?

    b. Bagaimana pengelolaan tempat wisata yang ada di Surabaya?

    c. Bagaimana taraf hidup masyarakat di daerah sekitar suatu wilayah pariwisata?

    Comment [M4]: latar belakang dihimbau untuk menjelaskan urgensi penelitian yang akan dilakukan,

    target temuan yang ingin dicapai untuk menjawab

    masalah yang diangkat. Sertakan pula fakta-fakta

    terkini.

    Comment [M5]: mengangkat permasalahan yang ingin diteliti secara fokus. Bisa berupa pertanyaan

    atau pernyataan

  • 1.3. Tujuan Program

    a. Merencanakan pengelolaan wisata alam di Surabaya menjadi wisata yang berbasis

    alam dan pendidikan

    b. Membudidayakan dan melestarikan kembali ekosistem dan biota laut

    c. Melakukan penataan ulang akan wisata di Surabaya

    1.4. Manfaat Program

    Manfaat dari program ini adalah:

    a. Terciptanya wisata di Surabaya yang berbasis alam dan pendidikan

    b. Lestarinya kembali ekosistem beserta biota laut dengan membudidayakannya

    c. Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar

    Comment [M6]: harus sesuai dengan perumusan masalah yang dibuat. Jika ada dua perumusan

    masalah, maka ada dua tujuan yang diangkat

    Comment [M7]: ditulis untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Sehingga manfaat sangat baik

    jika ditulis manfaat bisa dirasakan oleh masyarakat.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kondisi Lingkungan

    Pantai kenjeran adalah pantai yang berada di kota surabaya. Pantai yang dapat ditempuh

    dari pusat kota dengan waktu 30 45 menit dan memiliki luas 10 Ha. Dengan keadaan

    geografis, disebelah utara berbatasan dengan kepulauan Lor (kampung nelayan), sebelah

    timur berbatasan dengan selat madura, sebelah selatan berbatasan dengan Tbk. Deres dan

    sebelah barat berbatasan dengan R.E pantai mentari. Karena berbatasan dengan selat madura

    itulah daerah ini banyak dihuni oleh orang madura. Selain itu keberadaan kampung nelayan

    yang ada disekitar pantai yang dominan sebagai penduduk asli memanfaatkan potensi SDA

    yang ada sehingga sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

    Disamping itu dikenjeran para penduduk masih menagkap ikan dengan cara-cara yang dapat

    merusak ekosistem laut. Jadi diperlukan budidaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

    tersebut agar tidak tergantung pada alam. Dimana yang terjadi sekarang banyak terjadi

    pemburuan liar yang menyebabkan banyak kekacauan bagi ekosistem laut.

    2.1.1. Satuan Wilayah Pembangunan Pantai (SWPP)

    Satuan Wilayah Pembangunan Pantai adalah satuan wilayah yang dipergunakan untuk

    mengkaji bilamana pada suatu pantai akan dibangun atau dikembangkan. SWPP ditentukan

    berdasarkan pergerakan sedimen atau dengan pendekatan sel sedimen pantai. Bilamana ada

    pembangunan di satuan wilayah pembangunan pantai, maka pembangunan tersebut hanya

    akan berdampak pada wilayah itu saja, sehingga dampak pembangunan tidak akan mencapai

    di luar satuan wilayah pembangunan tersebut. Untuk menentukan pengaruh dampak ini

    terutama akan didasarkan pada dampak yang diakibatkan karena adanya gangguan pada

    gerakan sedimen (coastal process).

    Suatu pembangunan biasanya akan mengganggu gerakan sedimen, dan gangguan ini akan

    menyebabkab erosi atau akresi pada daerah lain. Agar gangguan ini dapat terdeteksi dengan

    baik maka kajian harus dilakukan pada Satuan Wilayah Pembangunan Pantai tersebut.

    Luasan atau batasan satuan wilayah pembangunan pantai adalah ditandai dengan :

    a. Wilayah antara head land dengan head land

    b. Wilayah antara tanjung dengan tanjung

    c. Seluruh wilayah pantai pada pulau sangat kecil (

  • 2.1.2. Keterpaduan antara Kepentingan Ekonomi, Lingkungan dan Masyarakat

    Pembangunan dan pengembangan daerah pantai bewawasan lingkungan, berarti

    membangun pantai dengan memperhitungkan keadaan lingkungan dan jangan sampai

    pembangunan tersebut merusak lingkungan. Dalam pembangungan kita memperhatikan

    aspek berikut :

    a. Pembangunan dan pengembangan daerah pantai harus jalan terus untuk sebesar-

    besarnya kemakmuran dan kepentingan masyarakat.

    b. Pembangunan dan pengembangan wilayah pantai harus menguntungkan dari sudut

    ekonomis, bermanfaat buat masyarakat sekitar dan tidak menimbulkan kerusakan

    lingkungan.

    Konsep pengelolaan daerah pantai memadukan berbagai kepentingan sektor sehingga

    terjadi sinergi dan saling menguntungkan. Pengelolaan ini biasa disebut dengan pengelolaan

    daerah pantai terpadu dan berkesinambungan. Secara terperinci konsep tersebut di atas

    dijabarkan menjadi tiga kegiatan operasional yaitu (Post and Lundinm, 1996):

    a. Meningkatkan kemampuan pengelolaan daerah pantai melalui pendidikan,

    penambahan staf dan penyuluhan;

    b. Melakukan perlindungan dan pengamanan ekosistem pantai, termasuk di dalamnya

    adalah keragaman biologi pantai dan hasil produk daerah pantai;

    c. Mempromosikan pengembangan sumberdaya pantai secara rasional dan

    berkesinambungan.

    2.2. Aquarium Air Laut Aquarium air laut ini merupakan potongan kecil adaptasi air yang dipindahkan dalam bentuk

    panjangan dari kaca atau bahan yang tembus pandang sehingga pengunjung dapat melihat

    secara langsung dari dasar laut. Wujud dari aquarium bawah laut ini merupakan wadah untuk

    menampilkan kehidupan ekosistem laut. Dekorasi dari aquarium yang kita gunkan adalah

    sesuai dengan keadaan alam yang sebenarnya. Namun, untuk pencahaan lampu kita

    gunakatan lampu dari bawah yang menyorot ke samping agar lebih terkesan alami. Dan

    aquarium kita memiliki 2 macam zona yang memiliki bentuk, tipe, materi dan tipe organisme

    yang berbeda-beda di tiap zonanya.

    2.2.1. Zona zona Pada Aquarium

    Zona Rataan terumbu

  • Pada zona tidak terdapat banyak organisme, baik ikan maupun karang. Pada zona ini aliran

    airnya masih sedang dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Hewan hewan dan

    tamanan hias yang banyak mendominasi pada zona ini seperti anemone, udang hias, cacing

    laut dan hard koral seperti karang jamur. Adapun jenis ikan yang cocok hidup dalam zona ini

    adalah ikan Goby ataupun ikan kecil Damselfish. Sehingga kita menempatkan zona ini pada

    zona pertama dalam aquarium bawah laut ini.

    Zona Goa

    Pada zona yang ke-dua atau zona goa ini intesitas cahaya matahari tidak terlalu bnayak

    seperti zona pasir. Jenis ikan terdapat pada zona ini adalah ikan yang hidup ditempat yang

    gelap atau hewan malam hari. Pada zona akan terdapat berbagai jenis hewan yang hidup di

    kedalaman laut yang berintensitas cahaya rendah. Ini sekaligus menjadi zona terakhir pada

    perjalanan aquarium raksasa kita.

    2.3. Penataan Kembali Ekosistem Laut

    Ekosistem laut di pantai kenjeran sangatlah memperhatinkan. Banyak sampah yang

    mencamari pantai, pencemaran air hingga penangkapan biota biota laut tanpa

    membudidayakannya sehingga ekosistem laut yang ada menjadi tak seimbang. Maka dari itu

    kita melakukan penataan kembali ekosistem laut pada pantai kenjeran agar saat,mulai dari

    tahap pembersihan dari polusi dan sampah hingga penanaman terumbu karang agar biota

    biota laut tersebut dapat kembali seperti semula dan ekosistem laut pun menjadi seimbang

    kembali.

    2.3.1. Pengaplikasian EM

    Pada proses pemurnian air di alam harus terdapat banyak mikroorganisme. Bahkan

    pada permunian air berteknologi seperti proses lumpur aktif, mikroorganisme mempunyai

    peran utama. Daya pemurnian diri dari air bekerja dengan baik di bawah ekosistem yang

    berfungsi dengan piramida ekosistem perairan yang kaya. Dalam air yang tercemar dengan

    lumpur terakumulasi di bagian bawah dan bau busuk, pemurnian diri dilakukan dengan

    penurunan daya sebagai hasil dari dominasi oleh mikroorganisme yang menyebabkan

    perbusukan. Hal ini menyebabkan penurunan gizi yang diperlukan untuk ekosistem yang

    berfungsi dan menjaga pemurnian mereka. EM memegang posisi dominan di lapisan

    mikroorganisme dan membantu menghidupkan kembali ekosistem dan mengurapi bau busuk.

    Tujuan dari aplikasi EM bukan untuk menciptakan air yang bersih dengan cara kimia tetapi

    dengan menghidupkan kembali mikroorganisme dan fungsi asli dari ekosistem perairan

  • tersebut. Dalam hal ini, tergantung pada kelibahan drainase dan volume air, jumlah serta

    frekuensi dalam penerapan EM harus bervariasi. Berikut adalah cara pembuatan Emnya.

    Gambar 1 Proses Pembuatan EM

    2.3.2. Biota Laut

    Biota laut yang ada di ada di pantai kenjeran semakin lama semakin tergusur oleh

    adanya populasi yang disebabkan manusia. Mulai dari polusi sampah, pencemaran air hingga

    penangkapan liar yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Padahal, biota laut tersebutlah

    yang dapat menjaga ekosistem laut menjadi seimbang.

    2.3.2.1. EkosistemTerumbuKarang

    Dipermukaan bumi kita, terumbu karang diperkirakan minimal meliputi wilayah

    seluas 600.000 km2 dan dengan bebrapa pengecualian, jenis ekosistem ini terletak antara

    lintang 300 utara dan selatan katulistiwa. Ekosistem terumbu karang memberikan manfaat

    langsung kepada manusia dengan menhyediakan makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan

    bahan lain. Lebih penting lagi terumbu karang menopang kelangsungan hidup ekosistem-

    ekosistem lain di sekitarnya yang juga menjadi tumpuan hidup manusia. Terumbu karang

    memang unik sifatnya diantara asosiasi dan masyarakat biota laut. Terumbu ini seluruhnya

    dibangun oleh kegiatan biotik. Terumbu karang merupakan timbunan masif dari kapur

    Comment [h9]: Dibawah gambar diberikancaption yang berisi nomer urutan gambar dan keterangan gambar. Caption ini terletah dibawah gambar dan berada di tengah (Centre)

  • CaCO3 yang terutama telah dihasilkan oleh hewan karang dengan tambahan penting dari alga

    berkapur dan organisme-organisme lain penghasil kapur.

    2.3.2.2. Ikan Karang

    Empat puluh persen dari jenis ikan didunia, atau sekitar 8.000 jenis hidup di paparan

    benua di perairan panas yang kejelukannya kurang dari 200 m. Perairan tropik dekat atau

    pada terumbu karang, jika dibandingkan dengan daerah beriklim sedang, dihuni lebih banyak

    jenis tetapi umumnya setiap jenis sedikit jumlah hewannya.

    Jaringan makanan pada terumbu karang sangat rumit dan sistem perlubangan dan

    daerah permukaan pada terumbu karang menunjang keanekaragaman yang sangat tinggi dari

    avertebrata dan alaga yang pada giirannya menyediakan makanan bagi berbagai jenis ikan

    bersirip duri dan ikan seperti belut. Okan kakap dan ikan lainnya yang bbersembunyi pada

    terumbu karang pada siang hari hanya sebagian tergantung pada ekosistem terumbu. Mereka

    masuk kedalam jaringan makanan terumbu ketika mereka menjadi mangsa ikan penghuni

    yang lebih besar seperti ikan kerapu dan membuang kotoran disana, tetapi yang sebenarnya

    tidak memakan terumbu itu sendiri.

    2.3.2.3. Tumbuhan tumbuhan laut

    Berbagai kelompok tumbuhan-tumbuhan laut telah banyak dimanfaatkan manusia

    untuk berbagai keperluan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi.

    Oleh sebab itu, ekosistem laut peru dilestarikan karena banyak manfaatnya sebagai berikut :

    Tabel 2.1. Macam Tumbuhan Laut dan Manfaatnya

    Nama marga Khasiat Untuk

    Acanthophora

    Alga merah (Rhodophyta)

    Anti mikroba, anti kesuburan

    Asparagopsis Antibiotika

    Ceramium Antibakteri

    Chondria Gangguan dalam

    Digenea Pembius, antibakteri

    Gelidium Gangguan dalam, antijamur, antibakteri, antivirus

    Gloiopeltis Antitumor

    Gracilaria Gangguan dalam

    Hypnea Antitumor, gangguan perut

    Comment [h10]: Merupakan judul tabel yang terletak di atas tabel dan di tengah (centre) yang berisi nomer urut tabel dan keterangan tabel.

  • Jania Pembius

    Laurencia Antijamur, antibakteri

    Polyshiponia Antibakteri

    Porphyra Menurunkan kolesterol

    Pterocladia Gangguan dalam, antibiotik

    Wrangelia Antibiotik, antijamur

    Dictyopteris

    Alga coklat (Phaeophyta)

    Antitumor

    Dictyota Antibakteri

    Padina Antibakteri

    Sargassum

    Antibakteri, antitumor, tekanan darah tinggi

    Gangguan kelenjar

    Stylophora

    Penyakit jantung

    Alga Hijau (Cholpophyta)

    Acetabularia Gangguan ginjal

    Caulerpa Antijamur

    Cladophora Antibakteri, antivirus

    Codium Chemical drug

    Dictyosphaeria Antimikroba, penyakit jantung

    Enteromorpha Antibakteri

    Halimeda Antibakteri

    Ulva Antibakteri, tekanan darah tinggi

    2.3.3. Budidaya Laut

    Di Indonesia sudah banyak jenis biota laut yang telah dicoba untk dibudidayakan,

    beberapa diantaranya telah berhasil dibudidaya secara luas, seperti rumput laut (Eucheuma

    spp.) udang windu (Penaeus monodon) dan bandeng (Chanos chanos), budidaya ini

    tergolong budidaya pantai. Selain itu juga terdapat sepuluh jenis hewan laut yang telah

    dibudidayakan, terutama yang berkaitan dengan penyediaan benih yiatu udang windu

    (Penaeus monodon), rajungan (Portunus pelagicus), kerang hijau (Perna viridis), tiram

    (Crassosotea gigas), kima (Tridacna dan Hippopus), sotong (Sepioteuthis lessoniana),

    teripang (Holothuria scabra), bandeng (Chanos chanos), sidat (Anguilla spp.), dan kakap

    (Lates calcalifer). Namun, untuk budidaya juga diperlukan kesiapan dalam perawatan

  • budidaya itu sendiri nantinya sehingga tidak terjadi kendala yang tidak diinginkan. Budidaya

    ini juga bertujuan untuk memanfaatkan masyarakat sekitar sehingga dengan begitu dapat

    meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan tingkat ekonomi di sekitar daerah

    budidaya tersebut.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis Penelitian

    Penulis menggunakan studi deskriptis. Jenis ini adalah dimana data diperoleh dari buku-

    buku, literature, serta sumber lainnya yang mendukung penelitian ini. Dalam penelitian ini

    terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat dan menginterprestasikan kondisi sekarang

    kemudian melakukan evaluasi.

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Kampus ITS Surabaya dan dilaksanakan 10 Maret 2014-15

    Maret 2014 dalam kurun waktu 08.00 16.00 WIB.

    3.3. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan dalam

    pengumpulan data yaitu dengan studi literatur yakni mengumpulkan data dengan membaca

    dan mempelajari teori-teori dan literature-literatur yang berhubungan dengan masalah yang

    dihadapi.

    3.3.1. Studi Pendahuluan

    Studi pendahuluan adalah tahap awal dalam metodelogi penulisan ini. Di tahap ini

    penulis melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan sekitar secara langsung.

    Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan mencari informasi-informasi yang bisa dijadikan

    data nantinya.

    Dari berbagai informasi-informasi dan masalah yang ditemukan, penulis kemudian

    memilih salah satu masalah untuk dijadikan permasalahan dalam penulisan ini, untuk

    kemudian dicari solusi penyelesaiannya. Studi pendahuluan ini merupakan metode yang

    berguna untuk mempermudah identifikasi masalah dan penulis sebagai panduan untuk

    mengerjakan tahap-tahap selanjutnya.

    3.3.2. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

    Setelah diadakan penulisan pendahuluan, permasalahan dapat diidentifikasi, kemudian

    ditelusiru akar penyebab masalah. Dalam menelusuri akar penyebab permasalahan dilakukan

    melalui pengamatan terhadap kondisi sekitar. Kemudian, setelah menemukan akar

    Comment [h11]: menjelaskan runtutan penulisan yang akan dilakukan. Diberi deskripsi masing-masing

    tahap supaya jelas dalam penyampaiannya

    Comment [h12]: Menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan memperoleh/mengumpulkan data dan atau informasi.

    Comment [h13]: Lokasi pelaksanaan penelitian dan waktu penelitian.

    Comment [h14]: Menjelaskan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.

    Comment [h15]: Teknik pengumpulan data dengan stiudi literature hanya sebuah contoh. Dapat pula menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, misalnya pengamatan. Disarankan untuk disertakan foto sebagai penunjang.

    Comment [h16]: Optional. Dapat disesuaikan dengan teknik pengumpulan data.

  • permasalahan, dilakukan pemilihan metode-metode atau cara untuk menyelesaikan akar

    permasalahan utama yang ada.

    3.3.3. Studi Pustaka

    Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi-informasi tentang teori,metode dan

    konsep yang relevan dengan permasalahan. Sehingga, informasi-informasi tersebut dapat

    digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian masalah. Studi pustaka yang dilakukan dengan

    mencari informasi dan referensi dalam bentuk text book, literature, informasi dari internet

    maupun sumber-sumber lain.

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Analisis Data

    Dari studi pustaka diperoleh beberapa informasi yang menunjang permasalahan yang

    dihadapi.

    Untuk membuat suatu bangunan di daerah pantai atau laut, perlu diperhatikan beberapa hal

    yang akan berpengaruh terhadap pembangunan tersebut. Antara lain:

    a. Besarnya angina yang bertiup dan arah datangnya angin ke pantai.

    b. Keadaan gelombang (tinggi gelombang, arah gelombang, periode gelombang)

    c. Pemanfaatan pantai : Pemukiman, kota, pelabuhan, tempat wisata,

    perkebunan/pertanian/perikanan, jalan raya/ fasilitas umum, industry, cagar alam

    d. Kualitas air : polutan, angkutan sedimen

    e. Arus yang terjadi apakah sejajar pantai atau tegak lurus pantai

    f. Pasang surut air laut untuk menentukan tinggi konstruksi

    g. Laju kerusakan pantai pada daerah tertentu dengan persyaratan:

    Amat sangat berat>10 m/ tahun

    Sangat berat 5-10 m / tahun

    Berat 2-5 m/ tahun

    Sedang 1-5 m/ tahun

    Ringan 0.5 m/ tahun

    h. Kontur tanah dasar perairan: datar, landai, terjal

    i. Daerahnya apakah daerah lintasan gempa

    j. Social budaya masyarakat setempat

    k. Kekuatan tanah di sekitar lokasi proyek

    4.2. Pembahasan

    Bangunan laut dan pantai yang dibangun dapat digunakan untuk melindungi pantai

    terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus maupun untuk kepentingan lainnya

    seperti fasilitas untuk menarik wisatawan khususnya untuk daerah pantai wisata. Ada

    beberapa cara untuk melindungi daerah pantai:

    a. Mengurangi energy gelombang yang mengenai pantai

    Comment [h17]: Analisis permasalahan didasarkan pada data dan atau informasi serta telaah pustaka untuk menghasilkan metode pemecahan masalah yang diusulkan tentang ide, kajian dan temuan.

    Comment [h18]: Menampilkan data-data yang diperoleh berdasakan penelitian dan dituliskan secara sistematis.

    Comment [h19]: Membahas data/informasi hasil penelitian yang dilakukan.

  • b. Mengubah laju angkutan sedimen pantai

    c. Memperkuat tebing pantai

    d. Menambahkan suplai sedimen ke pantai

    e. Stabilisasi muara sungai

    f. Melakukan penghijauan daerah pantai dengan pohon bakau

    Pengurangan tenaga gelombang pantai dapat dilakuakn dengan pembuatan bangunan

    pemecah gelombang sejajar pantai (offshore breakwater). Dengan adanya breakwater maka

    gelombang yang datang akan mengahantam pantai sudah pecah pada suatu tempat yang agak

    jauh dari pantai. selain itu, breakwater juga digunakan menhan sedimen ysng kembsli ke laut

    yang disebabkan oleh arus laut.

    Mengubah laju angkutan sedimen pantai dapat dilakukan dengan mengatur atau

    mengurangi longshore transport. Bagunan yang digunakan adalah GROIN yang dibangun

    tegak lurus garis pantai. Efektifitas suatu groin dalam mengatur angkutan pasir sepanjang

    pantai sangat tergantung pada tinggi, panjang dan jarak groin tersebut. Kelemahan sistem

    groin adalah terjadinya erosi dibagian hilir (down drift) groin,sehingga untuk melindungi

    pantai secara menyeluruh harus dipertimbangkan sejauh mana garis pantai harus dipasang

    groin tersebut.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Jadi, kesimpulan yang didapat dari karya tulis ini adalah:

    a. Untuk mengelola suatu wisata di daerah pantai yang berbasis alam dan

    pendidikanyang dalam hal ini adalah ekosistem dan biota laut juga diperlukan suatu

    persiapan baik itu persiapan akan cara pengelolaannya, perawatannya. Dan juga harus

    memperhatikan aspek-aspek yang akan berpengaruh dalam pembangunan wisata

    tersebut serta dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

    b. Untuk melakukan budidaya atau lebih tepatnya memanfaatkan biota laut juga

    diperlukan pengetahuan tentang ekosistem biota laut itu sendiri serta bagaimana

    kondisi lingkungan apakah mendukung akan adanya budidaya tersebut.

    5.2. Saran

    a. Diharapkan karya tulis ini dapat diperbaiki dan lebih dimatangkan tentang konsepnya

    dan dikaji ulang

    b. Diharapkan pula semua pihak dapat berpartisipasi dalam merealisasikan karya tulis

    ini.

    Comment [h20]: Harus sesuai dengan analisis permasalahan dan menjawab tujuan

    Comment [h21]: Saran disampaikan berupa kemungkinan prediksi pengembangan ide yang telah ada atau mengadopsi ide yang diusulkan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Kodoatie, J. Robert.2010.Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit ANDI

    Romimohtarto, Kasijan. 2001. BIOLOGI LAUT Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut.

    Jakarta: Djambatan.

    Puspitarini, Margareth. 2011. UMY Ciptakan Batu Bata Ramah Laingkungan,

    http://kampus.okezone.com/read/2011/11/22/372/532830/umy-ciptakan-batu-bata-ramah-

    lingkungan/large diakses pada 14 September 2014.

    Comment [M22]: Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan

    abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan

    sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan

    penelitian yang dicantumkan di dalam daftar pustaka.

    Metode Harvard.

    Comment [h23]: Nama author (pengarang buku)

    Comment [h24]: Tahun terbit buku

    Comment [h25]: Judul buku ditulis Italic

    Comment [h26]: Kota terbit

    Comment [h27]: Peberbit buku

    Comment [h28]: Nama penulis artikel/jurnal ilmiah/tulisan

    Comment [h29]: Tahun dipublish-nya asrtikel/jurnal ilmiah/tulisan

    Comment [h30]: Judul artikel/jurnal ilmiah/tulisan

    Comment [h31]: Alamat website yang diakses untuk melihat artikel/jurnal ilmiah/ tulisan

    Comment [h32]: Tanggal pengakses-an artikel/ jurnal ilmiah/ tulisan

    http://kampus.okezone.com/read/2011/11/22/372/532830/umy-ciptakan-batu-bata-ramah-lingkungan/largehttp://kampus.okezone.com/read/2011/11/22/372/532830/umy-ciptakan-batu-bata-ramah-lingkungan/large

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    1. Nama : Annisa Tria Apriliani

    Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 22 April 1996

    Alamat : Pohkecik, Dlanggu, Mojokerto

    Riwayat Organisasi : Gugus Depan Pramuka SMAN 1 Puri

    Mojokerto

    Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -

    Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :-

    2. Nama : Rifka Etriana

    Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 15 Februari 1995

    Alamat :Ds. Bancar No. 38 Bancar-Tuban

    Riwayat Organisasi :Gugus Depan Pramuka SMAN 2 Tuban

    Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-

    Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :-