Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

44
TATA LAKSANA TBC TATA LAKSANA TBC DENGAN METODE DOTS DENGAN METODE DOTS d d r r Rahmadi Rahmadi Iwan Iwan G G untoro, untoro, Sp Sp . . P P IN HOUSE TRAINING & WORK SHOP IN HOUSE TRAINING & WORK SHOP

description

TB

Transcript of Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Page 1: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

TATA LAKSANA TBC TATA LAKSANA TBC DENGAN METODE DOTSDENGAN METODE DOTS

ddr r RahmadiRahmadi Iwan Iwan GGuntoro,untoro, Sp Sp..PPIN HOUSE TRAINING & WORK SHOPIN HOUSE TRAINING & WORK SHOP

Page 2: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Latar BelakangLatar BelakangTahun 1992 WHO mencanangkan Tuberkulosis Tahun 1992 WHO mencanangkan Tuberkulosis

sebagai GLOBAL EMERGENCYsebagai GLOBAL EMERGENCY

Tahun 2004 Tahun 2004 8,8 juta kasus baru8,8 juta kasus baru

3,9 juta kasus BTA (+)3,9 juta kasus BTA (+)

1/3 penduduk dunia terinfeksi TB1/3 penduduk dunia terinfeksi TB

Page 3: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Di Asia Tenggara terdapat 33% kasus TB dunia, Di Asia Tenggara terdapat 33% kasus TB dunia, yaitu 182 kasus TB per 100.000 pendudukyaitu 182 kasus TB per 100.000 penduduk

Kematian akibat TB adalah 8000/hari atau 2-3juta Kematian akibat TB adalah 8000/hari atau 2-3juta orang/tahunorang/tahun

Tahun 2002 jumlah penderita TB di Asia Tenggara Tahun 2002 jumlah penderita TB di Asia Tenggara adalah 625.000 orang, atau 39/100.000 adalah 625.000 orang, atau 39/100.000 penduduk( terbesar di dunia)penduduk( terbesar di dunia)

Page 4: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Latar belakangLatar belakang …… ……

Kasus TB memiliki angka Mortaliti tertinggi di Afrika Kasus TB memiliki angka Mortaliti tertinggi di Afrika ( 83/100.000 penduduk)( 83/100.000 penduduk)

WHO, 2011: WHO, 2011: Indonesia merupakan negara urutan Indonesia merupakan negara urutan keke-5-5 didunia dengan 250.000 kasus TB baru/tahun didunia dengan 250.000 kasus TB baru/tahun dan 140.000 kematian akibat TBdan 140.000 kematian akibat TB

Di Indonesia TB adalah pembunuh no 1 diantara Di Indonesia TB adalah pembunuh no 1 diantara penyakit menular, dan penyebab kematian no 3 penyakit menular, dan penyebab kematian no 3 setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan akutakut

Page 5: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

DEFINISI…………DEFINISI…………TUBERKULOSISTUBERKULOSIS adalahadalah

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH INFEKSI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH INFEKSI

MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSISMYCOBAKTERIUM TUBERCULOSIS

Page 6: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

KLASIFIKASI TUBERKULOSISKLASIFIKASI TUBERKULOSIS1.1. Berdasar hasil pemeriksaan sputumBerdasar hasil pemeriksaan sputum

a. TB BTA (+) adalah :a. TB BTA (+) adalah :

- sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil - sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA (+)BTA (+)

- ada 1 dari 3 spesimen yang (+) dan radiologi menunjukkan - ada 1 dari 3 spesimen yang (+) dan radiologi menunjukkan gambaran gambaran Tuberkulosis AktifTuberkulosis Aktif

- Ada 1 spesimen (+)dan biakan (+)- Ada 1 spesimen (+)dan biakan (+)

b. TB BTA (- ) adalah :b. TB BTA (- ) adalah :

- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali (-), tetapi klinis dan radiologis - Hasil pemeriksaan dahak 3 kali (-), tetapi klinis dan radiologis menunjukkan TB menunjukkan TB aktif.aktif.

- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA (-) dan biakan (+)- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA (-) dan biakan (+)

Page 7: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Lanjutan…..Lanjutan…..2.2. Berdasar tipe pasienBerdasar tipe pasien

a. Kasus barua. Kasus barupasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT < 1 bulandengan OAT atau sudah pernah menelan OAT < 1 bulan

b. Kasus kambuh (relaps)b. Kasus kambuh (relaps)Pasien yang pernah mendapat pengobatan Tuberkulosis Pasien yang pernah mendapat pengobatan Tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkapdan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap

c. Kasus Drop outc. Kasus Drop outPasien yang telah menjalani pengobatan Pasien yang telah menjalani pengobatan >>1 bulan dan 1 bulan dan tidak meneruskan pengobatan sampai selesaitidak meneruskan pengobatan sampai selesai

d. Kasus Gagal Therapid. Kasus Gagal TherapiPasien dengan BTA (+) yang masih tetap (+)atau kembali Pasien dengan BTA (+) yang masih tetap (+)atau kembali (+) pada akhir bulan ke V atau akhir pengobatan(+) pada akhir bulan ke V atau akhir pengobatan

Page 8: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Lanjutan…..Lanjutan…..

e. e. Kasus KronikKasus Kronik

Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih (+) setelah selesai pengobatan ulang dengan (+) setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baikyang baik

f. Kasus Bekas TBf. Kasus Bekas TB

Pasien riwayat OAT (+) dan saat ini dinyatakan Pasien riwayat OAT (+) dan saat ini dinyatakan sudah sembuh.sudah sembuh.

Page 9: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

TUBERKULOSIS EKSTRA PARUTUBERKULOSIS EKSTRA PARU

Adalah tuberkulosis yang menyerang organ Adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya ;tubuh lain selain paru, misalnya ;

- Kelenjar getah beningKelenjar getah bening - Selaput otakSelaput otak- TulangTulang - GinjalGinjal- UsusUsus- Saluran kencingSaluran kencing- dlldll

Page 10: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Gambaran klinisGambaran klinis

Diagnosis didasarkan :Diagnosis didasarkan :

1.1. Gejala KlinisGejala Klinis

2.2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

3.3. Pemeriksaan BakteriologisPemeriksaan Bakteriologis

4.4. Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis

5.5. Pemeriksaan Penunjang lain.Pemeriksaan Penunjang lain.

Page 11: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

GEJALA KLINISGEJALA KLINISTerbagi menjadi :Terbagi menjadi :

1. Gejala Lokal (Respiratori)1. Gejala Lokal (Respiratori)- Batuk Batuk >> 2 minggu 2 minggu- Batuk darahBatuk darah- Sesak nafasSesak nafas- Nyeri dadaNyeri dada

2. Gejala Sistemik2. Gejala Sistemik- DemamDemam- Gejala sistemik lainnya seperti malaise, Gejala sistemik lainnya seperti malaise,

keringat malam, anoreksia, berat badan turunkeringat malam, anoreksia, berat badan turun

Page 12: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Pemeriksaan BakteriologisPemeriksaan Bakteriologis

- Metode SPSMetode SPS1. Sewaktu (dahak sewaktu saat 1. Sewaktu (dahak sewaktu saat kunjungan).kunjungan).2. Pagi (keesokan harinya)2. Pagi (keesokan harinya)3. Sewaktu (saat mengantar dahak pagi)3. Sewaktu (saat mengantar dahak pagi)

- Dahak PagiDahak PagiSetiap pagi 3 hari berturut-turutSetiap pagi 3 hari berturut-turut

Page 13: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis

Luas lesi yang tampak pada Luas lesi yang tampak pada fotothoraks :fotothoraks :

1. LESI MINIMAL1. LESI MINIMAL

bila proses tidak lebih dari sela iga 2 bila proses tidak lebih dari sela iga 2 dan tidak dijumpai cavitidan tidak dijumpai caviti

2. LESI LUAS2. LESI LUAS

bila lebih luas dari lesi minimalbila lebih luas dari lesi minimal

Page 14: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Uji serologisUji serologis

1.1. PAP TBPAP TB

2.2. IgG TB : tidak cukup baik pada IgG TB : tidak cukup baik pada

- anergia/sistem imun rendah- anergia/sistem imun rendah

- anak-anak- anak-anak

Page 15: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Pemeriksaan darahPemeriksaan darah- LEDLED- LimphositLimphositKronisitas peristiwa bisa digunakan untuk Kronisitas peristiwa bisa digunakan untuk

membantu diagnosis maupun indikator membantu diagnosis maupun indikator penyembuhan klienpenyembuhan klien

Uji TuberkulinUji Tuberkulin• Uji tuberkulin positip menunjukkan ada Uji tuberkulin positip menunjukkan ada

infeksi tuberkulosisinfeksi tuberkulosis• Dinyatakan disease bila diameter Dinyatakan disease bila diameter

> 20mm dan didapatkan bula> 20mm dan didapatkan bula• Pada malnutrisi dan infeksi HIVPada malnutrisi dan infeksi HIV

hasil(-) hasil(-) ANERGIA ANERGIA

Page 16: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATANPENGOBATAN

Terbagi menjadi 2 fase ;Terbagi menjadi 2 fase ;

1.1. Fase intensif (2-3 bulan)Fase intensif (2-3 bulan)

2.2. Fase lanjutan (4-5 bulanFase lanjutan (4-5 bulan))

Page 17: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN………..PENGOBATAN………..

1.1. TB paru BTA (+) kasus baruTB paru BTA (+) kasus baru

TB paru BTA (-) lesi luasTB paru BTA (-) lesi luas

Paduan anjuranPaduan anjuran

2RHZE/4RH2RHZE/4RH

2RHZE/6HE2RHZE/6HE

2RHZE/4R3H32RHZE/4R3H3

Page 18: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN………PENGOBATAN………

2. 2. TB paru BTA (-) lesi minimal TB paru BTA (-) lesi minimal

Paduan anjuranPaduan anjuran

2RHZ/ 4RH2RHZ/ 4RH

6RHE6RHE

2RHZ/4R3H32RHZ/4R3H3

Page 19: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN…..PENGOBATAN…..

3. 3. TB paru kasus TB paru kasus putus obat putus obat

kambuhkambuh

paduan anjuranpaduan anjuran

2RHZES/1RHZE/5RHE2RHZES/1RHZE/5RHE

Page 20: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN………PENGOBATAN………..

44. TB paru kasus kronik bila belum ada hasil . TB paru kasus kronik bila belum ada hasil maka ----maka ----Uji Resistensi--Uji Resistensi--RHZE lini IRHZE lini I

• Bila ada hasil kultur berikan 4 Bila ada hasil kultur berikan 4 macam OAT yang masih sensitif macam OAT yang masih sensitif 18 bulan18 bulan

ditambah obat ( lini 2) ditambah obat ( lini 2)

seperti Quinolon, Makrolideseperti Quinolon, Makrolide• Jika tidak mampu diberikan INH seumur Jika tidak mampu diberikan INH seumur

hiduphidup• Pembedahan Pembedahan

Page 21: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

EFEK SAMPING OBATEFEK SAMPING OBAT

INHINH

Efek samping ringan yaitu:Efek samping ringan yaitu:Neuritis perifer /kesemutanNeuritis perifer /kesemutanDapat diatasi dengan Dapat diatasi dengan pemberian Vitamin B6 pemberian Vitamin B6 100mg/hr100mg/hr

Efek samping yang berat Efek samping yang berat dapat menimbulkan dapat menimbulkan Hepatitis imbas obatHepatitis imbas obat

Page 22: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

RifampisinRifampisin

Efek samping ringan yaitu :Efek samping ringan yaitu :- Flu like sindroma- Flu like sindroma- Abdominal discomfort- Abdominal discomfort- kulit gatal kemerahan- kulit gatal kemerahan

Efek samping berat yaitu :Efek samping berat yaitu :- Hepatitis imbas obat- Hepatitis imbas obat- Purpura, anemia hemolitik- Purpura, anemia hemolitik- Alergi berat- Alergi berat

Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………

Page 23: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………

PirazinamidPirazinamid

Efek samping yaitu :Efek samping yaitu :- Hepatitis imbas obat- Hepatitis imbas obat- Nyeri sendi/ artritis Gout- Nyeri sendi/ artritis Gout

EthambutolEthambutol- Gangguan visus- Gangguan visus

Page 24: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

StreptomisinStreptomisin

Efek sampingEfek samping : :

- kerusakan syaraf VIII yang berkaitan - kerusakan syaraf VIII yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengarandengan keseimbangan dan pendengaran

- Tidak boleh untuk wanita hamil karena - Tidak boleh untuk wanita hamil karena akan merusak syaraf pendengaran janinakan merusak syaraf pendengaran janin

Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………

Page 25: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUSKHUSUS

TB MILIERTB MILIER

OAT tidak boleh ditundaOAT tidak boleh ditunda

2RHZE/ 4RH2RHZE/ 4RH

Kortikosteroid diberikan bila : Kortikosteroid diberikan bila :

- ada gejala meningitis- ada gejala meningitis

- sesak nafas- sesak nafas

- gejala toksik- gejala toksik

- demam tinggi- demam tinggi

Page 26: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

EFUSI PLEURA TBEFUSI PLEURA TB

Evakuasi cairan seoptimal mungkinEvakuasi cairan seoptimal mungkin

Dapat diberikan KortikosteroidDapat diberikan Kortikosteroid

Hati-hati pemberian kortikosteroid pada Hati-hati pemberian kortikosteroid pada TB lesi luas dan DMTB lesi luas dan DM

2RHZE/4RH2RHZE/4RH

Page 27: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

TB paru dengan DMTB paru dengan DM

-2RHZE/4RH bila kadar gula darah -2RHZE/4RH bila kadar gula darah terkontrol (new case), prinsipnya sama terkontrol (new case), prinsipnya sama dengan TB non DMdengan TB non DM

- Bila kadar gula darah tidak terkontrol - Bila kadar gula darah tidak terkontrol lama pengobatan sampai dengan 9 bulanlama pengobatan sampai dengan 9 bulan

Page 28: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

TB paru dengan HIV/AIDSTB paru dengan HIV/AIDS

Pasien TB yang perlu di uji HIV adalah :Pasien TB yang perlu di uji HIV adalah :

1. Riwayat perilaku resiko tinggi1. Riwayat perilaku resiko tinggi

2. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan.2. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan.

3. MDR TB/ TB Kronik3. MDR TB/ TB Kronik

Prinsip pengobatan sama dengan TB Non HIVPrinsip pengobatan sama dengan TB Non HIV

Page 29: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

TB Paru pada kehamilan dan menyusuiTB Paru pada kehamilan dan menyusui- Obat TB harus tetap diberikan kecuali - Obat TB harus tetap diberikan kecuali streptomicinstreptomicin- pada perempuan usia produktif dianjurkan - pada perempuan usia produktif dianjurkan tidak menggunakan kontrasepsi hormonaltidak menggunakan kontrasepsi hormonal

TB Paru pada gagal ginjalTB Paru pada gagal ginjal- tidak boleh menggunakan golongan - tidak boleh menggunakan golongan AminoglikosidaAminoglikosida- Hindari penggunaan ethambutol (waktu paruh - Hindari penggunaan ethambutol (waktu paruh memanjang) akan menimbulkan akumulasi memanjang) akan menimbulkan akumulasi ethambutol. ethambutol.

Page 30: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

TB Paru dengan kelainan hatiTB Paru dengan kelainan hati

- Pirazinamid - Pirazinamid harusharus dihentikan dihentikan- 2RHES/ 6RH- 2RHES/ 6RH 2HES/ 10HE2HES/ 10HE- pada kasus ikterik atau hepatitis akut sebaiknya OAT - pada kasus ikterik atau hepatitis akut sebaiknya OAT ditunda sampai hati mengalami penyembuhanditunda sampai hati mengalami penyembuhan- pada keadaan sangat diperlukan dapat diberikan :- pada keadaan sangat diperlukan dapat diberikan :

ES maksimal 3 bulanES maksimal 3 bulanES minimal 2 bulanES minimal 2 bulan

sampai hepatitis menyembuh, setelah itu dilanjutkan sampai hepatitis menyembuh, setelah itu dilanjutkan dengan 6RHdengan 6RH

Page 31: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

Hepatitis imbas obatHepatitis imbas obat- bila klinis (+) : ikterik (+), mual, muntah (+) maka - bila klinis (+) : ikterik (+), mual, muntah (+) maka OAT di stopOAT di stop- Bila gejala (+), SGOT/SGPT - Bila gejala (+), SGOT/SGPT >> 3X maka OAT di stop 3X maka OAT di stop- Bila gejala (-) : - Bila gejala (-) :

- bilirubin > 2- bilirubin > 2OAT stopOAT stop- SGOT/SGPT - SGOT/SGPT >> 5X 5X OAT stop OAT stop- SGOT/SGPT - SGOT/SGPT >> 3X 3X teruskan terapi teruskan terapi

dengandengan pengawasanpengawasan- Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi- Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi- Titrasi INH - Titrasi INH - Setelah itu titrasi Rifampicin- Setelah itu titrasi Rifampicin

Page 32: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..

TUBERKULOSIS pada organ lain.TUBERKULOSIS pada organ lain.

Paduan obat OAT untuk TB Paduan obat OAT untuk TB diberbagai organ tubuh sama dengan diberbagai organ tubuh sama dengan TB paru. Menurut ATS untuk TB TB paru. Menurut ATS untuk TB tulang , TB sendi, TB kelenjar : tulang , TB sendi, TB kelenjar : 2RHZE/ 7-10RH2RHZE/ 7-10RH

Page 33: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

DOTSDOTSDirectly Observed Treatment Short CourseDirectly Observed Treatment Short Course

Ada 5 komponen Ada 5 komponen

1.1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasionalprogram TB nasional

2.2. Penemuan kasus TB dengan BTA MikroskopisPenemuan kasus TB dengan BTA Mikroskopis3.3. Pemberian OAT yang diawasi langsung (DOT) Pemberian OAT yang diawasi langsung (DOT)

ada PMO ada PMO4.4. Pengadaan OAT secara berkesinambungan.Pengadaan OAT secara berkesinambungan.5.5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan Monitoring serta pencatatan dan pelaporan

yang baku yang baku

Page 34: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Persyaratan PMOPersyaratan PMO

1.1. Bersedia mendapat penjelasan oleh Bersedia mendapat penjelasan oleh petugas DOTS.petugas DOTS.

2.2. Bersedia dengan sukarela membantu Bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama pasien TB sampai sembuh selama pengobatan dengan OAT.pengobatan dengan OAT.

3.3. PMO bisa :PMO bisa :- petugas kesehatan- petugas kesehatan- kader Dasawisma- kader Dasawisma- kader PPTI- kader PPTI- kader PKK- kader PKK- anggota keluarga yang disegani- anggota keluarga yang disegani

Page 35: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Tugas PMO…….Tugas PMO…….

1.1. Melihat langsung saat pasien minum obat.Melihat langsung saat pasien minum obat.

2.2. Mengingatkan pasien saat kontrolMengingatkan pasien saat kontrol

3.3. Mengenali efek samping obat dan merujuk Mengenali efek samping obat dan merujuk bila efek itu memberat.bila efek itu memberat.

4.4. Menciptakan lingkungan sehat di sekitar Menciptakan lingkungan sehat di sekitar penderita sehingga kuman TB tidak penderita sehingga kuman TB tidak berkembang berkembang

5.5. Menganjurkan orang sekitar untuk segera Menganjurkan orang sekitar untuk segera kontrol bila ada anggota keluarga lain kontrol bila ada anggota keluarga lain dicurigai terkena TBdicurigai terkena TB

Page 36: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

PENCATATAN DAN PELAPORANPENCATATAN DAN PELAPORAN

1.1. Kartu Pengobatan (TB 01)Kartu Pengobatan (TB 01)

2.2. Kartu Identiti Penderita (TB 02)Kartu Identiti Penderita (TB 02)

3.3. Register Laboratorium (TB 04)Register Laboratorium (TB 04)

4.4. Formulir Pindah Penderita (TB 09)Formulir Pindah Penderita (TB 09)

5.5. Formulir Hasil Akhir Pengobatan dari Formulir Hasil Akhir Pengobatan dari penderita TB Pindahan (TB 10)penderita TB Pindahan (TB 10)

Page 37: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 38: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 39: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 40: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 41: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 42: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots
Page 43: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots

Lembar tambahanIsoniasid/inh (H)

-Bersifat bakterisid, membunuh 90% kuman dalam 2 minggu pengobatan-Sangat efektif terhadap kuman yang sedang berkembang

-Dosis : 5 mg/kgBB fase awal (tiap hari) dan 10 mg/kgBB fase lanjutan ( 3x/minggu)

Rifampisin (R)-Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman persisten yang tidak

dapat dibunuh isoniasidDosis : 10 mg/KgBB/hari baik fase awal maupun lanjutan

Pirazinamid (Z)-Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman yang berada dalam sel

dengan suasana asamDosis harian 25 mg/kgBB sedangkan untuk intermitent 35 mg/kgBB

Ethambutol (E)-Bersifat bakteriostatik

Dosis harian 15 mg/kgBB sedangkan untuk intermitent 30 mg/KGBB

Streptomycin (S)-Bersifat Bakterisid

Page 44: Tata Laksana Tbc dengan Metode Dots