TATA LAKSANA TBC TATA LAKSANA TBC DENGAN METODE DOTSDENGAN METODE DOTS
ddr r RahmadiRahmadi Iwan Iwan GGuntoro,untoro, Sp Sp..PPIN HOUSE TRAINING & WORK SHOPIN HOUSE TRAINING & WORK SHOP
Latar BelakangLatar BelakangTahun 1992 WHO mencanangkan Tuberkulosis Tahun 1992 WHO mencanangkan Tuberkulosis
sebagai GLOBAL EMERGENCYsebagai GLOBAL EMERGENCY
Tahun 2004 Tahun 2004 8,8 juta kasus baru8,8 juta kasus baru
3,9 juta kasus BTA (+)3,9 juta kasus BTA (+)
1/3 penduduk dunia terinfeksi TB1/3 penduduk dunia terinfeksi TB
Di Asia Tenggara terdapat 33% kasus TB dunia, Di Asia Tenggara terdapat 33% kasus TB dunia, yaitu 182 kasus TB per 100.000 pendudukyaitu 182 kasus TB per 100.000 penduduk
Kematian akibat TB adalah 8000/hari atau 2-3juta Kematian akibat TB adalah 8000/hari atau 2-3juta orang/tahunorang/tahun
Tahun 2002 jumlah penderita TB di Asia Tenggara Tahun 2002 jumlah penderita TB di Asia Tenggara adalah 625.000 orang, atau 39/100.000 adalah 625.000 orang, atau 39/100.000 penduduk( terbesar di dunia)penduduk( terbesar di dunia)
Latar belakangLatar belakang …… ……
Kasus TB memiliki angka Mortaliti tertinggi di Afrika Kasus TB memiliki angka Mortaliti tertinggi di Afrika ( 83/100.000 penduduk)( 83/100.000 penduduk)
WHO, 2011: WHO, 2011: Indonesia merupakan negara urutan Indonesia merupakan negara urutan keke-5-5 didunia dengan 250.000 kasus TB baru/tahun didunia dengan 250.000 kasus TB baru/tahun dan 140.000 kematian akibat TBdan 140.000 kematian akibat TB
Di Indonesia TB adalah pembunuh no 1 diantara Di Indonesia TB adalah pembunuh no 1 diantara penyakit menular, dan penyebab kematian no 3 penyakit menular, dan penyebab kematian no 3 setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan akutakut
DEFINISI…………DEFINISI…………TUBERKULOSISTUBERKULOSIS adalahadalah
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH INFEKSI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH INFEKSI
MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSISMYCOBAKTERIUM TUBERCULOSIS
KLASIFIKASI TUBERKULOSISKLASIFIKASI TUBERKULOSIS1.1. Berdasar hasil pemeriksaan sputumBerdasar hasil pemeriksaan sputum
a. TB BTA (+) adalah :a. TB BTA (+) adalah :
- sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil - sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA (+)BTA (+)
- ada 1 dari 3 spesimen yang (+) dan radiologi menunjukkan - ada 1 dari 3 spesimen yang (+) dan radiologi menunjukkan gambaran gambaran Tuberkulosis AktifTuberkulosis Aktif
- Ada 1 spesimen (+)dan biakan (+)- Ada 1 spesimen (+)dan biakan (+)
b. TB BTA (- ) adalah :b. TB BTA (- ) adalah :
- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali (-), tetapi klinis dan radiologis - Hasil pemeriksaan dahak 3 kali (-), tetapi klinis dan radiologis menunjukkan TB menunjukkan TB aktif.aktif.
- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA (-) dan biakan (+)- Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA (-) dan biakan (+)
Lanjutan…..Lanjutan…..2.2. Berdasar tipe pasienBerdasar tipe pasien
a. Kasus barua. Kasus barupasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT < 1 bulandengan OAT atau sudah pernah menelan OAT < 1 bulan
b. Kasus kambuh (relaps)b. Kasus kambuh (relaps)Pasien yang pernah mendapat pengobatan Tuberkulosis Pasien yang pernah mendapat pengobatan Tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkapdan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap
c. Kasus Drop outc. Kasus Drop outPasien yang telah menjalani pengobatan Pasien yang telah menjalani pengobatan >>1 bulan dan 1 bulan dan tidak meneruskan pengobatan sampai selesaitidak meneruskan pengobatan sampai selesai
d. Kasus Gagal Therapid. Kasus Gagal TherapiPasien dengan BTA (+) yang masih tetap (+)atau kembali Pasien dengan BTA (+) yang masih tetap (+)atau kembali (+) pada akhir bulan ke V atau akhir pengobatan(+) pada akhir bulan ke V atau akhir pengobatan
Lanjutan…..Lanjutan…..
e. e. Kasus KronikKasus Kronik
Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih (+) setelah selesai pengobatan ulang dengan (+) setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baikyang baik
f. Kasus Bekas TBf. Kasus Bekas TB
Pasien riwayat OAT (+) dan saat ini dinyatakan Pasien riwayat OAT (+) dan saat ini dinyatakan sudah sembuh.sudah sembuh.
TUBERKULOSIS EKSTRA PARUTUBERKULOSIS EKSTRA PARU
Adalah tuberkulosis yang menyerang organ Adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya ;tubuh lain selain paru, misalnya ;
- Kelenjar getah beningKelenjar getah bening - Selaput otakSelaput otak- TulangTulang - GinjalGinjal- UsusUsus- Saluran kencingSaluran kencing- dlldll
Gambaran klinisGambaran klinis
Diagnosis didasarkan :Diagnosis didasarkan :
1.1. Gejala KlinisGejala Klinis
2.2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
3.3. Pemeriksaan BakteriologisPemeriksaan Bakteriologis
4.4. Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis
5.5. Pemeriksaan Penunjang lain.Pemeriksaan Penunjang lain.
GEJALA KLINISGEJALA KLINISTerbagi menjadi :Terbagi menjadi :
1. Gejala Lokal (Respiratori)1. Gejala Lokal (Respiratori)- Batuk Batuk >> 2 minggu 2 minggu- Batuk darahBatuk darah- Sesak nafasSesak nafas- Nyeri dadaNyeri dada
2. Gejala Sistemik2. Gejala Sistemik- DemamDemam- Gejala sistemik lainnya seperti malaise, Gejala sistemik lainnya seperti malaise,
keringat malam, anoreksia, berat badan turunkeringat malam, anoreksia, berat badan turun
Pemeriksaan BakteriologisPemeriksaan Bakteriologis
- Metode SPSMetode SPS1. Sewaktu (dahak sewaktu saat 1. Sewaktu (dahak sewaktu saat kunjungan).kunjungan).2. Pagi (keesokan harinya)2. Pagi (keesokan harinya)3. Sewaktu (saat mengantar dahak pagi)3. Sewaktu (saat mengantar dahak pagi)
- Dahak PagiDahak PagiSetiap pagi 3 hari berturut-turutSetiap pagi 3 hari berturut-turut
Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis
Luas lesi yang tampak pada Luas lesi yang tampak pada fotothoraks :fotothoraks :
1. LESI MINIMAL1. LESI MINIMAL
bila proses tidak lebih dari sela iga 2 bila proses tidak lebih dari sela iga 2 dan tidak dijumpai cavitidan tidak dijumpai caviti
2. LESI LUAS2. LESI LUAS
bila lebih luas dari lesi minimalbila lebih luas dari lesi minimal
Uji serologisUji serologis
1.1. PAP TBPAP TB
2.2. IgG TB : tidak cukup baik pada IgG TB : tidak cukup baik pada
- anergia/sistem imun rendah- anergia/sistem imun rendah
- anak-anak- anak-anak
Pemeriksaan darahPemeriksaan darah- LEDLED- LimphositLimphositKronisitas peristiwa bisa digunakan untuk Kronisitas peristiwa bisa digunakan untuk
membantu diagnosis maupun indikator membantu diagnosis maupun indikator penyembuhan klienpenyembuhan klien
Uji TuberkulinUji Tuberkulin• Uji tuberkulin positip menunjukkan ada Uji tuberkulin positip menunjukkan ada
infeksi tuberkulosisinfeksi tuberkulosis• Dinyatakan disease bila diameter Dinyatakan disease bila diameter
> 20mm dan didapatkan bula> 20mm dan didapatkan bula• Pada malnutrisi dan infeksi HIVPada malnutrisi dan infeksi HIV
hasil(-) hasil(-) ANERGIA ANERGIA
PENGOBATANPENGOBATAN
Terbagi menjadi 2 fase ;Terbagi menjadi 2 fase ;
1.1. Fase intensif (2-3 bulan)Fase intensif (2-3 bulan)
2.2. Fase lanjutan (4-5 bulanFase lanjutan (4-5 bulan))
PENGOBATAN………..PENGOBATAN………..
1.1. TB paru BTA (+) kasus baruTB paru BTA (+) kasus baru
TB paru BTA (-) lesi luasTB paru BTA (-) lesi luas
Paduan anjuranPaduan anjuran
2RHZE/4RH2RHZE/4RH
2RHZE/6HE2RHZE/6HE
2RHZE/4R3H32RHZE/4R3H3
PENGOBATAN………PENGOBATAN………
2. 2. TB paru BTA (-) lesi minimal TB paru BTA (-) lesi minimal
Paduan anjuranPaduan anjuran
2RHZ/ 4RH2RHZ/ 4RH
6RHE6RHE
2RHZ/4R3H32RHZ/4R3H3
PENGOBATAN…..PENGOBATAN…..
3. 3. TB paru kasus TB paru kasus putus obat putus obat
kambuhkambuh
paduan anjuranpaduan anjuran
2RHZES/1RHZE/5RHE2RHZES/1RHZE/5RHE
PENGOBATAN………PENGOBATAN………..
44. TB paru kasus kronik bila belum ada hasil . TB paru kasus kronik bila belum ada hasil maka ----maka ----Uji Resistensi--Uji Resistensi--RHZE lini IRHZE lini I
• Bila ada hasil kultur berikan 4 Bila ada hasil kultur berikan 4 macam OAT yang masih sensitif macam OAT yang masih sensitif 18 bulan18 bulan
ditambah obat ( lini 2) ditambah obat ( lini 2)
seperti Quinolon, Makrolideseperti Quinolon, Makrolide• Jika tidak mampu diberikan INH seumur Jika tidak mampu diberikan INH seumur
hiduphidup• Pembedahan Pembedahan
EFEK SAMPING OBATEFEK SAMPING OBAT
INHINH
Efek samping ringan yaitu:Efek samping ringan yaitu:Neuritis perifer /kesemutanNeuritis perifer /kesemutanDapat diatasi dengan Dapat diatasi dengan pemberian Vitamin B6 pemberian Vitamin B6 100mg/hr100mg/hr
Efek samping yang berat Efek samping yang berat dapat menimbulkan dapat menimbulkan Hepatitis imbas obatHepatitis imbas obat
RifampisinRifampisin
Efek samping ringan yaitu :Efek samping ringan yaitu :- Flu like sindroma- Flu like sindroma- Abdominal discomfort- Abdominal discomfort- kulit gatal kemerahan- kulit gatal kemerahan
Efek samping berat yaitu :Efek samping berat yaitu :- Hepatitis imbas obat- Hepatitis imbas obat- Purpura, anemia hemolitik- Purpura, anemia hemolitik- Alergi berat- Alergi berat
Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………
Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………
PirazinamidPirazinamid
Efek samping yaitu :Efek samping yaitu :- Hepatitis imbas obat- Hepatitis imbas obat- Nyeri sendi/ artritis Gout- Nyeri sendi/ artritis Gout
EthambutolEthambutol- Gangguan visus- Gangguan visus
StreptomisinStreptomisin
Efek sampingEfek samping : :
- kerusakan syaraf VIII yang berkaitan - kerusakan syaraf VIII yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengarandengan keseimbangan dan pendengaran
- Tidak boleh untuk wanita hamil karena - Tidak boleh untuk wanita hamil karena akan merusak syaraf pendengaran janinakan merusak syaraf pendengaran janin
Lanjutan efek samping obat………Lanjutan efek samping obat………
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUSKHUSUS
TB MILIERTB MILIER
OAT tidak boleh ditundaOAT tidak boleh ditunda
2RHZE/ 4RH2RHZE/ 4RH
Kortikosteroid diberikan bila : Kortikosteroid diberikan bila :
- ada gejala meningitis- ada gejala meningitis
- sesak nafas- sesak nafas
- gejala toksik- gejala toksik
- demam tinggi- demam tinggi
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
EFUSI PLEURA TBEFUSI PLEURA TB
Evakuasi cairan seoptimal mungkinEvakuasi cairan seoptimal mungkin
Dapat diberikan KortikosteroidDapat diberikan Kortikosteroid
Hati-hati pemberian kortikosteroid pada Hati-hati pemberian kortikosteroid pada TB lesi luas dan DMTB lesi luas dan DM
2RHZE/4RH2RHZE/4RH
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
TB paru dengan DMTB paru dengan DM
-2RHZE/4RH bila kadar gula darah -2RHZE/4RH bila kadar gula darah terkontrol (new case), prinsipnya sama terkontrol (new case), prinsipnya sama dengan TB non DMdengan TB non DM
- Bila kadar gula darah tidak terkontrol - Bila kadar gula darah tidak terkontrol lama pengobatan sampai dengan 9 bulanlama pengobatan sampai dengan 9 bulan
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
TB paru dengan HIV/AIDSTB paru dengan HIV/AIDS
Pasien TB yang perlu di uji HIV adalah :Pasien TB yang perlu di uji HIV adalah :
1. Riwayat perilaku resiko tinggi1. Riwayat perilaku resiko tinggi
2. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan.2. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan.
3. MDR TB/ TB Kronik3. MDR TB/ TB Kronik
Prinsip pengobatan sama dengan TB Non HIVPrinsip pengobatan sama dengan TB Non HIV
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
TB Paru pada kehamilan dan menyusuiTB Paru pada kehamilan dan menyusui- Obat TB harus tetap diberikan kecuali - Obat TB harus tetap diberikan kecuali streptomicinstreptomicin- pada perempuan usia produktif dianjurkan - pada perempuan usia produktif dianjurkan tidak menggunakan kontrasepsi hormonaltidak menggunakan kontrasepsi hormonal
TB Paru pada gagal ginjalTB Paru pada gagal ginjal- tidak boleh menggunakan golongan - tidak boleh menggunakan golongan AminoglikosidaAminoglikosida- Hindari penggunaan ethambutol (waktu paruh - Hindari penggunaan ethambutol (waktu paruh memanjang) akan menimbulkan akumulasi memanjang) akan menimbulkan akumulasi ethambutol. ethambutol.
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
TB Paru dengan kelainan hatiTB Paru dengan kelainan hati
- Pirazinamid - Pirazinamid harusharus dihentikan dihentikan- 2RHES/ 6RH- 2RHES/ 6RH 2HES/ 10HE2HES/ 10HE- pada kasus ikterik atau hepatitis akut sebaiknya OAT - pada kasus ikterik atau hepatitis akut sebaiknya OAT ditunda sampai hati mengalami penyembuhanditunda sampai hati mengalami penyembuhan- pada keadaan sangat diperlukan dapat diberikan :- pada keadaan sangat diperlukan dapat diberikan :
ES maksimal 3 bulanES maksimal 3 bulanES minimal 2 bulanES minimal 2 bulan
sampai hepatitis menyembuh, setelah itu dilanjutkan sampai hepatitis menyembuh, setelah itu dilanjutkan dengan 6RHdengan 6RH
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
Hepatitis imbas obatHepatitis imbas obat- bila klinis (+) : ikterik (+), mual, muntah (+) maka - bila klinis (+) : ikterik (+), mual, muntah (+) maka OAT di stopOAT di stop- Bila gejala (+), SGOT/SGPT - Bila gejala (+), SGOT/SGPT >> 3X maka OAT di stop 3X maka OAT di stop- Bila gejala (-) : - Bila gejala (-) :
- bilirubin > 2- bilirubin > 2OAT stopOAT stop- SGOT/SGPT - SGOT/SGPT >> 5X 5X OAT stop OAT stop- SGOT/SGPT - SGOT/SGPT >> 3X 3X teruskan terapi teruskan terapi
dengandengan pengawasanpengawasan- Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi- Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi- Titrasi INH - Titrasi INH - Setelah itu titrasi Rifampicin- Setelah itu titrasi Rifampicin
PENGOBATAN TB PADA KEADAAN PENGOBATAN TB PADA KEADAAN KHUSUS………..KHUSUS………..
TUBERKULOSIS pada organ lain.TUBERKULOSIS pada organ lain.
Paduan obat OAT untuk TB Paduan obat OAT untuk TB diberbagai organ tubuh sama dengan diberbagai organ tubuh sama dengan TB paru. Menurut ATS untuk TB TB paru. Menurut ATS untuk TB tulang , TB sendi, TB kelenjar : tulang , TB sendi, TB kelenjar : 2RHZE/ 7-10RH2RHZE/ 7-10RH
DOTSDOTSDirectly Observed Treatment Short CourseDirectly Observed Treatment Short Course
Ada 5 komponen Ada 5 komponen
1.1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasionalprogram TB nasional
2.2. Penemuan kasus TB dengan BTA MikroskopisPenemuan kasus TB dengan BTA Mikroskopis3.3. Pemberian OAT yang diawasi langsung (DOT) Pemberian OAT yang diawasi langsung (DOT)
ada PMO ada PMO4.4. Pengadaan OAT secara berkesinambungan.Pengadaan OAT secara berkesinambungan.5.5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan Monitoring serta pencatatan dan pelaporan
yang baku yang baku
Persyaratan PMOPersyaratan PMO
1.1. Bersedia mendapat penjelasan oleh Bersedia mendapat penjelasan oleh petugas DOTS.petugas DOTS.
2.2. Bersedia dengan sukarela membantu Bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama pasien TB sampai sembuh selama pengobatan dengan OAT.pengobatan dengan OAT.
3.3. PMO bisa :PMO bisa :- petugas kesehatan- petugas kesehatan- kader Dasawisma- kader Dasawisma- kader PPTI- kader PPTI- kader PKK- kader PKK- anggota keluarga yang disegani- anggota keluarga yang disegani
Tugas PMO…….Tugas PMO…….
1.1. Melihat langsung saat pasien minum obat.Melihat langsung saat pasien minum obat.
2.2. Mengingatkan pasien saat kontrolMengingatkan pasien saat kontrol
3.3. Mengenali efek samping obat dan merujuk Mengenali efek samping obat dan merujuk bila efek itu memberat.bila efek itu memberat.
4.4. Menciptakan lingkungan sehat di sekitar Menciptakan lingkungan sehat di sekitar penderita sehingga kuman TB tidak penderita sehingga kuman TB tidak berkembang berkembang
5.5. Menganjurkan orang sekitar untuk segera Menganjurkan orang sekitar untuk segera kontrol bila ada anggota keluarga lain kontrol bila ada anggota keluarga lain dicurigai terkena TBdicurigai terkena TB
PENCATATAN DAN PELAPORANPENCATATAN DAN PELAPORAN
1.1. Kartu Pengobatan (TB 01)Kartu Pengobatan (TB 01)
2.2. Kartu Identiti Penderita (TB 02)Kartu Identiti Penderita (TB 02)
3.3. Register Laboratorium (TB 04)Register Laboratorium (TB 04)
4.4. Formulir Pindah Penderita (TB 09)Formulir Pindah Penderita (TB 09)
5.5. Formulir Hasil Akhir Pengobatan dari Formulir Hasil Akhir Pengobatan dari penderita TB Pindahan (TB 10)penderita TB Pindahan (TB 10)
Lembar tambahanIsoniasid/inh (H)
-Bersifat bakterisid, membunuh 90% kuman dalam 2 minggu pengobatan-Sangat efektif terhadap kuman yang sedang berkembang
-Dosis : 5 mg/kgBB fase awal (tiap hari) dan 10 mg/kgBB fase lanjutan ( 3x/minggu)
Rifampisin (R)-Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman persisten yang tidak
dapat dibunuh isoniasidDosis : 10 mg/KgBB/hari baik fase awal maupun lanjutan
Pirazinamid (Z)-Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman yang berada dalam sel
dengan suasana asamDosis harian 25 mg/kgBB sedangkan untuk intermitent 35 mg/kgBB
Ethambutol (E)-Bersifat bakteriostatik
Dosis harian 15 mg/kgBB sedangkan untuk intermitent 30 mg/KGBB
Streptomycin (S)-Bersifat Bakterisid