TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

39
BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN i DRAFT PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN KOMPONEN STRUKTUR RUSPIN 1 LANTAI

Transcript of TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

Page 1: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN KOMPONEN

STRUKTUR RUSPIN 1 LANTAI

Page 2: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

TEKNOLOGI

RUSPIN RUMAH SISTEM PANEL INSTAN

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman

Badan Penelitian dan Pengembangan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 3: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Pengantar

Deskripsi Teknologi RUSPIN

Komponen-Komponen RUSPIN

Tata Cara Pembuatan Komponen RUSPIN

1. Spesifikasi Bahan

2. Penulangan komponen 1

3. Penulangan komponen 2

4. Persiapan pengecoran

5. Pembuatan campuran beton

6. Pengecoran dan pemadatan

7. Pembukaan cetakan

8. Perawatan beton

9. Pemeriksaan

Tata Cara Perakitan Komponen RUSPIN

1. Persiapan bahan dan peralatan

2. Persiapan lahan

3. Tenaga pelaksana

4. Peralatan

5. Pemasangan komponen sloof

6. Pemasangan komponen kolom

7. Pemasangan komponen balok atas

8. Pemeriksaan Akhir

Operasional dan Pemeliharaan

AHSP Pembuatan RUSPIN

Page 4: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

ii

Tim Penyusun

1. Iwan Suprijanto, ST. MT 2. Rusli, ST, MI 3. Drs. Muhajirin, MT 4. Kuswara, ST, MA 5. Drs. Aris Prihandono MSc 6. Rudi Setiadji, ST. MSc 7. Purwoko

Editor Ir.Fitrijani Anggraini, MT

Page 5: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya buku Pedoman Teknis Penyediaan Teknologi

Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) dapat tersusun dengan baik. RUSPIN

merupakan inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Pusat Litbang Perumahan dan

Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

Kebutuhan rumah semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya

angka pertumbuhan penduduk. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat memperkirakan pada Tahun 2025 angka kebutuhan rumah di Indonesia

mencapai angka 30 juta unit. Biaya dan waktu yang diperlukan untuk pembangunan

rumah pun tentunya juga semakin tinggi. Namun biaya yang tinggi dan waktu

pengerjaa yang lama belum tentu menjamin tingginya kualitas teknis dari bangunan.

Teknologi Rusun Sistem Panel Instan (RUSPIN) adalah salah satu solusi

dari permasalahan tingginya biaya produksi dan tidak efisienya waktu konstruksi

yang disertai dengan tidak memenuhinya persyaratan kualitas teknis bangunan.

Teknologi ini menawarkan rangka rumah pracetak dengan sistem panel dan

sambungan baut yang dapat dipasang secara cepat, dengan biaya yang lebih

murah, dan memenuhi kualias teknis dari sebuah rumah.

Teknologi inovasi yang mengedepankan prinsip efisiensi waktu & biaya

serta memberikan mutu yang baik diharapkan mampun menjawab permasalah

yang ada. Saya berharap buku pedoman ini dapat digunakan acuan untuk

penelitian dan pengembangan lainnya dalam menggali teknologi yang lebih unggul

serta dapat dijadikan pedoman bagi produsen yang ingin menerapkan.

Bandung, Oktober 2019

Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman 2019 - sekarang

Ir. Dian Irawati,, M.T.

Page 6: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

iv

PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan berkah-Nya, sehingga kita

semua dapat berkarya dan berinovasi dalam mengemban amanah untuk

mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang infrastruktur pekerjaan umum

dan perumahan rakyat.

Kegiatan inovasi dan pengembangan adalah tugas dan fungsi Balitbang

termasuk Puslitbang yang berada di bawahnya. Salah satu bentuk inovasi dari

pengembangan pengembangan teknologi adalah terciptanya inovasi RUSPIN ini.

RUSPIN merupakan pengembangan dari teknologi RISHA. Teknologi ini

meneyederhanakan jumlah panel yang dimiliki oleh RISHA yang memiliki 3 panel

menjadi 2 panel sehingga ruang yang dihasilkan lebih luas,

RUSPIN merupakan rancangan struktur rangka rumah sistem panel yang

dapat dibongkar pasang. Kualitas komponen terjamin, kuat, umur Panjang, dan

modul yang dibuat bersifat fleksibel. Rumah sistem panel instan ini mampu

digunakan di wilayah dengan gempa moderat. Bentuk komponen yang tidak terlalu

besar memudahkan untuk diangkat dan diangkut/dipindahkan dari tempat

percetakan ke lokasi perakitan. Biaya pembuatan yang dibutuhkan untuk membuat

rumah dengan teknologi RUSPIN lebih murah dari pembuatan rumah konvensional.

Teknologi ini telah diterapkan di beberapa lokasi diantaranya di Ubung, Kota

Denpasar, Komplek Perumahan Kodim, Kabupaten Kefa, Provinsi NTB, Pondok

Sawah Kota Kupa, Provinsi NTT, dan sebagainya

Buku Pedoman Teknologi Rumah Panel Instan Sederhana disusun untuk

memberikan dibuat untuk memberikan pedoman kepada produsen dan konsumen

mengenai tata cara pembuatan, perakitan, operasional, dan pemeliharaan

komponen RUSPIN satu lantai. Penyusunan buku ini dilakukan berdasarkan

penelitian di lapangan, di laboratorium, dan studi pustaka Semoga buku ini dapat

menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pembaca serta bermanfaat bagi

pembangunan Indonesia khususnya inovasi teknologi yang baru yang akan

diterapkan di dalam negeri atau bahkan luar negeri.

Page 7: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

v

Jakarta, Oktober 2019

Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman 2015-2019

Prof.Dr.Ir. Arief Sabaruddin, CES

Page 8: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

DESKRIPSI

TEKNOLOGI

RUSPIN

Page 9: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

DESKRIPSI TEKNOLOGI

Teknologi RUSPIN adalah pengembangan dari Teknologi RISHA. Teknologi

ini merupakan perwujudan pembangunan rumah dengan sistem modular dengan

konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran

yang efisien agar dapat dirakit menjadi produk lebih besar yang berbeda-beda.

Desain bangunan rumah dengan sistem modular ini dapat diubah-ubah atau

dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya. Karena

menggunakan sistem moduar, RUSPIN merupakan rumah knock down, dengan

proses pembangunan strukturnya dengan menggabungkan panel-panel beton

pracetak dengan baut. Maka pembangunan rumah ini dapat diselesaikan dengan

waktu jauh lebih cepat. Pengembangan yang dilakukan pada teknologi ini adalah

dengan melakukan penyederhanaan jumlah panel RISHA dari 3 buah menjadi 2

buah dengan menghilangkan simpul P3 yang dianggap cukup rumit pada proses

pembesiannya.

RUSPIN dapat dipakai untuk penanganan perumahan pengungsi atau

rumah darurat, dan dapat digunakan untuk pembangunan bangunan tidak

permanen. Teknologi RUSPIN memiliki beberapa keunggulan antara lain:

1. Sederhana

Panel struktur RUSPIN memiliki bentuk sederhana, baik dari ukuran dan

bahan bangunan. Panel struktur untuk RUSPIN hanya terdiri 2 jenis.

2. Cepat

Jumlah sambungan antar komponen berkurang sehingga dapat menambah

kecepatan pemasangan

3. Fleksibel

Teknologi RUSPIN tidak hanya untuk rumah sederhana tetapi dapat

dikembangkan untuk rumah mewah, baik satu lantai maupun dua lantai

4. Estetik

Tampilan luar baut dan plat sambungan dapat diminimalisir. Jumlah panel

kolom pada pertemuan ruang berkurang dan menghasilkan ruangan yang

lebih luas

Page 10: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

ii

5. Kuat

Berdasarkan hasil pengujian Simulasi numerik struktur RUSPIN dua lantai

dengan desain konfigurasi tahun 2016 telah dilakukan dan menunjukkan

bahwa desain struktur RUSPIN dua lantai dapat digunakan pada wilayah

Denpasar yang termasuk dalam wilayah gempa cukup berat.

6. Efisiensi Biaya

Jika dibandingkan dengan RISHA, ruspin dapat menghemat biaya hingga

10%.

Page 11: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

KOMPONEN

RUSPIN

Page 12: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

i

KOMPONEN-KOMPONEN RUSPIN

RUSPIN adalah singkatan dari Rumah Sistem Panel Instan yang merupakan

sistem struktur rumah yang terdiri dari rangkaian komponen 1 dan 2 beton pracetak

bertulang yang menggunakan sambungan mekanis baut. Beton pracetak adalah

teknologi konstruksi struktur beton dengan komponen- komponen penyusun yang

dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus (off site fabrication), komponen-

komponen tersebut dapat disusun dan disatukan terlebih dahulu (pre-assembly),

dan selanjutnya dipasang di lokasi (installation).

Masing-masing komponen memiliki berat kurang dari 60 kg, sehingga tidak

memerlukan peralatan atau alat berat pada saat perakitan. Mutu beton yang

dipersyaratkan pada teknologi RUSPIN adalah 25 MPa setara dengan K 300

dengan rangka baja tulangan utama diameter 8 mm dan baja tulangan Sengkang

diameter 6 mm, dengan menggunakan sistem sambungan kering mur baut dan ring

plat. Berikut ini merupakan penjelasan dari tiap komponen ruspin.

1. KOMPONEN 1 RUSPIN

Komponen tipe 1 adalah balok beton bertulang dengan ukuran 12 cm x 12 cm x 150

cm

Gambar 1. Komponen 1 RUSPIN

Page 13: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

ii

2. KOMPONEN 2 RUSPIN

Komponen 2 RUSPIN adalah panel beton bertulang dengan ukuran 10 cm x 30

cm x 135 cm

Gambar 2. Komponen 2 RUSPIN

Page 14: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

i

TATA CARA

PEMBUATAN

KOMPONEN

RUSPIN

Page 15: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

1

TATA CARA PEMBUATAN KOMPONEN RUSPIN

Pembuatan komponen RUSPIN harus memperhatikan beberapa aspek yang

erat kaitannya dengan ketentuan teknis/ mutu yang akan dihasilkan. Beberapa

aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan komponen RUSPIN adalah

spesifikasi bahan yang digunakan, penulangan komponen 1 dan 2, persiapan

pengecoran, pembuatan campuuran beton, pengecoran dan pemadatan,

pembukaan cetakan, perawatan beton, dan pemeriksaan.

1. SPESIFIKASI BAHAN

Bahan- bahan yang diperlukan untuk membuat komponen RUSPIN antara lain

pasir, kerikil, semen, air, beton, baja tulangan, wire mesh, dan baut sambungan.

Berikut merupakan penjelesan spesifikasi dari setiap bahan komponen yang

digunakan.

1.1. Pasir

Pasir beton yang digunakan seperti Gambar 1 adalah butiran keras yang berukuran

antara 0,075 mm sampai dengan 0,5 mm dan tidak mengandung zat–zat organik

yang dapat mengurangi mutu beton.

Gambar 3. Bahan agregat pasir yang digunakan

1.2. Kerikil

Kerikil alam atau batu pecah yang digunakan seperti Gambar 4 adalah butiran keras

yang sebagian besar butirnya berukuran antara 5 mm sampai dengan 20 mm,

dengan kadar lumpur maksimum 1% berat.

Page 16: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

2

Gambar 4. Bahan agregat kerikil yang digunakan

1.3. Semen

Semen yang digunakan adalah semen hidrolis tipe I atau PCC

1.4. Air

Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak dan benda

terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual.

1.5. Beton

Mutu beton yang direncanakan adalah fc’ 25 MPa, atau setara dengan mutu K 300,

dengan nilai slump 100 mm.

1.6. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan adalah BJTP diameter 8 mm dan 6 mm yang

mempunyai tegangan leleh 2.400 kg/cm2.

1.7. Wire Mesh

Galvanized wire mesh yang digunakan mempunyai diameter 0,5 mm dengan

ukuran kotak 20 mm x 20 mm

1.8. Baut Sambungan

Baut penyambung antar komponen menggunakan mur baut galvanis diameter 12

mm, tegangan leleh minimal 4.000 kg/cm2 dan variasi panjang 100 mm, 8 inchi, 8

Page 17: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

3

inchi, dan 10 inchi dan menggunakan ring cincin tebal 3 mm, ring pelat strip tebal 3

mm lebar 35 mm yang dilengkapi lubang baut.

2. PENULANGAN KOMPONEN RUSPIN

Komponen RUSPIN terdiri dari komponen 1 dan 2 yang memiliki cara penulangan

yang berbeda. Berikut ini penjelasan jenis-jenis penulangan pada setiap

komponennya.

2.1. PENULANGAN KOMPONEN 1

Penulangan komponen satu terdiri dari 2 jenis yaitu:

a. Tulangan utama/rangka; baja tulangan polos (BjTP) diameter 8 mm yang

dipasang pada arah panjang komponen satu. Pemotongan dan pembentukan

tulangan sesuai Gambar 5 dan dibutuhkan 2 buah tulangan tersebut untuk

setiap komponen satu. Setiap ujung tulangan diberikan panjang tekukan sesuai

gambar untuk memperkuat daya lekatan tulangan terhadap beton.

Gambar 5. Tampak muka dan samping tulangan utama/rangka komponen

satu (ukuran dalam mm)

b. Tulangan sengkang cincin; baja tulangan polos (BjTP) diameter 6 mm yang

dibentuk persegi dan dipasang sepanjang tulangan utama/rangka komponen

satu. Pemotongan dan pembentukan tulangan sesuai Gambar 6 dan

dibutuhkan 16 buah tulangan tersebut untuk setiap komponen satu. Setiap

ujung tulangan diberikan panjang tekukan sesuai gambar untuk memperkuat

daya lekatan tulangan terhadap beton.

Page 18: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

4

Gambar 6. Tampak muka dan samping tulangan sengkang cincin komponen

satu (ukuran dalam mm)

Tulangan utama/rangka dan tulangan sengkang kemudian dirangkai menjadi

tulangan komponen sesuai Gambar 7. Penempatan tulangan sengkang harus

tersebar sesuai gambar sehingga antara lobang baut selalu ada tulangan

sengkang untuk memperkuat beton di daerah sekitar lobang baut.

Gambar 7. Penulangan komponen 1 RUSPIN (ukuran dalam mm)

2.2. PENULANGAN KOMPONEN 2

Penulangan komponen dua terdiri dari 2 jenis yaitu:

a. Tulangan utama/rangka; baja tulangan polos (BjTP) diameter 8 mm yang

dipasang sepanjang bingkai komponen berpenampang 6 cm x 10 cm yang

mengelilingi komponen dua dan tegak lurus arah panjang komponen dua.

Page 19: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

5

Gambar 8. Tampak muka dan samping tulangan rangka luar komponen dua

(ukuran dalam mm)

Gambar 9. Tampak muka dan samping tulangan rangka dalam komponen dua

(ukuran dalam mm)

Gambar 10. Tampak muka dan samping tulangan rangka tengah komponen dua

(ukuran dalam mm)

Pemotongan dan pembentukan tulangan sesuai Gambar 8 sampai Gambar 10 dan

dibutuhkan 2 buah rangka dalam, 2 buah rangka luar, dan 2 buah rangka tengah

untuk setiap komponen dua. Setiap ujung tulangan diberikan panjang tekukan

sesuai gambar untuk memperkuat daya lekatan tulangan terhadap beton.

Page 20: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

6

b. Tulangan sengkang; baja tulangan polos (BjTP) diameter 6 mm yang dibentuk

persegi dan dipasang sepanjang tulangan utama/rangka komponen dua.

Gambar 11. Tampak muka dan samping sengkang cincin ujung (kiri) dan

sengkang cincin sudut (kanan) (ukuran dalam mm)

Pemotongan dan pembentukan tulangan sesuai Gambar 11 sampai Gambar 12 dan

dibutuhkan 8 buah sengkang cincin ujung, 4 buah cincin sudut, 14 buah sengkang

kacamata, dan 4 buah sengkang cincin tengah untuk setiap komponen dua. Setiap

ujung tulangan diberikan panjang tekukan sesuai gambar untuk memperkuat daya

lekatan tulangan terhadap beton.

Gambar 12. Tampak muka dan samping sengkang cincin tengah (kiri) dan

sengkang kacamata (kanan) komponen dua (ukuran dalam mm)

Tulangan utama/rangka dan tulangan sengkang kemudian dirangkai menjadi

tulangan komponen sesuai Gambar 13. Penempatan tulangan sengkang harus

tersebar sesuai gambar sehingga antara lobang baut selalu ada tulangan sengkang

untuk memperkuat beton di daerah sekitar lobang baut.

Page 21: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

7

Gambar 13. Penulangan komponen 2 RUSPIN

3. PERSIAPAN PENGECORAN

Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, harus dilakukan persiapan sebagai

berikut:

1) Semua ruang dalam cetakan yang akan diisi adukan beton harus bebas dari

kotoran.

2) Untuk memudahkan pembukaan cetakan, permukaan dalam dari cetakan

boleh dilapisi dengan bahan khusus, misalnya lapisan tipis minyak mineral,

lapisan bahan kimia, atau bahan lain yang sejenis.

3) tulangan harus dalam keadaan bersih bebas dari segala lapisan penutup yang

dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dan tulangan.

Page 22: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

8

4. PEMBUATAN CAMPURAN BETON

Pembuatan campuran beton terdiri dari penakaran bahan dan ketentuan

pengadukan beton. Contoh penakaran bahan (semen, pasir, kerikil, dan air)

didasarkan pada teknik penakaran berat yaitu 1 pc : 1,5 ps : 2,5 kr + 215 liter air

seperti Gambar 14, yang direncanakan dengan nilai slump sebesar 100 mm.

Komposisi tersebut hanya sebagai contoh praktis dengan asumsi pasir dan kerikil

kondisi kering jenuh permukaan dan kualitasnya memenuhi persyaratan teknis

bahan. Sangat dianjurkan untuk melakukan trial mix dan uji kuat tekan beton dahulu

hingga menghasilkan mutu beton K300. Pengadukan harus memenuhi ketentuan

berikut :

a. Beton diaduk menggunakan mesin mixer atau dengan metode lain sedemikian

hingga tercapai penyebaran bahan yang merata dan semua hasil adukannya

harus dikeluarkan sebelum mesin pengaduk diisi kembali;

b. Pengadukan harus dilakukan tidak kurang dari 1½ menit untuk setiap lebih kecil

atau sama dengan 1 m3 adukan. Waktu pengadukan harus ditambah ½ menit

untuk setiap penambahan kapasitas 1 m3 adukan;

c. Pengadukan harus dilanjutkan minimal 1½ menit setelah semua bahan

dimasukkan ke dalam mesin pengaduk atau sesuai dengan spesifikasi alat

pengaduk;

d. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi

terus menerus dengan jalan memeriksa nilai slump (kelecakan) pada setiap

campuran beton yang baru;

Gambar 14. Perbandingan berat campuran beton K300

Page 23: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

9

5. PENGECORAN DAN PEMADATAN

Pengecoran dan pemadatan beton dalam cetakan harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

a. Pengecoran dilakukan secara perlahan mulai dari bagian bingkai keliling dan

dilakukan penggetaran dengan vibrator dalam arah vertikal, sehingga beton

mengalami pemadatan yang maksimal, dengan memperhatikan batas waktu

penggetaran jangan sampai terjadi pemisahan campuran beton.

b. Beton yang akan dicorkan harus pada posisi sedekat mungkin dengan cetakan

untuk mencegah terjadinya segregasi pada saat pengangkutan

c. Tingkat kecepatan pengecoran beton harus diatur agar beton selalu dalam

keadaan plastis dan dapat mengisi dengan mudah ke dalam sela sela di antara

tulangan;

d. Beton yang telah mengeras sebagian atau yang seluruhnya tidak boleh

dipergunakan untuk pengecoran;

e. Beton yang telah terkotori oleh bahan lain tidak boleh dituangkan ke dalam

cetakan;

f. Pengecoran beton harus dilaksanakan secara terus menerus tanpa berhenti,

mulai dari bagian bingkai keliling kemudian komponen ke bagian tengah hingga

selesainya pengecoran satu komponen;

g. Beton yang dicorkan harus dipadatkan secara sempurna dengan alat yang

tepat agar dapat mengisi komponen sepenuhnya. Pemadatan beton yang

dilakukan dengan alat penggetar harus memperhatikan hal berikut:

• Lama penggetaran untuk setiap titik harus dilakukan sekurang-kurangnya 5

detik, maksimal 15 detik;

• Tulangan diusahakan agar tidak terkena batang penggetar yang dapat

menyebabkan pergeseran posisi tulangan.

6. PEMBUKAAN CETAKAN

Cetakan dapat dibuka setelah 4 jam dari waktu pengecoran, dengan cara perlahan

dan hati-hati. Waktu buka cetakan tersebut dimaksudkan untuk menyediakan waktu

untuk persiapan cetakan untuk pengecoran komponen selanjutnya pada hari yang

sama untuk mencapai target produksi. Komponen RUSPIN dibersihkan dari

Page 24: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

10

permukaan yang tidak rata misalnya akibat bekas bahan pengecoran yang

menempel.

7. PERAWATAN BETON

Beton harus dipertahankan dalam kondisi lembap selama paling sedikit 7 hari

setelah pengecoran. Komponen baru dapat disimpan dalam tumpukan setelah

berumur 3 hari dengan jumlah maksimal sepuluh tumpukan.

8. PEMERIKSAAN

Pengambilan contoh uji beton segar untuk pemeriksaan mutu beton (fc’) dan

kekentalan (slump) harus dilakukan sebelum dicorkan.

Page 25: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

i

TATA CARA

PERAKITAN

KOMPONEN

RUSPIN

Page 26: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

11

PERAKITAN KOMPONEN RUSPIN

1. PERSIAPAN BAHAN DAN PERALATAN

Seluruh komponen dan peralatan bantu untuk perakitan harus sudah tersedia di

tempat dimana bangunan akan dibangun. Seluruh komponen yang terbuat dari

beton bertulang harus sudah mencapai umur 28 hari.

2. PERSIAPAN LAHAN

Persiapan lahan yang akan dibangun dengan struktur RUSPIN satu lantai tidak

berbeda dengan pekerjaan pembersihan lahan, pemasangan bouwplank, galian

pondasi, dan pembuatan pondasi pada rumah konvensional satu lantai. Lahan

yang akan dibangun harus sudah memiliki pondasi bangunan yang diberi angkur

diameter 12 mm dan kedalaman tertanam minimal 30 cm untuk dibaut dengan

komponen 2 RUSPIN pada tiap bagian pojok rangka bangunan. Permukaan

pondasi dikondisikan dengan diberi lapisan mortar semen agar memiliki permukaan

yang rata sebelum pemasangan komponen RUSPIN pada umur mortar semen

minimal 3 hari.

3. TENAGA PELAKSANA

Tenaga pelaksana yang diperlukan sekurang-kurangnya 3 orang, dan telah memiliki

kemampuan dan pemahaman khusus untuk merakit RUSPIN.

4. PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk merakit satu unit rumah instan sederhana sehat

sekurang-kurang nya adalah sebagai berikut:

a. Kunci pas untuk baut 12 mm sebanyak 4 pasang

b. Kunci momen dan kepala baut untuk baut 12 mm 1 buah

c. Tangga satu unit

d. Perancah satu unit.

e. Water pass satu unit,

f. Pasekon kayu satu unit

g. Benang satu gulung.

h. Paku dan palu,

Page 27: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

12

5. PEMASANGAN KOMPONEN SLOOF

Langkah pertama perakitan struktur RUSPIN satu lantai adalah memasang

komponen sloof dengan langkah sebagai berikut:

a. Pasang komponen tipe 1 pada pondasi dan sambungkan dengan komponen

tipe 2 menggunakan mur-ring-baut hingga ½ kekuatan, kemudian

sambungkan komponen tipe 2 dengan lainnya mengunakan sambungan mur-

ring-baut, juga dengan ½ kekuatan. Posisi kotak kecil komponen tipe 2 selalu

berada pada posisi titik kumpul pojok/joint rangka struktur.

b. Bila seluruh komponen tipe 1 dan 2 telah terpasang sesuai denah,

kencangkan sambungan mur-ring-baut hingga mencapai kekuatan penuh

menggunakan kunci momen dengan gaya torsi 2,5 Nm. Selama dilakukan

pengencangan tersebut harus selalu dilakukan pengecekan kelurusan dan

kerataan (water-pass) setiap balok dengan berpedoman pada benang-

benang as dinding yang ada.

Gambar 15. Rangkaian joint kolom dengan sloof

Komponen 2 RUSPIN

Keterangan :

1 : Baut Ø 12 mm + ring, p= 8”

2 : Pelat (3x35x150) mm,

Baut Ø 12 mm, p= 6”

Komponen 1 RUSPIN

Komponen 2 RUSPIN

Sloof, Komponen 2

RUSPIN

Sloof, Komponen 2

RUSPIN

1

1

1

1

1

2

1

2

Page 28: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

13

6. PEMASANGAN KOMPONEN KOLOM

Setelah rangkaian sloof dari komponen RUSPIN telah terpasang, maka dilanjutkan

dengan memasang komponen kolom dengan langkah sebagai berikut:

a. Pasang komponen tipe 1 dan tipe 2 untuk kolom dan sambungkan dengan

menggunakan sambungan mur-ring-baut dengan ½ kekuatan setelah

komponen- komponen kolom tersebut terpasang secara vertikal. Posisi kotak

kecil komponen tipe 2 selalu berada pada posisi titik kumpul pojok/joint rangka

struktur.

b. Gunakan water-pass untuk mengecek komponen-komponen kolom

terpasang secara vertikal.

Gambar 16. Rangkaian Komponen Kolom

2

2

1

1

1

11

1

1

Keterangan :

1 : Baut Ø 12 mm + ring, p= 8”

2 : Pelat (3x35x150) mm,

Baut Ø 12 mm, p= 6”

Komponen 2 RUSPIN

Komponen 2

RUSPIN

Kolom, Komponen

2 RUSPIN

Kolom, Komponen

2 RUSPIN

Kolom, Komponen

2 RUSPIN

Komponen 1 RUSPINKolom, Komponen

2 RUSPIN

Page 29: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

14

7. PEMASANGAN KOMPONEN BALOK ATAS

Tahap terakhir perakitan rangka struktur adalah pemasangan komponen balok atas

dengan langkah sebagai berikut:

a. Sebelum sambungan pada kolom-kolom dikencangkan penuh, pasang

komponen tipe 2 untuk balok atas (ring balok) menggunakan sambungan mur-

ring-baut dengan ½ kekuatan. Posisi kotak kecil komponen tipe 2 selalu

berada pada posisi titik kumpul pojok/joint rangka struktur sesuai Gambar 17.

b. Gunakan perancah dan tangga dalam pemasangan komponen-komponen

balok atas untuk memudahkan dalam pemasangan hingga terpasang lurus

dan horisontal.

c. Kencangkan sambungan mur-ring-baut di komponen balok atas dan kolom

hingga mencapai kekuatan penuh menggunakan kunci momen dengan gaya

torsi 2,5 Nm sambil terus menerus di cek kelurusan dan kerataan rangkaian

komponen dengan mengunakan alat water-pass pada setiap komponen yang

sedang dikencangkan.

d. Hasil akhir terpasang dari satu modul 3 m x 3 m x 3 m terdapat pada Gambar

18.

Page 30: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

15

Gambar 17. Rangkaian joint komponen kolom dengan ringbalk

Keterangan :

1 : Baut Ø 12 mm + ring, p= 8”

2 : Pelat (3x35x150) mm, Baut

Ø 12 mm, p= 6”

Komponen 2

RUSPIN

Komponen 2

RUSPIN

Komponen 2

RUSPIN

Komponen 2

RUSPIN

Ringbalk,

Komponen 2 RUSPIN

Ringbalk,

Komponen 2 RUSPIN

Komponen 1 RUSPIN

Page 31: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

16

Gambar 18. Model perakitan satu modul RUSPIN

8. PEMERIKSAAN AKHIR

Periksa kekencangan sambungan mur-ring-baut di komponen sloof, kolom, dan

balok atas menggunakan kunci momen dengan gaya torsi 2,5 Nm sambil terus

menerus melakukan pemeriksaan:

a. Kelurusan dan kerataan rangkaian komponen dengan mengunakan alat

water-pass pada setiap komponen yang sedang dikencangkan;

b. Kelengkapan baut, ring cincin, dan ring plat pada semua sambungan;

c. Posisi kotak kecil komponen tipe 2 dipastikan semuanya selalu berada pada

posisi titik kumpul pojok/joint rangka struktur.

d. Kesesuaian terhadap tipikal portal terpasang struktur RUSPIN satu lantai

sesuai Gambar 19.

Ringbalk,

Komponen 2 RUSPIN

Kolom,

Komponen 2 RUSPIN

Kolom,

Komponen 1 RUSPIN

Sloof,

Komponen 2 RUSPIN

Page 32: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

17

Gambar 19. Tipikal portal struktur RUSPIN satu lantai

Page 33: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

OPERASIONAL &

PEMELIHARAAN

Page 34: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

19

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

Pemakaian struktur RUSPIN satu lantai harus memperhatikan hal berikut:

1) Berikan lapisan cat pada permukaan komponen dan mur-ring-baut untuk

mencegah proses korosi setiap 3 tahun sekali. Pada daerah yang mempunyai

resiko korosi tinggi agar menggunakan lapisan cat yang kedap air.

2) Jangan memasang paku, melobangi, dan atau memecahkan komponen

terutama bagian tengah badan komponen yang tipis.

3) Gunakan lobang-lobang yang sudah ada di komponen untuk pemasangan

komponen bangunan lain, misalnya pemasangan angkur untuk pasangan

dinding, kusen pintu, dan kusen jendela.

4) Bentang maksimal 3 m diukur dari ujung komponen;

5) Jumlah tingkat maksimal 1 lantai;

6) Beban balok ring maksimal 885 kg/m1;

7) Fleksibilitas desain struktur bangunan dibatasi dengan menyesuaikan

terhadap ukuran komponen RUSPIN, apabila diperlukan komponen dengan

ukuran berbeda harus dilakukan dahulu analisa perhitungan struktur atau

pengujian laboratorium.

Page 35: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

AHSP

PEMBUATAN

RUSPIN

Page 36: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

20

Page 37: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

21

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)

Produk Litbang : Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) Satu Lantai

Lokasi : Kabupaten

Tahun : 2018

Overheaad dan profit: 15%

No. Koefesien Kode Harga Satuan

(Rp.)

Jumlah Harga

(Rp.)

1 1 m3 beton f’c = 26,4 MPa (K300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52

1,65 OH Pekerja 80.000 132.000

0,275 OH Tukang batu 100.000 27.500

0,028 OH Kepala tukang 110.000 3.080

0,083 OH Mandor 120.000 9.960

413 kg Semen 1.300 536.900

681 kg Pasir beton 141 95.766

1021 kg Kerikil (≤20 mm) 125 127.625

215 Ltr Air 0 0

Jumlah 932.831

Overhead & profit 0

Harga satuan pekerjaan 932.830

2 Pemasangan dan membuka bekisting 1 buah komponen plat

beton pracetak

0,053 OH Pekerja 80.000 4.240

0,018 OH Tukang kayu 100.000 1.800

0,005 OH Mandor 120.000 600

Jumlah 6.640

Overhead & profit 0

Harga satuan pekerjaan 6.640

3 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir

0,06 OH Pekerja 80.000 4.800

0,06 OH Tukang besi 100.000 6.000

0,006 OH Kepala tukang 110.000 660

0,003 OH Mandor 120.000 360

10,5 kg Besi beton 10.508 110.339

0,1 kg Kawat ikat beton 15.000 1.500

Jumlah 123.659

Overhead & profit 0

Page 38: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

22

No. Koefesien Kode Harga Satuan

(Rp.)

Jumlah Harga

(Rp.)

Harga satuan pekerjaan 123.659

4 1 bh komponen 1 (135 cm x 30 cm x 10 cm)

9,43 kg Pembesian tulangan Ø 8 dan Ø 6 12.366 116.610

0,22 m2 Kawat harmonika 50.000 11.000

0,027 m3 Beton komponen 1 932.830 25.186

1 bh Pemasangan dan pembukaan cetakan 6.640 6.640

Jumlah 159.437

Overhead & profit 23.916

Harga satuan pekerjaan 183.352

5 1 bh komponen 2 (150 cm x 12 cm x 12 cm)

3,97 kg Pembesian tulangan Ø 8 dan Ø 6 12.366 49.093

0,026 m3 Beton komponen 2 932.830 24.254

1 bh Pemasangan dan pembukaan cetakan 6.640 6.640

Jumlah 79.986

Overhead & profit 11.998

Harga satuan pekerjaan 91.984

6 Memasang 1 buah komponen (balok)

0,0505 OH Pekerja 80.000 4.040

0,0505 OH Tukang Batu 100.000 5.050

0,0051 OH Kepala Tukang 110.000 556

0,0025 OH Mandor 120.000 303

Jumlah 9.949

Overhead & profit 1.492

Harga satuan pekerjaan 11.440

6 Memasang 1 buah komponen (kolom)

0,0615 OH Pekerja 80.000 4.920

0,0615 OH Tukang Batu 100.000 6.150

0,0062 OH Kepala Tukang 110.000 677

0,0031 OH Mandor 120.000 369

Jumlah 12.116

Overhead & profit 1.817

Harga satuan pekerjaan 13.932

Page 39: TATA CARA PEMBUATAN, PERAKITAN, OPERASIONAL DAN ...

BUKU PEDOMAN TEKNOLOGI RUSPIN

23