TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23...

32
Edisi XL / Oktober - Desember| 2017 TARGET TERCAPAI Jalan Mantap, Ekonomi Lancar

Transcript of TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23...

Page 1: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Edisi XL / Oktober - Desember| 2017

TARGET TERCAPAI

Jalan Mantap, Ekonomi Lancar

Page 2: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

LAPORAN UTAMAHal. 6 - 7Jalan Kelar Geopark Ciletuh Dikenal Dunia Luar

PERISTIWAHal. 8 - 9Akses Jalan ke BIJB Kertajati Rampung 2018Hal. 10 - 11Tuntaskan Pembangunan InfrastrukturHal. 12 - 13Izin RDTR Mesti Rekomendasi BKPRDHal. 14 - 17Prestasi Tak Hanya di Ruang BirokrasiHal. 19Antisipasi Bottle Neck Jalan Penghubung DibangunHal. 20Tanggap Bencana di Tengah Kendala DanaHal. 21Eriyanto - Terus Berkarya Meski Sudah Tuntas KerjaHal. 22 - 23Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja DiakuiHal. 24 - 25Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!Hal. 26 - 27Pertemuan Darma Wanita Persatuan 3 DinasKanker Kini Lebih Dipahami

LENSAHal. 18

SOSOKHal. 4 - 5Prof. Dr. Ir. HM. Guntoro - Berbekal Pendidikan Matang di Lapangan

WAWASANHal. 28 - 29Yuk, Cegah Kanker dan Tumor!

SEJENAKHal. 30 - 31Pelihara Iman dengan Rasa Malu

Pengarah:Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan RuangDr. Ir. Drs. H. M. Guntoro, MM.

Penanggung jawab:Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan RuangDrs. Satrio, M.Si.

Pemimpin Redaksi:Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan RuangDrs. Satrio, M.Si.

Sekretaris:Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan UmumRahayu K. Soewignya, SE

Narasumber:

R. Asep Achmad Muhyidin ST., MT. Ir. Barmansyah Bursjah M.Si.Ir. Gumilang, MT. Drs. Satrio, M.Si.Ir. Agus Hendrarto, MM.Yongga Bhakti, ST., MT.Eryanto ST., MT. Agus Budiono, ST., MM.Agus Salim ST., MT. Bambang Sulistiabudi, ST., MM.Aseng Supriatna, ST., M.Si.Imansyah, ST., MM.

Redaktur Pelaksana:Adnan Guntara, ST., MTM. Aswal, ST., MT.Hendra Wardhana, ST., MT.

Koresponden/Fotografer:Galih, Sukarna, Nanang Santosa

Sirkulasi/Umum:Endang Cahyana, Hari A. Sumirat

Operator Komputer:Andri S.

Alamat Redaksi:Jl. Asia Afrika no. 79 Bandung.Telp. (022) 423 1602 (022) 423 1603

e-mail redaksi majalah Sibima : [email protected]

Redaksi menerima tulisan orisinil (artikel,cerpen, dan lain-lain), hasil liputan atau foto dari semua keluarga besar Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang. Bila diperlukan, redaksi akan melakukan editing/koreksi sesuai kebutuhan dan ketentuan yang ada. Semua artikel dapat dikirimkan ke Redaksi SiBiMa.

INB

OX

Foto. Nasa

Page 3: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 3

MANG BIMA NGAGEUING

Mulai edisi April 2013, Redaksi akan memberikan honorarium bagi setiap tulisan orisinil (artikel,cerpen, dan lain-lain) dari semua keluarga besar Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang yang dimuat.

Artikel dapat dikirimkan ke Redaksi SiBiMa : [email protected]

TAFAKUR DAN TASYAKUR“Should auld acquaintance be forgot. And never brought to mind..........,” si Abroh

ngahaleuang bari ngelapan mobil.“ Lagu naon broh, asa-asa asing dina ceuli?” tanya mang Bima, nu harita sarua keur

ngelapan mobil.“Eh..ketinggalan zaman, bukan manusia zaman now kamu mah Bim, ini teh lagu menyambut

tahun baru. Nu sering dinyanyikeun acara “hepi nyu yir”,” ceuk si Abroh, bari tetap nyanyanyian.“Saya mah tidak melarang kamu nanti merayakan “hepi nyu yir”, tapi naha teu leuwih hade

pergantian tahun dirayakan dengan melakaukan tafakur dan tasyakur?” ujar mang Bima sedikit ngageuing si Abroh.

“Caranya?” tanya si Abroh. “Ya kamu tafakuri, merenung, naon-naon yang sudah dilakukan satahun ke belakang.

Apakah prestasinya lebih baik dari tahun sebelumnya. Mun belum, jadi bahan evaluasi keur bekel perbaikan tahun depan,” ceuk mang Bima, bari reureuh heula rek nginum.

“Kalau sudah lebih baik dari tahun sebelumnya?” si Abroh nanya bari nyemprot tina selang kana mobil.

“Ya, syukuri jeung niatkeun sangkan di tahun depan tetap harus lebih baik. Cing naon prestasi nu geus ditorehkeun tahun 2017?” mang Bima malik nanya, bari gantian nyemprotkeun cai tina selang kana mobil.

“Yah, banyak, anu skala gede contona akses jalan ka Geoprak Ciletuh geus mantap, akses jalan ka BIJB Kertajati beres, geus puguh pemeliharaan jalan teu sidikna unggal jam diberesan, keur SDM jadi contoh sertifikasi pagawai jasa kontruksi, bagian penataan ruang jeung tim BKPRD secara selektif geus loba mengeluarkan rekomendasi. Pokokna loba lah,” ceuk si Abroh.

“Aya nu kaliwat, Broh” mang Bima motong.“Naon?” ceuk si Abroh bari kerung.“Eta tim Korpri Provinsi Jawa Barat geus bisa mempertahankan predikat juara umum dina

acara Pornas Korpri nu diayakeun di Yogyakarta,” ceuk mang Bima.“Eh .... enya ..... sugan wae tahun hareup, 2018, tetap bisa merebut gelar juara umum. Meski

Bapak Kadis urang, Pak Guntoro, mungkin sudah tidak memimpin tim Pornas Jawa Barat lagi, karena sudah pangsiun,” ceuk si Abroh.

“Eh ..... enya nya,” mang Bima inget asa kagagas.Tungtungna duanana ngahuleng. Meureun maranehna duaan oge bakal siga kitu mun geus

waktuna kudu pangsiun gawe. Malahan leuwih jauh bakal “pangsiun” tina kahirupan.

Page 4: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

4 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

SOSO

K

G untoro memang lebih

mendahulukan pendidikan. Dia bertekad kuat meraih pendidikan setinggi-tingginya. Tak aneh jika Guntoro mampu menyelesaikan sarjana teknik dan master administrasi

negara dari Universitas 17 Agustus 1945, walau harus membagi waktu antara studi dan pekerjaannya sebagai pengawas lapangan di wilayah Cirebon dan Kuningan.

“Saya tidak pernah bermimpi sama sekali untuk menjadi seorang pemimpin. Saat itu, saya bekerja sebagai pengawas lapangan dan ingin fokus di dunia pendidikan saja,” ujarnya.

Langkah awal Guntoro meniti karier di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat terjadi usai meraih gelar S2 pada tahun 1996. Pada saat itulah cobaan menghampirinya. Tepatnya di tahun 1998, dirinya ditunjuk oleh pusat untuk bergabung dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di Bandung, padahal sedang semangat-semangatnya berada di kampus menggeluti dunia pendidikan. Tak ayal, Guntoro awalnya menolak dengan alasan tidak ingin meninggalkan keluarga dan dunia kampus yang sedang dijalani. Namun, berkat dorongan dan do’a dari keluarga, Guntoro lantas menerima penunjukkan tersebut dan mengawali karier di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Cabang Kota Bandung sebagai Kepala UPTD II. Lembaga ini selanjutnya berganti Menjadi Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan III Bandung.

“Ambisi saya tidak terlalu tinggi, sehingga waktu pertama kali ditunjuk untuk pindah ke Bandung, saya menolak. Saya tidak ingin meninggalkan keluarga dan dunia pendidikan. Namun sekali lagi, keluarga malah mendorong saya untuk meraih prestasi juga di dunia kerja. Sehingga, saya merasa tertantang dan akhirnya setuju untuk pindah ke Bandung,” jelas suami dari Tien Guntoro ini.

Menjalani pendidikan S3 sambil bekerja di dua lokasi yang berbeda bukan hal sepele. Guntoro harus membagi waktu demi menjalankan tugas dan menyelesaikan studi S3-nya. Dengan kegigihan, keuletan, dan kesabaran, gelar doktor manajemen pemerintahan diraihnya tahun 2009.

“Saya sering bolak-balik Bandung-Cirebon. Entah, dulu saya lebih tertarik di dunia pendidikan,” papar pria yang saat ini menjadi rektor di sebuah universitas di Cirebon.

Usai dunia pendidikan dituntaskan Guntoro, tawaran menjadi Kepala Dinas pun datang. Tanpa pikir panjang, tawaran itu langsung diterima. Namun, tak mudah Guntoro melewati awal kariernya memimpin Dinas. Pro dan kontra selalu hadir saat itu.

“Mereka yang kontra memang banyak saat itu, namun dengan tekad kuat serta ingin membuktikan diri bahwa saya layak, saya jalani semuanya. Toh saya bisa dan mampu membuktikannya berkat dukungan semua staf di jajaran Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat,“ tegas ayah tiga anak yang sudah sukses dalam kariernya masing-masing itu.

Guntoro memang sarat pengalaman dan matang di lapangan, karena kariernya dimulai di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat sebagai pengawas lapangan untuk wilayah Cirebon dan Kuningan sejak tahun 1980. Sebagai pengawas lapangan, ia berkeliling dari satu wilayah ke wilayah lain untuk memantau dan melihat pembangunan yang sedang berjalan. Waktunya yang dihabiskan di jalan dan lapangan serta hanya memiliki waktu sedikit untuk keluarga merupakan hal biasa. Maklum, saat itu belum ada Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah. Wilayah kerja PU hanya terbagi

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Ir. H. M. Guntoro, awalnya tak punya ambisi, bahkan bermimpi menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas.

Prof. Dr. Ir. HM. GuntoroBERBEKAL PENDIDIKANMATANG DI LAPANGAN

Foto. Nasa

Foto. Dok. Keluarga

Page 5: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 5

SEBAGAI seorang ayah, Guntoro bukan seorang yang otoriter dalam menentukan karier ketiga anaknya. Tapi, seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Anak pertamanya, Yanti Kurniadiningsih,

SP. MPSDA kini berkarier di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tepatnya di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Sementara anak keduanya, Dr. Mohamad Tony Gusmanto, SE, M.Si, dan si bungsu, M. Ardi Wibowo, mengabdi di Kepolisian Republik Indonesia. Tony kini berpangkat Ajun Komisaris Polisi menjabat Kanit Sie Prasja Subdit Dikyasa Ditlantas Polda Jabar. Demikian juga dengan Ardi yang berpangkat Ajun Komisaris Polisi serta menjabat sebagai Kasatlantas Polres Garut saat ini sedang menjalani pendidikan di PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) Jakarta.

“Anak pertama saya, Yanti mengikuti jejak saya di dunia Pekerjaan Umum, yang kedua dan ketiga di Kepolisian. Bebas saja, biarkan mereka memilih jalannya masing-masing,” ujar Guntoro.

Di sela-sela kesibukannya sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat serta di dunia pendidikan sebagai rektor, Guntoro tidak melupakan waktunya bersama keluarga. Setiap akhir pekan, dia pasti menyempatkan untuk berkumpul bersama keluarga besarnya, apalagi sekarang sudah memiliki sepasang cucu. Tradisi yang sejak dulu selalu ditanamkan masih berjalan hingga kini.

“Masih menyempatkan berkumpul bersama keluarga tiap akhir pekan. Anak-anak saya yang lagi jauh juga menyempatkan diri datang. Alhamdulillah,” ungkapnya.

Musik tak bisa lepas dari kehidupan Guntoro. Setiap ada kesempatan, dia selalu bermain musik. Maklum, musik hobinya sejak kecil. Maka, tak aneh jika pembina D’Bima Band ini piawai memainkan banyak alat musik, mulai guitar, keyboard hingga drum.

“Dari SMP, saya senang bermusik. Apabila mau maju ke depan kelas selalu menyanyikan lagu Koes Plus. Saya fans berat Koes Plus,” ungkap Guntoro yang memilih basket, bulutangkis, senam, dan bersepeda sebagai aktivitas olah raganya. (Luthfi / DK)

menjadi dua wilayah, yaitu Barat dan Timur. Hal ini dilakukan demi lancarnya pekerjaan, sesuai dengan rencana, dan cepat selesai agar jalan-jalan lancar dan nyaman dilalui pengguna kendaraan.

“Dulu, segala peralatan masih manual. Mulai pengaspalan, pembetonan, pengecoran semua dilakukan

manual. Makanya bisa berhari-hari saya menunggu pengecoran atau pengaspalan. Alatnya kan serba manual, belum tentu selesai sehari, apalagi kalau menggunakan molen. Saya bergantian dengan teman untuk mengawasi, tidur di lapangan, makan di lapangan. Itu duka yang saya rasakan selama menjadi pengawas lapangan,” tutur penggebuk drum D’Bima Band itu.

Guntoro sangat bersyukur, karena di jajaran PNS/ASN Provinsi Jawa Barat statusnya

masuk dalam kategori tertinggi : Golongan IV E Pembina Utama berbintang tiga, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, juga Ketua DP Korpri Jawa Barat.

Tahun 2018 mendatang, Guntoro akan mengakhiri kariernya sebagai Kepala DBMPR Provinsi Jawa Barat. Fokus dan berkecimpung di dunia pendidikan yang dirintis sejak tahun 1991 hingga kini bergelar profesor (Guru Besar) menjadi pilihan hidupnya setelah pensiun dari dunia kebinamargaan.

Rektor salah satu universitas di Cirebon ini memiliki prinsip, kemauan dan kompetensi yang kuat akan mengantarkan menuju kesuksesan. Selain itu, tidak boleh berpuas dengan satu bidang yang ditekuni.

“Jangan bermalas-malasan, selalu berani untuk mencoba sesuatu yang baru, dan jangan lupa berdo’a kepada Allah SWT. Memohon tetap sehat, sukses, bahagia, panjang umur, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Juga selalu mendo’akan orang tua, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada pada Allah SWT,” kata Guntoro mengakhiri obrolan. (Luthfi / DK)

TAK OTORITER DAN FANS BERAT KOES PLUS

Foto. Nasa

Foto. Dok. Keluarga

Foto. Wasu/DK

Foto. Nasa

Page 6: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Nasa

Foto. Nasa

6 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

DIKENAL DUNIA LUAR

JALAN KELARGEOPARK CILETUH

Sejak ditetapkan sebagai Geopark Nasional tahun 2015 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kawasan wisata alam batuan tua

Ciletuh mulai berbenah. Penetapan Geopark Ciletuh ditandai dengan pemberian sertifikat Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO.

B erlokasi di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Ciletuh dianggap telah memenuhi syarat menjadi sebuah taman alam atau geopark.

Geopark Ciletuh memiliki keragaman fenomena geologi mulai batuan alam, kawasan air terjun, perbukitan, persawahan, hingga wilayah pantai, juga keragaman biologi serta keragaman budaya. Bahkan Geopark Ciletuh dapat menjadi Geopark Internasional atau Global Geopark dua tahun setelah ditetapkan sebagai Geopark Nasional.

Untuk mewujudkan cita-cita ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai membenahi berbagai sarana dan prasarana. Salah satunya, infrastruktur jalan untuk mempermudah akses menuju lokasi wisata Geopark Ciletuh. Pembenahan infrastruktur jalan dilakukan Balai Pengelola Jalan (BPJ) II, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat.

Tahun 2016, DBMPR Provinsi Jabar mulai membangun jalan tahap pertama sejauh 34,8 km di kawasan Geopark Ciletuh. Jalan ini menjadi akses pertama menuju Puncak Darma yang melewati daerah Waluran, Malereng, Kamanjaya, Ciwaru, Palangpang atau Pantai Ciletuh. “Pembangunan jalan

tahap I tahun 2016 menuju Puncak Darma tinggal 5,2 km lagi,” ujar Kepala Seksi (Kasie) Pembangunan BPJ II Sukabumi, Ruhiyat.

Pembangunan berlanjut tahun 2017, dengan alokasi dana Rp 210 miliar. Sebanyak Rp 200 miliar untuk akses jalan baru dari Simpang Loji – Balewer – Puncak Darma sepanjang 26,8 km. Sisanya untuk menyelesaikan 5,2 km akses jalan dari Palangpang menuju Puncak Darma.

LAP

OR

AN

UTA

MA

Page 7: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Nasa

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 7

Pembangunan jalan tahun 2017 terbagi dalam dua paket, yaitu paket I dari Simpang Loji – Cisaar dan paket II dari Puncak Darma - Cisaar. “Pembangunan jalan sejauh 13,3 km, termasuk 4 jembatan dari Simpang Loji sampai Cisaar, sudah mendekati beres. Sementara Puncak Darma – Cisaar sejauh 13,5 km tinggal menyelesaikan proses akhir sejauh 4 km lagi. Paket I tinggal mengaspal sepanjang 4 km, sedangkan 3 jembatan sepanjang 12 meter sudah selesai. Sementara 1 jembatan rangka tinggal memasang plat untuk pijakan kendaraan,” jelas Ruhiyat.

Pengerjaan jalan di kawasan Geopark Ciletuh dibagi menjadi dua macam konstruksi, yaitu hotmix untuk jalanan pantai sepanjang 2,1 km dan lapisan penetrasi (batu pecah dihampar dan dicor menggunakan aspal). Jalan yang dibangun dengan

jenis konstruksi lapisan penetrasi hanya mampu dilewati kendaraan maksimal 5 ton.

Ini menjadi kekhawatiran Ruhiyat. “Selain dilewati kendaraan bermuatan melebihi kapasitas, ancaman terhadap jalan ini bisa juga oleh longsor dan banjir bandang, karena bukitnya gundul dipakai warga bercocok tanam,” ungkapnya.

Geopark Ciletuh Mulai MenggeliatTerkait kesiapan Geopark Ciletuh menjadi Geopark

Internasional, pada tanggal 1-4 Agustus 2017 lalu, tim asesor dari UNESCO melakukan pemeriksaan ke beberapa spot, seperti Pulau Kunti, Surade Ujung Genteng, Plato Jampang, dan lain-lain. Dua anggota tim asesor itu tak hanya melihat berbagai kawasan yang termasuk Geopark Ciletuh, namun juga meninjau kesiapan insfrastruktur dan pengelolaan geosite ini.

Tak hanya itu, kawasan Geopark Ciletuh pun kini menjadi fokus utama penelitian dan pengabdian masyarakat sejumlah perguruan tinggi di Jawa Barat.

Misalnya, Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berkomitmen mendukung pengembangan kawasan ini. Salah satunya terkait aspek hukum pengelolaan kawasan Geopark Ciletuh.

Sebagai langkah awal, Fakultas Hukum Unpad menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 13 November 2017. Tujuannya untuk mengetahui permasalahan yang ada di Geopark Ciletuh, seperti perizinan pertambangan, regulasi lingkungan, sengketa lahan, sempadan pantai, dan lain-lain. Narasumbernya beberapa instansi /dinas terkait.

Kekayaan alam Geopark Ciletuh sendiri mulai dipromosikan warga sekitar ke dunia luar. Besarnya dukungan untuk pengembangan kawasan ini membuat warga berani membuka diri dan menggelar festival. Di antaranya Amazing Geopark Adventure Tourism (AGAT) pada 14-15 Oktober 2017.

Aktivitas ini menjadi sarana kampanye Geopark Ciletuh menjadi Geopark Internasional. Pada event ini hadir peselancar dari 15 negara. Mereka mengeksplorasi objek wisata selancar di Cimaja dan Ombak Tujuh. (Wasu - Luthfi / DK)

Foto. Nasa

Foto. Nasa

Page 8: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. BIJB

8 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

T erkait itu, Pemprov Jabar segera membebaskan lahan akses tol langsung BIJB

Kertajati di Majalengka dengan anggaran Rp 120 miliar. Jalan bebas hambatan itu diharapkan rampung bersamaan dengan dioperasikannya BIJB Kertajati.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Guntoro, mengatakan Pemprov Jabar bertanggung jawab membebaskan lahan akses Tol Kertajati.

“Fisik tol dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepanjang 3,8 km. Lahannya dalam waktu dekat sudah bisa diproses,” kata Guntoro.

Dia menambahkan, BIJB Kertajati tidak hanya didukung akses tol langsung, tapi juga jalan non-tol sepanjang 1,8 km yang berada di wilayah Kadipaten-Jatibarang. Jalan ini dilebarkan DBMPR Provinsi Jabar. Pembebasan lahan untuk jalan non-tol ini sekarang tengah berlangsung.

“Penyelesaian lahan jalan non-tol sudah berjalan. Untuk jalan non-tol ini, lahan yang diperlukan buat pelebaran jalan provinsi. Jalan Provinsi ini yang menjadi akses non-tol menuju BIJB Kertajati,” ujar Guntoro.

Lokasi pembangunan BIJB Kertajati saat ini bisa diakses dari Jakarta melalui tol Cipali dan ke luar di gerbang tol Kertajati. Tetapi

masyarakat umum masih perlu akses non-tol jika ingin menuju BIJB Kertajati.

Pembangunan jalan non-tol menuju BIJB di Kecamatan Kertajati-Majalengka sendiri mulai dibangun Desember 2017. Muhamad Aswal, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan DBMPR Provinsi Jabar, mengatakan pengerjaan fisik akses jalan bukan tol yang menjadi penghubung menuju bandara internasional tersebut memakan lahan sepanjang 1,8 km dengan lebar 60 meter. Seluas 40 hektar lahan di atas 218 bidang tanah yang dihuni warga hampir kelar pembebasannya. “Pembebasan lahannya tinggal sedikit lagi,” tandas Aswal.

AKSES JALAN KE BIJB KERTAJATI RAMPUNG 2018

Pada tahun 2017, ada beberapa proyek strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibangun di Jawa Barat. Antara lain Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka dan Geopark Ciletuh di Sukabumi.

PE

RIS

TIW

A

Page 9: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. BIJB

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 9

Dia mengungkapkan, kebutuhan anggaran non-tol sekitar Rp 77 miliar dan diserap dari APBD Pemprov Jabar. Kini, prosesnya memasuki tahap lelang. Lelang dilakukan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR.

Lantaran pembebasan lahan yang sudah hampir selesai, maka akses jalan non-tol yang menjadi infrastruktur utama menuju BIJB Kertajati sudah siap dikerjakan secara fisik. “Desember 2017 ini mulai pembayaran lahan. Sedangkan untuk akses tol yang terhubung langsung dengan Cipali diperkirakan baru dilakukan pada 2018 mendatang,” ucap Aswal.

BIJB Kertajati yang pembangunan fisiknya sudah mencapai 67 persen dengan target soft launching April 2018, diyakini Aswal, bisa rampung bersamaan dengan pembangunan infrastruktur lainnya.

“Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Cikampek–Palimanan (Cipali)

sedang menyusun basic design akses menuju BIJB sepanjang 4 km melalui modifikasi simpang susun di Kertajati KM 158=100,” ungkap Guntoro. Dia menambahkan, Pemprov Jabar pun mulai melakukan pembebasan lahan. Sehingga, pada 2018, pembangunan simpang susun Kertajati yang dimodifikasi menjadi tipe double dapat segera dilakukan. Simpang susun ini akan tersambung dengan jalan tol sepanjang 4 km menuju BIJB Kertajati.

Pembangunan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) juga mulai menyentuh proyek BIJB Kertajati. Koordinasi telah dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator tol Cipali, dan konsorsium pengembang tol Cisumdawu.

Aswal menjelaskan, koordinasi dengan BPJT dilakukan untuk mendapatkan opsi akses bandara dari tol Cipali atau tol Cisumdawu

menuju BIJB Kertajati. “Pada saat bersamaan, kami berkoordinasi dengan Pemkab Majalengka untuk mendapatkan tiga titik opsi akses bandara yang paling memungkinkan. Sementara koordinasi dengan pengembang terkait pembayaran, karena ada porsi lahan yang diperlukan untuk akses tersebut. Apakah lahan disiapkan Pemprov Jabar dengan penyertaan modal ke konsorsium atau bagaimana?” ujarnya.

Tol Cisumdawu sebagai akses utama menuju BIJB Kertajati ditargetkan mulai beroperasi tahun 2018. Berdasarkan data BPJT per April 2017, pembangunan tol Cisumdawu menunjukkan perkembangan cukup menggembirakan, terutama pembangunan konstruksi seksi II yang menghubungkan Tanjungsari-Sumedang, yang sudah mencapai 79,10%. Secara keseluruhan, pembangunan tol Cisumdawu sudah 21,8%. (Wasu - Luthfi / DK)

PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menginjak usia yang ketiga pada Jumat, 24 November 2017. Selaku pelaksana pembangunan

bandara yang ada di kawasan Kertajati, Kabupaten Majalengka, banyak pihak yang mengharapkan agar infrastruktur baru tersebut bisa beroperasi sesuai target, yakni pada April 2018.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, menuturkan, pada

hari jadi yang ketiga, tentu dengan progres yang sudah dicapai, sangatlah membanggakan. Sehingga, dia tidak pernah merasa pesimis pada 2018 mendatang akan ada lalu lintas udara di langit Majalengka.

“Dinamika yang luar biasa. Manis asam pahit di BIJB dan sampai, Alhamdulillah, sekarang bisa mencapai konstruksi 70 persen, dengan target operasi tanggal 1 April 2018,” ujar Virda. Jika tercapai, pembangunan bandara tersebut memakan waktu tiga tahun lima bulan dari pendirian ke pengoperasian.

Sejauh ini, pembangunan di sisi darat (akses jalan, terminal utama, dan bangunan penunjang) yang dilaksanakan PT BIJB serta sisi udara yang dibangun pemerintah pusat masih dalam koridor dan rencana. Meski terjadi banyak dinamika, tapi diakui Virda, komitmen pemerintah pusat dan provinsi Jabar untuk mewujudkan hadirnya bandara tersebut cukup kuat.

“Awalnya, banyak yang meragukan bandara ini bisa dibangun, bahkan bisa beroperasi. Tapi bandara ini masuk dalam Perpres proyek strategis nasional, sehingga sekarang banyak yang memberikan dukungan. Bahkan konektivitas dengan kereta cepat, pusat logistik, konektivitas dengan pelabuhan, kereta semi cepat Jakarta – Surabaya, dan lain-lain akan hadir,” ungkap Virda.

“Acara HUT ke-3 ini akan memberikan hiburan rakyat yang digemari dan bisa dinikmati masyarakat secara individu ataupun keluarga. Selain itu, masyarakat Majalengka yang akan merasakan langsung hadirnya bandara bisa hadir di sini,” ucap Virda.

Berbagai rangkaian kegiatan disuguhkan panitia, mulai kesenian, drama, performing art, marching band, fun walk, dan fun run di sekitar bandara dengan rute 4,5 kilometer, serta puncak acara menghadirkan band kenamaan Zivilia. (DK)

Optimisme di HUT Ketiga

Page 10: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Wasu/DK

10 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A

TUNTASKANPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Upacara Hari Bakti PU ke-72

B ertindak sebagai pembina upacara adalah Wakil Gubernur Provinsi Jawa

Barat, Deddy Mizwar. Upacara dihadiri pula oleh perwakilan Tripida, yaitu Polda Jawa Barat, Kodam III/Siliwangi, dan Kejaksaan Negeri, Kepala Dinas dan karyawan di lingkungan ke-Binamargaan, serta undangan lainnya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Jabar mengatakan, peristiwa

gugurnya tujuh orang pegawai PU yang disebut sebagai Pahlawan Sapta Taruna menjadi tonggak sejarah dan bukti semangat berbakti para pegawai PUPR untuk bumi pertiwi.

“Militansi dan daya juang yang tinggi dari Pahlawan Sapta Taruna tersebut menjadi nafas setiap insan PUPR dalam bertugas. Terlebih saat ini, ketika pembangunan infrastruktur sedang digenjot untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain,” ujar Basuki.

Oleh karenanya, Hari Bakti PU tahun ini bertema “Bakti PUPR Bangun Daya Saing Bangsa”. “Ini mengajak kita semua untuk meningkatkan kerja sama dan kekompakan dalam menuntaskan misi pembangunan infrastruktur yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR.” ujar menteri yang hobi menggebug drum itu.

Memasuki akhir tahun ke-3 Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, berbagai capaian Kementerian PUPR telah dapat

Sebagaimana berlangsung setiap tahun, puncak acara Peringatan Hari Bakti ke-72 Pekerjaan Umum (Harbak PU) diisi dengan upacara bendera yang

dilaksanakan di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Dinas PU/Bina Marga seluruh Indonesia. Untuk tingkat Provinsi Jawa

Barat, upacara diadakan di halaman Gedung Sate, Senin (4/12).

Page 11: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Wasu/DK

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 11

dirasakan langsung oleh masyarakat. Di antaranya, untuk ketahanan air dan pangan telah diselesaikan pembangunan 9 bendungan dan sedang dikerjakan 30 bendungan secara paralel di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam rangka peningkatan konektivitas, telah diselesaikan pembangunan 2.623 km jalan baru dan jembatan baru bentang panjang. Dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2017, lanjut Basuki, telah dioperasikan tambahan jalan tol baru sepanjang 568 km, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

Sedangkan sampai akhir 2019, pemerintah optimis dapat menyelesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 1.851 km.

Lalu, guna meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, telah dimulai pekerjaan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur, Bandar Lampung, Semarang Barat, dan Jatiluhur. Sementara untuk mengembangkan kawasan perbatasan sebagai embrio pusat pertumbuhan wilayah, telah diresmikan pengoperasian 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana permukiman, terutama pasar. Di bidang perumahan,

sampai akhir Oktober 2017 telah dibangun 2,2 juta unit rumah, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kementerian PUPR juga mendapatkan tugas mendukung perhelatan Asian Games 2018, dengan membangun berbagai venues di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Kemayoran di Jakarta serta Stadion Jakabaring di Palembang. Kementerian PUPR pun tengah fokus mendukung 10 destinasi pariwisata “Bali Baru”, dengan 4 prioritas utama, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Berbagai capaian insan PUPR itu telah menopang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional secara positif dalam 3 tahun terakhir. Ini menunjukkan, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur PUPR telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia usaha.

“Pencapaian-pencapaian itu seyogyanya tidak menjadi kita berbangga hati. Saya tekankan kembali agar kita dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan, sesuai prognosis yang disampaikan saat Raker Kementerian PUPR pada bulan Oktober 2017 lalu, yaitu

sebesar 95% dengan tetap mengedepankan keselamatan, kualitas, dan keamanan hasil pekerjaan,” jelas Basuki.

Untuk tahun 2018 mendatang, Kementerian PUPR diberikan amanah yang lebih berat dengan alokasi anggaran Rp 107,4 triliun. Anggaran ini alokasi terbesar dari seluruh Kementerian/Lembaga. Amanah ini harus dipikul dengan penuh tanggung jawab, optimisme, komitmen, dan profesionalisme tinggi.

“Kita harus bekerja lebih keras, lebih baik, dan lebih cepat untuk menjaga kepercayaan serta kredibilitas Kementerian PUPR di mata publik,” tandas Basuki.

Dia mengungkapkan, tahun 2018 juga menjadi penentu pencapaian program Kabinet Kerja. Semua harus diselesaikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Meski tahun 2018 adalah tahun politik, tetapi kita jangan berpolitik. Tetaplah profesional dan tingkatkan persatuan sesuai dengan nilai corporate culture Kementerian PUPR,” sebut Basuki.

Dalam Harbak ke-72 PU, Wakil Gubenur Jawa Barat, Deddy Mizwar, memberikan piagam penghargaan kepada beberapa pegawai dan masyarakat yang dinilai telah menjadi teladan di bidangnya masing-masing. Untuk lingkungan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, terpilih Yusep Ginanjar sebagai Pekerja Teladan dari BPJ VI Cirebon; Rohman Sutirman, Mandor Teladan dari BPJ V Tasikmalaya; Agus Salim, Pengamat Teladan dari BPJ I Cianjur; Deni Junjunan, Pengawas Lapangan Teladan dari BPJ IV Sumedang.

Sementara untuk pertandingan olah raga dalam Harbak ke-72 PU di lingkungan Dinas ke-Binamargaan, atlet bulu tangkis dan tenis meja DBMPR Provinsi Jawa Barat berhasil menyabet medali emas. Adapun juara umum direbut Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. (Wasu / DK)

Page 12: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Wasu/DK

12 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

IZIN RDTR MESTI REKOMENDASI BKPRD

Aturan penataan ruang di Jawa Barat, terbilang sangat ketat. Semua pihak yang akan memanfaatkan lahan milik pribadi maupun sewa mesti mengantongi izin dari Pemerintah Kota/Kabupaten setempat. Itu pun setelah mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi melalui penilaian dari masing-masing

Kelompok Kerja (Pokja) di Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Jawa Barat.

T engok saja, dalam Rapat Pleno BKPRD tanggal 13 Juni 2017 lalu, Pemprov Jawa

Barat hanya menyetujui pemberian rekomendasi pembangunan empat hotel di Kawasan Bandung Utara (KBU). Jumat (10/11), Rapat Pleno BKPRD kembali digelar di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Bandung.

“Kami menyepakati, semua izin pemanfaatan lahan, baik skala besar ataupun kecil, harus mendapatkan rekomendasi dari

Tim BKPRD,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Acara yang berlangsung usai sholat Jumat itu dipimpin Ketua BKPRD dan Wagub Jabar serta didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, M. Guntoro. Acara membahas pemberian rekomendasi Gubernur untuk pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara (KBU) serta permohonan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan

Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasional produksi (OP) baru maupun perpanjangan.

Hasil Rapat Tim Pokja kemudian dibawa ke dalam Rapat Pleno BKPRD. Proses pemberian rekomendasi cukup cepat dan tidak bertele-tele. Karena semua syarat dan ketentuan sudah tercantum secara detail dari hasil Rapat Tim Pokja.

Wagub hanya memberikan penegasan bahwa semua catatan harus terus diawasi. “Semua

PE

RIS

TIW

A

Page 13: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. ist

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 13

catatan harus jelas dinas terkait yang bertanggung jawab dan melakukan pengawasan,” ujar Deddy Mizwar mengingatkan.

Semua permohonan yang diajukan dalam Rapat Pleno BKPRD kali ini merupakan kelanjutan dari Rapat Teknis Pokja BKPRD yang dilakukan sehari sebelumnya, Kamis (9/11), di Ruang Adi Bima, Kantor DBMPR Provinsi Jawa Barat. Rapat teknis ini dipimpin Kepala Bidang Penataan Ruang, Gumilang, dan dihadiri semua anggota Pokja dari beberapa dinas, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Rapat teknis membahas permohonan rekomendasi pemanfaatan ruang di KBU untuk permohonan baru. Rinciannya 10 non rumah tinggal, 4 rumah tinggal dan 4 alih fungsi, serta 12 permohonan penambangan bahan galian yang terdiri atas 5 WIUP, 2 IUP OP baru dan 5 IUP OP perpanjangan di wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sumedang.

Menurut Kasie Pemanfaatan Bidang Penataan Ruang

DBMPR, Yani

Arifin, setiap permohonan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dari Kabupaten/Kota dibahas dalam Rapat Teknis Pokja BKPRD. Hal ini dilakukan sebelum dikeluarkannya rekomendasi.

Prosedur tersebut sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) No. 65 tahun 2015 tentang Mekanisme Pemberian Persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Pergub itu merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Menteri PU No. 20/PRT/M/2011 tentang Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.

Pengajuan RDTR pemanfaatan KBU dianalisa masing-masing dinas, kemudian diberikan catatan yang harus dipenuhi pemohon sebelum diajukan ke rapat pleno pemberian rekomendasi. Rapat Teknis Pokja BKPRD dimulai dengan melihat kondisi eksisting, kemudian membandingkan dengan rencana pembangunan/pengembangannya. Langkah selanjutnya dilakukan kajian daya dukung, seperti gerakan tanah dan zona air tanah.

Dari kajian tersebut, Tim Pokja membuat beberapa catatan yang harus dipenuhi/ diperhatikan pemohon, meskipun nantinya

rekomendasi diberikan. Pertama, tidak diperkenankan menambah luas kawasan terbangun. Kedua, ruang terbuka hijau eksisting harus dipertahankan.

Ketiga, wajib membuat minimal 1 sumur resapan, dengan kapasitas 2 kali volume standar. Keempat, tidak diperbolehkan mengambil air tanah dan hanya memanfaatkan sumber air permukaan atau sumber air yang berasal dari PDAM dan masih banyak lagi.

Sementara untuk permohonan WIUP/IUP, seperti yang diajukan PT Ayu Septa Perdana, yang mengajukan penambangan andesit di Nagreg seluas 10 hektar, Tim Pokja memeriksa administrasi, teknis, dan kesesuaian ruang, serta mengecek langsung ke lapangan, kemudian memberikan arahan zonasi gerakan tanah serta arahan zonasi kawasan permukiman, perkotaan, dan perdesaan.

Yani menyebutkan, tidak semua RDTR yang sudah mendapatkan izin dari Kabupaten/Kota harus mendapatkan rekomendasi dari Tim BKPRD Provinsi. Pasalnya, hanya ada dua Pokja, yaitu Pokja KBU dan Pokja IUP.

“Untuk RDTR lainnya, rekomendasi diajukan bila pemanfaatan ruang tersebut berada di Kawasan Strategis Provinsi (KSP),” jelas Yani. (Wasu / DK)

Page 14: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Nasa

14 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A

PRESTASI TAK HANYADI RUANG BIROKRASI

Pornas XIV Korpri 2017

Setelah melalui perjuangan panjang, kontingen Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Provinsi Jawa Barat berhasil mempertahankan predikat juara umum dalam Pekan Olahraga Nasional (Pornas) XIV Korpri 2017 yang berlangsung dari tanggal 2 sampai 8 November di Yogyakarta. Kemenangan sebagai juara umum ini kali kedua setelah empat tahun lalu di arena Pornas XIII di Manado 2013 silam

A tas keberhasilannya itu, kontingen Korpri Jabar meraih piala Presiden, sertifikat, dan sejumlah hadiah. Prosesi serah terima piala Presiden

dilakukan Menpan RB, Asman Abnur, kepada Ketua DP Korpri Jabar, Prof. Dr. Ir. HM. Guntoro, MM, dengan disaksikan istri Gubernur Jabar yang juga penasehat kontingen Korpri Jabar, Dr. Netty Prasetiyani Ahmad Heryawan, serta Kepala DPN Korpri Nasional, Prof. Zudan.

Kontingen Korpri Jabar yang dipimpin Guntoro berhasil meraih tujuh medali emas, enam perak, dan lima perunggu dari tujuh cabang olah raga yang diikuti. Perolehan medali kontingen Korpri Jabar didominasi cabang olah raga bulutangkis,

Page 15: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Foto. Nasa

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 15

Para ASN yang berprestasi di Pornas

Korpri ke XIV ini menjadi punggawa

dan tulang punggung bagi penyelenggaraan pemerintah dan juga program-program

pembangunan yang tentunya bermanfaat

dan tepat sasaran bagi masyarakat

““

tenis lapangan, tenis meja, catur, dan bola voli. Di belakang Jabar, menyusul Jawa Tengah pada posisi kedua dengan perolehan lima medali emas dan enam perunggu. Sedangkan posisi ketiga diduduki Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dengan raihan empat medali emas dan dua perak.

Pornas XIV Korpri 2017 diikuti 71 kontingen dari 34 Provinsi serta 37 lembaga kementerian dan pemerintahan. Adapun cabang olah raga yang dipertandingkan

meliputi bola voli, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja, catur, senam, dan futsal.

Menurut Netty Heryawan, prestasi ini membuktikan kerja keras DP Korpri Jabar beserta seluruh aparatur sipil negara (ASN) pemerintah kabupaten/kota. “Ini bukti kerja keras DP Korpri Jabar beserta seluruh ASN pemerintah kabupaten/kota dan Provinsi Jabar, yang ingin mencetak prestasi bukan hanya di ruang birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan. Olah raga pun menjadi satu prestasi yang harus disandingkan dengan prestasi

lainnya. Saya yakin, para ASN yang berprestasi di Pornas Korpri XIV ini menjadi punggawa dan tulang punggung bagi penyelenggaraan pemerintah dan program-program pembangunan yang tentunya bermanfaat dan tepat sasaran bagi masyarakat,” ungkap Netty di tempat terpisah.

Ditemui terpisah, Ketua DP Korpri Jabar sekaligus Ketua Kontingen Korpri Jabar, Guntoro, menyambut baik pernyataan Menpan RB, Asman Abnur, tentang bonus berupa percepatan kenaikan pangkat bagi para peraih medali emas. “Ini sebuah apresiasi luar biasa yang diberikan Menpan kepada para atlet. Saya harap, hal ini dapat segera direalisasikan, dengan secepatnya diturunkan aturan dari pusat agar lekas disesuaikan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) masing-masing,” ujarnya.

Guntoro melanjutkan, keberhasilan kontingen Korpri Jabar mempertahankan predikat juara umum tidak terlepas dari dukungan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, beserta istri dan segenap jajarannya. Selain itu, persiapan sangat baik yang dilakukan kontingen Korpri Jabar dalam menghadapi Pornas juga menjadi catatan sendiri dalam keberhasilan kali ini.

“Alhamdulilah, persiapan yang baik, jiwa korsa, kekompakan, soliditas, dan doa dari para peserta maupun dorongan dari para pelatih dan pihak terkait lainnya telah mengantarkan kami bisa mempertahankan predikat juara umum dan juara bertahan. Semoga, dengan hasil ini bisa membuat nama Jawa Barat semakin harum di level internasional. Insya Allah, dengan begitu karya-karya kami dalam pembangunan dan pelayanan pada masyarakat akan ditoreh dengan baik. Dengan kesehatan prima, pasti hasilnya akan jauh lebih baik,” kata Guntoro.

Untuk mempertahankan gelar di Pornas mendatang, Guntoro menekankan pentingnya pembinaan dan pelatihan yang lebih intensif. “Ajang pekan olah raga di berbagai tingkatan seperti Popemda antarkabupaten/kota dan Porpemprov antarperangkat daerah sudah berjalan baik. Karena tim Jawa Barat ini memang terkait dengan seluruh kabupaten/kota di Jabar. Jadi, pembinaan sebenarnya tidak lepas dari pembinaan di tingkat kabupaten/kota. Maka kami berharap, tiap perangkat daerah dapat menetapkan kebijakan dalam hal pembinaan olah raga,” lanjutnya. (Nasa - Luthfi / DK)

Page 16: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

16 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A PORNAS KORPRI XIV - 2017YOGYAKARTA

KAMI JAWARANYAMENERJUNKAN 120 atlet pada Pekan Olahraga

Nasional (Pornas) Korpri Ke-14 Tahun 2017 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2-8 November 2017, Tim Korpri Jawa Barat berhasil mempertahankan gelar juara umum setelah menyabet 7 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu. Atlet-atlet Korpri Jabar turun di tujuh cabang olah raga, yaitu cabor bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan, futsal, senam, catur, dan voli.

Foto-foto : Nasa

Page 17: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 17

PORPEMPROV XV/2017 - Tak kurang dari 3.000 ASN dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Asisten Daerah Setda lingkup Pemprov Jabar mengikuti Porpemprov XV – 2017 yang berlangsung di kawasan Arcamanik Sport Center, Kota Bandung. dari tanggal 12- 14 Desember 2017.

Para ASN bertanding di cabang olah raga bulu tangkis, tenis meja, futsal, catur, tenis lapang, senam, bola voli, billiard, golf, bola basket, terompah panjang, hadang, dan gerak jalan.

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, pada pembukaan mengatakan, tujuan Porpemprov sebagai ajang silaturahim, pemeliharaan jasmani rohani, dan sekaligus pembinaan prestasi para ASN anggota Korpri Jabar di bidang olah raga.

Jabar merupakan provinsi yang mampu secara rutin menyelenggarakan pekan olahraga bagi para pegawainya. Tak mengherankan jika dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri, para ASN Jawa Barat berhasil meraih gelar juara umum dua kali berturut-turut.

Foto-foto : Nasa - Luthfi / DK)

KABUPATEN Bandung berhasil keluar sebagai juara umum Pekan Olahraga Pemerintah Daerah (Porpemda) XIII 2017, yang digelar 27-30 November 2017 di GOR Si Jalak Harupat, Soreang. Pada ajang yang mempertandingkan 13 cabang olah raga dan melibatkan 3.825 atlet dari 27 Kabupaten/Kota dan 1 Provinsi Jawa Barat, kontingen Pemkab. Bandung mampu mengemas 7 emas, 5 perak, dan 5 perunggu.

Pada acara penutupan di Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Ketua DP Korpri Jabar Guntoro mengungkapkan Porpemda merupakan ajang untuk memupuk persatuan bangsa. Melalui olahraga, akan tumbuh jiwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjiwa tangguh, jujur, dan berdedikasi dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.

“Porpemda bukan untuk mencari siapa yang menjadi juara, tapi ajang silahturami memperkokoh persatuan sesama ASN. Ini artinya, ada kerja keras, perjuangan, kerja sama tim, kepercayaan, dan kejujuran,” ungkapnya.

PORPEMDA XV/2017

Foto-foto : Nasa

Page 18: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

18 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

BERTEPATAN dengan peringatan Harbak ke-72 PU, Wakil Gubenur Jawa Barat, Deddy Mizwar, memberikan piagam penghargaan kepada beberapa pegawai dan masyarakat yang dinilai telah menjadi teladan di bidangnya masing-masing. Untuk lingkungan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang

(DBMPR) Provinsi Jawa Barat, terpilih Yusep Ginanjar sebagai Pekerja Teladan dari BPJ VI Cirebon ; Rohman Sutirman, Mandor Teladan dari BPJ V Tasikmalaya ; Agus Salim, Pengamat Teladan dari BPJ I Cianjur ; Deni Junjunan, Pengawas Lapangan Teladan dari BPJ IV Sumedang. (DK)

MEMPERINGATI Hari Bakti ke-72 Pekerjaan Umum (Harbak PU), Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat mengadakan rentetan kegiatan olah raga antardinas. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara yang dilaksanakan 23-26 November 2017.

Kegiatan dibuka dengan simbolis pelepasan burung dan memberikan bibit tanaman kepada perwakilan dinas yang mengikuti kegiatan tersebut di kantor Dinas PSDA, Jalan Braga, Bandung. Kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi bersama seluruh peserta Harbak PU. Berbagai macam kegiatan yang digelar antara lain badminton, volly, tenis meja, catur, senam, serta ditutup dengan sepeda santai dan bakti sosial donor darah. (Luthfi / DK)

Foto- foto : Wasu / DK

Foto-foto : Wasu / DK

Page 19: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 19

Penyempitan jalan atau bottle neck menuju jalan raya ini di khawatirkan akan

menimbulkan titik kemacetan baru di sekitar Soroja.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Guntoro, mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan di exit tol, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membangun jalan penghubung antara Gerbang Tol Soreang sampai Jalan Alfathu atau gerbang Kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung.

Tidak tanggung-tanggung, jalan penghubung ini memiliki panjang 800 meter dan lebar sampai delapan lajur.

Pembangunan jalan akses ini bertujuan mengurai kepadatan

kendaraan yang menuju arah Soreang dan Ciwidey.

“Pembangunan akses pendukungnya sedang berjalan terus. Sekarang ini sudah sampai akses Gerbang Tol Soreang ke arah Pemkab Bandung. Sepanjang 800 meter itu bantuan Pemprov Jabar, termasuk pembebasan lahannya. Biayanya sampai Rp 35 miliar,” kata Guntoro di Gedung Sate.

Tol Soroja memiliki lima gerbang tol, yakni Soreang, Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, dan Kutawaringin Timur.

Selain akses Soreang, pelebaran pun sedang direncanakan di empat akses gerbang tol lainnya.

“Memang ada masalah bottle neck, tapi sambil berjalan kita

benahi terkait exit-exit tol. Yang penting jalan dulu lancar, ada penyebaran arus. Anggaran 2018 ada pembahasan itu. Insya Allah, kita hitung dulu,” katanya.

Guntoro mengatakan, selepas Gerbang Tol Soroja, jalan berlanjut ke arah Ciwidey sampai Cidaun sepanjang 170 kilometer. Pemprov Jabar, katanya, terus berupaya melebarkan ruas jalan tersebut supaya bisa menjadi akses utama ke selatan Jabar, selain jalur Pangalengan.

“Pembangunan Soroja ini mengatasi kemacetan ke arah Selatan. Kabupaten Bandung jadi tidak terpencil lagi sekarang. Kalau dulu butuh waktu 3 jam dari Kota Bandung ke Soreang, sekarang cukup 10 menit saja,” katanya. (DK)

Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) ternyata harus ditunjang dengan pelebaran akses penghubung antara gerbang tol dengan jalan umum, juga pelebaran

badan jalan di sekitarnya.

ANTISIPASI BOTTLE NECKJALAN PENGHUBUNG DIBANGUN

Foto. ist

PE

RIS

TIW

A

Page 20: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

20 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A

S ementara, DBMPR Provinsi Jawa Barat mengaku, tak bisa lagi maksimal

menangani longsor di jalan-jalan utama. Padahal, sejumlah daerah di Jabar sudah memasuki musim hujan di penghujung tahun 2017.

Menurut Kepala DBMPR Provinsi Jawa Barat, Guntoro, pihaknya tak bisa memperbaiki jalan longsor, lantaran ketiadaan anggaran dan kendala regulasi. “Kami tak ada anggaran penanganan bencana. Itu atas instruksi Kemendagri terkait penggunaan anggaran,” ujarnya belum lama ini.

Akibatnya, DBMPR Provinsi Jawa Barat tak bisa berbuat banyak. Kendati begitu, Guntoro tak bisa serta-merta mengabaikan kondisi di lapangan, terlebih menyangkut

kejadian bencana alam. Karena, masyarakat tetap menuntut tindakan segera dari instansi terkait. Oleh karena itu, DBMPR Provinsi Jawa Barat tetap akan melakukan berbagai upaya penanganan.

“Kalau ada longsor atau pohon tumbang, masyarakat pasti menjerit. Apa kita biarkan saja? Tentu tidak bisa begitu. Jadi, DBMPR Provinsi Jawa Barat tetap melakukan pembersihan longsoran supaya jalan bisa dilewati,” kata Guntoro.

Sikap dan tindakan tanggap DBMPR Provinsi Jawa Barat ini sudah teruji pada beberapa peristiwa bencana longsor. Salah satunya longsor di kawasan Azimut (perbatasan Cirebon dan Kuningan), awal tahun 2017.

Situasi itu dibenarkan Kabag Humas Setda Pemprov Jabar, Ade Sukalsah. Ade menuturkan, penanganan bencana di daerah lebih condong diserahkan kepada Pemkab atau Pemkot setempat. Pemprov Jabar hanya sebatas menunggu permintaan dari daerah, dengan menganggarkan dana tak terduga sebesar Rp 75 miliar.

Namun, kata dia, pengajuan harus disertai dengan ketetapan bahwa bencana di kabupaten dan kota itu terkategori sebagai peristiwa luar biasa hebat. Di luar itu, Pemprov Jabar mengaku tak mempunyai keleluasaan, termasuk kejadian yang membutuhkan penanganan segera seperti bencana alam. (DK)

Saat musim penghujan, Provinsi Jawa Barat kerap mendapat bencana, seperti banjir dan longsor. Situasi yang sering melanda jalan-jalan utama ini acap dihadapi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat.

TANGGAP BENCANA DI TENGAH KENDALA DANA

Foto. ist

Page 21: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 21

PE

RIS

TIW

A

“S emua bakal menemui hal tersebut pada saatnya,” ujar M. Guntoro, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR)

Provinsi Jawa Barat saat melepas Eriyanto, Kepala BPJ II Sukabumi, yang memasuki masa purnabakti, Kamis (30/11), di ruang pertemuan lantai 5 kantor DMBPR.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa memasuki masa pensiun/purnabakti adalah saat berleha-leha

dan sama sekali tidak berkarya. “Usia pensiun justru merupakan puncak kematangan kecerdasan dan pemikiran,”

ujar Guntoro. Oleh karena itu, sambungnya, manfaatkanlah waktu pensiun dengan terus memberikan pemikiran-pemikiran ke DBMPR serta jangan putus hubungan maupun silaturahim.

Sementara Eriyanto, merasa sedih setelah 28 tahun berkumpul, bekerja sama, serta saling berbagi senang dan susah maupun tanggung jawab, sekarang harus meninggalkan semuanya, karena memasuki masa pensiun.

“Pokoknya sedih, karena banyak suka duka yang dialami bersama rekan-rekan kerja. Namun, saya merasakan lebih banyak sukanya,” ujar Eriyanto.

Mengenai kegiatan setelah memasuki masa pensiun, Eriyanto mengatakan, akan menjalaninya seperti air mengalir. “Saya akan menikmati masa pensiun serta mengisinya dengan hal-hal yang positif dan produktif,” tandasnya.

Kendati sudah purnabakti, Eriyanto berjanji tidak akan memutus hubungan dengan mantan kantornya. Selain demi tetap menjaga silaturahim dengan rekan-rekan kerjanya dahulu, jika diminta memberi masukan atau diajak berdiskusi berbagi pengalaman, “Saya siap,” ujarnya mantap. (Wasu / DK)

TERUS BERKARYA MESKI SUDAH TUNTAS KERJA

Eriyanto

Kehidupan itu berpasang-pasangan. Ada siang-malam, lelaki-perempuan, datang- pergi,

hidup-mati. Pun dalam dunia pekerjaan, khususnya di kalangan Aparatur Sipil

Negeri (ASN). Ada saatnya bekerja, tetapi sampai batas usia tertentu

harus rela melepaskannya.

Foto. Wasu/DK

Foto. Wasu/DK

Page 22: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

22 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A

F orum Jasa Konstruksi Provinsi Jawa Barat tahun 2017 mengangkat tema “Percepatan Sertifikasi dalam Rangka Membangun Profesionalisme

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Jawa Barat”. Penyelenggaraannya dilaksanakan di Hotel

Bidakara Grand Savoy Homan Bandung dan dibuka oleh kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Guntoro. Forum ini diselenggarakan oleh DBMPR Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Jawa Barat, dihadiri perwakilan dari seluruh asosiasi perusahaan dan asosiasi properti, pakar dari perguruan tinggi serta masyarakat jasa konstruksi di Provinsi Jawa Barat dan unsur pemerintahan yang terdiri dari OPD Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan jasa konstruksi serta 27 perwakilan pemerintah kabupaten/kota se- Jawa Barat.

Pada sambutannya, Guntoro menyampaikan, maksud diselenggarakannya forum ini untuk menampung seluruh aspirasi masyarakat jasa konstruksi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi di Jawa Barat.

“Untuk itulah, pada forum ini secara khusus akan dipaparkan mengenai makalah kunci percepatan sertifikasi dalam rangka membangun profesionalisme penyelenggaraan jasa konstruksi di Jawa Barat,” kata Guntoro.

Dalam pemaparan makalah kunci forum jasa konstruksi, Ketua Pengurus LPJK Nasional. Ir. Ruslan Rivai, MM, mengatakan, dari 7,6 juta pekerja konstruksi di seluruh Indonesia, yang memiliki sertifikat baru 10% atau 760.000 pekerja. Oleh karena itu, pemerintah pusat mendorong agar lebih banyak tenaga kerja jasa konstruksi yang memiliki sertifikat.

BERSERTIFIKASI AGARTENAGA KERJA DIAKUI

Undang-undang no. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi mengamanatkan, kontrak kerja jasa konstruksi harus mencakup penggunaan tenaga kerja konstruksi bersertifikat. Jika tidak menggunakan tenaga kerja bersertifikat akan dikenakan sanksi administratif berupa denda

atau penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi (pasal 99 ayat 2).

FORUM JASA KONSTRUKSI

Foto. Luthfi /DK

Page 23: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 23

“Targetnya, hingga tahun 2019 ada pelatihan 10.000 project managers, 40.000 supervisors dan tukang, sertifikasi 3 juta orang, serta sertifikasi 10.000 infrastruktur dan asesornya,” ujar Ruslan dalam pemaparannya.

Dengan lebih banyak pekerja jasa konstruksi yang tersertifikasi, Ruslan berharap, dapat mengimbangi laju pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan pemerintah pusat. Semakin banyak pekerja tersertifikasi, peluang mereka untuk bersaing dalam proyek-proyek infrastruktur besar semakin lebar. Dia menjelaskan, tenaga kerja jasa konstruksi terbagi dua, yaitu tenaga ahli dan tenaga terampil.

Dari sisi jumlah, tenaga ahli Indonesia paling tinggi di antara negaranegara ASEAN. Kompetensi tenaga ahli Indonesia pun diakui negara-negara ASEAN, karena bersertifikat ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE).

“Insinyur kita paling banyak memiliki sertifikat ACPE. Jika seorang insinyur sudah disertifikasi ACPE, akan diakui di ASEAN. Ada 800 insinyur yang sudah tersertifikasi ACPE. Lebih banyak dari Singapura yang

hanya separuhnya, ataupun Malaysia,” jelas Ruslan. Dari sisi pangsa pasar, peluang bisnis konstruksi

nasional sangat besar, yakni 67% di level ASEAN. Dengan pertumbuhan 6% per tahun, pasar konstruksi dalam negeri menjadi incaran perusahaan konstruksi dari negara lain.

Maka, dengan berbekal sertifikat resmi yang dikeluarkan LPJK, kompetensi pekerja jasa konstruksi dari Indonesia akan lebih dihargai. Hal itu dapat mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan, bahkan untuk bekerja di proyek skala besar sekalipun.

Ketua LPJK Jawa Barat, H. Eman Sulaeman, ST menambahkan, program strategis pelatihan dan uji diharapkan bisa meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi. “Ini suatu upaya. Diharapkan, tukang bangunan menjadi lebih sadar teknologi informasi dan tidak ketinggalan zaman,” ujarnya.

Untuk menambah jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat, Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. R.M Dudi Suryobintoro, MM mengutarakan bahwa program percepatan sertifikasi dilakukan dengan mengembangkan beberapa metode. Untuk tenaga ahli, akan menggunakan metode distance learning atau belajar jarak jauh berbasis teknologi informasi. Tenaga kerja yang akan melakukan uji dapat mengaksesnya melalui https://sibima.pu.go.id.

Sedangkan untuk tenaga terampil dapat menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan (on site project), pelatihan mandiri, dan menggunakan fasilitas Mobile Training Unit (MTU).

“Pada metode on site project, tenaga kerja akan disertifikasi langsung di lokasi kerjanya. Lamanya sekitar dua hari. Sebelumnya, pekerja akan dilatih terlebih dahulu, kemudian diuji oleh mandor kerjanya. Sebelum melakukan uji, mandor juga harus mendapatkan sertifikasi kompetensi dan infrastruktur mandiri,” ujar Ruslan.

“Sedangkan MTU adalah sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan bahan-bahan uji dan dapat dimobilisasi hingga ke pelosok wilayah Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, Kementerian PUPR bekerja sama dengan lembaga pendidikan melalui program link and match. Melalui program ini, para siswa mendapat materi melalui kurikulum yang sudah berbasis industri. “Tujuannya, siswa saat lulus akan mendapatkan dua ijazah, yakni ijazah akademis dan sertifikat kompetensi,” tambah Eman.

Adapun tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat akan mendapatkan manfaat lebih dibanding yang tidak. Di antaranya jaminan kejelasan besaran imbalan/gaji sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, jaminan kesehatan/asuransi, dan memberikan perlindungan hukum pada profesi.

Sementara moderator dalam diskusi Forum Jasa Konstruksi, DR, Ir. Imam Aschuri menambahkan, peran tenaga kerja konstruksi sangat penting dalam mendukung program prioritas nasional untuk membangun infrastruktur yang tepat waktu dan berkualitas guna mendorong daya saing dan pemerataan hasil pembangunan.

“Sektor konstruksi di Indonesia diperkirakan bernilai Rp 446 triliun atau menyumbang sekitar 14,3% dari penghasilan domestik bruto (PDB) Indonesia,” ungkap Imam yang juga Rektor Institut Teknologi Nasional Bandung.

Kegiatan FJK merupakan kegiatan Bidang Jasa Konstruksi yang sebelumnya melaksanakan sosialisasi UU No. 2 tahun 2017, pelatihan di enam Balai dan seluruh pelaku jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota se-Jawa Barat. (Luthfi / DK)

Foto. Wasu/DK

Foto. Luthfi/DK

Page 24: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

24 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

AP

ER

IST

IWA

T idak hanya itu, KBU juga menarik minat para investor untuk berinvestasi di sana, khususnya di wilayah Lembang. Maka, Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat membuka peluang investasi bagi para pengusaha yang ingin membangun usaha pariwisata di KBU. Alhasil, pertumbuhan hotel dan tempat wisata di KBU selalu meningkat setiap tahun.

Sekretaris Pengurus Ikatan Notaris Indonesia Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ana Yulianti,

mengungkapkan, investasi di KBU sebaiknya diarahkan pada sektor wisata. Itu pun tidak bisa seenaknya. Sesuai Perda KBU No. 2 tahun 2016, ada arahan zonasi dengan pertimbangan mitigasi bencana. Investor harus menuruti zona pembangunan yang tertuang di Perda. Ana mengatakan hal itu pada seminar “Peningkatan Investasi Pembangunan dan Perlindungan KBU dan Peran Notaris dalam Peningkatan Investasi” di Universitas Maranatha, (11/10) lalu.

PEMBANGUNAN DI KBUTAK SEMBARANGAN!

Kawasan Bandung Utara (KBU) adalah magnet buat wisatawan lokal maupun mancanegara. Berada di dataran tinggi

berudara sejuk, ditambah banyaknya tempat wisata alam dan menjamurnya tempat wisata baru yang menarik, membuat

pesona KBU menjadi primadona bagi para pelancong.

Foto. Luthfi/DK

Page 25: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 25

Pendirian tempat wisata di KBU memang harus mendapat rekomendasi Gubernur Jawa Barat. Rekomendasi itu menjadi pintu untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan dari pemerintah kabupaten/kota. “Tetap harus ada rekomendasi Gubernur. Sebagai notaris, kami pun tidak bisa sewenang-wenang mengeluarkan akte pendirian tempat wisata di KBU. Semua ada proses dan prosedur yang harus dijalani,” ujar Ana.

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Gumilang. Menurut dia, Perda No. 2 tahun 2016 bersifat lebih ketat dan mengikat, menyesuaikan dengan kondisi terkini dan permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian KBU. Sebagai upaya percepatan pemulihan, rehabilitasi, dan konservasi KBU, Perda No. 2 mengatur penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) abadi untuk menciptakan keseimbangan antara lingkungan alam dan binaan untuk kepentingan masyarakat.

“Jadi, ini semua tidak semata-mata untuk mempertahankan area lindung di KBU dari alih fungsi dan kerusakan, tetapi juga untuk

mewujudkan keamanan, ketertiban, keselamatan, dan keberlangsungan hidup masyarakat di cekungan bandung,” kata Gumilang.

Pengendalian tata ruang KBU demi menjaga potensi resapan air yang tinggi, sehingga secara alami menjadi pasokan air bagi daerah di bawahnya. Sekira 60% suplai air tanah bagi wilayah cekungan Bandung berasal dari KBU. Sayangnya, pertumbuhan KBU yang cepat terbilang kurang terkendali, sehingga beberapa kondisi di KBU memprihatinkan. Akibatnya, berbagai dampak negatif mulai dirasakan, seperti longsor, meningkatnya limpahan air, dan berkurangnya daerah resapan.

“Ini yang kita takutkan. Ada beberapa zonasi berbahaya di KBU, yang jelas tidak boleh dibangun apapun, karena merupakan daerah resapan. Edukasi ini yang harus diberikan kepada para calon investor agar mereka juga mengenal situasi dan kondisi yang ada di lapangan,” ujar Gumilang.

Perda KBU ini memang bukan hanya memperketat pengawasan, tetapi juga melindungi KBU sebagai wilayah resapan. “Ini mengacu pada kaidah tata penataan ruang, di mana aspek perencanaan dan pemanfaatan lebih didahulukan ketimbang pengendalian. Dalam perda tersebut ada aspek pengendalian dan pemanfaatan, sehingga akan lebih ketat,” tambahnya.

Hingga kini, masih ada pembangunan sejumlah apartemen, villa, hotel, dan restoran di Lembang yang belum mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, apalagi rekomendasi dari Gubernur Jabar. Pengusaha dan pemilik tanah di Kabupaten Bandung Barat banyak yang salah kaprah menyikapi perizinan yang dikeluarkan kecamatan atau desa.

Perizinan itu dianggap sebagai bentuk diperbolehkannya

mendirikan bangunan, sehingga banyak investor yang langsung mendirikan bangunan. Padahal, izin yang dikeluarkan kecamatan dan desa hanya berupa izin rekomendasi. Artinya, pihak kecamatan atau desa akan meneruskan izin yang dikeluarkannya ke instansi yang bersangkutan di atasnya.

“Untuk itu, seluruh notaris yang mempunyai wilayah kerja di KBB dan sebagian wilayah kerjanya mencakup KBU hendaknya terus menginformasikan dan mengedukasi calon investor maupun masyarakat agar tidak ada lagi salah kaprah seperti itu. Karena apabila Perda No. 2 tahun 2016 dilanggar, hukuman pidana siap menanti investor, warga maupun notarisnya,” pungkas Gumilang.

Pemerintah sendiri sebetulnya menginginkan investasi di KBB terus meningkat setiap tahun. “Di KBB, masih banyak lahan kosong. Ini potensi besar wisata yang tidak akan kalah dengan KBU bila digarap dengan baik. Tapi sebagai notaris, kami menganjurkan, tetap ikuti prosedur ketika akan berinvestasi di sini,” tutup Ana. (Luthfi / DK)

Perda KBU ini bukan hanya memperketat pengawasan,

tetapi melindungi

KBU sebagai wilayah resapan.

“ “

Foto. Luthfi/DK

Page 26: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

26 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

PE

RIS

TIW

A

S eperti diketahui, kanker dan tumor dewasa ini adalah penyakit yang menelan banyak korban jiwa di dunia. Maka, tak aneh jika ibu-ibu yang hadir dari

DBMPR Provinsi Jawa Barat, termasuk pengurus DWP dari Balai I - VI dan SKPD, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Dinas Permukiman Perumahan (Kimrum) Provinsi Jawa Barat melontarkan banyak pertanyaan pada narasumber dari Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Bandung.

Pada sesi tanya jawab, seorang pengurus Darma Wanita dari Cirebon menanyakan, apakah ada imunisasi pencegah kanker untuk semua jenis kanker dan apakah anak yang belum menikah boleh melakukan imunisasi ini? Konsultan YSKI menjelaskan, imunisasi pencegah kanker hanya untuk kanker serviks (leher rahim) dan imunisasi pencegah kanker ini boleh diberikan pada anak remaja yang belum menikah.

KANKER KINILEBIH DIPAHAMI

Pertemuan Darma Wanita Persatuan 3 Dinas

Ibu-ibu Darma Wanita Persatuan (DWP) dari tiga dinas yang berada dalam lingkup Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) semakin memahami penyakit kanker setelah mengikuti acara tri wulanan dalam rangka sosialisasi kanker dan tumor di Ruang Bima Utama Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika Bandung, Selasa (24/10).

Foto. Wasu/DK

Page 27: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 27

Rasa penasaran peserta semakin bertambah setelah diberi penjelasan bahwa kanker yang sudah dioperasi bisa tumbuh kembali, karena yang dibuang hanya bagian yang terinfeksi saja. Tapi hal ini bisa dicegah dengan meminum obat herbal temu putih, yang ternyata bisa dibuat sendiri dengan memakai tanaman temu putih berusia dua tahun. Namun agar lebih ringkas dan tidak repot, maka pasien kanker bisa meminum kapsul ekstrak temu putih yang sudah diproduksi pabrik untuk mencegah tumbuhnya sel-sel kanker.

“Jangan lupa, akan lebih baik jika selain meminum kapsul temu putih, juga rajin dan rutin kontrol ke rumah sakit,” papar narasumber dari YSKI.

Jika saja sang pembawa acara, Oke dari Balai I Cianjur, tidak membatasi dan menutup acara

tanya jawab karena keterbatasan waktu, maka mungkin tanya jawab akan berlangsung sampai acara berakhir.

Meskipun berbagai acara ditampilkan, tetapi inti dari keseluruhan acara tersebut adalah silaturahmi. Ini diungkapkan Ketua DWP DBMPR Provinsi Jawa Barat, Tien Guntoro. “Kegiatan ini bertujuan agar silaturahmi antara DWP 3 Dinas, PSDA, Kimrum, dan DBMPR tetap terjaga dan terjalin baik,” ujar Tien, “Semoga dengan silaturahmi ini, persaudaraan dan kerja sama antara DWP dari ketiga dinas terus terjaga dan semakin baik ke depannya.”

Pertemuan gabungan tiga dinas ini memang dirancang serius tapi santai. Serius saat menyimak sosialisasi kanker dan tumor, tapi santai saat memasuki acara lomba pemilihan stand bazar

terbaik, lomba menari sambil membawakan lagu, pembukaan arisan, serta pengumpulan sumbangan untuk panti sosial atau korban bencana yang diselingi pembagian doorprize.

Pada lomba menari sambil menyanyi, seluruh peserta dinyatakan sebagai pemenang. Sementara pada lomba stand bazar terbaik, juri menetapkan juara pertama diraih DWP Balai V Tasikmalaya/Garut, disusul DWP DBMPR Provinsi Jawa Barat sebagai runner up, dan DWP Balai VI Cirebon di posisi ketiga.

Sementara hasil kotak sumbangan sukarela yang diedarkan kepada seluruh undangan akan diberikan kepada sejumlah kegiatan sosial, warga yang tertimpa bencana, atau panti jompo yang menjadi anak asuh DWP DBMPR Provinsi Jawa Barat. (Wasu / DK)

1

2

3 4

5

6

7

1. Ibu-ibu dari DBMPR Provinsi Jawa Barat, Pengurus DWP BPJ I sampai BPJ VI.

2. Ketua DWP Dinas PSDA, Kimrum dan DBMPR diapit pengurus YSKI.

3. Paduan Suara DWP DMBPR Provinsi Jawa Barat.

4. Lomba joget.5. Juara pertama stand bazar -

DWP Balai Pengelolaan Jalan V Tasikmalaya/Garut.

6. Juara kedua stand bazar - DWP Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.

7. Juara ketiga stand bazar - DWP Balai Pengelolaan Jalan VI Cirebon

PARADE FOTO 3 DPW

Foto-foto : Wasu / DK

Page 28: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

28 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

WA

WA

SAN

YUK, CEGAHKANKER DAN TUMOR!

Kanker sering diplesetkan sebagai akronim dari “kantong kering” alias tak punya uang. Meskipun sekadar joke, gurauan itu secara tidak langsung ada benarnya. Pasalnya, kanker yang sesungguhnya penyakit berbahaya tersebut memang bisa membuat kantong dompet menjadi kering akibat proses pengobatannya yang memerlukan biaya amat mahal.

L alu, bagaimana cara mencegah (dan mengobati) kanker? Kanker merupakan

suatu perubahan sel normal menjadi tidak normal (abnormal). Kanker bisa berawal dari tumor jinak atau tumor ganas. Tumor jinak pertumbuhannya lambat, tapi bila dibiarkan dan tidak segera ditangani dikhawatirkan akan berubah menjadi tumor ganas. Nah, tumor ganas inilah yang dikenal sebagai kanker.

Pemicu pertumbuhan tumor bisa karena keturunan, makanan/minuman yang mengandung bahan pengawet, serta cara pengolahan dan penyajian makanan yang salah. Tumor ganas yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia adalah kanker prostat, kanker leher rahim (serviks), dan kanker payudara.

Kanker prostat adalah tumbuhnya tumor pada kelenjar

prostat. Kanker ini ditemukan pada pria. Gejala awal kanker prostat adalah susah buang air kecil, atau terlalu sering buang air kecil yang disertai rasa sakit, kemudian buang air kecil itu tidak tuntas/masih menetes. Lantas, sering sakit di bawah perut (seperti turun perut), di bawah punggung, dan di daerah pangkal paha. Kemudian, adanya darah bercampur air seni (hematuria)

Sementara kanker serviks adalah tumbuhnya tumor di dalam indung telur/ovarium (miom dan kista). Gejala-gejala wanita yang terkena kanker serviks antara lain keputihan yang terus menerus, keluar cairan berwarna kecoklatan bercampur darah serta iritasi di sekitar alat kelamin setelah melakukan hubungan intim. Cara mendeteksi kanker rahim dengan papsmear dan iva (inspeksi visual dengan asam asetat).

Page 29: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 29

Ria IrawanArtis yang memulai karier di era 70-an ini di kabarkan mengidap kanker getah bening

sejak tahun 2009 silam. Seperti penderita kanker lainnya, Ria pun melakukan berbagai tindakan untuk melawan penyakit ganas tersebut, hingga ia menjalani kemoterapi untuk mengatasi penyakitnya itu.

Bukanlah hal mudah menjalani pengobatan untuk kanker stadium 3. Enam kali kemoterapi telah ia jalani, sehingga rambutnya rontok hingga gundul. Beruntung penyakit tersebut berhasil disembuhkan. Kini, Ria Irawan lekat dengan gaya hidup sehat.

Rima Melati

Artis senior Rima Melati divonis mengidap kanker payudara. Ia pertama kali menyadari tahun 1990, di mana terdapat benjolan pada payudaranya. Namun, Rima baru memeriksakan kondisinya setelah memasuki stadium lanjut, yaitu stadium 3B.

Rima melakukan berbagai pengobatan, termasuk berobat ke Belanda untuk menyelamatkan payudaranya. Dua tahun pascaoperasi, Rima dinyatakan sembuh. Selain kanker payudara, Rima Melati juga sempat mengalami kanker usus buntu.

Titik PuspaArtis legendaris pemilik nama asli Soedarwati atau lebih akrab dipanggil Tietiek

Puspa ini pernah memiliki riwayat kanker leher rahim atau kanker serviks. Kabar tersebut mulai tersiar semenjak tahun 2009 lalu, di mana pelantun tembang “Apanya Dong” tersebut telah memasuki stadium 3.

Tidak ingin terbelenggu dengan penyakit yang dideritanya, penyanyi legendaris ini melakukan berbagai banyak cara hingga ia rela bolak-balik Singapura untuk menjalani pengobatan. Pada akhirnya, penyakitnya sembuh total setelah 1 tahun dirinya divonis. Kini eyang Titik Puspa pun menjaga pola hidupnya lebih sehat lagi daripada sebelumnya.

Artis Pelawan Kanker Ganas

Adapun kanker payudara, gejala dininya ditandai dengan adanya benjolan di bagian payudara, kemudian timbul bintik-bintik dan kutil-kutil di kulit payudara. Selanjutnya, ada rasa gatal yang amat sangat di bagian kulit luar payudara atau di bagian dalam payudara. Cara mendeteksi kanker payudara dengan mammografi dan skema sadari (sadar memeriksa payudara sendiri).

Kanker dan tumor sebenarnya bisa dihindari dengan upaya pencegahan (preventif) dari luar dan dari dalam. Dua upaya pencegahan ini akan efektif jika kita melakukannya dengan tingkat kesadaran dan disiplin tinggi.

Cara preventif dari luar dengan melakukan pola makan yang sehat dan teratur, mengkonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah dan sayur, menghindari makanan berlemak tinggi seperti

daging, menghindari makanan yang mengandung zat carsinogen (pengawet ), dan melakukan olah raga secara teratur

Sementara preventif dari dalam dilakukan dengan melakukan suntik imunisasi kekebalan tubuh (penyuntikan dilakukan tiga kali selama tiga bulan) dan mengkonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat anti kanker atau rip (ribosom inacting protein)

Fungsi rip atau zat anti kanker adalah memblokir pertumbuhan sel kanker, mampu menonaktifkan perkembangan sel kanker, serta mematikan sel kanker sampai ke akar-akarnya tanpa merusak jaringan sel normal di sekitarnya.

Ada tiga tanaman (herbal) yang direkomendasikan dan telah diteliti secara ilmiah yang bisa dipakai untuk mencegah dan mengobati kanker, yaitu sirsak (mengandung 35% rip), keladi tikus (mengandung

50% rip), dan temu putih (mengandung 95% rip).

Perasan jus sirsak dengan air setengah gelas atau 250 cc air hasil rebusan 9 lembar daun sirsak tua mampu mencegah tumbuhnya tumor jika diminum selama 12 bulan tanpa putus. Seduhan satu sendok teh tanaman keladi tikus yang racunnya telah dinetralisir dengan rendaman air kunyit dan diolah menjadi bubuk bisa mencegah kanker apabila diminum sekali sehari selama 6 bulan tanpa bolong-bolong.

Sedangkan seduhan satu sendok teh serbuk tanaman temu putih yang umbinya sudah diolah menjadi serbuk, lalu diminum sehari sekali selama 3 bulan tanpa putus bisa mencegah kanker. Dengan takaran yang sama, temu putih yang diminum sehari tiga kali bahkan mampu menyembuhkan kanker. (Wasu / DK - sumber : YSKI)

Page 30: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

30 Oktober - Desember 2017 | SiBiMa

SEJE

NA

K

DENGAN

RASA MALU

PELIHARA

IMAN

Degradasi moral di era milenial kian memprihatinkan. Selain karena pengaruh budaya asing yang liberal, kurangnya didikan agama menjadi salah satu faktornya. Berbagai kasus amoral sudah sering terjadi di negeri ini. Misalnya, perselingkuhan, perundungan, anak durhaka, korupsi yang membudaya di kalangan pejabat, pamer harta kekayaan, dan berbagai akhlak buruk lain yang bermuara pada hilangnya rasa malu.

Page 31: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

SiBiMa | Oktober - Desember 2017 31

P adahal, rasa malu merupakan akhlak baik yang harus senantiasa dimiliki

setiap orang. Pasalnya, rasa malu menjadi “alarm” bagi seseorang ketika ia akan berbuat salah.

Malu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti segan untuk melakukan sesuatu, karena ada rasa hormat atau merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah) dan sebagainya. Sementara menurut Fahulullah Al-Jailani, malu adalah perubahan yang menyelubungi seseorang, karena khawatir kepada sesuatu yang tercela, sesuatu yang sejatinya buruk. Dengan adanya rasa malu, seseorang akan berpikir terlebih dulu sebelum melakukan tindakan yang tidak terpuji, karena rasa khawatir di hati.

Secara psikologis, malu merupakan bentuk emosi manusia. Menurut penelitian Virginia Sturm, ilmuwan dari University of California, San Francisco, Amerika Serikat, penyebab rasa malu berada di bagian otak sebelah kanan bagian depan yang disebut “pregenual anterior cingulate cortex”. Bagian ini merupakan wilayah otak yang bisa memprediksi perilaku seseorang. Jika semakin kecil bagian otak ini, maka akan semakin kecil pula rasa malu seseorang.

Islam, sangat memperhatikan rasa malu dan menganggapnya bagian dari iman. Bahkan Allah SWT pun dipercaya memiliki rasa malu. Hal ini diungkapkan dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya, Allah SWT Maha Pemalu, lagi Maha Pemurah. Dia malu jika seseorang mengangkat kedua tangannya (memohon) kepada-Nya, lalu Dia mengembalikan keduanya kosong sia-sia.” (Diriwayatkan Imam Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani di dalam Irwa Al-Ghalil,

VII/367). Untuk itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam agar selalu menghiasi diri dengan rasa malu.

Ustadz Abu Yazid bin Abdul Qadir Jawas menjelaskan, menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup). Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malunya. Sebaliknya, hilangnya rasa malu dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga, setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna.”

Kedua, sabda Nabi Muhammad SAW, “Malu itu sebagian dari iman.” Maksudnya, jika rasa malu dapat mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji kemudian melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka malu semacam ini sederajat dengan iman, karena kesamaan pengaruhnya pada seseorang.

Menurut Abu Yazid, rasa malu memiliki berbagai keutamaan. Pertama, malu pada hakikatnya hanya mendatangkan kebaikan. Dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengungkapkan, “Malu itu kebaikan seluruhnya.”

Kedua, malu merupakan cabang dari keimanan. Dalam sahih Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Annasa-i, dan Ibnu Majah dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW mengungkapkan, “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi, yaitu perkataan laa ilaaha illaallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Sedangkan malu merupakan salah satu cabang iman.”

Ketiga, memiliki rasa malu akan dicintai Allah SWT. Dalam hal

ini, Rasulullah SAW mengatakan, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha Menutupi. Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Jika salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah dia menutup diri.” (HR. Abu Dawud , Annasa-i, dan Ahmad).

Keempat, malu merupakan akhlak para malaikat. Rasulullah SAW bersabda, “Apakah aku tidak pantas merasa malu terhadap seseorang, padahal para malaikat merasa malu kepadanya?” (HR.Muslim).

Selanjutnya, malu merupakan akhlak Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam”. Kemudian, malu sebagai pencegah pemiliknya dari melakukan maksiat. Ada salah seorang sahabat yang mengecam saudaranya dalam masalah malu. Dia berkata, “Sungguh, malu telah merugikanmu.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Biarkan dia, karena malu termasuk iman”.

Terakhir, malu akan mengantarkan seseorang ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Malu merupakan bagian dari iman. Sedangkan iman tempatnya di surga. Perkataan kotor merupakan bagian dari tabiat kasar, sedangkan tabiat kasar tempatnya di neraka.” (HR.Ahmad, at-Tirmidzi , Ibnu Hibbaan, al-Hâkim dari Abu Hurairah).

Oleh karena itu, marilah senantiasa memelihara rasa malu sekuat tenaga. Malu kepada diri sendiri, orang lain, dan tentunya Allah SWT yang senantiasa mengawasi gerak gerik manusia. Jangan terpengaruh pandangan-pandangan liberal yang menyesatkan, sehingga sedikit demi sedikit menanggalkan rasa malu. (Wasu / DK - berbagai sumber)

Page 32: TARGET TERCAPAIdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/08/... · Tuntas Kerja Hal. 22 - 23 Bersertifikasi Agar Tenaga Kerja Diakui Hal. 24 - 25 Pembangunan di KBU Tak Sembarangan!

Sukses tidak diukur dari apa yang kita capai, tetapi dari hambatan yang kita jumpai dan keberanian kita

untuk terus berjuang melawan rintangan besar.

DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA BARAT

Selamat Tahun Baru 2018

mengucapkan