PERILAKU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI DAERAH SUTISNA SENJAYA TASIKMALAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN...

49
PERILAKU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI DAERAH SUTISNA SENJAYA TASIKMALAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN LINGKUNGAN MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa (P2KM) Oleh, ARDAN SYAIFUL AMRI 142170130

description

Makalah ini mendeskripsikan mengenai perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dan dampaknya terhadap lingkungan. sehingga dapat dapat di simpulkan bahwa manusia dan lingkungan memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Transcript of PERILAKU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI DAERAH SUTISNA SENJAYA TASIKMALAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN...

PERILAKU BUANG SAMPAH SEMBARANGANDI DAERAH SUTISNA SENJAYA TASIKMALAYAMEMPENGARUHI KESEHATAN LINGKUNGAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat KelulusanProgram Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa(P2KM)

Oleh,

ARDAN SYAIFUL AMRI142170130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SILIWANGI2014

i

i

LEMBAR PENGESAHAN

PERILAKU BUANG SAMPAH SEMBARANGANDI DAERAH SUTISNA SENJAYA TASIKMALAYAMEMPENGARUHI KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat KelulusanProgram Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa(P2KM)

Oleh,

ARDAN SYAIFUL AMRI142170130

Diketahui olehPembimbing,

RESZI MUHAMAD BARKAHNPM. 132170029Disahkan olehKetua Pelaksana,

CECEP AKBAR BUDINEGARANPM. 132170039

Disetujui olehKetua HIMAGEO,

ASEP RUSTANDINPM. 122170036

ABSTRAK

Ardan Syaiful Amri,(2014).Perilaku Buang Sampah Sembarangan Di Daerah Sutisna Senjaya Tasikmalaya Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.Sampah merupakan bagian dari beberapa masalah lingkungan.Banyak pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti sampah.Hal ini mengakibatkan kondisi kesehatan lingkungan semakin menurun dan berdampak buruk bagi masyarakat dan juga lingkungan di daerah Sutisna Senjaya.Sampah yang berserakan di pinggir jalan sebagai akibat dari perilaku manusia yang semakin mengabaikan lingkungan sekitar. Akibat perilaku masyarakat yang salah dalam memperlakukan lingkungan akhirnya akan menjadi sebuah bencana yang merugikan masyarakat dan dapat menimbulkan penyakit. Maka dari itu perilaku masyarakat sangat penting dalam menentukan kesehatan lingkungan sekitar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan yaitu dimana sampah yang menjadi topik masalah dan aktivitas masyarakat Sutisna Senjaya serta interelasinya. Analisa data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, yang diperoleh dari mengumpulkan sumber-sumber buku referensi, situs internet dan hasil dokumentasi, selanjutnya reduksi data guna memfokuskan data atau memilih data yang relevan, lalu penyajian data yang berupa bentuk tulisan, dan penarikan kesimpulan. Keempatnya dilakukan hampir bersamaan dan terus-menerus dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemaknaan masyarakat terhadap sampah hampir semuanya sama yakni dipandang sebagai suatu hal yang biasa.Perubahan kondisi lingkungan ini ikut mempengaruhi perilaku masyarakat sekitar.Ada perilaku yang positif untuk menjaga kesehatan dan juga kelestarian lingkungan hidup di Jalan Sutisna Senjaya Tasikmalaya, namun ada juga masyarakat yang berperilaku tidak peduli terhadap lingkungan dan cenderung bersikap acuh dan masa bodoh.Perilaku tersebut yakni membuang sampah sembarangan.Dari perilaku yang dilakukan oleh masyarakat terdapat suatu dampak yang berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan.Dampak buruk yang sering terjadi yakni banjir yang menggenangi jalan dan juga rumah warga, serta menimbulkannya wabah penyakit.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku membuang sampah sembarangan, dan juga dampak yang ditimbulkan sampah di Jalan Sutisna Senjaya Tasikmalaya serta peran masyarakat dalam mengelola sampah.

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Perilaku Buang Sampah Sembarangan di Daerah Sutisna Senjaya Tasikmalaya Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan.Makalah ini menjelaskan tentang perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dampaknya terhadap kesehatan lingkungan, serta peran masyarakat dalam mengelola sampah.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa (P2KM).Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :1. Keluarga tercinta yang tidak pernah kenal lelah memberikan doa, motivasi, dan semangat untuk terus berikhtiar dalam menyelesaikan makalah ini.2. Bapak H.Nedi Sunaedi, Drs, M.Si sebagai ketua Program Studi Geografi.3. Asep Rustandi selaku Ketua HIMAGEO, yang telah memberikan semangat serta dukungan dalam penyusunan makalah ini.4. Cecep Akbar Budinegara selaku Ketua pelaksana, yang selalu memotivasi dan memberikan nasihat dalam penyusunan makalah ini.5. Reszi Muhamad Barkah yang senantiasa memberi bimbingan dan motivasi sehingga dapat tersusun makalah ini.6. Desi Hardiyanti yang senantiasa memberi bimbingan dan motivasi sehingga tersusun makalah ini.7. Cahya Darmawan yang senantiasa memberi bimbingan dan motivasi sehingga dapat tersusun makalah ini.8. Gilang Septiana yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga tersusunlah makalah ini.9. Teman-teman Geografi angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi, dukungan serta pembelajaran hidup yang sangat berarti bagi penulis.Akhirnya makalah ini telah selesai dikerjakan semaksimal mungkin, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Tasikmalaya, November 2014

Penulis

DAFTAR ISIHalaman

LEMBAR PENGESAHANABSTRAKKATA PENGANTARivDAFTAR ISIviDAFTAR GAMBARviiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah2C. Tujuan2D. Manfaat Makalah3BAB II LANDASAN TEORITISA. Pengertian Perilaku4B. Pengertian Sampah4C. Pengertian Kesehatan Lingkungan4BAB III PEMBAHASANA. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Buang Sampah Sembarangan6B. Dampak Sampah Bagi Kesehatan Lingkungan7C. Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah18

BAB IV PENUTUPA. Simpulan21B. Saran21DAFTAR PUSTAKARIWAYAT HIDUPLAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Sampah Dipinggir Jalan Dapat Menjadi Sumber Penyakit8Gambar 3.2 Tumpukan Sampah Dipinggir Jalan Mengganggu Pemandangan10Gambar 3.3 Berbagai Jenis Sampah Yang Tidak Diolah12

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata. Tidak cuma itu, peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat.Tidak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak masyarakat yang berperilaku buruk tentang sampah. Mereka membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor yang paling dominan, disamping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar.Sebagian besar masyarakat di jalan Sutisna Senjaya Tasikmalaya ini mempunyai kebiasaan membuang sampah di selokan, dan pinggir jalan. Dari kebiasaan inilah menimbulkan dampak dari sampah, sehingga menimbulkan berbagai masalah. Lingkungan disekitar tepi jalan Sutisna Senjaya terlihat sangat kotor akibat tumpukan sampah, lalat beterbangan, banyak tikus, dan nyamuk, bahkan menyebarkan aroma yang tidak sedap.Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang Perilaku Buang Sampah Sembarangan di Daerah Sutisna Senjaya Tasikmalaya Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:1. Apa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah di jalan Sutisna Senjaya Tasikmalaya?2. Apa dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan masyarakat sekitar daerah Sutisna Senjaya Tasikmalaya?3. Bagaimana peran serta masyarakat dalam mengelola sampah?

C. Tujuan MakalahSejalan dengan rumusan masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan makalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhimasyarakat dalam membuang sampah di jalan Sutisna Senjaya Tasikmalaya.2. Untuk mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan masyarakat sekitar daerah Sutisna Senjaya Tasikmalaya.3. Untuk mengetahui peranan masyarakat dalam mengelola sampah.

D. Manfaat MakalahAdapun manfaat makalah ini:1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan atau bahan referensi penelitian selanjutnya bagi pihak yang membutuhkannya.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu digunakan sebagai bahan informasi bagi objek penelitian dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti.3. Dapat dijadikan informasi bagaimana mengenai peranan masyarakat dalam mengola sampah.

2

4

BAB IILANDASAN TEORITIS

A. Pengertian PerilakuSoekidjo (1987) mengemukakan bahwa pengertian perilaku adalah Segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.Sedangkan Sarwono (2001) mengemukakan bahwa pengertian perilaku adalah Sebagai sesuatu yang dilakukan oleh individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata.

B. Pengertian SampahEcolink (1994) mengemukakan bahwa pengertian sampah adalah Suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.Sedangkan Slamet (2002) mengemukakan bahwa pengertian sampah adalah Segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.

C. Pengertian Kesehatan LingkunganSlamet Riyadi (1976) mengemukakan bahwa pengertian kesehatan lingkungan adalah Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secaralangsung maupun tidak diduga dapat ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dan organisme itu.Sedangkan menurut World Health Organisation (WHO) mengemukakan bahwa kesehatan lingkungan adalah Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Membuang Sampah SembaranganPenyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain:1. Norma dari lingkungan, seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus, atau bahkan di tempat-tempat umum. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya suatu perilaku. Perilaku membuang sampah sembarangan ini tentu tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Saat ini, dalam menanggapi masalah pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi pola perilaku di masyarakat yang biasa atau legal karena semua orang melakukannya. Secara tidak sadar maka perilaku buang sampah sembarangan akan menjadi suatu bentukan perilaku yang terinternalisasi di dalam pikiran, bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah hal yang salah. Perlu diingat, cara seseorang manusia belajar yang paling mudah adalah dengan imitasi dan sebagian besar masyarakat belajar suatu perilaku adalah dengan imitasi.2. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan.3. Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya yang asal mulanya dipenuhi banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya.4. Kurang banyak tempat sampah, ini membuat orang menjadi kesulitan membuang sampahnya. Mungkin ada tempat sampah, tetapi sangat jauh.5. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dari membuang sampah di sembarang tempat menjadi salah satu faktor utama mengapa masyarakat lebih memilih membuang sampah di pinggir jalan, sungai, dan lahan kosong.

B. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan1. Penyebab PenyakitSampah yang menumpuk tentunya akan banyak mengganggu kita, disamping menimbulkan bau yang tidak sedap, sampah akan banyak menimbulkan penyakit. Untuk sampah yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang hidupnya bakteri coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim hujan, tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare, demam berdarah, dan sebagainya.Sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing perut, malaria dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sampah bisa mencemari air permukaan, air tanah, lahan pertanian, dan juga biasa mencemari udara yang menyebabkan permasalahan pada manusia dan ekosistemnya.

Gambar 3.1 Pembuang sampah di pinggir jalan dapat menjadi sumber penyakit.

Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit seperti, lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri pathogen (penyebab penyakit).Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut, menyebabkan penyakit mudah tersebar dan menjalar ke lingkungan sekitar.Penyakit-penyakit itu misalnya kolera,tipus, diare,dan malaria.2. Penyumbat Saluran Air dan BanjirSampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan terbawa ke got atau sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got dimusim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarangan tempat.3. Dampak Sosial Terhadap Masyarakata. KerukunanPermasalahan sampah dapat berkaitan dengan berkurangnya kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan.Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya.Hal yang demikian dapat menimbulkan keretakan hubungan antar keluarga.Kondisi yang demikian perlu dirubahagar terjadi hubungan yang sebaliknya yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.b. KesanggupanTiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, misalnya sampah organik dengan sampah non-organik, memisahkan sampah yang beracun dan yang tidak beracun.Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit jika setiap warga memiliki kesadaran dan kesanggupan untuk melakukannya.4. Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosial Ekonomia. Pengelohan sampah yang kurang baik akan menimbulkan lingkungan yang tidak menyenangkan.b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.5. Pencemaran LingkunganSampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan.Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarkan bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap di pandang mata).

Gambar 3.2Tumpukan sampah di pinggir jalan mengganggu pemandangan dan tidak enak dipandang.

Meningkatnya volume sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengolahan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhdapap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan.Pengelolaan sampah yang dimaksudkan ialah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan jenisnya, sampahdibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Sampah Organik, sampah organik berasal dari bagian tumbuhan dan hewan yang telah membusuk dan dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, atau yang lain.Sampah ini dapat mengalami perubahan atau terurai secara alami.Contohnya yaitu dedaunan, sisa makanan, sisa tepung, kulit buah, kotoran, dan sejenisnya. Sedangkan sampah non-organik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik, sterofoam, dan alumunium.Sebagian zat non-organik secara keseluruhan tidak dapat secara alami terurai sedangkan sebagian lagi dapat terurai namun dalam jangka waktu yang sangat lama.Contohnya yaitu plastik, kaca, gelas, kaleng, dan sejenisnya.

Gambar 3.3 Berbagai jenis sampah yang tidak di olah dengan baik, sehingga malah menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.

Beranjak dari fakta-fakta lingkungan tersebut, kita harus segera menyadari mengambil langkah-langkah yang tepat. Hal ini disebabkan karena polusi atau pencemaran adalah masalah lingkungan yang tidak akan hilang dengan sendirinya dan kita perlu melakukan tindakan nyata pencegahan sesegera mungkin. Selain itu, kita berupaya untuk mengurangi sumber-sumber penyebab pencemaran atau polusi lingkungan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan:a. Bersepeda, Berjalan Kaki atau Menggunakan Transportasi MassalTransfortasi adalah sektor yang menyumbang gas rumah kaca paling banyak dan menyebabkan perubahan iklim. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak menghasilkan emisi gas yang dapat mencemari udara. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan pada kegiatan mobilitas atau perjalanan kita adalah:1) Jika tidak jauh, bersepeda atau berjalan kaki adalah transfortasi yang sebaiknya kita pilih untuk kegiatan sehari-hari. Bersepeda dan berjalan kaki tidak hanya mengurangi jumlah polutan penyebab polusi, tetapi juga membantu kita untuk lebih sehat.2) Apabila menempuh jarak menengah hingga jauh, sebaiknya menggunakan transfortasi umum massal, seperti bus, kereta api, dan sebagainya. Pertimbangannya adalah mengurangi volume kendaraan dan emisi gas.3) Berbagi kendaraan, sebuah perusahaan atau sekolah atau pribadi sebaiknya menyediakan sarana angkutan khusus seperti bus karyawan atau sekolah yang dapat mengangkat karyawan dan murid yang memiliki rute searah. Tak hanya itu kita pun secara pribadi dapat membagi penggunaan kendaraan kita dengan mengajak teman yang searah.4) Melakukan sistem jam three in one, hal ini dilakukan untuk mengefisienkan penggunaan kendaraan roda empat yaitu minimal tiga orang di dalam sebuah kendaraan.b. Mengurangi Penggunaan Zat FreonKita tidak memungkiri bahwa pendingin ruangan (Air Conditioner) atau lemari es merupakan salah satu bagian dalam kehidupan modern saat ini. Beberapa peralatan dan kehidupan modern memberikan kenyamanan bagi manusia. Namun penggunaan berlebihan yang terkait dengan pendingin ruangan atau lemari es memberikan dampak lingkungan dan kesehatan secara tidak langsung. Pada lemari es dan pendingin ruangan terdapat suatu zat disebut Freon.Freon atau dikenal dengan istilah Chlorofluorocarbons (CFCs) adalah suatu bahan yang menghasilkan dingin. Freon yang dihasilkan adalah suatu bahan yang menghasilkan dingin. Freon yang dihasilkan pada sejumlah alat-alat rumah tangga dan industri dapat mengganggu kesehatan dan merusak lapisan ozon. Walau demikian hal yang dapat kita upayakan adalah mengurangi penggunaan pendingin ruangan yaitu dengan mengecilkan panas atau mengurangi penggunaan AC di malam hari.c. Melakukan Upaya ReboisasiPohon dan tanaman berperan penting dalam menyeimbangkan kadar oksigen dan karbon dioksida. Penebangan hutan secara liar atau pembukaan lahan hutan salah satunya berdampak terhadap pelepasan unsur karbon dioksida lebih banyak ke atmosfer.Penanaman pohon atau reboisasi adalah salah satu bagian dari kontribusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan pemanasan global.d. Menghemat Kertas dan PlastikBerikut cara yang dapat dilakukan untuk menghemat pemakaian kertas:1) Menggunakan serbet kain dari pada serbet kertas sekali pakai. Selain itu, menggunakan handuk piring untuk membersihkan peralatan makan dan tidak dengan mudah membuang kertas. Cobalah untuk memikirkan kemungkinan kembali menggunakan kertas untuk hal lain, seperti untuk membungkus, dan sebagainya.2) Memaksimalkan penggunaan kertas, yaitu sedapat mungkin memanfaatkan kedua sisi halaman kertas.3) Mengumpulkan sisa-sisa kertas atau mendistribusikan majalah, koran, atau buku bekas ke tempat pengolahan sampah atau pemulung untuk di daur ulang.4) Menggunakan kertas bekas pakai untuk mesin facsimile atau fotokopi.5) Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet.6) Ketika belanja, usahakan membawa keranjang belanjaan atau tas belanja dari kain sehingga mengurangi kantong belanja berbahan kertas.7) Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajinan seperti kertas daur ulang berwarna-warni, bingkai foto, kotak tisu, dan sebagainya. Selain kertas, kita juga perlu menghemat penggunaan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik adalah jenis bahan yang sulit sekali untuk terurai, yaitu membutuhkan sekitar 200-1000 tahun. Selain itu, produk berbahan plastik apabila dibakar menghasilkan zat kimia berbahaya dan bercacun. Cara yang dapat dilakukan untuk menghemat dan memaksimalkan pemakaian produk berbahan baku plastik:a) Menggunakan dan memanfaatkan tas atau kantong belanja dari kain untuk mengurangi tas atau kantong belanja dari plastik.b) Memanfaatkan barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas, dan lain-lain.c) Mengembangkan produk plastik yang awet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lama.d) Mengembangkan teknologi atau inovasi bahan bakar bahan pengganti plastik atau daur ulang plastik.e. Mengelola dan Memilah SampahSampah adalah sumber polutan yang paling besar dihasilkan oleh manusia setiap harinya. Oleh karena itu, pengelolaan sampah diperlukan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan dampak lain lebih lanjut. Pengelolaan sampah yang dimaksudkan adalah segala proses pengumpulan, pemilahan, pengangkutan, daur ulang, pembuangan, dan pemantauan limbah.Pemilahan atau pemisahan sampah menurut jenisnya dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya tersebut, yaitu ditujukan untuk daur ulang dan sebagainya.Pemilahan sampah ini dilakukan dengan menyediakan tempat sampah menurut jenis sampahnya.f. Menghemat EnergiMenghemat energi tidak memerlukan perencanaan lama dan rumit.Kita dapat melakukan banyak hal untuk mulai menghemat energi. Selain dapat melestarikan lingkungan, penghematan energi juga dapat menghemat biaya dan waktu.g. Mengurangi dan Menghilangkan Kadar Karbon di UdaraUdara yang selalu kita hirup bercampur dengan polusi dan mengandung karbon dioksida.Kondisi udara demikian tidak baik untuk kesehatan.Langkah yang dapat kita lakukan dengan mudah untuk mengurangi karbon dioksida di udara ialah dengan memelihara dan menanam pepohonan dan tumbuhan lebih banyak lagi.h. Berpartisipasi dalam Komunitas Gerakan Peduli LingkunganBerpartisipasi aktif dalam gerakan peduli lingkungan, pada umumnya komunitas ini tidak hanya melakukan penyuluhan tetapi juga melakukan tindakan nyata dalam peran aktif untuk melestarikan lingkungan.i. Menerapkan Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant)Menerapkan konsep 5R dalam upaya melestarikan lingkungan hidup.Reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), replace (mensubtitusi), replant(menanam kembali).

C. Peran Masyarakat Dalam Mengelola SampahSampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, oleh karena itu sampah haruslah diolah atau didaur ulang dengan baik agar tidak mencemari dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir. Pada tahap pembuangan akhir sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis. Oleh karena itu peran serta masyarakat dalam mengelola sampah-sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah volume sampah. Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah, yakni:1. Kriteria Peningkatan Peran MasyarakatKriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran masyarakat adalah sebagai berikut:a. Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap, dan pembentukan perilaku.b. Perencanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut:1) Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan lingkungan.2) Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkankebersihan lingkungan.3) Masyarakat bersedia mengikuti prosedur atau tata cara pemeliharaan kebersihan.4) Masyarakat bersedia membiayai pengolahan sampah.5) Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota masyarakat lainnya.6) Masyarakat aktif memberi masukan atau saran-saran yang membangun.2. Strategi Peran Serta MasyarakatPengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan secara edukatif:a. Pengembangan petugas, kunci dari pengembangan petugas ialah keterbukaan, dan pengembangan komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, antar petugas, dan atau masyarakat dan atau anggota masyarakat).b. Pengembangan masyarakat, kunci dari pengembangan masyarakat ialah pengembangan kesamaan persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi dikatakan berhasil bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.3. Aspek Yang Menentukan Peran Serta MasyarakatPeningkatan peran serta masyarakat relatif akan berhasil bila memperhatikan aspek-aspek berikut:a. Komunikasib. Perubahan sikapc. Kesadarand. Antusiasmee. Adanya rasa tanggung jawab

BAB IVPENUTUP

A. SimpulanDapat disimpulkan bahwa banyaknya sampah di lingkungan masyarakat Sutisna Senjaya diakibatkan oleh kurangnya kesadaran diri masyarakat dalam pentingnya kebersihan. Sampah-sampah tersebut akan membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Padahal jika masyarakat lebih peduli, sampah-sampah tersebut dapat diolah menjadi berguna kembali bahkan menjadi lebih berguna untuk kita semua.Akan tetapi, banyak yang tidak menyadari bahwa setiap hari masyarakat menghasilkan sampah, baik organik maupun non-organik. Kebanyakan masyarakat tidak mau untuk mengola sampah yang telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa hal itu sah-sah saja untuk dilakukan.

B. SaranOleh karena itu hendaknya kita sebagai masyarakat janganlah membuang sampah sembarangan agar jumlah sampah yang ada tidak meningkat, peran serta setiap masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi masalah sampah yang tak ada hentinya ini. Dan kita harus menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yang besar untuk masa depan, untuk itu kita harus menumbuhkan kreasi-kreasi baru dengan memanfaatkan sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Abas, Muhammad dkk. (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTS kelas VII Jilid I. Jakarta : Erlangga.Anonim.(2013). Permasalahan Sampah.Tersedia:[online] http://permasalahansampah.blogspot.com/2013/02/masalahsampah.html?m=1. Diakses pada : 30 November 2014, 23:20.Anonim.(2013). Pengertian Definisi Sampah. Tersedia: [online] http://carapedia.com/pengertian_definisi_sampah_info2152.html. Diakses pada :24 November 2014, 19:50.Anonim. (2013) kesehatan Lingkungan.Tersedia:[online]http://helpingpeopleideas.com/publicchealth/kesehatanlingkungan/?fdx_switcher=true. Diakses pada : 24 November 2014, 07:30.Ratih, Yohana. (2013). Permasalahan Sampah. Tersedia: [online] http://yohanaratihep.wordpress.com/2013/02/22/makalah-konsep-perilaku/. Diakses pada: 22 November 2014, 22:15.Windarsih.Gut.(2009). Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMA/MA kelas XI.Bandung: Pakar Raya.

RIWAYAT HIDUP

Ardan Syaiful Amri lahir di Tasikmalaya, pada tanggal 11 September 1995.Anak ke-2 dari 2 bersaudara dengan ayah bernama Maman dan ibu bernama Atikah. Hidup bersama orang tua di Jalan Benda Gg. Buntu No 60 RT/RW: 04/03 Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.Riwayat pendidikannya yaitu berasal dari SD Negeri Kahuripan IV Tasikmalaya pada tahun 2003 hingga tahun 2009.Kemudian diteruskan ke SMP Negeri 3 Tasikmalaya pada tahun 2009 hingga 2011.Dilanjutkan ke SMA Negeri 3 Tasikmalaya pada tahun 2011 hingga 2014.Sekarang tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Siliwangi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Geografi angkatan 2014.Organisasi yang pernah diikuti tidak banyak. Pernah menjadi pengurus dan menjadi ketua umum Ekstrakulikuler Sanggar Seni Oi Pertiwi pada periode 2012 hingga 2013 di SMA Negeri 3 Tasikmalaya.