Tantangan Industri Manufaktur - · PDF file4. Mencari alat kerja. 5. ... Gerakan mesin yang...
Transcript of Tantangan Industri Manufaktur - · PDF file4. Mencari alat kerja. 5. ... Gerakan mesin yang...
1Penelitian Operasional II
(TKI 226)Teknik Industri
UNIJOYO
Teknik Industri
UNIJOYO
1Sistem Manufaktur
(TKI 152)
Tantangan
Industri Manufaktur
Disampaikan oleh:
M. Imron Mustajib, S.T., M.T.
2Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
1. Askin, R.G., and Standridge, C.R., (1993), “Modeling and Analysis
of Manufacturing Systems”, John Wiley & Sons.
2. Hitomi, K., (1996), “Manufacturing System Engineering”, Taylor &
Francis.
3. Askin, R.G., and Standridge, C.R., (2002), “Design and Analysis of
Lean Production Systems”, John Wiley & Sons.
4. Groover, M.P.,(2001), “Otomation, Production System and
Computer Integrated Manufacturing”, Prentice Hall.
5. Singh, N., (1996), “Systems Approach to Computer-Integrated
Design and Manufakturing”, John Wiley & Sons.
6. Suzaki, K., (1993), “Tantangan Industri Manufaktur”, Productivity &
Quality Management Consultans
Referensi
3Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
3
Tujuan Instruksional
1. Memperkenalkan cara pikir sistemik terintegrasi
dan metoda keteknikindustrian dalam
memecahkan permasalahan dalam sistem
manufaktur
2. Mahasiswa dapat melakukan analisis dan
memodelkan sistem manufaktur
4Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pembahasan (1)
1. Mengilangkan Pemborosan.
2. Memenuhi Permintaan Beragam melalui
Kecepatan Set-up.
3. Peningkatan Kemampuan guna Fleksibilitas.
4. Perbaikan Proses untuk Peningkatan Produktivitas.
5. Penguatan Sistem Produksi.
5Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pembahasan (2)
6. Produksi tanpa Kerusakan Mesin.
7. Penjadwalan Produksi yang Stabil.
8. Perbaikan Melalui Standarisasi.
9. Pemasok sebagai Perluasan Pabrik.
10. Membangun Posisi Bersaing.
6Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
1. Mengilangkan Pemborosan
• Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan
(waste atau muda): “segala sesuatu yang berlebih di luar
kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen,
tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk
proses nilai tambah suatu produk”.
• Henry Ford: “Jika sesuatu tidak memberi nilai tambah,
itulah pemborosan”.
7Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemanfaatan Waktu Tenaga Kerja
Waktu
Waktu yang menghasilkan nilai tambah produk
Waste
Pemborosan:
1. Menunggu material
2. Mengawasi jalannya mesin
3. Menghasilkan cacat produksi
4. Mencari alat kerja.
5. Mengatasi kemacetan mesin
6. Membuat barang yang tidak
dibutuhkan.
7. Dll.
8Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemanfaatan Waktu Barang dan Material
Waktu
Waktu yang menghasilkan nilai tambah produk
Waste
Pemborosan:
1. Transportasi
2. Penumpukan
3. Pemeriksaan
4. Pengerjaan ulang
9Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemanfaatan Waktu Mesin dalam Pabrik
Waktu
Waktu yang menghasilkan nilai tambah produk
Waste
Pemborosan:
1. Gerakan mesin yang tak
perlu.
2. Waktu set-up.
3. Gangguan mesin.
4. Perawatan yang tak
produktif.
5. Menghasilkan barang cacat.
6. Memproduksi barang yang
tak dibutuhkan.
10Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Tujuh Jenis Pemborosan
11Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Overproduksi
1. Pemborosan ini disebabkan karena produk yang dibuat
melebihi jumlah yang dubutuhkan.
2. Jika terjadi pada saat demand sedang menurun,
dampaknya adalah kesulitan menyimpan produk yang
tidak terjual sebagai persediaan ekstra.
3. Pemborosan karena overproduksi juga disebabkan oleh
produksi yang dikerjakan sebelum waktunya.
12Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Dampak Overproduksi
13Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Waktu Menunggu
Sumber: Groover, M.P.,(2001)
14Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Transportasi
• Perencanaan yang buruk akan menyebabkan
kegiatan transportasi membengkak dan
penanganan barang yang berulang ulang.
• Terlebih jika material produksi ditangani secara
salah dan disimpan di tempat penyimpanan
sementara yang berpindah pindah.
15Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Proses
• Metode proses produksi dapat menjadi sumber
pemborosan yang seharusnya tidak perlu ada.
• Jika peralatan produksi kurang terawat atau
tidak siap pakai, maka operator harus
mengeluarkan usaha lebih banyak.
16Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Persediaan
• Pemborosan karena persediaan merupakan
dampak overproduksi.
17Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Persediaan Menyembunyikan Berbagai Masalah
Poor
Quality
Unreliable
Supplier
Machine
BreakdownInefficient
Layout
Bad
Design
Lengthy
Setups
18Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Tingkat Persediaan yang Rendah untuk Mengeksplorasi Masalah
Poor
Quality
Unreliable
Supplier
Machine
BreakdownInefficient
Layout
Bad
Design
Lengthy
Setups
19Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Teknik Menurunkan Tingkat Persediaan
1. Singkirkan barang-barang perediaan yang tidak
diperlukan.
2. Jangan memproduksi barang yang tidak diperlukan
untuk proses berikut (prinsip line balancing)
3. Jangan membeli/membawa barang dalam ukuran lot
besar (meskipun penghematan dari discount pembelian
jumlah besar mungkin lebih besar dari biaya
pemborosan karena persediaan)
4. Usahakan untuk memproduksi dalam lot kecil
(mengurangi waktu set up)
20Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Gerakan
Gerakan anggota tubuh, tidak berarti memberi
nilai tambah untuk pekerjaan.
21Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Pemborosan karena Cacat Produksi
1. Jika cacat produksi terjadi pada satu stasiun kerja
maka, operator pada stasiun kerja berikutnya harus
menunggu. Dengan demikian menambah ongkos
produksi dan memperpanjang leadtime.
2. Apabila cacat produksi terjadi, maka perlu kerja
tambahan untuk mereparasi produk. Otomatis jadwal
produksi juga terganggu.
22Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Contoh Prosedur yang Dilakukan Toyota untuk Meminimasi Pemborosan
Examples:
1. Just-In-Time Production System ( waste from 1)
2. JIT Reduces Unnecessary Inventories (waste form 5)
3. Perfect First-time Quality (waste form 7)
23Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Perfect First-Time Quality
1. In mass production, QC based on acceptable quality level (AQL)
2. JIT necessitates a zero defects level in parts, because if the part delivered to the downstream station is defective, production stops.
3. A single defect draws attention to the problem, forcing corrective action and permanent solution.
4. Workers inspect their own work, minimizing defects to the downstream station.
24Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
2. Memenuhi Permintaan Beragam melalui Kecepatan Set-up.
1. Siklus hidup produk pendek
2. Tuntutan kualitas tinggi
3. Keragaman produk tinggi
4. Konsumen sophisticated
5. Globalisasi pasar
25Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Reaksi Sistem Manufaktur (1)
Karakteristik yang
harus dimiliki oleh
sistem manufaktur
- responsiveness
- fleksibility
Memunculkan istilah yang disebut sebagai TIME BASED COMPETITION atau AGILE MANUFACTURING
• Performansi suatu sistem
manufaktur menjadi:
- Quality
- Cost
- Delivery
- Time-Inovatiness
26Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Contoh Kasus
• SONY membuat Walkman yang terdiri dari 250 model yang berbeda
dari 4 product platforms
categories evolve
27Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
• Teknologi mesin jam menjadi platform produk yang tidak terlalu
banyak diubah
• Disain menjadi identitas utama (fashioned product)
• Umur hidup pendek; kecepatan introduksi produk baru menjadi
keunggulan utama
Source: Toni Karjalainen
28Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Reaksi Sistem Manufaktur (2)
1. Mempersingkat leadtime dan mempercepat pemenuhan janji pengiriman barang.
2. Mengurangi waktu set-up.
3. Menurunkan batch (lot) produksi.
4. Menurunkan tingkat persediaan produksi.
5. Merubah sistem material handling untuk mengurangi resiko penyimpanan yang berlebihan.
29Sistem Manufaktur
(TKI 152)Teknik Industri
UNIJOYO
Contoh Reduksi Set-up pada Industri Manufaktur Jepang dan USA
(source: Suzaki, K., The New Manufacturing Challenge: Techniques for Continuous Improvement, Free Press, New York, 1987.)
Industry Equipment Type Setup Time before
Reduction
Setup Time after
Reduction
Percent
Reduction
Japanese
Automotive
1000 Ton Press 4 hours 3 minutes 98.7%
Japanese Diesel Transfer Line 9.3 hours 9 minutes 98.4%
U.S. Power Tool Punch Press 2 hours 3 minutes 97.5%
Japanese
Automotive
Machine Tool 6 hours 10 minutes 97.2%
U.S. Electric
Appliance
45 Ton Press 50 minutes 2 minutes 96.0%