TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT ATAS …repository.unika.ac.id/18980/1/18.C2.0053 DR. RETNO... ·...
Transcript of TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT ATAS …repository.unika.ac.id/18980/1/18.C2.0053 DR. RETNO... ·...
1
TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT ATAS KESELAMATAN
PASIEN DARI ASPEK KESIAPAN PELAYANAN IGD YANG
TERAKREDITASI PARIPURNA STUDI KASUS
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
TESIS
Uutuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajatsarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan Oleh:RETNO WIDHIASTUTI
Nim: 18.C2.0053
kepada
FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI
UNIKA SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018
1
TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT ATAS KESELAMATAN
PASIEN DARI ASPEK KESIAPAN PELAYANAN IGD YANG
TERAKREDITASI PARIPURNA STUDI KASUS
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
TESIS
Uutuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajatsarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan Oleh:RETNO WIDHIASTUTI
Nim: 18.C2.0053
kepada
FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI
UNIKA SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018
2
3
4
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan karunia-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan . Tesis ini
merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai derajat
Magister Hukum Kesehatan pada Fakultas Pascasarjana Magister Hukum
Kesehatan Universitas Soegijapranata
Tesis ini memberikan gambaran mengenai Tanggung Jawab Hukum Rumah
Sakit Atas Keselamatan Pasien dari Aspek Kesiapan Pelayanan IGD yang
teakreditasi Paripurna studi kasus RSI-Sultan Agung Semarang.
Sebagaimana diketahui bahwa tanggung jawab hukum rumah sakit Sultan
Agung, untuk mengetahui seberapa besar pihak manajeman dalam melakukan
pengawsan dan tindakan terhadap kejadian di pelayanan IGD yang berkaitan
dengan kinerja, pencapaian dan keselamatan pasien. Rumah Sakit Sultan Agung
adalah rumah sakit yang terakreditasi paripurna dimana standar pelayanan
sebagian besar sesuai standar IGD dan standar keselamatan pasien. Tanggung
jawab hukum ini berkaitan dengan SDM dan saran prasarana dalam mewujudkan
keselamatan pasien.
Penyelesaian penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr.F Ridwan Sanjaya, MS.IEC selaku Rektor UNIKA
Soegijapranata Semarang.
2. Dr. Marcella Elwina S, SH.CN. M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
dan Komunikasi UNIKA Soegijapranata Semarang.
3. Dr. Endang Wahyati Y, SH,MH, selaku Ketua Program Studi Magister
Hukum Kesehatan UNIKA Soegijapranata Semarang, yang telah
memberikan semangat dan kesempatan kepada penulis mengikuti sampai
terselesainya tesis.
6
4. Ignatus Hartyo Purwanto, SH,MH selaku sekretaris Program Studi
Magister Hukum Kesehatan UNIKA Soegijapranata Semarang.
5. Valentinus Suroto,SH.,M.Hum, selaku dosen pembimbing tesis yang
penuh pengertian dan kesabaran serta selalu memberikan dorongan,
semangat dan membimbing penulis sampai terselesainya tesis.
6. dr.Hadi Sulistyanto, Sp.PD.MH.Kes.,FINASIM, selaku dosen
pembimbing tesis yang penuh kesabaran dan semangat serta selalu
memberikan dorongan, semangat dan membimbing penulis sampai
terselesainya tesis.
7. Seluruh dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada
penulis selama kuliah di Program Studi Magister Hukum Kesehatan
UNIKA Soegijapranata Semarang.
8. Seluruh karyawan bagian adminitrasi yang banyak membantu penulis
selama kuliah.
9. Kepala Puskesmas Demak III yang telah member ijin untuk melanjutkan
kuliah di Program Studi Magister Hukum Kesehatan UNIKA
Soegijapranata Semarang.
10. Bundaku, Samijati yang telah memberikan dorongan dan dukungan serta
doa-doanya.
11. Suamiku, Mhd Rusydi, Spd,. S.kp,.MHKes, Bundaku, Samijati, anakku:
Aprilia Rizki Maharani, Fariz Akhdan Al Azmi dan Muhammad Rizky
Firmansyah yang selalu memberikan dorongan dan dukungan serta doa-
doanya.
12. Teman dan sahabat yang ikut mendorong dan pemberi semangat untuk
menyelesaikan tesis ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu memberi informasi, referensi dan masukan sehingga tulisan
ini dapat terselesaikan.
Semarang, 31 Juli 2018Retno Widhiastuti
NIM 18.C2.0053
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………..…………..ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………..……….… …iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. .vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...ix
ABSTRAK………………………………………………………………….......x
ABSTRACT………………………………………………………………….....xi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..…..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………... ..1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………..…9
C. Tujuan penelitian………………………………………………………….….9
D. Kegunaan Penelitian………………………………………………………..10
E. Kerangka Konsep Penelitian…………………………………………...……11
F. Metode Penelitian……………………………………………………….…..12
1. Metode Pendekatan………………………………………………….….12
2. Spesifikasi Penelitian……………………………………………….…...12
3. Variabel Pemikiran dan Definisi Operasional……………………....…..12
4. Obyek Penelitian………………………………………………………..13
5. Lokasi Penelitian………………………………………………………..13
6. Tehnik Pengambilan Sample……………………………………………13
7. Jenis Data……………………………………………………………….14
8. Metode Pengumpulan Data……………………………………………..16
9. Metode Analisa data……………………………………………….……17
10. Rencana Penyajian Tesis………………………………………………...18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….…...20
A. Rumah Sakit…………………………………………………………...….…20
8
B. Instalansi Gawat Darurat………………………………………………...….33
C. Keselamatan Pasien…………………………………………………………43
D. Hukum Perikatan………………………………….………………………...53
E. Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit…………………………………….61
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….…………………66
A. Kesiapan pelayanan IGD RSI-SA Semarang sebagai Rumah Sakit
terakreditasi paripurna dalam memenuhi Standar Keselamatan
Pasien…………………………………………………………………………66
1. Kesiapan SDM ……………………………………………………….…..72
2. Kesiapan Sarana Prasarana…………………………………………...…..75
B. Tanggung jawab hukum Rumah Sakit atas keselamatan
pasien berdasarkan aspek kesiapan pelayanan IGD………………………. 76
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………...……...85
A. KESIMPULAN…………………………………………………………........85
1. Kesiapan pelayanan IGD RSI-SA Semarang sebagai Rumah
Sakit terkareditasi paripurna dalam memenuhi Standar Keselamatan
Pasien……………………..………………………………………………85
2. Tanggung jawab hukum Rumah Sakit atas keselamatan
pasien berdasarkan aspek kesiapan pelayanan IGD………..…………87
B. SARAN………………………………………………………………………87
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..….90
Lampiran-lampiran
9
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penelitian
2. Surat Keterangan Penyelesaian Tesis
3. Kuesioner
4. Hasil Kuesioner
5. Pedoman interview dengan Direktur Pelayanan Medis
6. Pedoman interview dengan Kepala Pelayanan Medis
7. Pedoman interview dengan Kepala IGD
8. Pedoman interview dengan Koordinator IGD
10
ABSTRAKRumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Semarang merupakan rumah sakit
swasta yang terakreditasi paripurna. Salah satu pelayanan RSI-SA adalah pelayanan IGD,yang merupakan tolok ukur mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.Penelitian denganjudul”Tanggung jawab hukum rumah sakit atas keselamatan pasien dari aspek kesiapanpelayanan IGD yang terakreditasi paripurna studi kasus di RSI Sultan Agung Semarang”bertujuan untuk mengetahui kesiapan IGD RSI-SA Semarang sebagai rumah sakitterakreditasi paripurna dan tanggungjawab hukum rumah sakit dari aspek keselamatanpasien.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis, dengan spesifikasipenelitian deskriptif analitis merupakan gambaran dari semua pengamatan secarasistematis, dan metode pengambilan sampel yaitu tehnik non random sampling yaitupurposive sampling merupakan cara mengambil subyek didasarkan pada tujuan tertentudan metode analisa menggunakan analisa secara kualitatif.
RSI-SA Semarang sebagai rumah sakit yang terakreditasi paripurna dalammemberikan pelayanan IGD seharusnya telah sesuai standar IGD dan standarkeselamatan pasien sebagaimana ditentukan dalam peraturan Undang-Undang Nomor 29Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumah Sakit, Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan padaJaminan Kesehatan Nasional, dan Permenkes Nomor 012 Tahun 2012 tentangAkreditasi Rumah Sakit. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa masih ada standar IGDyang belum terpenuhi, yaitu untuk standar kesiapan pelaksanaan SDM pada dokterspesialis 4 besar (Dalam, Anak, Bedah dan Kandungan) hanya on call dan masih ada
sertifikat pelatihan ATLS/ACLS yang sudah tidak berlaku. Sedangkan sarana prasaranayang belum terpenuhi antara lain ruang khusus (Ruang HCU /Intermediate:, cardiac,pediatric dan neonatus) dan ruang luka.
Selain itu, di IGD RSI-SA Semarang pada tahun 2014 masih terjadi KTD. Namundalam kasus KTD ini, dokter tidak dapat digugat karena tindakan yang dilakukan doktersudah sesuai dengan standar profesi dokter, standar prosedur dan standar pelayanan.Pasien dalam kasus KTD di IGD RSI-SA Semarang, pembiayaannya menggunakanfasilitas BPJS Kesehatan sehingga pembiayaan pengobatan dan perawatan yang timbulakibat pemberian heparin bolus 60 uixKgBB kepada pasien juga ditanggung oleh BPJSkesehatan. Dan pemberian heparin tersebut sesuai standar pelayanan kefarmasian tahun2014, maka RSI-SA Semarang tidak dapat mempertanggungjawabkan secara perdatauntuk mengganti kerugian pasien tersebut. Dari aspek hukum adminitrasi masih kurangsiap SDM dan sarana prasarana pada IGD RSI-SA Semarang menjadi tanggungjawabmanajeman RSI-SA dan dapat diberikan sanksi berupa teguran, teguran tertulis ataudenda sesuai Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang RumahSakit
Kata kunci: Standar Pelayanan IGD, Tanggung jawab hukum rumah sakit, KesiapanSDM, Sarana prasarana, Standar pelayanan IGD
11
ABSTRACT
Sultan Agung Islamic Hospital (RSI-SA) Semarang is a fully accredited privatehospital. One of the services provided by RSI-SA is emergency service which is used as aquality benchmarkof health services provided by the hospital. This study was entitled"Hospital’sLegal Responsibility to the Patients’ Safety Seen from the PreparednessAspect of the Fully Accredited Emergency Unit: A Case Study of Sultan Agung IslamicHospital Semarang” Its objective was to find out the preparedness of the Emergency Unitof RSI-SA Semarang as a fully accredited hospital and to find out the hospital’s legalresponsibility to the patients’ safety.
This study applied socio-legal, had analytical-descriptive specification. It coveredthe whole description of all systematically observed. The sampling technique was non-random sampling that is purposive sampling meaning that the way of taking the sampleswas based on specific objectives. The data were then qualitatively analyzed.
RSI-SA Semarang as a fully accredited hospital in providing emergency servicesshould be in accordance with the emergency service standards and patients’safetystandards as regulated bythe Act Nr. 29 of 2004 on Medical Practices, the Act Nr. 44 of2009 on Hospitals, Minister of Health Regulation Nr. 71 of 2013 on Health Services onNational Health Insurance, and Minister of Health Regulation Nr. 012 of 2012 onHospital Accreditation. Of the results of the study there were some ER standards that hadnot been fulfilled, namely the standards of human resources readiness particularly theavailability of the 4 main specialists (internists, child, surgery and gynecologyspecialists). The existing ones were only “on call” beside there were still ATLS/ACLStraining certificates that were no longer valid. Besides, unaccomplished infrastructurefacilities cosisted of special rooms (HCU/intermediate rooms: general, cardiac, pediatricand neonatal) and for the wounded.
In addition, there was still a KTD at the ER Unit of RSI-SA in 2014. However, inthe case of KTD the doctors could not be sued because their acts had been in accordancewith the standards of the medical profession, procedural standards, including servicestandards. The patients of KTD at the ER of RSI-SA financially borne by BPJS of Healthso that the funding of treatment and care arising from the administration of 60 bolus ofheparin of uixKgBB to the patients would be borne by BPJS of Health. Since the heparingiving was in accordance with the pharmaceutical service standards of 2014, RSI-SAcould not be demanded to be civilly accountable, namely to compensate the patients. Seenfrom the administrative legal aspects the lack of human resources and infrastructurereadiness at the ER Unit of RSI-SA would be the RSI-SA management’s responsibilityand sanctions could be given in the forms of reprimands, warning letters or fines asregulated in the Article 29 paragraph (2) of the Act Nr. 44 of 2009 on Hospitals.
Keywords: ER Unit service standards, hospital’s legal responsibility, human resourcesreadiness, infrastructure facilities.