Pinggangku sakit

23
Pinggangku sakit

description

pinggangku sakit

Transcript of Pinggangku sakit

  • Pinggangku sakit

  • Learning objectiveMembuat genogram dan mandala of health(manfaat)Kesehatan dan penyakit akibat kerjaGizi seimbang(penanggulangan,PMT)Kriteria rumah sehatPeran dokter keluargaPencegahan dan penanganan

  • Mandala of health

  • Bahaya potensial di lingkungan kerjaFaktor fisik: suhu ekstrim,tekanan,radiasi dan gelombang elektromagnetik,getaran,bising,dllFaktor kimia: logam berat,silika,pestisida,gas beracun,dllFaktor biologis: virus,bakteri,jamur,parasit,dllFaktor psikologis: stress kerja,kerja yang monoton,beban kerja,dllFaktor ergonomi :postur tubuh,desain tempat kerja,posisi kerja,dllResiko kecelakaan kerja

  • Penyakit akibat kerja1.Faktor FisikSuara tinggi/bising : menyebabkan ketulianTemperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia.Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison DiseaseGetaran :menyebabkan Reynauds Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.2. Faktor Kimia Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan.Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosaMasuknya dapat secara akut dan secara kronisEfek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.

  • 3. Faktor Biologi:Viral Diseases : Rabies, HepatitisBakterial Diseases : Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, TetanusFungal Diseases : Dermatophytoses, HistoplasmosisParasitic Diseases : Ancylostomiasis, Schistosomiasis.4. Faktor Ergonomi/fisiologi:Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, kecelakaan.5. Faktor mental Psikologi:Akibat : Organisasi kerja (type kepemimpinan, Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan), Type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil)Manifestasinya berupa stress

  • B. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah.

  • Syarat Rumah Sehat Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829 / Menkes/SK/VII/1999 : a. Lokasi 1). Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya. 2). Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan. 3). Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan. b. Sarana dan Prasarana Lingkungan 1). Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan. 2). memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  • 3). Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan. Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat. Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman. Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan. 4). Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5). Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 6). Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7). Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya. 8). Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9). Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Menurut Winslow dan APHAMemenuhi kebutuhan fisiologis, antara lain : 1). Pencahayaan. a). Pencahayaan alamPencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar matahari, Cahaya matahari berguna selain untuk penerangan juga dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk, membunuh kuman- penyakit tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain. b). Pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi oleh : -Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit. -Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan. -Luas dan bentuk ruangan. -Penyebaran sinar dari sumber cahaya.

  • 2). Ventilasi (penghawaan) digunakan untuk pergantian udara, udara perlu diganti agar mendapat kesegaran badan,agar kuman-kuman penyakit dalam udara antara lain bakteri dan virus dapat keluar dari ruangan Syarat ventilasi:-Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5 % dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil 10% luas lantai-udara yang masuk bersih-temperatur dan kelembaman sedang-aliran udara jangan terlalu kencang-Udara yang masuk sesuai dengan jumlah penghuni

  • b.Memenuhi kebutuhan psikologis, antara lain : 1). Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni (Kepadatan hunian) .Kepadatan hunia di dalam rumah dapat menimbulkan efek negatif terhadap fisik, mental maupun moril bagi penghuninya. kepadatan memudahkan terjadinya penularan penyakit terutama melalui saluran pernafasan.

  • c. Mencegah penularan penyakit. Kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal bagi keluarga harus memperhatikan pula faktor-faktor yang mempengaruhi penularan penyakit bagi penghuninya, antara lain : 1). Bebas dari serangga dan tikus. Menghindari adanya kehidupan serangga (lalat, tikus dan kecoa), dengan cara atau usaha kebersihan dan kesehatan lingkungan di dalam dan di luar rumah. 2). Sampah jangan dibuang di tempat terbuka lebih dari 24 jam karena akan menyebabkan lalat dan tikus untuk bersarang. 3). Pembuangan tinja. Usahakan setiap rumah mempunyai jamban sendiri, selalu bersih dan tidak berbau (konstruksi leher angsa). Jarak cukup jauh dari sumber air dan letaknya di bagian hilir air tanah. WC harus selalu bersih, mudah dibersihkan, cukup cahaya dan cukup ventilasi

  • Peran dokter keluarga1) Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, 2) Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit, 3) Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, 4) Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, 5) Menangani penyakit akut dan kronik, 6) Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS

  • Penanggulangan gizi buruk-Dibagi menjadi 3:Peran keluargaPeran Masyarakat dan lintas sektorPeran pelayan kesehatan

  • -Peran Keluarga:Penyuluhan/Konseling Gizi: ASI eksklusif dan MP-ASI;Gizi seimbang; Pola asuh ibu dan anakPemantauan pertumbuhan anakPenggunaan garam beryodiumPemanfaatan pekaranganPeningkatan daya beli keluarga miskinBantuan pangan darurat: a. PMT balita, ibu hamil, b. Raskin

  • -Peran Masyarakat dan Lintas SektorMengaktifkan Posyandu: SKDNSemua balita mempunyai KMS, Penimbangan balita (D), Konseling, Suplementasi gizi, Pelayanan kesehatan dasarBerat badan naik (N) sehat dikembalikan ke peran keluargaBB Tidak naik (T1), Gizi kurang diberikan PMT Penyuluhan dan KonselingBerat badan Tidak naik (T2), BGM, Gizi buruk, sakit, dirujuk ke RS atau Puskesmas

  • -Peran Pelayanan KesehatanMengatasi masalah medis yang mempengaruhi gizi burukBalita yang sembuh dan perlu PMT, perlu dikembalikan ke Pusat Pemulihan Gizi untuk diberikan PMTBalita yang sembuh, dan tidak perlu PMT, dikembalikan kepada masyarakat

  • 7) Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS, 8) Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, 9) Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya, 10) Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, 11) Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, 12) Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

  • Penanganan kesehatan kerjaA.health promotionPenyuluhan dan pelatihan:-cara kerja yang baik-pemakaian alat pelindung yang benar

    B.Spesific protectionPengendalian teknis:subtitusi,isolasi,ventilasi,alat pelindung diriPengendalian administratif:rotasi,pembatasan jam kerja

  • C.Early diagnosis:Pemeriksaan pra-kerjaPemeriksaan berkalaSurveilansPemeriksaan lingkungan secara berkala

    D.Prompt treatmentPengobatan segera bila ditemukan adanya gangguan kesehatan pada pekerjaPengendalian segera di tempat kerja

  • E.Disability limitation&rehabilitation Evaluasi kecacatanEvaluasi kembali bekerjaMenyesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja Mengganti pekerjaan dengan kemampuan pekerja

    *