tanggung jawab dan tujuan audit

19
TANGGUNG JAWAB dan TUJUAN AUDIT ( Audit Responsibilities and Objectives )

Transcript of tanggung jawab dan tujuan audit

Page 1: tanggung jawab dan tujuan audit

TANGGUNG JAWAB dan TUJUAN AUDIT

( Audit Responsibilities and Objectives )

Page 2: tanggung jawab dan tujuan audit

I. Tujuan Pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan

• Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran , dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAPP).

• Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit:1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan

Page 3: tanggung jawab dan tujuan audit

II. Tanggung Jawab Manajemen• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,

menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan pundak auditor. Karena menjalankan bisnis sehari-hari, manajemen perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kewajiban, dan kuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya, pengetahuan auditor akan masalah ini serta pengendalian inertnal hanya terbatas pada pengetahuan yang diperolehnya selama audit. Manajemen puncak harus menjamin bahwa kebijakan mutu :

a) sesuai dengan tujuan dari organisasi,b) mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan secara berkelanjutan meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu,c) menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran-sasaran mutu,d) dikomunikasikan dan dimengerti dalam organisasi, dane) ditinjau untuk kesesuaian dari kelanjutannya.

Page 4: tanggung jawab dan tujuan audit

• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.

• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuanganberkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu.

Page 5: tanggung jawab dan tujuan audit

III. Tanggung Jawab Auditor

• Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperolehn kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kecurangan ataupun kekeliruan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, bahwa salah saji yang meterial dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak bahwa salah saji, apakah yang disebabkan kekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi.

Page 6: tanggung jawab dan tujuan audit

Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, karena beberapa alasan :

1. Sebagian bukti audit diperoleh dari pengujian sampel populasi seperti piutang usaha atau persediaan.

2. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.

3. Laporan keuangan yang disusun penuh oleh kecurangan sering kali sangat sulit, bahkan tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor, terutama bila ada kolusi di kalangan manajemen perusahaan.

Page 7: tanggung jawab dan tujuan audit

Auditor juga bertanggung jawab :• Tanggung jawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kekeliruan yang

material• Tanggung jawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kecurangan yang

material– Kecurangan yang berasal dari kecurangan Pelaporan Keuangan vs

Penggelapan Aktivitas• Tanggungjawab Auditor untuk menemukan tindakan yang ilegal

– Tindakan ilegal yang berpengaruh langsung– Tindakan ilegal yang tidak berpengaruh langsung– Pengumpulan bukti jika tidak terdapat alasan untuk mempercayai

munculnya berbagai tindakan ilegal yang tidak berpengaruh langsung

– Pengumpulan bukti serta berbagai tindakan lainnya jika terdapat alasan untuk mempercayai kemungkinan munculnya berbagai tindakan ilegal baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung

– Berbagai tindakan yang dilakukan ketika auditor mengetahui keberadaan tindakan ilegal

Page 8: tanggung jawab dan tujuan audit

IV. Siklus Laporan Keuangan• Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi

segmen-segmen atau komponen yang lebih kecil.• Pendekatan siklus digunakan untuk mensegmentasi audit. Caranya

dengan tetap mempertahankan hubungan yang erat antara jenis transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logikanya adalah hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan.

• Siklus laporan keuangan terdiri dari :1. Siklus pejualan dan penagihan2. Siklus akuisisi dan pembayaran3. Siklus penggajian dan personalia4. Siklus persediaan dan pergudangan5. Siklus akuisisi model dan pembayaran kembali

Page 9: tanggung jawab dan tujuan audit

Gambar hubungan di antara siklus transaksi

Page 10: tanggung jawab dan tujuan audit

V. Menetapkan Tujuan Audit• Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang

paling efektif dan efisien untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait. Beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi :

1. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (transaction-related audit objectives), untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dilakukan telah dicatat dengan tepat.

2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balance-related audit objectives), untuk memastikan saldo suatu akun.

3. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure related audit objectives), untuk penyajian dan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan

Page 11: tanggung jawab dan tujuan audit

VI. Asersi Manajemen• Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau

diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan. Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip GAAP karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan keuangan.Terdapat 3 kategori asersi:1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan

Page 12: tanggung jawab dan tujuan audit

VII. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi

• Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten yang diisyaratkan oleh standar pekerjaan lapangan ketiga, dan memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas transaksi sesuai dengan penugasan audit. Enam tujuan audit umum yang dapat diterapkan pada setiap kelas transaksi :

1. Kejadian – Transaksi yang dicatat memang ada2. Kelengkapan – Transaksi yang terjadi telah dicatat..3. Keakuratan – Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang

benar.4. Posting dan Keikhtisaran – Transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam

file induk dan diikhtisarkan dengan benar.5. Klasifikasi – Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah

diklasifikasikan secara tepat.6. Penetapan Waktu – Transaksi dicatat pada tanggal yang benar.

Page 13: tanggung jawab dan tujuan audit

Tujuan audit khusus

• Sesudah tujuan audit umum ditentukan, maka tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi untuk setiap kelas transaksi yang material dapat dikembangkan. Setidaknya 1 tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi harus disertakan pada setiap tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi, kecuali auditor yakin bahwa tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tersebut.

Page 14: tanggung jawab dan tujuan audit

VIII. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo

• Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Pertama, tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti piutang usaha dan persediaan, bukan kelas transaksi seperti transaksi penjualan dan pembelian persediaan. Kedua, ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

• Delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo adalah sebagai berikut :

1) Eksistensi – Jumlah yang tercantum memang ada.2) Kelengkapan – Jumlah yang ada telah dicantumkan.3) Keakuratan – Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar.

Page 15: tanggung jawab dan tujuan audit

4) Klasifikasi – jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.

5) Cutoff – transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat.

6) Hubungan yang rinci (Detail Tie-In) – Rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total buku besar.

7) Nilai yang dapat direalisasi – Aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah yang diestimasi akan direalisasi.

8) Hak dan Kewajiban.

Tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan saldo :Minimal akan terdapat satu tujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo untuk masing-masing tujuan audit umum yang terkait dengan saldo, kecuali jika auditor meyakini bahwa suatu tujuan audit umum yang terkait dengan saldo tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tertentu.

Page 16: tanggung jawab dan tujuan audit

XI. Tujuan Audit Yang Berkaitan Dengan Penyajian Dan Pengungkapan

• Tujuan audit ini biasanya identik dengan asersi manajeman untuk penyajian dan pengungkapan. Konsep yang diterapkan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo juga berlaku untuk tujuan audit ini.

Page 17: tanggung jawab dan tujuan audit

X. Bagaimana Tujuan Audit Dipenuhi

• Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit.Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti suatu proses audit, yaitu metodologi yang telah didefinisikan dengan baik untuk menata audit guna memastikan bahwa bukti yang diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi.Jika klien merupakan sebuah perusahaan publik, auditor juga harus membuat rencana untuk memenuhi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan pelaporan tentang keefektifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Page 18: tanggung jawab dan tujuan audit

Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi pendekatan yang akan digunakan auditor :

1. Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi tanggung jawab profesional auditor.

2. Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.

Empat Fase Audit Laporan Keuangan :Fase I. Merencanakan dan merancang pendekatan audit.Fase II. Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian

substantif atas transaksi.Fase III. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian

saldoFase IV. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.

Page 19: tanggung jawab dan tujuan audit

TERIMA KASIH