Tanaman hias

15
TANAMAN HIAS KRISAN Klasifikasi Tanaman Krisan Bunga Krisan yang dikenal dengan nama crhysantemum, yaitu bahasa Yunani yang mempunyai arti Kuning megah. Tanaman Krisan memiliki klasifikasi sebagai berikut. Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Klas : Dicotiledonae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Crhysantemum Spesies : Crhysantemum morifolium Ramat, Crhysantemum indicium, Crhysantemum roseum, Crhysantemum maximum, Crhysantemum coccineum, dan lain-lain.

Transcript of Tanaman hias

Page 1: Tanaman hias

TANAMAN HIAS

KRISAN

Klasifikasi Tanaman Krisan

Bunga Krisan yang dikenal dengan nama crhysantemum, yaitu bahasa Yunani yang mempunyai

arti Kuning megah. Tanaman Krisan memiliki klasifikasi sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Klas : Dicotiledonae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Crhysantemum

Spesies : Crhysantemum morifolium Ramat, Crhysantemum indicium, Crhysantemum

roseum, Crhysantemum maximum, Crhysantemum coccineum, dan lain-lain.

Page 2: Tanaman hias

Tanaman Krisan

Tanaman Krisan (crhysantemum) merupakan tanaman yang mempunyai potensi untuk

dikembangkan dalam skala komersial terutama sebagai tanaman hias dalam pot maupun bunga

potong.Tanaman Krisanthemum yang tertua adalah Tanaman Krisanthemum Cina yang

bentuknya mirip dengan bunga daisy di Cina juga. Tanaman Krisanthemum Cina tersebut telah

dikultivasikan sekitar 2,500 tahun sebelum diperkenalkan ke Eropa dan sekarang bunga seruni

ini telah banyak ditanam di negara Barat dan Eropa bahkan Tanaman Krisan ini diangkat

menjadi bunga nasional negara Jepang. Tanaman Krisan masih tergolong ke dalam famili yang

sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili Asteraceae.

Bentuk daun krisan seperti (Chrysantemum Morifollium), khususnya pada bagian tepinya

tampak bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling pada cabang atau

batangnya.

Batang Tanaman Krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun demikian,

jika dibiarkan tumbuh terus maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan warnanya menjadi

hijau kecokelat-cokelatan.

Akar dari Tanaman Krisan juga dapat menyebar ke semua arah dengan ke dalaman 30 cm hingga

40 cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang kurang baik.

Misalnya, keadaan pengairan yang jelek, kandungan unsur Aluminium dan mangan dalam tanah

yang tinggi dan tanah yang terlalu masam atau pH rendah.

Bunga Krisan memiliki banyak variasi kelopak, yaitu tunggal dan pertumpuk dengan ukuran

kecil hingga ukuran sangat besar. Bunga Krisan tumbuh tegak pada ujung tanamandan tersusun

dalam tangkai (tandan) berukuran pendek sampai panjang. Bunga Krisan memiliki berbagai

bentuk yang menarik. Bunganya Beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa

golongan sebagai berikut.

Page 3: Tanaman hias

a. Tunggal

Pada setiap tangkai hanya memiliki satu kuntum bunga. Piringan dasar bunganya sempit dan

sususnan mahkotabunganya hanya satu lapis.

b. Anemone

Helai bunganya berbebntuk lebar, sekilas mirip dengan bunga tunggal. Namun, piringan dasar

bunganya lebih tebal dan lebih lebar.

c. Besar

Di setiap tangkainya hanya terdapat satu kuntum. Tetapi ukurannya besar yaitu dapat mencapai

10 cm. Oleh karena itu, piringan dasar tidak kelihatan. Mahkota bunganya memiliki banyak

variasi, anatara lain melekuk ke dalam atau ke luar. Pipih, panjang, bebrbentuk sendok, dan lain-

lain.

d. Pompon

Karakteristik bentuk bunga pompon adalah bulat mirip bola. Mahkota bunga menyebar kesegala

penjuru.. Piringan dasar dari mahkota tidak tampak.

e. Dekoratif

Penampilan bunga krisan ini memang sangat dekoratif. Bunganya bebrbentuk bulat seperti bola.

Mahkota bunganya bertumpuk-tumpuk rapat, di tengah pendek dan semakin ke tepi semakin

panjan. Piringan dasar bunga tidak tampak.

Berkat teknik disbudding, jumlah kuntum bunga dibuat hanya satu yang kemudian dikenal

dengan krisan standar atau krisan tunggal. Contohnya, krisan shamrock, dark red pompon. Regal

mistdan Borholm.

Page 4: Tanaman hias

Berdasarkan kuntum bunganya, krisan pun ternyata juga memiliki karakter masing-masing.

Anatara lain sebagai berikut.

a. Spray

Setiap tangkai memiliki sekitar 10 hingga 20 kuntum bunga. Namun, ukuran diameternya kecil-

kecil, yaitu sekitar 2 – 3 cm. Contoh krisan jenis spray antara lain krisan Puma, Granada,

Salmon, Klondike, dan sebagainya.

b. Standar

Setiap tangkai memiliki 1 kuntum bunga dan biasanya berukuran besar.

Selain aneka bentuk bunga tersebut, dikenal pula bentuk (tipe) bunga yang lain, antara lain :

a. Spoon, Bunga Krisan yang helainya berbentuk seperti sendok.

b. Spider, yang helai bunganya berbebtuk ramping dan seolah-olah seperti Laba-laba.

c. Quill, yang helainya beberbentuk seperti bulu ayam.

d. Incurve, yang helainya melengkung ke dalam, tersusun rapat, dan membentuk kepala

membulat.

e. Laciniated, helai bunganya berbentuk langsing dengan ujung terbelahtetapi saling melekuk

membentuk tabung.

f. Hairy, bentuk helainya menyerupai rambut.

g. Thistle, helai bunganya rambing, menggulung, namun bagian ujungngnya tetap membuka

sehingga mirip lubang kecil.

h. Cascade, helai bunganya panjang dan menjuntai.

i. Japanese, helai bunganya panjang da menyebar ke semua arah.

j. Ekhebisi, bunganya berbentuk bulat besar dengan helai bunga menyebar ke segala arah.

k. Reflex, helai bunga melengkung ke luar.

l. Reflexing incurve, helai bunganya berbentuk mirip dengan incurve tetapi, lebih melekuk.

Page 5: Tanaman hias

Jenis dan Varietas Tanaman Krisan

Terdapat lebih dari sekitar seribua varietas krisan yang dikenal dan tersebar di seluruh dunia.

Awalnya krisan dibudidayakan di Jepang. Bahkan menjadikan krisan sebagai simbol kekaisaran

Jepang dan disebut sebagai Queen of the East. Kemudian beberapa waktunya barulah menyebar

ke Eropa lalu ke seluruh Asia. Tanaman Krisan baru masuk ke Indonesia pada abad ke- 17 dan

baru dikembangkan pada tahun 1940 di Cianjur, Lembang, Cisarua, Brastagi dan Bandungan.

Ahli peneliti utama pada Balai Penelitian Tanaman Hias Departemen Pertanian di Segunung,

kecamatan Pacet, Cianjur telah berhasil menemukan 19 varietas baru krisan yang telah

dikembangkan para petani. Berdasarkan hasil persilangan dua varietas tua dari Belanda bernama

Town Talk dengan Saraswati di Instalasi Penelitian Tanaman Hias di Cipanas telah diperoleh

dua jenis bunga terbagus dan diberi nama Pus[ita Kencana serta Puspita Nusantara.

Krisan bukanlah tanaman asli Indonesia maka keberhasilan pembentukan biji untuk mendapat

varietas unggul sulit tecapai. Di luar negeri pemuliaan bunga krisan membutuhkan rumah kaca

yang suhunya sudah diatur 17º C dengan penyinaran penuh selama 15 jamper hari.

Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida yang berasal dari Belanda,

Jepang dan Amerika Serikat. Tanaman krisan yang ditanam di Indonesia antara lain sebagai

berikut.

1.Krisan Lokal (Krisan Kuno)

Krisan lokal berasal dari luar negeri, tetapi telah beradaptasi dengan lingkungan tropis Indonesia.

Ciri-cirinya anatara lain sifat hidupnya di hari netral dan siklus hidupnya antar 7-12 bulan dalam

satu kali penanaman. Salah satu contohnya adalah Crhysantemum maximum.

2. Krisan Introduksi (Krisan Modern atau Krisan Hibrida)

Ciri khas Krisan Introduksi antara lain sifat hidupnya berhari pendek, siklus hidupnya

relatif singkat. Dan bersifat sebagai tanaman annual. Salah satu contohnya adalah

Chrysanthemum indicum hybr.

Page 6: Tanaman hias

3. Krisan Produk Indonesia

Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas telah melepas varietas Krisa buatan Indonesia, yaitu

varietas Balitji 27.108, 27.177, 28.7 dan 30.13A.

Dengan sarana penelitian, dapat diteliti berbagai varietas krisan. Proses perkawinan

bunga krisan hingga menjadi tunas bunga membutuhkan waktu setahun. Selama masa

pertumbuhan, biji bunga hasil pemulian diletakan di media sekam bakar (kulit padi) bercampur

humus bambudan tanah yang disterilisasi. Karena Krisan merupakan tanaman hari pendek maka

biji harus diterangi lampu untuk merangsang pertumbuhannya. Setelah terangsang

pertumbuhannya lampu dimatikan.

Ada dua jenis krisan yang umum dibudidayakan oleh petani, yaitu krisan standar dan

krisan spray. Krisan standar digolonkan menjadi dua macam, yaitu :

a. Krisan Standar Hibrida

Karakteristik sistem budidaya krisan standar hibrida adalah jumlah bunganya hanya 1

kuntum pada satu tangakainya, bunganya bermekaran secara kompak, semourna dengan diameter

8 – 12 cm dan beraneka ragam warna. Selain itu bunga dan daun bebas dari serangan hama

penyakit.

b. Krisan Standar Lokal

Ciri-ciri dari krisan standar lokal antara lain:

Jumlah bunga 2 – 3 kuntum/ tangkai.

Diameter bunga antara 12 – 15 cm.

Panjang tangkai bunga antara 70 – 80 cm.

Mekar bunga kurang kompak.

Bunganya hanya berwarna kuning dan putih.

Tidak bebas dari serangan hama dan penyakit.

Kesegaran bunga tidak lama, yaitu hanya mencapai 5 hari.

Page 7: Tanaman hias

Tanaman hias krisan dapat menjadi tanaman musiman (annual) jika siklus hidupnya hanya

sampai bunga dan dapat menjadi tanaman tahunan jika selama hidupnya dapat memanen bunga

berkali-kali.

Jenis-jenis yang merupakan jenis paling digemari Chrysanthemum maximum, Chrysanthemum

carinatum, Chrysanthemum segetum, Chrysanthemum inodorum serta jenis-jenis krisan

bercabang.

a. Chrysanthemum segetum

Jenis krisan ini memiliki tinggi sekitar 50 cm. Bunga-bunga muncul pada umu 3 bulan sesudah

disemaikan. Lamanya bunga bertahan pada pohon hingga 2 bulan. Bentuk bunganya adalah

cakram dengan warna kuning dan di tengahnya berwarna gelap. Tanaman krisan Ini dapat

diperbanyak melalui biji, setek batang atau setek umbi akar. Jika bijinya disimpan dalam tempat

kering dapat bertahan hingga beberapa tahun tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.

b. Chrysanthemum inodorum

Jenis krisan ini mempunyai tinggi sekitar 35 cm dan mulai bermunculan bunga pada bulan ke 3

setelah disemaikan. Lamanya berbunga hingga 2 bulan. Jika diperbanyak melalui biji, krisan

tumbuh 2 minggu setelah disemaikan. Jika bijinya disimpan dalam tempat kering dapat bertahan

hingga beberapa tahun tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.

c. Chrysanthemum carinatum

Bunga Chrysanthemum carinatum berbentuk cakram yang memiliki tiga warna melinkar dengan

pusatnya berwarna gelap. Warna bunganya beragam. Perbanyakan melalui biji dapat tumbuh

rata-rata 2 minggu setelah disemaikan.

d. Chrysanthemum maximum

Jenis Chrysanthemum maximum ini bertipe lockenpopf. Tinggi tanaman krisan ini mencapai 1

meter. Bunganya bertangkai panjang dan tegas bentuk cakram berwarna putih. Tanaman ini

Page 8: Tanaman hias

digunakan sebagai penghias kebun atau taman, penghias pinggiran pagar tembok maupun sebagi

bunga potong.

e. Jenis-Jenis Krisan Bercabang

Krisan yang mempunyai banyak cabang dan ranting. Akibatnya, akan terbentuk rangkaian bunga

yang membulat. Bunganya beraneka ragam dan berbentuk cakram atau bersusun. Contohnya

Crhysanthemum koreanum.

Beraneka ragam tanaman krisan yang lain, antara lain Chrysanthemum bloemen. Chrysanthemum

achilleifolium, Chrysanthemum coronarium, Chrysanthemum nankinensis, Chrysanthemum

leucoanthemum, Chrysanthemum

paludosum, Chrysanthemum pacifium Nakai, Chrysanthemum japonense Nakai var. asizuriense

Kitam, Chrysanthemum oxeye daisy dan Chrysanthemum siwogiku Kitam.

Syarat Tumbuh Tanaman Krisan

Iklim

1. Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan air

hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi,

penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik.

2. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya

dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah tengah

malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m 2 dan lampu

dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan

sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.

3. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26 derajat C.

Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat C.

4. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar

bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%, diimbangi

dengan sirkulasi udara yang memadai.

Page 9: Tanaman hias

5. Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa

antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam bangunan tertutup,

seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2, hingga mencapai kadar yang

dianjurkan.

Media Tanam

1. Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan

drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit.

2. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5 - 6,7.

Ketinggian Tempat

ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700–1200 m di atas permukaan

laut

Cara Memperbanyak Tanaman Krisan

1. Pembibitan

Page 10: Tanaman hias

a. Persyaratan Bibit :

Bibit diambil dari induk sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari

hama dan penyakit dan komersial di pasar.

1. Penyiapan Bibit: Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan

anakan, setek pucuk dan kultur jaringan.

-Bibit asal anakan

-Bibit asal stek pucuk : Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih tunas pucuk

yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun

dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut, langsung semaikan atau disimpan

dalam ruangan dingin bersuhu udara 4 derajat C, dengan kelembaban 30 % agar tetap

tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa

lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.

-Penyiapan bibit dengan kultur jaringan : Tentukan mata tunas atau eksplan dan ambil

dengan pisau silet, stelisasi mata tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL) selama 10 menit,

kemudian bilas dengan air suling steril. Lakukan penanaman dalam medium MS berbentuk

padat. Hasil penelitian lanjutan perbanyakan tanaman krisan secara kultur jaringan:

1. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter

ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk pertumbuhan tunas dan akar

eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29 hari, sedangkan perakaran 26 hari.

2. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter

ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi medium tidak

merangsang pemunculan akar.

3. Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg kinetin/liter

ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter pada eksplan varietas Sandra

untuk membentuk akar pada umur 21-31 hari. Penyiapan bibit pada skala komersial

dilakukan dengan dua tahap yaitu:

a. Stok tanaman induk :

Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak mungkin sebagai

bahan tanaman Ditanam di areal khusus terpisah dari areal budidaya. Jumlah

Page 11: Tanaman hias

stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah

direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan selama

4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk. Pemeliharaan

kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari

mulai 23.30–03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.

b. Perbanyakan vegetatif tanaman induk.

1. Pemangkasan pucuk, dilakukan pada umur 2 minggu setelah bibit ditanam,

dengan cara memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh

sepanjang 0,5-1 cm.

2. Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat merangsang

pertumbuhan tunas ketiak sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan

tumbuh sepanjang 15-20 cm atau disebut cabang primer.

3. Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer dilakukan

pemangkasan pucuk sepanjang 0,5-1 cm, pelihara tiap cabang sekunder

hingga tumbuh sepanjang 10-15 cm.

2. Teknik Penyemaian Bibit

a. Penyemaian di bak : Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak berukuran lebar

80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya bak berkaki

tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang berlebihan. Medium semai berupa pasir steril hingga

cukup penuh. Semaikan setek pucuk dengan jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm, sebelum

ditanamkan diberi Rotoon (ZPT). Setelah tanam pasang sungkup plastik yang transparan di

seluruh permukaan.

b. Penyemaian kultur jaringan : Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian beisi

medium berpasir steril dan bersungkup plastik tembus cahaya.

Pemeliharaan

Page 12: Tanaman hias

Untuk pemeliharaan, penyiraman dilakukan dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola lampu

untuk pertumbuhan vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau

penyakit. Buka sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari

sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di ruangan aseptik,

setelah bibir berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke lapangan terbuka.

Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai dan bibit

dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10 cm.

Hama dan Penyakit

a. Hama

1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)

o Gejala: memakan dan memotong ujung batang tanaman muda, sehingga pucuk

dan tangkai terkulai.

o Pengendalian: mencari dan mengumpulkan ulat pada senja hari dan semprot

dengan insektisida.

2. Thrips (Thrips tabacci)

o Gejala: pucuk dan tunas-tunas samping berwarna keperak-perakan atau kekuning-

kuningan seperti perunggu, terutama pada permukaan bawah daun.

o Pengendalian: mengatur waktu tanam yang baik, memasang perangkap berupa

lembar kertas kuning yang mengandung perekat, misalnya IATP buatan Taiwan.

3. Tungau merah (Tetranycus sp)

o Gejala: daun yang terserang berwarna kuning kecoklat-coklatan, terpelintir,

menebal, dan bercak-bercak kuning sampai coklat.

o Pengendalian: memotong bagian tanaman yang terserang berat dan dibakar dan

penyemprotan pestisida.

4. Penggerek daun (Liriomyza sp) :

o Gejala: daun menggulung seperti terowongan kecil, berwarna putih keabu-abuan

yang mengelilingi permukaan daun.

Page 13: Tanaman hias

o Pengendalian: memotong daun yang terserang, penggiliran tanaman, dengan

aplikasi insektisida.

b. Penyakit

1. Karat/Rust

o Penyebab: jamur Puccinia sp. karat hitam disebakan oleh cendawan P

chrysantemi, karat putih disebabkan oleh P horiana P.Henn.

o Gejala: pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat/hitam dan terjadi

lekukan-lekukan mendalam yang berwarna pucat pada permukaan daun bagian

atas. Bila serangan hebat meyebabkan terhambatnya pertumbuhan bunga.

o Pengendalian: menanam bibit yang tahan hama dan penyakit, perompesan daun

yang sakit, memperlebar jarak tanam dan penyemprotan insektisida.

2. Tepung oidium

o Penyebab: jamur Oidium chrysatheemi.

o Gejala: permukaan daun tertutup dengan lapisan tepung putih. Pada serangan

hebat daun pucat dan mengering.

o Pengendalian: memotong/memangkas daun tanaman yang sakit dan

penyemprotan fungisida.

3. Virus kerdil dan mozaik

o Penyebab: virus kerdil krisan, Chrysanhenumum stunt Virus dan Virus Mozaoik

Lunak Krisan (Chrysanthemum Mild Mosaic Virus).

o Gejala: tanaman tumbuhnya kerdil, tidak membentuk tunas samping, berbunga

lebih awal daripada tanaman sehat, warna bunganya menjadi pucat.

o Penyakit kerdil ditularkan oleh alat-alat pertanian yang tercemar penyakit dan

pekerja kebun.

o Virus mosaik menyebabkan daun belang hijau dan kuning, kadang-kadang

bergaris-garis.

o Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, mencabut tanaman yang sakit,

menggunakan alat-alat pertanian yang bersih dan penyemprotan insektisida untuk

pengendalian vektor virus.

Page 14: Tanaman hias

Kegunaan Tanaman Krisan

Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai tanaman hias. Manfaat lain dari tanaman

ini adalah sebagai obat tradisional dan penghasil racun serangga.

1. Tanaman Krisan sebagai Tanaman Hias

Bunga Krisan sering digunakan sebagai bunga potong dalam berbagai kegiatan. Bahkan uniknya

warna bunga krisan dapat dikaitkan dengan makna kegiatan itu sendiri.

Sebagai tanaman hias (bunga hias), krisan di Indonesia digunakan sebagai bunga potong dan

bunga pot.

2. Tanaman Krisan sebagai Penghasil Racun Serangga

Tanaman Krisan jenis Chrysanthemum cinerariafolium VS mengandung zat pyrethrin. Zat

pyrethrin sangat beracun bagi aneka macam serangga, tetapi tidak merupakan racun bagi

binatang yang berdarah panas. Zat pyrethrin dapat digunakan antara lain sebagai campuran

bahan pembuatan obat nyamuk.

3. Tanaman Krisan sebagai Tanaman Obat.

Selain menjadi tanaman hias dan Racun serangga Tanaman Krisan juga dapat bermanfaat

sebagai tanaman obat tradional. Bunga krisan yang telah dikeringkan akan berkhasiat dalam

menyembuhkan panas dalam dan menyerap racun dalam tubuh.

Bunga krisan yang dikeringkan dapat dijadikan teh. Ramuan teh bunga krisan ini dapat

menyegarkan tenggorokan, memperindah bentuk tubuh, memulihkan kesehatan, serta baik untuk

menjaga kesehatan mata. Bunga krisan juga dapat melancarkan peredaran darah.

SEKIAN

HASANUDDIN/1021150

Page 15: Tanaman hias