tambahan penanganan keracunan
-
Upload
novia-hergiani -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of tambahan penanganan keracunan
-
8/17/2019 tambahan penanganan keracunan
1/4
a Kalsium Dinatrium Edetat
Mekanisme kerja
Efek farmakologis CaNa2EDTA disebabkan oleh ikatannya dengan logam divalen dan
trivalen dalam tubuh. Ion logam bebas (baik eksogen maupun endogen dengan afinitas tinggi
terhadap CaNa2EDTA akan menggantikan kalsium dari ikatannya! dan dieksresi. "enelitian
pada tikus menun#ukan bah$a pemberian CaNa2EDTA memobilisasi logam %n! &n dan 'e.
CaNa2EDTA digunakan sebagai terapi utama dalam pengobatan intoksikasi "b
keberhasilannya sebagian disebabkan oleh kapasitas "b menggeser kalsium dari khelat.
&eningkatnya mobilisasi dan eksresi "b menun#ukan bah$a "b dapat bereaksi dengan EDTA.
)ebaliknya *g tidak bereaksi terhadapnya! meskipun data invitro menun#ukan bah$a *g dapat
menggeser kalsium dari CaNa2EDTA. *g tidak berikatan dengan EDTA! mungkin karena
ikatan *g sangat kuat dengan gugus +)* atau mengalami sekuesterisasi dalam kompartementubuh yang tidak dapat dipenetrasi CaNa2EDTA.
Tulang merupakan sumber utama dari "b yang diikat oleh CaNa2EDTA. )etelah kelasi
ini p, mengalami redistribusi dari #aringan lunak ketulang (-una$an! )ulista -an.! 2//.
Toksisitas
"emberian 0epat Na2EDTA dapat menyebabkan tetani hipokalsemia! tetapi infus yang
lambat (kurang dari /1 mg permenit pada orang normal sama sekali tidak menimbulkan ge#ala
hipokalsemia karena adanya persediaan kalsium ekstravaskular. )ebaliknya! CaNa 2EDTA dapat
diberikan se0ara intravena dalam #umlah relatif besar tanpa menimbulkan efek yang merugikan!
karena perubahan kadar kalsium dalam plasma dan seluruh tubuh dapat diabaikan.
Efek toksik CaNa2EDTA terutama terhadap gin#al. elainan yang terlihat berupa
vakuolisasi hidrops! hilangnya brushborder dan degenerasi sel tubuli proksimal. Cedera tubuli
dapat ditimbulkan oleh CaNa2EDTA atau Na2EDTA dosis tinggi. "erubahan dalam tubuli distal
dan glomeruli tidak begitu men0olok. Efek terhadap gin#al biasanya reversibel! dan kelainan ini
segera hilang setelah pemberian obat dihentikan. Toksisitas ini mungkin berhubungan dengan
le$atnya se#umlah besar logam yang diiikat melalui tubuli dalam $aktu relatif singkat selama
terapi. Disosiasi kelat dapat ter#adi karena adanya kompetisi terhadap ligan se0ara fisiologis
atau karena adanya perubahan p* dalam sel lumen tubuli. Akan tetapi! mekanisme toksisitas
yang lebih mungkin! adalah interaksi antara kelator dengan logam endogen dalam sel tubuli
proksimal.
Efek samping lain yang berhubungan dengan penggunaan CaNa2EDTA antara lain
malaise! letih dan rsa haus berlebihan yang disusul oleh demam. *al ini dapat disertai oleh
mialgia berat! sakit kepala bagian prontal! anoreksia! mual dan muntah! meningkatnya
frekuensi dan keinginan berkemih. Efek samping lain ialah bersin! penyumbatan hidung dan
lakrimasi! glukosurya! anemia! dermatitis dengan gambaran mirip kelainan kulit karena akibat
-
8/17/2019 tambahan penanganan keracunan
2/4
kekurangan vitamin ,3! penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik! meman#angnya $aktu
protombin! dan inversi gelombang T dari E- (-una$an! )ulista -an.! 2//.
Indikasi
"enggunaan CaNa2EDTA untuk pengobata intoksikasi berbagai logam sudah dibahas
diatas. elasi dengan EDTA selain mengikat logam berat #uga mengikat Ca24
. alsium ini
merupakan salah satu komponen atheros0leroti0plakue! sehingga timbul spekulasi bah$a
EDTA dapat menghilangkan Atheros0leroti0plakue. )etelah menelaah semua literatur ilmiah
tentang masalh ini dengan seksama! American Heart Association (A*A menyimpulkan
bah$a penggunaan EDTA untuk menghilangkan atherosclerotic plaque tidak terbukti se0ara
ilmiah! sehingga tidak mengan#urkan untuk pengobatan aterosklerosis (-una$an! )ulista -an.!
2//.
b Dimerkaprol
Mekanisme Kerja
Efek farmakologi ,A5 adalah hasil pembentukankompleks kelasi antara gugus sulfhidril
dengan logam. 6eaksi ,A5 dengan *g! emas dan arsen diharapkan membentuk kompleks yang
stabil untuk meningkatkan eliminasi logam tersebut.
Didalam tubuh! kompleks kelasi dapat mengalami disosiasi dan ,A5 teroksidasi. )elain
itu! ikatan sulfur7logam men#adi labil dalam 0airan tubuh yang asam! dan ini meningkatkan
toksisitas logam7logam tersebut terhadap gin#al. 8leh karena itu! pengaturan dosis diran0ang
untuk mempertahankan kadar ,A5 dalam plasma yang memadai agar membentuk kompleks
(,A59logam 29/ yang lebih stabil dan eksresinya 0epat.
,A5 #auh lebih efektif bila diberikan segera setelah pa#anan terhadap logam! karena ,A5
lebih efektif men0egah hambatan en:im bergugus +)* daripada mengaktifkannya kembali.
"rinsip terapi ini dilakukan untuk penggunaan semua kelator.
,A5 mengantagonis efek biologis logam terutama arsen! emas dan *g yang membentuk
merkaptid dengan gugus +)* selular yang esensial. ,A5 #uga digunakan dalam kombinasi
dengan CaNa2EDTA untuk mengobati kera0unan "b. Intoksikasi selenit! yang mengoksidasi
en:im bergugus +)*! tidak dipengaruhi oleh ,A5 (-una$an! )ulista -an.! 2//.Toksisitas
"emberian ,A5 pada manusia menghasilkan berbagai efek samping yang biasanya lebih
banyak menimbulkan rasa kha$atir tetapi tidak serius! $alaupun demikian efek samping ini
menun#ukan bah$a #umlah ditiol yang dapat diberikan harus dibatasi. 6eaksi terhadap ,A5
ter#adi pada kira7kira 1; pasien yang menerima 1 mg
-
8/17/2019 tambahan penanganan keracunan
3/4
ulangan yang sama (1 mg
-
8/17/2019 tambahan penanganan keracunan
4/4
Deferoksamin sukar diabsorpsi setelah pemberian oral sehingga diperlukan pemberian
se0ara parenteral. Deferoksamin mengalami metabolisme oleh pengaruh en:im plasma! tetapi
0aranya belum #elas. 8bat ini mudah dieksresi bersama urin.
Deferoksamin bisa menimbulkan reaksi alergi misalnya pruritus! edema! ruam kulit dan
reaksi anafilaksik. Efek samping lainnya meliputi disuria! sakit perut! diare! demam! keram
kaki dan takikardi. adang7kadang dilaporkan ter#adinya katarak. ontraindikasi penggunaan
deferoksamin meliputi kehamilan! insufisiensi gin#al! dan anuria (-una$an! )ulista -an.!
2//.