Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

download Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

of 23

Transcript of Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    1/23

    http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-

    perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-

    lakip-k-l

    BAGIAN 1 LAKIPLAK! K/L

    Laporan kiner#a unit organisasi pemerintah diwu#udkan dalam bentuk laporan

    akuntabilitas kiner#a instansi pemerintah kementerian negara/lembaga $LAK! K/L%.

    !eraturan &enteri 'egara !enda(agunaan Aparatur 'egara dan )e*ormasi +irokrasi

    'omor 2, ahun 2010 men(atakan laporan akuntabilitas kiner#a adalah laporankiner#a tahunan (ang berisi pertanggung#awaban kiner#a suatu instansi dalam

    menapai tu#uan/sasaran strategis instansi. Laporan ini berisi ikhtisar penapaian

    sasaran (ang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kiner#a dan dokumen

    perenanaan.

      LAK! K/L dihasilkan dari sistem akuntabilitas kiner#a instansi pemerintah

    $AK!%. AK! diimplementasikan seara sel* assesment oleh masing-masing

    instansi pemerintah. engan demikian berarti instansi pemerintah seara mandiri

    merenanakan melaksanakan mengukur dan memantau kiner#a serta melaporkankepada instansi (ang lebih tinggi.

    valuasi atas LAK!

    !elaksanaan AK! pada suatu instansi memerlukan adan(a evaluasi dari pihak

    independen untuk memperoleh umpan balik dalam rangka meningkatkan

    akuntabilitas dan kiner#a instansi pemerintah. u#uan evaluasi akuntabilitas instansi

    pemerintah menurut !er&enpan dan )+ 'omor 20 ahun 2013 tentang !erubahanLampiran !er&enpan dan )+ 'omor 2 ahun 2012 tentang !etun#uk !elaksanaan

    valuasi Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah meliputi empat hal. !ertama

    memperoleh in*ormasi tentang implementasi sistem AK!. Kedua menilai

    akuntabilitas kiner#a instansi pemerintah. Ketiga memberikan saran perbaikan

    untuk peningkatan kiner#a dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.

    Keempat memonitor tindak lan#ut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumn(a.

    http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-lhttp://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-lhttp://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-lhttp://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-lhttp://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-lhttp://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20424-korelasi-opini-audit-bpk-atas-lkkl-dengan-hasil-evaluasi-lakip-k-l

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    2/23

    valuasi ini menakup evaluasi atas penerapan AK! dan evaluasi atas penapaian

    kiner#a.

      valuasi LAK! K/L dilakukan oleh Kementerian !enda(agunaan Aparatur

    'egara dan )e*ormasi +irokrasi. valuasi ini meliputi evaluasi atas komponen AK!

    dan penilaian dan pen(impulan. valuasi atas komponen AK! terdiri dari

    perenanaan kiner#a pengukuran kiner#a pelaporan kiner#a evaluasi kiner#a

    internal dan penapaian kiner#a. !enilaian komponen aspek meliputi aspek

    perenanaan dengan bobot 35 pengukuran kiner#a dengan bobot 205 pelaporan

    kiner#a dengan bobot 15 evaluasi kiner#a dengan bobot 105 dan apaian kiner#a

    dengan bobot 205. !en(impulan atas hasil evaluasi LAK! dilakukan dengan

    men#umlahkan semua komponen. 'ilai akhir dari pen#umlahan komponen akan

    digunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas kiner#a instansi pemerintah

    dengan kategori sebagai berikut:

    Korelasi Antara 6pini Audit +!K atas LKKL dengan asil valuasi LAK! K/L

    etiap tahun K/L wa#ib men(usun LKKL dan LAK!. LKKL disusun dengan

    menggunakan sistem akuntansi instansi $A% sedangkan LAK! K/L disusun dengan

    menggunakan sistem akuntabilitas kiner#a instansi pemerintah $AK!%. LKKL diaudit

    oleh +!K dan mendapatkan hasil berupa opini audit. LAK! K/L dievaluasi oleh

    Kemenpan dan )+ dan mendapatkan hasil evaluasi atas LAK! K/L tersebut. 6pini

    audit +!K atas LKKL berhubungan dengan penilaian kewa#aran laporan keuangan

    K/L sedangkan evaluasi LAK! K/L berhubungan dengan penilaian penerapan AK!

    dan apaian kiner#a K/L.

      8apaian kiner#a K/L tentun(a tidak dapat dilepaskan dengan proses

    pengelolaan keuangan (ang dilakukan selama melakukan kegiatan penapaian

    target kiner#an(a. 9alaupun kedua #enis hasil penilaian ini dihasilkan dari proses

    (ang berbeda dan dilakukan oleh pihak (ang berbeda seharusn(a K/L memperoleh

    hasil (ang se#alan. Apabila laporan keuangann(a dinilai baik seharusn(a

    pengelolaan AK! dan apaian kiner#an(a #uga baik. al ini disebabkan komponenpenilaian evaluasi LAK! (ang bobotn(a tinggi adalah perenanaan kiner#a dan

    apaian kiner#a. Kedua hal ini mempun(ai hubungan (ang kuat dengan pengelolaan

    keuangan dan anggaran.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    3/23

      +an(ak penelitian (ang sudah dilakukan untuk membuktikan bahwa opini

    audit mempun(ai korelasi dan mempengaruhi apaian kiner#a terutama kiner#a

    keuangan organisasi. !enelitian tersebut ban(ak dilakukan pada organisasi di sektor

    swasta. +erdasarkan uraian ini maka pertan(aan penelitian (ang dikembangkan

    adalah Apakah terdapat korelasi antara opini audit +!K atas LKKL dengan hasil

    evaluasi LAK! K/L

    Arens Alvin A. an ames K. Loebbeke. 1,,1. Auditing !endekatan erpadu. disi

     er#emahan. !enerbit alemba mpat akarta.

    +astian ndra. 2010. Akuntansi ektor !ublik uatu !engantar. !enerbit rlangga.

    &ardiasmo. 2004. Akuntansi ektor !ublik. !enerbit Andi ;og(akarta.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    4/23

    !eraturan &enteri 'egara !enda(agunaan Aparatur 'egara dan )e*ormasi 'omor

    2, ahun 2010 tentang !edoman !en(usunan !enetapan Kiner#a dan !elaporan

    Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah.

    !eraturan &enteri !enda(agunaan Aparatur 'egara dan )e*ormasi +irokrasi 'omor

    2 tahun 2012 tentang !etun#uk !elaksanaan valuasi Akuntabilitas Kiner#a nstansi

    !emerintah.

    !eraturan &enteri !enda(agunaan Aparatur 'egara dan )e*ormasi +irokrasi 'omor

    20 tahun 2013 tentang !erubahan Lampiran !eraturan &enteri !enda(agunaan

    Aparatur 'egara dan )e*ormasi +irokrasi 'omor 2 ahun 2012 tentang !etun#uk

    !elaksanaan valuasi Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah.

    http//www.menpan.go.id

     AKA)A ? &enteri !enda(agunaan Aparatur 'egara dan )e*ormasi +irokrasi

    $!A')+% ;udd( 8hrisnandi mengingatkan agar instansi pemerintah segera

    men(erahkan Laporan Kiner#a tahun 201. elain itu #uga diminta melakukan

    penilaian kesiapan dan kema#uan re*omasi birokrasi seara mandiri.

     erkait pembangunan @ona integritas menu#u wila(ah bebas dari korupsi $9+K% dan

    9ila(ah +irokrasi +ersih &ela(ani $9++&% Kementerian !A')+ #uga minta agar

    disampaikan instansi pemerintah men(ampaikan unit (ang sudah dipersiapkan tim

    penilai internaln(a.

    &elalui urat no. +/1030/&.!A')+/02/201> ;udd( mengungkapkan bahwa laporan

    kiner#a kementerian/lembaga ini akan digunakan sebagai bahan pen(usunan

    laporan kiner#a instansi pusat setelah direviu oleh +adan !engawasan Keuangan

    dan !embangunan $+!K!%.

    urat tertanggal 1 ebruari 201> itu ditu#ukan kepada para &enteri Kabinet Ker#a

    !anglima ' KA!6L) aksa Agung para Kepala L!'K para pimpinan

    Kesekretariatan Lembaga 'egara Lembaga 'on truktural Bubernur +upati dan

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    5/23

    9alikota. embusan surat itu disampaikan kepada 9akil !residen selaku Ketua

    Komite !engarah )e*ormasi +irokrasi 'asional $K!)+'%.

    eputi )e*ormasi +irokrasi Akuntabilitas Aparatur dan !engawasan Kementerian

    !A')+ &. ;usu* Ateh menambahkan pen(ampaian laporan kiner#a untuk

    kementerian/lembaga paling lambat tanggal 2, ebruari 201> sedangkan untuk

    pemerintah daerah harus sudah diterima pada tanggal 31 &aret 201>. !en(usunan

    laporan kiner#a tersebut mengau pada !eraturan &enteri !A')+ 'o. 3/2014

    tentang !etun#uk eknis !en(usunan !er#an#ian Kiner#a.

    iungkapkan kepada seluruh kementerian/ lembaga dan pemerintah provinsi

    Kementerian !A')+ diminta segera melakukan penilaian kesiapan dan kema#uan

    pelaksanaan re*ormasi birokrasi sampai dengan tahun 201 seara mandiri

    $!&!)+% berdasarkan !eraturan &enteri !A')+ 'o. 14/2014. Casil penilaian itu

    sela#utn(a disampaikan seara online kepada eputi bidang )+ Kunwas selaku

    Ketua

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    6/23

    alam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan (ang lebih

    berda(aguna berhasil guna bersih dan bertanggung#awab dipandang perlu adan(a

    pelaporan AK!

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    7/23

    K< pada tingkat Kementerian 'egara/ epartemen/L!' adalah ndikator asil

    $6utome% sesuai dengan kewenangan tugas dan *ungsi.

    K< pada tingkat selon adalah ndikator hasil $6utome% dan atau keluaran

    $6utput% setingkat lebih tinggi dari keluaran $6utput% unit ker#a dibawahn(a.

    K< pada tingkat selon sekurang-kurangn(a adalah ndikator keluaran $6utput%.

    +ahan-bahan dan data untuk pen(usunan pelaporan kiner#a bersumber:

    1. okumen )!&'

    2. okumen )enstra

    3. Kebi#akan . ata statistik

    7. Kela@iman pada bidang tertentu dan perkembangan ilmu pengetahuan

    ndikator Kiner#a

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    8/23

    E !en(usunan dokumen !enetapan Kiner#a

    E !elaporan Akuntabilitas Kiner#a

    E valuasi Kiner#a

    E !emantauan dan pengendalian Kiner#a

    LAK! (ang selama ini disusun dan disa#ikan seara terpisah dengan laporan

    keuangan harus disusun dan disa#ikan seara terintegrasi dengan laporan

    keuangan sehingga memberi in*ormasi (ang komprehensi* berkaitan dengan

    keuangan dan kiner#a. !entingn(a LAK! berman*aat bagi dilaksanakann(a

    valuasi Kiner#a. ungsi Laporan Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah $LAK!%

    antara lain:

    1. &edia hubungan ker#a organisasi

    2. &edia akuntabilitas

    3. &edia in*ormasi umpan balik perbaikan kiner#a

    4. LAK! sebagai nstrumen !eningkatan Kiner#a +erkesinambungan:

    Ation artin(a LAK! sebagai bahan untuk perbaikan kelembagaan

    ketatalaksanaan peningkatan sumber da(a manusia akuntabilitas dan pela(anan

    publi.

    !lan artin(a LAK! sebagai sebagai bahan dalam men(usun )enstra )enana Ker#a ahunan !enetapan Kiner#a untuk tahun (ang akan dating.

    8hek maksudn(a LAK! dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau

    kegagalan dalam penapaian tu#uan dan sasaran organisasi.

    o artin(a LAK! sebagai alat dalam melaksanakan memantau mengukur kiner#a

    kegiatan suatu instansi.

    al-hal (ang harus termuat dalam Laporan Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah

    $LAK!%:

    LAK! men(a#ikan in*ormasi kiner#a berupa hasil pengukuran kiner#a evaluasi dananalisis akuntabilitas kiner#a termasuk menguraikan keberhasilan dan kegagalan

    hambatan/kendala permasalahan serta langkah-langkah antisipati* (ang akan

    diambil.

    isertakan uraian mengenai aspek keuangan (ang seara langsung mengaitkan

    hubungan antara anggaran negara (ang dibelan#akan dengan hasil atau man*aat

    (ang diperoleh $akuntabilitas keuangan% .

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    9/23

    iuraikan #uga seara singkat )enstra dan )en#a tahun bersangkutan beserta

    sasaran (ang ingin diapai pada tahun itu dan kaitann(a dengan apaian tu#uan

    misi dan visi.

    Adapun tu#uan dari analisis kiner#a antara lain:

      &engenali kendala dan permasalahan (ang dihadapi

      &enilai eFsiensi penggunaan sumber da(a dalam menghasilkan output

      &enilai e*ektivitas penapaian hasil $outome% terhadap renana

      &enilai apakah kualitas hasil telah memenuhi keinginan/kepuasan stakeholders

      &enilai apakah penapaian output dan outome sesuai dengan waktu (ang

    ditetapkan

    Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah $AK!% mendorong nstansi *okus pada

    !enapaian asaran. alam upa(a !enapaian asaran perlu sebuah Alat

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    10/23

    E &emberikan n*ormasi (ang lebih &emadai dalam menun#ang !roses

    !engambilan KeputusanG

    E &eningkatkan !eman*aatan Alokasi umber a(a (ang tersediaG

    E ebagai asar !eningkatan &utu n*ormasi mengenai !elaksanaan Kegiatan

    organisasiG

    E &engarahkan pada asaran dan u#uan organisasi.

    )e*erene:

    !ermenpan 'omor 2, ahun 2010 entang !edoman !en(usunan !enetapan Kiner#a

    an !elaporan Akuntabilitas Kiner#a nstansi !emerintah

    !eraturan !emerintah 'omor = ahun 200> tentang !elaporan Keuangan dan

    Kiner#a nstansi !emerintah

    +ABA' 3 ''DASAR / PERTIMBANGAN PEMBERIAN INSENTIF

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    11/23

    1.  Kehadiran.

      istem ini mendasarkan besar keiln(a insenti* pada ban(akn(a #umlah hari

    kehadiran dalam satu bulan. Artin(a lembaga menghargai #erih pa(ah

    pegawai (ang bersedia untuk datang ke kantor pada #am atau waktu (ang

    telah ditentukan tanpa memandang apa (ang diker#akan ? dan apa hasil

    ker#a ? pegawai tadi saat berada di kantor.

      istem ini selama ini diterapkan di lingkungan !erw. LA' awa +arat dengan

    pertimbangan untuk me-ningkatkan kedisiplinan pegawai sekaligus sebagai

    wu#ud komitmen lembaga untuk memperbaiki kese#ahteraan pegawai.

      a(angn(a sistem ini mengandung beberapa kele-mahan antara lain: 1%

    pegawai enderung berusaha untuk memperoleh tun#angan hek lok

    seara penuh meskipun tingkat kehadirann(a tidak penuh G 2% tidakmen#amin bahwa setiap pegawai selalu ada pada #am ker#a G 3% membuka

    kemungkinan ter#adin(a ketidakadilan pada sebagian pegawai G 4% lebih

    dikaitkan kepada aspek tun#angan semata dari pada pembinaan kedisiplinan

    sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penilaian kiner#a dan

    motivasi pegawai.

      istem ini dapat dipertahankan sepan#ang telah ada instrumen pelengkap

    untuk menilai prestasi pegawai. isamping itu sistem ini hendakn(a tidak

    dikaitkan dengan kebi#akan insenti* lain $misaln(a mobil #emputan%.

    2.  Prestasi.

      istem ini mendasarkan besar keiln(a insenti* pada un#uk ker#a

    $ performance% dan hasil ker#a $output % pegawai baik seara individual

    maupun kolegial. 6leh karena itu sistem ini sebenarn(a merupakan sistem

    (ang paling adil dan mampu merangsang semangat kompetisi diantara

    pegawai.

      !ras(arat (ang dibutuhkan adalah adan(a uraian tugas individu / unitstandar prestasi ker#a serta alat ukur dan mekanisme pengukurann(a.

      i lingkungan !erwakilan LA' awa +arat belum terdapat pras(arat diatas

    sehingga perlu segera dilakukan ka#ian dan analisis mengenai hal tersebut.

      istem ini hendakn(a di#alankan simultan dengan program pembinaan

    kepegawaian. Artin(a dalam hal seorang pegawai menun#ukkan kiner#a atau

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    12/23

    prestasi (ang rendah harus ada tindakan / kebi#akan pimpinan untuk segera

    mengatasin(a bukan dengan ara tidak memba(ar insenti* semata kepada

    pegawai (ang bersangkutan. ebab tidak diberikann(a insenti* kepada

    pegawai (ang berprestasi kurang tidak 

    identik  dengan penalty atau punishment .

    3.  Beban Kerja.

      istem ini mendasarkan besar keiln(a insenti* pada berat ringan atau

    ban(ak sedikitn(a peker#aan dan tanggung #awab seorang pegawai.

      !ras(arat (ang dibutuhkan adalah adan(a alat ukur dan mekanisme

    pengukuran beban ker#a seara in-dividual maupun kolegial. a(angn(a di

    lingkungan !erwakilan LA' awa +arat belum memilikin(a sehingga #ika

    sistem ini akan digunakan perlu dilakukan ka#ian dan analisis mengenai hal

    tersebut.

      istem ini ukup adil namun seara kelembagaan mengandung sedikit

    kelemahan (akni memperlihat-kan adan(a pembagian ker#a $distribution of 

    work % (ang kurang merata diantara pegawai. al ini sekaligus menun#ukkan

    adan(a kesen#angan kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi

    dalam penapaian tu#uan organisasi.

      ehubungan dengan hal diatas sistem ini akan sangat e*ekti* #ika

    sebelumn(a telah terdapat pembagian peker#aan dan tanggung #awab (ang

    relati* merata di kalangan pegawai.

     4.  Sosial.

      istem ini mendasarkan besar keiln(a insenti* pada pertimbangan

    stratiFkasi pendapatan pegawai. Artin(a pegawai (ang memiliki penghasilan

    rendah se(og(an(a mendapatkan prioritas dalam mendapatkan insenti*.

      isamping itu pemberian insenti* dapat diberikan sewaktu-waktu pada saatterdapat peristiwa tertentu (ang dialami pegawai $misaln(a pernikahan

    anggo-ta keluarga meninggal khitanan anak ulang tahun dsb% sehingga

    membutuhkan bantuan.

      istem ini sangat baik diberikan sebagai pelengkap sistem insenti* (ang lain.

    Artin(a sistem insenti* sosial ini han(a bersi*at kasuistis dan kontingensial.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    13/23

    .  Kontribusi !egawai terhadap Lembaga.

    ering ter#adi seorang pegawai memiliki #aringan ker#a dengan instansi diluar LA'

    (ang kemudian men#alin ker#asama program antar lembaga. alam kasus seperti

    ini lembaga akan mendapatkan kontribusi keuangan dari program ker#asama antar

    lembaga tadi sehingga sudah sepatutn(a memberikan bagian insenti* kepada

    pegawai (ang bersangkutan.

    WAKTU / FREKUENSI PEMBAYARAN INSENTIF

    1.  Bulanan.

    !emba(aran insenti* dilakukan setiap awal tengah atau akhir bulan. al ini sangat

    membantu kondisi keuangan pegawai mengingat #umlah ga#i (ang diterima seara

    umum kurang memadai. Konseku-ensin(a #umlah insenti* tidak sebesar dibanding

     #ika insenti* diba(arkan tiga bulanan atau tahunan. Kele-mahann(a adalah #ika

    sistem insenti* menggunakan dasar prestasi sebab prestasi pegawai belum begitu

    nampak dalam #angka waktu satu bulan.

    2.  Triwulanan.

    !emba(aran insenti* (ang dilakukan setiap tiga bulanan ini sebenarn(a lebihrasional dibanding insenti* bulanan mengingat graFk prestasi pegawai telah dapat

    diketahui seara lebih akurat. isamping itu #umlah insenti* (ang diterima akan

    lebih besar dibanding insenti* bulanan.

    3.  Tahunan.

    !emba(aran insenti* tahunan ini sangat baik dilakukan sebagai pelengkap insenti* 

    lain $bulanan / triwulanan% dan tidak dikaitkan dengan tinggi rendahn(a kiner#a

    pegawai melainkan lebih sebagai wu#ud kepedulian dan kebersamaan lembaga

    atas pengabdian pegawai selama 1 tahun ber#alan. nsenti* ini khususn(a bisa

    diberikan #ika terdapat Csisa anggaranD atau semaam < dari berbagai kegiatan.

     4.   Akhir Kegiatan.

    !emba(aran insenti* (ang dilakukan setiap selesain(a suatu kegiatan / program ini

    sebenarn(a sangat menerminkan rasa keadilan. 'amun mengingat tidak semua

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    14/23

    pegawai terlibat dalam setiap kegiatan maka akan terbuka kemungkinan tidak

    meratan(a insenti* disamping akan menimbulkan peluanggap antar unit. 6leh

    karena itu insenti* akhir kegiatan ini ukup di#adikan pelengkap bagi insenti* lain.

    5.  Speial !o"ent #$ltah% &ikah% dll'.

    !emba(aran insenti* untuk peristiwa khusus ini sangat penting dilakukan untuk

    menun#ukkan perhatian lembaga terhadap peristiwa-peristiwa (ang bersi*at pribadi

    $ privacy %. nsenti* ini sangat memungkinkan #ika di#adikan sebagai kegiatan (ang

    melekat pada program ub +agian Kepegawaian dengan meman*aatkan sumber

    Anggaran )utin.

     

    BENTUK  INSENTIF

    1.  $ang.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    15/23

    +entuk insenti* ini belum pernah diberikan di lingkungan !erwakilan LA' awa +arat

    keuali antar #emput. !adahal bentuk-bentuk (ang lain dapat pula diadakan

    mengingat *rekuensin(a (ang sangat #arang / sedikit. al ini bisa ditem-puh dengan

    ara men(isihkan sebagian anggaran pro(ek / rash program atau khusus dibia(ai

    dari anggaran rutin dan di#adikan sebagai kegiatan (ang melekat pada program

    ker#a ub +agian Kepegawaian. ika bentuk insenti* ini akan dimunulkan (ang

    terpenting adalah membuat aturan main atau prosedur pemilihan pegawai (ang

    berhak mendapatkan insenti*.

     

    SUMBER PEMBIAYAAN INSENTIF

    1.   Anggaran +utin.Anggaran rutin ini merupakan sumber (ang pa-ling rasional untuk memba(ar

    tun#angan/insenti* terutama (ang bersi*atbulanan. alam hal ini ub +agian

    Kepegawaian hendakn(a men(usun program ker#a tentang peningkatan

    kese#ahtera-an pegawai (ang akan dibia(ai dari anggaran )utin. engan kata lain

    pemberian insenti* merupakan kegiatan (ang melekat pada program ub +agian

    Kepegawaian. Keuntungan lain dari sumber ini adalah bahwa pemberian insenti* 

    dapat ber#alan seara teratur tanpa membebani pengelola keuangan untuk menari

    dana taktis.

    2.   Anggaran ,Pro-ek.

    Anggaran pro(ek ini dapat men#adi alternati* sumber pembia(aan insenti*

    khususn(a bagi pegawai (ang terlibat dalam pro(ek (ang ber-sangkutan. isamping

    itu sumber pro(ek sangat memungkinkan untuk memba(ar tun#angan / insenti* 

    (ang bersi*at kegiatan.

    3.  /rash Progra".

    umber ini paling Jeksibel dalam arti dapat di#adikan sumber untukmembia(ai se"ua bentuk insenti* dan dapat diberikan kapan sa#a. Kelemahann(a

    anggaran ini merupakan sumber non budgeter (ang #umlahn(a tidak dapat

    dipastikan sehingga men(ulitkan pengelola keuangan untuk menggali /

    men(ediakann(a.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    16/23

     4.  Swadana $nit.

    umber ini dapat di#adikan alternati* peningkat-an kese#ahteraan pegawai ketika

    sumber lain tidak memungkinkan. ana dari sumber ini dapat digalang dengan ara

    iuran / men(isihkan sebagian pendapatan sebagai kas /kencleng unit.

    Kelemahann(a unit (ang memiliki ban(ak kegiatan akan mampu memberi

    tun#angan (ang lebih besar kepada sta*n(a dibanding unit lain (ang kurang

    memiliki kegiatan. Artin(a akan timbul kesen#angan antar unit #ika tidak diatur

    sistem ross subsidi.

    REKOMENDASI

    1.  &engingat bahwa masing-masing sistem pemba(aran insenti* memiliki keuntungandan kelemahan maka sebaikn(a dibuat suatu sistem gabungan $variasi% agar dapat

    dihindarkan kelemahan (ang ada pada masing-masing sistem tersebut. engan

    kata lain sistem pemberian insenti* tidak bersi*at tunggal baik bentukn(a

    *rekuensin(a sistemn(a maupun sumber pembia(aann(a.

    2.  Karena si*atn(a (ang variati* tersebut maka dasar atau pertimbangan utama (ang

    hendakn(a dipakai adalah prestasi ker#a tanpa mengabaikan dasar pertimbangan

    (ang lain. alam hal ini seorang pegawai akan memperoleh insenti* optimal #ika :

    arat 1 : pegawai tersebut menun#ukkan skala prestasi individual (ang tinggi / baik.

    arat 2 : pegawai tersebut menun#ukkan skala prestasi kolegial (ang tinggi / baik.

    arat 3 : pegawai tersebut memiliki beban ker#a minimal sama dengan bulan / triwulan

    (ang lalu.

    arat 4 : pegawai tersebut memenuhi kewa#iban hadir minimal =0 persen.

    3.  +esaran insenti* disarankan tidak terlalu tinggi $namun #uga tidak terlalu rendah%.

     ;ang terpenting #ustru *rekuensi (ang ukup sering (ang didukung oleh sumber

    pembia(aan (ang beragam. al ini mengandung konsekuensi perlun(a pengaturanwaktu / pen#adualan insenti* bentuk insenti* dan sumber pembia(aann(a.

    4.  ub +agian Kepegawaian hendakn(a membuat renana program dan kegiatan

    tentang Cpeningkatan kese#ahteraan pegawaiD serta kebutuhan anggaran dan

    sumber pembia(aann(a. al ini dimaksudkan agar pengelola keuangan tidak

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    17/23

    dibebani dengan kewa#iban menggalang dana seara rash program dalam rangka

    memberi tun#angan / insenti* kepada pegawai.

    Kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi pada dasarnya adalah prestasi para

    anggota organisasi itu sendiri mulai dari tingkat eksekutif sampai pada pegawai

    operasional. Sumber daya manusia merupakan aset vital pada hampir semua

     jenis organisasi. Oleh karena itu, upaya memperbaiki kinerja organisasi tidak

    mungkin dapat berhasil jika perilaku para pegawai tidak diarahkan dengan baik.

    Informasi hasil pengukuran kinerja dapat dijadikan feedback  (umpan balik untuk

    mengarahkan perilaku pegawai ini menuju perbaikan kinerja

    selanjutnya. Feedback  ini memuat informasi objektif mengenai kinerja individual

    dan kolektif.

    Feedback  merupakan langkah dasar dalam upaya perbaikan kinerja. !erdapat

    dua fungsi utama feedback , yaitu"

    #.  Instructional .

    Feedback  berfungsi sebagai dasar dalam pemberian instruksi (pengarahan

    ketika kita mengklarifikasi peranan atau mengajarkan perilaku yang baru untuk

    mendukung perbaikan kinerja.

    2.  Motivational.

    Feedback  berfungsi sebagai alat pemotivasi para pegawai karena informasikinerja yang disampaikan sebagai acuan dalam

    pemberian reward dan punishment .

    Jika seseorang memperoleh dan menerima  feedback  atas pekerjaannya merupakan bentuk 

    upaya instropeksi melihat kelemahan dan kemampuan yang dimilik. Semakin banyak 

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    18/23

    anggota organisasi yang mendapatkan feedback  maka akan lebih baik. Hal ini

    karena feedback  mempunyai pengaruh positif atas kinerja.

    Sumber feedback  terdiri dari tiga komponen"

    #.  !eman kerja$satu team ( peer , atasan, bawahan dan pihak luar.

    %.  !ugas dan kewajiban yang dibebankan (task)

    &.  'irinya sendiri (self)

     da tiga aspek penerima membutuhkan perhatian yaitu"

    1.  Karakteristik penerima.

    Karakteristik personalitas. da seseorang yang aktif mencari

    informasi feedback namun ada juga seseorang yang tidak aktif bahkan

    menghalangi perolehanfeedback . Individu yang mempunyai karakteristik

    personalitas self-esteem tinggi danself efficacy  yang rendah biasanya tidak aktif 

    mencari feedback .

    2.  Persepsi penerima feedback.

    )ada umumnya orang cenderung menerima feedback  positif lebih akurat

    dibanding menerima feedback negatif.

    3.  Evaluasi kognitif penerima feedback.

    Orang yang menerima feedback  akan mengevaluasi keakuratan dan kredibilitas

    sumber feedback , kewajaran sistem yang ada, kinerja dibandingkan imbalan

    yang diterima dan juga kelayakan standar.

    )erubahan )erilaku

    Setelah pihak penerima mendapatkan feedback  ada beberapa kemungkinan

    perubahan perilaku yang bisa muncul. )erubahan perilaku ini tidak semuanya

    dapat mendukung perbaikan kinerja. *eberapa hasil perubahan perilaku yang

    mungkin bisa terjadi antara lain"

    #.  )egawai mempunyai keinginan untuk memperbaiki kinerja tetapi tidakmemahami apa yang harus dilakukan.

    %.  )egawai sangat bersemangat di awal periode tetapi selanjutnya kembali pada

    perilaku yang sebenarnya.

    &.  )egawai termotivasi untuk mampu lebih baik daripada kinerja selanjutnya

    dengan upaya yang tekun secara terus menerus

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    19/23

    +.  )egawai melakukan perlawanan (resistance) dan tidak merasa bertanggung

     jawab untuk perbaikan kinerja berikutnya.

    !eknik eedback

     Feedback  melibatkan dua pihak utama, yaitu pihak sumber dan pihak penerima f eedback .

    Pada dasarnya  feedback  ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang

    umumnya digunakan adalah:

    #.  Atasan mengevaluasi bawahan. rtinya atasan sebagai

    sumber feedback untuk disampaikan kepada bawahan tentang prestasi $ kinerja

    bawahan tersebut. -ara ini merupakan cara yang umum diterapkan.

    %.  Bawahan mengevaluasi atasanna. rtinya bawahan sebagai

    sumber feedback untuk disampaikan kepada atasan tentang prestasi$kinerja

    atasannya tersebut. )ada umunya atasan sering menolak cara ini karena

    mereka percaya hal ini akan mengurangi kekuasaannya.

    &.  !etiap individu "pegawai# membandingkan kiner$ana dengan informasi

    kinerja dari atasan, bawahan, teman kerja (peer) dan pihak luar.

    aktorfaktor )enentu eedback yang /fektif

    0anajer publik perlu memperhatikan beberapa faktor ketika

    memberikan feedback  agar dihasilkan informasi yang bermanfaat. *erikut faktor

    faktor utama yang perlu diperhitungkan"

    #.  1ubungan feedback  dengan tingkat kinerja yang diharapkan harus jelas.

    %.  0emberikan feedback  khusus yang berhubungan dengan pengamatan terhadap

    perilaku dan ukuran hasil.

    &.  1ubungan antara saluran feedback terhadap area kunci keberhasilan.

    +.  0emberikan feedback sesegera mungkin.2.  0emberikan feedback  positif untuk perbaikan tidak hanya untuk hasil akhir.

    3.  okus feedback  terhadap kinerja, bukan perorangan.

    4.  'asar feedback  pada organisasi yang akurat dan kredibel.

    5eward sebagai 'asar )erbaikan Kinerja

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    20/23

    )enilaian kinerja seseorang harus disertai reward  (penghargaan yang bisa

    memotivasi dan memicu peningkatan kinerja. Reward  ini tidak mesti diwujudkan

    dalam bentuk finansial, misalnya gaji atau bonus. Reward  bisa berbentuk pujian

    atau sanjungan sebagai ungkapan penghargaan dan pengakuan atas prestasi

    yang dicapai. )ada dasarnya ada dua tipe reward yaitu social 

    reward  dan psychic reward. 6ang termasuksocial reward  adalah pujian dan

    pengakuan dari dalam dan luar organisasi. Sedangkan psychic reward  datang

    dari self esteem (berkaitan dengan harga diri, self satisfaction(kepuasan diri

    dan kebanggaan atas hasil yang tercapai. !ocial reward  merupakane"trinsic 

    reward   yang diperoleh dari lingkungannya, seperti finansial, material, dan dan

    piagam penghargaan. Sedangkan psychic reward  adalah instrinsic reward  yang

    datang dari dalam diri seseorang, seperti pujian, sanjungan dan ucapan selamat

    yang dirasakan pegawai sebagai bentuk pengakuan terhadap dirinya dan

    mendatangkan kepuasan bagi dirinya sendiri.

    Reward  dapat mengubah perilaku seseorang dan memicu peningkatan kinerja.

    !erdapat empat alternatif norma pemberian reward  agar dapat digunakan untuk

    pemicu kinerja pegawai, yaitu "

    #.  Goal congruence "kesesuaian tu$uan#. Setiap organisasi publik pasti

    mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan setiap individu dalamorganisasi mempunyai tujuan individual yang sering tidak selaras dengan tujuan

    organisasi. 'engan demikian, reward  harus diciptakan sebagai jalan tengah agar 

    tujuan organisasi dapat dicapai tanpa mengorbankan tujuan individual, dan

    sebaliknya tujuan individual dapat tercapai tanpa harus mengorbankan tujuan

    organisasi.

    2.   Equity (keadilan).  Reward  harus dialokasikan secara proporsional dengan

    mempertimbangkan besarnya kontribusi setiap indiidu atau kelompok. !engan

    demikian, siapa yang memberi kontribusi tinggi maka reward "nya juga akan tinggi,sebaliknya siapa yang memberi kontribusi rendah maka reward-nya juga akan rendah.

    &.  #$uality   (kemerataan. 5eward juga harus didistribusikan secara merata bagi

    semua pihak (individu$kelompok yang telah menyumbangkan sumber dayanya

    untuk ketercapaian kinerja.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    21/23

    +.  %ebutuhan. lokasi reward  kepada pegawai seharusnya mempertimbangkan

    tingkat kebutuhan utama dari pegawai. Reward yang berwujud finansial tidak

    selalu sesuai dengan kebutuhan utama pegawai.

    )emberian reward yang berhasil dapat meningkatkan tan&ible outcomes seperti

    individual, kelompok, kinerja organisasi, kuantitas dan kualitas kinerja. Selain

    itu, reward  juga dapat mengarahkan tindakan dan perilaku dalam team work ,

    kerja sama dan pengambilan resiko, serta kreativitas. Sistem reward  yang

    baik dapat memotivasi orang serta memuaskan mereka sehingga dapat

    menumbuhkan komitmen terhadap organisasi. 7amun, sistem reward  yang

    kurang baik justru sering gagal dalam memotivasi dan menumbuhkan semangat

    peningkatan kinerja. 0eskipun motivasi uang dan waktu yang sangat besar 

    untuk sistem reward  organisasi, dampak motivasi yang diinginkan sering tidak

    tercapai. Sedikitnya terdapat delapan alasan, mengapa reward  justru

    menurunkan motivasi dan kinerja, antara lain"

    #.  !erlalu banyak menekankan pada reward  moneter. 1al ini sesuai dengan apa

    yang dibutuhkan individu bahwa mereka tidak semuanya merasa puas dengan

    imbalan berwujud finansial.

    %.  5asa menghargai pada penerima reward  sangat kurang. Reward  sering

    diberikan dalam bentuk berwujud tetapi tidak disertai penghargaan$pengakuan

    yang layak.&.  *anyak yang menerima reward . Semakin banyak yang

    menerima reward  dengan nilai yang tidak proporsional akan mengurangi

    motivasi seseorang.

    +.  0emberikan reward  dengan kriteria yang salah. 0isalnya hanya diukur dari

    waktu kerja sehingga pegawai termotivasi hanya untuk mempercepat pekerjaan

    tanpa mempertimbangkan hasil.

    2.  8amanya penangguhan (delay) antara kinerja dan reward . Reward  yang tidak

    segera diberikan membuat seseorang merasa kurang dihargai.3.  Kriteria reward  sangat fleksibel. !idak pernah ada ukuran yang baku dalam

    pemberian reward  membuat kesenjangan antara apa yang diharapkan

    seseorang dengan apa yang sebenarnya diterima.

    4.  Sasaran reward  hanya untuk motivasi jangka pendek. Reward sering hanya

    berpengaruh sementara terhadap motivasi dan kinerja pegawai.

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    22/23

    9.  )emberian kompensasi jajaran top manajemen (eksekutif yang berlebihan. 1al

    ini dapat mengurangi motivasi pegawai operasional karena merasa ada

    pembedaan penghargaan yang sangat mencolok dan tidak adil.

    Reward  pada umumnya diwujudkan dalam bentuk finansial (insentif moneter

    seperti misalnya pemberian bonus dan komisi. )emberian insentif moneter ini

    merupakan suatu ekstra di atas kompensasi dan gaji pokok. 0engacu pada

    pendapat para ahli dan hasil penelitian, pemberian insentif moneter ini sering

    gagal digunakan untuk tujuan memperbaiki kinerja. 'alam suatu penelitian

    diketahui hanya ada hubungan positif antara insentif keuangan dan kuantitas

    kinerja dan tidak ada pengaruh atas kualitas kinerja. 1al ini menjadi pelajaran

    tersendiri sekaligus membuktikan bahwa tidak semua pegawai dapat dimotivasi

    dengan reward  finansial.

    :ika pencapaian kinerja dilakukan oleh suatu kelompok (team maka biasanya

    timbul kesulitan untuk mendistribusikan reward kepada individual. 1al ini karena

    kinerja ini merupakan hasil dari tim bukan individual, meskipun kontribusi individu

    tidak sama. Insentif moneter tradisional sering membagi sama nilai reward  yang

    diberikan kepada masingmasing anggota team. Reward  ini tidak memotivasi,

    karena yang bekerja keras dihargai sama dengan yang tidak bekerja

    keras. Reward  mestinya dipasrahkan dalam jumlah total kepada pimpinan team,

    dan mereka diminta membagi sendiri secara proporsional dan adil kepada setiapanggota sesuai dengan kontribusinya. 1al ini juga sebagai pembelajaran untuk

    mengambil keputusan pendistribusian yang adil dan merata kepada pegawai.

    #.  )raktik pemberian reward  sebagai upaya peningkatan kinerja perlu

    mempertimbangkan fatorfaktor penting sebagai berikut"

    %.  0embuat pembayaran atas kinerja sebagai bagian integral dari rencana formal

    organisasi

    &.  )enentuan insentif dasar berdasarkan data kinerja yang akurat dan obyektif 

    +.  )egawai dilibatkan dalam pengembangan, implementasi dan revisi formulapembayaran kinerja.

    2.  0embangun sistem pembayaran untuk rencana kinerja secara konsisten.

    3.  Reward kelompok kerja dan individual berdasarkan kontribusi kerja.

    4.  Sistem pengawasan dan penilaian kinerja harus transparan

  • 8/18/2019 Tambahan Materi Lakip Dan Insentif

    23/23

    9.  )emberian insentif moneter harus disertai penghargaan yang bisa

    meningkatkan kepuasan pegawai.

    ubungan agensi ter#adi pada saat ter#adi kontrak antara prinipal dengan agent

    dimana prinipal mendelegasikan wewenangn(a kepada agent untuk mengelola

    organisasi. Agen( theor( berasumsi bahwa manusia adalah makhluk (ang rasional

    dan berusaha untuk memaksimalkan kebutuhann(a dibanding kepentingan

    organisasi. 6leh karena itu agen( theor( menduga bahwa insenti* memiliki peran

    *undamental dalam motivasi dan pengendalian kiner#a karena individu memiliki

    kepentingan untuk meningkatkan kese#ahteraann(a.

    nsenti* nstrumen insenti* dikembangkan oleh Keating $1,,7% (ang digunakan

    untuk mengetahui peran insenti* dalam menapai kiner#a. nstrumen pern(ataan

    menakup hubungan antara perolehan insenti* dengan penapaian realisasi

    anggaran belan#a pelaksanaan kegiatan maupun penapaian kualitas pela(anan.

    !ern(ataan mengenai insenti* terdiri dari 7 item pern(ataan dan diukur dengan

    skala Likert 1- $dimana 1 M sangat tidak berhubungan dan M sangat

    berhubungan%. kala 1 menerminkan #awaban responden (ang men(atakan bahwa

    perolehan insenti* sangat tidak berhubungan dengan penapaian kiner#a responden

    $seperti: penapaian realisasi

    !engaruh nsenti* terhadap Kiner#a 6rganisasi asil penelitian menun#ukkan insenti*

    memiliki koeFsien 040 dengan tara* signiFkansi 0>7. ara* signiFkansi 0>7

    lebih besar dari 00 sehingga dapat disimpulkan ipotesis 1 $1% ditolak. Agen(

    theor( mengungkapkan bahwa pemberian insenti* dapat merupakan motivasi bagi

    agent untuk meningkatkan kiner#an(a. asil penelitian (ang bertentangan inimenun#ukkan bahwa insenti* bukan merupakan satu-satun(a motivasi individu

    dalam beker#a. asil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nerbeeten $200=% (ang

    menun#ukkan bahwa insenti* tidak berpengaruh terhadap kiner#a organisasi.