Tak Stimulus Persepsi Bu Indahhhh

12
PRE PLEANING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULUS PERSEPSI PADA PASIEN HALUSINASI DIRUANG MELATI RSJ KOTA LAMA A. LATAR BELAKANG Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu angota kelompok yang lain. B. TUJUAN

description

tak jiwa

Transcript of Tak Stimulus Persepsi Bu Indahhhh

PRE PLEANING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULUS PERSEPSI PADA PASIEN HALUSINASI DIRUANG MELATI RSJ KOTA LAMA

A. LATAR BELAKANG

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu angota kelompok yang lain.

B. TUJUAN1. Tujuan Umum

a. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminyab. Klien mampu mengontrol halusinasinyac. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal

2. Tujuan Khusus (Tujuan Sesi 5: Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat)a. Klien memahami pentingnya patuh minum obatb. Klien memahami akibat tidak patuh minum obatc. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

C. KRITERIA PASIENKlien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori; halusinasi.b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.c. Klien dapat diajak kerjasama(cooperative).

D. MEDIA DAN ALAT

1. Spidol dan whiteboard2. Buku catatan dan pulpen.3. Jadwal kegiatan klien.

E. SETTING TEMPAT

Leader/ co leader

MEJA

Observer

Ket:

Pasien Fasilitator

F. PENGORGANISASIAN1. Leader : Eko Wahyu Arifin

Tugas:a. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.d. Memimpin diskusi kelompok.

2. Co. Leader : Eko Wahyu arifinTugas:a. Membuka acara.b. Mendampingi Leader.c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.e. Menutup acara diskusi.

3. Fasilitator : Muhimatun Nisa, Wahyu Fatmasari, Siti LestariTugas:

a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.

4. Observer : EfendiTugas:

a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

G. KEGIATAN / PELAKSANAAN1. Persiapan

a.Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti sesi 4.b.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam tarapeutik1) Salam dari terapis kepada klien.2) Terapis dank lien memakai papan nama.b. Evaluasi / validasi1) Menanyakan perasaan klien saat ini.2) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan, dan bercakap-cakap).c. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.2) Menjelaskan aturan main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 30 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3.Tahap kerjaa. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena obat member perasaan tenang, dan memperlambat kambuh.b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab kambuh.c. Terapis meminta klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya. Buat daftar diwhiteboard.d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitubenar obat, benar waktuminum obat,benar orangyang minum obat,benar dosisobat.e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.f. Berikan pujian pada klien yang benar.g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat diwhiteboard).h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat diwhiteboard).i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi / kambuh.j. Menjelaskan akibat / kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi / kambuh.k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat.l. Member pujian tiap kali klien benar

4.Tahap terminasia. Evalusi1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK.2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b.Tindak lanjutMenganjurkan klien menggunakan empat cara mengontol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap, dan patuh minum obat.c.Kontrak yang akan datang1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi.2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

H. EVALUASI1. Evaluasi struktura. Peserta 5 orang pasienb. Setting tempat duduk berbentuk lingkaran dengan suasana tertib tidak ada yang hilir mudik, dan peserta dan terapis duduk ditempat yang disediakan.c. Media dan alat tersedia dengan lengkap dan baik.d. Terapis datang tepat waktu.

2. Evaluasi prosesa. Klien mengikuti proses dengan baikb. Terapis menjalankan peran sesuai dengan tugasnya masing-masing

3. Evaluasi hasila. 80 % klien mampu mematuhi minum obatb. 60 % klien memahami akibat tidak minum obat