(TAK) Proposal

16
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK I . TOPIK : TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI 1 : MENONTON TELEVISI II. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. 2. TUJUAN KHUSUS a. Klien mampu memyebutkan apa yang dilihat b. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara tv/video yang ditonton c. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain III. LATAR BELAKANG Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu angota kelompok yang lain. IV. KRITERIA KLIEN 1. Klien dengan masalah stimulasi persepsi 2. Klien sudah kooperatif V. PROGRAM SELEKSI Klien yang dapat mengikuti TAK didapatkan dari :

description

TAK PROPOSAL

Transcript of (TAK) Proposal

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

I . TOPIK : TAK STIMULASI PERSEPSI UMUMSESI 1 : MENONTON TELEVISI

II. TUJUAN1.TUJUAN UMUMKlien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

2.TUJUAN KHUSUSa.Klien mampu memyebutkan apa yang dilihatb.Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara tv/video yang ditontonc.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain

III. LATAR BELAKANGPada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu angota kelompok yang lain.IV. KRITERIA KLIEN1.Kliendengan masalah stimulasi persepsi2.Klien sudah kooperatifV. PROGRAM SELEKSIKlien yang dapat mengikuti TAK didapatkan dari :a.Berdasarkan pasien kelolaan mahasiswa (kelompok)b.Berdasarkan seleksi kelompokc.Berdasarkan rekomendasi dari perawat ruangan

VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOKa.Tempat : RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, Ruang Nurib.Hari/tanggal: Selasa/ 6 desember 2011c.Waktu : 09.00 09.45 WIBd.Pengorganisasian :Leader : ................Tugasnya :Sebagai pembuka acara, mengontrol TAK dan sebagaipembawa acara selama kegiatan TAKCo leader : ................Tugasnya : Membantu leader mengarahkan dan mengontrol jalannya TAKFasilitator :. ...........................Tugasnya : Mempersiapkan alat,tempat,dan klienObserver : ..........................Tugasnya : Memantau dan mengevaluasi hasil selama TAK berlangsung, dari awal kegiatan sampai proses TAK selesaiVII. SETTING TEMPAT1.Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap tv2. Ruangan nyaman dan tenang

VIII.ALAT1.Televisi dan/atau video player2.Kaset video3.Buku catatan dan pulpen4.Jadwal kegiatan klienIX. METODE1.Dinamika kelompok2.Diskusi dan tanya jawab

X. RENCANA PELAKSANAANNOTerapiWaktuSubyektif terapi

1Persiapan :a.Menyiapkan ruanganb.Menyiapkan alatc.Menyiapkan pasien10 menitRuangan,alat,klien

2Proses:a.Membuka proses TAK : Mengucapkan salam, memperkenalkan kelompokb.Menjelaskan kepada klien tujuan TAKc.Melaksanakan TAKd.Mengevaluasi respon klien

2 menit

8 menit10 menit10 menit

a.Menjawab salam

b.Memperhatikanc.Mengikuti TAKd.Klien mengungkapkan perasaannya

3PenutupMenyimpulkan dan mengucapkan salam5 menita.memperhatikanb.menjawab salam

XI.LANGKAH KEGIATAN1. Persiapana. Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan indikasi : klien perubahan sensori persepsi dan klien menarik diri yang telak mengikuti TAK b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasia. Salam teraupetik1. Salam dari terapis2. Perkenalan nama, dan panggilan terapis3. Menanyakan nama dan panggilan semua klienb. Evaluasi/validasi1. Menanyakan perasaan klien saat ini2. Menanyakan masalah yang dirasakanc. Kontrak1. Menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu menoton tv dan bercakap-cakap tentang tv yang ditonton.2. Menjelaskan aturan main berikut.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapisLama kegiatan 45 menitKlien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3.Tahap kerjaa.Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klienb.Beri kesempatan bagi klien untuk menonton acara tv selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikanc.Tanyakan pendapat seorang klien mengenai acara TV yag telah ditontond.Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnyae.Berikan pujian / penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapatf.Ulangi c,d dan e sampai semua klien mendapat kesempatang.Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton

4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien untuk melatih kempampuan mempersepsikan tanyangan TV tertentu dan mendiskusikannya pada orang lain2.Membuat jadwal nonton TVc.Kontrak yang akan datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang2.Menyepakati waktu dan tempatXII. EVALUASI dan DOKUMENTASIEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlansung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK stimulasi persepsi umum, sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 1 : TAKSTIMULASI PERSEPSI UMUMKempampuan persepsi : Menonton TV

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1Memberi pendapat tentang acara TV

2Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain

3Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda-tanda jika diemukan pada klien ataux jika tidak ditemukanDokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK ada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan :klien mengikuti TAK stimulasi persepsi (TV), klien mampu dan benar memberikan pendapat tentang acara TV, tetapi belum memberi tanggapan pada pendapat klien lain. anjurkan menonton TV bersama klien lain dan bercakap-cakap tentang acara TV (buat jadwal). modul terapi aktivitas kelompokMODUL III-BTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling tergantung satu dengan lainnya dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling pengaruh mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptive menajdi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok.

Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku di mana perilaku pasien bersifat maladaptive, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distress dan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.

PengertianTerapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi kelompok di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang adaptif.

1. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)Ada 4 jenis TAK yang sudah dikembangkan yaitu:1. TAK Sosialisasi2. TAK Orientasi Realita3. TAK Stimulasi Sensori4. TAK Stimulasi Persepsi5. TAK SosialisasiTAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas belajar tahapan komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan social.

TAK sosialisasi diindikasikan untuk pasien:a. Isolasi Sosial2. Kerusakan Interaksi Sosial3. Harga diri rendah

Tujuan TAK sosialisasi adalah:1. Pasien mampu memperkenalkan diri2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain6. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok7. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan

TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi meliputi:1. Sesi I : Memperkenalkan diri2. Sesi II : Berkenalan dengan anggota kelompok3. Sesi III : Bercakap-cakap dengan anggota4. Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan5. Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain6. Sesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok7. Sesi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan

Pelaksanaan kegiatan TAK sosialisasi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 16 sampai dengan halaman 48.

6. TAK Stimulasi PersepsiTAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Tujuan TAK stimulasi persepsi:1. Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat2. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.

Indikasi TAK stimulasi persepsi:1. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan2. Pasien dengan halusinasi3. Pasien dengan harga diri rendah4. Pasien dengan isolasi sosial

TAK stimulasi persepsi terdiri dari 3 jenis meliputi:1. TAK Stimulasi Persepsi Umum:1. Sesi I: Menonton TV2. Sesi II: Membaca majalah/Koran3. Sesi III: Melihat gambar2. TAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan:1. Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan2. Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik3. Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan interaksi social asertif4. Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan patuh minum obat5. Sesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan ibadah3. TAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasi:1. Sesi I: Mengenal halusinasi2. Sesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi3. Sesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan4. Sesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap5. Sesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur4. TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah:1. Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif2. Sesi II: Melatih kemampuan dan aspek positif

Pelaksanaan TAK stimulasi persepsi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 49105.

7. TAK Stimulasi SensoriTAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar memberikan respon yang adekuat.

TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk pasien:1. Isolasi sosial2. Harga diri rendah3. Kurang komunikasi verbal

Tujuan TAK stimulasi sensori meliputi:1. Pasien mampu berespon terhadap suara yang didengar2. Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat3. Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat4. Pasien mengekspresikan perasaan melalui gambar

Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu stimulasi suara, stimulasi gambar atau gabungan. Dalam terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa diterapkan meliputi:1. Sesi I: Stimulasi sensori; musik2. Sesi II: Menggambar3. Sesi III: menonton TV/Video

Proses pelaksanaan masing-masing sesi TAK tersebut dapat dibaca dalam Buku TAK halaman107-115.

8. TAK Orientasi RealitaTAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.

Tujuan TAK orientasi realita:1. Pasien mengenal tempat ia berada2. Pasien mengenal waktu3. Pasien mengenal diri sendiri dan orang lain

Indikasi TAK stimulasi sensori adalah pasien yang:1. Gangguan orientasi realita: orang, tempat, waktu, misalnya pada psikotik2. Pasien demensia

Bentuk kegiatan TAK orientasi realita adalah pengenalan orang, tempat, dan waktu yang dikerjakan dalam kelompok. Tahapannya meliputi:1. Sesi I: Pengenalan orang2. Sesi II: Pengenalan tempat3. Sesi III: Pengenalan waktu

Proses pelaksanaan TAK stimulasi orientasi realita dapat dibaca pada buku TAK halaman 116-126.

Struktur KelompokStruktur kelompok terdiri dari:9. Pimpinan Kelompok (leader). Pimpinan kelompok dapat diperankan oleh Perawat CMHN atau Kader yang telah terlatih. Leader memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan terapi.10. Anggota Kelompok. Anggota kelompok adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi TAK yang telah ditentukan. Jumlah anggota dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang.

Lama Pelaksanaan TAKLama pelaksanaan TAK adalah 20 - 40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit.

Proses Terapi Aktivitas KelompokTAK terdiri dari 4 tahapan meliputi:11. Tahap Persiapan.Dalam tahap persiapan dilakukan:1. Identifikasi pasien yang akan dilibatkan dalam TAK. Pasien yang akan dilibatkan dalam TAK adalah pasien yang:1. sehat fisik,2. sudah kooperatif3. berkomunikasi dengan baik4. tidak dalam pengaruh obat yang mengganggu kemampuan konsentrasi pasien1. Penetapan jenis TAK. Jenis TAK ditentukan oleh masalah keperawatan yang dialami oleh pasien yang ada di wilayah pelayanan perawat CMHN (Desa Siaga Sehat Jiwa). Berikut ini pedoman jenis TAK yang bisa dilaksanakan:1. Pasien Perilaku Kekerasan: TAK Sosialisasi, dilanjutkan dengan TAK SP Mengontrol PK2. Pasien halusinasi: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP mengontrol halusinasi3. Pasien Isolasi social: TAK sosialisasi4. Pasien Harga Diri Rendah: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri5. Pasien Defisit Perawatan Diri: TAK sosialisasi (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn diri).6. Pasien Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan TAK SP meningkatkan Harga Diri7. Pasien Demensia: TAK Orientasi Realita dilanjutkan dengan TAK sosialisasi8. Pasien Depresi: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan Tak meningkatkan Harga Diri

1. Persiapan alat dan bahan. Untuk masing-masing jenis TAK diperlukan peralatan yang berbeda-beda. Apabila di area di mana perawat CMHN bertugas tidak ada alat yang diperlukan, dapat diganti alat yang semacamnya. Misalnya bola tennis dapat diganti dengan bola plastik. Kaset lagu dapat disesuaikan dengan kaset yang ada dan sesuai dengan daerah setempat.2. Tentukan tempat. Tempat yang dipilih adalah cukup luas, nyaman dan aman. Tepat tersebut dapat berupa rumah Ketua Lorong, Rumah Pak Keucik, atau Balai Pertemuan lainnya.3. Penetapan waktu pelaksanaan. Untuk menentukan waktu pelaksanaan perawat CMHN harus membuat kesepakatan dengan semua pasien.Pilih waktu yang disepakati oleh sebagian besar pasien.2. Tahap Orientasi. Tahapan ini dilakukan sesudah pasien berkumpul di tempat dilaksanakan TAK.Kegiatan dalam orientasi meliputi:1. Mengucapkan salam2. Memvalidasi perasaan pasien/keluarga3. Menjelaskan tujuan TAK4. Menyepakati aturan main TAK3. Tahap Kerja. Dalam tahapan ini leader memimpin pasien untuk melakukan aktivitas TAK untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu mengajak pasien memperkenalkan jati diri secara bergantian sampai semua pasien melakukannya. Tahapan pelaksanaan TAK dapat dilihat di Buku TAK.4. Tahap Terminasi. Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK.Kegiatan terminasi meliputi:1. Evaluasi perasaan pasien2. Memberikan pujian3. Memberikan tindak lanjut kegiatan4. Menyepakati kegiatan TAK berikutnya

Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok15. Evaluasi Kemampuan PasienEvaluasi kegiatan TAK dilakukan dengan mengamati perilaku pasien selama TAK dilaksanakan. Apakah pasien menunjukkan perilaku seperti yang telah direncanakan atau tidak. Caranya adalah dengan mengisi table evaluasi pada masing-masing jenis TAK (Lihat Buku TAK).16. Evaluasi Kemampuan PerawatDalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan format sbb:EVALUASI KEMAMPUAN PERAWATDALAM MEMIMPIN TAK

Nama Perawat : Ruangan Praktek : Jenis TAK : Hari, tgl :

NoKriteria EvaluasiSkor

4321

AFase Orientasi

1Mengucapkan salam terapeutik

2Mengevaluasi/memvalidasi kondisi pasien

3Membuat kontrak topik, waktu, tempat TAK

4Menjelaskan aturan main TAK

BFase Kerja

1Urutan kegiatan sesuai dengan pedoman

2Mengarahkan peserta untuk mengikuti kegiatan sesuai rencana

3Mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan pendekatan terapeutik

4Menggunakan teknik komunikasi terapeutik

5Memberikan reinforcement positif pada pasien

CFase Terminasi

1Mengevaluasi kesan dan pencapaian peserta TAK

2Menyampaikan tindak lanjut untuk pasien

3Membuat kontrak TAK berikutnya (topik, waktu, tempat

Total Skor

, 20..Penilai

(.)