TAK PK

9
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERILAKU KEKERASAN DI RUANG KASUARI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Disusun oleh : APRIANI SUCI YASTUTY NPM : 220112120521 BAGIAN KEPERAWATAN JIWA PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVII FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014

description

mantap

Transcript of TAK PK

PROPOSAL

1. PROPOSAL 1. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERILAKU KEKERASAN1. DI RUANG KASUARI RUMAH SAKIT JIWA 1. PROVINSI JAWA BARAT

1. Disusun oleh :1. APRIANI SUCI YASTUTYNPM : 220112120521

1.

1. BAGIAN KEPERAWATAN JIWA 1. PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVII1. FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN1. UNIVERSITAS PADJADJARAN1. BANDUNG1. 2014

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK A. Topik KegiatanTerapi Imaginary pada klien dengan prilaku kekerasanB. Tujuan1. Tujuan UmumSetelah mengikuti terapi aktivitas kelompok selama 20 menit peserta diharapkan dapat mengontrol emosinya..2. Tujuan Khususa. Klien mampu memperkenalkan dirib. Klien mampu mengontrol/ mengendalikan emosinya dengan menggunakan teknik imagenary.c. Meminimalkan prilaku kekerasan dengan terapi imaginary.C. Landasan Teori1. Pengertian Prilaku KekerasanPrilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (stuart & Sundeen, 1995 dalam Fitria, 2009).2. Penyebab Prilaku KekerasanMenurut Stearen, kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, sakit hati dan frustasi. Terdapat beberapaa faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan, seperti :

Frustasi Seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/ keinginan yang diharapkannya menyebabkan seseorang tersebut menjadi frustasi. Seseorang tersebut merasa terancam dan cemas. Jika seseorang tidak mampu untuk menghadapi rasa frustasinya tersebut dengan cara lain tanpa mengendalikan diri dan keadaan sekitarnya maka seseorang tersebut cenderung akan melakukan tindakan kekerasan. Hilangnya harga diriPada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, cepat tersinggung, cepat marah dan sebagainya. Kebutuhan akan sesuatu dan prestiseManusia pada umumnya mempunyai keinginan untuk megaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui setatusnya. Tetapi jika keinginan ini tidak terpenuhi maka individu tersebut akan merasa rendah diri, cepat tersinggung, cepat marah dan sebagainya.3. Tanda dan Gejala Prilaku Kekerasan Muka memerah Mata melotot Otot menegang Nada suara tinggi Memaksakan kehendak Menyerang diri sendiri, orang lain dan lingkungan4. Tindakan Keperawatan Pada Klien Dengan Prilaku Kekerasana. Tindakan keperawatan Terima marah klien, diamkan sebentar, arahkan amarah klien untuk memukul barang yang tidak berbahaya, seperti bantal. Bantu klien untuk relaksasi, misalnya latihan pernafasan.b. Terapi medisPsikofarmaka adalah terapi yang menggunakan obat dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala gangguan jiwac. Terapi imaginaryGuided Imaginaryatau bimbingan imajinasi adalah teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri atau stres.Terapi ini dapat dilakukan dengan cara mendengarkan lagu/ musik klasik dan membayangkan berada di suatu tempat yang disukai yang dapat membuat relax misalnya di gunung atau di pantai. Tetapi sebelum melakukan relaksasi lakukan terlebih dahulu nafas panjang. Teknik relaksasi dapat dilakukan sekitar 5 menit.Cara yang paling simpel adalah adalah dengan teknik pernafasan. Yaitu dengan pejamkan mata, tarik nafas, tahan 3 hitungan, lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut.Perubahan yang terjadi akibat teknik relaksasi adalah:1. Menurunkan tekanan darah2. Menurunkan frekuensi jantung3. Mengurangi kebutuhan oksigen dan konsumsi oksigen4. Mengurangi ketegangan otot5. Menurunkan laju metabolik6. Fokus pada perhatian dan rilex7. Meningkatkan rasa kebugaran dan semangat8. Memperbaiki kemampuan untuk menghadapi stresorD. Karakteristik Peserta Klien dengan gangguan prilaku kekerasan Klien yang tidak terlalu gelisah Klien yang kooferatif Klien dengan kondisi fisik yang baikE. Persiapan1. TAKJenis TAK: Terapi ImaginarySesi: 1 (Satu)2. Kontrak waktuTempat: Ruang KasuariWaktu: 20 menitHari/ tanggal: 24 April 20143. Denah dan setting tempat

CL Keterangan :

KKL : LeaderO : Observer

FFK : KlienF :Fasilitator

OC : Co leader

4. Media Laptop/ notebook Speker aktif Bantal atau sejenisnya5. Metode Ceramah dan tanya jawabF. Pengorganisasian1. Jumlah dan nama klien4 orang : 2. Leader dan uraian tugasTugas : Memimpin jalannya TAK Merencanakan, mengontrol dan mengendalikan jalannya TAK Membuka acara Mmemimpin diskusi Menutup acara3. Co leaderTugas: Mendampingi leader Mengambil alih posisi leader apabila leader pasif Menyerahkan kembali posisi kepada leader

4. FasilitatorTugas : Memfasilitasi kllien saat TAK Mengarahkan kllien saat diskusi Terlibat dalam diskusi dan menjadi contoh5. ObserverTugas : Mengamati dan menilai jalannya TAK, mulai dari persiapan proses dan penutup dengan menggunakan format evaluasi perilaku Memberikan penilaian pada perilaku verbal dan non verbal peserta selama diskusi berlangsungG. Langkah-langkah Persiapan1. Fase Orientasi (5 menit)a. Memperkenalkan dirib. Menjelaskan Tujuan terapic. Melaksanakan kontrak waktud. Membaca tata tertib Peserta dan terapi harus hadir 10 menit sebelum acara dimulai Bagi peserta yang akan pergi ke toilet, beri kesempatan sebelum acara dimulai Selama kegiatan berlangsung, semua anggota kelompok tidak tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan Selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak mengganggu anggota yang lain Selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok Setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap mengacungkan tangan dan berbicara apabila dipersilahkan oleh leader Setiap anggota tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum acara selesai.2. Fase Kerja (15 menit)a. Appersepsib. Penjelasan materi sesuai dengan topicc. Mendiskusikan penyebab marah (PK)1) Tanyakan pengalaman kliend. Mendiskusikan tanda dan gejala marah (PK)e. Mendiskusikan prilaku kekerasan apa yang pernah dilakukan ketika sedang marahf. Melakukan bermain peran/ stimulasi untuk prilaku kekerasan (terapi imagenary)g. Leader meminta peserta untuk melakukan teknik terapi imegineryh. Berikan pujian pada klien setiap klien selesai melakukan sesuatui. Menanyakan perasaan klien setelah bermain peranj. Tanya jawab untuk dievaluasi

3. Fase Terminasi (5 menit)a. Evaluasi respon subjektif1) Menanyakan kepada peserta tentang perasaannya setelah mengikuti TAK2) Memberikan reinforment positif terhadap prilaku kekerasanb. Evaluasi respon objektif1) Menanyakan pengertian dan manfaat dari terapi imaginary2) Menanyakan bagaimana cara terapi imagenary c. Tindak lanjut1) Menganjurkan klien untuk melatih dan melakukan teknik terapi imaginary setiap hari2) Memasukan kegiatan terapi imaginary pada jadwal kegiatan harian klien3) Menyepakati kegiatan berikutnya4) Menyepakati waktu dan tempatH. Program Antisipasi 1. Bila anggota menghindari setiap pertemuan, maka leader memberitahukan anggota tersebut dan menganjurkan mereka berbicara langsung kepada kelompok92. Jika aeda anggota yang membicarakan hal-hal lain dalam diskusi, maka leader harus memfokuskan pembicaraan3. Jika ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik maka leader menegaskan bahwa hal tersebut tidak dikehendaki4. Jika ada anggota dalam diskusi diam maka fasilitator harus berperan aktif5. Jika ada anggota kelompok yang ingin keluar dari kegiatan terapi kelompok, maka anggota yang bersangkutan harus membicarakan dengan anggota terapi kelompok yang lain.6. Jika ada hal-hal diluar perencanaan, maka libatkan perawat ruangan.