TAK NINGSIH.doc
-
Upload
ningsih-an-najwa -
Category
Documents
-
view
47 -
download
8
Transcript of TAK NINGSIH.doc
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULUS SENSORI UMUM
(Sesi 2 : Menggambar)
Disusun oleh:
Nurningsih
108104000033
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012 M/ 1433 H
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia sebagai mahkluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling behubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk
berinteraksi dengan orang lain.
Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya individu memerlukan hubungan
timbal balik, hal ini bisa melalui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang.
Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan
memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku klien, dan meningkatkan perilaku
adaptif dan mengurangi perilaku maladaptif.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktivitas kelompok sering
diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan
terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya
meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan
tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi
interaksi, mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),
meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, memotivasi dan mendorong fungsi
kognitif dan afektif, meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, dan belajar
cara baru dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi :meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri,
meningkatkan kemampuan empati, meningkatkan keterampilan sosial, dan meningkatkan
pola penyelesaian masalah. Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam
1
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah : Aspek emosi yaitu
gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan,
merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas, menyendiri,
menghindar dari orang lain. Aspek intelektual yaitu klien tidak ada inisiatif untuk memulai
pembicaraan, jika ditanya klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan
pertanyaan perawat. Aspek sosial yaitu klien sudah dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi
minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi sensori
dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti: gambar,
video, tarian, dan nyanyian.
2
BAB II
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI
A. TOPIK
Sesi 2 yaitu menggambar
B. TUJUAN
Tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik
Tujuan terapeutik meliputi :
1. Umum :
- Klien dapat berespon terhadap stimulus panca indera yang diberikan
2. Tujuan Khusus
- Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
- Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
- Klien mampu terhadap gambar yang dilihat
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001
dalam Keliat, 2006). Individu dalam kelompok saling mempengaruhi dan bertukar
informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok dapat memfasilitasi
perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini didesain
secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptif menjadi
perilaku adaptif atau dapat difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktifitas
dalam kelompok ini disebut sebagai terapi aktivitas kelompok.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2008
dalam Keliat, 2006). Sedangkan terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang
ditujukan kepada kelompok klien dalam melakukan kegiatan untuk menyelesaikan
masalah dan mengubah perilaku maladaptif/destruktif menjadi adaptif/ konstruksi
(Keliat, 2006).
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok pasien
(5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah
3
perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan terapi aktivitas kelompok
adalah 20-40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang
sudah kohesif, terapi aktivitas kelompok dapat berlangsung selama 60-120 menit
(Keliat, 2006 ).
Terapi aktivitas kelompok menurut Keliat (2006) dibagi menjadi 4, yaitu terapi
aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori, terapi aktivitas stimulasi realita, dan terapi aktivitasi kelompok sosialisasi.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya
seperti: gambar, video, tarian, dan nyanyian.
Klien yang mempunyai indikasi TAK stimulasi sensori adalah klien isolasi
sosial, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas digunakan
sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap
stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah
dan gerakan tubuh).
Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan
terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas yang
digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari. Jika hobi klien
diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien
dapat digunakan sebagai stimulus.
TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:
1. Sesi 1 : mendengarkan musik
2. Sesi 2 : Menggambar
3. Sesi 3 : Menonton TV/video
D. KLIEN
Kriteria klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK stimulasi sensoris adalah :
1. Perilaku kekerasan/ Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
3. Harga diri rendah
4. Isolasi social
4
Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut terapi aktivitas kelompok
stimulus sensori, meliputi: menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok
stimulus sensori pada klien sesuai kriteria, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.
E. JUMLAH KLIEN
Jumlah klien minimal 6 - 8 orang
F. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin/29 Oktober 2012
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Alokasi waktu : Persiapan dan pengarahan 5 menit
Permainan 20 menit
Express feeling 5 menit
Tempat : Ruang Kresna kai-laki
2. Tim Terapis
a) Leader : Nurningsih
b) Co leader : Endah Nurfitriani
c) Fasilitator : Alfiana suci
Lindawati
Ahmad Rifqi
Atni Harniah
d) Observer : Khaerunnisa
Uswatun Hasanah
5
Uraian tugas pelaksana
a. Leader
Tugas :
1. Katalisator yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan klien termotifasi
unuk mengekspresikan perasaannya.
2. Auxilergy Ego yaitu sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
atau mendominasi.
3. Koordinasi yaitu mengarahkan proses kegiatan pencapaian tujuan dengan
cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan.
b. Co Leader
Tugas :
1. Membuka acara
2. Mendampingi leader
3. Mengambil posisi leader jika leader blocking
4. Menyerahkan posisi kembali kepada leader
5. Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
Tugas :
1. Mempertahankan kehadiran perserta
2. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
3. Mencegah gangguan dan hambatan terhadap kelompok baik luar maupun
dalam kelompok.
d. Observer
Tugas :
1. Mengidentifikasi ke dalam kegiatan
2. Mengidentifikasi strategi yang digunakan
3. Mengamati dan mencatat : jumlah anggota yang hadir, siapa yang
terlambat, daftar hadir, siapa yang memberi pemdapat atau ide.
4. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang datang.
5. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya.
6
3. Metode dan Media
a. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
- Dinamika kelompok
- Diskusi
- Tanya jawab
b. Media
- Crayon
- Kertas HVS
- Musik
- Lembar observasi
- Pulpen
4. Antisipasi masalah
a. Klien yang tidak aktif
- Panggil nama klien
- Beri kesempatan kepada klien tersebut untuk menyapa atau menjawab
sapaan perawat
b. Klien yang meninggalkan permainan tanpa pamit
- Panggil nama klien
- Tanyakan alasan klien meninggalkan permainan
- Berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat ikut kembali bila klien
mau
c. Klien lain yang ingin mengikuti permainan
- Beri penjelasan pada klien tersebut bahwa permainan ini ditujukan pada
klien yang telah dipilih
- Katakana pada klien lain tersebut aka nada waktu khusus buat mereka
- Bila klien lain tersebut memaksa, izinkan masuk ruangan, tetapi tidak ikut
terlibat
5. Setting Tempat
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
7
G. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Persiapan (3 menit)
a. Memilih klien sesuai kriteria, yaitu klien yang sedang dirawat di ruang Kresna
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orentasi (3 menit)
a. Salam teraputik
Salam dari terapis kepada klien
Perkenalan nama dan panggilan terapis
Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi/validasi
o Menanyakan perasaan klien saat ini
o Menanyakan masalah yang dirasakan
o Menanyakan perasaan TAK yang sebelumnya
8
Fasilitator
Fasilitator
Fasilitator
Fasilitator
Klien Klien
Klien
KlienKlien
Klien
Klien Klien
Observer
Observer
Leader
Co Leade
r
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar.
Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
- Jika ada klien yang meninggal kan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien yang mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Kerja (30 menit)
Terapis menjelaskan kegiatan, yaitu :
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut menurut klien.
f. Kegiatan poin e. dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Terminasi (5 menit)
a. Evaluasi
o Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
o Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien
b. Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui
gambar
Membuat jadwal menggambar dan memasukkan kegiatan tersebut ke
jadwal kegiatan harian klien.9
c. Kontrak
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV/video
Menyepakati waktu dan tempat
H. FORMAT EVALUASI
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan
menceritakan makna gambar.
Sesi 2 : TAK
Stimulasi sensori menggambar
Kemampuan member respon terhadap menggambar
No Aspek yang di nilai Nama Klien
1 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
2 Menggambar sampai
selesai
3 Menyebutkan gambar
apa
4 Menceritakan makna
gambar
Jumlah
Petunjuk :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda
(√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
10
Dokumentasi
Mendokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi (melihat gambar), klien tidak mampu mengekpresikan dan memberikan
tanggapan, namun mengikuti kegiatan sampai selesai. Menganjurkan klien untuk
mengikuti TAK stimulasi sensori.
11
BAB III
KESIMPULAN
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya
seperti: gambar, video, tarian, dan nyanyian.
Tujuannya TAK stimulasi sensori umum adalah klien dapat berespon terhadap
stimulus panca indera yang diberikan. Adapun tujuan khususnya antara lain klien
mampu berespon terhadap suara yang didengar, klien mampu mengekspresikan
perasaan melalui gambar, klien mampu terhadap gambar yang dilihat
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensori : menggambar klien dapat
menyebutkan gambarnya yang dibuat dan menceritakan makna dari gambar kepada
klien lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta
Keliat, B.A. 2006. Modul Praktik Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC
. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nurjannah, Intansari. 2004. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta:
Momedia
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
13
Sesi 2 : TAK
Stimulasi sensori menggambar
Kemampuan memberi respon terhadap menggambar
N
o
Aspek yang dinilai Nama klien
Tn.S Tn.Hu Tn.Dd Tn.Ha Tn.Ko Tn.F Tn.J Tn.Dn Tn.K Tn.M
1 Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
√
3
√
4
√
4
√
3
√
4
√
4
√
4
√
4
√
4
√
4
2 Menggambar
sampai selesai
√
4
√
4
√
4
√
4
√
3
√
3
√
4
√
4
√
3
√
4
3 Menyebutkan
gambar apa
√
4
√
4
√
4
√
4
√
3
√
2
√
4
√
4
X
1
X
0
4 Menceritakan
makna gambar
√
4
√
4
√
4
√
4
X
1
X
0
√
4
√
3
X
1
X
0
Jumlah 15 16 16 15 11 9 16 15 9 8
Petunjuk :
1. Dibawah judul klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda ceklist (√) jika ditemukan
pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, jika nilai 0, 1
atau 2 klien belum mampu
14