TAHUN 2020 LAPORAN KINERJA - Kemenag
Transcript of TAHUN 2020 LAPORAN KINERJA - Kemenag
i
weLAPORAN KINERJA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2020
TAHUN 2020
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2020
LAPORAN KINERJAKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tahun 2020
KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) 513492, Fax. (0274) 516030Yogyakarta 55166
http://diy.kemenag.go.id
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah
Istimewa Yogyakartamerupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi serta target kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama tahun 2020. Sebagaimana amanat Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sertaKeputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2014
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Di Lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia
penyusunan laporan kinerja merupakan wujud pelaksanaan good governance
serta sekaligus pertanggungjawaban kepada publik atas pencapaian kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
melaksanakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Laporan Kinerja ini memberikan gambaran terhadap capaian kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun
2020. Laporan Kinerja tahun 2020 ini menggambarkan data dan informasi terkait
perkembangan realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) sampai
berdasarkan target kinerja yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja (PK)
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta .Laporan
Kinerja Tahun Anggaran 2020 ini diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban
secara tertulis sekaligus dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil
kebijakan dalam perencanaan kegiatan yang akan datang sehingga terbentuk
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang
bersih (clean government).
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan Kinerja Tahun 2020
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Segala
bentuk saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
iii
tersusunnya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah
Istimewa Yogyakarta yang lebih baik.
,
Yogyakarta, Februari 2021
Kepala,
Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I
NIP. 196501051988011001
iii
tersusunnya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah
Istimewa Yogyakarta yang lebih baik.
,
Yogyakarta, Februari 2021
Kepala,
Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I
NIP. 196501051988011001
iii
tersusunnya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah
Istimewa Yogyakarta yang lebih baik.
,
Yogyakarta, Februari 2021
Kepala,
Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I
NIP. 196501051988011001
iv
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
IKHTISAR EKSEKUTIF .....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Sistematika Penyajian ............................................................................9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis..................................................................................10
B. SasaranKegiatan....................................................................................11
C. Perjanjian Kinerja ...................................................................................28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja......................................................................................49
B. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................65
C. Realisasi Anggaran ................................................................................88
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas
tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja.
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 Kantor Wilayah Kementerian
Agama Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Di Lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pada Tahun 2020 Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa
Yogyakarta terdapat beberapa indikator kinerja satuan kegiatan (IKSK) yang
dapat tercapai 100%, akan tetapi di satu sisi ada beberapa indikator kinerja
satuan kegiatan (IKSK) yang belum tercapai sesuai target. Dalam
pelaksanaannya masih dirasakan ada beberapa hal belum sesuai dengan
harapan, terutama untuk Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan yang berhubungan
dengan pelaksanaan ibadah haji, di mana dengan keluarnya Keputusan Menteri
Agama nomor 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji
pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441H/2020 M maka sebagian besar
taget kinerja yang berhubungan dengan ibadah haji tidak dapat tercapai.
Dari sisi anggaran, pada Tahun 2020 dari total anggaran Rp
848.160.633.000 (non UIN) terealisasi untuk belanja pegawai sejumlah Rp
661.224.777.882, untuk belanja barang Rp 125.576.819.019, belanja modal Rp
47.783.301.826 dan belanja bantuan social Rp 372.300.000
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
instansi vertikal Kementerian Agama RI yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian RI dalam
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan kebijakan Menteri
Agama RI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kantor
Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 71
Madrasah dan 78 KUA yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, Kantor Wilayah Kementerian Agama
DIY menganut asas penyelenggaraan pemerintahan negara yang
disebutkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan negara,
diataranya dalam UU RI No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas dari KKN. Dalam Pasal 3 UU tersebut
menyebutkan asas umum penyelenggaraan negara terdiri dari asas
kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan
umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan
asas akuntabilitas.
Asas akuntabilitas sendiri merupakan asas yang menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas kinerja yang merupakan
garda depan menuju good governance berkaitan dengan bagaimana
instansi pemerintah mampu mempertanggungjawabkan penggunaan
anggaran negara untuk sebaik-baiknya pelayanan publik.
Perubahan mindset dan culture-set penyelengaraan birokrasi yang semula
berorientasi kerja (output) menjadi berorientasi kinerja (outcome)
merupakan titik berat dalam konsep akuntabilitas kinerja. Dalam rangka
menjamin akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, telah dikembangkan
sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang
2
dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
SAKIP tersebut kemudian diterapkan melalui pembuatan laporan kinerja
yang menentukan target kinerja disertai dengan indikator kinerja yang
menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah.
1. Kedudukan, Tugas dan Fungsia. Kedudukan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah
Instansi Vertikal Kementerian Agama yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agama
b. Tugas Pokok
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai
tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam
Wilayah Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di
bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama
kepada masyarakat di provinsi;
2) Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan
umrah;
3) Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan
madrasah, pendidikan agama dan keagamaan;
4) Pembinaan kerukunan umat beragama;
5) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
administrasi dan informasi;
6) Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian,
pengawasan, dan evaluasi program; dan
7) Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi
terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanan
tugas kementerian di provinsi.
3
2. Profil SDM Kanwil Kementerian Agama DIY
Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY didukung oleh 4.443 pegawai dengan berbagai latar belakang baik jenis
kelamin, agama, pendidikan dan lain-lain. Berikut sajian data pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.
1) Berdasarkan Agama
SATUAN KERJA : Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019)
No Unit Kerja Jumlah Agama Ket.
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA19 Tahun 2019)
158 138 5 8 3 4
2 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (PMA 19 Tahun2019)
1,033 1,01 6 14 3 0
3 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul (PMA 19Tahun 2019)
864 836 7 15 2 4
4 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo (PMA 19Tahun 2019)
749 727 3 16 0 3
5 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman (PMA 19 Tahun2019)
1,135 1,08 9 34 8 1
6 Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (PMA 19 Tahun2019)
504 470 9 18 5 2
Jumlah 4,443 4,264 39 105 21 14
4
4264
39 105 21 140
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha
5
2) Berdasarkan Golongan
5
2) Berdasarkan Golongan
Gol. I1%
Gol. II10%
Gol. III57%
Gol. IV32%
5
2) Berdasarkan Golongan
6
3) Berdasarkan Jenis Kelamin
SATUAN KERJA : Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019)No Unit Kerja Jumlah Jenis Kelamin Ket.
Pria Wanita1 2 3 4 5 6
1 Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 158 100 582 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (PMA 19 Tahun 2019) 1,033 505 5283 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul (PMA 19 Tahun 2019) 864 516 3484 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo (PMA 19 Tahun 2019) 749 422 3275 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman (PMA 19 Tahun 2019) 1,135 546 5896 Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 504 241 263
Jumlah 4443 2330 2113
6
3) Berdasarkan Jenis Kelamin
SATUAN KERJA : Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019)No Unit Kerja Jumlah Jenis Kelamin Ket.
Pria Wanita1 2 3 4 5 6
1 Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 158 100 582 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (PMA 19 Tahun 2019) 1,033 505 5283 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul (PMA 19 Tahun 2019) 864 516 3484 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo (PMA 19 Tahun 2019) 749 422 3275 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman (PMA 19 Tahun 2019) 1,135 546 5896 Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 504 241 263
Jumlah 4443 2330 2113
Pria52%
Wanita48%
6
3) Berdasarkan Jenis Kelamin
SATUAN KERJA : Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019)No Unit Kerja Jumlah Jenis Kelamin Ket.
Pria Wanita1 2 3 4 5 6
1 Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 158 100 582 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (PMA 19 Tahun 2019) 1,033 505 5283 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul (PMA 19 Tahun 2019) 864 516 3484 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo (PMA 19 Tahun 2019) 749 422 3275 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman (PMA 19 Tahun 2019) 1,135 546 5896 Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (PMA 19 Tahun 2019) 504 241 263
Jumlah 4443 2330 2113
7
4) Berdasarkan Pendidikan
7
4) Berdasarkan Pendidikan
SD1%
SLTP3%
SLTA43%
D.I0%
D.II12%
D.III5%
D.IV0%
S10%
S236%
S30%
7
4) Berdasarkan Pendidikan
8
5) Berdasarkan Usia
40-490%
50-570%
8
5) Berdasarkan Usia
<240%
24-2920%
30-3955%
40-490%
57>25%
8
5) Berdasarkan Usia
9
B. Sistematika Penyajian
Laporan kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama pada Tahun 2020tahun 2020, yaitu
dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results)
terhadap rencana kinerja (performance plans). Analisis tersebut
memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap)
sebagai umpan balik perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal
tersebut, sistematika penyajian laporan kinerja (LKj) adalah sebagai
berikut: •
Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang penyusunan LKj
Bab II – Rencana Strategis dan Sasaran Kinerja, menyajikan rencana
strategis dan sasaran kinerjaTahun 2020 tahun 2020.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja dan Realisasi Keuangan, menyajikan
analisis terhadap capaian kinerja dan realisasi keuangan pada Tahun
2020 tahun 2020.
Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja
di tahun 2020.
Lampiran
10
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi D.I. Yogyakartamerujuk pada Visi dan Misi Kementerian
Agama. Adapun VisiKementerian Agama pada tahun 2020 – 2024 adalah
“Kementerian Agama yang professional dan andal dalam membangunmasyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul, untukmewujudkan Indonesia maju, yang berdaulat, mandiri, danberkepribadian berdasarkan gotong royong”. Sementara itu, misi yang
ditetapkan ada 6(enam) yaitu :
1. Meningkatkan kesalehan umat beragama;
2. Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata;
4. Meningkatkan layanan Pendidikan yang merata dan bermutu;
5. Meningkatkan produktivitas, dan daya saing Pendidikan; dan
6. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
Sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, maka guna mendukung
pembangunan pembangunan bidang agama serta pencapaian visi dan
misi, disusun tujuan sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah
ritual dan sosial;
2. Penguatan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat
beragama;
3. Peningkatan umat beragama yang menerima layanan keagamaan;
4. Peningkatan peserta didik yang memperoleh layanan pendidikan
umum berciri khas agama, pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan berkualitas;
5. Peningkatan budaya birokrasi pemerintahan yang bersih, melayani
dan responsif.
11
B. Sasaran Kegiatan
Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I Yogyakarta mendukung
11 Sasaran Strategis dan 16 Sasaran Program dari 5 (lima) tujuan yang
dijalankan sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam rangka mencapai 5 (lima) tujuan sebagaimana
disebutkan diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi D.I.
Yogyakartamenetapkan 54Sasaran Kegiatan yang menggambarkan
kondisi yang ingin dicapai Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2024. Adapun Sasaran Kegiatan
yang mendukung dan bersesuaian dengan Tujuan, Sasaran Strategis
dan Sasaran Programsebagaimana tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Provinsi D. I Yogyakarta adalah sebagai berikut :
2.2.1 Peningkatan Kualitas Umat Beragama dalam Menjalankan IbadahRitual dan Sosial
Peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah
ritual dan socialdicapai dengan menetapkan sasaran strategis dan
sasaran program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS1 Meningkatnya kualitas
pemahaman dan pengamalan
ajaran agama
Meningkatnya kualitas bimbingan
dan penyuluhan agama
Sasaran Kegiatanyang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas penyuluhan agama dengan indikator kinerja
sebagai berikut:
a. Nilai kinerja penyuluh agama;
b. Persentase penyuluh agama yang dibina;
c. Jumlah penyiar agama yang dibina kompetensi;
d. Jumlah kelompok sasaran penyuluh yang diberdayakan;
12
2.2.2 Penguatan Kualitas Moderasi Beragama dan Kerukunan UmatBeragamaPenguatan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat beragama
dicapai dengan menetapkan sasaran sasaran strategis dan sasaran
program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS2 Meningkatnya moderasi
beragama dan kerukunan
umat beragama
1. Menurunnya frekuensi isu-isu
kerukunan umat beragama
2. Meningkatnya intensitas penyelesaian
konflik intra umat beragama melalui
pendekatan moderasi beragama
3. Meningkatnya kualitas pembinaan
moderasi beragama
4. Menguatnya sistem pendidikan yang
berperspektif moderat
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D. I Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan perlindungan umat beragama
dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase jumlah kasus pelanggaran hak beragama
yang ditindaklanjuti;
b. Jumlah aktor kerukunan yang dibina;
c. Jumlah desa sadar kerukunan yang dibina.
2. Menguatnya peran lembaga agama, organisasi sosial
keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa dengan indikator kinerja
kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah lembaga agama, organisasi sosial keagamaan,
tokoh agama, tokoh masyarakat yang difasilitasi;
b. Jumlah forum dialog antar umat beragama yang
diselenggarakan.
13
3. Menguatnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
dengan indikator kinerja kegiatan, yaitu persentase Sekber
FKUB yang ditingkatkan layanannya melalui BOP.
4. Meningkatnya kualitas pembinaan kerukunan intra umat
beragama dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase lembaga agama, organisasi sosial keagamaan,
tokoh agama, tokoh masyarakat yang dibina kerukunan
intra umat beragama;
b. Jumlah forum dialog intra umat beragama yang
diselenggarakan.
5. Meningkatnya kualitas moderasi beragama penyuluh agama
dengan indikator kinerja kegiatan, yaitu : persentase penyuluh
agama yang berwawasan moderat.
6. Meningkatnya pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar
agama yang toleran dengan indikator kinerja kegiatan sebagai
berikut :
a. Persentase rumah ibadah yang ramah;
b. Persentase pengelola rumah ibadah yang dibina;
c. Jumlah Imam Besar masjid yang ditingkatkan mutunya;
d. Jumlah rumah ibadah yang ditingkatkan menjadi
percontohan.
7. Meningkatnya kegiatan penyiaran agama di ruang publik
dengan indikator kinerja kegiatan, yaitujumlah siaran keagamaan
yang berwawasan moderat di media massa dan ruang publik.
8. Menguatnya muatan moderasi beragama dalam mata pelajaran
agama di ruang publik dengan indikator kinerja kegiatan
sebagai berikut :
a. Persentase siswa di madrasah yang memperoleh pendidikan
agama yang bermuatan moderasi beragama;
b. Persentase siswa di sekolah keagamaan yang memperoleh
pendidikan agama yang bermuatan moderasi beragama;
c. Persentase siswa di sekolah umum yang memperoleh
pendidikan agama yang bermuatan moderasi beragama;
d. Persentase guru di madrasah yang dibina dalam moderasi
14
beragama;
e. Persentase guru pendidikan agama di sekolah umum yang
dibina dalam moderasi beragama;
f. Persentase guru di sekolah keagamaan yang dibina dalam
moderasi beragama;
g. Persentase pengawas pendidikan agama di madrasah yang
dibina dalam moderasi beragama;
h. Persentase pengawas di sekolah keagamaan yang dibina
dalam moderasi beragama;
i. Persentase pengawas pendidikan agama di sekolah umum
yang dibina dalam moderasi beragama;
j. Jumlah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di madrasah
yang bermuatan moderasi beragama;
k. Jumlah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah
keagamaan yang bermuatan moderasi beragama.
9. Menguatnya peran pendidikan diniyah dan pesantren dalam
mengembangkan moderasi beragama Islam dengan indikator
kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase pesantren yang berwawasan moderat;
b. Persentase peningkatan peserta pendidikan diniyah takmilyah
dan pendidikan Al-Qur’an.
2.2.3 Peningkatan Keselarasan Relasi Agama dan BudayaPeningkatan relasi agama dan budaya dicapai dengan
menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai berikut
:
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS3 Meningkatnya
keselarasan relasi
agama dan budaya
Menurunnya aksi konfrontatif
terhadap tradisi dan ritual
budaya dengan
mengatasnamakan agama
15
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas,
dijabarkan dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta,
sebagai berikut :
1. Menguatnya dialog lintas agama dan budayadengan indikator
kinerja kegiatan yaitu Jumlah dialog lintas agama dan budaya
yang diselenggarakan;
2. Meningkatnya pelestarian dan optimalisasi produk budaya
berbasis agama untuk meningkatkan kesejahteraan umat
dengan indikator kinerja kegiatan, yaitujumlah produk budaya
berbasisagama yang memberikan manfaat
terhadapkesejahteraan umat (Wisata religi, Situs, Artefak, dan
sebagainya);
3. Meningkatnya penghormatan atas keragaman budaya yang
merupakan wujud dari implementasi pengamalan nilai
agama dengan indikator kinerja kegiatan yaituJumlah
kegiatan ekspresi budaya yang mengandung nilai agama
(Pesparawi, Pesparani, MTQ, STQ, Utsawa, dan
sebagainya);
4. Meningkatnya kualitas literasi khasanah budaya bernafas
agamadengan indikator kinerja kegiatan yaitu :
a. Jumlah direktori pustaka agama yang di inventarisasi,
kodefikasi dan digitalisasi rumah ibadah yang dibina;
b. Jumlah pengelola perpustakaan rumah ibadah yang
dibina.
2.2.4 Peningkatan Umat Beragama yang Menerima Layanan KeagamaanPeningkatan umat beragama yang menerima layanan keagamaan dicapai
dengan menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai
berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS4 Meningkatnya kualitas
pelayanan kehidupan
1. Meningkatnya kualitas
layanan administrasi dan
16
beragama literatur keagamaan
2. Terwujudnya
penyelenggaraan ibadah haji
yang transparan dan
akuntabel
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta, sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas sarana pendukung pelayanan keagamaan
dengan indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Jumlah sarana dan prasarana layanan peribadatan yang
disediakan;
b. Jumlah kitab suci dan buku keagamaan yang disediakan;
c. Persentase lembaga keagamaan yang difasilitasi;
d. Jumlah bimbingan layanan syariah yang disediakan;
e. Jumlah masjid/mushalla yang terfasilitasi pengukuran arah
kiblat;
f. Jumlah SDM Ahli Falakiyah yang dibina;
g. Jumlah Pusat Observasi Bulan yang memenuhi standar.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan nikah/rujukdengan indikator
kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Jumlah KUA yang direvitalisasi;
b. Jumlah KUA yang ditingkatkan sarana prasarana;
c. Jumlah calon pengantin yang memperoleh fasilitas kursus pra
nikah;
d. Jumlah remaja usia sekolah yang mendapatkan bimbingan cegah
kawin anak dan seks pra nikah;
e. Jumlah penghulu yang dibina.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan keluarga dengan
indikator kinerja kegiatan, yaitu jumlah keluarga yang memperoleh
bimbingan dan layanan pusaka
sakinah/kristiani/bahagia/sukinah/hitta sukhaya.
4. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengawasan penyelenggara
17
ibadah umrah dan penyelenggara ibadah haji khusus dengan
indikator kinerja kegiatan, yaitu : Persentase Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umrah yang terbina dan terawasi.
5. Meningkatnya kualitas pelayanan pendaftaran ibadah haji dengan
indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Persentase pusat layanan haji yang memenuhi standar
pelayanan;
b. Persentase calon jemaah haji yang batal diberangkatkan pada
tahun bersangkutan.
6. Meningkatnya kualitas pelayanan jamaah haji di asrama haji
dengan indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Persentase asrama haji yang memenuhi standar pelayanan;
b. Persentase pelayanan transportasi jemaah haji yang tepat waktu.
7. Meningkatnya kualitas pembinaan jamaah haji dengan indikator
kinerja kegiatan yaitu :Persentase jemaah haji yang mengikuti
manasik haji.
8. Meningkatnya pengelolaan data dan sistem informasi haji terpadu
dengan indikator kinerja kegiatan yaitu :Persentase keberlanjutan
layanan (Continuity service).
2.2.5 Peningkatan Pemanfaatan Ekonomi Keagamaan UmatPeningkatan pemanfaatn ekonomi keagamaan umat dicapai dengan
menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS5 Meningkatnya
pemanfaatan ekonomi
keagamaan umat
Meningkatnya kualitas
penerimaan dana sosial
keagamaan
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta, sebagai berikut :
1. Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan dana
zakat dengan indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
18
a. Persentase amil yang dibina ;
b. Persentase lembaga zakat yang dibina.
2. Meningkatnya pengelolaan aset wakaf dengan indikator kinerja
kegiatan, sebagai berikut :
a. Persentase lembaga wakaf yang dibina;
b. Persentase akta ikrar wakaf yang diterbitkan;
c. Persentase tanah wakaf yang bersertifikat.
2.2.6 Peningkatan Peserta Didik yang Memperoleh Layanan PendidikanUmum Berciri Khas Agama, Pendidikan Agama Dan PendidikanKeagamaan BerkualitasPeningkatan peserta didik yang memperoleh layanan pendidikan umum
berciri khas agama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
berkualitas dicapai dengan menetapkan sasaran strategis dan sasaran
program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS6 Meningkatnya kualitas
pembelajaran dan
pengajaran
Meningkatnya kualitas
asesmen dan kemampuan
berpikir siswa
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D. I Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas penerapan kurikulum dan pola
pembelajaran inovatif dengan indikator kinerja kegiatan sebagai
berikut :
a. Persentase madrasah yang menerapkan metode pembelajaran
inovatif dalam kurikulum;
b. Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan metode
pembelajaran inovatif dalam kurikulum;
c. Jumlah madrasah yang melaksanakan program keagamaan;
d. Jumlah madrasah yang melaksanakan program
keterampilan/kejuruan.
19
2. Meningkatnya kualitas penilaian pendidikan dengan indikator
kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase guru di madrasah yang dinilai kinerjanya sebagai
dasar penetapan tunjangan;
b. Persentase guru di sekolah keagamaan yang dinilai kinerjanya
sebagai dasar penetapan tunjangan;
c. Persentase guru pendidikan agama yang dinilai kinerjanya
sebagai dasar penetapan tunjangan;
d. Jumlah penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan pada
madrasah/Sekolah Keagamaan;
e. Jumlah penyelenggaraan asesmen kompetensi siswa di
madrasah/sekolah keagamaan;
f. Persentase siswa madrasah yang mengikuti asesmen
kompetensi
g. Persentase siswa sekolah keagamaan yang mengikuti
asesmen kompetensi.
3. Meningkatnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi
dalam sistem pembelajaran dengan indikator kinerja kegiatan,
sebagai berikut :
a. Persentase madrasah yang menerapkan TIK untuk e-
pembelajaran;
b. Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan TIK
untuk e-pembelajaran;
c. Persentase mata pelajaran di madrasah yang menggunakan
bahan belajar berbasis TIK untuk e-pembelajaran;
d. Persentase mata pelajaran di sekolah keagamaan yang
menggunakan bahan belajar berbasis TIK untuk e-
pembelajaran.
20
2.2.7 Peningkatan Kualitas Pemerataan Akses PendidikanPeningkatan kualitas pemerataan akses pendidikan dicapai dengan
menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS7 Meningkatnya kualitas
pemerataan akses
pendidikan
Meningkatnya partisipasi
peserta didik pada satuan
pendidikan
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D. I. Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan dengan
indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Persentase RA/Pratama Widya Pasraman/Taman Seminari/Nava
Dhammasekha yang memenuhi SPM sarana prasarana;
b. Persentase MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman yang
memenuhi SPM sarana prasarana;
c. Persentase MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman
yang memenuhi SPM sarana prasarana;
d. Persentase MA/Ulya/SMTK/SMAK/Utama Widya Pasraman yang
memenuhi SPM sarana prasarana;
e. Persentase PDF/Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren
yang memenuhi SPM sarana dan prasarana;
f. Persentase Madrasah/Sekolah Keagamaan di daerah 3T yang
ditingkatkan mutunya;
g. Persentase Sekolah Minggu Buddha/Dhammaseka Non Formal
yang memenuhi SPM sarana prasarana.
2. Meningkatnya pemberian bantuan pendidikan bagi anak kurang
mampu, daerah afirmasi, dan berbakat dengan indikator kinerja
kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah siswa madrasah penerima BOS;
b. Jumlah siswa sekolah keagamaan penerima BOS
c. Persentase siswa madrasah penerima PIP
21
d. Persentase siswa sekolah keagamaan penerima PIP
e. Persentase Pondok Pesantren yang mendapatkan Bantuan
Operasional.
3. Meningkatnya kualitas penanganan ATS dengan indikator kinerja
kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase madrasah yang menyelenggarakan pendidikan
inklusi;
b. Persentase ATS yang mengikuti program pendidikan
kesetaraan di pesantren.
4. Menguatnya pelayanan 1 Tahun Prasekolah dengan indikator
kinerja kegiatan,yaitu :jumlah siswa RA/Pratama Widya
Pasraman/Nava Dhammasekha yang tingkatkan mutunya melalui
BOP.
2.2.8 Peningkatan Kualitas Pengelolaan dan Penempatan PendidikPeningkatan kualitas pengelolaan dan penempatan pendidikdicapai
dengan menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai
berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS8 Meningkatnya pengelolaan
dan penempatan pendidik
1. Meningkatnya kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan
2. Meningkatnya kualitas guru
yang memenuhi SNP
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D. I Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dengan
indikator kinerja kegiatan, sebagai berikut :
a. Persentase guru madrasah dan ustadz pendidikan
diniyah/muadalah yang lulus sertifikasi;
b. Persentase tenaga kependidikan madrasah dan pendidikan
diniyah/muadalah yang memperoleh peningkatan kompetensi;
22
c. Persentase kepala madrasah dan pendidikan diniyah/muadalah
yang memperoleh peningkatan kompetensi;
d. Persentase ustad pendidikan diniyah/muadalah yang
mendapatkan penguatan KKG/MGMP dan AKG;
2. Terpenuhinya jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai
dengan standar minimal dengan indikator kinerja kegiatan sebagai
berikut :
a. Persentase guru sekolah keagamaan yang memenuhi
kualifikasi dan kompetensi minimal;
b. Persentase tenaga kependidikan lainnya di sekolah keagamaan
yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi minimal;
c. Persentase guru pendidikan agama yang memenuhi kualifikasi
dan kompetensi minimal;
d. Persentase tenaga kependidikan pendidikan agama yang
memenuhi kualifikasi dan kompetensi minimal;
3. Meningkatnya kualitas pendidikan profesi guru melalui
peningkatan kualifikasi pendidik dengan indikator kinerja kegiatan
sebagai berikut :
a. Persentase guru madrasah yang mengikuti PPG;
b. Persentase guru pendidikan agama Islam yang mengikuti PPG;
c. Persentase guru pendidikan agama Islam berkualifikasi minimal
S1;
d. Persentase Calon Pengawas madrasah yang menerima
beasiswa S2.
4. Meningkatnya pemenuhan dan distribusi tenaga pendidik berbasis
kebutuhan
a. Persentase guru/tenaga pendidikan di madrasah daerah 3 T
yang mendapatkan tunjangan khusus
b. Persentase guru pendidikan agama Islam di madrasah daerah
3 T yang mendapatkan tunjangan khusus
23
2.2.9 Peningkatan Kualitas Penjaminan Mutu PendidikanPeningkatan kualitas penjaminan mutu pendidikan dicapai dengan
menetapkan sasaran strategis dan sasaran program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS9 Meningkatnya kualitas
penjaminan mutu
pendidikan
Meningkatnya kualitas standar
dan sistem penjaminan mutu
pendidikan
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu:
1. Menguatnya kapasitas dan akselerasi akreditasi dengan indikator
kinerja kegiatanyaitu:
a. Jumlah madrasah yang difasilitasi dalam meningkatkan status
akreditasi
b. Jumlah sekolah keagamaan yang difasilitasi dalam
meningkatkan status akreditasi.
2. Meningkatnya budaya mutu pendidikan dengan indikator kinerja
kegiatan yaitu :
a. Persentase madrasah yang menerapkan budaya mutu
b. Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan budaya mutu
c. Persentase siswa madrasah yang mengikuti kompetisi nasional
maupun internasional
d. Persentase siswa sekolah keagamaan yang mengikuti kompetisi
nasional maupun internasional
24
2.2.10 Peningkatan Kualitas Kualitas Mental/Karakter SiswaPeningkatan kualitas peningkatan kualitas kualitas mental/karakter
siswadicapai dengan menetapkan sasaran strategis dan sasaran
program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS10 Meningkatnya kualitas
mental/karakter siswa
Menguatnya pendidikan
karakter siswa
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya budaya belajar dan lingkungan madrasah/sekolah
yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan dengan indikator
kinerja kegiatan,sebagai berikut :
a. Persentase madrasah yang mengintegrasikan pendidikan
karakter dalam pembelajaran;
b. Persentase sekolah keagamaan yang mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran
c. Persentase kepala pendidikan diniyah/muadalah yang dibina
dalam penerapan budaya belajar yang nyaman dan aman;
d. Persentase madrasah yang ramah anak.
e. Persentase sekolah keagamaan yang ramah anak.
2. Meningkatnya kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda dan
pengembangan pendidikan kepramukaan dengan indikator kinerja
kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah organisasi siswa ekstrakurikuler pada madrasah yang
dibina kepeloporan dan kesukarelawanan
b. Jumlah organisasi siswa ekstrakurikuler pada sekolah
keagamaan yang dibina kepeloporan dan kesukarelawanan
c. Jumlah gugus pramuka pada madrasah yang dibina
d. Jumlah gugus pramuka pada sekolah keagamaan yang dibina
25
2.2.11 Peningkatan Budaya Birokrasi Pemerintahan yang Bersih, Melayanidan Responsif
Peningkatan budaya birokrasi pemerintahan yang bersih, melayani dan
responsif dicapaidengan menetapkan sasaran strategis dan sasaran
program sebagai berikut :
Kode Sasaran Strategis Sasaran Program
SS12 Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintahan yang
efektif, transparan dan
akuntabel
Meningkatnya tata kelola
organisasi Unit Eselon 1 yang
efektif dan akuntabel
Sasaran strategis dan sasaran program pada tabel di atas, dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas layanan dan bantuan hokumdengan indikator
kinerja kegiatan yaitu :
a. Persentase produk hukum yang diterbitkan;
b. Persentase kasus hukum yang terselesaikan;
c. Jumlah penyuluhan hukum yang dilaksanakan.
2. Meningkatnya kualitas pengelolaan kerjasama luar negeridengan
indikator kinerja kegiatan yaitu :
a. Persentase rekomendasi izin orang asing
3. Meningkatnya kualitas pengelolaan ASN (pengadaan, penempatan,
pembinaan dan pengembangan pegawai) :
a. Persentase dokumen perencanaan ASN yang sesuai kebutuhan
satuan kerja;
b. Persentase laporan permasalahan kepegawaian di bidang kode
etik, disiplin, pemberhentian dan pensiun yang ditandaklanjuti;
c. Persentase kesesuaian pemanfaatan hasil assesmen
kompetensi dengan jabatan;
d. Persentase ASN yang memiliki nilai indeks profesional
berkategori sedang (minimum 71);
26
e. Persentase ASN yang memenuhi syarat levelingkompetensi
jabatannya;
f. Persentase ASN yang diusulkan mutasi tepat waktu;
g. Persentase data ASN yang diupdate;
h. Persentase layanan administrasi kepegawaian berbasis digital
yang mudah diakses.
4. Meningkatnya pengelolaan manajemen keuangan yang tertib sesuai
dengan ketentuandengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut
:
a. Jumlah laporan keuangan semester I dan semester II yang
sesuai standar dan tepat waktu;
b. Persentase satuan kerja yang telah menerapkan Pengendalian
Intern Pelaporan Keuangan (PIPK);
c. Persentase realisasi pelaksanaan anggaran yang optimal;
d. Persentase penyelesaian Kerugian Negara pada Kementerian
Agama.
5. Meningkatnya pengelolaan BMN yang akuntabeldengan indikator
kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase nilai Barang Milik Negara yang ditetapkan status
penggunaan dan pemanfaatannya;
b. Persentase tanah yang bersertifikat;
c. Persentase nilai Opname Physic (OP)BMN.
6. Meningkatnya kualitas penataan dan penguatan manajemen
organisasidengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase satuan organisasi/kerja yang menetapkan dan
mengevaluasi standar operasional prosedur berdasarkan peta
proses bisnis;
b. Persentase laporan kinerja satuan organisasi yang dievaluasi;
c. Persentase administrasi hasil pengawasan yang ditindaklanjuti.
7. Meningkatnya kualitas penerapan Reformasi Birokrasidengan
indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase satuan kerja yang telah dilakukan evaluasi
implementasi Reformasi Birokrasi;
27
b. Jumlah satuan kerja yang dibina dalam peningkatan zona
integritas;
c. Jumlah agen perubahan yang dibina untuk
mengimplementasikan program kerja.
8. Meningkatnya kualitas perencanaan dan anggarandengan indikator
kinerja kegiatansebagai berikut :
a. Persentase output perencanaan yang berbasis data;
b. Persentase keselarasan muatan Renja dengan Renstra;
c. Persentase perencanaan kerjasama yang ditindaklanjuti.
9. Meningkatnya kualitas pemantauan dan evaluasi perencanaan dan
anggarandengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase laporan capaian kinerja perencanaan dan anggaran
yang berkualitas;
b. Persentase rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan
pengendalian rencana pembangunan nasional yang
ditindaklanjuti.
10. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantordengan indikator
kinerja kegiatan yaitu Persentase pemenuhan kebutuhan
prasarana kantor sesuai standar;
11. Meningkatnya kualitas pengelolaan tata persuratan, arsip dan
layanan pengadaan barang jasadengan indikator kinerja kegiatan
sebagai berikut :
a. Persentase surat masuk yang ditindaklanjuti secara tepat waktu;
b. Persentase dokumen yang dikirim secara elektronik;
c. Persentase surat yang diarsipkan dalam e-dokumen;
d. Persentase menurunnya lelang gagal;
e. Persentase menurunnya sanggah dan sanggah banding.
12. Meningkatnya kualitas pelayanan umum dan rumah tanggadengan
indikator kinerja kegiatan, yakni Persentase kepuasan pelayanan
tamu pimpinan;
28
13. Meningkatnya kualitas layanan hubungan masyarakat dan
informasidengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah pemberitaan capaian program dan pelaksanaan kegiatan
yang dipublikasi;
b. Persentase pemberitaan negatif tentang Kementerian Agama
yang dicounter.
14. Meningkatnya kualitas data dan sistem informasidengan indikator
kinerja kegiatan sebagai berikut :
a. Persentase data agama dan pendidikan yang valid, dan reliable.
15. Meningkatnya kualitas administrasi pendidikan keagamaandengan
indikator kinerja kegiatan,yaitu
a. Jumlah Pengawas, Guru, Pegawai PNS yang memperoleh gaji,
tunjangan dan operasional
29
C. Perjanjian Kinerja
NOSASARANKEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGETVOLUM
ESATUAN
1 Meningkatnya kualitas
bimbingan dan
penyuluhan agama
1. Nilai kinerja penyuluh
agama
2. Persentase penyuluh
agama yang dibina
3. Jumlah penyiar agama
yang dibina kompetensi
4. Jumlah kelompok sasaran
penyuluh yang
diberdayakan
70
85
250
1.500
Nilai
%
Orang
Kelompok
2 Meningkatnya kualitas
pelayanan
perlindungan umat
beragama
1. Persentase jumlah kasus
pelanggaran hak
beragama yang
ditindaklanjuti
2. Jumlah aktor kerukunan
yang dibina
3. Jumlah desa sadar
kerukunan yang dibina
100
300
5
%
Orang
Desa
3 Menguatnya peran
lembaga agama,
organisasi sosial
keagamaan, tokoh
agama, tokoh
masyarakat sebagai
perekat persatuan dan
kesatuan bangsa
1. Jumlah lembaga agama,
organisasi sosial
keagamaan, tokoh
agama, tokoh masyarakat
yang difasilitasi
2. Jumlah forum dialog antar
umat beragama yang
diselenggarakan
7.000
54
Lembaga/
Orang
Kegiatan
4 Menguatnya Forum
Kerukunan Umat
Persentase Sekber FKUB
yang ditingkatkan
100 %
30
Beragama (FKUB) layanannya melalui BOP
5 Meningkatnya kualitas
pembinaan kerukunan
intra umat beragama
1. Persentase lembaga
agama, organisasi sosial
keagamaan, tokoh
agama, tokoh masyarakat
yang dibina kerukunan
intra umat beragama
2. Jumlah forum dialog intra
umat beragama yang
diselenggarakan
50
37
%
Kegiatan
6 Meningkatnya kualitas
moderasi beragama
penyuluh agama
Persentase penyuluh agama
yang berwawasan moderat
100 %
7 Meningkatnya
pengelolaan rumah
ibadah sebagai pusat
syiar agama yang
toleran
1. Persentase rumah ibadah
yang ramah
2. Persentase pengelola
rumah ibadah yang dibina
3. Jumlah Imam Besar
masjid yang ditingkatkan
mutunya
4. Jumlah rumah ibadah
yang ditingkatkan menjadi
percontohan
50
35
0
4
%
%
Orang
Lokasi
8 Meningkatnya
kegiatan penyiaran
agama di ruang
publik
Jumlah siaran keagamaan
yang berwawasan moderat di
media massa dan ruang publik
122 Konten/
Kegiatan
9 Menguatnya muatan
moderasi beragama
dalam mata pelajaran
agama di ruang publik
1. Persentase siswa di
madrasahyang
memperoleh pendidikan
agama yang bermuatan
moderasi beragama
100 %
31
2. Persentase siswa di
sekolah keagamaan yang
memperoleh pendidikan
agama yang bermuatan
moderasi beragama
3. Persentase siswa di
sekolah umum yang
memperoleh pendidikan
agama yang bermuatan
moderasi beragama
4. Persentase guru di
madrasah yang dibina
dalam moderasi beragama
5. Persentase guru
pendidikan agama di
sekolah umum yang
dibina dalam moderasi
beragama
6. Persentase guru di
sekolah keagamaan yang
dibina dalam moderasi
beragama
7. Persentase pengawas
pendidikan agama di
madrasah yang dibina
dalam moderasi
beragama
8. Persentase pengawas di
sekolah keagamaan
yang dibina dalam
moderasi beragama
9. Persentase pengawas
pendidikan agama di
100
100
100
100
100
100
100
100
%
%
%
%
%
%
%
%
32
sekolah umum yang
dibina dalam moderasi
beragama
10.Jumlah kegiatan
ekstrakurikuler
keagamaan di madrasah
yang bermuatan
moderasi beragama
11. Jumlah kegiatan
ekstrakurikuler
keagamaan di sekolah
keagamaan yang
bermuatan moderasi
beragama
12
0
Kegiatan
Kegiatan
10 Menguatnya peran
pendidikan diniyah
dan pesantren dalam
mengembangkan
moderasi beragama
Islam
1. Persentase pesantren
yang berwawasan moderat
2. Persentase peningkatan
peserta pendidikan diniyah
takmilyah dan pendidikan
Al-Qur’an
95
5
%
%
11 Menguatnya dialog
lintas agama dan
budaya
Jumlah dialog lintas agama
dan budaya yang
diselenggarakan
15 Lokasi
12 Meningkatnya
pelestarian dan
optimalisasi produk
budaya berbasis
agama untuk
meningkatkan
kesejahteraan umat
Jumlah produk budaya
berbasisagama yang
memberikan manfaat
terhadapkesejahteraan umat
(Wisata religi, Situs, Artefak)
55 Lokasi
13 Meningkatnya Jumlah kegiatan ekspresi 2 Event
33
penghormatan atas
keragaman budaya
yang merupakan
wujud dari
implementasi
pengamalan nilai
agama
budaya yang mengandung
nilai agama (Pesparawi
MTQ, STQ, Ustawa, dan
sebagainya)
14 Meningkatnya kualitas
literasi khasanah
budaya bernafas
agama
1. Jumlah direktori pustaka
agama yang di
inventarisasi, kodefikasi
dan digitalisasi
2. Jumlah pengelola
perpustakaan rumah
ibadah yang dibina
0
2
KUA
Pengelola
15 Meningkatnya kualitas
sarana pendukung
pelayanan
keagamaan
1. Jumlah sarana dan
prasarana layanan
peribadatan yang
disediakan
2. Jumlah kitab suci dan buku
keagamaan yang
disediakan
3. Persentase lembaga
keagamaan yang
difasilitasi
4. Jumlah bimbingan layanan
syariah yang disediakan
5. Jumlah masjid/mushalla
yang terfasilitasi
pengukuran arah kiblat
6. Jumlah SDM Ahli
Falakiyah yang dibina
7. Jumlah Pusat Observasi
Bulan yang memenuhi
7
340
30
58
100
20
0
Paket
Buah
%
Layanan
Lokasi
Orang
Lokasi
34
standar
16 Meningkatnya kualitas
pelayanan nikah/rujuk
1. Jumlah KUA yang
direvitalisasi
2. Jumlah KUA yang
ditingkatkan sarana
prasarana
3. Jumlah calon pengantin
yang memperoleh fasilitas
kursus pra nikah
4. Jumlah remaja usia
sekolah yang
mendapatkan bimbingan
cegah kawin anak dan
seks pra nikah
5. Jumlah penghulu yang
dibina
6
3
4.000
1.000
35
KUA
KUA
Orang
Anak
Orang
17 Meningkatnya kualitas
pelayanan bimbingan
keluarga
Jumlah keluarga yang
memperoleh bimbingan dan
layanan pusaka
sakinah/kristiani/bahagia/suki
nah/hitta sukhaya
46 Keluarga
18 Meningkatnya kualitas
pembinaan dan
pengawasan
penyelenggara ibadah
umrah dan
penyelenggara ibadah
haji khusus
Persentase Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umrah
yang terbina dan terawasi
100 %
19 Meningkatnya kualitas
pelayanan
pendaftaran ibadah
haji
1. Persentase pusat layanan
haji yang memenuhi
standar pelayanan
2. Persentase calon jemaah
100
0,01
%
%
35
haji yang batal
diberangkatkan pada tahun
bersangkutan
20 Meningkatnya kualitas
pelayanan jamaah haji
di asrama haji
1. Persentase asrama haji
yang memenuhi standar
pelayanan
2. Persentase pelayanan
transportasi jemaah haji
yang tepat waktu
100
100
%
%
21 Meningkatnya kualitas
pembinaan jamaah
haji
Persentase jemaah haji yang
mengikuti manasik haji
92,30 %
22 Meningkatnya
pengelolaan data dan
sistem informasi haji
terpadu
Persentase keberlanjutan
layanan (Continuity service)
100 %
23 Meningkatnya
pengelolaan dan
pembinaan
pemberdayaan dana
zakat
1. Persentase amil yang
dibina
2. Persentase lembaga zakat
yang dibina
81,87
73,39
%
%
24 Meningkatnya
pengelolaan aset
wakaf
1. Persentase lembaga wakaf
yang dibina
2. Persentase akta ikrar wakaf
yangditerbitkan
3. Persentase tanah wakaf
yang bersertifikat
100
90,05
90,51
%
%
%
25 Meningkatnya kualitas
penerapan kurikulum
dan pola
pembelajaran inovatif
1. Persentase madrasah yang
menerapkan metode
pembelajaran inovatif
dalam kurikulum
80 %
36
2. Persentase sekolah
keagamaan yang
menerapkan metode
pembelajaran inovatif
dalam kurikulum
3. Jumlah madrasah yang
melaksanakan program
keagamaan
4. Jumlah madrasah yang
melaksanakan program
keterampilan/kejuruan
100
1
16
%
Madrasah
Madrasah
26 Meningkatnya kualitas
penilaian pendidikan
1. Persentase guru di
madrasah yang dinilai
kinerjanya sebagai dasar
penetapan tunjangan
2. Persentase guru di sekolah
keagamaanyang dinilai
kinerjanya sebagai dasar
penetapan tunjangan
3. Persentase guru
pendidikan agama yang
dinilai kinerjanya sebagai
dasar penetapan tunjangan
4. Jumlah penghargaan bagi
guru dan tenaga
kependidikan pada
madrasah/sekolah
keagamaan
5. Jumlah penyelenggaraan
asesmen kompetensi siswa
di madrasah/sekolah
keagamaan
6. Persentase siswa
49
0
54
6
363
100
%
%
%
Pengharga
an
Kegiatan
%
37
madrasah yang mengikuti
asesmen kompetensi
7. Persentase siswa sekolah
keagamaanyang mengikuti
asesmen kompetensi
100 %
27 Meningkatnya
penerapan teknologi
informasi dan
komunikasi dalam
sistem pembelajaran
1. Persentase madrasah
yang menerapkan TIK
untuk e-pembelajaran
2. Persentase sekolah
keagamaanyang
menerapkan TIK untuk e-
pembelajaran
3. Persentase mata pelajaran
di madrasah yang
menggunakan bahan
belajar berbasis TIK untuk
e-pembelajaran
4. Persentase mata pelajaran
di sekolah keagamaanyang
menggunakan bahan
belajar berbasis TIK untuk
e-pembelajaran
100
100
100
100
%
%
%
%
28 Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana
pendidikan
1. Persentase RA/Pratama
Widya Pasraman/Taman
Seminari/Nava
Dhammasekha yang
memenuhi SPM sarana
prasarana
2. Persentase
MI/Ula/SDTK/Adhi Widya
Pasraman yang memenuhi
0
82
%
%
38
SPM sarana prasarana
3. Persentase
MTs/Wustha/SMPTK/Mady
ama Widya Pasraman yang
memenuhi SPM sarana
prasarana
4. Persentase
MA/Ulya/SMTK/SMAK/Uta
ma Widya Pasraman yang
memenuhi SPM sarana
prasarana
5. Persentase
PDF/Pendidikan Muadalah
pada Pondok Pesantren
yang memenuhi SPM
sarana dan prasarana
6. Persentase
Madrasah/Sekolah
Keagamaan di daerah 3T
yang ditingkatkan mutunya
7. Persentase Sekolah
Minggu
Buddha/Dhammaseka Non
Formal yang memenuhi
SPM sarana prasarana
80
60
0
0
0
0
%
%
%
%
%
29 Meningkatnya
pemberian bantuan
pendidikan bagi anak
kurang mampu,
daerah afirmasi, dan
berbakat
1. Jumlah siswa penerima
BOS pada Madrasah
2. Jumlah siswa sekolah
keagamaan penerima
BOS/PDF Muadalah
3. Persentase siswa
68.921
2.796
20
Siswa
Siswa
%
39
madrasah penerima PIP
4. Persentase siswa sekolah
keagamaan penerima PIP
5. Persentase Pondok
Pesantren yang
mendapatkan Bantuan
Operasional.
50
16
%
%
30 Meningkatnya kualitas
penanganan ATS
1. Persentase madrasah
yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi
2. Persentase ATS yang
mengikuti program
pendidikan kesetaraan di
pesantren
50
31
%
%
31 Menguatnya pelayanan
1 Tahun Prasekolah
Jumlah siswa RA/Pratama
Widya Pasraman/Nava
Dhammasekha yang
tingkatkan mutunya melalui
BOP
10.386 Siswa
40
32 Meningkatnya kualitas
pendidik dan tenaga
kependidikan
1. Persentase guru madrasah
dan ustadz pendidikan
diniyah/muadalah yang
lulus sertifikasi
2. Persentase tenaga
kependidikan madrasah
dan pendidikan
diniyah/muadalah yang
memperoleh peningkatan
kompetensi
3. Persentase kepala
madrasah dan pendidikan
diniyah/muadalah yang
memperoleh peningkatan
kompetensi
4. Persentase ustad
pendidikan
diniyah/muadalah yang
mendapatkan penguatan
KKG/MGMP dan AKG
49
60
70
50
%
%
%
%
33 Terpenuhinya jumlah
guru dan tenaga
kependidikan sesuai
dengan standar
minimal
1. Persentase guru sekolah
keagamaan yang
memenuhi kualifikasi dan
kompetensi minimal
2. Persentase tenaga
kependidikan lainnya di
sekolah keagamaan yang
memenuhi kualifikasi dan
kompetensi minimal
3. Persentase guru
pendidikan agama yang
memenuhi kualifikasi dan
kompetensi minimal
85
85
87
%
%
%
41
4. Persentase tenaga
kependidikan pendidikan
agama yang memenuhi
kualifikasi dan kompetensi
minimal
87 %
34 Meningkatnya kualitas
pendidikan profesi
guru melalui
peningkatan
kualifikasi pendidik
1. Persentase guru madrasah
yang mengikuti PPG;
2. Persentase guru
pendidikan agama Islam
yang mengikuti PPG;
3. Persentase guru
pendidikan agama Islam
berkualifikasi minimal S1
4. Persentase Calon
Pengawas madrasah yang
menerima beasiswa S2
80
42
91
0
%
%
%
%
35 Meningkatnya
pemenuhan dan
distribusi tenaga
pendidik berbasis
kebutuhan
1. Persentase guru/tenaga
pendidikan di madrasah
daerah 3 T yang
mendapatkan tunjangan
khusus
2. Persentase guru
pendidikan agama Islam di
madrasah daerah 3 T yang
mendapatkan tunjangan
khusus
0
0
%
%
36 Menguatnya kapasitas
dan akselerasi
akreditasi
1. Jumlah madrasah yang
difasilitasi dalam
meningkatkan status
akreditasi.
2. Jumlah sekolah
keagamaan yang
difasilitasi dalam
35
0
Madrasah
Sekolah
42
meningkatkan status
akreditasi.
37 Meningkatnya budaya
mutu pendidikan
1. Persentase madrasah yang
menerapkan budaya mutu
2. Persentase sekolah
keagamaan yang
menerapkan budaya mutu
3. Persentase siswa
madrasah yang mengikuti
kompetisi nasional maupun
internasional
4. Persentase siswa sekolah
keagamaan yang mengikuti
kompetisi nasional maupun
internasional
75
55
5
10
%
%
%
%
38 Meningkatnya budaya
belajar dan
lingkungan
madrasah/sekolah
yang menyenangkan
dan bebas dari
kekerasan
1. Persentase madrasah yang
mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam
2. Persentase sekolah
keagamaan yang
mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam
pembelajaran
3. Persentase kepala
pendidikan
diniyah/muadalah yang
dibina dalam penerapan
budaya belajar yang
nyaman dan aman;
4. Persentase madrasah yang
ramah anak.
5. Persentase sekolah
keagamaan yang ramah
100
100
10
33
0
%
%
%
%
%
43
anak.
39 Meningkatnya
kepeloporan dan
kesukarelawanan
pemuda dan
pengembangan
pendidikan
kepramukaan
1. Jumlah organisasi siswa
ekstrakurikuler pada
madrasah yang dibina
kepeloporan dan
kesukarelawanan
2. Jumlah organisasi siswa
ekstrakurikuler pada
sekolah keagamaan yang
dibina kepeloporan dan
kesukarelawanan
3. Jumlah gugus pramuka
pada madrasah yang dibina
4. Jumlah gugus pramuka
pada sekolah keagamaan
yang dibina
15
0
30
3
Madrasah
Sekolah
Gugus
Gugus
40 Meningkatnya kualitas
layanan dan bantuan
hukum
1. Persentase produk hukum
yang diterbitkan
2. Persentase kasus hukum
yang terselesaikan
3. Jumlah penyuluhan
hukum yang dilaksanakan
80
84
2
%
%
Kegiatan
41 Meningkatnya kualitas
pengelolaan
kerjasama luar negeri
Persentase rekomendasi izin
orang asing
74 %
42 Meningkatnya kualitas
pengelolaan ASN
(pengadaan,
penempatan,
pembinaan dan
pengembangan
pegawai)
1. Persentase dokumen
perencanaan ASN yang
sesuai kebutuhan satuan
kerja
2. Persentase laporan
permasalahan
kepegawaian di bidang
kode etik, disiplin,
82
77
%
%
44
pemberhentian dan
pensiun yang
ditandaklanjuti
3. Persentase kesesuaian
pemanfaatan hasil
assesmen kompetensi
dengan jabatan
4. Persentase ASN yang
memiliki nilai indeks
profesional berkategori
sedang (minimum 71)
5. Persentase ASN yang
memenuhi syarat leveling
kompetensi jabatannya
6. Persentase ASN yang
diusulkan mutasi tepat
waktu
7. Persentase data ASN
yang diupdate
8. Persentase layanan
administrasi kepegawaian
berbasis digital yang
mudah diakses
50
40
55
72
83
71
%
%
%
%
%
%
43 Meningkatnya
pengelolaan
manajemen keuangan
yang tertib sesuai
dengan ketentuan
1. Jumlah laporan keuangan
semester I dan semester
II yang sesuai standar dan
tepat waktu,
2. Persentase satuan kerja
yang telah menerapkan
Pengendalian Intern
Pelaporan Keuangan
(PIPK)
3. Persentase realisasi
91
84
91
Laporan
%
%
45
pelaksanaan anggaran
yang optimal
4. Persentase penyelesaian
Kerugian Negara pada
Kementerian Agama
85 %
44 Meningkatnya
pengelolaan BMN
yang akuntabel
1. Persentase nilai Barang
Milik Negara yang
ditetapkan status
penggunaan dan
pemanfaatannya
2. Persentase tanah yang
bersertifikat
3. Persentase nilai Opname
Physic (OP)BMN
76
84
82
%
%
%
45 Meningkatnya kualitas
penataan dan
penguatan
manajemen
organisasi
1. Persentase satuan
organisasi/kerja yang
menetapkan dan
mengevaluasi standar
operasional prosedur
berdasarkan peta proses
bisnis
2. Persentase laporan
kinerja satuan organisasi
yang dievaluasi
3. Persentase administrasi
hasil pengawasan yang
ditindaklanjuti
63
76
64
%
%
%
46 Meningkatnya kualitas
penerapan Reformasi
Birokrasi
1. Persentase satuan kerja
yang telah dilakukan
evaluasi implementasi
Reformasi Birokrasi
2. Jumlah satuan kerja yang
dibina dalam peningkatan
84
26
%
Satker
46
zona integritas
3. Jumlah agen perubahan
yang dibina untuk
mengimplementasikan
program kerja
23 Orang
47 Meningkatnya kualitas
perencanaan dan
anggaran
1. Persentase output
perencanaan yang
berbasis data
2. Persentase keselarasan
muatan Renja dengan
Renstra
3. Persentase perencanaan
kerjasama yang
ditindaklanjuti
86
68
69
%
%
%
48 Meningkatnya kualitas
pemantauan dan
evaluasi perencanaan
dan anggaran
1. Persentase laporan
capaian kinerja
perencanaan dan
anggaran yang berkualitas
2. Persentase rekomendasi
pemantauan, evaluasi,
dan pengendalian
rencana pembangunan
nasional yang
ditindaklanjuti
84
76
%
%
49 Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana
kantor
Persentase pemenuhan
kebutuhan prasarana kantor
sesuai standar
84 %
50 Meningkatnya kualitas
pengelolaan tata
persuratan, arsip dan
layanan pengadaan
barang jasa
1. Persentase surat masuk
yang ditindaklanjuti secara
tepat waktu
2. Persentase dokumen
yang dikirim secara
94
86
%
%
47
elektronik
3. Persentase surat yang
diarsipkan dalam e-
dokumen
4. Persentase menurunnya
lelang gagal
5. Persentase menurunnya
sanggah dan sanggah
banding
90
0
25
%
%
%
51 Meningkatnya kualitas
pelayanan umum dan
rumah tangga
Persentase kepuasan
pelayanan tamu pimpinan
91 %
52 Meningkatnya kualitas
layanan hubungan
masyarakat dan
informasi
1. Jumlah pemberitaan
capaian program dan
pelaksanaan kegiatan
yang dipublikasi
2. Persentase pemberitaan
negatif tentang
Kementerian Agama yang
dicounter
88
89
Konten
%
53 Meningkatnya kualitas
data dan sistem
informasi
Persentase data agama dan
pendidikan yang valid, dan
reliable
83 %
54 Meningkatnya kualitas
administrasi
pendidikan
keagamaan
Jumlah Pengawas, Guru,
Pegawai PNS yang
memperoleh gaji, tunjangan
dan operasional
3.886 Orang
48
Kode Nama Kegiatan Anggaran
2100 Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN 25.691.2482103 Pembinaan Administrasi Umum 8.856.0702130 Peningkatan Kualitas Layanan Umat Khonghucu 24.0005620 Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama 537.5082104 Pengelolaan KUA dan Pembinaan Keluarga Sakinah 17.720.1002122 Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf 776.5002123 Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam 6.407.9102124 Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah 3.435.2502125 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Bimas Islam 103.506.0082127 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Agama Islam 69.985.6082128 Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan
Keagamaan Islam 4.570.3002129 Peningkatan Akses, Mutu, dan Relevansi Madrasah 105.811.1392133 Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah 131.330.9682135 Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis
Lainnya Pendidikan Islam 315.620.9762136 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen 793.7822137 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen 316.0002138 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Bimas Kristen 1.064.1455100 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas
Kristen 9.969.5742139 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik 1.315.4402140 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik 689.0002141 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Bimas Katolik 3.127.4445102 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas
Katolik 15.020.4902142 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu 1.036.0002143 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu
49
895.0002144 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Bimas Hindu 130.1005103 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu 3.453.1152145 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Budha 311.0004012 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Budha 986.6005105 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas
Budha 2.155.2252147 Pelayanan Haji Dalam Negeri 5.366.0172148 Pembinaan Haji 485.3162150 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Penyelenggaraan Haji dan Umrah 6.772.800TOTAL 848.160.633
49
BAB III.CAPAIAN KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran capaian kinerja Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa YogyakartaTahun 2020 tahun 2020 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)pada masing-
masing sasaran kegiatan.
PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR
TARGETREALISASI PERSENTASE
2020SK.1 Meningkatnya kualitas bimbingan dan penyuluhan agama
IKSK.1 Nilai kinerja penyuluh agama 70 70 100%
IKSK.2 Persentase penyuluh agama yang dibina 85 85 100%
IKSK.3 Jumlah penyiar agama yang dibina kompetensi 250 250 100%
IKSK.4 Jumlah kelompok sasaran penyuluh yang diberdayakan 1500 1.500 100%
SK.2 Meningkatnya kualitas pelayanan perlindungan umat beragama
IKSK.1 Persentase jumlah kasus pelanggaran hak beragama yang ditindaklanjuti 100 100 100%
IKSK.2 Jumlah aktor kerukunan yang dibina 300 300 100%
IKSK.3 Jumlah desa sadar kerukunan yang dibina 5 5 100%
50
SK.3 Menguatnya peran lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokohagama, tokoh masyarakat sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
IKSK.1 Jumlah lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokohmasyarakat yang difasilitasi
7.000 7.000 100%
IKSK.2 Jumlah forum dialog antar umat beragama yang diselenggarakan 54 54 100%
SK.4 Menguatnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
IKSK.1 Persentase Sekber FKUB yang ditingkatkan layanannya melalui BOP 100 100 100%
SK.5 Meningkatnya kualitas pembinaan kerukunan intra umat beragama
IKSK.1 Persentase lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokohmasyarakat yang dibina kerukunan intra umat beragama
50 54,01 108%
IKSK.2 Jumlah forum dialog intra umat beragama yang diselenggarakan 37 37 100%
SK.6 Meningkatnya kualitas moderasi beragama penyuluh agama
IKSK.1 Persentase penyuluh agama yang berwawasan moderat 100 100 100%
SK.7 Meningkatnya pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yangtoleran
IKSK.1 Persentase rumah ibadah yang ramah 50 54 108%
IKSK.2 Persentase pengelola rumah ibadah yang dibina 35 35 100%
IKSK.3 Jumlah Imam Besar masjid yang ditingkatkan mutunya 0 0 -
51
IKSK.4 Jumlah rumah ibadah yang ditingkatkan menjadi percontohan 4 4 100%
SK.8 Meningkatnya kegiatan penyiaran agama di ruang publik
IKSK.1 Jumlah siaran keagamaan yang berwawasan moderat di media massa dan ruangpublik
122 122 100%
SK.9 Menguatnya muatan moderasi beragama dalam mata pelajaran agama
IKSK.1 Persentase siswa di madrasah yang memperoleh pendidikan agama yangbermuatan moderasi beragama
100 100 100%
IKSK.2 Persentase guru/ustadz pendidikan agama di madrasah/sekolah keagamaan dansekolah umum yang dibina dalam moderasi beragama
100 100 100%
IKSK.3 Persentase siswa di sekolah umum yang memperoleh pendidikan agama yangbermuatan moderasi beragama
100 100 100%
IKSK.4 Persentase guru di madrasah yang dibina dalam moderasi beragama 100 100 100%
IKSK.5 Persentase guru pendidikan agama di sekolah umum yang dibina dalam moderasiberagama
100 100 100%
IKSK.6 Persentase guru di sekolah keagamaan yang dibina dalam moderasi beragama 100 100 100%
IKSK.7 Persentase pengawas pendidikan agama di madrasah yang dibina dalam moderasiberagama
100 100 100%
IKSK.8 Persentase pengawas di sekolah keagamaan yang dibina dalam moderasiberagama
100 100 100%
IKSK.9 Persentase pengawas pendidikan agama di sekolah umum yang dibina dalammoderasi beragama
100 100 100%
IKSK.10 Jumlah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di madrasah yang bermuatanmoderasi beragama
12 12 100%
52
IKSK.11 Jumlah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah keagamaan yangbermuatan moderasi beragama
0 0 -
SK.10 Menguatnya peran pendidikan diniyah dan pesantren dalam mengembangkanmoderasi beragama Islam
IKSK.1 Persentase pesantren yang berwawasan moderat 95 96 101%
IKSK.2 Persentase peningkatan peserta pendidikan diniyah takmilyah dan pendidikanAlQur’an
5 5 100%
SK.11 Menguatnya dialog lintas agama dan budaya
IKSK.1 Jumlah dialog lintas agama dan budaya yang diselenggarakan 15 15 100%
SK.12 Meningkatnya pelestarian dan optimalisasi produk budaya berbasis agamauntuk meningkatkan kesejahteraan umat
IKSK.1 Jumlah produk budaya berbasisagama yang memberikan manfaat terhadapkesejahteraan umat (Wisata religi, Situs, Artefak)
55 55 100%
SK.13 Meningkatnya penghormatan atas keragaman budaya yang merupakan wujuddari implementasi pengamalan nilai agama
IKSK.1 Jumlah kegiatan ekspresi budaya yang mengandung nilai agama (contohPesparawi MTQ, STQ, Ustawa dll)
2 2 100%
SK.14 Meningkatnya kualitas literasi khasanah budaya bernafas agama
IKSK.1 Jumlah direktori pustaka agama yang di inventarisasi, kodefikasi dan digitalisasirumah ibadah yang dibina
0 0 -
IKSK.2 Jumlah pengelola perpustakaan rumah ibadah yang dibina 2 2 100%
SK.15 Meningkatnya kualitas sarana pendukung pelayanan keagamaan
53
IKSK.1 Jumlah sarana dan prasarana layanan peribadatan yang disediakan 7 7 100%
IKSK.2 Jumlah kitab suci dan buku keagamaan yang disediakan 340 340 100%
IKSK.3 Persentase lembaga keagamaan yang difasilitasi 30 66 220%
IKSK.4 Jumlah bimbingan layanan syariah yang disediakan 58 58 100%
IKSK.5 Jumlah masjid/mushalla yang terfasilitasi pengukuran arah kiblat 100 100 100%
IKSK.6 Jumlah SDM Ahli Falakiyah yang dibina 20 20 100%
IKSK.7 Jumlah Pusat Observasi Bulan yang memenuhi standar 0 0 -
SK.16 Meningkatnya kualitas pelayanan nikah/rujuk (Islam)
IKSK.1 Jumlah KUA yang direvitalisasi 6 6 100%
IKSK.2 Jumlah KUA yang ditingkatkan sarana prasarana 3 3 100%
IKSK.3 Jumlah calon pengantin yang memperoleh fasilitas kursus pra nikah 4.000 5.000 125%
IKSK.4 Jumlah remaja usia sekolah yang mendapatkan bimbingan cegah kawin anak danseks pra nikah
1.000 1000 100%
IKSK.5 Jumlah penghulu dan PPN luar negeri yang dibina 35 35 100%
SK.17 Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan keluarga
IKSK.1 Jumlah keluarga yang memperoleh bimbingan dan layanan pusakasakinah/kristiani/bahagia/sukinah/hitta sukhaya
46 46 100%
54
SK.18 Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengawasan penyelenggara ibadahumrah dan penyelenggara ibadah haji khusus
IKSK.1 Persentase Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah yang terbina dan terawasi 100 100 100%
SK.19 Meningkatnya kualitas pelayanan pendaftaran ibadah haji
IKSK.1 Persentase pusat layanan haji yang memenuhi standar pelayanan 100 100 100%
IKSK.2 Persentase calon jemaah haji yang batal diberangkatkan pada tahun bersangkutan 0,01 100 0
SK.20 Meningkatnya kualitas pelayanan jamaah haji di asrama haji
IKSK.1 Persentase asrama haji yang memenuhi standar pelayanan 100 100 100%
IKSK.2 Persentase pelayanan transportasi jemaah haji yang tepat waktu 100 0 0
SK.21 Meningkatnya kualitas pembinaan jamaah haji
IKSK.1 Persentase jemaah haji yang mengikuti manasik haji (3131) 92,3 92,3 100%
SK.22 Meningkatnya pengelolaan data dan sistem informasi haji terpadu
IKSK.1 Persentase keberlanjutan layanan (Continuity service) 100 100 100%
SK.23 Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan dana zakat
IKSK.1 Persentase amil yang dibina 81,87 81,87 100%
IKSK.2 Persentase lembaga zakat yang dibina 73,39 73,39 100%
55
SK.24 Meningkatnya pengelolaan aset wakaf
IKSK.1 Persentase lembaga wakaf yang dibina 100 100 100%
IKSK.2 Persentase akta ikrar wakaf yang diterbitkan 90,05 90,09 100%
IKSK.3 Persentase tanah wakaf yang bersertifikat 90,51 90,51 100%
SK.25 Meningkatnya kualitas penerapan kurikulum dan pola pembelajaran inovatif
IKSK.1 Persentase madrasah/pendidikan diniyah/muadalah/sekolah keagamaan yangmenerapkan kurikulum yang berlaku
80 80 100%
IKSK.2 Persentase madrasah/pendidikan diniyah/muadalah/sekolah keagamaan yangmenerapkan metode pembelajaran inovatif dalam kurikulum
100 100 100%
IKSK.3 Jumlah madrasah yang melaksanakan program keagamaan 1 1 100%
IKSK.4 Jumlah madrasah yang melaksanakan program keterampilan/kejuruan 16 16 100%
SK.26 Meningkatnya kualitas penilaian pendidikan
IKSK.1 Persentase guru di madrasah yang dinilai kinerjanya sebagai dasar penetapantunjangan
49 49 100%
IKSK.2 Persentase guru di sekolah keagamaan yang dinilai kinerjanya sebagai dasarpenetapan tunjangan
0 0 -
IKSK.3 Persentase guru pendidikan agama yang dinilai kinerjanya sebagai dasarpenetapan tunjangan
54 54 100%
IKSK.4 Jumlah penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan pada madrasah/SekolahKeagamaan
6 6 100%
56
IKSK.5 Jumlah penyelenggaraan asesmen kompetensi siswa di madrasah/ sekolahkeagamaan
363 363 100%
IKSK.6 Persentase siswa madrasah yang mengikuti asesmen kompetensi 100 100 100%
IKSK.7 Persentase siswa sekolah keagamaan yang mengikuti asesmen kompetensi 100 100 100%
SK.27 Meningkatnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistempembelajaran
IKSK.1 Persentase madrasah yang menerapkan TIK untuk e-pembelajaran 100 100 100%
IKSK.2 Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan TIK untuk e-pembelajaran 100 100 100%
IKSK.3 Persentase mata pelajaran di madrasah yang menggunakan bahan belajarberbasis TIK untuk e-pembelajaran
100 100 100%
IKSK.4
Persentase mata pelajaran di sekolah keagamaan yang menggunakan bahanbelajar berbasis TIK untuk e-pembelajaran 100 100 100%
SK.28 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan
IKSK.1 Persentase RA/Pratama Widya Pasraman/Taman Seminari/Nava Dhammasekhayang memenuhi SPM sarana prasarana
43 43 100%
IKSK.2 Persentase MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman yang memenuhi SPM saranaprasarana
82 84 102%
IKSK.3 Persentase MTs/Wustha/SMPTK/Madyama Widya Pasraman yang memenuhi SPMsarana prasarana
80 83 104%
IKSK.4 Persentase MA/Ulya/SMTK/SMAK/Utama Widya Pasraman yang memenuhi SPMsarana prasarana
60 67 112%
57
IKSK.5 Persentase PDF/Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren yang memenuhiSPM sarana dan prasarana
0 0 -
IKSK.6 Persentase Madrasah/Sekolah Keagamaan di daerah 3T yang ditingkatkanmutunya
0 0 -
IKSK.7 Persentase Sekolah Minggu Buddha/Dhammaseka Non Formal yang memenuhiSPM sarana prasarana
0 0 -
SK.29 Meningkatnya pemberian bantuan pendidikan bagi anak kurang mampu,daerah afirmasi, dan berbakat
IKSK.1 Jumlah siswa penerima BOS pada Madrasah68.921 68.921 100%
IKSK.2 Jumlah siswa penerima BOS pada Sekolah Keagamaan/PDF Muadalah2.796 2.796 100%
IKSK.3 Persentase siswa penerima PIP pada Madrasah/sekolah keagamaan20 20 100%
IKSK.4 Persentase siswa penerima PIP pada Pendidikan Keaagamaan/PDF Muadalah50 50 100%
IKSK.5 Persentase Pondok Pesantren yang mendapatkan Bantuan Operasional16 16 100%
SK.30 Meningkatnya kualitas penanganan ATS
IKSK.1 Persentase madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi50 50 100%
IKSK.2 Persentase ATS yang mengikuti program pendidikan kesetaraan di pesantren31 31 100%
SK.31 Menguatnya pelayanan 1 Tahun Prasekolah
IKSK. 1 Jumlah siswa RA/ Pratama Widya Pasraman/Nava Dhammasekha yang tingkatkanmutunya melalui BOP
10.386 10.386 100%
SK.32 Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
58
IKSK. 1Persentase guru madrasah/ pendidikan diniyah/muadalah/sekolah keagamaanyang lulus sertifikasi
49 49 100%
IKSK.2Persentase kepala/guru/tenaga kependidikan madrasah pendidikandiniyah/muadalah yang memperoleh peningkatan kompetensi
60 60 100%
IKSK.3Persentase kepala pendidikan diniyah/muadalah yang memperoleh peningkatankompetensi
70 70 100%
IKSK.4Persentase ustad pendidikan diniyah/muadalah yang mendapatkan penguatanKKG/MGMP dan AKG
50 50 100%
SK.33 Terpenuhinya jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan standarminimal
IKSK.1 Persentase guru sekolah keagamaan yang memenuhi kualifikasi dan kompetensiminimal
85 85 100%
IKSK.2 Persentase tenaga kependidikan lainnya yang memenuhi kualifikasi dankompetensi minimal
85 85 100%
IKSK.3 Persentase guru pendidikan agama yang memenuhi kualifikasi dan kompetensiminimal
87 87 100%
IKSK.4 Persentase tenaga kependidikan pendidikan agama yang memenuhi kualifikasi dankompetensi minimal
87 87 100%
SK.34 Meningkatnya kualitas pendidikan profesi guru melalui peningkatankualifikasi pendidik
IKSK.1 Persentase Guru Madrasah yang mengikuti PPG49,2 49,2 100%
IKSK.2 Persentase guru pendidikan agama Islam yang mengikuti PPG42 0 0%
IKSK.3 Persentase Guru Pendidikan Agama berkualifikasi minimal S191 91 100%
IKSK.4 Persentase Calon Pengawas Madrasah/Sekolah Keagamaan yang menerimabeasiswa S2
0 0 -
59
SK.35 Meningkatnya pemenuhan dan distribusi tenaga pendidik berbasis kebutuhan
IKSK.1 Persentase guru/tenaga pendidikan di madrasah daerah 3 T yang mendapatkantunjangan khusus
0 0 -
IKSK.2 Persentase guru pendidikan agama Islam di madrasah daerah 3 T yangmendapatkan tunjangan khusus
0 0 -
SK.36 Menguatnya kapasitas dan akselerasi akreditasi
IKSK.1Jumlah madrasah yang difasilitasi dalam meningkatkan status akreditasi.
35 35 100%
IKSK.2 Jumlah sekolah keagamaan yang difasilitasi dalam meningkatkan statusakreditasi.
0 0 -
SK.37 Meningkatnya budaya mutu pendidikan
IKSK.1 Persentase madrasah yang menerapkan budaya mutu75 75 100%
IKSK.2 Persentase sekolah keagamaan yang menerapkan budaya mutu 55 55 100%
IKSK.3 Persentase siswa madrasah yang mengikuti kompetisi nasional maupuninternasional
5 5 100%
IKSK.4 Persentase siswa sekolah keagamaan yang mengikuti kompetisi nasional maupuninternasional
10 10 100%
SK.38 Meningkatnya budaya belajar dan lingkungan madrasah/sekolah yangmenyenangkan dan bebas dari kekerasan
IKSK.1 Persentase madrasah yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalampembelajaran
100 100 100%
IKSK.2 Persentase sekolah keagamaan yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalampembelajaran
100 100 100%
60
IKSK.3 Persentase kepala pendidikan diniyah/muadalah yang dibina dalam penerapanbudaya belajar yang nyaman dan aman;
10 10 100%
IKSK.4 Persentase madrasah yang ramah anak 33 33 100%
IKSK.5 Persentase sekolah keagamaan yang ramah anak. 0 0 0%
SK.39 Meningkatnya kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda danpengembangan pendidikan keperamukaan
IKSK.1 Jumlah organisasi siswa ekstrakurikuler pada madrasah yang dibina kepeloporandan kesukarelawanan
15 15 100%
IKSK.2 Jumlah organisasi siswa ekstrakurikuler pada sekolah keagamaan yang dibinakepeloporan dan kesukarelawanan
0 0 -
IKSK.3 Jumlah gugus pramuka pada madrasah yang dibina30 30 100%
IKSK.4 Jumlah gugus pramuka pada sekolah keagamaan yang dibina3 3 100%
SK.40 Meningkatnya kualitas layanan dan bantuan hukum
IKSK.1 Persentase produk hukum yang diterbitkan80 80 100%
IKSK.2 Persentase kasus hukum yang terselesaikan84 84 100%
IKSK.3 Jumlah penyuluhan hukum yang dilaksanakan2 0 0%
SK.41 Meningkatnya kualitas pengelolaan kerjasama luar negeri
IKSK.1 Persentase rekomendasi izin orang asing74 74 100%
SK.42 Meningkatnya kualitas pengelolaan ASN (pengadaan, penempatan,pembinaan dan pengembangan pegawai)
61
IKSK.1 Persentase dokumen perencanaan ASN yang sesuai kebutuhan satuan kerja 82 82 100%
IKSK.2 Persentase laporan permasalahan kepegawaian di bidang kode etik, disiplin,pemberhentian dan pensiun yang ditandaklanjuti
77 77 100%
IKSK.3 Persentase kesesuaian pemanfaatan hasil assesmen kompetensi dengan jabatan 50 50 100%
IKSK.4 Persentase ASN yang memiliki nilai indeks profesional berkategori sedang(minimum 71)
40 40 100%
IKSK.5 Persentase ASN yang memenuhi syarat leveling kompetensi jabatannya 55 55 100%
IKSK.6 Persentase ASN yang diusulkan mutasi tepat waktu72 72 100%
IKSK.7 Persentase data ASN yang diupdate83 83 100%
IKSK.8 Persentase layanan administrasi kepegawaian berbasis digital yang mudah diakses 71 71 100%
SK.43 Meningkatnya pengelolaan manajemen keuangan yang tertib sesuai denganketentuan
IKSK.1 Jumlah laporan keuangan semester I dan semester II yang sesuai standar dantepat waktu
91 91 100%
IKSK.2 Persentase satuan kerja yang telah menerapkan Pengendalian Intern PelaporanKeuangan (PIPK)
84 84 100%
IKSK.3 Persentase realisasi pelaksanaan anggaran yang optimal 91 91 100%
IKSK.4 Persentase penyelesaian Kerugian Negara pada Kementerian Agama 85 85 100%
SK.44 Meningkatnya pengelolaan BMN yang akuntabel
IKSK.1 Persentase nilai Barang Milik Negara yang ditetapkan status penggunaan danpemanfaatannya
76 75 99%
62
IKSK.2 Persentase tanah yang bersertifikat84 84 100%
IKSK.3 Persentase nilai Opname Physic (OP) BMN82 82 100%
SK.45 Meningkatnya kualitas penataan dan penguatan manajemen organisasi
IKSK.1 Persentase satuan organisasi/kerja yang menetapkan dan mengevaluasi standaroperasional prosedur berdasarkan peta proses bisnis
63 63 100%
IKSK.2 Persentase laporan kinerja satuan organisasi yang dievaluasi 76 76 100%
IKSK.3 Persentase administrasi hasil pengawasan yang ditindaklanjuti 64 64 100%
SK.46 Meningkatnya kualitas penerapan Reformasi Birokrasi
IKSK.1 Persentase satuan kerja yang telah dilakukan evaluasi implementasi ReformasiBirokrasi
84 84 100%
IKSK.2 Jumlah satuan kerja yang dibina dalam peningkatan zona integritas 26 25 96%
IKSK.3 Jumlah agen perubahan yang dibina untuk mengimplementasikan program kerja 23 23 100%
SK.47 Meningkatnya kualitas perencanaan dan anggaran
IKSK.1 Persentase output perencanaan yang berbasis data 86 83 100%
IKSK.2 Persentase keselarasan muatan Renja dengan Renstra 68 64 100%
IKSK.3 Persentase perencanaan kerjasama yang ditindaklanjuti 69 67 100%
SK.48 Meningkatnya kualitas pemantauan dan evaluasi perencanaan dan anggaran
63
IKSK.1 Persentase laporan capaian kinerja perencanaan dan anggaran yang berkualitas84 84 100%
IKSK.2 Persentase rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencanapembangunan nasional yang ditindaklanjuti
76 76 100%
SK.49 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor
IKSK.1 Persentase pemenuhan kebutuhan prasarana kantor sesuai standar84 84 100%
SK.50 Meningkatnya kualitas pengelolaan tata persuratan, arsip dan layananpengadaan barang jasa
IKSK.1 Persentase surat masuk yang ditindaklanjuti secara tepat waktu94 94 100%
IKSK.2 Persentase dokumen yang dikirim secara elektronik86 86 100%
IKSK.3 Persentase surat yang diarsipkan dalam e-dokumen90 90 100%
IKSK.4 Persentase menurunnya lelang gagal0 0 -
IKSK.5 Persentase menurunnya sanggah dan sanggah banding25 25 100%
SK.51 Meningkatnya kualitas pelayanan umum dan rumah tangga
IKSK.1 Persentase kepuasan pelayanan tamu pimpinan91 90 100%
SK.52 Meningkatnya kualitas layanan hubungan masyarakat dan informasiIKSK.1 Jumlah pemberitaan capaian program dan pelaksanaan kegiatan yang dipublikasi 88 85 100%
IKSK.2 Persentase pemberitaan negatif tentang Kemenag yang dicounter89 86 100%
64
SK.53 Meningkatnya kualitas data dan sistem informasi
IKSK.1 Persentase data agama dan pendidikan yang valid, dan reliable83 83 100%
SK.54 Meningkatnya kualitas administrasi pendidikan keagamaan
IKSK.1 Jumlah Pengawas, Guru, Pegawai PNS yang memperoleh gaji, tunjangan danoperasional
3.886 4.443 114%
Rerata Capaian99,92 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Capaian Kinerja Kanwil Kementerian Agama DIY pada tahun 2020 adalah 99,92%.
61
B. Analisis Capaian Kinerja
Analisis capain kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keterkaitan antara
pencapaian kinerja kegiatan dengan program dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis.
Berikut kami sampaikan analisis capaian kinerja pada Tahun 2020 Kantor
Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta per Sasaran
Strategis.
1. SK. Meningkatnya kualitas bimbingan dan penyuluhan agama
Penyuluh agama di setiap agama berperan untuk menyampaikan
dakwah yang berisikan tentang merawat kerukunan antaragama,
antarsuku dalam perbedaan. Penyuluh agama di setiap agama
memiliki peran yang sangat strategis di masyarakat atau terhadap
umat beragama. Untuk meningkatkan kualitas bimbingan dan
penyuluhan agama, maka diperlukan peningkatan kompetensi
penyuluh yang meliputi :a. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen dan pengalaman
kepemimpinan adalah berupa kemampuan dalam membuat
perencanaan meliputi rencana operasional, rencana tahunan dan
rencana lima tahun, serta kemampuan dalam mengorganisir tugas,
kemampuan melakukan pengkoordinasian dan kemampuan
menggerakan semua potensi yang ada, serta kompetensi dalam
melakukan pengawasan.
b. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja,
kemampuan dalam memberikan bimbingan agama dan penyrluhan
pembangunan, kemampuan melakukan bimbingan dan penyuluhan
terhadap ketompok binaan, pembinaan kepada lembaga
keagamaan.
c. Kompetensi sosial kultural mengacu pada kamus kompetensi
jabatan Kementerian Agama terdapat pada Kompetensi inti
harmonisasi keberagaman, yang diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,
dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan sehingga
62
diharapkan mampu memberikan pencitraan yang baik dan positif
pada penatalayanan Penyuluh Agama.
2. SK. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan perlindungan umat
beragama
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perlindungan umat
beragama maka Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY
melaksanakan kegiatan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Knowledge Sharing Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama.
Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY menggelar kegiatan
Knowledge Sharing Aktor-aktor kerukunan umat beragama
yang berlangsung di Kota Malang Jawa Timur, Kegiatan
dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 19-21 Februari 2020.
Kegiatan diikuti 90 peserta yang terdiri dari para pejabat di
lingkungan Kanwil dan Kankemenag, Tokoh Agama, Anggota
FKUB, Kepala Madrasah, Kepala KUA, Ketua Pokjawas, Pokjaluh
dan Penghulu di lingkungan Kanwil Kemenag DIY.
63
b. Konsinyering Tokoh Lintas Agama
64
3. SK. 3. Menguatnya peran lembaga agama, organisasi sosial
keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa.
Dialog digambarkan sebagai keterbukaan pandangan antara orang-
orang yang memiliki kepedulian terhadap satu sama lain. Dialog antar
umat beragama merupakan salah satu wujud keserasian dan
keharmonisan, karena adanya pandangan dan pendekatan positif antara
satu pihak dengan pihak yang lain. Dialog akan menghasilkan
pengukuhan keserasian dan saling pengertian. Kecenderungan dialog
tidak berhenti hanya sebagai suatu gaya hidup, tetapi juga menjadi
suatu pandangan hidup. Orientasi dialog bukan untuk saling
mengalahkan tetapi untuk memahami antara satu pihak dengan lain
dengan baik, mencapai kesepakatan penuh secara universal. Dialog
juga berorientasi sebagai sarana komunikasi untuk menjembatani jurang
ketidaktahuan dan kesalahpahaman dalam budaya yang berbeda,
mengungkapkan pandangan dalam bahasa masing-masing. Dialog
bukan hanya berorientasi untuk hidup bersama secara damai dengan
cara toleransi dengan pemeluk agama lain, melainkan juga
65
berpartisipasi secara aktif terhadap keberadaan pemeluk agama lain.
Lebih penting lagi orientasi dialog adalah koesistensi ke pro-eksistensi.
Koesistensi mengutamakan terciptanya toleransi. Pro-eksistensi mencari
persamaan doktriner, tradisi, semangat dan sejarah, juga berupaya
mencari unsur-unsur yang meliputi perbedaan dan hal-hal yang
menyimpan konflik. Dialog sangat penting untuk mengurangi
kesombongan, agresivitas, dan hal-hal negatif lain dalam cara-cara
pemeluk agama melaksanakan tugas penyebaran agama masing-
masing melalui misi dakwah. Negara Indonesia yang pluralitas agama,
dialog menjadi pilihan alternatif yang ideal dalam penyelesaian konflik
antar umat beragama. Konflik antar umat beragama bisa berdampak
sangat negatif dalam kehidupan sosial masyarakat. Dialog dapat
dijadikan sebagai solusi untuk menyelesaikan fenomena tersebut, dan
dialog bisa dijadikan sebagai upaya pencegahan sebelum terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Peran tokoh agama DIY dalam dialog antar umat
beragama secara signifikan mendukung upaya terciptanya persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. SK. 4 Menguatnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)Bantuan Operasional FKUB adalah dana APBN yang dituangkan dalam
DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY maupun DIPA Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang digunakan untuk operasional
FKUB pada tahun anggaran 2020. Untuk FKUB Propinsi bantuan
operasional senilai Rp 50.000.000 dan untuk FKUB kabupaten/kota
senilai Rp 40.000.000. Semua bantuan operasional dapat tersalurkan
sesuai petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban bantuan
operasional FKUB.
5. SK. 5 Meningkatnya kualitas pembinaan kerukunan intra umat
beragama
Kerukunan intra umat beragama yaitu suatu bentuk kerukunan yang
terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Untuk mewujudkan
kerukunan intra umat beragama beberapa langkah yang ditempuh
adalah sebagai berikut :
66
a. Melaksanakan kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama.
b. Mengadakan forum-forum komunikasi.
c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat upacara keagamaan.
d. pembinaan kerukunan intern dengan melibatkan tokoh serta
organisasi keagamaan secara langsung.
e. pembinaan kerukunan intern umat Buddha melalui sharing informasi
dan pengetahuan melalui media
6. SK. 6 Meningkatnya kualitas moderasi beragama penyuluh agamaModerasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan
ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku
yang menyimpang yang tidak ada diajarkan di dalam agama. Penyuluh
agama di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah 100% yang berwawasan
moderat dan dengan kriteria antara lain sebagai berikut :
a. Keikutsertaan Penyuluh dalam Kegiatan Moderasi Beragama
b. Penyampaian Konten Moderasi melalui Medsos
c. Memiliki nilai kemanusiaan
d. Menjunjung Bhinneka Tunggal Ika
e. Berjiwa NKRI
f. Memiliki pengetahuan tentang wawasan kebangsaan
7. Meningkatnya pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama
yang toleran.
Rumah ibadah secara peruntukannya tidak hanya berfungsi ibadah.
Akan tetapi rumah ibadah juga berfungsi juga sebagai sarana sosial–
seperti pendidikan, kegiatan sosial lainnya dan juga berfungsi politis.
Sehingga dalam perkembangannya rumah ibadah harus dibut seramah
dan setoleran mungkin. Rumah ibadah yang ramah dan toleran memiliki
kriteria sebagai berikut :
a. Rumah ibadah yang memiliki fasilitas bagi umat difabel
b. Rumah ibadah tidak digunakan oleh kelompok intoleran
c. Rumah Ibadah melakukan aksi sosial di lingkungannya
d. Terbuka untuk berkolaborasi seni budaya antar umat beragama
67
8. SK. 08 Meningkatnya kegiatan penyiaran agama di ruang publikSiaran keagamaan di ruang publik meliputi : siaran keagamaan melalui
media TV dan media radio. Jumlah kegiatan penyiaran agama di Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai berikut :
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Kanwil 56 12
Kota Yk 12
Sleman 12
Bantul 30
Kulonprogo
Gunungkidul
Jumlah 56 12 24 30 122
9. SK. 09 Menguatnya muatan moderasi beragama dalam matapelajaran agamaSeluruh mata perlajaran telah bermuatan moderasi beragama. Di
samping itu, guru telah mendapatkan pembinaan terkait moderasi
beragama baik oleh kepala madrasah, pengawas, pimpinan satker/unit
kerja/pihak lain.
10. SK 10. Menguatnya peran pendidikan diniyah dan pesantren dalammengembangkan moderasi beragama IslamPendidikan Islam moderat memiliki 10 nilai dasar yang menjadi
indikatornya yakni :
a. Pendidikan damai, yang selalu menghormati hak asasi manusia dan
persaudaran antar ras, bangsa dan kelompok agama.
b. Pendidikan yang mengembangkan bakat kewirausahaan dan
kemitraan.
c. Pendidikan yang memperhatikan visi profetik Islam yaitu, humanisasi,
liberasi untuk berubahan sosial.
d. Pendidikan yang memuat ajaran toleransi dalam beragama.
e. Pendidikan yang mengajarkan paham Islam yang menjadi
mainstream Islam Indonesia yang moderat.
68
f. Pendidikan yang menyeimbangkan antara wawasan intelektual,
wawasan spiritual dan akhlak mulia dan keterampilan
g. Pendidikan yang menghasilkan ulama yang intelek dan intelek yang
ulama.
h. Pendidikan yang menjadi solusi bagi setiap masalah-masalah
pendidikan saat ini .
i. Pendidikan yang menekankan mutu pendidikan secara komprehensif.
j. Pendidikan yang mampu meningkakan penguasaan atas bahasa
asing.
11. SK. 11 Menguatnya dialog lintas agama dan budayaDialog lintas agama dilaksanakan di setiap Kabupaten/Kota. Hal ini
karena dalam dialog antar agama, antar umat beragama dituntut
untuk bisa saling memahami dan menghormati keyakinannya
masing-masing sehingga dapat menjembatani perbedaan dan
menghindari konflik.
12. SK.12 Meningkatnya pelestarian dan optimalisasi produk budayaberbasis agama untuk meningkatkan kesejahteraan umatData jumlah produk budaya berbasis agama yang memberikan manfaat
terhadap kesejahteraan umat (Wisata religi, Situs, Artefak) terbagi
sebagai berikut :
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Kota Yk 14 1 1
Sleman 5 2 1
Bantul 16 1
Kulonprogo 3 2
Gunungkidul 6 1 2
44 1 7 3 55
69
13. SK 13. Meningkatnya penghormatan atas keragaman budaya yang
merupakan wujud dari implementasi pengamalan nilai agama
Data Jumlah kegiatan ekspresi budaya yang mengandung nilai agama
(contoh Pesparawi MTQ, STQ, Ustawa dll) adalah sebagai berikut :
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Kanwil 1 1
Kota Yk
Sleman
Bantul
Kulonprogo
Gunungkidul
1 1 2
14. SK.14 Meningkatnya kualitas sarana pendukung pelayanan
keagamaan
Salah satu langkah yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas
sarana pendukung keagamaan adalah dengan menginventarisasi,
kodefikasi dan digitalisasi direktori pustaka agama yang dilakukan per
lokus serta melaksanakan pembinaan manajemen perpustakaan
rumah ibadah
15. SK.15 Meningkatnya kualitas sarana pendukung pelayanan
keagamaan
Pemerintah melalui Kementerian Agama, bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa layanan bidang agama hadir untuk masyarakat.
Layanan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama menjadi
penting, mengingat sensitifitas isu dalam bidang agama seperti dua
mata pisau yang dapat memberikan dampak positif sekaligus dampak
negatif. Dalam rangka meningkatkan kualitas sarana pendukung
pelayanan keagamaan langkah-langkah yang telah ditempuh antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan sarana prasarana ibadah
(mukena/sajadah/karpet/tikar/Sound/mimbar) pada
masjid/mushalla.
70
a. Bantuan sarpras ibadah (mukena/sajadah/karpet/tikar) masjid
mushalla.
b. pemberian bantuan sarana prasarana rumah ibadah sehat.
c. pemberian bantuan sarana prasaran rumah ibadah.
d. Pemenuhan Sarana dan prasarana layanan peribadatan.
16. SK.16 Meningkatnya kualitas pelayanan nikah/rujuk
Terdapat beberapa hal yang mendukung peningkatan kualitas
pelayanan nikah/rujuk di Daerah Istimewa Yogyaarta, antara lain
sebagai berikut :
a. Pada tahun 2020, terdapat 6 KUA yang direvitalisasi yaitu : KUA
Panjatan KP, KUA Samigaluh KP, KUA Temon KP, KUA Sewon
Bantul, KUA Tanjungsari GK, KUA Saptosari GK
b. Penghulu yang kompeten dengan kompetesi sebagai berikut :
1) Kompetensi manajerial, hal ini diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen dan pengalaman
kepemimpinan. Hal ini berupa kemampuan dalam membuat
perencanaan meliputi rencana operasional, rencana tahunan
dan rencana lima tahun. Selain itu memiliki kemampuan
dalam mengorganisir tugas, melakukan pengkoordinasian dan
mampu menggerakan semua potensi yang ada serta
kompetensi dalam melakukan pengawasan.
2) Kompetensi Teknis, yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman
bekerja secara teknis kemampuan dalam membaca Al-Qur’an
dan maknanya, termasuk kemampuan membaca kitab kuning
khususnya yang berkaitan dengan fiqh munakahat dan
permasalahan munakahat kontemporer, serta kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa arab dan
bahasa Inggris.
3) Ketiga adalah Kompetensi Sosial Kultural, kompetensi ini
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan.
71
17. SK.17 Meningkatnya kualitas pelayanan bimbingan keluarga
Jumlah keluarga yang memperoleh bimbingan dan layanan pusaka
sakinah/kristiani/bahagia/sukinah/hitta sukhaya adalah keluarga dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Islam
1) Piloting program pusaka sakinah
2) Keluarga peserta aktif/akseptor Pusaka Sakinah
b. Kristen
1) Keluarga Kristen memperoleh bimbingan keluarga Kristiani
2) Keluarga Kristen Suami Istri (Kriteria ini timbul saat evaluasi
efektifitas pelayanan bimbingan keluarga 2019 yg mengikuti hanya
suami atau istri saja,padahal keluarga harusnya terkait kedua
belah pihak)
c. Katolik
1) Kkeluarga yang memperoleh bimbingan keluarga bahagia melalui
penyuluh
2) Keluarga yang mendapatkan pembinaan keluarga bahagia
d. Hindu
1) Keluarga yang mendapatkan pembinaan keluarga sukinah
2) Semua anggota keluarga beragama Hindu
3) Kepala keluarga memiliki pekerjaan/ usaha yang menghasilkan
artha dan mampu mensejahterakan keluarga
4) Usia perkawinan minimal 5 tahun
e. Budha
1) keluarga yang memperoleh bimbingan pembinaan pembentukan
keluarga hitta sukkhaya melalui anggaran DIPA
2) pembinaan keluarga hitta sukhaya melalui penyuluh dan penyiar
agama
Data untuk jumlah keluarga yang memperoleh bimbingan dan layanan
pusaka sakinah/kristiani/bahagia/sukinah/hitta sukhaya adalah sebagai
berikut :
72
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Kanwil 6
Kota Yk 2 5
Sleman 2 7
Bantul 2 8
Kulonprogo 2 2
Gunungkidul 2 8
10 30 6 46
18. SK. 18 Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengawasan
penyelenggara ibadah umrah dan penyelenggara ibadah haji
khusus.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan
penyelenggara ibadah umrah dan penyelenggara ibadah haji khusus
langkah-langkah yang telah ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembinaan baik dengan tatap muka atau online,
atau melalui media sosial.
b. Kanwil / Kemenag Kab/Kota melakukan monitoring, evaluasi, dan
pengawasan, baik ke kantor PPIU, di bandara keberangkatan, dan
menu aplikasi Siskohat
19. SK. 19 Meningkatnya kualitas pelayanan pendaftaran ibadah haji
Beberapa hal yang menjadi faktor meningkatnya kualitas pelayanan
pendaftaran ibadah haji adalah Pusat Layanan Haji yang memenuhi
standar dengan kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki SOP pelayanan
b. Memiliki perangkat hardware dan jaringan untuk operasi siskohat
c. Memiliki ruang penerimaan berkas haji
d. Memiliki alat rekam biometric
e. Memiliki ruang penyimpanan arsip
Persentase calon jemaah haji yang batal diberangkatkan pada tahun
bersangkutan adalah 100%. Hal ini dikarenakan keluarnya Keputusan
Menteri Agama nomor 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan
73
Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun
1441H/2020 M.
20. SK. 20 Meningkatnya kualitas pelayanan jamaah haji di asrama haji
Salah satu hal yang mendukung meningkatnya kualitas pelayanan
jamaah haji adalah asrama haji yang memenuhi standar pelayanan
dengan kriteria memiliki tempat layanan untuk pemberangkatan dan
pemulangan jamaah haji ke dan dari embarkasi (Kepdirjen PHU
38/2017 tentang Juknis Pengelolaan Asama Haji).
21. SK 21. Meningkatnya kualitas pembinaan jamaah haji
Calon jamaah haji yang mengikuti manasik haji dengan kriteria :
a. Mengikuti manasik haji KUA dan Kab/Kota berbasis anggaran
PAOH.
b. Mengikuti manasik di KBIHU
c. Mengikuti Jum'at Manasik di KUA dalam program Jum'at manasik
Data untuk jumlah Jamaah yang mengikuti manasik adalah sebagai
berikut :
Jumlah Jamaah yang mengikuti manasik 2.876Kota Yk 324Sleman 1.081Bantul 883Kulonprogo 225Gunungkidul 363
Jumlah Total Jamaah 3.116Kota Yk 349Sleman 1.171Bantul 958Kulonprogo 250Gunungkidul 388
74
22. SK. 22 Meningkatnya pengelolaan data dan sistem informasi haji
terpadu.
Peningkatan pengelolaan data dan system informasi haji terpadu dapat
ditingkatkan dengan :
a. Layanan bisa diberikan setiap hari sepanjang tahun
b. Memiliki fasilitas layanan PC, Bimoterik, dan jaringan yang
memadai
c. Memiliki SDM yang menangani siskohat
23. SK 23. Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan
dana zakat
Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan dana
zakat dengan kriteria sebagai berikut :
a. Amil Zakat yang mendapatkan materi standarisasi Zakat
b. Lembaga Zakat merupakan lembaga yang sudah Terdaftar
c. Bantuan Operasional BAZNAS Provinsi
Data untuk amil zakat dan lembaga zakat pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut :
1. Persentase amil yang dibina % 81,87
Jumlah yang dibina 560
Kanwil 200
Kota Yk 90
Sleman 100
Bantul 50
Kulonprogo 90
Gunungkidul 30
Jumlah Total amil zakat 684
Kanwil 1
Kota Yk 138
Sleman 206
Bantul 94
Kulonprogo 185
Gunungkidul 60
75
2. Persentase lembaga zakat yang dibina % 73,39
Jumlah yang dibina 502
Kanwil 32
Kota Yk 100
Sleman 150
Bantul 60
Kulonprogo 120
Gunungkidul 40
Jumlah Total Lembaga Zakat 684
Kanwil 1
Kota Yk 138
Sleman 206
Bantul 94
Kulonprogo 185
Gunungkidul 60
24. SK 24 Meningkatnya pengelolaan aset wakaf
Meningkatnya pengelolaan aset wakaf dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Nazhir yang mendapatkan materi standarisasi Zakat
b. Bantuan Operasional BWI Provinsi
c. Lembaga Wakaf yang terdata tanah wakafnya (Sensus)
d. Jumlah Akta Ikrar Wakaf yang diterbitkan1. Persentase lembaga wakaf yang dibina % 100,00Jumlah yang dibina 9
Kanwil 9
Kota Yk 1
Sleman 1
Bantul 1
Kulonprogo 1
Gunungkidul 1
Jumlah Total Lembaga Wakaf 9
Kanwil 9
Kota Yk 1
Sleman 1
Bantul 1
76
Kulonprogo 1
Gunungkidul 1
2. Persentase akta ikrar wakaf yang diterbitkan Akta 90,09
Jumlah akta ikrar wakaf diterbitkan 200
Kota Yk 25
Sleman 50
Bantul 45
Kulonprogo 42
Gunungkidul 38
Jumlah Total Permohonan Ikrar Wakaf 222
Kota Yk 28
Sleman 54
Bantul 50
Kulonprogo 47
Gunungkidul 43
3. Persentase tanah wakaf yang bersertifikat Akta 90,51
Jumlah tanah wakaf yang sudah sertifikat 9.033
Kota Yk 708
Sleman 3.070
Bantul 1.961
Kulonprogo 1.755
Gunungkidul 1.539
Jumlah Total tanah wakaf (Asumsi) 9.980
Kota Yk 750
Sleman 3.110
Bantul 2.636
Kulonprogo 1.808
Gunungkidul 1.676
25. SK 25. Meningkatnya kualitas penerapan kurikulum dan pola
pembelajaran inovatif.
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student
centered. Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang
kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self
directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction).
Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma
konstruktivistik. Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan
77
paradigma konstruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi,
membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru.
Adapun ciri-ciri dari pembelajaran inovatif yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku
siswa berdasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.
b. Hasil pembelajaran ditentukan secara khusus ialah perubahan
perilaku positif siswa.
c. Penetapan lingkungan pembelajaran secara khusus dan kondusif.
d. Bisa menetapkan kriteria keberhasilan siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
e. Model pembelajaran harus mendorong siswa aktif dan partisipatif
terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan belajar
26. SK 26. Meningkatnya kualitas penilaian pendidikan
27. SK 27. Meningkatnya penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam sistem pembelajaran
Tujuan akhir proses pendidikan nasional adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya
strategis yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas
pendidikan. Inti dari proses pendidikan secara formal adalah proses
pembelakaran. Oleh karena itu, dalam tangka meningkatkan kualitas
pendidikan upaya strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
proses pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari
segi proses dan hasilnya. Banyak factor yang berpengaruh atau
mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dalam
mencapai tujuan pendidikan. Salah satunya adalah pemanfaatan
teknologi dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Teknologi
pembelajaran yang dewasa ini banyak diaplikasikan berupa
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Seluruh
madrasah di lingkungan Kanwil Kementerian Agama DIY telah
memanfaatkan TIK dalam proses pembelajarannya.
78
28. SK. 28 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan
1. Persentase RA/Pratama Widya Pasraman/TamanSeminari/Nava Dhammasekha yang memenuhi SPMsarana prasarana
%
RA DIY KanwilKota 2
Sleman 27Bantul 24
Kulon progo 16Gunungkidul 38
Jumlah RA 248Jumlah RA yg memenuh iSPM sarpras 107Pratama Widya Pasraman Kota
Gunungkidul 1Jumlah Pratama Widya Pasraman 1
2. Persentase MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasramanyang memenuhi SPM sarana prasarana
%
MI DIY KanwilKota 2Sleman 19Bantul 26Kulon progo 28Gunungkidul 78
Jumlah MI 183Jumlah MI yg memenuhi SPM sarpras 153ULA Kota
Sleman 1Bantul 2Kulon progoGunungkidul 1
Jumlah PPS ULA 4Jumlah PPS ULA yg memenuhi SPM Sarpras 2Jumlah SDTK 1Jumlah Adhi Widya Pasraman yg memenuhi SPMsarpras 1
TOTAL SPM/TOTAL LEMBAGA 156/188
3. Persentase MTs/Wustha/SMPTK/Madyama WidyaPasraman yang memenuhi SPM sarana prasarana
%
MTS DIY KanwilKota 7Sleman 21
79
Bantul 21Kulon progo 13Gunungkidul 30
Jumlah MTS 111Jumlah MTS yg memenuhiSPM sarpras 92WUSTHA Kota 1,00
Sleman 4,00Bantul 4,00
Kulon progo 1,00Gunungkidul
Jumlah PPS Wustha 10Jumlah PPS Wustha yg memenuhi SPM Sarpras 5Jumlah SMPTK 1 1,00Jumlah SMPTK 1TOTAL SPM/TOTAL LEMBAGA 98/122
4. Persentase MA/Ulya/SMTK/SMAK/Utama WidyaPasraman yang memenuhi SPM sarana prasarana
%
MA DIY Kanwil 39/58Kota 5/58Sleman 13/58Bantul 11/58Kulon progo 4/58Gunungkidul 6/58
Jumlah MA 58Jumlah MA yg memenuhiSPM sarpras 39PPS Ulya Kota 1
Sleman 3Bantul 3Kulon progo 0Gunungkidul 0
Jumlah PPS Ulya 7Jumlah PPS Ulya yg memenuhi SPM Sarpras 0SMTK Kota
Sleman 1Jumlah Utama Widya Pasraman 1Jumlah Utama Widya Pasraman yg memenuhi SPMsarpras 1
TOTAL SPM/TOTAL LEMBAGA 40/66
5. Persentase PDF/Pendidikan Muadalah pada PondokPesantren yang memenuhi SPM sarana danprasarana
%
PDF/Pendidikan Muadalah Kota
80
Sleman 0/1
29. SK 29. Meningkatnya pemberian bantuan pendidikan bagi anak
kurang mampu, daerah afirmasi, dan berbakat
30. SK. 30 Meningkatnya kualitas penanganan ATS
Persentase ATS yang mengikuti program pendidikankesetaraan di pesantren %
Pendidikan Kesetaraan di Pesantren KotaSleman 53/148BantulKulon Progo 11/59Gunungkidul
Persentase 31%
31. SK 31. Menguatnya pelayanan 1 Tahun Prasekolah
Jumlah siswa RA/ Pratama Widya Pasraman/NavaDhammasekha yang tingkatkan mutunya melalui BOP Siswa 10.386
Pasraman (non formal) 11 Lembaga 5
RA Kanwil
Kota 437
Sleman 3.327
Bantul 2.984
Kulon Progo 1.257
Gunungkidul 2.376
32. SK 32. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan ditempuh dengan
cara sebagai berikut :
1. Peningkatan kompetensi dengan cara mengikuti pembinaan,
workshop, bimtek, diklat.
2. Guru yang Mengajar Mapel Agama yang pernah Mengikuti
Bimtek, Workshop, Pengembangan Profesi, Diklat, Pelatihan
81
33. SK 33. Terpenuhinya jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai
dengan standar minimal.
Kualifikasi dan kompetensi minimal guru harus memiliki ijazah D4 atau
S1, dan mempunyai sertifikat pendidik.
34. SK 34
Meningkatnya kualitas pendidikan profesi guru melalui peningkatan
kualifikasi pendidik.
Kualitas pendidikan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidik.
Guru sebagai pelaksana pendidikan pada jenjang dasar, menengah
dan usia dini harus memiliki kompetensi dan kualifikasi yang
memenuhi standar nasional pendidikan. Program Pendidikan Profesi
Guru Prajabatan merupakan terobosan untuk menyiapkan calon guru
profesional yang telah tersertifikasi. Persyaratan kualifikasi akademik
guru setidaknya S-1 dan harus memiliki sertifikat pendidik yang
diperoleh melalui program sertifikasi. Dengan berakhirnya sertifikasi
melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru maka seluruh
proses sertifikasi ditempuh melalui Pendidikan Profesi Guru
35. SK 35. Meningkatnya pemenuhan dan distribusi tenaga pendidik
berbasis kebutuhan
36. SK 36. Menguatnya kapasitas dan akselerasi akreditasi
Fasilitasi dalam peningkatan status akreditasi dilakukan dengan
pemberian bantuan stimulus untuk akreditasi, pelaksanaan workshop
bagi madrasah yang akan mengajukan akreditasi, serta pendampingan
pada madrasah yang akan diakreditasi/supervise.
37. SK 37. Meningkatnya budaya mutu pendidikan
Madrasah yang dianggap mempunyai budaya mutu adalah madrasah
yang mempunyai kultur mutu baik secara kelembagaan, sumber daya
manusia dan suasana pembelajaran serta kultur akademik. Cara
padang untuk selalu unggul, tata kelola madrasah yang dinamis,
kurikulum pembelajaran yang kreatif dan inovatif, para guru yang
82
mempunyai carakter dan kapasitas di atas rata-rata madrasah lain dan
penciptaan lingkungan madrasah yang mendukung untuk fastabiqul
khairat. Pemimpin Madrasah, guru dan karyawan sama-sama
berkomitmen menciptakan budaya mutu untuk mendukung kemajuan
madrasah untuk mengantarkan lembaganya meraih kesuksesan.
38. SK 38. Meningkatnya budaya belajar dan lingkungan
madrasah/sekolah yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan.
Lingkungan madrasah/sekolah yang menyenangkan dan bebas dari
kekerasan dapat ditempuh dengan implementasi pendidikan karakter
di madrasah/sekolah.
Secara umum fungsi pendidikan karakter adalah untuk membentuk
karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang
bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku
baik.Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga
menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku
baik.
b. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang
multikultur.
c. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang
kompetitif dalam hubungan internasional.
Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk
membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak
mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong
39. SK 39. Meningkatnya kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda
dan pengembangan pendidikan kepramukaan.
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang melengkapi
pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip
dasar Kepramukaan dan metode pendidikan Kepramukaan. Sasaran
83
akhir dari Pendidikan Kepramukaan adalah terbentuknya kepribadian
watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.
40. SK 40. Meningkatnya kualitas layanan dan bantuan hukum
41. SK 41. Meningkatnya kualitas pengelolaan kerjasama luar negeri
42. SK 42. Meningkatnya kualitas pengelolaan ASN (pengadaan,
penempatan, pembinaan dan pengembangan pegawai)
Untuk meningkatkan kualistas pengelolaan ASN dengan menerapkan
manajemen ASN. Manajemen ASN adalah kegiatan untuk
memperoleh sumber daya ASN yang berkualitas, professional dan
bersih dalam mewujudkan penyelenggaraan tugas pelayanan umum
(public service) dan pelaksanaan pembangunan untuk kesejahteraan
masyarakat. Berdasarkan penjelasan tersebut ASN merupakan kunci
utama reformasi birokrasi agar dapat menampilkan kemampuan
pelayanan yang optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
43. SK 43. Meningkatnya pengelolaan manajemen keuangan yang
tertib sesuai dengan ketentuan
Manajemen Keuangan Pemerintah adalah pengelolaan keuangan
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sumber-sumber keuangan
berupa pendapatan negara, terhadap belanja negara dan sumber
keuangan untuk menutupi membiayai kekurangan yang mungkin
timbul. Pada dasarnya keuangan yang dikelola oleh pemerintah
merupakan keuangan negara. Dalam hal ini keuangan yang dikelola
oleh pemerintah adalah keuangan yang bersumber dari APBN.
Pendapatan negara bisa berasal dari berbagai sumber yakni dari pajak
dan bukan pajak yang menurut peraturan perundangan memang
menjadi wewenang pemerintah. Belanja pemerintah pada hakekatnya
dilakukan dalam rangka melaksanakan fungsinya mensejahterakan
masyarakat. Sedangkan, sumber-sumber keuangan untuk pembiayaan
pembangunan dapat berasal dari hutang atau sumber lainnya. Adapun
tujuan pengelolaan keuangan Negara adalah sebagai berikut :
a. Mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
b. Menjaga stabilitas ekonomi
84
c. Merealokasi sumber-sumber ekonomi
d. Mendorong Re-distribusi Pendapatan
Dalam mendukung sasaran kegiatan peningkatan pengelolaan
manajemen keuangan yang tertib sesuai dengan ketentuan, Kanwil
Kementerian Agama DIY selalu memantau pelaporan keuangan pada
semua satker di bawah Kanwil Kementerian Agama DIY sehingga
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar dan tepat
waktu.
44. SK. 44 Meningkatnya pengelolaan BMN yang akuntabel
Barang Milik Negara (BMN) ini merupakan aset Negara yang dibeli
atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainya
yang sah yang dibatasi penggunaannya, digunakan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi kementrian, dimana
pengelolaan Barang Milik Negara ini meliputi perencanaan kebutuhan
dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian dengan tujuan mewujudkan tertib administasi dan
mendukung tertib pengelolaan BMN dengan sasaran:
a. Semua barang milik Negara tercatat dengan baik
b. Semua aktivitas dalam rangka pengelolaan BMN dapat dilakukan
dengan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi, keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas serta kepastian
nilai
c. Nilai/ data BMN untuk kebutuhan laporan manajemen sebagai
bahan penyusunan neraca pemerintah pusat sudah 2 Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara menggambarkan jumlah, kondisi dan nilai BMN yang wajar
45. SK. 45 Meningkatnya kualitas penataan dan penguatan manajemen
organisasi
85
46. SK 46. Meningkatnya kualitas penerapan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.
Melalui reformasi birokrasi, dilakukan penataan
terhadap sistem penyelangggaraan pemerintah dimana uang tidak
hanya efektif dan efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang
punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik,
berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu
melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh
nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Adapun visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Granddesign Reformasi Birokrasi Indonesia adalah terwujudnya
pemerintahan kelas dunia. Visi tersebut menjadi acuan dalam
mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang
profesional dan berintegritas tinggi yang
mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan
manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi
tantangan pada abad ke 21 melalui tata pemerintahan yang baik pada
tahun 2025. Sedangkan Misi reformasi birokrasi Indonesia adalah :
a. Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.b. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana,
manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan,
akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mindset, dan cultural set.
c. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
d. Mengelola sengketa administrasi secara efektif dan efisien.
47. SK 47. Meningkatnya kualitas perencanaan dan anggaran
86
48. SK 48. Meningkatnya kualitas pemantauan dan evaluasi
perencanaan dan anggaran
Dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi perencanaan dan
anggaran, Kanwil Kementerian Agama DIY berpedoman pada PP no
39 tahun 2006.
Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui dengan
pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari
untuk perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan di masa yang
akan datang. Fokus utama evaluasi diarahkan kepada keluaran
(outputs), hasil (outcomes), dan dampak (impacts) dari pelaksanaan
rencana pembangunan. Oleh karena itu, dalam perencanaan yang
transparan dan akuntabel, harus disertai dengan penyusunan indikator
kinerja pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya meliputi : (i)
indikator masukan, (ii) indikator keluaran, dan (iii) indikator
hasil/manfaat.
Di dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada
berbagai tahapan yang berbeda, yaitu :
a. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi
dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan dengan
tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai
alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya
b. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi
dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk
menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, dan
c. Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi
yang dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir, yang
diarahkan untuk melihat apakah pencapaian
(keluaran/hasil/dampak) program mampu mengatasi masalah
pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan
untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan
masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran),
87
ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu
program.
49. SK 49. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor
50. SK. 50 Meningkatnya kualitas pengelolaan tata persuratan, arsip
dan layanan pengadaan barang jasa.
Dalam pengelolaan tata persuratan,
51. SK 51 Meningkatnya kualitas pelayanan umum dan rumah tangga
52. SK 52. Meningkatnya kualitas layanan hubungan masyarakat dan
informasi
53. SK 53 Meningkatnya kualitas data dan sistem informasi
54. SK 54 Meningkatnya kualitas administrasi pendidikan keagamaan
Jumlah seluruh pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama DIY adalah 4.443 pegawai
88
C. Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan
perbandinganantara anggaran pendapatan dan belanja dengan realisasinya
yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan perundang-
undangan. Pagu Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Adalah
Rp 848.160.633 (non UIN) dengan realisasisebagai berikut :
1. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada Tahun 2020 sebagai
berikut :
a. Belanja Pegawai : Rp 661.224.777.882 (99,50%)
b. Belanja Barang : Rp 125.576.819.019 (97,68%)
c. Belanja Modal : Rp 47.783.301.826 (99,47%)
d. Belanja Bantuan Sosial : Rp 372.300.000 (57,86%)
Persentase Jenis Belanja dan Realisasinya Tahun 2020
BelanjaModal
6%
88
C. Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan
perbandinganantara anggaran pendapatan dan belanja dengan realisasinya
yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan perundang-
undangan. Pagu Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Adalah
Rp 848.160.633 (non UIN) dengan realisasisebagai berikut :
1. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada Tahun 2020 sebagai
berikut :
a. Belanja Pegawai : Rp 661.224.777.882 (99,50%)
b. Belanja Barang : Rp 125.576.819.019 (97,68%)
c. Belanja Modal : Rp 47.783.301.826 (99,47%)
d. Belanja Bantuan Sosial : Rp 372.300.000 (57,86%)
Persentase Jenis Belanja dan Realisasinya Tahun 2020
BelanjaPegawai
79%
Belanja Barang15%
BelanjaModal
6%
BelanjaBantuan Sosial
0%
88
C. Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan
perbandinganantara anggaran pendapatan dan belanja dengan realisasinya
yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan perundang-
undangan. Pagu Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Adalah
Rp 848.160.633 (non UIN) dengan realisasisebagai berikut :
1. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada Tahun 2020 sebagai
berikut :
a. Belanja Pegawai : Rp 661.224.777.882 (99,50%)
b. Belanja Barang : Rp 125.576.819.019 (97,68%)
c. Belanja Modal : Rp 47.783.301.826 (99,47%)
d. Belanja Bantuan Sosial : Rp 372.300.000 (57,86%)
Persentase Jenis Belanja dan Realisasinya Tahun 2020
BelanjaBantuan Sosial
0%
89
2. Realisasi Anggaran per Program
No Program Kode Satker Satker Pagu Tahun 2020
Realisasi Persen1 Program
DukunganManajemen danPelaksanaanTugas TeknisLainnyaKementerianAgama
417595 Kanwil KemenagDIY
10.142.020.000 10.097.806.459 99,56
417609 Kankemenag KotaYk
4.511.827.000 4.430.206.313 98,19
417630 Kankemenag KabSleman
4.785.177.000 4.741.449.788 99,09
417683 Kankemenag KabBantul
5.435.890.000 5.418.641.514 99,68
417734 Kankemenag KabKP
4.537.575.000 4.509.428.978 99,38
417765 Kankemenag KabGK
4.895.829.000 4.814.010.960 98,33
JUMLAH 34.308.318.000 34.011.544.012 99,13%
2 ProgramKerukunan UmatBeragama
417595 Kanwil KemenagDIY
194.993.000 194.993.000 100,00%
417609 Kankemenag KotaYk
40.000.000 40.000.000 100,00%
417630 Kankemenag KabSleman
40.000.000 40.000.000 100,00%
417683 Kankemenag KabBantul
40.000.000 40.000.000 100,00%
417734 Kankemenag KabKP
40.000.000 40.000.000 100,00%
417765 Kankemenag KabGK
40.000.000 40.000.000 100,00%
JUMLAH 394.993.000 394.993.000 100,00%
3 Program BimasIslam
417596 Kanwil KemenagDIY
4.541.533.000 4.486.119.050 98,78
417610 Kankemenag KotaYk
17.718.337.000 17.538.621.953 98,99
417631 Kankemenag KabSleman
24.846.496.000 24.765.211.667 99,67
417684 Kankemenag KabBantul
27.983.659.000 27.907.076.185 99,73
417735 Kankemenag KabKP
23.242.938.000 23.176.343.638 99,71
417766 Kankemenag KabGK
25.900.212.000 25.527.538.712 98,56
JUMLAH 124.233.175.000 123.400.911.205 99,33%
4 ProgramPendidikan Islam
308628 MTsN 1Yogyakarta
9.582.930.000 9.575.545.759 99,92
308632 MAN 2Yogyakarta
13.452.191.000 13.437.117.020 99,89
308649 MTsN 6 Sleman 6.051.950.000 5.966.240.021 99,22
308660 MAN 2 Sleman 6.882.913.000 6.860.975.469 99,68
90
308674 MTsN 7 Sleman 5.993.806.000 5.880.128.289 98,78
308681 MAN 1 Bantul 7.784.625.000 7.737.615.342 99,40
308700 MTsN 6 Bantul 6.438.232.000 6.247.330.297 98,94
308717 MAN 3 Bantul 8.170.106.000 8.096.996.787 99,75
308721 MTsN 1 KulonProgo
6.014.135.000 6.010.849.825 99,95
308738 MTsN 4 GunungKidul
5.930.087.000 5.751.412.481 97,68
308742 MAN 1 GunungKidul
6.789.083.000 6.578.518.346 99,18
417597 Kanwil KemenagDIY
25.960.823.000 24.868.720.348 96,01
417611 Kankemenag KotaYk
31.938.937.000 31.856.423.398 99,90
417615 MAN 3 Sleman 9.541.601.000 9.497.228.028 99,53
417621 MAN 1Yogyakarta
9.177.949.000 9.010.594.923 98,53
417632 Kankemenag KabSleman
69.230.916.000 68.209.458.838 99,77
417646 MTsN 1 Sleman 6.428.563.000 6.416.475.788 99,81
417652 MTsN 2 Sleman 5.480.101.000 5.443.468.760 99,71
417661 MTsN 3 Sleman 5.725.362.000 5.706.540.403 99,81
417677 MAN 4 Sleman 5.797.731.000 5.788.909.179 99,85
417685 Kankemenag KabBantul
64.729.438.000 64.563.831.281 99,97
417692 MTsN Giriloyo 5.374.008.000 5.311.575.141 99,86
417703 MTsN 2 Bantul 6.146.139.000 5.926.246.565 99,59
417712 MTsN 1 Bantul 6.902.201.000 6.888.939.578 99,81
417728 MAN 2 Bantul 11.935.869.000 11.890.444.160 99,95
417736 Kankemenag KabKP
46.514.513.000 45.847.158.397 99,82
417740 MAN 2 KulonProgo
20.475.398.000 20.198.872.741 99,70
417759 MTsN 2 KulonProgo
4.716.857.000 4.713.240.057 99,92
417767 Kankemenag KabGK
75.775.814.000 74.337.744.711 99,41
417771 MTsN 1 GunungKidul
4.026.544.000 3.921.377.462 100,00
417780 MTsN 6 GunungKidul
2.986.446.000 2.983.303.062 99,89
417796 MTsN 2 GunungKidul
4.123.570.000 4.095.839.417 99,54
91
423755 UIN SunanKalijaga
85,16
423761 MAN 1 KulonProgo
7.436.428.000 7.417.830.129 99,75
424483 MTsN 7 Bantul 6.662.044.000 6.477.061.267 98,49
424492 MTsN Pundong 4.603.717.000 4.513.456.883 98,04
424503 MTsN 4 Bantul 9.005.942.000 8.981.885.974 99,89
424512 MTsN 5 Sleman 4.992.862.000 4.989.162.654 99,93
424528 MTsN 4 Sleman 6.256.948.000 6.248.430.968 99,86
424534 MTsN 8 Sleman 6.592.941.000 6.566.493.506 99,86
424540 MTsN 3 GunungKidul
5.390.082.000 5.349.825.804 99,49
424559 MTsN 5 GunungKidul
3.816.109.000 3.802.699.317 99,65
424565 MTsN 8 GunungKidul
5.233.325.000 5.221.032.676 99,77
425633 MTsN 3 KulonProgo
3.777.476.000 3.772.540.469 99,87
425642 MTsN SlemanKab. Sleman
5.372.512.000 4.888.943.429 99,69
425658 MAN 1 Sleman 7.945.363.000 7.813.742.427 98,34
553366 MTsN 5 KulonProgo
3.417.362.000 3.411.768.791 99,84
553370 MTsN 4 KulonProgo
3.650.966.000 3.629.902.390 99,42
553387 MTsN 10 Sleman 5.049.828.000 5.029.063.521 99,59
553959 MTsN 7 GunungKidul
2.580.557.000 2.576.568.994 99,85
575532 MAN 3 KulonProgo
5.370.372.000 5.260.005.614 99,90
598478 MTsN 9 GunungKidul
3.642.045.000 3.618.690.583 99,85
598482 MTsN 6 KulonProgo
5.224.778.000 5.125.772.173 98,75
598499 MTsN 8 Bantul 3.020.108.000 2.983.853.647 99,85
598504 MAN 5 Sleman 7.247.657.000 7.214.743.890 99,55
674678 MTsN 9 Bantul 5.103.380.000 5.089.313.014 99,86
675247 MAN 4 Bantul 5.106.940.000 5.097.872.796 99,94
JUMLAH 964.308.918.000 911.150.224.420 94,49
5 ProgramBimbinganMasyarakatKristen
417598 Kanwil KemenagDIY
2.056.129.000 1.818.661.287 88,45
92
417612 Kankemenag KotaYk
1.851.638.000 1.785.299.149 96,42
417633 Kankemenag KabSleman
2.537.680.000 2.453.094.676 96,67
417686 Kankemenag KabBantul
1.442.652.000 1.434.020.423 99,40
417737 Kankemenag KabKP
1.892.825.000 1.835.921.227 96,99
417768 Kankemenag KabGK
1.810.401.000 1.699.587.595 93,88
JUMLAH 11.591.325.000 11.026.584.357 95,13%
6 ProgramBimbinganMasyarakatKatolik
417599 Kanwil KemenagDIY
2.318.984.000 1.985.267.326 85,61
417613 Kankemenag KotaYk
3.736.210.000 3.670.494.380 98,24
417634 Kankemenag KabSleman
5.607.140.000 5.549.483.055 98,97
417687 Kankemenag KabBantul
2.708.275.000 2.620.223.148 96,75
417738 Kankemenag KabKP
3.086.584.000 3.008.277.590 97,46
417769 Kankemenag KabGK
2.676.181.000 2.524.113.584 94,32
JUMLAH 20.133.374.000 19.357.859.083 96,15%
7 ProgramBimbinganMasyarakatHindu
417600 Kanwil KemenagDIY
2.496.585.000 2.477.897.789 99,25
417614 Kankemenag KotaYk
668.097.000 652.016.767 97,59
417635 Kankemenag KabSleman
876.246.000 866.419.021 98,88
417688 Kankemenag KabBantul
440.746.000 436.927.645 99,13
417770 Kankemenag KabGK
441.960.000 411.914.126 93,20
JUMLAH 4.923.634.000 4.845.175.348 98,41%
8 ProgramBimbinganMasyarakatBudha
417601 Kanwil KemenagDIY
2.185.187.000 2.115.260.028 96,80
417616 Kankemenag KotaYk
222.986.000 219.536.108 98,45
417636 Kankemenag KabSleman
124.901.000 122.764.972 98,29
417741 Kankemenag KabKP
405.505.000 351.015.814 86,56
417772 Kankemenag KabGK
448.411.000 384.984.321 85,86
JUMLAH 3.386.990.000 3.193.561.243 94,29%
93
9ProgramPenyelenggaraanHaji Dan Umrah
417602 Kanwil KemenagDIY
4.393.690.000 3.811.385.021 86,75
417617 Kankemenag KotaYk
1.028.726.000 1.023.854.373 99,53
417637 Kankemenag KabSleman
1.061.280.000 1.012.300.542 95,38
417690 Kankemenag KabBantul
3.955.248.000 3.948.631.356 99,83
417742 Kankemenag KabKP
846.796.000 731.042.617 86,33
417773 Kankemenag KabGK
3.561.073.000 3.499.573.781 98,27
JUMLAH 14.846.813.000 14.026.787.690 94,48%
94
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah istimewa
Yogyakarta ini menggambarkan capaian kinerja selama Tahun 2020 dalam
mendukung visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah istimewa
Yogyakarta. Keberhasilan maupun kegagalan capaian kinerja ini tidak terlepas
dari dukungan seluruh pihak. Keberhasilan yang sudah ada menjadi pijakan
untuk Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta agar
dapat menunaikan tugas dan mencapai kinerja lebih baik kedepannya.
Penyerapan anggaran mencapai 99,19% dari total pagu anggaran. Laporan
Kinerja ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja serta perbaikan di periode-periode yang akan datang.
Demikian Laporan kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah istimewa
Yogyakarta Tahun 2020 ini disusun agar dapat memberikan manfaat untuk
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah istimewa Yogyakarta pada
khususnya dan Kementerian Agama pada umumnya.