Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

16
Tahapan Perencanaan Bendungan I. Latar belakang Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering menjadi masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah sekitarnya. Sedangkan di saat-saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit yang sangat minim. Daerah-daerah di sekitarnya kering, pertanian dan perkebunan kekurangan air. II. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan Tempat penampung air untuk persediaan di musim kemarau dan pada waktu musim hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan. Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air sebagai hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan. Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya sehingga memperbesar cadangan air tanah dan memeperbesar ketersediaan air pada musim kemarau. Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.

description

Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Transcript of Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Page 1: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Tahapan Perencanaan BendunganI. Latar belakang

Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar.

Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering menjadi

masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah

sekitarnya.

Sedangkan di saat-saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit yang sangat

minim. Daerah-daerah di sekitarnya kering, pertanian dan perkebunan kekurangan

air.

II. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan

Tempat penampung air untuk persediaan di musim kemarau dan pada waktu

musim hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan.

Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air sebagai

hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan.

Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya sehingga

memperbesar cadangan air tanah dan memeperbesar ketersediaan air pada

musim kemarau.

Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.

III. Tahapan Perencanaan Bendungan

Terdiri dari 2 bagian besar yaitu :

1. Pengumpulan data sekunder

a. Data topografi,

b. Data hidrologi,

c. Data geologi teknik dan,

d. Data Aspek Multisektor

Page 2: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

2. Survey

a. Pengukuran Topografi dan Pemetaan,

b. Survey Hidromteri,

c. Investigasi Sungai,

d. Penyelidikan Geoteknik Lapangan,

e. Uji Laboratorium,

f. Analisis Hidrologi,

g. Analisis Laju Transport Sedimen,

h. Perencanaan Bendung,

i. Analisis Dampak Lingkungan,

j. Analisis Kelayakan Ekonomi,

k. Nota Desain,

l. Penggambaran,

m. Perhitungan BOQ,

n. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya,

o. Penyusunan Dokumen Pelelangan dan,

p. pekerjaan lain lain

Untuk bagian Pengumpulan data sekunder dan survey akan dijelaskan secara

lebih rinci dan kemudian diikuti bagian IV. Pelaksanaan Pembangunan

Bendung.

1. Pengumpulan Data sekunder

Kegiatan pengumpulan data sekunder, meliputi :

a) Data Topografi

Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang

sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi

bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus

menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi

Page 3: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran

permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

b) Data Hidrologi

Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun

curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik

debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran

sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan SNI 03-1724-

1989. Berbagai data dan informasi dintaranya berupa :

i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada instansi BMG dan

mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada instansi bmg

dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban

relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. perolehan data dapat

diperoleh pada instansi BMG

iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan

minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan

sungai eksiting misalkan bendung.

parameter hidrologi yaitu besaran hujan dan debit air sebagai data

masukan dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan utama,

bangunan pelimpah, sedimentasi dan volume waduk

c) Data geologi teknik

Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi

regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik

batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000

sesuai dengan KP–01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang

tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Peta geologi regional dapat

diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka

pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

Page 4: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Data ini digunakan untuk meneliti, mempelajari, menyelidiki

keseimbangan dan perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan,

zone gempa baik di lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang

didapat dari hasil penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan

dapat menentukan axis bendungan, tipe dan bahan bendungan serta

parameter-parameter lain yang akan digunakan dalam perhitungan pondasi

dan stabiltas.

d) Data Aspek Multisektor

Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan

yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi

kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP–01, SK DJ

Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan

pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari BPS, PSDA, dan

BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi

dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota

air

iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah

penduduk, tingkat

iv. pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (pad)

dan lain-lain.

v. rencana tata ruang wilayah

2. Survey

digunakan memvalidasi data yang sudah ada, karena dikhawatirkan data yang

sudah diperoleh mengalami perubahan yang diakibatkan oleh alam maupun

manusia itu sendiri

a) Pengukuran Topografi dan Pemetaan

Pelaksanaan kegiatan pengukuran topografi dan pemetaan mengacu pada

Page 5: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

Sesuai dengan KP-02, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang

Kriteria Perencaan Bangunan Utama, pekerjaan pengukuran topografi dan

pemetaan untuk keperluan kegiatan detail desain bendung meliputi :

- Pengukuran topografi dan pemetaan situasi sungai

- Pengukuran topografi dan pemetaan detail sitasi bendung

b) Survey Hidromteri

Sesuai dengan SNI 03-2414-1991 pelaksanaan pengukuran debit perlu

diperhatikan ketentuan dan persyaratan yang meliputi :

i. lokasi pengukuran debit perlu diperhatikan faktor : kesesuaian

dengan perencanaan ; mudah pencapaian dalam segala situasi dan

kondisi; mampu melewatkan banjir; geomteri dan badan sungai

harus stabil; adanya kontrol penampang; bagian alur sungai atau

saluran yang terbuka lurus.

ii. pertimbangan hidraulik meliputi : pola aliran yang seragam dan

mendekati sub kritis; tdak terkena pengaruh arus balik dan aliran

lahar

iii. lama dan periode pelaksanaan : lama pengukuran debit tergantung

dari keadaan aliran pada saat pengukuran jika aliran rendah

pengkuran debit dilaksanakan dua kali dalam sekali periode waktu

pengukuran dan jika kondisi banjir pengukuran debit dilaksanakan

sekali dalam periode waktu pengukuran sedangkan periode

pelaksanaan pengukuran tergantung dari musim, jika musim

kemarau pengukuran debit dilaksanakan cukup sekali dalam satu

bulan dan jika musim penghujan pelaksanaan pengukuran

dilaksanakan berulang kali paling sedikit 3 kali setiap bulannya

iv. keandalan peralatan dan sarana penunjang; peralatan dan sarana

penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana

Page 6: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

mestinya antara lain dengan kalibrasi secara berkala, dibersihkan

dan dirawat dengan baik

v. Kemampuan tim pengukurnya

Pelaksanaan pengukuran tinggi muka air, kecepatan dan debit

dapat digunakan alat ukur arus tipe baling-baling. Cara

pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan merawas,

menggunakan perahu, menggunakan jembatan dan menggunakan

kerata gantung. Kedalaman pengukuran minimal 3,5 kali diameter

baling-baling sesuai dengan SNI 03-2819-1992. Jika metode

pelaksanaan pengukuran di atas tidak dapat dipergunakan karena

berbagai hal, misal keadaan aliran membahayakan keselamatan

petugas atau peralatannya; kecepatan aliran melampaui

kemampuan spesifikasi alat menurut jenis alat ukur arus yang

digunakan dan untuk mendapatkan debit sesaat maka dapat

dilakukan pengukuran dengan pelampung permukaan sesuai

dengan SNI 03-2820-1992.

c) Investigasi Sungai

Kegiatan investigasi sungai dilakukan untuk mengetahui kondisi data-data

fisik sungai. Data fisik sungai seperti kandungan dan ukuran sedimen; tipe

dan ukuran sedimen dasar dan distribusi ukuran butir.

d) Penyelidikan Geoteknik Lapangan

Kegiatan penyelidikan geoteknik lapangan diperlukan untuk mengetahui

data karakteristik mekanika tanah lokasi bendung. Penyeldikan geoteknik

lapangan yang diperlukan meliputi :

- Pengeboran

Pengeboran dilakukan pada lokasi sisi kanan dan sisi kiri dari

lokasi tembok pangkal, dan pada as bendung masing-masing 1 titik

pengeboran

Page 7: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

- Sumur Uji

Sumur uji dilakukan pada lokasi calon sumber bahan material

(borrow area) untuk pembangunan bendung.

- Pengeboran Tangan (Hand Bor)

Pengeboran tangan dilakukan pada lokasi calon tapak bangunan

masing-masing 1 titik pengeboran.

e. Uji Laboratorium

Terdiri dari uji :

- Uji laboratorium sedimen

- Penyelidikan geoteknik laboratorium. Terdiri dari :

Index properties, mencakup : berat isi, berat jenis, kadar air,

gradasi butiran dan batas-batas atterberg.

Engineering properties, mencakup : direct shear test,

unconfined compression test, tes konsolidasi dan compaction

test.

f. Analisis Hidrologi

Analisis hidrologi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan detail

desain bendung mengacu pada KP-02, SK DJ Pengairan No.

185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencaan Bangunan Utama

berupa debit banjir rancangan dengan periode ulang 100 tahun untuk

tubuh bendung sedangkan untuk tinggi tanggul penutup banjir serta

kontrol keamanan bangunan utama digunakan debit banjir kala ulang

1000 tahun.

g. Analisis Laju Transport Sedimen

h. Perencanaan Bendung

Perencanaan bendung harus meliputi tentang panjang tinggi mercu

bendung, mercu dan tubuh bendung, peredam energi, tembok sayap

Page 8: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

hilir, bangunan pengambil, bangunan pembilas, bangunan pengarah

arus, tanggul penutup dan tanggul banjir, tembok pangkal bendung,

saringan sampah dan batu bongkah, lantai undik atau dinding tirai,

bangunan penangkap sedimen sesuai dengan SNI 03-2401-1991.

i. Analisis Dampak Lingkungan

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun

2001 untuk kegiatan pembangunan bendung yang merlukan kajian

ANDAL harus, jika bendung melayani areal irigasi seluas ≥ 2000 Ha

Ruang lingkup kegiatan ANDAL meliputi :

- identifikasi semua rencana usaha dan atau kegiatan yang akan

dilaksanakan, terutama yang menimbulkan dampak besar dan

penting terhadap lingkungan hidup

- identifikasi komponen-kmponen lingkungan hidup yang akan

terkena dampak besar dan penting

- perkiraan dan evaluasi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan

dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

- perumusan RKL dan RPL

j. Analisis kelayakan ekonomi

Analisa kelayakan ekonomi akan dilakuakn dengan mengkaji tiga

parameter ekonomi yaitu :

i. Economic Internal Rate of Return (EIRR)

ii. Benefit/Cost ratio (B/C ratio)

iii. Net present value (NPV),

Sebagai evaluasi terhadap kemungkinan penundaan atau perubahan

schedule pelaksanaan pekerjaan juga akan dikaji aspek sensitivitas

EIRR.

Page 9: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

k. Nota Desain

Penyedia Jasa harus membuat perencanaan rinci secara lengkap

dengan dimensinya berdasarkan kajian hidrolis serta perhitungan

struktur baik pada bangunan utama maupun bangunan penunjang.

l. Penggambaran

Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan

pemetaan, layout bendung dan bangunan pelengkapnya, potongan

memanjang dan melintang bendung, detail bangunan utama dan

bangunan penunjang bendung. Penggambaran mengacu pada KP-07,

DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentan Kriteria Perencanaan

Bagian Standar Penggambaran.

m. Perhitungan BOQ

Berdasarkan gambar rencana rinci yang telah dibuat dilakukan

perhitungan volume

pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan pekerjaan konstruksi

yang akan dilakukan.

n. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

Penyusunan perhitungan rencana anggaran mengacu Pd T-xx-xxxx,

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Pekerjaan Pembangunan

Bendung, Bagian-1, Perencanaan dan Detail Desain yang didasarkan

pada :

- kuantitas dan harga satuan pekerjaan

- harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan

suatu analisis biaya

- untuk menentukan harga satuan upah dan bahan dilakukan survey

harga di lapangan dengan mengambil sampel sekurang-kurangnya

3 lokasi. Khusus untuk harga satuan bahan diperhitungkan harga

beli di tempat penjualan atau diantar ke lokasi pekerjaan

Page 10: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

- menghitung biaya-biaya tambahan di luar biaya dari perhitungan

volume seperti biaya

o. Penyusunan Dokumen Pelelangan

Penyusunan dokumen lelang digunakan bagi keperluan pelelangan

pekerjaan atau pengadaan barang maupun jasa. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam Penyusunan Dokumen Lelang harus meliputi

ketentuan-ketentuan, komponen bahan dan spesifikasi konstruksi, cara

pengerjaan serta syarat pengendalian mutu sesuai dengan standar

tertentu.

p. Pekerjaan Lain-lain

Mobilisasi dan Demobilisasi

Foto Dokumentasi

Asuransi

IV. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

Tahap Pertama diprioritaskan pada pekerjaan persiapan dalam pelaksanaan yang

meliputi pembebasan tanah, penyiapan kantor lapangan, barak kerja, penyediaan

air bersih dan sanitasi, penyediaan sarana penerangan, sarana telekomunikasi, dan

laboratorium lapangan. Dan sebelumnya, pekerjaan galian harus diselesaikan

untuk pembuatan jalan masuk yang akan dilewati oleh alat berat untuk

pelaksanaan selanjutnya.

Tahap Kedua, sementara pekerjaan jalan dilanjutkan, pekerjaan konstruksi harus

sudah dimulai, meliputi galian dan steel support pada terowong pengelak, galian

pada cofferdam, pekerjaan dewatering, pekerjaan galian pada bendungan utama,

pekerjaan galian pada pelimpah, dilanjutkan dengan grouting, drainasi, dan

shotcrete, serta pekerjaan tulangan dan bekisting, ruang operasional, rock bolt dan

drainasi pada bangunan pengambilan (intake).

Page 11: Tahapan Perencanaan Bendungan.docx

Tahap Ketiga, melanjutkan pembangunan bendungan pengelak dan bendungan

utama, pembetonan dan urugan kembali pada bangunan pengambilan (intake),

pekerjaan pipa pesat dan melaksanakan pekerjaan hidromekanikal yang meliputi

pengadaan dan fabrikasi.

Tahap Keempat, melanjutkan pembangunan bendungan utama yang meliputi

pekerjaan timbunan, pemasangan instrumentasi, dan perkerasan puncak

bendungan, melanjutkan pekerjaan hidromekanikal, pembangunan bangunan

penunjang, pekerjaan listrik, pelaksanaan plugging pada terowong pengelak, dan

pembuatan powerhouse. Dan terakhir adalah impounding/penggenangan waduk.