Tahapan Pengobatan Asma

3
TAHAPAN PENGOBATAN ASMA (DEWASA DAN ANAK >5 TAHUN) Tahapan pengobatan asma dibagi menjadi lima tahapan yaitu: Tahap 1 - Gejala asma sangat jarang - Faal paru normal - Bila tidak ada riwayat pengobatan dengan pengontrol kortikosteroid inhalasi, maka pasien diberikan obat pelega. - Obat rekomendasi: agonis beta-2 kerja singkat (SABA) inhalasi. - Alternatif lainnya adalah SABA oral, kombinasi oral SABA dan teofilin/aminofilin atau antikolinergik kerja singkat inhalasi. - Tahap 2 sampai dengan 5, pengobatan pengontrol teratur jika perlu Tahap 2 - Ditemukan gejala asma dan eksaserbasi atau perburukan yang periodik, dengan atau tanpa riwayat pengobatan kortikosteroid inhalasi sebelumnya, maka diberikan pengontrol kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan pelega jika perlu. - Alternatif pengontrol lainnya adalah anti- leukotrien bagi pasien yang tidak tepat menggunakan kortikosteroid inhalasi dan pasien dengan rhinitis alergika. - Selain itu, dapat pula diberikan teofilin lepas lambat kepada pasien dengan gangguan

description

tahapan pengobatan asma bronkial eksaserbasi akut

Transcript of Tahapan Pengobatan Asma

Page 1: Tahapan Pengobatan Asma

TAHAPAN PENGOBATAN ASMA (DEWASA DAN ANAK >5 TAHUN)

Tahapan pengobatan asma dibagi menjadi lima tahapan yaitu:

Tahap 1 - Gejala asma sangat jarang

- Faal paru normal

- Bila tidak ada riwayat pengobatan dengan pengontrol

kortikosteroid inhalasi, maka pasien diberikan obat pelega.

- Obat rekomendasi: agonis beta-2 kerja singkat (SABA) inhalasi.

- Alternatif lainnya adalah SABA oral, kombinasi oral SABA dan

teofilin/aminofilin atau antikolinergik kerja singkat inhalasi.

- Tahap 2 sampai dengan 5, pengobatan pengontrol teratur jika

perlu

Tahap 2 - Ditemukan gejala asma dan eksaserbasi atau perburukan yang

periodik, dengan atau tanpa riwayat pengobatan kortikosteroid

inhalasi sebelumnya, maka diberikan pengontrol kortikosteroid

inhalasi dosis rendah dan pelega jika perlu.

- Alternatif pengontrol lainnya adalah anti-leukotrien bagi pasien

yang tidak tepat menggunakan kortikosteroid inhalasi dan

pasien dengan rhinitis alergika.

- Selain itu, dapat pula diberikan teofilin lepas lambat kepada

pasien dengan gangguan asma malam hari.

- Kortikosteroid bekerja dengan menghambat metabolisme asam

arakidonat, mencegah migrasi sel inflamasi, dan meningkatkan

sensitivitas reseptor beta. Kortikosteroid yang diberikan secara

inhalasi merupakan antiinflamasi paling poten, tetapi dapat

menimbulkan efek samping berupa kandidiasis oral dan

disfonia. Uniknya, kombinasi tetap kortikosteroid inhalasi dan

beta agonis dapat meningkatkan sintesis reseptor, menurunkan

desentisasi reseptor, dan efek sinergi

Tahap 3 - Tahap ini untuk pasien yang tidak kunjung membaik di tahap 2

selama kurang-lebih 12 minggu dan diyakini tidak ada masalah

lain seperti kepatuhan, pencetus, dan lain-lain.

- Pasien diberikan pengontrol kombinasi inhalasi dosis rendah

Page 2: Tahapan Pengobatan Asma

dan agonis beta-2 kerja lama (LABA) yang disebut LABACS.

Alternatif lainnya sama dengan tahap 2.

- Jika tidak kunjung membaik, maka pasien dirujuk ke spesialis

asma

Tahap 4 - Tahapan setelah tahap 3 dimana harus dinilai apakah gejala

pasien sudah terkontrol sebagian atau belum terkontrol,

kepatuhan pasien, komorbiditas, dan pencetus.

- Pengobatan yang diberikan adalah LABACS dimana

kortikosteroid inhalasi diberikan dalam dosis sedang-tinggi.

- Pemberian kortikosteroid dosis sedang dianjurkan melalui IDT

(inhalasi dosis terukur) dan spacer untuk meningkatkan

penghantaran obat ke saluran napas

(Sumber: DAI (Dewan Asma Indonesia Tahun 2011)