Tahap Persiapan

6
A. Tahap Persiapan Segera setelah SPMK keluar, Konsultan akan segera mengatur mobilisasi personil, staf pendukung, penyiapan peralatan dan fasilitas kantor, penyiapan jadwal kegiatan dan penugasan masing-masing tenaga ahli, serta koordinasi dan diskusi awal dengan pemberi tugas. Selain itu dilakukan persiapan administrasi berupa penyiapan surat menyurat guna keperluan perizinan pekerjaan, seperti : memperoleh data-data sekunder dari instansi pemerintah terkait, surat menyurat guna keperluan izin survey lapangan. Tahapan persiapan ini direncanakan akan memerlukan waktu 2 (dua) minggu setelah SPMK. Guna memperlancar kegiatan pelaksanaan pekerjaan dengan waktu pelaksanaan dan output/keluaran sesuai dengan yang diharapkan, Konsultan akan melakukan klarifikasi, diskusi dan koordinasi dengan pemberi tugas. Diskusi awal akan dilakukan pada minggu kedua pelaksanaan pekerjaan. Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan berdasarkan masukan dari hasil diskusi dengan Pemberi Tugas, Konsultan akan menyempurnakan/memperbaiki metodologi pendekatan dan rencana kerja yang telah dibuat sebelumnya pada penyusunan Proposal Teknis.

description

tahapan

Transcript of Tahap Persiapan

Page 1: Tahap Persiapan

A. Tahap Persiapan

Segera setelah SPMK keluar, Konsultan akan segera mengatur

mobilisasi personil, staf pendukung, penyiapan peralatan dan

fasilitas kantor, penyiapan jadwal kegiatan dan penugasan

masing-masing tenaga ahli, serta koordinasi dan diskusi awal

dengan pemberi tugas. Selain itu dilakukan persiapan

administrasi berupa penyiapan surat menyurat guna keperluan

perizinan pekerjaan, seperti : memperoleh data-data sekunder

dari instansi pemerintah terkait, surat menyurat guna keperluan

izin survey lapangan. Tahapan persiapan ini direncanakan akan

memerlukan waktu 2 (dua) minggu setelah SPMK.

Guna memperlancar kegiatan pelaksanaan pekerjaan dengan

waktu pelaksanaan dan output/keluaran sesuai dengan yang

diharapkan, Konsultan akan melakukan klarifikasi, diskusi dan

koordinasi dengan pemberi tugas. Diskusi awal akan dilakukan

pada minggu kedua pelaksanaan pekerjaan.

Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan berdasarkan

masukan dari hasil diskusi dengan Pemberi Tugas, Konsultan

akan menyempurnakan/memperbaiki metodologi pendekatan

dan rencana kerja yang telah dibuat sebelumnya pada

penyusunan Proposal Teknis.

Hasil kegiatan persiapan, penyepakatan dengan pemberi tugas

dan tim teknis, serta hasil penyempurnaan metodologi dan

rencana kerja akan kami masukkan kedalam Laporan

Pendahuluan yang diharapkan dapat diselesaikan 30 (tiga puluh)

hari setelah SPMK.

B. Studi Literatur

Page 2: Tahap Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan kegiatan antara lain :

Pengumpulan dan tinjauan literatur/referensi yang relevan

sesuai dengan materi yang akan dibahas; meliputi dasar teori

dan praktek, Sistem Penyediaan Air Minum, yang mencakup

tahapan perencanaan, pembangunan fisik, pengoperasian dan

pemeliharaan, termasuk di dalamnya bentuk-bentuk

keterpaduan pengelolaan prasarana dan sarana tersebut.

Literatur/referensi tersebut dapat diperoleh di perguruan

tinggi, Perpustakaan Kementerian PU dan Internet.

Pengumpulan dan tinjauan terhadap norma, standar,

pedoman dan manual (NSPM) terkait dengan air minum dan

lain-lain. Informasi tersebut diperoleh dari Kementerian PU,

Badan Standarisasi Nasional dan lain-lain.

Tinjauan terhadap peraturan/regulasi yang ada, misalnya

Undang-Undang, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri,

Peraturan Daerah dan SK Gubernur atau Bupati/walikota.

Tinjauan tehadap laporan dari studi terdahulu yang pernah

dilakukan, akan diperoleh dari Kementerian PU.

Majalah/Prosiding dalam dan luar negeri, melalui internet atau

seminar yang pernah dilaksanakan baik di dalam negeri

maupun luar negeri.

Best Practice, diperoleh dari laporan kegiatan yang pernah

dilakukan oleh Kementerian PU atau instansi lainnya, seperti

Bank Dunia dan ADB.

C. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data sekunder dan

kunjungan lapangan. Tahap pengumpulan data penting karena

diharapkan perangkat (instrumen/format-format) pengumpulan

data yang digunakan merupakan instrumen yang spesifik,

terintegrasi di dalam kerangka kerja proyek. Dengan kata lain,

pengembangan instrumen tersebut layak untuk mendukung

pelaksanaan input data dan evaluasi akhir hasil kegiatan proyek

Page 3: Tahap Persiapan

dan berdampak pada sasaran penerima manfaat proyek.

Perhatian Konsultan akan difokuskan pada metodologi

pengumpulan data yang sudah pernah digunakan atau cocok

diterapkan untuk proyek / program yang mempunyai

karakteristik sejenis.

Pengumpulan Data Sekunder meliputi data kondisi eksisting

sistem penyediaan air minum di Kota Bukittinggi. Data yang

dimaksud adalah data teknis operasional, kelembagaan, regulasi

keuangan dan pembiayaan/anggaran. Data-data tersebut

diperoleh dari dinas-dinas teknis terkait seperti Dinas Pekerjaan

Umum, PDAM, Badan Perencanaan Daerah. Selain itu diperlukan

data permasalahan yang dihadapi dalam sistem penyediaan air

minum. Cara pengumpulan data adalah dengan mendatangi

langsung ke instansi-instansi tersebut dan melakukan

wawancara/interview kepada pejabat/narasumber yang

kompeten.

Selain pengumpulan data sekunder, juga data primer melalui

pertemuan dan wawancara dengan para pejabat/narasumber

yang berwenang serta dengan pembagian kuestioner kepada

masyarakat di kawasan terpilih melalui survey kebutuhan (Real

Demamd Survey/RDS).

Untuk survey topografi pada daerah terpilih seluas lebih kurang

1500 ha dengan mencangkup peta situasi jalan serta pada

jaringan primer dengan sebelumnya mempelajari peta yang

sudah ada.

D. Identifikasi Permasalahan, Potensi Sumber Daya Air

Berdasarkan data yang telah terkumpul dan hasil kunjungan

lapangan, akan dilakukan identifikasi permasalahan yang

dihadapi selama ini dalam sistem penyediaan air minum. Selain

itu dilakukan juga identifikasi sumber air baku yang layak

digunakan sebagai air minum. Hasil identifikasi tersebut akan

Page 4: Tahap Persiapan

digunakan dalam penyusunan konsep sistem penyediaan air

minum.

E. Analisis dan Evaluasi Data

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap data dan

informasi yang telah diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif.

Analisis sistem penyediaan air minum meliputi proyeksi

penduduk, proyeksi kebutuhan air minum, potensi air baku yang

ada, kondisi eksisting teknik operasional beserta sarana dan

prasarananya, kelembagaan, keuangan/finansial dan regulasi,

analisis skenario arah pembangunan kota, permasalahan,

keberhasilan, NSPM, contoh best practice dan kemungkinan

penerapannya. Selain itu dianalisis pula kondisi kemauan dan

kemampuan masyarakat untuk menyambung ke sarana air

minum, serta pemetaann kondisi fisik lingkungan dan profil

kesehatan masyarakat.

Pada tahapan ini dilakukan pula review terhadap master plan air

minum yang telah ada.Tahapan akhir dari analisis dan evaluasi

tersebut yaitu usulan rekomendasi perbaikan sistem

pengelolaan air limbah.

Kegiatan sampai pada tahap ini akan menjadi bahan materi

didalam penyusunan Laporan Sementara. Laporan ini diserahkan

120 (seratus dua puluh) hari setelah SPMK.

F. Penyusunan RISPAM Kota Bukittinggi

Tahapan kegiatan selanjutnya yaitu penyusunan RISPAM Kota

Bukittinggi dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Menyusun konsepsi rencana induk

Menyusun skenario penyediaan air minum diKota Bukittinggi

dengan memperhatikan kebutuhan serta potensi air baku

yang ada.

Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sistem penyediaan

air minum.

Page 5: Tahap Persiapan

Pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola SPAM.

Penentuan prioritas penanganan.

Indikasi program.

Indikasi investasi.

Perkiraan biaya investasi dan biaya O&M.

Perkiraan manfaat ekonomi.