ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK … · Metode yang digunakan adalah Metode Fuzzy AHP....

17
viii ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN LOKASI BTS PT. SMARTFREN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-AHP Perkembangan teknologi telekomunikasi berjalan sangat pesat. Operator telekomunikasi berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan layanan atau coverage dari operator telekomunikasi adalah dengan menambah atau membangun BTS baru. PT Smartfren sebagai salah satu operator telekomunikasi yang berkembang saat ini, sangat memperhatikan jangkauan layanan bagi pelanggannya. Secara umum yang menentukan lokasi BTS adalah project team atau network planning. Untuk menentukan lokasi penempatan BTS baru, ada beberapa kriteria dan subkriteria yang harus diperhatikan. Karena banyaknya kriteria dan subkriteria yang harus diperhatikan, maka terkadang membuat tim project kesulitan dalam menentukan lokasi atau daerah untuk dibangun BTS. Bahkan jika tim project kurang mengenal area atau kurang data, dapat mengakibatkan BTS baru dibangun di tempat yang kurang tepat, kurang strategis atau berdekatan dengan BTS existing sehingga luas layanannya (coverage) tidak maksimal. Dari pertimbangan inilah, disusun sebuah aplikasi sistem pengambilan keputusan untuk penentuan lokasi BTS. Metode yang digunakan adalah Metode Fuzzy AHP. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah persiapan data, tahap kedua adalah pembuatan aplikasi berbasis Visual Basic dan SQL, serta tahap ketiga adalah proses perhitungan bobot kriteria dan subkriteria sehingga diperoleh nilai tertinggi (perangkingan) di masing-masing subkriteria dan kabupaten. Jadi aplikasi sistem akan menyiapkan beberapa kriteria dan subkriteria yang akan diberikan bobot atau nilai berdasarkan data sebenarnya (actual), untuk kemudian diolah sehingga diperoleh urutan perangkingan daerah yang terbaik untuk penempatan BTS. Kriteria dan subkriteria yang bisa digunakan dalam aplikasi ini juga bersifat dinamis, artinya pengguna dapat menambah atau mengurangi kriteria dan subkriteria sesuai dengan kebutuhan. Hasil perhitungan ini dapat menghasilkan urutan nama daerah dengan nilai tertinggi ke terendah di beberapa kabupaten untuk penempatan BTS sesuai dengan kriteria, dan subkriteria yang dipilih. Sehingga dapat membantu pengguna mengetahui area terbaik untuk penempatan BTS baru.Adapun hasil yang diperoleh dari aplikasi ini tidak bersifat keputusan akhir, hanya membantu memberikan gambaran posisi terbaik dari data yang ada. Untuk keputusan akhir adalah tetap diputuskan oleh project team atau network planning. Kata kunci : Fuzzy-AHP, BTS, Kriteria, Subkriteria, Sistem Pengambilan Keputusan

Transcript of ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK … · Metode yang digunakan adalah Metode Fuzzy AHP....

viii

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK PENENTUAN LOKASI BTS PT. SMARTFREN

MENGGUNAKAN METODE FUZZY-AHP

Perkembangan teknologi telekomunikasi berjalan sangat pesat. Operator

telekomunikasi berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Salah

satu cara untuk meningkatkan jangkauan layanan atau coverage dari operator

telekomunikasi adalah dengan menambah atau membangun BTS baru. PT Smartfren

sebagai salah satu operator telekomunikasi yang berkembang saat ini, sangat

memperhatikan jangkauan layanan bagi pelanggannya. Secara umum yang menentukan

lokasi BTS adalah project team atau network planning. Untuk menentukan lokasi

penempatan BTS baru, ada beberapa kriteria dan subkriteria yang harus diperhatikan.

Karena banyaknya kriteria dan subkriteria yang harus diperhatikan, maka terkadang

membuat tim project kesulitan dalam menentukan lokasi atau daerah untuk dibangun

BTS. Bahkan jika tim project kurang mengenal area atau kurang data, dapat

mengakibatkan BTS baru dibangun di tempat yang kurang tepat, kurang strategis atau

berdekatan dengan BTS existing sehingga luas layanannya (coverage) tidak maksimal.

Dari pertimbangan inilah, disusun sebuah aplikasi sistem pengambilan keputusan

untuk penentuan lokasi BTS. Metode yang digunakan adalah Metode Fuzzy AHP.

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah persiapan data, tahap

kedua adalah pembuatan aplikasi berbasis Visual Basic dan SQL, serta tahap ketiga

adalah proses perhitungan bobot kriteria dan subkriteria sehingga diperoleh nilai tertinggi

(perangkingan) di masing-masing subkriteria dan kabupaten. Jadi aplikasi sistem akan

menyiapkan beberapa kriteria dan subkriteria yang akan diberikan bobot atau nilai

berdasarkan data sebenarnya (actual), untuk kemudian diolah sehingga diperoleh urutan

perangkingan daerah yang terbaik untuk penempatan BTS. Kriteria dan subkriteria yang

bisa digunakan dalam aplikasi ini juga bersifat dinamis, artinya pengguna dapat

menambah atau mengurangi kriteria dan subkriteria sesuai dengan kebutuhan.

Hasil perhitungan ini dapat menghasilkan urutan nama daerah dengan nilai

tertinggi ke terendah di beberapa kabupaten untuk penempatan BTS sesuai dengan

kriteria, dan subkriteria yang dipilih. Sehingga dapat membantu pengguna mengetahui

area terbaik untuk penempatan BTS baru.Adapun hasil yang diperoleh dari aplikasi ini

tidak bersifat keputusan akhir, hanya membantu memberikan gambaran posisi terbaik

dari data yang ada. Untuk keputusan akhir adalah tetap diputuskan oleh project team atau

network planning.

Kata kunci : Fuzzy-AHP, BTS, Kriteria, Subkriteria, Sistem Pengambilan Keputusan

ix

ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING BTS LOCATION

OF PT.SMARTFREN BY USING FUZZY – AHP METHOD

The development of telecommunications technology is currently taking place very

rapidly.Telecom operators competing to provide the best service to customers. One way

to increase the range of services or coverage of the telecom operators is to increase or

build new BTS.Smartfren as one of the telecom operators are developing today, very

concerned about the range of services for its customers.In general, that determines the

location of the BTS is the Project Team or Network Planning. To determine where to

place the new BTS, there are several criteria and sub-criteria that must be

considered.Since the Number of criteria and subcriteria that must be considered, then it

sometimes makes project team had difficulty in determining a location or area to be built

BTS.Even if the project team is less familiar with the area or lack of data, it can lead to

new base stations are built in a less precise, less strategic or adjacent to existing base

stations so that comprehensive services (coverage) is not optimal.

From this consideration, an application decision-making system for determining

the BTS location is created. The method used is Fuzzy AHP method. This research was

conducted in three stages, the first stage is the preparation of data, the second stage is

the creation of applications based on Visual Basic and SQL, and the third stage is the

process of calculating the weighting of criteria and sub-criteria in order to obtain the

highest score in each sub-criteria and district. So the application system will be set up

some criteria and sub-criteria will be weighted or value based on actual data, and

processed in order to obtain the order of ranking the best area for placement of base

stations. The criteria and sub-criteria that can be used in this application is dynamic,

meaning that users can add to or reduce the criteria and sub-criteria according to the

needs.

The results of these calculations can produce a sequence of name of the area with

the highest value to the lowest of the few districts in accordance with the selected sub-

criteria. So it helped the user in knowing the most appropriate area for the placement of

new BTS. The results obtained from this application is not final, only to help provide the

best position of the existing data. For the final decision is still on the project team or

network planning.

Keywords: Fuzzy-AHP, BTS, Criteria, Sub-criteria, Decision Support System

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................Error! Bookmark not defined.

PRASYARAT GELAR ..........................................Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ...................................Error! Bookmark not defined.

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ......................Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ..................................Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I Pendahuluan................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5 Keaslian Penelitian.................................................................................... 8

BAB II Tinjauan Pustaka .......................................Error! Bookmark not defined.

2.1 State of The Art Review ............................Error! Bookmark not defined.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan..................Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan.... Error! Bookmark not

defined.

2.2.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ............ Error! Bookmark not

defined.

2.3 Metode Fuzzy AHP ..................................Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Pengertian Fuzzy AHP ..........................Error! Bookmark not defined.

2.3.2 Pembobotan Fuzzy AHP ......................Error! Bookmark not defined.

2.3.3 Kriteria dan Subkriteria Penelitian .................. Error! Bookmark not

defined.

2.4 Microsoft Visual Basic ............................Error! Bookmark not defined.

2.5 MySQL ....................................................Error! Bookmark not defined.

2.6 GSM dan CDMA .....................................Error! Bookmark not defined.

2.7 Base Transceiver Station .........................Error! Bookmark not defined.

BAB III Metode Penelitian ....................................Error! Bookmark not defined.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................Error! Bookmark not defined.

3.2 Data ..........................................................Error! Bookmark not defined.

3.3 Rancangan Tahap Penelitian ....................Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Penyusunan Hierarki Masalah .........Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Pengumpulan Data ................................Error! Bookmark not defined.

xi

3.3.3 Penyusunan Analisa SPK MenggunakanFuzzy-AHP ................... Error!

Bookmark not defined.

3.3.4 Pembangunan User Interface ............Error! Bookmark not defined.

3.3.5 Pengujian Sistem ....................................Error! Bookmark not defined.

3.3.6 Penulisan ....................................................Error! Bookmark not defined.

3.3.7 Instrumen Penelitian............................Error! Bookmark not defined.

BAB IV Hasil dan Pembahasan .............................Error! Bookmark not defined.

4.1 Pengujian..................................................Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Alur Pengujian Sistem ..........................Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Penentuan Kriteria dan Subkriteria ................. Error! Bookmark not

defined.

4.1.3 Data Pendukung .....................................Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Tahap Pengujian .....................................Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Hasil Pengujian ........................................Error! Bookmark not defined.

4.2 Analisa HasilAkhir Pengujian Sistem ......Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Analisa Hasil Pengujian Sistem dengan 4 Kriteria ...................... Error!

Bookmark not defined.

4.2.2 Analisa Hasil Pengujian Sistem Dibandingkan dengan Penilaian

Pakar ............................................................Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Analisa Hasil Pengujian Sistem Dibandingkan dengan Hasil

Simulasi Aplikasi Atoll. ........................Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Analisa Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan ....... Error! Bookmark

not defined.

BAB V Simpulan dan Saran ..................................Error! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ..................................................Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ........................................................Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ........................................................Error! Bookmark not defined.

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penelitian ....................................Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2 Skala Nilai Fuzzy Segitiga .....................Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.3 Perbandingan FDMA, TDMA, CDMA .Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Pembobotan Kriteria ..............................Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Perbandingan matriks berpasangan kriteria F-AHPError! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Kesimpulan Perhitungan Nilai Sistesis Fuzzy ( ) KriteriaError! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Rentang Nilai Posisi BTS yang di konversi dalam bobot.Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Kesimpulan Perangkingan Bobot Global AlternatifError! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Data Pendukung Kekuatan Sinyal wilayah Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Data Pendukung Neighbor list wilayah Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Data Pendukung Ketersediaan Tower Wilayah Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Data Pendukung Sales Request wilayah Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Data Pendukung BTS Operator Lain wilayah Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tabel hasil perhitungan eigen vector setiap subkriteria DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Tabel nilai normalisasi dan peringkat Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Tabel nilai normalisasi dan peringkat Kabupaten BadungError! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tabel nilai normalisasi dan peringkat Kabupaten GianyarError! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tabel nilai normalisasi dan peringkat Kabupaten TabananError! Bookmark not defined.

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Keaslian penelitian dengan diagram fishbone .................................. 10

Gambar 2.8 Fungsi Keanggotaan Fuzzy Segitiga ..Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.9 Arsitektur jaringan GSM atau CDMAError! Bookmark not defined.

Gambar 2.10 Topologi telecommunication network elementError! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Proses penelitian .................................Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.2 Kriteria dan Subkriteria Penelitian .....Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.3 Diagram Alir Proses Perhitungan Fuzzy AHPError! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Tampilan Login ..................................Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Tampilan Input dan Edit User AdminError! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Tampilan Tahun dan Kabupaten PenilaianError! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Tampilan Nilai Fuzzy Linguistik ........Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Tampilan Input dan Edit Kriteria .......Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tampilan Input dan Edit Subkriteria .Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tampilan Input dan Edit User PegawaiError! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tampilan Input dan Edit Bobot SubkriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Fuzzy Pembanding 4 kriteria ..............Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10 Masing-masing kriteria sudah diberi bobotError! Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Bobot masing-masing kriteria sudah disimpanError! Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Perhitungan fuzzy synthetic extent kriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Perhitungan degree of possibility kriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Cek rasio konsistensi kriteria ...........Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.15 Revising Judgement kriteria .............Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.16 Pemilihan kriteria dan subkriteria ....Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.17 Pemberian bobot masing-masing subkriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.18 Bobot masing-masing subkriteria sudah disimpanError! Bookmark not defined.

Gambar 4.19 Perhitungan fuzzy synthetic extent subkriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.20 Perhitungan degree of possibility subkriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.21 Cek rasio konsistensi subkriteria ......Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.22 Tampilan untuk pemberian nilai masing-masing subkriteriaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.23 Tampilan untuk input nilai ...............Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.24 Tampilan setelah input nilai disimpanError! Bookmark not defined.

Gambar 4.25 Tampilan proses perhitungan fuzzy synthetic extentError! Bookmark not defined.

Gambar 4.26 Tampilan nilai proses perhitungan fuzzy synthetic extentError! Bookmark not defined.

Gambar 4.27 Tampilan penyimpanan data perhitungan fuzzy synthetic extentError! Bookmark not defined.

Gambar 4.28 Tampilan normalisasi dan perangkinganError! Bookmark not defined.

Gambar 4.29 Peringkat Bobot Akhir Lokasi BTS Kotamadya DenpasarError! Bookmark not defined.

Gambar 4.30Tampilan hasil perhitungan Bobot Akhir pada AplikasiError! Bookmark not defined.

Gambar 4.31 Peringkat Bobot Akhir Lokasi BTS Kabupaten BadungError! Bookmark not defined.

Gambar 4.32 Peringkat Bobot Akhir Lokasi BTS Kabupaten GianyarError! Bookmark not defined.

xiv

Gambar 4.33 Peringkat Bobot Akhir Lokasi BTS Kabupaten TabananError! Bookmark not defined.

Gambar 4.34 Aplikasi Atoll Versi 3.2.1.5838 .......Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.35 Penempatan BTS Smartfren di Kota DenpasarError! Bookmark not defined.

Gambar 4.36 Citra Google Map untuk Kota DenpasarError! Bookmark not defined.

Gambar 4.37 Hasil Simulasi Penempatan BTS Smartfren Kota DenpasarError! Bookmark not defined.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin pesat. Hampir setiap orang

membutuhkan media telekomunikasi untuk berhubungan dengan orang di

sekitarnya. Hal ini mendorong operator telekomunikasi untuk selalu berkreasi

dengan menciptakan teknologi baru dan metode pemasaran terbaik untuk

memberikan layanan kepada konsumen dan menjadi pionir dalam teknologi

telekomunikasi. Operator telekomunikasi yang menggunakan teknologi GSM atau

CDMA akan saling berlomba untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan

layanan kepada konsumennya

Selain teknologi yang semakin berkembang, operator telekomunikasi juga

dituntut untuk mampu menyediakan layanan kepada konsumen secara

menyeluruh. Mulai dari pengenalan produk baru, penjualan sampai dengan

layanan after sales, atau setelah penjualan. Hal yang terpenting dari layanan

kepada konsumen adalah ketersediaan sinyal atau jaringan seluler yang

dibutuhkan agar konsumen dapat melakukan panggilan dan keperluan lainnya

sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh operator telekomunikasi tersebut.

PT Smartfren merupakan salah satu operator telekomunikasi yang sedang

berkembang cukup pesat saat ini. Kebutuhan masyarakat saat ini yang sudah

bergeser dari sekedar voice (layanan suara) dan message (pesan) ke arah data

(internet), mendorong pertumbuhan kebutuhan layanan data (internet) yang sangat

tinggi. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta budaya masyarakat

2

yang semakin intens dalam berhubungan dengan rekan atau keluarga yang jauh,

menyebabkan kebutuhan layanan data yang cepat, stabil, dan tentu saja dengan

harga yang terjangkau. Kebutuhan masyarakat ini yang ingin dipenuhi oleh PT.

Smartfren, sehingga layanan utama yang ditawarkan adalah akses data yang cepat,

stabil dan coverage area yang luas. Untuk mendukung hal ini dibutuhkan cakupan

layanan atau coverage area yang luas dan tentu saja membutuhkan ketersediaan

BTS (Base Tranceiver System) sebagai sistem yang memancarkan sinyal untuk

melayani pelanggan atau masyarakat.

BTS harus berada di daerah yang tepat untuk dapat melayani pelanggan

secara maksimal. Keberadaan BTS yang terlalu berdekatan, dengan arah pancaran

sinyal yang sama, selain merupakan pemborosan atau kurang efektif, akan

mengakibatkan terjadinya overlapping coverage dan pengaruh utamanya adalah

kesulitan dari MS (mobile service) pelanggan untuk melakukan hand over. Hand

over merupakan proses perpindahan layanan dari BTS A ke BTS B dan

seterusnya, karena perpindahan posisi dari MS itu sendiri. Dengan perpindahan

posisi tersebut, maka BTS yang melayani pelanggan sudah akan pindah dari BTS

A ke BTS B. Sehingga diperlukan rencana yang tepat dalam menempatkan BTS

agar layanan ke pelanggan bisa maksimal.

Dalam menentukan lokasi penempatan BTS, PT. Smartfren masih

menggunakan sistem yang umum. Proses untuk penentuan penempatan BTS

adalah sebagai berikut:

1. Divisi sales (penjualan) atau manajemen ingin membangun sebuah BTS di

area tertentu dengan alasan tertentu. Misalnya daerah tersebut padat penduduk

3

dengan kebutuhan layanan operator telekomunikasi yang tinggi atau alasan

komersial.

2. Sales atau manajemen menginfokan ke divisi perencanaan (radio network

planning) untuk menempatkan BTS di area tertentu.

3. Radio network planning akan menentukan posisi suatu BTS berdasarkan

perencanaan jangka pendek atau jangka panjang, dimana di daerah tersebut

memang akan dibangun sebuah atau beberapa buah BTS. Selain itu harus

dipastikan juga kontur daerah tersebut, ketinggian daerah atau lokasinya

apakah memungkinkan untuk dibangun BTS. BTS yang nanti dibangun juga

harus dipastikan jaringannya agar tetap terhubung ke MSC (Main Switching

Center) baik secara langsung maupun melalui BTS lain. Selain itu harus

dipastikan juga ketersediaan kanal (channel) untuk melewatkan traffic bagi

BTS baru. Dan akhirnya tim radio network planning akan memberikan sebuah

posisi (point) atau lokasi di mana BTS akan ditempatkan.

4. Posisi BTS baru tersebut akan diinfokan ke tim project di lapangan untuk

disurvei apakah memungkinkan dibangun BTS atau tidak. Tim project akan

mengecek apakah lokasi BTS itu tanah kosong (green field), bangunan,

sungai, dan sebagainya. Jika sudah tepat posisi BTS yang dimaksud atau jika

ada alternatif yang dirasa lebih baik, maka tim project akan melaporkan

kembali ke tim radio network planning untuk dianalisis.

5. Selain disurvey oleh tim project, daerah yang ingin dibangun BTS juga akan

dicek oleh tim RF (Radio Frequency) melalui DT (drive test), bagaimana

kondisi layanan saat ini, sebelum adanya BTS baru di daerah tersebut dan di

4

sekitarnya, untuk selanjutnya akan dilaporkan juga ke tim radio network

planning.

6. Setelah dianalisis oleh tim radio network planning dan mendapatkan

persetujuan manajemen serta divisi sales, maka selanjutnya tim project akan

mulai pembangunan BTS pada daerah tersebut.

7. Setelah BTS tersebut berdiri dan sudah dapat digunakan, maka maintenance

BTS tersebut diserahkan kepada tim FO (Field Operation). Tugas utama tim

FO adalah menjaga agar BTS selalu beroperasi secara normal serta mencegah

agar BTS tersebut jangan sampai OFF atau terganggu, sehingga kualitas

layanan BTS ke pelanggan dapat tetap terjaga.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa untuk memutuskan sebuah

posisi BTS, radio network planning memegang peranan yang sangat penting,

sehingga dibutuhkan tim yang berpengalaman dan mahir, dan tidak jarang butuh

waktu yang lama untuk dapat memutuskan lokasi penempatan BTS baru.

Adapun alasan pemilihan penggunaan metode Fuzzy AHP dalam

penelitian ini, adalah berdasarkan tinjauan tulisan dari beberapa penulis.

Debmallya Chatterjee dan Dr. Bani Mukherjee (2010) dalam makalah yang

berjudul Study of Fuzzy AHP Model to Search The Criterion In The Evaluation of

The Best Technical Institutions: Case Study, menggunakan Fuzzy AHP dalam

menentukan bobot kriteria dan bobot sub kriteria untuk mengevaluasi alternatif

dalam memilih lembaga teknis yang terbaik bagi masyarakat di India. Dengan

menggunakan analisis Fuzzy AHP, akan digunakan beberapa kriteria-kriteria

utama sehingga dapat diperoleh hasil pilihan lembaga teknis yang terbaik.

5

Dari makalah Kabir dan Ahsan (2012), disebutkan bahwa AHP adalah

salah satu cara terbaik untuk pengambilan keputusan pada struktur kriteria

kompleks, dan Fuzzy AHP adalah merupakan turunan atau lanjutan dari AHP

klasik.

Tulisan yang terakhir adalah dari Mustafa Batuhan Ayhan (2013) dalam

makalahnya yang berjudul A Fuzzy AHP Approach for Suppliers Selection

Problem: a Case Study in a Gearmotor Company menyebutkan bahwa pemilihan

supplier adalah salah satu hal yang paling penting dari departemen pembelian,

sehingga dengan penentuan supplier yang terbaik, perusahaan dapat mengurangi

pengeluaran biaya dan meningkatkan keuntungan. Namun pemilihan ini menjadi

rumit dan sulit karena jumlah supplier yang banyak, beberapa kriteria yang

berlawanan, dan parameter yang tidak tentu. Sehingga disusunlah suatu alat

menggunakan Fuzzy AHP yang dapat mengurangi kesulitan dalam pemilihan

supplier tersebut. Tulisan ini menjelaskan aplikasi Fuzzy AHP dalam sebuah

perusahaan Gear Motor dapat membantu menentukan supplier yang terbaik

berdasarkan kriteria yang diinginkan.

Dari beberapa tulisan tersebut, dapat diambil beberapa penjelasan.

Chaterjee (2010) dan Ahsan (2012) menjelaskan tentang perbandingan

penggunaan metode AHP dan Fuzzy AHP dalam sistem pengambilan keputusan.

Dimana Fuzzy AHP lebih baik karena merupakan turunan dari AHP, dan sifat

ketidaktentuan (uncertainty) dari pengambil keputusan yang sangat berperan atau

terlihat sudah digantikan dengan penggunaan logika fuzzy. Sedangkan dari tulisan

Ayhan (2013) dapat dilihat penggunaan metode Fuzzy AHP untuk penentuan

6

supplier terbaik, dan juga review literature yang menjelaskan langkah-langkap

dalam penggunaan metode Fuzzy AHP secara detail, sehingga dapat menjadi

pedoman dalam implementasi untuk pemecahan problem lain dengan

menggunakan berbagai kriteria. Dari tinjauan beberapa tulisan diatas, maka

diputuskan metode yang digunakan pada penelitian sistem pendukung keputusan

untuk penentuan lokasi BTS PT. Smartfren ini menggunakan metode Fuzzy AHP.

Hasil dari penelitian ini adalah menentukan posisi terbaik untuk

penempatan BTS pada desa atau kelurahan di Kabupaten Badung, Denpasar,

Gianyar, dan Tabanan. Lokasi BTS yang diperoleh dari penelitian ini, bukan

berupa titik nominal atau center point (CP) posisi BTS melainkan nama desa atau

kelurahan dengan nilai terbaik. Dan PT. Smartfren akan memilih dan menentukan

titik nominal (CP) di desa atau kelurahan tersebut, yang dianggap paling tepat

untuk posisi BTS baru.

Sistem pendukung keputusan ini akan menggunakan interface Visual

Basic dan basis data menggunakan MySQL. Adapun sistem yang disusun adalah

bersifat membantu user dalam menentukan posisi BTS secara lebih cepat dan

lebih mudah, namun untuk pengambilan keputusan terakhir adalah sepenuhnya

ditangan radio network planning, project manager, atau divisi lain yang lebih

berwenang. Sistem ini juga dapat dikembangkan untuk keperluan lain, tidak hanya

dalam hal penentuan lokasi BTS, akan tetapi dapat diterapkan pada seluruh bidang

kehidupan terutama yang menyangkut sistem pendukung keputusan, dengan

melakukan perubahan pada aturan, kriteria, sub kriteria dan basis data sistem.

7

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan ditinjau dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Membangun sistem pendukung keputusan untuk penentuan lokasi BTS

dengan menggunakan metode Fuzzy AHPdan Visual Basic – MySQL. Kriteria

yang digunakan adalah kekuatan sinyal (received signal), jumlah BTS

tetangga (neighbor list), ketersediaan tower, dan jumlah BTS operator lain

serta menggunakan subkriteria tertentu.

2. Menganalisa dan membandingkan hasil penelitian sistem pendukung

keputusan untuk penentuan lokasi BTS menggunakan Fuzzy AHP, dengan

hasil wawancara pakar, dan simulasi aplikasi Atoll untuk membuktikan hasil

penelitian sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

3. Menampilkan daerah dengan nilai bobot tertinggi untuk penempatan BTS di

masing – masing Kabupaten Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membangun sistem pendukung keputusan untuk penentuan lokasi BTS

dengan menggunakan metode Fuzzy AHP dengan kriteria dan subkriteria

tertentu.

2. Menentukan lokasi penempatan BTS yang terbaik pada desa atau kelurahan di

Badung dan Denpasar, dan membandingkan dengan hasil penilaian pakar dan

aplikasi Atoll. Jadi lokasi BTS yang diperoleh dari penelitian ini, bukan

8

berupa titik nominal atau center point (CP) posisi BTS tetapi merupakan nama

desa atau kelurahan dengan bobot tertinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pendukung

keputusan untuk penempatan lokasi BTS baru menggunakan metode Fuzzy AHP

dengan menggunakan kriteria dan subkriteria tertentu.Dari hasil penelitian yang

diperoleh, akan dibandingkan dengan hasil penilaian pakar, apakah hasil

penelitian ini layak dipakai atau tidak.

Penelitian ini diterapkan pada operator telekomunikasi PT Smartfren.

Melalui pemanfaatan sistem ini diharapkan dapat memudahkan pengguna

menentukan lokasi BTS baru sehingga layanan ke pelanggan terutama penerimaan

sinyal (received signal) pada handset atau mobile phone konsumen dapat

ditingkatkan dan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setelah lokasi

dapat ditentukan, dan dibangun BTS yang baru, maka selanjutnya bagian

marketing perusahaan bisa memprediksi strategi pemasaran dan promosi yang

bisa dijalankan pada daerah - daerah tersebut. Sehingga operator telekomunikasi

PT. Smartfren dapat menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap pelanggan

untuk dapat menjadi salah satu operator yang diperhitungkan di Bali, dan di

seluruh Indonesia.

1.5 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tentang SPK menggunakan metode AHP dan Fuzzy

AHP telah dilakukan. Penelitian tersebut antara lain Ayhan (2013) yaitu Fuzzy

9

AHP untuk pemilihan supplier, Kabir dan Ahsan (2012) meneliti tentang

perbandingan penggunaan metode AHP dan Fuzzy AHP, Chaterjee (2010)

menggunakan metode Fuzzy AHP untuk pemilihan lembaga pendidikan di India,

dan tulisan lokal dari Kusrini (2005) tentang SPK penentuan prestasi pegawai di

Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pada Gambar 1.1 menunjukkan keaslian penelitian

ini melalui Gambar fishbone. Pada penelitian ini mencoba menerapkan metode -

metode yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, dan diaplikasikan pada PT.

Smartfren Bali.

10

Bagaimana membangun SPK

Untuk menentukan Posisi BTSDengan Menggunakan

Metode Fuzzy AHP dan

Bagaimana

Bagaimana Analisis Penenpatan BTSJika dibandingkan dengan penilaian pakar

Fuzzy

AHP

Telkomsel

Smartfren

Fuzzy AHP

Penentuan prestasi pegawai

Pemilihan Supplier

India

Sumba

Bali

3

Penentuan

BTS

Gambar 1.1

Keaslian penelitian dengan diagram fishbone